Tuesday, July 14, 2009

Berdialogh

Di setiap detik jantung kita berdetak, Allah berdialohg dengan kita. Berbagai peristiwa yang terjadi pada diri kita juga adalah bentuk lain cara Allah berdialogh kepada kita. Saya merasakan ini sebagai cara saya mendidik diri saya sendiri. Punya pemerintah yang zolim karena Allah inginkan ladang ibadah untuk mereka yang peduli.. Punya teman yang lemah karena Allah inginkan kita kuat untuk menjaga mereka. Punya penyakit kolestrol karna Allah inginkan kita menjaga makan kita. Syekh Terbesar, Ibn Arabi yang mengatakan bahwa alam semesta merupakan bentuk tajalli dari Allah. Karena itu kemana saja kita arahkan pandangan mata kita, sebenarnya kita menangkap "tanda" Tuhan di sana untuk mengajak kita berdialogh.

Untaian dialogh yang begitu indah lewat berbagai perisitiwa dan perenungan itulah yang akhirnya membuat saya terbiasa menulis dialogh itu dalam buku harian. Ketika saya menulis , saya berupaya melepaskan semua tesis akal saya. Karena ketika kata kata terungkapkan lewat pikiran maka ia akan subjectif. Saya menjadikan buku harian saya sebagai bahasa hati saya. Ketika sampai pada ujung tulisan, biasanya akal saya berusaha membuat satu kesimpulan. Tapi saya segera menutup rapat rapat akal saya. Akhirnya memaksa saya untuk membuka Al-Quran dan Hadith. Sayapun menemukan kesimpulan dari dialogh itu dan saya tercerahkan untuk tetap tersenyum dan bahagia dengan segala peristiwa yang ada. Begitulah keseharian saya untuk mengaktualkan dialogh antara saya dengan Allah. Setiap hari saya berusaha meng update kepribadian saya lewat dialogh itu.

Kemudian ,sejak tekhnologi Blogger mulai mewabah. Saya berpikir mengapa tidak dipubliskan buku harian itu kedalam Blog. Bukankah dialogh ini juga dirasakan oleh semua orang. Tapi tak banyak orang yang mau mencatatnya dengan jujur dan mendapatkan pencerahan dari itu. Maka sejak tahun 2006 saya aktif di blog. Ternyata dari blog inilah saya mendapatkan banyak sahabat dan juga memberikan masukan kepada saya. Masukan dari mereka inilah yang saya anggap sebagai cara Allah berdialogh dengan saya lewat orang lain dan ini langsung terpubliskan kepada orang banyak. Suatu cara ukhuah yang dahsyat dari sebuah rahmat Allah akan keberadaan akal. Agar semakin banyak manusia diplanet bumi ini semakin mudah dialogh Allah tersebarkan. Sehingga syiar Agama dapat terjadi dengan cepat meluas.

Mungkin karena blogger tidak dinamis sebagai ajang komunikasi msssal kecuali untuk yang gemar menulis. Karena tidak semua orang mampu menyampaikan hasil dialoghnya dengan Allah lewat tulisan seperti di Blog, maka dengan rahmat akal yang diberikan Allah, manusia berhasil mendapatkan technology Facebook, Friendster dan lain sebagainya. Tekhnologi ini memungkinkan bahasa sederhana, spontan ,singkat dapat disampaikan kepada orang lain , yang memungkinkan terjadinya interaksi satu sama lain. Tekhnologi Blogger maupun Fb adalah tekhnologi yang bebas dari hukum perdata maupun pidana.Karena tekhnologi ini memungkinkan siapapun dalam komunitas Fb dapat memberikan hak jawab bila tidak berkenan.

Apa yang menarik dari keberadaan Blog dan Fb .Saya merasakan pengalama spiritual yang luar biasa. Ada yang tersentuh dengan tulisan saya dan akhirnya terinspirasi membuat Novel untuk semangat kemandirian lewat kaum terdidik. Dia minta izin untuk memasukan cerita dalam blog saya kedalam Novelnya. Serta merta saya mendukung karena apa yang saya tulis bukanlah milik saya tapi milik Allah. Itu adalah milik semua orang yang beriman. Bebas disadur atau tidak ada copy right. Novel ini sudah dicetak dan rencana akan di filmkan. Ada juga seorang yang hampir bercerai ,kembali utuh karena membaca blog saya. Suami istri tersebut sekarang menjadi sahabat saya dalam dunia maya. Ketika saya terjebak dalam kelelahan, maka blog saya adalah pencerah jalan saya untuk tetap tegar..Ya saya mencerahkan diri saya sendiri.

Perkenalan saya lewat komunitas blog melahirkan silahturahmi lewat chating, skype . Walau belum pernah bertemu atau hanya betemu didunia maya namun perasaan hati begitu dekatnya. Dan ketika berjumpa secara phisik, hati kita sudah menyatu. Ketika bertemu kami saling berbagi perasaan. Yang keluar adalah ruh kasih sayang untuk berbuat demi cinta. Hati merasa damai dan bahagia. Ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw “ Siapakah manusia yang paling baik ? Rasulullah Saw menjawab “ Orang yang sanggup memberi manfaat kepada sesamanya.” Kemudian sahabat itu bertanya lagi “ Amal apa yang paling utama” Rasulullah Saw kembali menjawab “ Memberi rasa bahagia pada hati orang yang beriman ( HR Tjabrani). Itulah repleksi dari keberadaan Allah yang berdialoh disetiap detik jantung berdetak . Masalahnya adalah apakah kita mau mendengarkannya ? kemudian menularkannya kepada siapapun.

Kualitas elite rendah..

  Dari diskusi dengan teman teman. Saya tahu pejabat dan elite kita   berniat baik untuk bangsa ini. Namun karena keterbatasan wawasan dan l...