Kalau soal mencari kambing hitam maka inilah negeri yang sangat piawai. Kemarahan akibat kemiskinan dizaman rezim Soeharto yang orotiter, maka orang china di bunuh , diperkosa dan rumahnya dibakar. Soekarno jatuh, orang china diusir dan dibunuh. Ketika era reformasi , kemajuan tidak terjadi , apalagi perbaikan ekonomi tidak jalan. Maka yang selalu disalahkan adalah Soeharto , yang telah membuat system perekonomian kita sulit diperbaiki, juga akibat konglomerat china yang melarikan dana BLBI keluar negeri. Bangsa kita ini tidak jauh beda dengan Nazi. Hitler membunuh orang Yahudi hanya karena tidak mampu mengatasi pengangguran dan kemiskinan. Tapi anehnya kita tidak pernah marah dengan bangsa Jepang,yang jelas jelas telah menyiksa bangsa kita dengan kejam. Kita tidak pernah marah dengan bangsa Belanda yang telah menjajah kita 350 tahun. Bahkan orang jepang kita kasih monopoli pasar otomotive. Orang belanda kita kasih konsesi minyak. Ya memang , Kita mendapatkan pelajaran dari belanda dan jepang. Dari belanda kita terlatih korupsi dan upeti. Dari jepang kita terlatih memukul dan menginjak. Tapi mengapa dari ras china kita tidak mendapatkan pelajaran tentang budaya kerja keras, setia kawan dan pantang menyerah?
Apa salah orang china di Indonesia ? Mereka tidak jauh beda dengan ras keturan lain yang datang kenegeri kita. Seperti ras Arab, ras India, dll. Tapi mengapa ras china dijadikan musuh dan menjadi biang kesalahan dari kegagalan kita untuk makmur. Orang china itu merantau bukan hanya di Indonesia tapi mereka ada diseluruh dunia. Ini disebabkan oleh situasi sejarah bangsa mereka yang tidak pernah sepi dari pemerintahan yang zolim. Mereka ditindas dari satu dinasti kedinasti berikutnya. Akibatnya banyak dari mereka lari . Menjadi komunitas tahan banting dan kebal dengan segala penderitaan. Terlatih untuk survival dibawah ancaman. Makanya tidak aneh bila budaya ribuan tahun tersebut , membuat ras china menjadi manusia unggul menghadapi berbagai situasi yang tidak bersahabat. Mereka pekerja keras dan mau melakukan apa saja , asalkan mereka dapat hidup. Kadang mereka terkesan licik dan rakus. Tapi ini bukanlah monopoli ras china. Kita juga tidak jauh berbeda.
Saya pernah mengetahui bagaiman seorang pengusaha china yang memperlakukan pejabat lebih daripada seorang raja. Apapun permintaan pejabat itu - bahkan sampai hal yang sepele- pengusaha ini dengan cepat dan patuh melaksanakannya. Ketika saya tanya , apa jawabnya “ Saya bukanlah pengusaha. Saya hanya numpang hidup. Saya bekerja hanya untuk dapat makan dan sedikit tabungan untuk hari tua dan biaya pendidikan anak anak.. Selebihnya biarlah dinikmati oleh pejabat yang melindungi usaha saya.” Melankolis !. Padalah secara pribadi walaupun mereka sudah kaya raya namun cara hidup yang hemat sangat luar biasa. Setiap sen uang keluar mereka perhitungkan dengan teliti. Laba adalah dewa dan kehormatan yang harus dibela dengan bekerja keras ditengah hutan, dilautan, didesa terpencil, dimalam hari. Toko kelontong china ,salalu bukan lebih awal dan tutup paling belakang. Beda sekali dengan pedagang kelontong pribumi,,,.
Kita sangat sedih bila melihat Kwik Gian Kie harus masuk gedung bundar hanya karena diduga lalai administrasi sebesar ratusan juta ketika dia jadi menteri. Sementara banyak pejabat dan pengusaha melayu yang jelas jelas korupsi triliunan lolos dari kejaran hokum. Kita juga tidak habis pikir bila MSA yang sudah final oleh BPPN , sekarang mulai diungkit ungkit lagi dengan menjadikan Antony Salim sebagai tersangka. Sementara pejabat yang jelas jelas mendukung final MSA aman aman saja. Soekanto Tanoto - china medan - kita buru sebagai pesakitan karena diduga menggelapkan pajak. Tapi Paralon yang membeli BCA dengan harga super murah kita biarkan , Freeport dengan korban kerusakan lingkungan , tidak pernah dipermasalahkan, Buyat dimenangkan dari kasus lingkungan hidup. Cevron dapat konsesi super block minyak dengan kita biarkan pertamina sebagai sleeping partners. Apakah hanya karena mereka orang barat yang bebas dari kesalahan? . Orang china kita curigai dan orang barat kita puji. Kita menyembah dengan bangsa amerika dan eropa agar membeli surat hutang kita , agar APBN dapat ditomboki untuk menutup hutang kepada negara negara yang pernah menjajah kita , tanpa ada keberanian menjadwalkan hutang
Mengapa kita masih saja marah dan dendam dengan mereka? Mengapa kita tidak marah dengan mantan pejabat dan pejabat yang kaya raya karena memeras kerja keras orang china ? Sikap curiga kita kepada ras china tidak pernah habis habisnya. Inilah mungkin membuat orang china di Indonesia mulai berpikir untuk kembali ketanah leluhurnya. Apalagi Pemerintah china ,sudah membuka pintu lebar lebar bagi seluruh ras china dimana saja berada untuk pulang dan membangun china dibawah system reformasi ekonomi yang lebih bersahabat dibandingkan sebelumnya. Seharusnya , kita menyadari bahwa ras china adalah bagian dari sejarah ibu pertiwi. Karena , suka tidak suka, ras melayu yang ada dipesisir pantai Sumatera , jawa, Kalimantan , sulawesi adalah keturunan Mongolia , yang juga bagian dari ras china. Sembilan wali penyiar agama islam , delapan adalah dari ras china. Jadi stop diskriminasi tentang ras china. Saatnya kini , kita tempatkan secara adil dalam kancah social dan politik , agar kita dapat meraih potensi mereka yang pekerja keras, setia kawan dan pantang menyerah untuk kemakmuran negeri yang kita cintai,
Apa salah orang china di Indonesia ? Mereka tidak jauh beda dengan ras keturan lain yang datang kenegeri kita. Seperti ras Arab, ras India, dll. Tapi mengapa ras china dijadikan musuh dan menjadi biang kesalahan dari kegagalan kita untuk makmur. Orang china itu merantau bukan hanya di Indonesia tapi mereka ada diseluruh dunia. Ini disebabkan oleh situasi sejarah bangsa mereka yang tidak pernah sepi dari pemerintahan yang zolim. Mereka ditindas dari satu dinasti kedinasti berikutnya. Akibatnya banyak dari mereka lari . Menjadi komunitas tahan banting dan kebal dengan segala penderitaan. Terlatih untuk survival dibawah ancaman. Makanya tidak aneh bila budaya ribuan tahun tersebut , membuat ras china menjadi manusia unggul menghadapi berbagai situasi yang tidak bersahabat. Mereka pekerja keras dan mau melakukan apa saja , asalkan mereka dapat hidup. Kadang mereka terkesan licik dan rakus. Tapi ini bukanlah monopoli ras china. Kita juga tidak jauh berbeda.
Saya pernah mengetahui bagaiman seorang pengusaha china yang memperlakukan pejabat lebih daripada seorang raja. Apapun permintaan pejabat itu - bahkan sampai hal yang sepele- pengusaha ini dengan cepat dan patuh melaksanakannya. Ketika saya tanya , apa jawabnya “ Saya bukanlah pengusaha. Saya hanya numpang hidup. Saya bekerja hanya untuk dapat makan dan sedikit tabungan untuk hari tua dan biaya pendidikan anak anak.. Selebihnya biarlah dinikmati oleh pejabat yang melindungi usaha saya.” Melankolis !. Padalah secara pribadi walaupun mereka sudah kaya raya namun cara hidup yang hemat sangat luar biasa. Setiap sen uang keluar mereka perhitungkan dengan teliti. Laba adalah dewa dan kehormatan yang harus dibela dengan bekerja keras ditengah hutan, dilautan, didesa terpencil, dimalam hari. Toko kelontong china ,salalu bukan lebih awal dan tutup paling belakang. Beda sekali dengan pedagang kelontong pribumi,,,.
Kita sangat sedih bila melihat Kwik Gian Kie harus masuk gedung bundar hanya karena diduga lalai administrasi sebesar ratusan juta ketika dia jadi menteri. Sementara banyak pejabat dan pengusaha melayu yang jelas jelas korupsi triliunan lolos dari kejaran hokum. Kita juga tidak habis pikir bila MSA yang sudah final oleh BPPN , sekarang mulai diungkit ungkit lagi dengan menjadikan Antony Salim sebagai tersangka. Sementara pejabat yang jelas jelas mendukung final MSA aman aman saja. Soekanto Tanoto - china medan - kita buru sebagai pesakitan karena diduga menggelapkan pajak. Tapi Paralon yang membeli BCA dengan harga super murah kita biarkan , Freeport dengan korban kerusakan lingkungan , tidak pernah dipermasalahkan, Buyat dimenangkan dari kasus lingkungan hidup. Cevron dapat konsesi super block minyak dengan kita biarkan pertamina sebagai sleeping partners. Apakah hanya karena mereka orang barat yang bebas dari kesalahan? . Orang china kita curigai dan orang barat kita puji. Kita menyembah dengan bangsa amerika dan eropa agar membeli surat hutang kita , agar APBN dapat ditomboki untuk menutup hutang kepada negara negara yang pernah menjajah kita , tanpa ada keberanian menjadwalkan hutang
Mengapa kita masih saja marah dan dendam dengan mereka? Mengapa kita tidak marah dengan mantan pejabat dan pejabat yang kaya raya karena memeras kerja keras orang china ? Sikap curiga kita kepada ras china tidak pernah habis habisnya. Inilah mungkin membuat orang china di Indonesia mulai berpikir untuk kembali ketanah leluhurnya. Apalagi Pemerintah china ,sudah membuka pintu lebar lebar bagi seluruh ras china dimana saja berada untuk pulang dan membangun china dibawah system reformasi ekonomi yang lebih bersahabat dibandingkan sebelumnya. Seharusnya , kita menyadari bahwa ras china adalah bagian dari sejarah ibu pertiwi. Karena , suka tidak suka, ras melayu yang ada dipesisir pantai Sumatera , jawa, Kalimantan , sulawesi adalah keturunan Mongolia , yang juga bagian dari ras china. Sembilan wali penyiar agama islam , delapan adalah dari ras china. Jadi stop diskriminasi tentang ras china. Saatnya kini , kita tempatkan secara adil dalam kancah social dan politik , agar kita dapat meraih potensi mereka yang pekerja keras, setia kawan dan pantang menyerah untuk kemakmuran negeri yang kita cintai,
No comments:
Post a Comment