Percayakah anda bahwa dalam sepuluh tahun kedepan Indonesia akan menjadi Negara besar yang makmur “ demikian teman saya yang juga fund manager terkemuka memberikan gambaran tentang masa depan Indonesia. Saya agak terkejut karena bagaimana mungkin dia dapat menyimpulkan seperti ini. Bila melihat situasi Indonesia yang dari tahun ketahun cenderung mengalami penurunan kualitas kemakmuran. Tapi dia punya argument tentang fenomena kemakmuran.
Dulu kala , Amerika dibanjiri oleh banyak pengusaha/pedagang dari berbabagai pelosok bumi. Mereka datang hanya untuk mencari emas. Peluang ini dimanfaatkan dengan baik oleh bangsa amerika. Dari kegiatan penambangan inilah tercipta kemakmuran. Kemudian, Era Minyak bumi mulai menjadi tulang punggung perekonomian dunia. Maka Negara penghasil minyak dibanjiri oleh pengusaha dari seluruh dunia. Mereka melakukan explorasi dan explotasi untuk menghasilkan energi. Dari kegiatan ini telah mengakibatkan kemakmuran dinegara Negara penghasil minyak tapi banyak pula Negara penghasil minyak yang gagal memanfaatkan peluang ini , seperti Indonesia dan afrika.
Dulu kala , Amerika dibanjiri oleh banyak pengusaha/pedagang dari berbabagai pelosok bumi. Mereka datang hanya untuk mencari emas. Peluang ini dimanfaatkan dengan baik oleh bangsa amerika. Dari kegiatan penambangan inilah tercipta kemakmuran. Kemudian, Era Minyak bumi mulai menjadi tulang punggung perekonomian dunia. Maka Negara penghasil minyak dibanjiri oleh pengusaha dari seluruh dunia. Mereka melakukan explorasi dan explotasi untuk menghasilkan energi. Dari kegiatan ini telah mengakibatkan kemakmuran dinegara Negara penghasil minyak tapi banyak pula Negara penghasil minyak yang gagal memanfaatkan peluang ini , seperti Indonesia dan afrika.
Kemakmuran Negara Amerika dan Eropa , Arab telah membuat Negara itu malas berporduksi namun sangat kuat berkosumsi. Pola ini dimanfaatkan oleh China yang mempunyai kekuatan produksi dengan miliaran penduduk. Mereka memanfaatkan momentum ini dengan membuka kemudahan investasi di Negara nya. Maka banyak pengusaha dari Amerika, eropa dan Arab menanamkan dananya untuk kegiatan produksi dan hasilnya untuk memenuhi kebutuhan Negara mereka sendiri. China mendulang keberhasilan dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan telah memberikan dampak positip bagi terciptanya kemakmuran.
Sekarang terjadi kekawatiran tentang minyak bumi yang semakin berkurang produksinya. Berbagai riset pencarian energi alternative mulai dilakukan. Hasilnya sekarang technology sudah berhasil mendapatkan sumber energi alternatit yang daya manfaatnya sama dengan minyak bumi dan juga ongkos produksi yang sedikit lebih murah dibandingkan dengan minyak bumi. Energi alternative ini adalah Bio Diesel yang dapat dihasilkan dari tanaman kelapa sawit, jagung, tebu , jarak. Energi ini juga lebih akrap lingkungan dibandingkan dengan minyak bumi
Lahan yang luas dan efefktif untuk penanaman komoditas ini ada di Indonesia. Karena Indonesia memiliki iklim yang layak tanam sepanjang tahun. Juga begitu banyak lahan kosong yang siap digunakan sebagai akibat dari penebangan hutan tropis. Potensi ini akan mendorong perusahaan raksasa diseluruh dunia untuk kembali melirik Indonesia sebagai tempat pemenuhan kebutuhan energi alternative. Mereka akan datang dengan modal raksasa sebagai kapitalis untuk menguasai peluang business ini.
Sebetulnya peluang kemakmuran bagi bangsa Indonesia sejak dahulu kala begitu banyak tapi selalu kita terbuai dengan kemudahan mendapatkan kemakmuran tanpa berupaya untuk menguasai peluang itu. Sejak ratusan tahun lalu Indonesia dibanjiri oleh petualang business dari seluruh pelosok dunia untuk mendapatkan rempah rempah dan emas . Tapi hasilnya hanya menguntungkan dan memakmukan Negara asing. Mereka datang dengan modal dan kekuatan untuk melemahkan negeri ini hingga akhirnya mereka dapat mengontrol semua potensi Indonesia. Ketika era buming minyak , Indonesia tidak mendapatkan banyak kecuali kemakmuran semu dari mekanisme pinjaman luar negeri. Sementara sumber daya alam minyak terus dikuras oleh pihak asing dan hasilnya memakmurkan Negara asing. Sementara rakyat tetap hidup dibawah garis kemiskinan.
Peluang kemakmuran dari tersedianya potensi sebagai penghasil sumber energi alternative ini mungkin adalah peluang untuk yang ketiga kalinya bagi Indonesia untuk mencapai kemakmuran. Namun apakah peluang kali ini akan menghasilkan kemakmuran atau sama saja dengan peluang peluang sebelumnya. Hanya memakmurkan pihak asing yang datang ke Indonesia.
Semoga anak bangsa dari generasi sekarang dapat membaca peluang ini dan sekaligus menjadikan pelajaran kegagalan dari generasi sebelumnya yang lalai memanfaatkan peluang dari potensi yang ada. Teman saya bilang “ Mungkin di planet bumi ini hanya negeri anda yang diberi banyak peluang dan potensi oleh Tuhan untuk dengan mudah mencapai makmur tapi mengapa anda tidak pernah menyadari itu. Mengapa anda biarkan peluang demi peluang berlalu begitu saja dan kemudian anda mungkin marah kepada Tuhan yang membiarkan Negara lain makmur dari potensi anda tersebut. Belajarlah untuk bersyukur dengan semua ini agar anda lebih dapat menghargai kasih sayang tuhan. Cara bersyukur atas pemberian tuhan ini , tentu dengan percaya akan proses kehidupan ; banyak belajar , banyak bekerja dan banyak berbagi kasih. “
No comments:
Post a Comment