Monday, February 12, 2024

Nasionalisme dan Politik persatuan.

 






Di dalam pesawat saya termenung.  Di ruang kabin kelas terbagi. Economy dan business class. Kelas berbeda, pelayanan juga berbeda, tentu harga beda. Di Rumah sakit dan Gerbong kereta perbedaan kelas juga ada.  Bahkan hotel pun ada kelas sesuai bintangnya. Perumahan juga  ada kelas real estate dan kelas RSS.  Siapapun anda, suka tidak suka anda berada pada dimensi dimana segala sesuatu diukur dari uang. Kalau bicara uang maka didalamnya ada effort mendapatkan pengetahuan dan kekayaan literasi serta skill. Ada effort untuk dapatkan koneksi dan konsesi. Dan perlu effort besar untuk mengorganisir semua itu menjadi alat berkompetisi ditengah sumber daya yang terbatas. 


Tentu tidak semua juara, ada juga yang kalah. Dan tentu karenanya jarak yang kalah dan menang akan terus jauh dan jauh, atau dikenal dengan Rasio GINI. Kita tidak bisa mengabaikan kebebasan pasar yang memang menciptakan ketidak adilan. Karena prinsip free will siapapun bisa menang dan bisa kalah. Ini soal mindset. Ini tabiat dasar manusia. Menurut Yoshihiro Francis Fukuyama dalam bukunya “ Identity Contemporary Identity Politics and the Struggle For Recognition”. Adanya perbedaan strata sosial itu sebagai upaya pengakuan sosial dari identitas seseorang. Itu karena Timos atau keinginan untuk pengakuan martabat, isothymia atau tuntutan untuk dihormati pada kondisi yang sama dan megalothymia atau keinginan untuk diakui sebagai superior. 


***

Di tengah dorongan berkompetisi itu, kebutuhan telah bergeser kepada keinginan terhadap hegemoni. Pasar financial  terbuka bagi siapa saja. Kita tidak bisa lagi mengatakan bahwa saya bangsa Indonesia dan saya warga negara, maka saya berhak dapatkan tambang nikel. Nyatanya yang berhak adalah China, yang punya akses financial. Anda cukup jadi buruh dan konsumen saja. Lantas apa arti nasionalisme dan kekayaaan sumber daya alam kalau toh nyatanya kita dimarginalkan.? Jangan tanya soal nasionalisme. Persepsi anda salah soal nasionalisme. 


Sejak paham kebangsaan diperkenalkan abad ke-18 atau diterapkan pada awal abad ke-19 dengan Deklarasi Kemerdekaan Amerika atau dengan Revolusi Perancis. Dalam konteks idiologi, nasionalisme itu absurd. Karena sampai kini sulit ditemukan definisi yang tepat untuk istilah nasionalisme.  Mengapa ? Ok lah. Webster mendefinisikan nasionalisme sebagai "pengabdian kepada bangsanya sendiri". Tapi apa itu "bangsa"? Apakah negara tersebut didefinisikan dalam istilah geografis, yaitu, sebagai wilayah geografis dengan batas-batas yang diakui, atau dalam istilah budaya/politik? Misalnya, sebagai suatu kelompok bahasa, agama, atau etnis, atau sebagai kelompok yang ditetapkan secara hukum?  


Nah, dalam sebagian besar kasus, terdapat sedikit ambiguitas. Dalam kasus tertentu pada suatu negara, identitas budaya/politik tidak sesuai dengan identitas geografis yang didefinisikan dengan baik dan diterima secara umum.  Oorang-orang Yahudi sebelum Perang Dunia II Eropa, orang-orang kulit hitam di AS saat ini-atau karena kemauan politik rakyat dan kesatuan geografis berada dalam konflik-misalnya, Tepi Barat Sungai Yordan, Kepulauan Falkland. Seringkali sulit untuk mengatakan apakah perdebatan yang terjadi adalah mengenai definisi yang tepat untuk " bangsa” atau tentang sikap politik seseorang terhadap kelompok yang bersangkutan. 


Misal, orang jawa secara demographi, memang mayoritas. Bahkan presiden semua orang jawa. Tetapi secara geographi,  minoritas. Secara ekonomi dan sosial juga minoritas dibandingkan dengan penduduk etnis China dan Arab. Walau Islam adalah agama mayoritas di Indonesia namun kehormatan sosial dan ekonomi tetap ada pada agama minoritas seperti Kristen dan Budha. Rasa hormat dan martabat itu bergeser kepada Ekonomi dan sosial. Etnis China tidak penting jadi presiden, asalkan mereka kontrol ekonomi dan sosial. Dan mereka tidak merasa inferior complex.


Belakangan muncul fenomena globalisasi. Semakin absurd lah nationalisme. Melalui eksploitasi pasar dunia, kapitalisme telah memberikan karakter kosmopolitan pada produksi dan konsumsi di setiap negara. Tidak ada lagi istilah kemandirian sebagai bangsa, hubungan multilateral terjadi meluas, ketergantungan diikat dengan konsesus WTO dan dibina oleh OECD. Bendera boleh saja Merah Putih, lagu kebangsaan boleh saja berkumandang. Bahasa indonesia boleh saja bahasa persatuan. Tetapi tanpa valas negara bangkrut dan otomatis nasionalisme omong kosong. Dengan fakta ini maka jelas definisi bangsa sudah tidak tepat. Dan semakin kacau  lagi setelah munculnya Khilafahisme dan Marxisme. Keduanya benar benar tidak mengakui nationalisme yang absurd itu. 


Karena proses sejarah kapitalime diterima secara slow motion oleh setiap bangsa. Kalau ada yang menyimpulkan tanpa nasionalisme maka tidak ada kapitalisme. Atau sebaliknya. Itu ada benarnya. Di era kapitalisme, masyarakat hanya menjadi sumber daya untuk berfungsinya pasar. Dengan demikian kehidupan sosekpol tidak ada lagi ikatan komunal tradisional untuk lahirnya kearifan lokal dan semangat gotong royong. Mengapa ? Ketika prosedur pertukaran ekonomi asimetris menjadi prinsip utama dalam hubungan manusia, masyarakat terbagi menjadi dua golongan. Pertama. Sebuah jaringan individu yang mementingkan diri sendiri yang terorganisir dengan baik dan terstruktur secara ketat, yang secara permanen berjuang untuk keuntungan ekonomi semata. Kedua.  Sekumpulan buruh dan kaum miskin dieksploitasi untuk kepentingan kelompok pertama.


Terjadinya perbedaan soslal ekonomi ini menimbulkan rasa penghinaan yang sehingga melahirkan identitas kesukuan dan agama. insentif sosialnya ?  Ya terjadinya konflik psikis. Orang luar Jawa mungkin saja iri dengan proyek kereta cepat Jakarta Bandung yang menelan anggaran lebih Rp.100 T APBN undertake. Fenomena ini telah dimanifestasikan di barat yang disebut kaum kiri baru. Kalau di Indonesia adalah kaum kanan baru, dari kelompok Islam, Dampaknya semakin melebarnya kesenjangan antara kedua strata tersebut membuat prinsip penting kapitalisme mengenai akumulasi modal tanpa akhir tidak berkelanjutan secara sosial. Sebab, adanya ketidak adilan sosial berpotensi terjadi chaos. Yang mungkin mengancam stabilitas seluruh sistem. Itulah yang terjadi di Amerika Latin, Afrika, dan bubarnya USSR.


***

Oleh karena itu, setelah membaca jurnal berjudul “ Political cheating oleh John R.Lott Jr. “ Ideology can prevent rather than cause opportunistic behavior.” Saya terpaksa membaca lagi buku tentang lahirnya Pancasila. Saya termenung. Oh ternyata bapak bangsa kita sudah menyadari potensi konflik dari adanya paham kebangsaan itu. Makanya dalam pancasila kita tidak mengenal nasionalisme. Tetapi persatuan Indonesia. Lantas bagaimana persatuan itu dipertahakan. Caranya? Ada pada sila pertama dan kedua. Yaitu landasannya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Karena Tuhanlah kita bersatu. Apa substansi dari Ketuhanan itu? Yaitu Kemanusian yang adil dan beradab. 


Apa makna Kemanusian yang adil dan beradab itu? Mengandung nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan pada umumnya baik terhadap diri sendiri, terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungannya. Semua agama mengajarkan itu. Prinsip Pancasila sila kedua itulah yang dilanggar Ketua MK dengan meloloskan Gibran sebagai Cawapres. Kemudian DKPP juga menyatakan ketua KPU melanggar Etika. Tetapi Jpkowi mendiamkan saja itu. Tampa ada tindakan dan sikap apapun.


Warning dari Para Akademisi atau guru besar agar Jokowi kembali kepada nilai nilai etika, itu tidak lebih karena kecintaan mereka kepada NKRI. Apalagi Sri Sultan HBX mengingatkan Jokowi jangan sakiti Ibu Megawati. Karena dia putri Proklamator. Sebenarnya itu kata bersayap, yang bermakna, patuhi Pancasila kalau ingin NKRI utuh. Sebenarnya itulah yang diperjuangkan ibu Megawati yaitu mengutamakan persatuan dan kesatuan. Ya politik persatuan atas dasar cinta bagi semua, bukan hanya cinta kepada keluarga atau anak sendiri.

Sunday, February 11, 2024

Bukan uang tujuan tapi prosesnya.




Saya termasuk yang tidak pernah percaya dengan mistik. Itu didikan keluarga, yang memang melarang percaya dengan mistik.  Kita percaya hal gaib tetapi mistik tidak. Tahun 93 saya mondok di Ponpes di Banten khusus mengikuti program puasa mutih. Ceritanya begini. Awalnya saya tidak tahu tempat ponpes itu. Saya tahunya dari mimpi. Awalnya saya tidak percaya. Tetapi karena pesan itu dalam sebulan datang 4 kali. Akhirnya saya datang juga. 


Pesan dalam mimpi itu menyebut arah ke ponpes. Saya arahkan supir seperti arahan dalam mimpi. Dan terus jalan. Sampai juga ketitik lokasi yang ditentukan dalam mimpi. Itu bukan ponpes modern. Sangat sederhana. Ada beberapa tempat belajar yang terbuat dari anyaman bambu. 4 bangunan diapit oleh Masjid di tengah tengahnya. Itupun bukan kelas masjid, tepatnya hanya surau seperti  di kampung saya di Minang. 


Belum sempat saya mengenalkan diri, orang tua yang pengelola ponpes itu sudah menyapa saya lebih dulu dalam bahasa minang. Tetapi mulutnya tidak bergerak. Artinya dia bicara lewat telepati, dengan bahasa ibu saya. “ Saya dapat pesan dari kakek kamu untuk membawa kamu ke gerbang dimensi 7. Di alam ini ada 13 dimensi. Setiap dimensti ada gerbang. Kamu berkesempatan masuk ke gerbang 7” Katanya lewat telepati. 


Saya tatap lama. Percaya tidak percaya. “ Apakah saya bisa minta air minum” Kata saya dalam hati. Kalau benar dia beri saya air minum, itu artinya saya benar berbicara dengan dia. Benarlah. Dia berdiri mengambil air minum dari dapur. Serahkan ke saya.”. Kamu capek. Istirahatlah” katanya dengan telepati dan berlalu mengajak saya ke  kamar. “ Ini tempat tidur kamu selama mutih” Katanya.


Seminggu ikut program mutih, satu pagi sehabis sholat subuh, dia ajak saya ke pekarangan belakang masjid. Seketika saya melihat istana megah berlapis emas.  Dia tuntun saya masuk. Di dalam istana itu emas berbatang batang tersusun rapi di rak. Tumpukan dollar dan beragam mata uang bersusun di lemari kristal. Gudangnya luas sekali. Semua emas dan uang. Saya berkali kali pukul kepala saya untuk pastikan saya tidak bermimpi. Nyata dan memang tidak mimpi. Sekejab kemudian saya sudah ada di dalam masjid.


40 hari saya lewati program mutih itu, puasa hanya makan sedikit dan minum pada saat buka puasa. Program mutih saya selesai. Sebelum pulang dia berkata dalam bahasa telepati “ Saya tahu kamu sedang bangkrut. Mari ikut saya. “ Katanya seraya menarik lengan saya masuk ke istana megah. Masuk ke gudang ” Ambil lah uang atau emas sesuka kamu. Pakailah untuk usaha kamu” Katanya. 


Saya lama perhatikan tumpukan emas dan uang itu. Wajah ibu saya membayang. Seketika saya putar badan dan keluar ruangan. Saya tidak mau harta itu. Lambat laun dari jauh keliatan ibu saya datang dalam keadaan masih bermukena. Ibu saya peluk saya. Dan seketika saya kembali ke dunia nyata. Istana itu lenyap dan saya masih duduk bersila di masjid. Pak Tua itu tersenyum dan peluk saya juga.  “ kamu lulus! Bisiknya.


Selanjutnya saya tidak lagi focus kepada uang tetapi proses..sunatullah “ Perbanyak silahturahmi, banyak membaca, mendengar dan melihat, itu sumber harta yang tak lekang oleh waktu.  Nah hikmahnya bukan uang sebagai tujuan,  tetapi proses mendapatkan itu membuat kita bijak dan tahu arti bersukur dan mencintai. Orang yang tidak menghargai proses pasti dia tidak akan tahu arti bersukur dan tidak paham arti etika dan moral.

Thursday, January 18, 2024

Kekayaan itu bukan berharta.

 


.


Ada orang katakanlah bernama “ Dodol”. Dari usia muda dia bekerja keras sebagai pedagang tradisional. Dari laba yang ditabung. Dia beli ruko di kawasan elite yang sedang berkembang.  Buka usaha restoran. Usahanya tumbuh pesat. Dia semakin tajir. Beli rumah dan kendaraan mewah sebagai pelengkap status orang kaya. P Hidupnya berjalan happy. Satu saat datang temannya membawa peluang. Temanya ini tidak cerita panjang lebar. Dia memperlihatkan rekening trading valas. Dodol terpesona


“ Dan ini saya dapat tanpa kerja banyak. Hanya duduk di rumah uang mengalir. “ kata temannya. Dodol orang biasa. Ordinary man. Dia tidak punya cukup literasi memahami itu semua. Dodol melihat fakta dan dia percaya. Apalagi temanya cerita.” ada software trading yang bekerja seperti robot yang memastikan untung.” Sebelum Dodol mikir, temannya berbisik “ Jangan bilang siapa siapa. Ini peluang terbatas. Siapa cepat siapa dapat” Kata temannya lagi. Dodol terjebak.


Dodol memulai investasi hanya 1% dari uang cashnya. Proses yang sangat mudah meraih laba.Tidak seperti usaha yang dia kelola selama ini. Walau berkali kali uang nya raib namun dia pernah merasakan untung. Itu membuat dia terpancing secara emosi. Terus keluar uang. Temannya datang lagi menawarkan produk investasi yang berbunga tinggi. Daripada tabung dibank, kan lebih baik invest di product linked Asuransi. Lebih baik beli reksadana. Lebih baik produk investasi berbasis emas. Semua cerita tetang keamanan dan bunga tinggi. Dodol terpengaruh.  


Waktu berlalu dan Dodol bukannya bertambah tajir malah semakin terjebak utang. Karena setelah uang cash habis, dia berhutang  dengan menggadaikan rumah dan restorannya untuk program investasi macam macam yang menawarkan selalu too good to be true. Sampai akhirnya rumah dan restorannya disita. Karena harapan bertambah kaya dengan mudah, ternyata mudah membuat dia lupa diri dan terjebak utang tak terbayar seiring harapan laba sirna ditelan oleh kerakusan skema ponzy.


Data OJK, investasi bodong ditaksir nyaris mencapai Rp 139 triliun. Angka tersebut setara dengan membangun 12.600 sekolah atau 504 rumah sakit atau 1.260 km jalan tol atau 3.200 km rel kereta api. Korbannya adalah kelas menengah seperti “Dodol” itu. Kemudian ponzy meredub, karena engga adalagi orang bego yang kaya. Kini yang jadi sasaran adalah orang dengan income dibawah Rp 10 juta sebulan yang gede keinginan.  Mereka kena jebak Pinjol dan Judi online. Tnggal tunggu waktu aja, nasip mereka akan sama dengan Dodol.


Orang yang miskin literasi selalu melihat kekayaan itu identik dengan harta. Otak nya tidak memberikan informasi utuh kecuali memberikan informasi yang ada dalam ilusinya., kesenangan hidup. Punya mobil dan rumah mewah, selir cantik jelita, hidup glamour ditempat berkelas. Piknik ke manca negara. Nah orang yang miskin literasi itu mudah terpancing jadi target untuk dikorbankan bisnis ponzy. Mengapa ? Mayoritas penduduk planet bumi ini miskin literasi. Persepsi mereka bahwa kekayaan (Wealth )  itu sama dengan harta ( asset). Padahal beda sekali. 


Kekayaan itu berkaitan dengan intelektual dan spiritual. Kekayaan itu didapatkannya lewat proses yang keras dan rumit. Tanpa  kekuatan intelektual dan spiritual tidak mungkin mereka bisa lewati proses itu. Jadi ada keseimbangan antara intelektual dan spiritual. Persepsi mereka kekayaan itu secara personal adalah liabilities, bukan asset. Makanya orang kaya tidak akan pernah percaya too good to be true atau skema ponzy atau investasi bodong. Apalagi pamer harta. Mereka focus kepada process, yang didalamnya ada pengetahuan  tentang berusaha, bersabar, bersukur dan mencintai. Mereka punya tanggung jawab sosial dan moral menjaganya sepanjang usia

Monday, January 08, 2024

Mimpi Jadi Presiden

 





Mari perhatikan masing masing paslon melihat kondisi utang negara kita. 


Paslon 1. Mengelola utang negara secara bertanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan fiskal dan menjaga rasio utang terhadap PDB kurang dari 30,0% pada 2029.


Paslon 2. Memperbaiki tata kelola utang pemerintah dengan menggunakannya hanya untuk sektor-sektor produktif.


Paslon 3. Berhati-hati dalam berutang terutama pembangunan infrastruktur yang berisiko tinggi.


Mari kita bahas masing masing paslon. 

Paslon 1. Apa yang akan dilakukan oleh Paslon 1 sama dengan apa yang sudah dilakukan SBY selama 10 tahun. Pertumbuhan utang rendah memang. Tetapi hasilnya biasa biasa saja. Terkesan auto pilot. 


Paslon 2. Apa yang akan dilakukan oleh paslon 2, itu juga sama dengan program Jokowi selama dua periode. Selalu bilangnya utang untuk sektor produktif. Nyatanya utang semakin membesar, bahkan terbesar sepanjang sejarah republik. Tadinya utang ke IMF udah dilunasi oleh SBY, era Jokowi kita terpaksa utang lagi dalam bentuk SDR ke IMF. Hasilnya makin terpuruk. Apalagi ruang fiskal yang diwariskan Jokowi hanya 2% dari PDB.


Paslon 3. Era Jokowi sebagian besa infrastruktur dibiayai lewat skema KPBU. Justru belanja modal APBN era Jokowi hanya 1,33% dari PDB. jauh lebih kecil dari era SBY yang mencapai diatas 2%. Jadi kalau sikap hati hati terhadap utang infrastruktur, itu akan justru mengurangi ekspansi APBN terhadap proyek infrastruktur. Akan lebih kecil dari jokowi. Ya engga jalan pembangunan. Bisa saja negara aman, tetapi utang publik akan meningkat akibat proyek dibiayai swasta lewat perbankan.  Ini bisa lebih bahaya karena tanpa kendali.


Nah setelah tahu agenda mereka. Sekarang kita lihat data makro negara kita. Tahun 2022 saja hampir 1/3 APBN atau dari Rp. 3096.26 T. Cash out untuk cicilan dan bunga mencapai Rp. 906.34 T. Atau kalau diprosentasekan mencapai 29%. Rata rata dalam rentang 2017 hingga 2022 tercatat sekitar 31,33% APBN digunakan hanya untuk membayar utang dan bunganya. Siapapun yang berkuasa, itu harus dihadapi. 


Nah mari kita realistis melihat situasi negara kita. Saya minta anda bayangkan diri sendiri. Andai 1/3 pendapatan anda habis untuk bayar cicilan utang dan bunga. Saya yakin siapapun pasti sesak napas. Orang miskin akan semaput. Orang kaya walau pendapatan besar,  pengeluaran juga besar. Semaput juga.  Yang pasti yang akan terjadi pada siapapun paslon yang menang  Pilpres, mereka akan menghdapi defisit anggaran akibat beban utang itu. Untuk tutupi angaran yang bolong, mau engga mau utang lagi. Maka jadilah gali lobang tutup lobang. Itu sudah terjadi pada era Soeharto sampai Jokowi. Tidak ada new paradigma mengelola utang. Jadi semua paslon itu tidak punya apapun sumber daya keuangan untuk melaksanakan program gratis atau apalah. Semua omong kosong. Benar benar wastiing time.


Setelah kita paham situasi realisitis dan janji paslon, lantas apa yang bisa kita sarankan kepada Paslon agar kita bisa lepas dari jeratan utang dan pada waktu bersamaan APBN bisa ekspansi lewat surplus APBN. Caranya sederhana saja. Ya cara gila lah..


***

Saya bermimpi. Mimpi loh. Jadi jangan baper. Yang namanya mimpi kan bebas. Andaikan saya jadi presiden. Saya bisa selesaikan masalah bangsa ini dalam lima tahun. Apa program saya.


Pertama. Saya akan sekuritisasi kandungan algae yang ada di laut. Value nya adalah green energy berupa biofuel, downstream  untuk pharmasi dan bioplastik.  Berdasarkan data potensi sumber daya Algae sebesar USD 600 miliar setahun atau Rp. 9000 triliun. Itu bisa disekuritisasi lewat pasar uang atau SWAP bagi pemegang SBN domestik atau global bond. Pembayaran bunga (coupon ) lewat credti carbon green energy itu. Masalah utang selesai. Bisa hemat APBN untuk bayar bunga dan cicilan  sebesar Rp. 500 triliun setahun. Dana itu saya gunakan untuk Riset agar industri bisa tubuh  dan mandiri.


Kedua. Saya akan turunkan pajak penghasilan sampai 10% untuk PMDN namun untuk PMA 30%. Karena adanya perlindungan dan insentif kepada pemain domestik. Ini akan mendorong terjadinya kemitraan dalam negeri dengan investor asing yang bisa menjamin transfer tekhnololgi. Namun pada waktu bersamaan saya akan terapkan pajak kekayaan pribadi sebesar 10% dari jumlah kekayaan tidak Produktif. Passive income bunga dari bank tetap dianggap harta tidak proudktif. Batas tidak kena pajak kekayaan adalah Rp. 1 miliar.  Tetapi nol % kalau harta itu bersifat produktif. Ini akan mendorong meluas nya inklusif keuangan non bank. Cost of money jadi murah. Tentu sektor real akan melesat tinggi. 


Ketiga.  Saya akan restruktur hubungan keuangan pusat dan daerah. Penerimaan pajak kekayaan menjadi hak/ milik Daerah. Tapi PPH tetap milik pusat. Untuk menampung kelebihan dana penerimaan pajak kekayaan oleh daerah, saya akan perintahkan Soverign Wealth fund atau Indonesia Investment Authority (INA) terbitkan surat utang untuk menyerap nya dan disalurkan kepada daerah lewat pembelian local government financing vehicle (LGFV). Jadi walau fiskal daerah longgar namun standar nya bisnis dan invesment. Kalau engga layak ya engga bisa pakai uang pajak kekayaan itu. Nikmati saja bunga dari INA. ini akan mendorong hanya kepala daerah yang kompeten bisa memimpin.


Keempat. BLT dan Subsidi saya hapus. Tapi Janda telantar dan anak terlantar saya lindungi lewat lembaga independent. Dananya dari bunga LGFV yang diterima oleh INA. Anak terlantar ditempatkan dalam asrama, dengan dilengkapi fasiitas pendidikan. Mereka kelak akan jadi aparatur negara, yang pasti loyal. Para janda terlantar akan dididik jadi pedagang agar mereka tidak dibegoin sama buaya darat. Negara mempindana anak yang telantarkan orang tua uzur. PNS saya rasionalisasi lewat IT system dan test kompetensi. Bisa hemat 40%  anggaran belanja pegawai. Hasil penghematan itu dipakai untuk restruktur tataniaga berbasis Warehousing  Ecommerce market place. Sehingga terjadi panetrasi peluang usaha bagi semua. 


Nah cukup 4 itu saja. Soal lainnya saya dukung kuat secara politik lembaga independent seperti BPK, OJK, BI, PPATK, MK, MA, MY, Kompolnas, KPK,  SMAC, KOMNAS HAM. Saya pastikan tidak ada intervensi dari partai atau elite politik. Caranya? saya cabut UU ITE khusus berkaitan dengan pejabat negara. Buka kebebasan berpendapat seluas luasnya. Sehingga walau saya tidak punya teman di elite tetapi rakyat sahabat saya untuk jadi mata dan telinga saya. Gimana ? keren engga pedagang sempak? Tapi itu cuman mimpi, bro..


Thursday, January 04, 2024

Besyukur dan mencintai.

 



Saya hanya tamatan SMA. Sejak remaja saya sudah gemar membaca. Mentor saya membaca adalah ibu saya sendiri. Saya termasuk anak yang lemah otak. Berkat kesabaran ibu saya, saya bisa mengerti pentingnya membaca dan yang lebih penting lagi, ibu saya bisa memotivasi saya untuk gemar membaca. Bahwa saya harus punya pengetahuan dasar atas apapun. Belajar adalah proses seumur hidup. “ Jangan ragu bertanya kalau tak paham. Hormati orang berilmu dan kaya, Dari dia kamu tahu jalan ke mata air. Sayangi orang miskin, dari dia kamu tahu arti mencintai.”


Pertama kerja saya sebagai salesman. Saya di training dasar dasar pengetahuan menjual. Diajarkan soal prilaku konsumen dan potensi market. Saya juga diajarkan tentang product knowledge. Akibatnya mendorong saya membaca buku apa saja yang berkaitan tentang merketing dan produck knowledge.


Setahun sebagai salesman, saya mulai berwirausaha. Saat memulai usaha, saya kursus Management Usaha Baru di LPPM. Dari kursus selama 3 bulan itu, membuat saya paham pentingnya management, akuntansi dan metode riset usaha. Karena itu memotivasi saya membaca buku yang berkaitan dengan management, akuntansi dan metode riset. Setiap bulan sedikitnya 3 buku tamat saya baca. Kalau ada seminar berkaitan dengan hal tersebut, saya pasti hadiri. Berapapun saya bayar.


Setiap membuka usaha baru, saya pasti pelajari dengan detil tentang product knowledge. Waktu muda, saya pernah punya usaha trading hasil bumi. Saya pelajari setiap produk pertanian itu. Saya ketahui lama tanam, resiko tanam dan dilahan apa yang cocok di tanam. Pernah punya pabrik karton. Saya pelajari dari bahan apa karton dibuat, bagaimana prosesnya dair bahan baku sampai jadi karton, siapa produsen bahan bakunya. Kemana jualnya, dan mengapa orang mau beli. Begitu seterusnya. Apapun bisnis yang saya jalankan, sambil jalan saya terus belajar.


Sampai usia 40 tahun. Saya mengalami kegagalan bisnis 4 kali. Walau tidak pernah membuat saya sukses dalam arti materi, namun saya sudah berada dijalur yang benar. Apa itu? Bertambah usia, saya kaya pengalaman lewat proses learning by doing. Yang lebih bersukur, sejak usia 30 tahun saya sudah menjadikan membaca itu sebagai kebutuhan. Saya tidak lagi focus belajar dengan dunia yang saya hadapi sehari hari, tetapi juga diluar dunia saya. Buku apapun saya baca. Menjadi kepuasan batin saat menyelesaikan buku itu. Tanpa disadari usia 40 saya sudah kaya literasi walau miskin harta.


Masuk usia 40 saya tahu mengapa saya harus hijrah. Itu karena literasi. Di Hong Kong saya hanya perlu waktu 5 tahun untuk established. 5 tahun pendapatan itu mengalahkan 1000 kali pendapatan saya selama 20 tahun saya berbisnis di Indonesia. Dan selanjutnya karena literasi juga saya tahu pentingnya membangun organisasi, Saya tidak ragu berinvestasi pada R&D, BDG, HRD. Usaha berkembang karena 30% laba saya investasikan di R&D, BDG, dan HRD. Dan selanjutnya by design dan system berlalunya wkatu usaha berkembang dengan sendirinya. Usia 50 saya bisa pensiun dari operasional dan menjadi mentor terhadap SIDC dan Yuan.


Kini saya menua, walau tidak konglomerat tapi berkat literasi saya tahu arti kebahagiaan. Bukan pada harta dan kekuasaan, tetapi kebebasan waktu dan financial. Itulah kekayaan sesungguhnya, membuat kita tahu bersyukur dan tahu arti mencintai…


Wednesday, December 27, 2023

Psikopat

 





Ketika Anda memikirkan seorang psikopat, kemungkinan besar Anda akan membayangkan versi Hollywood – mungkin Hannibal Lecter yang bertopeng. Engga begitu. Hasil penelitian muntakhir memberikan informasi unik tentang kecenderungan psikopat dari sampel negara pelanggar hak asasi manusia. Pola skor PCL-R mereka konsisten dengan kecenderungan ekstrim untuk mementingkan diri sendiri, tidak berperasaan, dan memperlakukan orang lain dengan kejam, tanpa rasa bersalah atau penyesalan, dan umumnya mereka bukan orang yang antisosial. 


Psikiater Lindner (1956) lebih dari setengah abad yang lalu pernah berkata “ Di antara kita terdapat laki-laki dan perempuan yang berada di dunia kita, namun bukan di dunia kita”.  Sifat psikopat ( psikopati ) terjadi pada semua starata sosial. Bahkan para pemimpin sukses memiliki nilai psikopati tinggi. Mereka  tahu cara memanfaatkan pesona, ketangguhan dan ketajaman mental, keberanian, dan focus kepada tujuan mereka, kata pakar seperti Prof Dutton. 


Orang-orang dengan kepribadian yang kuat seringkali menjadi sukses – termasuk dalam jabatan presiden. Tapi apakah ciri-ciri mereka ada hubungannya dengan kepribadian psikopat? Demikianlah tesis penelitian Emory University yang bertajuk “Fearlessdomination and the US Presidentcy: Implications of Psychopath Personality Traits for Success and Success Political Leadership.” Penulis penelitian melakukan analisis kepribadian standar terhadap 42 presiden, hingga George W. Bush. Hasilnya memang mereka semua psikopati.


“Ciri-ciri psikopat tertentu mungkin seperti pedang bermata dua,” kata Scott Lilienfeld, seorang psikolog Emory dan penulis utama studi tersebut, dalam laporan Emory mengenai temuan tersebut “Dominasi yang tidak mengenal rasa takut, misalnya, dapat berkontribusi pada kriminalitas dan kekerasan yang sembrono, atau pada kepemimpinan yang terampil dalam menghadapi krisis dengan membungkam semua oposisi” Tentu saja, temuan ini tidak hanya berlaku pada presiden AS saja. Sudah lama ada spekulasi bahwa sosiopat juga ada di jajaran pekerja keuangan dan bank – mungkin karena sifat profesinya yang mendorong orang ke arah tersebut.


Nah bagi mereka yang memiliki skor psikopati rendah, justru punya sifat berlawanan. Mereka cenderung didominasi oleh ketakutan akan masa lalu atau masa depan, yang membuat mereka doyan menunda nunda masalah, misal karena akibat terlalu banyak mikir. Dan cenderung doyan mengeluhkan apa saja. Sebagian besar popalusi dunia ini mengalami psikopati rendah. Mereka jadi korban dari mereka yang punya psikopati tinggi.


Lantas bagaimana cara menghindari psikopati? Sulit. Menurut Prof Hare “Anda akan menemukan psikopat di organisasi mana pun di mana posisi dan status mereka memberi mereka kekuasaan dan kendali atas orang lain, dan peluang untuk mendapatkan keuntungan materi.” Sementara Dr Babiak menambahkan: “Masalah utamanya adalah psikopat dapat masuk ke dalam organisasi dengan baik karena mereka berlaku seperti artis yang dapat dengan mudah meyakinkan orang lain bahwa mereka orang baik dan jujur.


Tapi anda bisa pahami ciri ciri psikopati yang mudah keliatan dan dirasakan. Namun, itu biasanya muncul dan diketahui dalam jangka panjang pergaulan. Dalam jangka pendek, akan mudah tertipu menilai mereka. Mengapa ? karena dalam jangka pendek mereka memberikan kesan sebagai individu yang keren, percaya diri, humble dan karismatik yang demokratik. Bagaimanapun ciri-ciri yang harus diwaspadai termasuk “ketidaktulusan, kesombongan, perilaku manipulatif, dan kurangnya rasa bersalah atau penyesalan”. Kalau terbukti itu, segera waspada. Karena anda dealing dengan orang psikopat. Bahaya.! Musuh jangan dicari datang pantang menghindar. Kejahatan jangan ditakuti tetapi taklukan. Jangan jadi follower orang lain tetapi jadilah diri sendiri dengan kekuatan akal dan spiritual. Gunakan jalan spiritual untuk survival, itu aja. Bersama ini saya uraikan secara sederhana ciri ciri psikopati.


Tebar pesona. 

Mereka sangat pintar berlaku sopan dan penuh keakraban bagaikan prososial kaum selebratis. Sekilas keliatan mereka orang normal yang tahu menjaga martabatnya dengan sikap simpati, empati,  kepada orang lain. Tetapi saat orang lain tidak bisa membalas empati dan simpatinya, dia akan cepat sekali berubah jadi marah. Misal dia tidak suka orang lain mengkritiknya atau mengingatkannya walau dengan bahasa sopan. Baginya hanya dirinya yang terbaik dan orang lain semua buruk. Kalau mereka yang psikopat tidak punya kekuatan sosial atau kekuasaan politik, mereka akan gunakan kekuatan phisiknya untuk meresponse atau kata katanya yang kasar. 


Doyan Berbohong. mereka rentan terhadap kebohongan patologis. Mereka mungkin membesar-besarkan kebenaran demi citra mereka. Orang normal umumnya merasa bersalah atau setidaknya sedikit khawatir jika ketahuan berbohong, namun kurangnya hati nurani seorang psikopat menjadikan berbohong sebagai aktivitas yang bebas dari rasa bersalah atau pandai berdrama 'berpura-pura' menyesali dan peduli terhadap orang lain.


Doyan menyalahkan orang lain.  Mereka sangat cerdas create alasan menyalahkan pihak lain atau keadaan bila dianggap gagal atau tidak kompeten. Pada waktu bersamaan walau itu salah sekalipun, mereka jago  mendapatkan empati orang lain untuk menganggapnya benar. Tanda psikopat ini menunjukkan kurangnya moral dan hati nurani, yang berarti mereka tidak memiliki pemahaman 'benar dan salah' seperti kebanyakan orang.


Doyan kekuasan. Mereka mencari posisi berkuasa dan berwenang karena mereka menikmati dominasi dan kendali atas orang lain. Saat dia berkuasa, maka sifat psikopat itu terjelma vulgar dari  sifat megalomania, dan Machiavellianisme atau kecenderungan tidak bermoral dan eksploitatif, yang dapat menyebabkan mereka selalu merasa lapar akan terus berkuasa.


Doyan menikmati rasa sakit dan menyakitkan. Mereka menikmati popularitas walau itu mempermalukan dirinya atau menghinanya. Itu karena mereka juga menikmati sifat sadisme menyangsarakan orang lain dengan sikap dan perbuatannya. Penderitaan orang lain menimbulkan gairah seksual baginya, begitu juga orang yang menghinanyanya menimbulkan gairah seksual baginya.


Bahkan ketika mereka menyakiti orang lain,  tidak akan merasakan penyesalan yang tulus atas tindakannya, dan mungkin tidak akan terpengaruh oleh konsekuensi tindakannya ketika mereka mendapat masalah. Hal ini juga membuat mereka sangat berbahaya karena kecil kemungkinannya mereka membatasi perilakunya karena takut ketahuan dan merasa bersalah setelahnya. 


Psikopat juga cenderung tidak belajar dari kesalahannya. Karakter Hannibal Lecter yang terkenal hanyalah salah satu contoh psikopati yang mengerikan dalam budaya populer,” kata Profesor Dutton.“Mereka yang akrab dengan The Silence of the Lambs tahu bahwa Dr Lecter bukan hanya seorang kanibal berdarah dingin: dia juga seorang pria dengan selera, pesona, kepercayaan diri, persuasi, dan ketabahan mental yang sempurna.” Menurut Profesor Kevin Dutton dan Elaine Fox, ciri-ciri positif Hannibal inilah yang lebih erat hubungannya dengan psikopati daripada kecenderungan kekerasannya.


Doyan mencari sensasi. Karena psikopat tidak mempunyai ikatan emosional normal seperti yang dimiliki oleh kebanyakan orang,  mereka perlu suatu yang istimewa yang membuat dirinya bergairah, bahagia. Psikopat secara keseluruhan kurang impulsif dibandingkan sosiopat karena mereka tidak didorong oleh emosi yang kuat, namun respons emosional mereka yang tumpul dapat menyebabkan mereka mencari sensasi berlebihan.


Doyan Mengabaikan Aturan, Hukum, & Norma. Psikopat tidak mengikuti kode etik yang sama seperti kebanyakan orang di masyarakat, itulah sebabnya mereka sering berperilaku lugu untuk mengaburkan sikap tidak bermoral atau ilegal. Dan tetap mempertahankan citranya yang kharismatik. Mereka sering kali menunjukkan sikap dingin, tidak berperasaan, dan apatis. Perbedaan struktur otak mereka diyakini membatasi kemampuan mereka untuk merasakan emosi manusia dalam kisaran normal, sehingga kecil kemungkinannya untuk mengalami perasaan yang kuat. Dalam situasi ketika orang lain sedih, kesal, cemas, atau bersemangat, seorang psikopat mungkin terlihat tidak peduli atau apatis.


Doyan abaikan konsekuensi atas perbuatannya. Orang normal yangberani sebenarnya orang yang sangat penakut. Tetapi dia lawan rasa takut itu untuk menjadi pemenang. Makanya dia terlatih berhitung dengan matang dan sadar akan konsekuensinya. Nah sementara psikopat. Dia berani dalam arti dia tidak peduli dengan konsekuensinya. Namun pada umumnya mereka lebih beruntung karena sikapnya yang cuek dengan resiko. Sehingga mereka menjadi segelintir orang yang sukses diantara orang yang normal.


Mereka berkepala dingin dalam pengambilan keputusan. Hal ini dapat membuat mereka lebih berbahaya karena tidak mudah untuk memprediksi apa yang akan mereka lakukan atau kapan mereka akan bergerak. Beberapa psikopat menyusun rencana terperinci tentang cara menipu, mengeksploitasi, atau memanfaatkan orang yang pada dasarnya murah hati. Mereka biasanya kurang impulsif dibandingkan sosiopat.


Doyan ekpoloitasi orang lain. Seorang psikopat akan memanfaatkan, menganiaya, dan mengeksploitasi orang lain, terutama jika itu berarti mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Dalam mengejar kekuasaan, kekayaan, dan ketenaran, apapun dihalalkan untuk mencapai tujuan mereka. Hal ini pasti akan meninggalkan banyak korban, dan seorang psikopat tidak akan menyesal ketika mereka harus kick out orang yang berjasa dan setia kepadanya. 


Doyan bersikap tidak normal. Pikiran yang tidak normal biasa terjadi pada psikopat karena otak mereka terhubung secara berbeda. Hal ini dapat menyebabkan mereka mengeluarkan komentar yang terkesan lugu dan sulit dipahami orang lain atau bukan termasuk orang bisa menyusun pikirannya dalam bentuk narasi yang logik mudah dipahami.


Doyan bosan. Mereka cepat bosan dan tidak bisa membaca lebih dari 10 halaman. Makannya mereka selalu mencari sesuatu yang lebih menarik untuk dilakukan atau dilihat oleh orang banyak. Hal ini dapat membuat mereka cepat masabodoh dengan goal. Selain itu, hal ini mungkin terkait dengan pola pengambilan keputusan yang tidak bertanggung jawab.


Doyan konflik. Mereka menikmati permusuhan dan penentang. Meskipun mereka jago berpura-pura ramah dan menawan, sifat asli mereka adalah agresif yang manipulatif. Mereka mungkin lebih argumentatif dan agresif, mencari konflik dan konfrontasi (sementara kebanyakan orang berusaha menghindarinya).


Doyan nipu. Mereka adalah artis penipu. Mereka ahli dalam penipuan dan menggunakan distorsi kebenaran, gaslighting , dan taktik tidak jujur lainnya untuk memanipulasi orang lain secara emosional dan memberikan fakta yang salah. Mereka juga menggunakan taktik menipu ini untuk membodohi orang  yang masih percaya kepadanya dan mencitainya.


Tuesday, December 26, 2023

Membela petani.

 




Selama 30 tahun terakhir, sebuah transformasi telah terjadi dalam kehidupan masyarakat Thailand Timur Laut (Isan).  Banyak  daerah pedesaan di Asia Timur dan Tenggara,tadinya secara historis dianggap (dan bahkan dicemooh) sebagai "petani kampungan", yang bertani untuk sekedar ganjel perut. Kini mereka bermitra dengan trading house international dan menjadi supply chain industry global. Itu berkat peningkatan pendidikan bagi petani, by process lewat sains memicu serangkaian perubahan dari bertani tradisional ke industry. Dari petani inferior menjadi superior.


Transformasi ini disertai dengan pergeseran dari sistem sosial yang berpusat pada desa ke jaringan sosial yang terhubung lebih luas. Perubahan yang dihasilkan secara dramatis mengubah tatanan sosial, termasuk demografi, organisasi sosial, budaya, kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan, serta aspirasi dan identitas. Transformasi masih berlangsung, lewat proses globalisasi kawasan yang semakin meningkat.


Dalam buku orisinal dan provokatif, Kate Zhou berpendapat bahwa petani China—yang merupakan seperlima dari populasi dunia—telah menjadi kekuatan pendorong dibalik pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial China yang fenomenal selama lima belas tahun terakhir. Dipandu oleh kekuatan partai komunis yang in-lane dengan kepentingan petani sendiri, mampu menciptakan pasar baru, mendirikan industri pedesaan yang sekarang menghasilkan lebih dari setengah PDB China.


Zhou tidak memuji keberhasilan ekonomi China berkat reformasi yang dilakukan oleh kepemimpinan Partai di China. Memang, Zhou berpendapat bahwa para petani itu efektif justru karena gerakan mereka spontan, tidak terorganisir, tanpa pemimpin, nonideologis, dan apolitis. Para petani secara bertahap melepaskan ketergantungan kepada kekuasaan tanpa konfrontasi atau kekerasan terbuka. Atau tepatnya “Reformasi dari bawah”. Mereka sukses menghasilkan perubahan mendasar dan paling tahan lama yang pernah dicapai oleh china kontemporer. 


Harus diakui baik di Thailand maupun China, yang membuat pertanian menjadi mesin pertumbuhan dan  sumber kemakmuran rakyat, karena suksesnya land reform atau reforma agraria.  Pemerintah merampas semua lahan milik perusahaan diatas 10 hektar yang tidak dimanfaatkan secara optimal lebih dari 2 tahun.  Tanah itu dibagikan kepada rakyat petani. 


Prinsip pembagian lahan adalah pembagian atas dasar manfaat untuk hidup layak. Misal, di China dan Thailand, setiap petani dapat lahan 3 hektar.  Pendapatan dari 3 hektar lahan itu dibagi tiga, yaitu menutupi biaya produksi, biaya konsumsi dan tabungan.  Petani dilarang menjual atau menggadaikan tanah itu atau mengalih fungsikan lahan itu selain tani. Kita sejak era SBY sampai Jokowi, reforma agararia gatot ( gagal total) cuman OMDO. Emang kagak ada niat baik. Sekarang karena stok kurang, sibuk impor beras  dan gula jutaan ton, takut kalah pemilu dan chaos..


Mengapa petani China dan Thailand kaya raya.

  Anda mungkin tahu semua apa itu sauce tomat. Tentulah. Itu menu tambahan wajib yang tersedia di meja saat anda makan sup atau nasi goreng....