Friday, December 22, 2023

Agama dan Budaya.

 




Tahun 65 kita krisis ekonomi dan sekaligus krisis politik akibat proses suksesi kepemimpinan. Hanya 5 tahun kita bisa keluar dari krisis itu. Tahun 1998 kita krisis moneter dan juga krisis politik. Hanya 5 tahu kita bisa keluar dari krisis itu dan langsung recovery. Berkali kali krisis politik dalam negeri selama kepemimpinan 7 presiden, tetapi selalu bangsa Indonesia bisa melewati krisis itu dengan baik dan sampai kini kita masih bai baik saja. Sebenarnya bukan karena pemerintah kuat. Tetapi karena rakyatnya kuat.


Lantas apa yang mengakibatkan rakyat itu kuat.? Ya karena modal sosial. Apa yang dimaksud dengan Modal sosial ? semua aspek yang mengarah dan diciptakan untuk memudahkan tindakan individu dalam struktur sosial. Struktur sosial melahirkan dorongan sosial menjadi lebih berkuasa atas perilaku individu. Dorongan sosial tersebut yang disesuaikan dengan norma norma sosial meliputi; kultur yang dominan, pengaruh kekuatan sosial lain lain atas perilaku lebih umum. 


Nah, apa saja modal sosial itu? Agama dan kebudayaan. Sebelum republik ini berdiri, bangsa indonesai sudah ada. Yaitu bangsa yang tumbuh dan berkembang lewat agama dan budaya. Masuknya kolonialisme di Indonesia dan berlangsung selama sekian ratus tahun karena tercabiknya tatanan agama dan budaya lewat pemikiran feodalisme dan kapitalisme. Lahirnya republik Indonesia adalah menyatunya kembali ikatan antara Agama dan budaya yang dituangkan dalam Pancasila. Artinya kekuatan negeri ini bukan kepada SDA tetapi modal sosial dari rakyat itu sendiri.


Setelah kita merdeka. Upaya memisahkan agama dan Budaya itu tak pernah lekang dari intrik politik. Seakan para pemimpin dan politisi tidak nyaman dengan bertautnya agama dan budaya. Lewat agama mereka berusaha menapik kebudayaan. Lewat  budaya mereka punya narasi memisahkan Agama. Dalam bingkai politik hal tersebut terus dipertentangkan. Sementara faktanya sampai kini politik meraih kekuasaan tidak bisa dipisahkan dari pengaruh primodial hubungan patron-clients agama. Ya agama dan budaya hanya dipakai untuk dapatkan kekuasaan. Setelah berkuasa kembali berusaha memisahkan agama dan kebudayaan


Apa penyebanya? Kekayaan SDA kita menjadi magnit masuknya pengaruh luar dari elite pemodal dan memperkaya elite kekuasaan. By process terjadi perubahan menuju sekularisme, yang tentu didalamnya ada individualisme. Karenanya Agama dan budaya memang jadi acaman. Itulah yang berusaha dipisahkan lewat narasi dan regulasi. Apa yang terjadi? SDA habis kita tetap loser dan keadilan sosial semakin jauh kita gapai. Ya. Kita selalu melihat yang tersurat atas kekayaan SDA sebagai modal membangun peradaban. Kita lupa nilai nilai tersirat akan modal sosial kita sebagai bangsa. 


Makanya saya sangat miris ketika mendengar cuplikan Video Zulhas yang prihatin terhadap kelompok yang enggan mengucapkan 'amin' setelah imam membaca surat Al Fatihah. Saat tasyahud akhir ada yang mengacungkan dua jari, tidak satu jari lagi, saking cintanya sama Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2. 


Saya tidak yakin fanatisme terhadap pasangan capres-cawapres sampai ada orang atau kelompok yang mau mempermainkan agama apalagi ritual sholat. Semua umat islam walau dia jarang sholat tetap saja tidak akan berani mengubah ritual sholat. Karena tahu dosa besar akibat itu. Kalau ada sinyalemen prilaku seperti yang dikawatirkan Zulhas, itu hanya bahasa provokatif politik yang berusaha memisahkan agama dan budaya. Jahat sekali provokasinya. Tak ubah dengan kolonialise. Itu hanya karena mereka tahu, Paslon nomor 1 yaitu AMIN memang identik dengan politik identitas. 


Saran saya, udahan menyeret agama dalam ranah politik, termasuk merendahkan agama agar politk yang utama. Jangan. Silahkan berpolitik tapi jangan pisahkan agama dan budaya. Itu modal sosial kita sebagai bangsa. Takdir kita. Kita ingin politik itu hanya metodelogi kita untuk meninggikan nilai nilai agama dan budaya : berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan.


***


Kalau saya sholat selalu kening saya berempun. Itu setelah saya pahami hakikat sholat lewat program mutih di Ponpes dan meditasi di klentang. Hakikat Sholat itu adalah berdialogh secara langsung kepada Tuhan. Saya benamkan persepsi sholat sabagai keimanan yang tak bisa dedinisikan dan dianoligikan, kecuali hanya saya dan Tuhan saja yang tahu. 


Awal sholat saya mengucapkan Tuhan Maha Besar. Semua yang ada di duni ini kecil. Mengapa saya harus takut dengan manusia. Segan dan hormat ya. Takut? No way. Selain Soekarno, saya sudah bertemu dengan semua presiden di Indonesia. Walau saya hanya tamatan SMA, saya tidak rendah diri bicara face to face dengan presiden. Bahkan saya sudah bertemu face to face dengan presiden CHina, Rusia, bahkan dengan Obama. Biasa saja. Itulah yang membuat dahsyatnya pemahaman Sholat. Itu baru awalnya saja.


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Itu awal bacaan alfatihah. Saya benamkan dalam diri saya, bahwa saya berbuat di dunia ini atas nama Tuhan, makanya sifat kasih sayang saya jaga. Kalau ada orang mengumpat saya, tidak mungkin saya balas mengumpat. Tidak mungkin saya genggam sifat dendam dan benci secara personal. Saya mudah memaatkan dan tidak rendah untuk minta maaf. Saya tidak ragu berbagi harta maupun nasehat. 


Kemudian saya lanjut dengan “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan.” Tidak ada manusia yang patut saya puji. Hormat ya, Tetapi puji no way. Karena saya tidak mau rusak keimanan saya hanya karena saya mengkultuskan individu. Itu sebab bila saya menghormati orang lain dan menyayanginya, itu tidak dengan memuji tetapi mengkritik dan mengedukasi. Atau setidaknya saya daoakan yang terbaik untuk dia. Makanya saya tidak tersinggung kalau Oma atau Aling keras sekali kritik saya. Itu karena kasih sayang. 


Kemudian saya ikrarkan “ Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.” Saya tidak pernah berharap kepada manusia. Makanya saya tidak pernah kecewa kepada siapapun. Kalau saya memberi, itu karena Tuhan, bukan manusia. Kalau saya bersabar, itupun karena Tuhan, bukan karena tidak ada manusia bantu saya. Apa yang terjadi?. Saya berkembang karena kekuatan spiritual. Kalau saya bangkrut, yang bankrut materi, bukan spiritual. Sehingga saya bisa cepat bangkit lagi.


Lanjut terakhir,  “ Tunjukilah kami jalan yang lurus, Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”  Saya percaya apapun itu entah bisnis atau berbicara, atau menulis adalah jalan spiritual saya. Dan saya hanya berharap jalan yang diarahkan Tuhan saja. Sehingga walau saya bisnis, tidak membuat saya gila harta. Walau saya menulis tidak membuat saya kaya dari menulis. Tidak membuat saya tenar karena pergaulan saya. Saya happy saja.


Apa jadinya bila penutup surat Al fatihah itu tidak lagi menyebut آمِيْن ? 

Wednesday, December 13, 2023

Konflik politik

 



Tadi sore saya bertemu dengan Ira di Gandaria City. “ Umumnya pemilih Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 dengan sikap Undecided voter. Kebanyakan mereka juga diidentifikasi merupakan kelompok generasi X. Ya mereka yang merasakan era Soeharto. Kelompok usia tersebut jumlahnya mencapai 44,3 persen. Mayoritas  tinggal di pedesaan dan berpendidikan dasar. Mereka umumnya teridentifikasi sebagai kelompok Islam.” Kata saya melansir hasil Survey Litbang Kompas. “ Gimana pendapat kamu” Tanya saya, Saya tahu Ira bekerja di lembaga kajian international.


‘ Kamu tahu. “ Kata Ira. “ Jenderal (purn) Fachrul Razi blak-blakan mengaku direshuffle Presiden Jokowi  sebagai Menteri Agama yang baru dijabatnya selama 14 bulan (23 Oktober 2019 – 23 Desember 2020), gara-gara menolak pembubaran ormas Front Pembela Islam atau FPI. 


Sebenarnya ini bukan rahasia umum. Semua orang tahu bahwa dibalik pembubaran FPI itu karena dasarnya UU Ormas,. Tetapi kata kata Fachrul Razi itu dikalangan umat islam yang saya dengar sangat membekas dan menyakitkan. Bahwa rezim Jokowi tidak ramah kepada mereka. Belum lagi Kasus KM 50 merupakan tragedi tewasnya enam anggota Laskar Forum Pembela Islam atau FPI, yang bagi mereka masih awan gelap.


Begitu juga dengan pembubaran HTI yang sampai kini masih menyisakan kecewa terhadap rezim Jokowi. Memang ormas terbesar islam seperti Muhammadiah dan NU tetap baik kepada pemerintah. Tetapi kita lupa, bahwa anggota FPI dan HTI juga adalah bagian dari keluarga besar NU dan Muhammadiah. Artinya suara mereka tetap bergema di Muhammadiah dan NU. Ini tentu akan mempengaruhi kurangnya dukungan NU dan Muhammadiah kepada rezim Jokowi. Dan kita tahu, paslon 2 itu identik dengan Jokowi. Golongan islam sangat kecewa kepada Prabowo yang memilih bergabung dengan Jokowi. Prabowo mengkhianati janjinya yang akan bersama sama mereka jadi oposisi terhadap pemerintah. Lihat aja salah satu team TPN paslon 2 Nusron Wahid yang dipecat sebagai ketua oleh PBNU.


Hasil Survey Litbang Kompas memang mayoritas Islam undecided voter. Mereka diam bukan berarti mereka tidak bersuara. Yang saya tahu mereka lebih mendengar arahan dari kiyai dan ustad untuk diam dan  tentukan suaranya saat di bilik  suara. Sepertinya mereka belajar dari kegagalan pada Pilpres 2019 saat bersama PS. Makanya kamu kan tahu, gerakan islam selama menjelang Pilpres ini keliatan adem. Bukan bearti tidak ada gerakan. Antar masjid, antar majelis taklim, antar mushola gerakan itu nyata. Para mentor dari kalangan ulama aktif mencerahkan rakyat akan hak hak politik.” Kata Ira.


“ Itu artinya peluang paslon nomor 1 sangat besar kalau lolos putaran pertama? Gimana kalau berhadapan dengan paslon nomor 2?


“ Kemungkin besar pemilih paslon no. 3 terutama yang tidak memilih paslon nomor 2 akan memilih paslon nomor 1. Mengubah perasaan tidak suka karena ketidak adilan dan pelanggaran HAM era Orba itu tidak mudah. Dulu orang milih jokowi karena orang tidak suka Prabowo. Dan itu atas dasar rekam jejak. “ 


“ Gimana kalau paslon nomor 1 berhadapan dengan paslon nomor 3?


“ Kemungkinan koalisi paslon 2 seperti Golkar, PAN akan memberikan dukungan kepada Paslon nomor 1. Maklum ada hubungan idiologi antara PAN dengan partai koalosi paslon 1, yaitu PKS dan PKB. Ada hubungan historis antara Golkar dengan SP, dari Nasdem. Jadi kemungkinan menang tetap paslon nomor 1 “ Kata ira.


“ Jadi bagi Paslon 2 atau 3 harus menang satu putaran, atau mereka akan terancam gagal  pada putaran kedua.” Kata Saya.  Ira mengangguk.  Itu sebabnya partai pengusung paslon nomor 3 dan paslon 2 harus to be or not to be. Dan itu tidak mudah. Karena dua paslon itu dimotori oleh partai koalisi pemerintah.


“ Makanya benar kata dan sikap Jokowi yang cawe cawe. Agar koalisi pemerintah bersatu melawan Anies. Sebenarnya bukan Anies yang ditakuti. Yang ditakuti itu adalah arus perubahan, yang akan menggusur status quo. Sama seperti era Jokowi tahun 2014. Makanya lahirnya dua paslon berasal dari pendukung partai pendukung Jokowi, itu menguntungkan Anies. Barisan jokowi pecah. “ Kata ira.


“ Bisa saja GAMA atau Prabowo menang satu putaran asalkan salah satu bisa berkorban” kata Ira dengan tersenyum. “ Mungkinkah ? Sambung Ira. Saya terhenyak.


" Kalau Paslon nomor 2 menang dengan intervensi kekuasaan. Maka setelahnya akan terjadi arus demokrasi yang sangat kencang. Stabilitas politik tidak akan terjamin.  Kalau ormas yang ribut, bisa mudah diredam. Tetapi kalau Parpol seperti PDIP dan PKS yang keduanya adalah partai idiologi, akar rumputnya sangat militan. itu sangat bahaya. Golongan islam pasti ikut. Mereka punya pijakan emotional munculnya gerakan apokalipso. NKRI akan terancam. Basis suara islam di luar jawa berpotensi mengobarkan pemisahan dari NKRI. Sangat mengerikan kalau Jokowi coba bermain main dengan kekuasaannya.. " Kata Ira.


" Ah sistem keamanan kita kuat. Ada TNI dan Polri " Kata saya cepat. " Issue Indonesia menerapkan democracy flawed sudah mendunia. Kamu engga baca media mainstream international yang menyikapi atas keputusan MK mengubah konstitusi demi meloloskan Gibran sebagai cawapres. Satu aja peluru aparat keluar, International akan bersikap. Surat utang kita akan hancur di pasar.  Otomatis kurs akan terjun bebas. TNI dan POLRI paham betul. Mana berani mereka mengikuti perintah Presiden mengganyang people power" Jawab Ira. 


" Artinya perlu sikap negarawan Jokowi untuk NKRI tetap utuh." Kata saya. Ira mengangguk. Cuaca diluar agak dingin. Sepertinya hujan tak kunjung datang. Malam telah menjeput. Saya pulang.





Sunday, December 03, 2023

Kahlil Gibran



Kahlil Gibran lahir pada tanggal 6 Januari 1883 di Beshari yang terletak di sebuah dataran tinggi di pinggiran salah satu karang terjal Wadi Qadisha (Lembah Suci Keramat). Desa Beshari secara geografis berada di bagian utara Lebanon. Nama lengkap Gibran dalam bahasa Arab adalah Gibran Khalil Gibran. Ejaan “Khalil” yang asli diubah menjadi “Kahlil” sesuai lidah orang Inggris berkat anjuran guru bahasa Inggrisnya di sekolah tempat ia belajar di Boston. Karena itu Gibran Khalil Gibran selalu dikenal sebagai Kahlil Gibran.


Dalam kebiasaan orang Arab, nama ayah selalu dipakai setelah nama anak. Nama keluarga Gibran juga mempunyai kaitan dengan kata Arab, “Jabre” yang berarti mengembalikan bagian-bagian yang tidak sama. Ada juga sumber yang menyebutkan bahwa di Lebanon sendiri ada kebiasaan penamaan anak menurut nama kakek. Gibran termasuk pengikut Gereja Katolik Maronit. Kristen Katolik Maronit adalah Gereja yang bernaung dalam lingkungan Gereja Katolik Roma tetapi tidak menggunakan liturgi berbahasa Latin. 


Ayahnya, Khalil bin Gibran, adalah seorang gembala yang tidak ingin mengubah nasibnya sebagai petani. Ibunya, Kamila, merupakan anak terakhir dari pendeta Estephanos Rahmi. Gibran mempunyai dua orang saudara (adik), masing-masing Mariana (1885) dan Sultana (1887), dan seorang saudara (kakak) tiri bernama Peter. Gibran menerima pendidikan awalnya di rumah dari ibunya yang adalah seorang poligot , yang juga memiliki bakat seni musik. ( Polygot : sebutan untuk orang yang mampu menguasai beberapa bahasa asing. Kamila menguasai bahasa Arab, Perancis dan Inggris).


Pada tahun 1894, Gibran bersama ibu dan kedua pasangannya, di bawah pimpinan Peter, menginjakkan kaki di Amerika dan langsung ke Boston, di mana penduduk asli Beshari bersama orang-orang Suriah membentuk koloni di China-town. Selama dua tahun Gibran menghabiskan waktunya di Sekolah Publik di wilayah tersebut dan selalu memperoleh nilai yang tinggi di antara teman-temannya. Setelah menyelesaikan sekolahnya di Amerika, Gibran kembali ke Lebanon dan masuk ke sekolah terkemuka Madrasah al Hikmah, yang kini terletak di Ashrafiet, Beirut (1896-1901). Di sini Gibran mempelajari ilmu-ilmu antara lain, hukum internasional, pengobatan, musik dan sejarah agama.


Pada usia 18 tahun Gibran lulus dari al-Hikmah dengan sangat memuaskan. Karena ingin memperoleh pengetahuan lebih banyak, dia memutuskan berangkat ke Paris untuk belajar melukis. Dalam perjalanannya dari Beirut ke Paris pada tahun 1901, dia mengunjungi Yunani, Italia dan Spanyol. Gibran tinggal di Paris selama dua tahun. Tahun 1903 Gibran kembali ke Boston karena  Sultana meninggal akibat penyakit Tuber Culosa. Pada tahun yang sama, Peter juga meninggal, disusul ibunya. 


Sekitar tahun 1912 Gibran pindah ke New York. Kahlil Gibran menutup matanya dengan damai tanggal 10 April 1931 pada usia 48 tahun, di Rumah Sakit St. Vincent, New York, namun dimakamkan di biara tua yang sunyi, Mar-Sarkis di Wadi Qadisha. Pemuka dari berbagai agama datang melayatnya. Sejarah mencatat Kahlil Gibran sebagai penulis Arab perantau paling berhasil dan termasyhur sepanjang zaman. Tapi sejak masa muda Kahlil Gibran juga menyatakan Alquran sebagai tempat yang agung bagi kesusastraan Arab dan potensinya bagi sumber inspirasi spiritual, sosial dan filsafat. Hal ini pula yang kemudian melahirkan pernyataan Kahlil Gibran tentang Jesus dan Muhammad dalam dadanya. 


Agus putra dari perwira ABRI. Tamat SMA masuk Akabri dan terus berkarir di militer seperti ayahnya. Ayahnya memang melakukan apa saja agar karir Agus melesat. Apalagi setelah Ayahnya jadi presiden. Tapi Agus malah berhenti sebagai perwira TNI. Dia memilih jalan Politik. Tentu ayahnya kecewa tetapi Ayanya bisa menerima. Bahwa Agus berhak atas dirinya sendiri. Ayahnya hanya menyediakan ruang dan tempat untuk Agus menentukan pilihan jalan hidupnya.


Ayah Agus tentu pernah membaca dan menghayati puisi Kahlil Gibran tentang anak. Karena itu anaknya bisa tumbuh dengan ceria tanpa tekanan. Kahlil Gibran, dalam bukunya The Prophet, menulis esai puitis tentang kehidupan. Salah satunya membahas tentang peranan orang tua yang seharusnya ‘menyiapkan’ masa depan anak, bukan ‘memaksakan’. Mungkin itu juga alasan Jokowi memberikan nama putranya Gibran. Agar putranya menjadi sebaik baik dirinya tanpa bayang bayang ayahnya.


Gibran sebenarnya punya bakat jualan martabak. Itu talenta dia. Tapi digiring bernaung dibawah Pohon Beringin. Berharap berakar kuat dan kokoh tempat dia berteduh menapak karit politik. Tapi sayang Pohon beringin berubah pohon belimbing sayur. Kan kasihan sampai acara debatpun, aturan KPU di create agar Gibran tidak dipermalukan. Ya paman Usman dan Ibunda memaksakan kehendak agar Gibran jadi cawapres. Seharusnya mereka mendengar Jokowi dan pahami  buku The Prophet.


Anakmu bukanlah anakmu.

Mereka terlahir lewat dirimu, tetapi tidak berasal dari dirimu.

Dan, meskipun mereka bersamamu, mereka bukan milikmu.

Kau boleh memberi mereka cintamu, tetapi bukan pikiranmu.

Sebab, mereka memiliki pikiran sendiri.

Kau bisa memelihara tubuh mereka, tetapi bukan jiwa mereka.

Sebab, jiwa mereka tinggal di rumah masa depan, yang takkan bisa kau datangi, bahkan dalam mimpimu.

Kau boleh berusaha menjadi seperti mereka, tetapi jangan menjadikan mereka seperti kamu.

Sebab, kehidupan tidak bergerak mundur dan tidak tinggal bersama hari kemarin.

Monday, November 27, 2023

Ini antara saya dan Tuhan saja

 




Saya bertemu dengan Florence tadi siang di Kantor. “ Mengapa lue tidak peduli dengan penampilan berkelas. Padahal lue punya kalau mau. Capek gua mikir. Beda banget dengan gaya usia lue dibawah 35 tahun. “ kata Florence. Saya diam saja. Tetapi karena rasa ingin tahu nya sangat besar dan dia sadalah sahabat saya lebih dari 35 tahun. Tentu dia berhak tahu sikap saya. Karena selama ini saya memang tidak pernah berekspresikan sikap saya dengan kata kata. Saya diam saja.


“Ketika jaya penampilan terhormat saya dihadapan teman, sababat, keluarga tidak ada artinya saat saya bangkrut. Semua bantuan kasih saya kepada mereka tidak membekas. Saya tetap aja dianggap sampah dan bad news. Pernah saat saya bangkrut.  Sedara istri saya baru beli kendaraan baru. Saya ikut  numpang mobilnya pulang. Karena rumah kami satu arah. Saya diturunkan dia di terminal buss. Padahal saya sedang bersama Balita saya dan istri. Dia tidak peduli.  


Pernah saat saya bangkrut, jas yang diberi teman,  dia minta lagi. Karena dia perlu untuk anak buahnya. Padahal dulu waktu dia bangkrut saya beri uang untuk beli susu anaknya. Pernah dagangan istri saya dilempar keluar pagar. Karena suaminya tidak suka mengotori rumahnya. Padahal istri saya datang membawa pakaian barang daganganya atas undangan istrinya. Dan istri saya dagang untuk beli beras. Saya pernah berkali kali memohon maaf kepada kondektur buss karena tidak mampu bayar ongkos. Sering juga di bully. Saya terima itu.” kata saya. Florence berlinang airmata.


“ Saya benci penampilan mewah. Karena itu adalah kebohongan terencana. Yang melihat pura pura hormat dan kita menikmati ilusi kehormatan itu. Sangat naif kalau kita perlu kehormatan karena penampilan. Dan itu adalah sisa budaya feodal yang  harus kita perangi. Kita tidak bisa mengubah dunia tetapi kita bisa mengubah diri kita sendiri, hiduplah dengan sederhana. Maka kesombongan berkurang di muka bumi ini.


Makanya di Hong Kong di kamar kerja saya ada kamar ganti pakaian. Pakaian kantor ya tentu saya sesuaikan dengan rating perusahaan. Tetapi keluar kantor untuk urusan personal saya gunakan pakaian sederhana. 


Saya tidak merasa rendah tidak punya member club golf. Saya tidak merasa kecil  tidak masuk anggota Moge dan club kendaraan mewah. Saya tidak merasa miskin tinggal di perumahan yang bukan kelas real estate. Bahkan sampai tamat SMU kedua anak saya tidak tahu apa kerjaan saya. Karena saya menolak tamu bisnis datang ke rumah saya.


Di usia menua ini saya dapatkan hikmah. Ternyata reputasi kita itu bukan diukur dari pemampilan. Tetapi sejauh mana kita bisa menjaga kepentingan stakeholder. Baik stakeholder bisnis maupun personal. Tidak penting walau mereka tidak pandai berterima kasih. Tetap jaga. Teman palsu pasti ada, tetap jaga. Sedara merepotkan pasti ada, tetap jaga. Pemerintah yang tidak adil selalu ada, tetap jaga. Sahabat pemarah dan istri tukang ngomel selalu ada. Tetap jaga. MItra yang brengsek selalu ada, tetap jaga. Semua itu bukan antara saya dan mereka. Tetapi antara saya dan Tuhan saja. 


Dan apa yang terjadi? ternyata di usia menua ini teman semakin berkurang. Yang terisa hanya sahabat. Yang tidak bertanya berapa harta saya dan berapa uang saya di dompet. Hanya inginkan tetap bersama dengan saya. Diantara nya , kamu Ling dan tentu juga istri saya di rumah..” kata saya.

Friday, November 24, 2023

Tak Berdaya..

 



Kalau sekarang banyak mall dan pasar modern di kota besar sepi itu bisa dimaklumi, Karena terjadinya pergeseran cara belanja ke online. Maklum konsumen mall rata rata mereka yang punya pendapatan diatas Rp. 4 juta perbulan/keluarga dan pasti punya akun ecommerce. Berbeda dengan Pasar regional dan pasar tradisional yang dikunjungi oleh konsumen dengan penghasilan rata rata dibawah Rp.4 juta/sebulan. Saat sekarang menurut Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, pasar sepi pembeli. 


Survey BI, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2023 sebesar 124,3, lebih tinggi dibandingkan dengan 121,7 pada September 2023. Itu rata rata. Karena dipicu oleh kelas menengah yang tetap tajir dan tidak terpengaruh dengan kenaikan harga dan resesi global.  Tapi kalau dlihat data bagi mereka yang pengeluaran sampai Rp 4 juta, terjadi penurunan. 


Survei Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bank Indonesia (BI) menunjukkan adanya tren penurunan belanja. Terutama untuk kelompok masyarakat dengan pengeluaran sampai Rp4 juta per bulan. Cenderung tertahan. Sementara kelompok masyarakat dengan pengeluaran Rp 1-2 juta mengurangi konsumsi. Itu kerana PHK terus terjadi. Data  ASPINDO tahun 2022 PHK mencapai 1 juta orang dan tahun ini bakal menyamai realisasi 2022. Kondisi ini sudah terjadi sejak tahun 2020.


Nah mengacu kepada standar pengeluaran dari Bank Dunia, jumlah mereka yang punya pengeluaran dibawah 4 juta dibagi tiga kelompok. Kelompok pertama, pengeluaran Rp532.000 - Rp1.200.000 per orang sebulan., Jumlahnya ada 114,7 juta. Kelompok kedua, pengeluaran Rp 354.000 - Rp532.000 per orang sebulan. Jumlahnya ada 61,6 juta. Ketiga, pengeluaran di bawah Rp 354.000 per orang sebulan, Jumlahnya ada 28 juta. Jadi total populasi dengan pengeluaran dibawah Rp. 4 juta ada 204,3 juta atau 75% dari populasi Indonesia.


Dampak dari melemahnya kemampuan belanja 75% penduduk Indonesia itu dirasakan langsung oleh Bank Perkreditan Rakyat. Menurut LPS, rata-rata sebanyak 6-7 BPR yang gulung tikar setiap tahun. Tahun ini lumayan. Bangkrut hanya 3. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai total utang pinjaman online (pinjol) yang masih berjalan (outstanding loan) dan masuk ke dalam kategori kredit macet mencapai Rp1,94 triliun pada Juli 2023. Jumlah itu naik 12,05% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm) yang sebanyak Rp1,73 triliun.


Setelah usai ketemu tamu pejabat dari daerah yang nginap di hotel bintang V, saya naik taksi pulang. Supir taksinya wanita. Single parent dengan dua anak. “ Berapa penghasilan sehari bu? tanya saya.


“ Paling tinggi Rp. 150.000. Kadang kurang Hanya bawa pulang Rp. 100.000.” Katanya. 


“ Tiap hari nyupirnya?


“ Tidak pak. Seminggu 2 hari istirahat.” katanya. Itu artinya penghasilan dia sebulan Rp. 3 juta. Harus menanggung dua anak manusia… 


“ Sabar ya bu” kata saya.


“ Ya pak. Saya hanya berharap bisa kirim anak tertuan saya ke Ponpes. Tapi entahlah. “ Katanya tertahan. 


Tadi siang Awi beri saya uang dollar.  Saya berniat memberi uang sangu USD 10,000 untuk relasi saya. Tetapi tidak jadi. Karena  dia sedang bersama tamu lainnya.  Saya beri ibu itu uang USD 1000. Dia terkejut. Cepat menolak dalam kebingungan.


“ Ini uang bukan dari saya.Tetapi dari Tuhan. Toh saya tidak kenal ibu.” Kata saya meletakan uang ditangannya. 


 “ Saya berdoa siang malam agar saya bisa kirim anak tertua saya ke ponpes. Ternyata Tuhan dengar doa saya.” Katanya dengan menangis. Saya berlalu. Tetap tidak bisa mengurangi rasa bersalah saya dengan keadaan diri saya yang tidak berdaya mengubah keadaan.

Wednesday, November 08, 2023

Politik dan drama

 




“  Terlalu banyak melihat drama seperti drama Korea (drakor) dan sinetron menjelang Pilpres 2024. “ kata Jokowi dalam HUT ke-59 Golkar, di DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (6/11). Maksud dari Jokowi adalah jelang Pilpres 2024 harusnya bisa berkompetisi politik yang wajar. Salah satunya adalah dengan beradu gagasan yang tidak memecah belah dan membangun solusi mengatasi permasalahan bangsa. Namun yang terjadi sekarang bukan seperti yang diharapkan Jokowi. Menurutnya terlalu banyak drama, drakor, hingga sinetron dari masing-masing kubu.


Benarkah omongan Jokowi itu ? Mari berkaca kepada sidang MKMK. Hasil sidang etik oleh  MKMK membuktikan adanya Drama itu. Terjadi pelanggaran etik berat oleh ketua MK, yang sehingga membuat Gibran memenuhi syarat jadi cawapres PS. Namun hebatnya drama itu, di akhir babak penonton disuruh menebak sendiri sebuah pertanyaan “ Siapa  pihak yang dimaksud MKMK telah mengintervensi MK yang sehingga ketua MK menggadaikan  hati nuraninya dan berani melanggar etik ?  Dan drama itu tidak mengubah eksistensi aktor sebagai pihak antagonis yang disayang dan tentu juga dibenci.


Sebuah drama itu terdiri dari skenario, aktor dan penonton. Nah dalam sebuah drama, skenario yang biasa saja tapi ditangan sutradara yang hebat bisa didramatisir sedemikian rupa, bahkan diakhir babak membiarkan penonton menyimpulkan  sendiri cerita itu dan itulah yang bikin penasaran.  Mengapa ? Karena orang banyak tahu bahwa pembohong terlatih adalah aktor dan yang melatih adalah sutradara sesuai dengan maunya penulis skenario. Semakin hebat drama semakin  bermutu seninya. Namun gimanapun penonton tidak mau digurui. Sutradara cerdas paham itu. Makanya kadang ending nya dibuat question mark. Lucunya sesama penonton akan mempertengkarkan ending cerita itu. Tentu semakin ngetop artis dan sutradara


Panggung politik memang penuh drama dan itu berimplikasi ke semua sektor kebijakan ekonomi dan sosial. Dan semua orang punya persepsi berbeda beda terhadap drama itu. Lambat laun kita tidak lagi menyaksikan sebuah drama tapi sebuah standing comedy. Mentertawakan diri sendiri. Betapa bodohnya kita. Sementara sutradara, aktor, dan penulis skenario hidup tajir dari sebuah drama. Lebih lagi sang produser yang tak disebut namanya. Yang bayar ya penonton yang memang doyan sebuah kebohongan terlatih. Doyan mastur.


Mengapa ? Thomas Bernhard, seorang novelis Austria, dramawan dan penyair yang mengeksplorasi kematian, ketidakadilan sosial, dan kesengsaraan manusia dalam sastra kontroversial yang sangat pesimis tentang peradaban modern pada umumnya, berkata “ You’ve always lived a life of pretense, not a real life-- a simulated existence, not a genuine existence. Everything about you, everything you are, has always been pretense, never genuine, never real" Ya bagaimanapun Gibran sudah jadi aktor hebat  dan tentu yang mendidiknya adalah bapaknya sendiri yang juga seorang sutradara hebat. Sama dengan kita semua, yang doyan hidup dalam kebohongan. Ya mentertawakan diri  sendiri itu adalah sikap cerdas hidup. 

Monday, November 06, 2023

PDIP rumah bagi marhaen.



Walau garis idiologi PDIP itu adalah marhaen. Ajaran Soekarno. Tapi awalnya berdiri bernama PDI ( Partai Demokrasi Indonesia )  saja. Itu merupakan fusi partai yang terdiri dari Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Kristen Indonesia, Partai Katolik, Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesiadan. Partai Musyawarah Rakyat Banyak. Saat itu Marhaen tidak ada. Karena maklum Marhaen di era Soeharto dicugai sebagai “ kiri”. 


Tahun 1987 Megawati masuk partai politik, Pilihannya adalah PDI.  Saat itu Megawati tidak mengusung Marhaenisme. Jadi siapa yang mengusung marhaen?  Taufik Kiemas, yang juga suaminya. Taufik Kiemas (TK)  adalah tokoh gerakan Marhaen yang disegani. Gank nya terdiri dari Panda Namaban, Soetardjo Soerjogoritno ( Mbah Tarjo ) dan lain lain. Para tokoh Marhaen ini pernah dipenjara di era Soeharto. Jadi sebenarnya awal popularitas Megawati di PDI bukan karena dia putri Soekarno. Tapi karena gerakan populisme dari kaum Marhaen di seluruh Indonesia. Gerakan kaum tani dan buruh yang tertindas oleh rezim Soeharto.


Setelah Megawati masuk PDI. TK menggalang kaum marhaen masuk. Tentu tidak banyak yang berani masuk. Walau awalnya minoritas namun hanya 5 tahun silent power Marhaen itu bangkit dan menentukan kemenangan Megawati dalam kongres PDI tahun 1993. Tetapi dijegal oleh rezim Soeharto. Sejak itu terjadi perseteruan antara Megawati yang menang kongres dengan Surjadi yang dimenangkan pemerintah. Sejak itu kader PDI di seluruh DPD Partai menggugat ke pengadilan negeri.


Sementara Kader marhaen dari kelompok mahasiswa dan cendekiawan, petani terus bergerak melakukan perlawanan. Mereka tidak membawa nama marhaen. Mereka masuk dalam Prodem ( Prodemokrasi) yang dimotori oleh Gus Dur dkk. Mahasiswa yang tergabung dalam GMNI juga membungkus diri dalam organisasi kegiatan kampus formal. Misal, Ganjar saat kuliah, aktifis Gerakan Demokrat Kampus (Gedek). Karena itu dia terlibat dalam aksi membela rakyat korban pembangunan waduk. Terpaksa sembunyi dari kejaran aparat Orba. Setamat Universitas tahun 96, Ganjar  aktif di Pro-mega. Itu bagian dari Prodem. Dan yang pertama rekrut dia adalah Mbah Tarjo. 


Era Soeharto memang banyak aktifis prodem dari promega yang diculik oleh aparat. Setelah Pak harto jatuh pada 1998, pada pemilu 1999 gerakan marhen mencapai puncaknya dan mengantarkan PDIP sebagai pemenang pemilu. Namun setelah menang, PDIP baru  menyadari sebagian besar kader partai tidak berpendidikan tinggi. Ya saat era soeharto engga banyak orang terpelajar mau ambil resiko lawan Soeharto, yang terpelajar sedikit sekali. Ini tidak sehat untuk kelanjutan partai modern. 


Makanya pada kongres PDIP tahun 2005, agenda utama PDIP adalah restrukturisasi partai.  Ini sebagai cara untuk konsolidasi, fungsionalisasi struktur dan membangun network dengan simpatisan di semua lapisan masyarakat.  Nah saat restuktur partai ini banyak kader marhaen yang tergusur dari PDIP. Justru mereka digeser oleh masuknya kader HMI dan aktifis ex Partai Muslimin Indonesia. Sementara golongan Kristen ( parkindo) dan marhaen, PNI terdesak. Beberapa dari mereka tersingkir dan lainnya tetap dipertahankan.


Setelah itu dibentuk Baitul Muslimin Indonesia ( BMI/Bamusi).  Hebatnya tahun 2007 Syafii ma’arif dan Said Agil. Dua tokoh Islam, yaitu mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Agil Siraj, secara resmi menyatakan kesediaannya menjadi Dewan Pembina Baitul Muslimin. Belajar dari kekalahan Megawati pada pilpres tahun 2004 dan 2009, restruktur dilakukan lagi. Kembali kader Marhaen yang potensi masuk PDIP. Sebagian besar mereka lolos sebagai caleg pada pemilu 2014 dan suskes mengangtarkan Jokowi ke istana.


Apakah Jokowi menentukan kemenangan PDIP. ? Berkaca pada hasil pemilu tahun 2014 dan 2019. Mari kita bicara data dan fakta. Tahun 2009 suara PDIP adalah 14,03%. Setelah itu banyak kader Marhaen bergabung lagi di PDIP. Tahun 2014, suara PDIP 18,95%. Atau naik 4,93%. Itu bukan karena Jokowi. Saat itu Jokowi belum apa apa. Penambahan suara itu berkat bertambahnya kader PDIP yang jadi Caleg. Tahun 2019 suara PDIP naik sedikit jadi 19,33%. Naik hanya 0,38%. Artinya memang tidak ada coattail effect jokowi.


Lantas siapa yang diuntungkan oleh coattail effect Jokowi?  Nasdem, PKB dan PKS. Nasdem, tahun 2014 6,72% dan tahun 2019 jadi 9,05 persen. PKB , tahun 2014 9,04% dan tahun 2019 jadi 9,69%. Sementara PKS anti Jokowi, tahun 6,79% dan tahun 2019 jadi 8,21%. Artinya selama satu periode Jokowi berkuasa, tidak berdampak signifcant terhadap suara PDIP, bahkan kalah jauh dari suara PDIP tahun 1999. Apa artinya ? Jokowi itu hanya menguntungkan suara PKB , Nasdem dan PKS.


Bagaimana dengan teman koalisi Jokowi ? tahun 2019 yang dukung Jokowi seperti Golkar, PAN, PPP Hanura, semua turun perolehan suaranya. Termasuk PD hancur karena tidak jelas kemana berlabuh. Justru Gerindra lawan PDIP naik dari 11,81% ( 2014) jadi 12,57% (2019). Sehingga menempatkan Gerindra sebagai Parpol pemenang nomor dua pada pemilu 2019. Menggeser Golkar ke peringkat 3. Itu karena Prabowo tahu cara menghadapi PDIP , yaitu dengan menggandeng islam fundamental.


Diperkirakan kini kader marhaen di PDIP sekitar 51%. Kalau suara PDIP 20%. Sebenarnya suara marhen sekitar 11% saja. Itu sebab sudah biasa konflik internal PDIP terjadi. MIsal soal Ganjar sebagai Capres, itu awalnya heboh terutama dari elite PDIP sendiri. Mengapa? Ya karena Ganjar itu dari kader Marhaen dan memang marhaen tidak 100% di PDIP. Tetapi megawati sudah pengalaman mengelola partai. Dia focus aja kepada konstitusi dan nilai nilai demokrasi. Istilah petugas partai itu ya bahasa marhaen, Itu idiom dari pekerja rakyat. Karena bagi marhaen , Partai itu bukan tokoh tapi balai rakyat. Tempat mereka melakukan pengabadian lewat kerja politik. Nah kita lihat nanti. Apakah kader PDIP  diseluruh Indonesia mampu menjadikan Ganjar sebagai RI-1 dan menjadi kader Marhaen pertama yang jadi Presiden setelah republik ini merdeka.

Peran otak dalam memberi

Sore hari. Tahun 83 setelah antar bon dan pembayaran kain tekstil kepada Boss di bilangan kota. Jumlah uang dan bon sama. “ Mengapa kamu tid...