Saturday, June 29, 2019

Tidak Dendam

Ada teman yang saya tahu sejak tahun 1994 dia pengusaha perhotelan dan travel agent. Menurut saya dia sukses karena melanjutkan bisnis yang didirikan oleh ayahnya. Ditangannya usaha itu berkembang pesat. Saya tahu dia menikah dengan wanita dari keluaga miskin dan juga mantan staff nya dikantor. Kebahagiaan itu hanya berlangsung 3 tahun. Setelah itu prahara terjadi. Orang tuanya minta dia menikah lagi. Karena istrinya belum bisa hamil. Setiap hari ibunya mengutuk istrinya yang gagal memberikan cucu. Akhirnya dia menyerah untuk menikah lagi sesuai pilihan orang tuanya. Istrinya tidak bisa protes. Menerima pasrah. Benarlah. Setahun menikah, istri keduanya hamil dan memberikan anak laki laki. Sejak itu curahan perhatian dan kasih sayang ibunya berlebihan kepada istri keduanya.

Sampai pada puncaknya, ibunya minta agar dia menceraikan istri pertamanya. Itu juga atas permintaan dari istri kedua. Dia dalam posisi sulit namun dia menyerah atas desakan ibunya untuk menceraikan istri pertamanya. Istrinya tidak protes. Menerima dengan lapang dada. Tidak ada sedikitpun dendam dan kecewa atas sikap ibunya. Perceraian itu terjadi disaat istri pertamanya sedang hamil. Tapi ibunya engga peduli. Tetap mengusir istrinya dari rumah. Istrinya keluar rumah tanpa apapun yang dibawa kecuali perut Hamil. Belakangan dia tahu istrinya keguguran. Setelah itu dia tidak tahu lagi kabar tentang istri pertamanya itu. Itu yang saya tahu. Terakhir saya bertemu dengan sahabat saya itu tahun 1999, dia sedang mengurus asetnya di BPPN. Sejak itu saya sudah jarang komunikasi dengan sahabat saya itu. Apalagi sejak tahun 2003 saya lebih banyak di luar negeri.

Istri pertamanya mengenal baik saya. Karena dia tahu saya sahabat mantan suaminya. Dulu saya ikut membantu mantan suaminya menyelelesaikan tugas akhir untuk dapat titel MBA nya. Tahun 2004 saya bertemu dengan mantan istrinya. Tidak ada sekalipun dia cerita mengapa dia bercerai dengan sahabat saya. Dia hanya membenarkan bahwa dia sudah bercerai. Dia meminta tolong saya dapatkan partner untuk membeli batubara. Kebetulan saya punya kenalan trader batubara di china yang punya koneksi dengan pembangkit listrik. Ketika itu dia hanya seorang pegawai perusahaan tambang. Karena didukung penguasaan bahasa Mandarin yang bagus dan kehebatannya sebagai Marketing, dia cepat dipercaya oleh trader batubara di china. Setahun setelah itu dia mendirikan sendiri perusahaan eksportir batubara dengan menjadi agent dari China. Saya tahu tahun 2009 dia sudah miliarder.

Tahun 2013 saya bertemu lagi dengan dia untuk rencana dia membangun pembangkit listrik mulut tambang ( mine to mouth). Dari dia saya tahu sahabat saya kena strok. Usaha mantan suaminya sudah bangkrut. Menurut ceritanya, dia merawat mantan suaminya sampai ajal menjemput. " Walau dia bukan lagi suami saya, namun bagaimanapun dia adalah sahabat saya" Katanya. Kini mantan ibu mertuanya, dia yang merawat. Tinggal bersama dia. Baginya memang ada istilah mantan suami, tetapi tidak ada istilah mantan mertua. " Kerena sampai kapanpun ia tetap ibu saya. Memuliakan ibu adalah pintu rezeki kita. Begitu agama mendidik kita” katanya.

“ Apakah kamu tidak dendam dengan perlakuan mantan suami dan ibu mertua kamu?
“ Yang saya ingat hanya kebaikan dari mantan suami dan ibu mertua ketika mereka menerima saya sebagai anggota keluarga. Kalau saya dendam, saya tidak akan mendapatkan hikmah dari perjalanan hidup saya. Dan mungkin sampai kini saya tetap terpuruk dalam dendam tak berkesudahan. Tetapi dengan saya bisa berdamai dengan kenyataan, saya bisa menerima. Kini, inilah saya...” katanya tersenyum. Ya di usia mendekati 50 tahun dia tetap sehat dan penuh percaya diri walau hidup menjanda.

Moral cerita: orang baik akan selalu baik baik saja. Mengapa ? Karena dia ikhlas menerima tanpa dendam tanpa keluhan. Keburukan orang lain dia tutup rapat namun kebaikan orang dia kenang sepanjang usia. Karena itu hidupnya lapang dan rezeki pun mudah.




Monday, June 17, 2019

WiraUsaha di China

Saya punya teman di China. Lima tahun lalu saya mengenal dia sebagai Manager Logistik. Tetapi sekarang dia sudah jadi pengusaha logistik. Ada lagi teman yang tadinya dia sebagai Manager PR di perusahaan penerbangan. Belakangan saya tahu dia sudah punya bisnis Private restaurant untuk kalangan pebisnis. Teman saya orang asing pernah mengatakan kepada saya, “ Kalau kamu menerima kartu nama dari staff perusahaan di China.Jangan pernah dibuang. Karena bukan tidak mungkin lima tahun kemudian dia sudah jadi boss besar. Menurut Global Entrepreneurship Monitor (GEM), China merupakan negara yang paling banyak wirausahanya dan paling tinggi mental kewirausahaannya dibandingkan negara lain.

Pada tahun 2000, total pendapatan yang diperoleh oleh BUMN China dan sektor Swasta kira-kira sekitar 4 triliun yuan. Tahukah anda ? Pada 2013, pendapatan BUMN meningkat 6 kali lipat namun pendapatan sektor swasta telah meningkat lebih dari 18 kali lipat. Keuntungan pada periode yang sama menunjukkan perbedaan yang lebih luar biasa, BUMN China menunjukkan peningkatan tujuh kali lipat tetapi laba di perusahaan swasta meningkat hampir 23 kali lipat. Selama dua dekade pertumbuhan wirausaha yang begitu cepat mengakibat terjadi perubahan paradigma politik di China, bahkan mengubah tatanan dunia usaha  Dunia. Perang dagang China-AS bagian dari dampak dari tumbuh pesatnya wirausaha China. Mengapa?

Kalaulah bukan karena mental wirausaha yang begitu tinggi di China, tidak mungkin CHina bisa meng eskalasi pertumbuhan ekonominya dengan cepat dan bisa melewati perubahan lingkungan bisnis global yang begitu cepat. Sejak kriris global tahun 2008, banyak PHK akibat kebangkrutan di zona industri. Tetapi pada waktu bersamaan melahirkan new comer enterpreneur dalam jumlah besar. Pemerintah China mengeluarkan kebijakan insentif tarif bagi usaha pedesaan. Ini disikapi dengan terjadinya migrasi orang kota ke desa untuk mendapatkan peluang bisnis itu. Maka proses sinergi antara orang kota dan desa terjadi secara natural, memberikan dampak positip bagi kemajuan desa. Ketika business online membuat banyak bangkrut toko dan mall, pada waktu bersamaan muncul pendatang baru bisnis via online.

Bagaimana mungkin negara komunis yang kekuasaannya tumbuh karena kaum pekerja dan petani, bisa berubah menjadi negara yang tumbuh karena wirausaha ? Menurut saya sebetulnya wirausaha itu tumbuh by design dari kebijakan politik. Hanya saja Cina tidak memaksakan pertumbuhan wirausaha dengan berbagai kemudahan , subsidi dan fasilitas. Tetapi melalui perbaikan mental rakyatnya. Bagaimana China membangun mental wirausaha itu ? Ya melalui propaganda. Karena ini negara komunis maka soal propaganda kebijakan politik itu, China memang jagonya. Banyak sekali novel modern menulis tentang kisah cinta bertema wirausaha. Buku kisah perjalanan hidup Steven Jobs diterjemahkan dalam bahasa China, terjual lebih dari 300 juta eksamplar di China. Tentu dengan harga subsidi.

Kalau anda nonton TV, banyak sekali film Sinetron China yang bersinggungan dengan Wirausaha, misal Film yang berjudul “True Friend” bercerita tentang bisis property Agent. Film “ Entrepreneurial Age” bercerita tentang perjuangan anak muda membangun bisnis start up bidang IT. Namun alur cerita dikemas dengan begitu apiknya sehingga tidak terkesan itu film propaganda. Disetiap dialogh anti klimak pada setiap episode selalu disisipkan kata kata inspiratif mantal kewirausahaan seperti passion, dan ketangguhan menghadapi kesulitan. Tetapi yang hebatnya film itu menempatkan cara berpikir yang realistis. Nilai nilai agama ditampilkan melalui akhlak dan perbuatan, seperti kejujuran, setia kawan, mencintai dan mengormati orang tua, kerja keras, sabar dan berbagi.

Kalau dulu film propaganda membosankan. Karena lebih banyak memuji muji kehebatan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan. Namun kini tidak lagi itu. Kalau ada proyek besar sukses dibangun,  di media TV, kita akan mendengar dan menyaksikan kisah sukses CEO atau pengusaha dibalik proyek itu. China sadar bahwa menjangkau rakyat diatas 1 miliar tidaklah mudah. Namun berkat media TV, dan Internet, pesan yang ingin disampaikan dalam propaganda dapat dengan mudah dilakukan. Tentu kelebihan China adalah semua media TV milik negara jadi lebih mudah memfilter acara yang sesuai dengan agendan negara. Internet pun di filter negara sehingga konten yang merusak mental pasti di banned.

Kalau pada periode ke dua Jokowi ingin mengembangkan SDM , maka media TV dan Internet adalah cara efektif membangkinkan semangat wirausaha dikalangan masyarakat. Wirausaha itu bukan hanya soal pedagang tetapi soal mental kemandirian, yang kreatif, inovatif dan punya standar moral sesuai dengan budaya dan agama. Mengapa 7000 sarjana yang baru lulus menjadi masalah. Karena didalam diri mereka tidak punya mental wirausaha dan selama kuliah terpapar paham radikalisme dan pragmatisme. Kalau tidak segera by design sikap mental wirausaha di bangun lewat propaganda,  maka generasi muda itu bukan jadi asset bangsa tetapi jadi beban negara yang sampai kapanpun akan menjadi masalah sosial bagi negara.

Friday, June 14, 2019

Prasangka..?



Saya menonton sidang MK lewat TV. Dari tayangan itu saya mendengar betapa hebatnya team pengacara dari kubu 02 membangun emosi soal keadilan, yang penuh prasangka terhadap sistem hukum dan kelembagaan di Indonesia. Tak tanggung tanggung, hadith Nabi pun dibawa bawa dalam persidangan itu. Sepertinya kalau anda pernah membaca Novel “ To Kill A Mockingbird”,  akan tahu kisah tentang seorang pengacara, Atticus Finch melawan sistem pengadilan di AS yang menempatkan seorang Negro sebagai tersangka atas pembunuhan warga kulit putih. Ketika itu tahun 1930 an masih ada diskriminasi warna kulit di AS. Semua saksi dan bukti mendukung untuk menjadikan tersangka sebagai terpidana. Atticus Finch, sadar dia tidak mungkin bisa menang dalam perkara ini. 

Jean Louis Finch alias Scout, putri bungsu Finch melihat kasus ini lebih kepada prasangka buruk bahwa pengadilan AS cenderung membela kaum putih, dan sengaja menjadikan tersangka orang kulit hitam untuk memuaskan warga kulit putih. Dia marah atas sikap sebagian warga yang mencomoohkan dirinya dan  Finch karena membela si negro. Namun dengan bijak Finch mengatakan “ Kau baru bisa memahami seseorang kalau kamu sudah memandang suatu situasi dari sudut pandangnya. Kalau kamu sudah memasuki kulitnya dan berjalan-jalan di dalamnya, barulah kamu bisa bersikap objectif.”

Prasangka buruk terjadi bukan hanya dari kubu si negero tetapi juga kubu si kulit putih. Apalagi ketika itu ada kelompok radikal Ku Klux Klan,  yang benar benar anti kulit hitam. Namun sebagai pengacara Finch sadar sistem juri dalam pengadilan AS akan lebih memuaskan warga mayoritas dari kulit putih. Atticus tetap berprasangka baik kepada pengadilan di AS. Dia tahu bahwa suara mayoritas tidak harus mengalahkan hati nurani. Perang di pengadilan perang hati nurani. Namun dia juga tidak mau keadilan lahir karena sebuah prasangka, darimanapun asalnya.

Bagaimanapun pengadilan harus focus kepada sistem yang lepas dari prasangka. Tentu semua berdasarkan fakta dan bukti hukum, dan diinterpretasikan oleh hakim secara merdeka. Mengapa ? kalau hakim sampai terpengaruh dengan prasangka, maka Ketika sebuah prasangka telah menjadi keyakinan masyarakat, maka sebuah kebenaran pun dengan mudah menjadi sebuah kesalahan, kesempurnaan menjadi kecacatan, dan keadilan menjadi lambang suara prasangka semata. Tentu tidak sehat.

Cara pembelaan yang disampaikan oleh team pengacara 02 tak lebih adalah membangun narasi atas dasar prasangka, bukan bukti hukum yang mengikat hakim harus bersikap objectif. Saya yakin, MK akan tetap focus kepada bukti hukum. Tidak akan terpengaruh dengan narasi Hadith Nabi tentang keadilan dan kejujuran. Walau suara itu ditujukan kepada mayoritas islam, Hakim tidak akan membuat keputusan atas dasar prasangka demi memuaskan semua orang yang mendukung 02.

Tuesday, May 21, 2019

Jokowi menang!



Hasil Rekap Nasional telah memutuskan bahwa pemenang Pemilu 2019 untuk Pilpres adalah pasangan Jokowidodo- Ma’ruf Amin, itu sesuai dengan keputusan No. 987.  Pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapat suara 55,50%  dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat suara 44,50 %.Maka berakhir sudahlah spekulasi siapa yang menang secara syah dan konstitutional. Mau bilang apa lagi ? Telah berlaku takdir dari Tuhan untuk seorang Jokowi kembali memimpin Indonesia, dengan dibantu oleh wakilnya dari kalangan ulama, Ma’ruf Amin. Apapun itu, maka kehendak Tuhan jua yang berlaku. Bagaimanapun perjuangan Prabowo-sandi bersama koalisinya, dan begitu banyak doa dipanjatkan, maka yang terjadi, terjadilah. Kita semua harus menerima dengan keimanan. 

Proses untuk menjadi No 1 di negeri ini tidak mudah. Anggaran yang digelontorkan oleh APBN mencapai Rp. 25 triliun dengan petugas TPS mencapai hampir 7 juta orang, dan dilakukan serentak untuk Legislatif ( DPR/DPRD-I dan DPRD-II, DPD, dan Presiden.  Ini pekerjaan maha besar dan rumit. Melibatkan partisipasi rakyat mencapai 80% lebih atau 154.257.601 pemili syah dan dilakukan sehari selesai. Mungkin yang bisa menyaingi indonesia hanyalah India namun india pemilu berlangsung 1 bulan. Yang hebatnya, Indonsia mampu memastikan setiap warga negara mendapatkan haknya untuk berpartisipasi dalam pemilu.  Sejumlah pemilih itu termasuk kaum disabilitas penyakit mental. Menurut pengamat asing, ini cermin dari keseriusan negara dalam mengumpulkan orang-orang dengan disabilitas mental dan memulihkan mereka hingga siap memberikan suara untuk menentukan masa depan bangsa. Sistem pemilu yang inklusif tersebut patut dicontoh oleh negara-negara lain.

Pemantau pemilu diikuti oleh 35 perwakilan dari lembaga penyelenggara pemilu di berbagai negara, termasuk Afghanistan, Bhutan, Malaysia, Rusia, Pakistan, dan Sri Lanka. Selain itu, ratusan pemantau dari kedutaan besar asing di Indonesia, lembaga non-pemerintah internasional dan dalam negeri, media massa asing dan nasional, serta kementerian/lembaga, dan perguruan tinggi juga turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Para delegasi diajak ke beberapa tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April dan menyaksikan jalannya proses pemungutan serta penghitungan suara. TPS di lembaga permasyarakatan, perumahan kumuh, area padat penduduk dan permukiman elit menjadi tujuan yang akan disambangi para pemantau.

Hujan pujian dari lembaga pemantau terhadap pemilu di Indonesia sangat luar biasa. Pemantau pemilu dari Rusia, Veronica memuji Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dinilai sukses menjalankan Pemilu 2019 dengan transparan, dalam Konferensi Pers Election Visit Program, Indonesia Concurrent Election di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu (17/4). Menurutnya, penghitungan suara secara terbuka itu merupakan contoh yang baik untuk menjaga suara rakyat benar-benar dihitung. Sebab, seluruh masyarakat dapat mengamati proses penghitungan suara. 

Ya. Pemilu kali ini tidak ada rekayasa untuk menentukan siapa menang. Tetapi benar benar proses pemilu yang kredibel dan transparan. Semua ditujukan bukan hanya menempatkan seseorang di istana tapi yang lebih penting adalah menjaga kehormatan bangsa dan negara di mata dunia. Bahwa kita bangsa beradab dan tahu menghargai sebuah proses demokrasi dengan benar. Kepada Pak Prabowo dan Sandiaga Uno, tidak perlu berkecil hati. Pemilu ini bukanlah segala galanya. Ini hanyalah kegiatan rutin lima tahun sekali. Posisi Gerindra bersama koalisi akan tetap menjadi asset nasional untuk mengawal kepemimpinan Jokowi agar sesuai dengan amanah rakyat. Tidak harus semua jadi presiden, tentu harus ada yang jadi rakyat. Bukan besar kecil jabatan seseorang yang jadi ukuran tapi manfaatnya di hadapan Tuhan. Tetaplah besarkan hati untuk senantiasa bersyukur. 





Saturday, May 18, 2019

Belajar dari kemenangan Assad dalam Pemilu



Pada musim panas 2015, Presiden Suriah Bashar Assad  sudah hopeless. Empat setengah tahun dalam perang saudara Suriah, pasukan kelelahan; tentaranya mundur dihampir setiap front di bawah tekanan dari pemberontak. Pada saat itu, dia hampir tidak menguasai seperempat wilayah negara. Bayang bayang kejatuhan di depan mata. Satu-satunya jalan keluar yang bisa dipikirkannya adalah beralih ke teman lamanya, Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin menyetujui permintaannya, mengirim dua skuadron pesawat tempur Rusia ke pangkalan angkatan udara Khmeimim di Suriah barat laut pada bulan September. Kehadiran  dua skuadron pesawat tempur ini membalikkan arah perang dan menyelamatkan rezim Assad.

Keterliibatan Rusia disaat kedua belah pihak sudah benar-benar kelelahan. Oleh karena itu, jumlah pesawat yang relatif kecil sudah cukup untuk mengatasi perang yang tidak seimbang itu. Rusia mulai menggunakan pesawatnya secara sistematis dalam serangan tanpa pandang bulu, pemboman merata di daerah yang dikuasai pemberontak. Pilot Putin tidak mengindahkan masalah hukum atau hak asasi manusia. Rusia tidak ada urusanya dengan pengadilan HAM di Bassel. Karena pasukan Putin dibawah komando dari pemerintah Suriah. Ini masalah dalam negeri dan pemberontak telah serius ingin menjatuhkan pemerintah yang terpilih secara demokratis. Hukum harus tegak.

Rusia tidak terganggu oleh Konvensi Jenewa atau oleh tweet protes masyarakat internasional. Mereka menghancurkan segala yang menghalangi rezim dan secara bertahap mengembalikan kendali Assad terhadap negara itu, dengan mengorbankan nyawa ratusan ribu warga sipil Suriah. Pada bulan Desember 2016, kota terbesar kedua di Suriah, Aleppo, jatuh di bawah tekanan pemboman. Pada musim panas 2018, organisasi pemberontak di sisi Suriah dari perbatasan dengan Israel di Dataran Tinggi Golan juga menyerah.

Assad sekarang secara efektif mengendalikan sekitar 70 persen wilayah Suriah, di daerah yang mencakup sebagian besar pusat populasi terbesar. Pemberontak memiliki satu benteng kunci yang tersisa, sebuah kantong di daerah Idlib di utara negara itu, antara Aleppo dan perbatasan Turki. Suriah Timur Laut dikendalikan oleh pasukan Kurdi tetapi kehadiran mereka tidak significant terhadap pemerintahan Assad.Disamping itu berkah yang diterima Assad adalah kampanye yang dilakukan oleh Amerika Serikat, melawan ISIS. Amerika mengumumkan pembentukan koalisi internasional untuk melawan ISIS pada musim panas 2014, setelah serangkaian eksekusi mengejutkan para sandera asing oleh para pejuang organisasi itu.

Amerika, dengan cara sistematis khas mereka, menghancurkan ISIS hingga berkeping-keping melalui puluhan ribu serangan udara. Hilangnya ISIS secara bertahap dan organisasi yang terhubung dengan Al Qaeda memungkinkan rezim untuk pulih. Rusia, sementara itu, memfokuskan sebagian besar serangan udara di daerah-daerah yang dikuasai oleh kelompok pemberontak lainnya, dengan menyatakan bahwa mereka melakukan misi perang internasional melawan teroris. Berkah berikutnya adalah dengan adanya dukungan dari Iran. Disaat Suriah banyak kehilangan prajurit terlatih akibat perang. puluhan ribu pejuang milisi Syiah - Hizbullah dari Libanon dan milisi dari Irak, Afghanistan dan Pakistan berdatangan. Para pejuang Syiah, disponsori oleh Iran, menjadi ujung tombak perlawanan Suriah menghadapi pemberontak, melengkapi tekanan Rusia pada para pemberontak dari udara.

Pada awal 2019, setelah delapan tahun perang saudara yang mematikan, Assad dapat tidur nyaman lagi. Perang tidak sepenuhnya berakhir tetapi tampaknya seolah ancaman langsung terhadap rezim telah berkurang secara signifikan. Situasi vis-à-vis kantong Idlib relatif statis dan saat ini tidak ada gesekan militer yang berkelanjutan dan langsung dengan Kurdi. Berbagai kelompok pemberontak, termasuk beberapa yang terkait dengan ISIS, masih melakukan serangan teror di daerah-daerah yang dikendalikan oleh rezim, tetapi pada tingkat yang jauh lebih rendah daripada selama puncak perang.

Damaskus relatif aman. Rezim Arab - termasuk UEA - memperbarui hubungan diplomatik mereka dengan Suriah dan membuka kedutaan besar di Damaskus. Perwakilan pemerintah Suriah kembali disambut dengan hangat di berbagai ibu kota, di antaranya Teheran, Moskow, dan Ankara. Pembunuh massal terbesar abad ke-21 yang dilakukan rezim Suriah dalam menghadapi pemberontak tidak dianggap sebagai pelangaran HAM International. Tidak hanya itu - dia tetap berkuasa dan melanjutkan agendanya memimpin Suriah dari puing puing kehancuran. Rakyat Suriah belajar banyak dari perang saudara selama 8 tahun dengan korban tak terbilang. Andaikan tadinya mereka yang mayoritas tidak memilih diam atas provokasi oposisi minoritas untuk berontak atas kemenangan Assad dalam pemilu, mungkin Suriah tetap sorga  timur tengah sampai sekarang. Semua adalah pelajaran, bukan hanya bagi rakyat suriah tapi negara lain termasuk Indonesia.




Wednesday, May 15, 2019

Romantika politik Nusantara.

“ Jokowi bilang bahwa Indonesia memiliki peluang besar menjadi salah satu negara ekonomi terkuat ke-4 atau ke-5 di dunia pada tahun 2045. Apa kuncinya ? Jokowi yakin pengembangan ekonomi syariah akan membawa Indonesia menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terkuat di dunia.” Kata teman, yang mengutip pidato Jokowi dari media digital. Mengapa Jokowi cenderung ke Islam belakangan ini ? katanya. Saya katakan dari dulu pemimpin kita adalah pemeluk agama islam. Berkali kali terjadi chaos negeri ini namun selalu dapat diselesaikan dengan damai. Itu karena pemimpinnya menerapkan ajaran islam dengan benar.  
Perjuangan pergerakan kemerdekaan yang dimotori oleh kaum terpelajar Islam. Bukan hanya Kolonial Belanda yang di tentang mereka, termasuk mental feodal kaum bangsawan juga ditentang mereka. Tapi mengapa sekarang ini seakan Islam terbelah ? katanya. “ Islam itu satu dan tidak akan terbelah. Hanya mungkin terjadi perbedaan pandangan. Perbedaan metodelogi cara berjuang dalam politik. Maklum karena Islam tidak punya platform yang baku soal politik. Dalam hal idiologi, bisa saja Islam lebih banyak kesesuaian dengan sosialis, komunis , nasionalis, monarkhi seperti di Brunei atau di Arab. Tentu bukan berarti Islam sama dengan idiologi. Islam  adalah ajaran tentang tauhid dan akhlak. Islam tidak mengajarkan politik tetapi islam menanamkan akhlak yang baik untuk orang bisa berpolitik. Mengapa ?  Islam adalah sebuah kompleks luas tujuan bersama yang bergerak sepanjang masa, didorong oleh semangat meninggikan kalimat Allah untuk Kebaikan, Kebenaran dan Keadilan. Makanya diperlukan kecerdasasan politik untuk mencapai tujuan bersama itu. 

Kemerdekaan kita sekarang lahir dari tiga gerakan pemikiran yang hebat. Satu, gerakan Darul Islam oleh seorang Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Yang sampai sekarang basis pengikutnya masih kuat di Aceh, Sulawesi, Jawa Barat. Kedua, gerakan Komunis oleh pemikiran seorang Samaoen, Musso. Yang kini ajarannya dinyatakan terlarang oleh UU. Ketiga. Nasionalisme dari pemikiran seorang Soekarno. Tetapi ketiga gerakan ini ter-inspirasi dari gerakan Sarekat Islam dari seorang HOS Tjokroaminoto.  Sementara Tjokroaminoto sendiri terinspirasi oleh paham pembaharuan islam dari KH Ahmad Dahlan ( Pendiri Muhammadiah)  dan Kh Hashim Ashari ( pendiri NU). Bahwa Islam bukan hanya urusan ritual tapi juga harus bertanggung jawab melakukan perubahan politik untuk tegaknya kalimah Allah. 

Sejarah mencatat, jejak pemikiran sampai Indonesia merdeka itu lahir dari tokoh yang pernah tinggal dalam satu rumah. Disebuah rumah di kota Surabaya yang kini dikenal Jalan Peneleh VII No. 29, Kecamatan Genteng. Empat orang pria muda ngekos di rumah ini. Pemilik rumah bukan orang biasa. Ia dalah tokoh pergerakan yang paling populer di era Kolonial Belanda. Ia adalah intelektual Islam dan ketua Sarekat Islam yang beranggota 2,5 juta orang. Tokoh itu bernama Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto atau yang biasa disebut dengan Tjokroaminoto  Sementara pemuda yang ngekos itu bukan orang kaya. Mereka dari keluarga miskin. Mereka menempati bagian belakang rumah disekat menjadi 10 kamar kecil-kecil untuk tempat kos. Tjokroaminoto yang saat itu berusia 33 tahun tidak memiliki penghasilan lain, kecuali dari rumah kos yang dihuni 10 orang itu. Setiap orang membayar Rp 11. Istri Tjokro, Soeharsikin, yang mengurus keuangan mereka.

Diantara pemuda yang ngekos itu adalah Sukarno, Alimin, Musso, Suherman Kartosuwiryo, dan Soemaoen. Yang paling beruntung Muso dan Alimin karena mereka datang lebih awal. Sehingga menempati kamar yang agak luas. Sementara Soekarno yang datang belakangan tinggal diatas loteng yang sempit tanpa cahaya. Selama ngekos itu mereka sering mendengar diskusi antara Tjokro dengan tokoh nasional seperti KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Ashari, KH Mas Mansyur. Dari diskusi ini para pemuda itu tahu bagaimana menggunakan  politik sebagai alat mencapai kesejahteraan rakyat. Mereka belajar tentang bentuk-bentuk modern pergerakan seperti pengorganisasian massa dan perlunya menulis di media. Mereka juga belajar bagaimana berorasi mempengaruhi massa dari atas panggung. Setiap hari diantara mereka sering terlibat diskusi cerdas. Tentu mereka terinspirasi dari keluasan berpikir seorang Cokroaminoto, dan para tokoh yang ada ketika itu.

Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.
Semua pemuda yang ngekos itu mendapatkan posisi istimewa bagi Tjokro. Mereka pemuda Cerdas dan bersemanat. Namun masing masing pemuda itu berbeda potensinya. Tjokro tahu betul itu. Misal, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo muda mulai tertarik pada dunia pergerakan saat bersekolah di Nederlandsch Indische Artsen School atau biasa disebut Sekolah Dokter Jawa yang berlokasi di Surabaya pada 1923. Kartosoewirjo terjun ke politik, bergabung dengan Jong Java dan kemudian Jong Islamieten Bond. Walau basis gerakannya islam namun yang memotivasinya masuk dalam dunia politik adalah pamannya Marco Kartodikromo, yang beraliran kiri dan sosialisme. Kartosuwiryo jadikan asisten pribadi oleh Tjokro karena kecerdasannya.

Samaoen 
Ketika ngekos di rumah Tjokro usianya masih 14 tahun. Dia bekerja di perusahaan kereta Belanda. Dia terpengaruh dengan gerakan yang sedang di pimpin oleh Tjokro. Namun setahun tinggal di rumah Tjokro dia termotivasi oleh Henk Sneevliet tokoh komunis asal Belanda, membuat dia bergabung dengan Indische Sociaal-Democratische Vereeniging, organisasi sosial demokrat Hindia Belanda (ISDV) cabang Surabaya. Karena sibuk dalam pergerakan, dia terpaksa berhenti kerja di perusahan kereta dan pindah ke Semarang. Tiga tahun di Semarang atau tahun 1918, dia menjadi anggota dewan pimpinan di Sarekat Islam (SI). 

Belakangan dia bersama-sama dengan Alimin, Darsono, Musso, mewujudkan cita-cita Sneevliet untuk memperbesar dan memperkuat gerakan komunis di Hindia Belanda. SI tidak mempermasalahkan paham komunis itu menjadi alat berpolitik mencapai tujuan. Namun belakangan hubungan mereka dengan SI jadi renggang. Karena perbedaan metodelogi mencapai tujuan. SI lebih memilih jalan intelektual karena begitu islam mengajarkan cara berjuang. Sementara Komunis memilih jalan revolusi dengan aksi perang kelas. Pada 23 Mei 1920, Semaoen bersama Musso mengganti ISDV menjadi Partai Komunis Hindia. Tujuh bulan kemudian, namanya diubah menjadi Partai Komunis Indonesia dan Semaoen sebagai ketuanya. Setelah Indonesi merdeka. PKI di pimpin oleh Musso.

Soekarno.
Sukarno dilahirkan pada 6 Juni 1901 di Surabaya, agama Islam bukan sudut pandang utamanya terhadap dunia. Karena,ayahnya Raden Sukemi Sastrodihardjo, seorang guru, bukan penganut agama yang taat. Ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai yang masuk Islam setelah menikah dengan Sukemi.Juga bukan penganut agama yang luas. Perkenalan Sukarno dengan Islam bermula setelah ia tamat dari sekolah Europese Lagera School di Mojokerto pada 1915. Ia kemudian memperoleh kesempatan melanjutkan studinya di Hogere Burger School (HBS) di Surabaya. Saat itu, Raden Soekemi menitipkan sang anak kepada kawannya Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto.

Kendati berteman dekat, Tjokroaminoto dan ayah Sukarno, Raden Soekemi Sosrodihardjo sedianya memiliki perbedaan strata sosial. Soekemi tetap memercayakan anaknya mengingat ketokohan Tjokro yang saat itu ternama sebagai orator ulung dan pemimpin Sarekat Islam (SI).Di Surabaya, Sukarno mulai ikut dalam pergerakan Islam dan lebih mengenal Islam melalui ceramah-ceramah pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Perkenalannya dengan KH Ahmad Dahlan ketika yang bersangkutan berceramah di dekat rumah Tjokroaminoto. Sukarno menuturkan, ia saat itu sedemikian terpukau dengan ceramah-ceramah KH Ahmad Dahlan. Setelah itu, setiap Dahlan berceramah, ia selalu ikut.

Bung Karno juga mengagumi kemampuan politik praktis dari Tjokroaminoto. Tjokro memang dikenal dengan kemampuannya berpidato, menulis, dan menggerakkan massa. Sebaliknya, Tjokoaminoto juga menyadari jiwa kepemimpinan Sukarno. Ia bahkan berani menaruh harapan terhadap Bung Karno untuk melanjutkan kepemimpinannya di SI. Tjokro juga mengizinkan Sukarno menikahi putrinya, Utari. Dari rumah di Gang Peneleh itu, Sukarno kemudian mengenal sejumlah tokoh SI, seperti Abdul Muis dan Haji Agus Salim. Dari Agus Salim, yang memang memiliki penguasaan Bahasa Arab, Sukarno juga mendalami Islam. Pembelajarannya terhadap Islam juga ditunjang diskusi dan bacaan.

Sukarno pun berkawan akrab dengan pelajar seumurannya, di antaranya Semaun, Kartosuwiryo, Alimin, Darsono dan Musso yang juga tinggal di rumah Tjokroaminoto. Selama tinggal di Gang Peneleh, para pelajar muda itu belajar tentang organisasi, politik, pidato, orasi, hingga pendalaman berbagai pemikiran, baik Islam maupun bukan Islam. Kesadarannya Sukarno tentang Islam kemudian berkembang sejalan dengan kesadaran terhadap sikap antikolonialisme. "Peran Tjokroaminoto dalam kesadaran ini jelas, yakni mengader para pelajar cerdas sebagai calon pemimpin masa depan. Dalam mengader, Tjokroaminoto tetap mengutamakan sentuhan Islam sebagaimana perannya sebagai tokoh SI.

Saat itu, SI terbilang sebagai organisasi yang paling tegas menyuarakan antipenjajahan. Sebelum berganti nama menjadi SI pada 1911, organisasi ini bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan pada 1905. SDI adalah organisasi massa pertama Indonesia yang didirikan pada zaman kolonial. Salah satu tujuan pendiriannya, yakni melawan politik Belanda yang memberi keleluasaan terhadap pedagang asing. Hal ini memengaruhi semangat Islam yang menurut Sukarno sebagai sikap yang antikolonialisme dan penindasan. Sukarno dan rekan-rekannya saat itu telah bergabung sebagai kader muda SI. Di organisasi berbasis massa tersebut, Sukarno mengasah kemampuan berpolitik. Selama masa dewasa awal inilah, jiwa nasionalismenya semakin terbentuk.

Selain bergabung di SI, Sukarno muda juga tercatat aktif menulis di harian Oetoesan Hindia yang dikelola Tjokroaminoto. Kedekatannya dengan tokoh SI kembali terjalin ketika dia melanjutkan pendidikan di Technische Hoogeschool (sekarang Institut Teknologi Bandung) pada 1921. Semasa tinggal di rumah Tjokroaminoto, Sukarno muda bersentuhan pula dengan teori Marxisme di HBS Surabaya melalui gurunya C Hartogh. Sukarno juga aktif mengunjungi perpustakaan Freemason, tempat ayahnya berorganisasi. Di perpustakaan itu, Sukarno banyak  membaca buku filosofi, nasionalisme, Marxisme, dan Leninisme. Sukarno yang tergerak oleh Marxisme sempat mendaftarkan diri ke Indische Social-Democratische Vereeninging (ISDV) yang didirikan pada 1914. Semaun, rekan satu kos Sukarno yang kemudian dikenal sebagai pendiri Partai Komunis Indonesia (PKI) setelah Serikat Islam pecah, juga anggota ISDV.

Kian kemari, Sukarno sempat makin kuat kecenderungan komunis dan sosialisnya. Ia dirayu merengkuh internasionalisme yang dikampanyekan tokoh sosialis A Baars. Beruntung saat itu, Sukarno disadarkan tokoh SI, Abdul Muis, untuk kembali meyakini nasionalisme. Nasib Republik Indonesia bisa sangat berbeda bila Sukarno kebablasan meyakini internasionalisme saat itu. Kedekatannya dengan tokoh SI kembali terjalin ketika dia melanjutkan pendidikan di Technische Hoogeschool (sekarang Institut Teknologi Bandung) pada 1921. Di Bandung, Sukarno tinggal di rumah Haji Sanusi yang merupakan pengurus SI Bandung. Selama kuliah teknik sipil, dia mengenal tokoh lain, seperti dr Tjiptomangunkusumo, Douwes Dekker, Muhammad Natsir, dan Ahmad Hassan.  Dua nama terakhir merupakan tokoh Islam yang sering berseberangan ide dengan Sukarno.

Baik Hassan maupun Natsir sama-sama bercita-cita mendirikan negara Indonesia yang berdasarkan syariat Islam. Sementara itu, bagi Sukarno perihal agama dan negara sebaiknya dipisahkan. Pemikiran Sukarno ini terpengaruh ide modernisme Turki oleh Mustafa Kemal Pasha. Pandangan ini kemudian membuat Sukarno disebut sebagai kalangan Islam nasionalis. Bisa dikatakan juga pemikirannya lebih sekuler. Meskipun sering berseberangan pandangan dengan para ulama, hubungan Sukarno dengan mereka tetap baik. Salah satu contoh adalah hubungannya dengan HAMKA.

Bagaimanapun, sejarah mencatat masa-masa perkenalan Sukarno dengan SI dan Islam adalah masa-masa krusial yang membentuk cara pikir Sukarno. Ia menguatkan tekad sang proklamator soal nasionalisme Indonesia. Tekad yang digenggam erat Sukarno sepanjang hidupnya, tekad yang pada akhirnya berujung kemerdekaan. Dari Tjokro lah Soekarno memahami hakikat islam. Bahwa agama Islam adalah agama yang mengajarkan ide demokrasi, agama Islam merupakan dasar pokok bagi pendidikan moral dan intelektual, pemerintahan Hindia-Belanda tidak perlu campur tangan dalam bidang agama dan hendaknya tidak membuat diskriminasi antara agama-agama, serta rakyat perlu diberi kesempatan berpartisipasi dalam politik.  Ide kemerdekaan dan keislaman tersebut disampaikan persis saat Sukarno mula-mula berkenalan dengan Tjokro.  Di Peneleh, pada malam hari, Sukarno dan anak-anak muda yang menumpang berdebat dengan Tjokro soal politik dan perjuangan bangsa melawan penjajahan Belanda. Cara berpikir Tjokro itulah yang membuat anak murid nya punya pandangan berbeda cara mencapai kemerdekaan. Namun hakikatnya sama , yaitu melawan kezoliman kolonial Belanda

***

Perjuangan mengusir penjajah sudah berlangsung ratusan tahun namun selalu gagal menghadapi Belanda yang luasnya ba’ negeri liliput disembarang Benua bila di bandingkan luasnya Indonesia. Mengapa ? Karena perlawanan dengan phisik bukan dengan pikiran. Barulah setelah muncul Sarekat Islam, metodologi perjuangan tidak lagi kepentingan wilayah, agama, ras tetapi lebih universal. Apa itu? kebaikan, kebanaran dan keadilan. Lahirnya sarekat Islam terinspirasi oleh pemuda pelajar yang sekolah ke Makkah. Ia adalah KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah dan KH Hashim Ashary, pendiri NU. Kedua tokoh ini kebetulan berguru kepada orang yang sama yaitu Syaikh Ahmad Khathib Al-Minangkabawi Rahimahullah. Ia adalah seorang ulama Indonesia asal Minangkabau. Ia lahir di Koto Tuo, Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, yang ketika itu menjadi imam besar di Arab.

Walau kedua tokoh KH Ahmad Dahlan dan KH Hashim Ashary tidak terlibat langsung dalam politik menentang kolonial namun pemikiran mereka membuka cakrawala baru bagi kaum pergerakan Islam. Islam harus tampil bukan untuk merebut kekuasan mendirikan kerajaan seperti kesultan yang sudah ada di nusantara tetapi menegakan keadilan, kebanaran dan kebaikan. Politik hanya alat untuk mencapai itu. Dari cakrawala ini lahirlah semangat meninggikan kalimah Allah. Munculnya paham sosialis, komunis , nasionalis dikalangan kaum terpelajar Islam dalam Sarekat Islam, tidak dianggap sebagai melanggar aqidah. Karena itu hanya metodeloginya mencapai tujuan politik.

Makanya engga aneh bila HOS Tjokroaminoto bisa punya murid dibawah Sarekat Islam yang punya pandangan berbeda mencapai tujuannya. Soekarno memilih paham nasionalis. Karto Suwiryo memilih Negara Islam. Samaoen dan Musso memilih komunis. Padahal guru politik mereka sama. Ketika membentuk Dasar negera , KH Hasyim Ashari tampil menjadi katalisator semua golongan dan pandangan dengan memberikan dukungan kepada Soekarno tentang ide Pancasila. Dimana negara Indonesia itu diawali oleh Tuhan dengan tujuan akhirnya adalah keadilan sosial. Indonesia bukan komunis, bukan sosialis, bukan nasionalis, bukan kapitalis tapi bisa saja semuanya asalkan tidak bertentangan dengan nilai nilai agama. Nah namanya adalah Pancasila. Ia adalah hakikat Tuhan, dimana semua agama punya pandangan sama. Bagi Islam Pancasila adalah alat untuk tercapainya tujuan meninggikan kalimah Allah untuk kebaikan, kebenaran dan keadilan.

Namun setelah Indonesia merdeka, Kartosuwiryo dan musso menolak konsep Pancasila itu dengan melakukan pemberontakan. Kartosuwiryo membentuk apa yang disebut dengan DII/TII dan Musso bersama PKI melakukan pemberontakan di Madiun. Dan oleh Soekarno dihadapi dengan keras. Kedua sahabatnya yang pernah ngekos di rumah guru mereka akhirnya di hukum mati. Saya bisa merasakan suasan batin Soekarno ketika memerintahkan pasukan Siliwangi menangkap Kartosuwiryo dan memerintahkan Sudirman melumpuhkan pemberontakan PKI dibawah pimpinan Musso tahun 1948. Namun Soekarno harus menerima kenyataan bahwa amanah Pancasila harus dijaga, karena itu konsesus yang direstui kaum ulama yang tidak berpolitik. 

Ini juga pelajaran bahwa Kartosuwiryo ingin keluar dari Pancasila dengan mendirikan negera Islam di Aceh, Jawa barat dan Sulawesi. Ini paradox dengan fitrah Indonesia dan eksistensi Islam. Muso ingin keluar dari Pancasila dengan PKI nya. Kedua nya berhasil dibungkam oleh Soekarno. Kemudian Soekarno mencoba membangun front nasional yaitu nasakom. Nasionalis-agama- komunis. Ini juga paradox dengan Indonesia yang pluralis. Kartosuwiryo kalah karena Paradox dalam berjuang, Musso juga dan kesalahan ini di tiru juga oleh Soekarno dengan membentuk Nasakom. Padahal Pancasila itu menghilangkan Sekat idiologi dan agama, satu untuk semua. Dan Pancasila itu sebetulnya paswords : rahmatan lilalamin. Rahmat bagi semua. Itu pesan Tuhan. Apa ada yang sehebat Tuhan YME? Dan akhirnya Soekarno di jatuhkan oleh Soeharto. Belakangan Soeharto menjadikan Pancasila sebagai alat membungkam hak demokrasi rakyat. Ini juga paradox dengan Pancasila. Akhirya Soeharto di jatuhkan oleh gerakan reformasi.

Untuk kepentingan menjaga amanah Pancasila, negeri ini sudah teruji. Siapapun itu, entah golongan agama atau sekuler yang ingin menghancurkan NKRI dan merubah Pancasila akan selalu gagal. Karena selalu ada pemimpin yang tampil berani menjaga Pancasila. Jadi, siapapun, jangan pernah coba coba melakukan aksi inkonstitusional untuk mencapai tujuannya. Pasti gagal ! Mengapa ? Allah tidak ridho. paham bahwa kekuatan Indonesia itu ada pada Umat islam yang mayoritas. Mereka harus dijadikan kekuatan real lewat pendidikan akhlak dan SDM serta gerakan ekonomi umat. Jokowi yang berlatar belakang pengusaha, dan Ma’ruf Amin yang ulama, adalah pasangan ideal untuk mewujudkan itu. Tentu mereka belajar dari sejarah, bahwa Pancasila harus dibela sampai mati. Ini amanah Allah.

Tuesday, May 14, 2019

Sudahlah...

Pak Prabowo, Sandi, Amin Rais, Eggi sangat paham mereka bahwa dalam sistem demokrasi hak rakyat hanya sebatas memilih. Setelah proses berjalan maka selanjutnya yang menentukan adalah KPU. Siapa itu KPU ?, juga adalah wakil dari rakyat yang  dibentuk oleh DPR, yang bertangung jawab melaksanakan proses pemilu sesuai amanah konsitusi. Mereka juga paham, bahwa intervensi pihak lain yang men deligitimasi KPU adalah pelanggaran terhadap konsitutsi. Apapun itu hasilnya. Mereka juga paham bahwa aksi extraparlementer distrust terhadap KPU adalah tindakakan pelecehan terhadap konstitusi. Mereka juga paham bahwa kalau rakyat ditangkap itu tidak ada kaitannya dengan otoriterisme tapi murni penegakan hukum.

Mereka paham semua itu. Sangat paham. Karena mereka pemain dalam panggung politik. Mereka orang terpelajar soal politik.  Tetapi mengapa mereka terus membangun image bahwa pemilu berlangsung tidak jujur, yang secara otomatis distrust terhadap KPU. Karena mereka cari perhatian dari pemenang pemilu. Untuk apa ? karena  ingin mendapatkan belas kasihan politik terhadap ongkos yang sudah dikeluarkan. Dalam bentuk apa ? dalam bentuk apa saja. Bisa kompensasi jabatan di MPR dan DPR. Penghapusan kasus hukum yang sedang didera teman koalisi. Penghentikan kasus hukum yang melilit Sandi. Pemberian kompensasi dengan kebijakan menghentikan negosiasi dengan SWiss berkaitan Mutual Legal Asisgment (MLA) atas uang haram Rp. 7000 triliun.

Mereka paham sekali. Sangat paham. Mereka hanya inginkan agar kasus TPPI mega korupsi senilai Rp. 32 triliun atas nama Honggo Wendratno yang terhubung dengan nama Hashim di hentikan oleh POLRI atau dicabut kewenangan Polri mengusutnya. Mereka hanya ingin hutang Prabowo senilai Rp 14 triliun kepada 143 kreditor dapat di lunasi sebelum jatuh tempo tahun 2028. Mereka hanya inginkan agar HRS kasus yang melilitnya di SP3. Mereka inginkan agar kasus pencucian uang BN dihentikan oleh Polri. Mereka inginkan agar UU Ormas di cabut dan memberikan ruang kepada HTI untuk hidup lagi. Mereka inginkan agar Wagub DKI diberikan kepada Gerindra, bukan kepada PKS. Mereka berharap agar putra putri AR ada yang jadi Menteri.

Mereka sangat paham  sekali. Sangat paham bahwa rakyat awam dan kaum intelektual mabok agama mudah dijadikan kayu bakar agar api membesar. Tidak ada pesan agama sesungguhnya yang diperjuangkan. Ini semua berhubungan dengan syahwat dunia. Berhubungan dengan money dan money. Cari perhatian kedalam beresiko. Ditempuh cari perhatian keluar negri. Berharap agar para konglomerat financial yang memegang urang haram mereka dapat menggunakan akses politik AS dan Eropa menekan pemerintah Indonesia. Agar uang haram tetap aman dan mereka tetap bebas menikmati uang itu secara bebas selama hayat dikandung badan.

Mereka paham, sangat paham. Kemenangan adalah ketidak mungkinan namun target kompromi harus dicapai. Namun sampai detik ini, bukannya Jokowi tidak paham keinginan mereka. Tapi karena Jokowi tidak tahu bagaimana mengkhianati Hukum dan UU. Mengapa ? karena Jokowi tidak punya pengalaman melakukan konspirasi politik untuk kepentingan elite. Tidak paham memadamkan api dengan memukul kecuali menyiram dengan air. Para dosen, pegawai, rakyat kecil, emak emak yang jadi kayu bakar tidak akan diculik atau di bunuh tetapi dimandikan dengan air di lembaga pemasyarakatan agar mereka jadi orang sholeh. Kembali kepada ibu pertiwi dalam sebaik baiknya warga negara. Sudahlah..akhirilah membodohi rakyat.

Mengapa petani China dan Thailand kaya raya.

  Anda mungkin tahu semua apa itu sauce tomat. Tentulah. Itu menu tambahan wajib yang tersedia di meja saat anda makan sup atau nasi goreng....