Friday, December 09, 2005

System Negara Islam ?

Pemerintahan itu ada karena negara terbentuk. Bila kita menyebut Islam sebagai jalan hidup , lantas apakah pemerintahan itu harus menjadi pemerintahan Islam dan negaranya adalah negara Islam ? Kalau ya, seperti apa pemerintah Islam itu dan seperti apa negara islam itu. ¿ Dalam hadtih tidak ada model pemerintah yang harus diikuti oleh umat Islam. Walau ketika masa itu sudah ada sistem pemerintahan yang berlaku yaitu kerajaaan, seperti Romawi dan lainnya. Muhammad bukanlah raja. Beliau adalah Rasul dan selalu menyebut dirinya sebagai hamba Allah walau ketika itu Muhammad sudah menjadi pemimpin dikalangan komunitas islam. Ketika Nabi wafat, para sahabat beliau seperti Abu Bakar, Umar, Utsman,Ali menjadi pengganti beliau. Namun para sahabat Nabi tidak pernah menyebut dirinya sebagai Raja atau Sultan. Mereka dipanggil dan menyebut dirinya Amirul Mukminin ( Pemimpin orang beriman ).

Setelah melewati rentang sejarah yang panjang sejak Nabi wafat , era Sahabat Nabi, Khilafah dan hingga kini , kita masih berbeda pendapat soal bagaimana Islam sebagai jalan hdup untuk membangun komunitas, khususnya kenegaraan. Perbedaan pendapat ini terjadi dikalangan umat islam , yang tentu persepsinya berdasarkan Al Quran dan hadith. Kita tidak tahu mana yang benar kecuali Allah. Yang pasti kita dihadapkan pada perbedaan pandangan dan ini adalah rahmat bagi kita untuk menentukan format yang palng tepat , untuk menjadikan Islam sebagai jalan hidup secara kaffah. Semua sepakat bahwa Islam mengajarkan semua aspek kehidupan. Apalagi dalam kontesk membangun peradabadan. Terbukti Piagam Madinah terkenal itu sampai kini belum ada piagam kenegaraan yang menandinginya soal bagaimana masyarakat yang majemuk dikelola ., bagaimana penghormatan HAM, bagaimana keadilan , kebenaran, kebaikan ditegakkan dalam komunitas.

Kembali kepada pertanyaan awal. Seperti apa negara dan sistem pemerintahan yang sesuai dengan Islam. Menurut saya pribadi, Kerajaan atau republik , tak dipertentangkan oleh Islam. Karena semua itu bagian dari Islam yang bersikap sebagaimana sabda Nabi “ bahwa masalah dunia kamu lebih tahu”. Ketika era emas kejayaan peradaban Dinasti Islam, Sistem negara adalah kerajaan atau khalifah atau kesultanan. Di era kini, Sistem kerajaan itu masih dipakai oleh komunitas yang menyebut dirinya negara islam seperti Arab Saudi, Emirat Arab, Kwait. Sistem republik dipakai oleh Iran dalam mengelola komunitas yang menyebut dirinya Republik Islam. Lantas apa bedanya demokrasi atau kerajaan yang dipakai oleh non islam dengan komunitas Islam ? Bedanya terletak pada visi dan misi. Inilah perbedaan mendasar atara islam dan sekularisme.

Visi Islam adalah Al Quran dan hadith. Misi Islam adalah Rahmatan lilalamin. Kalau kita bawa dalam sistem kenegaraan maka Visi itu tertuang dalam palsafah negara. Palsafah itu sebagai batang tubuh dari Undang Undang Dasar. Undang Undang Dasar itu berhubungan dengan hak dan kewajiban negara, aturan mengenai kekuasaan, dan lainnya yang berhubungan dengan bagaimana negara menerapkan kehidupan sosial , ekonomi, politik yang sesuai dengan visi Islam. Visi itu harus dijaga dengan ketat. Bila Visi rusak maka patahlah batang tubuh dan pasti tidak bisa tegak lagi tubuh itu. Diperlukan sekelompok orang terpilih karena keahliannya memahami Al Quran dan Hadith, orang orang yang hikmat dan bijaksana sebagai ujud akhlak yang mulia, untuk menjadi pengawal visi dari negara itu. Dalam organisasi Islam dikenal apa yang disebut dengan Dewan Syuro ( NU) , Dewan Tarjih ( Muhammadiah ), Dewan Faqih (Iran). Ya namanya pengawal tentu tidak terlibat dalam kegiatan tekhnis. Dia hanya sebagai pengawas visi , bukan pengawas teknis. Soal tekhnis ada ditangan Raja atau President, yang bertugas menterjemahkan visi dan misi itu dalam kerangka operasional ( urusan dunia )

Dewan pengawal visi misi itu adalah lembaga tertinggi dalam sistem politik negara. Mengapa ? Karena mereka tidak bicara atas nama mereka tapi bicara atas nama Allah sebagaimana tertuang dalam Al Quran dan hadith. Apakah pemimpin (Presiden /Raja ) itu dipilih langsung oleh rakyat atau dipilih oleh Dewan tertinggi ? Tidak perlu dipersoalkan. Islam hanya memastikan agar pilihan rakyat bukanlah kebenaran absolut. Begitupula dewan bukanlah kebenaran absolut, Kebenaran sejati tetaplah Al Quran dan hadith. Selagi rakyat atau dewan memilih pemimpin ( president) karena kecintaan kepada Allah sesuai Al Quran dan hadith maka yang terpilih tentu mereka yang amanah yang pasti sesuai dengan Akhlak yang ditetapkan Allah. Jadi keberadaan Islam bukanlah sebatas bagaimana menentukan sistem negara. Islam sangat luas dan teramat luas. Ia mencakup individu, masyarakat, bumi ( tanah,air, SDA) ) dan alam semesta. Tentu rahmat bagi Alam semesta.

Pemimpin yang baik karena dipilih oleh orang yang baik. Disinilah pentingnya Akhlak. Bila akhlak baik maka baiklah semua urusan didunia ini. Sebaik baiknya ajaran soal akhlak terdapat pada AL Quran dan hadith. Jadi, pasti ajaran akhlak dari Allah adalah kebenaran yang tak perlu diperdebatkan oleh siapapun, ras apapun. Karena ajaran Allah adalah ajaran Fitrah ( suci ) yang tak ternoda oleh kepentingan apapun kecuali oleh kecintaanNya kepada manusia agar selamat dunia akhirat. Selagi kita berpikir partial tentang Islam maka apapun itu akan menjadi pertikaian dan paradox.

Tuesday, November 29, 2005

Pembangun untuk rakyat ?

Minggu lalu saya berkunjung kerumah famili di daerah Bekasi. Dia seorang guru SD yang jujur dengan penghasilan pas pasan. Kesederhanaan sikapnya didukung oleh sang istri yang giat membantu kebutuhan biaya rumah tangga. Sudah lebih 15 tahun istri berdagang kelontongan dan kebutuah hati hari didepan rumah. Hasilnya , mereka dapat menyekolahkan anaknya dan hidup sejahtera. Tapi kini keadaan itu menjadi berubah. Sudah empat tahun kehidupan rumah tangganya terganggu karena usaha yang menjadi tumpuan hidup keluarganya mulai kehilangan darah untuk bertahan. Hal ini disebabkan karena munculnya usaha ritel modern disekitar tempat tinggalnya. Seperti IndoMart, jaya Mart dll. Dia kalah bersaing karena usaha ritel modern ini didukung oleh pasokan barang langsung dari distributor yang tentu dapat mensual harga dengan murah. Sementara dia mendapatkan barang dagangan dari pedagang besar yang ada di pusat perdagangn tradiciona. Ditambah lagi outlet ritel yang modern, yang tentu lebih nyaman untuk pelanggan. Dari segala sisi , pedagang tradicional ini tak mampu bersaing dengan kehadiran outlet network modern ini.

Sekarang kalaupun ada yang berbelanja ketempatnya ,itupun karena mereka ingin berhutang. Maklum outlet ritel modern tidak menawarkan hutang. Semua harus tunai. Yang seperti famili saya ini , ungkin ada ribuan atau jutaan banyak dinegeri ini. Mereka yang tumbuh alami untuk memperkuat basis kehidupan keluarga , akhirnya tersungkur dalam ketak berdayaan. Ditelan oleh pemodal besar.

Dilain pihak posisi pasar tradicional yang tadinya mendukung pengadaan barang untuk pedagangn eceran dirumah rumah , juga mengalami nasip serupa. Tersungkur karena kehadiran pusat perbelanjaan modern berskala raksasa ( hypermarket ), seperti Carrefour. Juga munculnya Mall disetiap kabupaten yang kadang kala tidak berjauhan dengan pusat perdagangn tradicional. Fakta menunjukkan bahwa hampir semua Pusat perdangan tradisonal mengalami omset menurun ketika kehadiran Mall modern.

Keliatannya ada sesuatu yang salah dalam kebijakan pembangunan ekonomi khususnya yang berkaitan dengan perbedayaan usaha kecil dan informal. Berdasarkan undang undang jelas sekali bahwa Mall tidak dibenarkan berdiri berjarak dibawah 2,5 km dari pusat perdangan tradisional tapi mengapa ini dilanggar. Alasannya karena DepDag hanya memberikan izin usaha tapi tidak mengatur mengenai izin lokasi. Karena izin lokasi hak penuh dari PEMDA. Anehnya antara satu peraturan dengan peraturan lain berseberangan dalam pilosopi peraturan itus sendiri. Masalah ini hampir terjadi disemua sector. Secara makro kebijakan sector riel sangat semrawut dan akhirnya melahirkan masalah moneter tambal sulam. Dan rakyat sebagai target pembangunan menjadi bulan bulanan kebijakan yang tak pernah jelas berpihak untuk rakyat.

Kita langsung disadarkan dengan pendapat dari Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi tahun 1998. Menurutnya pembangunan bukanlah proses yang dingin dan menakutkan dengan mengorbankan darah, keringat serta air mata, at all cost. Pembangunan, ujar Sen, adalah sesuatu yang (seharusnya) "bersahabat". Pembangunan, seharusnya merupakan proses yang memfasilitasi manusia mengembangkan hidup sesuai dengan pilihannya (development as a process of expanding the real freedoms that people enjoy).

Asumsi Sen, bila manusia mampu mengoptimalkan potensinya, maka akan bisa maksimal pula kontribusinya untuk kesejahteraan bersama. Dengan demikian, kemakmuran sebuah bangsa dicapai berbasiskan kekuatan rakyat yang berdaya dan menghidupinya. Menurut Sen, penyebab dari langgengnya kemiskinan, ketidakberdayaan, maupun keterbelakangan adalah persoalan aksesibilitas, dan disinilah rumitnya.

Akibat keterbatasan akses, ujar Sen, manusia mempunyai keterbatasan (bahkan tak ada) pilihan untuk mengembangkan hidupnya. Akibatnya, manusia hanya menjalankan apa yang terpaksa dapat di-lakukan (bukan apa yang seharusnya bisa dilakukan). Dengan demikian, potensi manusia mengembangkan hidup menjadi terhambat dan kontribusinya pada kesejahteraan bersama menjadi lebih kecil. Aksesibilitas yang dimaksud Sen adalah terfasilitasinya kebebasan politik, kesempatan ekonomi, kesempatan sosial (pendidikan, kesehatan, dan lain-lain), transparansi, serta adanya jaring pengaman sosial.

Yang dikemukakan Sen agar tercapainya kesejahteraan, yaitu melalui kebebasan sebagai cara dan tujuan (Development as Freedom). Hal itu, tak jauh berbeda dengan apa yang dikemukakan Soedjatmoko (Development and Freedom). Freedom menurut Soedjatmoko merupakan kebebasan dari rasa tak berdaya, rasa ketergantungan, rasa cemas, rasa keharusan untuk mempertanyakan apakah tindakan-tindakan mereka diizinkan atau tidak diizinkan oleh yang lebih tinggi ataupun adat kebiasaan (misalnya: patriarki, sikap nrimo,dan lain-lainnya).Untuk memecahkan hal tersebut, diperlukan aspek emansipatoris. Yaitu aspek pembebasan masyarakat dari struktur-struktur yang menghambat, sehingga memungkinkan masyarakat memperkembangkan kemampuan atas dasar kekuatan sendiri (self reliance). Dengan demikian, terfasilitasilah kemanusiaan yang penuh dan sanggup mengungkapkan diri (humanitas expleta et eloquens).

Pembangunan, dengan demikian berarti merangsang suatu masyarakat sehingga gerak majunya menjadi otonom, berakar dari dinamik sendiri dan dapat bergerak atas kekuatan sendiri. Tidak ada model pembangunan yang berlaku universal. Dalam jangka panjang, suatu pembangunan tak akan berhasil dan bertahan, jika pembangunan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai dasar yang dianut masyarakat.

Yang kemudian menjadi pertanyaan, adakah upaya untuk membuka kanal-kanal terhadap pemanfaatan sumber daya yang ada? Jika pembangunan mall , perizinan out ritel raksasa , yang merambah keseluruh wilayah sampai ke kabupaten sebagai indicator maka tentu jawabannya adalah TIDAK.

Sunday, November 27, 2005

KEBERSAMAAN

Ketika BBM naik , para supir angkutan umum menuntut kenaikan tariff. Karena mereka adalah pihak yang pertama terkena pengaruh langsung atas kenaikan BBM. Hasilnya ongkos naik sebesar 20-40 %. Kemudian para PEtani melakukan demo atas Impor beras yang berpengaruh terhadap harga jual produk petani. Yang tentu akan mengurangi pendapatan mereka. Nah, Sekarang Para Pekerja dan Buruh menuntut kenaikan upah/ gaji. Dilain pihak pengusaha yang diharapkan untuk memenuhi masalah upah ini , juga sedang diradang masalah kenaikan biaya produksi karena ongkos produksi naik , disebab meningkatnya biaya BBM , Bunga Bank dan selisih kurs.

Ketika kebijakan penghapusan subsidi BBM , mungkin masalah ini terkaburkan oleh pemerintah. Pemerintah lebih memfokuskan pada persoalan budget dan pertumbuhan ekonomi. Implikasi negative terhadap kebijakan itu , nampak terabaikan. Namun kini barulah terasa berbagai ekses negative yang timbul dari kebijakan tersebut. Keadaan yang apabila menyangkut buruh maka sangat beresiko terhadap stabilitas politik nasional. Penyelesaian masalah UMR tidak bisa bisa diandalkan untuk menyelesaikan persoalan ini secara terintegrasi. Ada pengusaha , Karyawan dan variable lain yang ikut mempengaruhi sebagai akibat kesalahan pengelolaan sector moneter dan fiscal.

Situasi ini seharusnya dijadikan momentum oleh pengusaha untuk menempatkan para buruh sebagai mitra perusahaan dalam arti yang sesungguhnya. Dengan demikian , keberadaan perusahaan yang sedang dilanda masalah ongkos yang tinggi dapat diselesaikan secara kemitraan dengan karyawan. Soal UMR hanyalah satu sisi persoalan yang dihadapi buruh dan perusahaan. Soal upah buruh, tidak selesai dengan kenaikan UMR semata. Akan tetapi, mengharapkan pengusaha menaikkan UMR yang lebih tinggi, juga membebani.

Tersebutlah chief executive officer Chrysler (perusahaan otomotif AS), Iee Iacocca. Yang tampil sangat bertentangan dengan hokum Kapitalis amerika. Dia melibatkan buruh secara langsung dalam menyelesaikan krisis keuangan Chyisler. Serikat buruh ditempatkan sebagai mitra dengan kedudukan sebagai direktur di perusahaan. Selanjutnya kekuatan dalam kebersamaan buruh ini digunakan oleh Lee Iacocca untuk melobi pemerintah Amerika agar memberikan perlindungan chrysler dari kebangkrutan. Hasilnya belakangan terbukti Lee Iacocca suskses membuat Chrysler keluar dari crisis dan menjadi industri omototive yang efisien dan efektif meraih laba.

Saya kira kita bisa mengambil semangat dari tindakan Iacocca itu. Atau bila perlu hubungan perusahaan dengan buruh dinormatifkan. Tujuannya, agar buruh benar-benar yakin dan mengerti soal kondisi perusahaan. Membuat buruh mengerti, tidak bisa dengan hanya mengeluarkan ucapan semata. Selain membuat buruh mengerti, antara lain diyakinkan bahwa perusahaan tidak bisa menaikkan gaji, di dalam keada-an bisnis cerah tentunya tuntutan buruh juga harus didengar atau penyesuaian gaji dilakukan secara fair.

Selain merangkul buruh, secara nasional juga sebenarnya persoalan kesejahteraan buruh harus dipikirkan. Jamsostek sebagai lembaga penjamin aspek sosial ketenagakerjaan, harus dibuat berpaling 100 persen. Jika sebelumnya Jamsostek hanya dijadikan sebagai perusahaan sumber duit untuk pembiayaan bisnis konglomerat, kini harus benar-benar berpaling untuk memikirkan nasib para buruh. Apa sih yang dilakukan Jamsostek pada buruh, terutama selama krisis ekonomi berlangsung. Jadi jangan pengusaha saja yang dianggap bajingan dan dijadikan bulan-bulanan. Sistem pengamanan kepentinan buruh juga harus diperhatikan, terutama dengan memanfaatkan lembaga semacam Jamsostek.

Jamsostek bukan saatnya lagi dikelola oleh pemerintah, tetapi harus ditangani perusahaan swasta dan didampingi perwakilan buruh. Tujuannya agar misinya tidak lagi dibuat melenceng seperti selama ini. Kita bertanya, apakah selama rentetan pemutusan hubungan kerja (PHK) berlangsung Jamsostek mengeluarkan duit, atau kalau ya, berapa yang sudah dikeluarkan dan berapa perbandingannya dengan kontribusi buruh.

Disamping itu , hal yang juga sangat berperan membuat sector dunia usaha sulit berkembang dan berkompetisi adalah soal korupsi. Berbagai pungutan yang menghinggapi pengusaha termasuk di daerah-daerah masih mencuat. Ada fenomena gunung soal korupsi, pungli, dan praktik manipulasi lainnya. Di permukaan tak terlihat, dan sulit dibuktikan, tetapi praktiknya merajalela. Saya ambil contoh perpajakan. Aparat pajak malah sering menggoda perusahaan agar tidak usah melaporkan pendapatan kena pajak yang sebenarnya. Tujuannya agar pendapatan kena pajak itu dibagi-bagikan saja kepada aparat pajak. Pernah pengusaha melaporkan atau memrotes hal seperti itu, pengusaha malah dibantai di akhir tahun, saat melaporkan keuangannya yang layak dikenai pajak. Permainan pajak itu tergolong brutal kok. Anehnya, di negara ini pelaporan seperti itu tidak mendapatkan perlindungan. Malah kalau kita lapor yang benar, kita dibuat susah. You mesti bayar lebih lagi kalau membuat aparat pajak berang. Susahlah! Demikian juga pungli lain dari instansi pemerintah lainnya, juga merajalela minta ampun, hingga sekarang. Kalau semua itu bisa dibenahi, alokasi pendapatan perusahaan untuk kepentingan para buruh akan bisa dinaikkan lagi.

Jadi dengan kegagalan pemerintah mengendalikan inflasi sebagai akibat dari lemahnya kebijakan makro dan lemahnya system pengawasan serta penerapan hukum, maka seyogia disikapi oleh kita semua ( walau terpaksa ) termasuk para buruh dan pengusaha untuk survive dalam semangat kebersamaan. TErmasuk memerangi Korupsi. Pengusaha akan lebih berani melawan pemerintah yang korup bila rakya/buruh dibelakang mereka. Bila besok ada demo ,maka tidak hanya buruh yang turun kejalan tetapi juga seluruh jajaran direksi dan pemegang saham turun kejalan. Kalau sudah begini pemerintah tidak bisa lagi main main dengan ulah semau gue nya. Tapi apakah ini mungkin…entah lah. Semoga saja.

Saturday, November 26, 2005

Golkar =Partai Golkar

Golkar itu partai yang cerdas. Golkar juga didukung oleh kader yang mempunyai tingkat pendidikan diatas rata rata. Golkar juga satu satunya partai yang mempunyai system kaderisasi yang solid serta mempunyai strategi berjuang dengan program jauh kedepan. Singakatnya secara kelembagaan Golkar adalah satu satunya partai dinegeri ini yang dikelola secara professional dengan dukungan infrastructure dan suprastruktur yang solid.

Ketika kejatuhan Rezim Soeharto , semua orang membayangkan Golkar akan hancur. Tapi ternyata dugaan itu salah. Golkar cepat berkelit dari situasi reformasi yang akan menghancurkannya dengan menampilkan sosok buru golkar. Sosok baru ini mengusung tokoh HMI untuk ambil bagian dalam program Golkar menjadi Partai. Paradigma Golkar sebagai partai Reformasi diusung oleh seluruh kader. Hingga aliansi dengan berbagai konponen bangsa tetap terjalin dengan elegan. Berbagai tuduhan Golkar masa lalu ditangkis manis oleh kadar partai Golkar baru ini. Bahkan tudingan itu , mereka gunakan untuk memperkuat kebersamaan bagi seluruh kader yang ada dibawah. BErsatu kita maju , bercerai kita masuk bui, tetap maju dengan sabar dan hati-hati atau kita semua akan mati. Kira kira begitu dogma mereka dalam mengatur barisan diseluruh cabang partai didaerah.

Lawan lawan Partai Golkar yang merupakan pendatang baru dibelantika perpolitikan nasional. sibuk menghujat golkar namun lupa menyusun program sistematis menghancurkan Golkar. Berbagai LSM pendukung partai baru ini , sibuk melakukan demo atau tampil dalam setiap seminar tentang kegagalan Golkar mengawal ordebaru. Namun Golkar tetaplah Golkar yang solid dalam berpolitik dan mempunyai bekal modal uang yang tak tertandingi oleh Pendatang baru. Akhirnya terbukti dari Pemilu pertama diera reformasi sampai dengan terakhir terpilihnya SBY sebagai president , Golkar tampil anggun dan akhirnya menjadi Partai Pemenang pemilu dengan mengalahkan partai partai yang dicap sebagai pelopor reformasi.

Dari dua periode PEMILU dalam era reformasi , masyarakat sudah mulai disadarkan bahwa Golkar bukan lagi ancaman, Masalalu Golkar bukanlah kejahatan Partai Golkar. Fakta membuktikan bahwa dalam program sistematis mensiasati PEMILU tetap Golkar lebih unggul dibanding partai lain.

Dalam Pemilihan Capres , Galkar tetap andal dalam bersiasat. Walau mereka sadar bahwa tidak ada kader partai yang layak ditampilkan sebagai capres karena semuanya hampir mempunyai sejarah masa lalu yang suram diera Soeharto. Mereka sadar bahwa PEMILU CAPRES adalah kesia siaan karena timing politik belum sampai untuk mereka tampil utuh sebagai penguasa dinegeri ini. Tampilnya Wiranto sebagai Capres hasil konvensi Golkar menunjukan bahwa Golkar tidak pernah berubah. Mereka tetap di drive oleh orang orang ‘masalalu atau bernuasa masalalu “.

Kegagalan Golkar mengantarkan Capresnya sebagai Pemenang , disikapi dengan sangat anggun pula. Mereka segera memberikan dukungan kepada Mega dan Hasyim Muzadi dalam putaran kedua. Taktik ini berhasil meng eliminasi kecurigaan masyarakat tentang Golkar “baju lama “. Karena dua calon ini merupakan lambang kekuatan reformasi dari wong cilik dan Kekuatan massa Islam terbesar di Indonesia. Lagi lagi mereka dapat bermain untuk terus mempertahankan momentum kebesar nama partai dihati rakyat.

Kita Yusuf Kalla , keluar dari Konvensi GOLKAR. Degan cepat pula Golkar mensikapi dengan politik yang sangat smart. JK disingkirkan dari DPP GOLKAR. Alasannya demi memperkuat keyakinan masyarakat bahwa Golkar serius mendukung MEGA-Hasyim. Maka masyarakatpun melupakan JK sebagai bagian dari Golkar masa lalu. Melupakan JK yang hidup bergelimang harta dari kroni Golkar dimasa rezim Soeharto. Bergabungnya JK dengan SBY , menimbulkan simpatik bagi masyarakat. Masyarakat juga terlupakan bahwa SBY adalah bagian dari loyalis Soeharto dan dibesarkan dalam dokrin TNI , yang notabene bidan lahirnya GOLKAR. SBY dan JK tampil dengan anggun mengalahkan seluruh capres yang punya nama harum mengantarkan reformasi dinegeri ini.

Terpilihnya SBY dan JK sebagai pemimpin negeri ini. Membuat semua orang lega. Masyarakat menilai inilah pasangan ideal untuk mengantarkan reformasi dinegeri ini dalam kehidupan demokrasi yang diidamkan. Pemimpin yang lahir bukan dari masalalu ( GOLKAR ) , Islam atau PDIP tapi dari Partai Demokrat yang baru didirikan dengan wakilnya dari pesakitan Golkar. Berbagai tokoh muda yang aktif mengusung dogma demokrasi dan reformasi tampil dibarisan depan mendukung pasangan pemimpin ini. Mereka kini tanpil di lingkar terdepan sebagai “ the president Man “.

Tiga bulan setelah terpilihnya SBY – JK , Golkar mengadakan Munas. SBY aktif memberikan dukungan agar JK terpilih sebagai ketua Umum dalam Munas tersebut. Dukungan presiden ini dimanfaatkan oleh JK untuk meloby Gobernur dan Bupati agar mereka mempengaruhi DPD dan DPC Golkar yang akan ikut dalam Munas. Drama pemilihan Ketuan Umum berlangsung sangat menegangkan “ Saya diserang dari kiri , kanan, atas, bawah..dari segala penjuru. Jadi itulah sebab kekalahan saya. “ Demikian ungkapan Akbar Tanjung , ketika diwawancarai atas kekalahannya atas JK memperebutkan korsi Ketua Umum.

Terpilihnya JK sebagai Ketua Umum Partai Golkar maka menempatkan Golkar sebagai penguasa nomor dua dinegeri ini dalam korsi kepemimpinan nasional dan penguasa parlemen nomor satu. Maka lengkaplah strategi Golkar untuk menggapai satu langkah lagi meraih kekuatan penuh dinegeri ini. Baik sebagai penguasa kepresidenan maupun di parlemen.

Banyak orang terlupakan akan sosok golkar yang sebenarnya. Namun, semoga dengan acara Rapim Golkar kemarin dan penyerahan Plakat penghargaan bagi pendiri Golkar , seperti Pak Harto, habibi dan lainnya , masyarakat disadarkan bahwa kekuatan Orde Baru telah kembali tampil dalam politik nasional secara significant. Hanya butuh delapan tahun ( sewindu ) mereka melepaskan kekuasaan kepada politikus amatir ( kelompok yang menamakan dirinya reformis ) dan akhirnya mengambilnya kembali secara elegan. Bocoran dokumen yang beredar dimasyarakat menyebutkan bahwa Rencana JK untuk memperebutkan korsi kepresidenan pada pemilu yang akan datang ,memberikan bukti bahwa GOLKAR dan Orde baru serius untuk tampil total mengulang kekuasaannya dinegeri ini.

Golkar telah menang setelah melewati perjuangan yang keras dan bahkan hampir hancur. Mereka menang karena mereka kompak dan mempunyai semangat kebersamaan untuk tampil sebagai pemenang. Semoga Ini menjadi pembelajaran bagi semua partai yang menyebut dirinya reformis, islam atau nasionalis, sosialis . Bahwa berpolitik membutuhkan organisasi yang professional dalam mengelola SDM , modal , sarana. Flatform politik bukan lagi sebagai alat ampuh untuk menggiring masa tapi sistem dan strategi berjuang serta istiqomah adalah kunci kemenangan. Semoga kemenangan Golkar ini dapat digunakan oleh Golkar untuk menebus kesalahan masalalalunya. Dan dapat mengantarkan bangsa Indonesia dalam kesejahteran dan bekedilan sosial. Kepada Allah kita berharap dan kembali.

Friday, November 25, 2005

Makna Haji

Bulan ini dan bulan depan adalah bulan bulan keberarangkatan jamaah haji ke Tanah Suci,/makkah. Para jamaah tentu mengorbankan dana yang tidak sedikit dan juga waktu yang cukup lama serta meninggalkan keluarga tercintanya untuk suatu tugas mulia memenuhi seruan Nabi Ibrahim sebagai rukun Islam kelima. Haji merupakan ritual yang prosesinya mengikuti kisah dari seorang Nabi Allah Ibrahim. Kedatangan kita merupakan kerinduan pecinta sejati kepada sang khalik. Kecintaan hakiki.

Kecintaan kepada Allah inilah yang terus diingatkan kepada seluruh jamaah ketika mengikuti prosesi haji agar mereka mempertebal keimanannya, meningkatkan nilai kesabarannya dan yang paling penting adalah melakukan semua perintah Allah dengan Ikhlas. Mereka termasuk orang yang mendapatkan nikmat dari Allah. Nikmat tak ternilai dengan apapun yang ada dibumi ini. Nikmat iman. Nikmat Islam. Namun setelah kita memperoleh nikmat itu maka pada waktu yang bersamaan Allah pun meminta kepada kita sebagaimana firman Allah “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni'mat yang banyak., Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus (Al Kautsar 108).

Setiap tahun minimum 200,000 orang pergi menunai haji dan ini telah berlangsung sejak dulu kala.Bayangkan, bila sebagian saja mampu meraih haji mabrur tentu kehidupan negeri kita sekarang yang terlilit hutang dan krisis anggaran yang parah dengan implikasi kemiskinan terjadi dimana mana tentu akan sangat mudah diatasi. Seharusnya negeri ini pantas mendapatkan kedamaian , keadilan dan kemakmuran bila semua menyadari substansi haji yang bukan hanya ritual dan lambang status social tetapi keikhlasan untuk menegakkan sholat dan berkorban.

Disinilah letak substansi ritual dalam islam sebagai Agama tauhid. Kecintaan kepada Allah sebagai nikmat yang kita peroleh haruslah ditebus dengan dua hal yaitu pertama adalah kesediaan untuk mendirikan sholat , kedua adalah berkorban. Mendirikan sholat , bukan hanya melaksanakan ritual sholat wajib maupun sunnah tapi juga yang tidak kalah penting adalah kesediaan untuk menegakkan kebenaran dan kedamaian dimukan bumi. Para mereka yang mendapatkan nikmat ini harus menjadi cahaya kebenaran didalam kehidupan bermasyarakat.

Berkorban bukan hanya sekedar mengikuti ritual potong hewan tapi lebih daripada itu adalah keikhlasan untuk memberi kepada mereka yang membutuhkan. Itu sebabya jemaah haji yang mabrur sering ditandai dengan "hobinya" untuk memberi. Adalah tidak berlebihan bila kata mabrur sering diterjemahkan dengan kata juud, 'murah hati'. Mereka lebih mengedepankan kepentingan orang lain ketimbang keinginan diri sendiri. Seberapa besar dan berharga apa pun yang menjadi miliknya, jika ada orang lain yang berkebutuhan yang jauh lebih mendesak dan lebih penting, orang tersebut akan ikhlas memberikannya daripada memilikinya.

Tentu kemampuan kita mendirikan sholat dan berkorban tidak sama. Ada yang mampu berbuat lebih dan ada yang terbatas. Seperti halnya haji diwajibkan kepada mereka yang mampu baik secara materi maupun phisik namum bagi mereka yang tidak mampu maka tetap berhak mendapatkan predikat haji mabrur asalkan mereka mampu mendirikan sholat dan berkorban, setidaknya , menerapkannya kepada lingkungan keluarga terdekat kita. Quantitas tidak langsung berhubungan dengan qualitas atas nilai suatu ibadah. Semua tergantung dengan niat kita. Bila perbuatan tersebut diiringi dengan cinta kepada Allah maka itu lebih berkualitas dihadapan Allah. Tidak ada lain yang akan kita peroleh dari dua hal ini melainkan sebaik baiknya rahmat disisi Allah. Itulah makna haji.

Tuesday, November 22, 2005

Kebenaran

Kebenaran itu mahal dan teramat mahal namun imbalan memperjuangkan kebenaran itupun mahal sekali. Dalam dunia modern sekarang , dengan kehebatan akal merangkai semua masalah dalam bentuk teori maka kebenaran menjadi subjective. Yang sudah jelas urusannya , masih bisa diperdebatkan. Bahkan dalam sidang pengadilan yang terbukti bersalah masih bisa diperdebatkan untuk mendapatkan pembenaran. Karenanya, sedikit demi sedikit , kita mulai masuk dalam budaya bahwa kebenaran itu tergantung siapa yang diuntungkan. Bila kebenaran itu menguntungkan orang lemah maka kebenaran itu menjadi mahal. Bila kebenaran itu milik orang kuat dan kaya maka kebenaran itu murah, walau dibungkus dengan kesalahan yang bernuasa munafik. Kita tak lelah untuk bertanya mengapa kebenaran menjadi tidak benar sementara pembenaran selalu benar. Masalahnya adalah ketika agama dibelakangi dan akal dikedepankan. Maka hati nurani sebagai penyeimbang , sebagai bisikan ilahi tak lagi didengar.

Sumber kebenaran ada pada Allah. Allah menyampaikan kebenaran itu kepada manusia. "Sesungguhnya al-Qu'ran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal salih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar." (al-Isra,:9).

"... Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikut keridhoan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus." (al-Ma'idah: 15-16). "... Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri." (an-Nahl: 89).

Jadi kita dapat mengetahui kebenaran itu dari Al Quran. Alquran adalah sebuah kitab kebenaran. Rasulullah SAW melalui risalah kenabiannya, diutus men-dakwahkan kebenaran itu kepada manusia seluruhnya. Sepeninggal Rasul, para ulama mewarisi risalah itu. Namun, dalam realitas dakwah selalu saja terdapat orangorang yang sulit diajak menerima kebenaran. Bahkan, tidak jarang yang kemudian melakukan perlawanan. Dalam sunnatullah, dialektika antara kebenaran dan kebatilan akan selalu terjadi di panggung sejarah kehidupan manusia. Pasang surut perseteruan keduanya adalah hal lumrah. Terhadap kenyataan ini, manusia diberi dua pilihan tunduk atau membangkang, iman atau kafir, syukur atau kufur. Setiap jalan memiliki konsekuensinya sendiri.

"Sesungguhnya Kami telah menunjuknya jalan yang lurus ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.1 (QS Al-lnsan [76] 3). Firman Allah lainnya, "Dan katakanlah, Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barang siapa yang ingin beriman hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin kafir biarlah ia kafir. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orangorang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka." (QS Alkahfi [18] 29).

Jadi, setiap Mukmin harus punya ketegasan sikap, tidak boleh ragu, dan bermuka dua. Keraguan berpotensi memunculkan kemunafikan, suatu sikap menduakan kebenaran yang amat ditentang agama. "Amat besar dosanya di sisi Allah bahwa kamu mengatakan sesuatu yang kamu sendiri tidak mengerjakannya." (QS As-Shaff [61] 3).

Secara psikologis pun kemunafikan membuat orang tidak tenteram, karena sikapnya itu akan selalu bertentangan dengan kata hati nuraninya sendiri (QS Albaqarah [2] 8-20). Ada pepatah mengatakan kamu bisa membohongi orang lain selamanya, tetapi tidak pada diri sendiri. Jadi, orang munafik itu sebetulnya hatinya selalu tertekan.

Namun demikian, tidak bisa dimungkiri pula bahwa perubahan zaman seringkali mengaburkan nilai-nilai kebenaran. Pada saat yang sama etos furqan, yaitu etos membedakan antara kebenaran dan kebatilan, menjadi melemah. Oleh karenanya, Allah menegaskan dalam firman-Nya, "Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu. Sebab itu, jangan sekali-kali kamu termasuk orangorang yang ragu." (QS Albaqarah [2] 147).Seorang Mukmin harus teguh dan konsisten mengimani kebenaran Islam. Dengan kata lain, ia harus senantiasa memegang kebenaran itu, melakukannya, dan mendakwahkannya kepada seluruh manusia, betapa pun risikonya. Rasul berpesan, "Katakanlah, Aku beriman kepada Allah, kemudian istikamahlah dengan (perkataan-mu) itu." (HR Ahmad)

Sunday, November 20, 2005

Deal dengan Rasul

Rasul adalah utusan Allah., Setiap kata Rasul sebagian besar adalah kata kata Allah. Rasulpun dijamin kesuciannya dari segala tabiat buruk. Kita mempercayai Rasul sebagai bagian dari komitment dua kali masahadat. Nah bila Rasul memberikan komitmen tentang deal sorga maka itupun tentu bersumber dari Allah. Inilah sabda Rasul yang berhubungan dengan deal itu “"Jaminlah untukku enam hal darimu, aku jaminkan surga untukmu; benar dalam bicara, tepat janji kepada Allah dan manusia, tunaikan amanah, tutup aurat dan jaga kemaluanmu, tahan matamu dari yang haram, dan jaga tangan." (HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Baihaki). Bacalah baik baik. Ini deal yang ditawarkan kepada Rasul untuk mendapatkan sorga. Tidak sulit. Rasul meminta enam syarat sebagai compliance untuk mendapatkan sorga dengan limpahan kemewahan tak terbilang. Apakah kita mau ? apakah kita bisa berkata ” Deal ”

Menurut saya enam kondisi yang ditetapkan oleh rasul sebagai compliance sorga, juga berhubungan dengan deal dalam kehidupan sehari hari, dalam berbagai profesi untuk meraih sukses. Pertama , benar dalam berbicara. Dalam bisnis disebut dengan istilah integritas. Kata dan perbuatan sama. Orang menilai anda dari integritas ini. Kepercayaan besar yang anda dapat seperti jabatan Dirut, Manager, President, Mentri , karena integritas ini. Kedua adalah tepat janji kepada Allah dan manusia. Ya, ini berhubungan dengan integritas itu tadi. Apapun yang anda katakan, anda akan tepati. Bila anda berjanji bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasulullah , maka anda tidak akan menganggap selain itu Allah. Anda tidak akan menganggap ada Muhammad lain sebagai Rasul. Bila anda berjanji kepada si A maka anda tidak mungkin berselingkuh dengan mengalihkan janji kepada si B. Janji commitment kepada Allah haruslah bersanding denga commitment soal urusan dunia.

Ketiga, tunaikan amanah. Berjanji adalah commitment. Ia juga adalah amanah yang harus anda emban. Setiap orang yang menerima janji dari anda , juga adalah amanah bagi anda. Setiap orang yang menyerahkan urusannya kepada anda, juga adalah amanah. Istri , anak , teman dan semua mereka yang ada disekitar anda adalah amanah Allah kepada anda. Tugas anda untuk menunaikan amanah itu dengan tepat dan benar (QS an-Nisa [4]: 58). Tepat, artinya jangan meleset atau jangan diabaikan atau jangan ala kadarnya. Harus sungguh sungguh. Baik, artinya dengan cara cara yang benar menurut Allah. Keempat , tutup aurat dan jaga kemaluanmu. Ini berhubungan dengan moral. Titik terendah manusia adalah pada auratnya , pada kemaluannya. Karena kemaluannya membuat manusia bisa menjadi seperti binatang. Hilang akal sehatnya. Hilang kontrol intelektualnya. Maka menjaga kemaluan adalah menjaga kehormatan itu sendiri. Menjaga berarti mengelola kamaluannya hanya untuk yang disyahkan oleh Allah lewat pernikahan.

Kelima, Tahan tatapan matamu dari yang haram (QS an-Nuur [24]: 31). Pandangan yang berlebihan kepada sesuatu akan membuat kita tergoda berbuat. Acap anda eye window di Mall, akan tergoda untuk membeli. Acap anda melihat wanita cantik di tempat hiburan , mengundang anda untuk ”membeli”. Acap anda lihat kemaksiatan, mengundang anda untuk melakukannya. Lewat mata itulah sarap otak menterjemahkan segala informasi untuk menimbulkan rangsangan berbuat. Bila tatapan yang buruk maka informasi ke otakpun yang buruk. Bila tatapan kepada yang baik, maka akan memberikan informasi keotak tentang hal yang baik untuk anda tiru. Menjaga tatapan mata adalah seni mengelola pribadi kita untuk bermoral dihadapan manusia. Maka kelolalahh mata itu sebaik baiknya agar hanya pandangan yang baik saja yang kita lihat. Selebihnya, berusahalah menghindari tatapan dengan cara cerdas.

Keenam , Jaga tangan. Tangan dimisalkan kepada kekuatan untuk berbuat. Gunakanlah tangan untuk berbuat karena cinta. Menanamkan konsep memberi. Suatu perbuatan karena didorong rasa cinta dan kasih sayang kepada sesama. Sebagai ujud kecintaan kepada Allah yang meminta agar kita perbanyak menolong dan memberi. Menjadi pribadi yang tinggi sosial spiritualnya. Menjadi pribadi yang berempati terhadap kesulitan orang lain dan ringan tangan berbuat karena itu. Nah, enam syarat itu merupakan puncak dari pribadi muslim yang pantas mendapatkan sorga sebagai deal yang ditawarkan oleh Rasul. Apakah anda mau menerima deal ini ?

Mengapa petani China dan Thailand kaya raya.

  Anda mungkin tahu semua apa itu sauce tomat. Tentulah. Itu menu tambahan wajib yang tersedia di meja saat anda makan sup atau nasi goreng....