Sunday, June 26, 2005

MERAIH KEMENANGAN

Ketika takbir menggema dari corong masjid. Kita disadarkan akan sebuah seruan..Marilah sholat, marilah mencapai kemenangan…Himbauan yang begitu simpatik. Mengajak kita bergegas melakukan sholat karena disitu ada janji dari Allah …”mencapai kemenangan “. Sholat adalah kewajiban manusia kepada Sang Khalik. Ia adalah amalan yang hanya diperuntukan kepada Allah. Kebajikan yang tak bisa ditawar bila kita mengakui beriman kepada Allah dan Rasulnya. Apapun yang terjadi dan dalam situasi apapun, sholat tetap harus dilaksanakan. Dengan pertimbangan kasih allah , maka perintah menunaikan sholat dapat dilaksanakan sesuai dengan situasi kondisi tapi tetap saja tidak bisa ditinggalkan.

“ Tuhan....Tuhan yang Maha Esa...Tempat aku berteduh ...Enkau jauh , aku jauh. Engkau dekat ,aku dekat” …itulah penggalan lagu Bimbo. Yang mengingatkan kita bahwa Allah itu sangat mudah didekati dan mudah pula dijauhi. Cara untuk selalu berhubungan dengan Allah adalah dengan mendirikan sholat. Sholat adalah sarana untuk kita senantiasa online secara procedure ( sesuai dengan Sunah Rasul, bukan hanya eleng/ingat ) kepada Allah. Yang sehingga akan membuat kita terjaga dari “kekalahan di dunia dan akirat. Karena orang yang meninggalkan sholat sama saja dengan signed out kepada Allah. Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Rasulullah SAW berkata kepada para sahabatnya, “Katakanlah: Ya Allah, jangan jadikan seorang pun di antara kami celaka dan diharamkan dari kebaikan. Kemudian beliau bertanya, “Tahukah kalian siapakah orang yang celaka dan diharamkan dari kebaikan?”“Siapa, ya Rasulullah?” “Orang yang meninggalkan shalat,” Jawab beliau.

Karena kasih sayang Allah, kita sangat mudah untuk mencapai “kemenangan di dunia dan diakhirat. Caranya adalah dengan melakukan sholat secara teratur maka seluruh amalan kita akan tercatat dan kita akan terhindar dari perbuatan yang munkar. Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Abu Hurairah, perintahkanlah keluargamu untuk shalat, karena Allah akan memberimu rezeki dari arah yang tidak pernah kamu duga.” Dan sebagai mana sabda rasulullah bahwa bagi yang selalu menjaga sholat maka akan dimasukan kedalam kelompok orang yang “menang” dengan limpahan karunia berupa Dihindarkan dari kesempitan hidup, Diselamatkan dari siksa kubur,dikaruniai kemampuan untuk menerima kitab catatan amal dengan tangan kanan ketika diakhirat,dapat melewati jembatan (shirath) secepat kilat dan dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab.

Namun ritual yang sangat mudah dengan manfaat yang begitu besar bagi kehidupan kita didunia dan akhirat tapi nyatanya juga merupakan hal yang sangat mudah pula kita abaikan. Padahal ancama bagi siapa saja yang meninggalkan sholat sebagaiman sabda Rasulullah adalah kesengsaraan didunia, yang diantaranya adalah dicabut keberkahan umurnya, Dihapus tanda kesalehan dari wajahnya, tidak diberi pahala oleh Allah semua amal yang dilakukannya , Tidak diangkat ke langit doanya, Tidak memperoleh bagian doa kaum sholihin, tidak beriman ketika ruh dicabut dari tubuhnya.

Begitu tegasnya makna sholat dihdapan Allah. Sehingga setiap suami wajib menuntun agar istri dan keluarganya untuk menunaikan sholat. Kebaikan apa yang bisa diharapkan oleh wanita yang tidak beragama, atau suami yang tidak memerintahkan isteri, anak dan saudara-saudaranya untuk mengerjakan salat?! Isteri yang tidak mengerjakan salat dilaknat, dan tidak mendapatkan rahmat. Jika isteri tidak patuh kepada suami, maka hendaknya sang suami meninggalkannya, karena sesungguhnya ia adalah musuh Allah dan rasul-Nya. Wali wanita itu hendaknya membantu suaminya, jika tidak, maka ia pun akan masuk neraka, mendapat murka Allah, dan siksa yang pedih. Oleh karena itu, kita harus saling ingat mengingatkan dalam berbuat taat kepada Allah sehingga kita dapat berbahagia, sukses dan selamat dari siksa-Nya. Jangan kita menganggap enteng masalah ini! Demi Allah, hanya orang yang tidak mendapat kebaikan agama dan pantas memperoleh siksa sajalah orang-orang yang meremehkan masalah ini. Allah SWT berfirman: “Dan tetaplah atas mereka keputusan siksa atas umat-umat terdahulu sebelum mereka dari jin dan manusia, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.” (QS Fushilat, 41:25).

Disadari oleh kita semua bahwa didalam sholat semuanya penuh dengan doa dan pengakuan atas keimanan kita kepada Allah. Yang bila dilakukan dengan khusyu maka kita akan selalu diingtkan bahwa hidup , mati dan ibadah semuanya hanyalah untuk Allah " Sesungguhnya sembahyangku dan ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan semesta alam. (Surah Al-An'am: 162).. Maka kita akan tegar dan tenang menghadapi setiap persoalan hidup. Bila kemiskinan melanda kita , maka kita akan bersabar dan ikhlas menerima cobaan dari Allah. Bila kekayaan menghampiri kita , maka kita akan ikhlas berkorban dijalan Allah. Apapun yang terjadi hanyalah sarana untuk semakin kita mendekatkan diri kepada Allah. “Dan jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS Al-Baqarah, 2:45).

Kita pun harus memahami makna sholat dan jangan sampai kita terjebak dalam ritual tanpa makna. Layaknya kita hanya melaksanakan syariat tanpa hakikat. Sehingga sholat yang kita laksanakan tidak akan pernah sampai kepada tahap ma'rifat. Allah berfirman " sesungguhnya sholat itu mendatangkan kebaikan dan mencegah kemungkaran ” Kebaikan" adalah akhlak yang mulia, akhlak yang diliputi kasih sayang bagi sesama. Kitapun harus mempunyai keberanian untuk mencegah kemungkaran yang ada terjadi dihadapan kita, walau itu hanya dalam bentuk doa.

Bila azan takbir menggema..selagi kita masih mampu mendengar suara azan , selagi hayat dikandung badan …" Bersegeralah menuju ampunan Tuhanmu. (QS Ali-Imran, 3:133) untuk memelihara sholat , agar kita dapat meraih “kemenangan “ yang dijanjikan Allah kepada kita. Allah itu maha pengasih lagi penyayang. Janji Allah adalah Pasti !

JANGAN MARAH.

Ini cerita temanku. "Dihadapan saya duduk seorang Agent distribusi pabrik saya. Dia tampak gugup dan berwajah kelabu. Dalam keheningan tanpa kata keluar dari mulutnya. Dia tak mampu memulai pembicaraan ini. Data dari Dept Marketing dan Keuangan telah menempatkan dia sebagai agent bermasalah. Penyelesaiannya hanyalah melalui penegak hukum Perusahaan sudah mempersiapkan gugatan kepada dia.

“ Anda sudah menjadi mitra kami lebih dari 2 tahun. Selama itu anda selalu consisten dengan commitment anda. “ Demikian saya memulai pembicaraan. Saya utarakan itu dengan wajah senyum tanpa ada kesan marah atau menyesali masalah yang ditimbulkannya. Dia tatap wajah saya dan mencairlah ketegangan diwajahnya. Dia membalas senyum saya.

“ Saya akui semua kesalahan saya. Karena kebodohan saya. Akhirnya anda dirugikan. Apapun yang akan anda timpakan kepada saya,. Akan saya terima. “ katanya. “ saya ada rumah dan tanah serta perhiasan istri. Itu semua akan saya jual untuk memenuhi kewajiban saya kepada anda. Bila itu belum cukup maka saya siap mempertanggung jawabkan didepan pihak yang berwajib “ lanjutnya.

“ Saya hanya minta anda untuk bangkit lagi dari kesalahan masa lalu anda. Juallah seluruh harta anda. Dan gunakanlah itu sebagai modal awal anda untuk bangkit. Kami akan tetap menempatkan anda sebagai mitra. Kelak bila anda beruntung , angsurlah kewajiban anda yang tertunggak. “ jawab saya. Diapun menangis. Dia peluk saya. Staf direksi lain , menatap bingung kepada saya.

Mengapa kamu begitu mudah memaafkan. Tanyaku, Teman ini menjawab bahwa bila kita harus menghukum , haruslah tanpa amarah. Dan setiap kemarahan itu tidak akan pernah menghasilkan apapun. Energi kita akan hilang dan kehormatan kita akan hancur. Memberi maaf adalah yang terbaik bila maaf itu didasarkan oleh kasih sayang. Benarlah,lanjut teman ini, lambat namun pasti akhirnya dia menjadi mitra terbaik kami. Sangat loyal. Hutang yang tertunggakpun sudah mulai diangsurnya. Akhirnya kami mendapatkan agent yang loyal , yang tangguh digaris depan menjual produk kami.

Kelemah lembutan adalah akhlak mulia. Ia berada diantara dua akhlak yang rendah dan jelek, yaitu kemarahan dan kebodohan. Bila setiap permasalahan hidup dihadapi dengan kemarahan dan emosional, akan tertutuplah akal dan pikiran yang akhirnya menimbulkan perkara-perkara yang tidak diridhoi Allah ta’ala dan rasul-Nya. Dan jika menyelesaikan masalah dengan kebodohan maka akan menghinakan diri dihadapan manusia.. Namun jika dihadapi dengan ilmu dan kelemah lembutan, ia akan mulia di sisi Allah ta’ala dan makhluk-makhluknya. Orang yang memiliki akhlak lemah lembut, insya Allah akan dapat menyelesaikan problema hidupnya tanpa harus merugikan orang lain dan dirinya sendiri. Demikian agungnya akhlak ini sehingga rasullah memuji sahabatnya Asyaj Abdul Qais dengan sabdanya “Sesungguhnya pada dirimu ada dua perangai yang dicintai Allah yakni sifat lemah lembut (sabar) dan ketenangan (tidak tergesa-gesa)”. (HR. Muslim)

Bila kita sedang marah maka ingatlah bahwa kita terjauhi dari akhlak yang mulia. Bahkan rasulullah bersabda “ Janganlah kamu marah ! “ ( HR Bukhari ) dan itu diulangnya berkali kali. Karena amarah itu adalah pintu kejelekan yang akan menyesatkan manusia dan menghilangkan tali kasih sayang. Orang marah cenderung menghujat, memaki , dan bahkan mengungkit ungkit aib orang yang dimarahi. Mungkin marah dapat berlalu tapi sakit hati bagi yang dimarahi tidak akan lekang oleh waktu. Dia akan membekas dan menimbulkan dendam. Marah yang dimaksud adalah marah yang didorong oleh hawa nafsu. Sebagamana sabda Rasulullah “ Bukanlah dikatakan seorang yang kuat itu dengan bergulat, akan tetapi orang yang kuat dalam menahan dirinya dari marah”. (Muttafaqqun’alahi). Akan menjadi lain bila marah itu didasarkan oleh kasih sayang karena allah. Marah karena mendidik dan tentu dengan kaidah yang tidak menyakiti hati orang yang dimarahi.

Kendalikanlah diri dari sifat amarah dengan senantiasa mengingat Allah. Berdoa agar dihati kita tetap bersemayam sifat kasih sayang. Sifat yang terhindar dari godaan syaitan yang terkutuk. Bila dorongan amarah begitu memuncak , maka duduklah atau diam sambil berzikir atau berwudhu. Insya Allah , kita akan terhindar dari amarah. Sadarilah bahwa sifat kelemah lembutan penuh kasih sayang tanpa amarah adalah sangat mulia disisi Allah , sebagaimana sabda nabi shalallahu ‘alaihi wasallam : “ Barangsiapa yang menahan amarahnya sedangkan ia sanggup untuk melampiaskannya, (kelak di hari kiamat) Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluq-Nya hingga menyuruhnya memilih salah satu dari bidadari surga, dan menikahkannya dengan hamba tersebut sesuai dengan kemaunnya “ (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani, lihat shahihul jami’ No. 6398).

Alangkah indahnya perilaku seorang muslim jika dihiasi dengan kelemahlembutan dan kasih sayang, karena tidaklah kelemahlembutan berada pada suatu perkara melainkan akan membuatnya indah. Sebaliknya bila kebengisan dan kemarahan ada pada suatu urusan niscaya akan menjelekkannya. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda : “ Tidaklah kelemahlembutan itu berada pada sesuatu kecuali akan membuatnya indah, dan tidaklah kelembutan itu dicabut kecuali akan menjadikannya jelek.” (HR. Muslim).

PESAHABATAN

Pada satu waktu, saya menghadapi masalah yang tak mungkin saya selesaikan dalam waktu singkat. Pemerintah Hong Kong memberi waktu kepada saya untuk menyelesaikan commitment saya. Apabila dalam waktu 6 jam , commitment itu tidak terpenuhi maka saya akan dikenakan sanksi hukuman. Saya terkena sangksi International Fraud berdasarkan Hukum International. Dunia terasa runtuh. Saya hanya pasrah menerima takdir. Passport saya sudah ditahan oleh pihak yang berwajib. Sementara kemanapun saya pergi selalu dikawal oleh aparat berwajib. Mereka menunggu berlalunya waktu 6 jam dan selanjutnya saya akan digiring ke penjara. Detik berlalu dan jam pun berlalu. Tak terasa sudah hampir 5 jam waktu terlewati. Waktu saya tinggal 1 jam. Semua relasi business yang saya kenal dan mampu untuk menolong telah saya hubungi tapi hasilnya nihil. Ketika mendekati 15 menit waktu berakhir…

” Anda boleh pergi sesuka anda. Karena masalah anda sudah selesai. Kami minta maaf atas ketidak nyamanan anda. “ demikian kata salah seorang petugas kepada saya.

“ mengapa “ tanya saya bingung.

“ Ada seseorang yang sudah menghubungi pihak authoritas Hong Kong dan semua kewajiban anda sudah diselesaikan oleh orang itu. “ jawabnya.

“ Siapa orang itu “ kejar saya.

“ Saya tidak tau. Baiknya anda tanya kepada pihak authoritas langsung.” Jawabnya “ tapi apa pentingnya bagi anda itu “ tanyanya sedikit bingung. Saya tidak menjawab dan memilih untuk cepat keluar dari kantornya. Seminggu kemudian , saya baru mengetahui bahwa pertolongan itu datang dari salah seorang sahabat terbaik saya. Kami sudah bersahabat lebih dari 10 tahun. Dia membantu saya tanpa berbicara apapun kepada saya. Dia tidak butuh penjelasan apapun dari saya. Kecuali kesetiaan untuk berbuat tanpa tanya, demi nilai nilai sebuah persahabatan. Sayapun teringat dua tahun lalu , ketika saya membantu dia dengan diam diam dan tetap tersenyum ketika bersua dengan nya.

Sahabat adalah tempat dimana anda menaruh kepercayaan begitu tinggi kepadanya. Dengannya anda berbagi perasaan. Dia akan menjadi pendengar yang baik. Bila berbeda pendapat , dia akan menerima dengan senyuman. Dia akan tetap dipihak anda, ketika orang lain mengabaikan anda. Dia akan memberi sebelum anda meminta. Dan dia akan menjaga rahasia setiap pemberiaan itu. Dengannya anda bisa mendapatkan dirimu telanjang. Karena dia tidak akan sungkan berkata “tidak “ kepada anda. Dia akan selalu memberikan kebaikan pada dirimu dan selalu memaafkanmu. Ali Bin Abi Thalib berkata “ Hubungan mu dengan saudaramu karena darah , tapi hubunganmu dengan sahabat karena jiwa , yang mana dia selalu bersama mu dan merugikan dirinya untuk memberi manfaat kepadamu. Dan apabila terjadi musibah, ia mendatangimu dan, ia korbankan dirinya untuk menolongmu."

Dalam kitab Ihya' Ulumuddin, Al-Ghazali mengutip kisah seorang alim bernama Alqamah yang berwasiat kepada anaknya tentang arti persahabatan hakiki :"Wahaianakku, jika engkau perlu berteman bertemanlah dengan orang yang jika engkau membelanya, ia pun melindungimu. Jika engkau berbuat baik padanya, iapun membalasnya. Jika engkau berbuat dosa,iapun berusaha mencegahmu. Bertemanlah dengan orang yang jika engkau meminta sesuatu, ia memberi. Jika engkau diam, ia menyapamu, jika engkau mengalami musibah, ia menolongmu. Bertemanlah dengan orang yang apabila engkau berkata kemudian ia membenarkanmu dan menasehatimu. Dan jika kalian bertengkar, ia lebih mengutamakanmu."

Persahabatan itu timbul karena didasarkan oleh mutual simbioses. Saling ketergantung satu sama lain dan senantiasa dalam jalinan kasih sayang , untuk mencapai ridho Allah. Bila ini dilakukan maka akan lahir persahabatan hakiki yang terjalin karena sebuah ikatan batin, ikatan emosional dan perasaan, juga kesamaan pemikiran. Dan salah satunya yang mampu membangun ikatan-ikatan tersebut adalah sebuah ideologi, keyakinan, kepercayaan, cita-cita dan lebih tinggi lagi adalah keimanan.

Thursday, June 23, 2005

YARUSALEM

Perang Salip. Ketika kerajaan kerajaan Eropa bersatu dengan mengatas namakan Kristen memerangi pengusasa Turki-Arab sebagai simbol Islam. Ketika itu ,kekuatan koalisi Barat menguasai yaursalem , setelah merebutnya dari serdadu Islam ( timur ). Dikota itu lantas dibangun kerajaan tersendiri yang didukung penuh oleh aliansi Barat. Saat itu yang berkuasa di yarusalem adalah Raja Baldwin IV. Ia berkuasa pada 1174-1185, dan meninggal karena lepra. Tak jauh dari kota suci itu , di Damaskus , bertahta Sulatan Salahaddin Yusuf Ibu Ayyub, bangsawan asal Kurdi yang berkuasa di Wilayah Mesir , Yaman hingga Suriah dan Lebanon. Orang menyebutnya Saladin. Sudah enam tahun Saladin dan Baldwin IV memelihara perdamaian melalui gencatan senjata.

Banyak juga pihak yang tidak betah dengan gencatan senjata yang penuh kedamaian. Dilatar belakangi sentiment agama. , ditambah pula motif harta dan penguasaan wilayah, adik ipar Raja Baldwin IV , Guy Lusignan , menjadi provokator. Jamaah haji dari Damaskus dibantainya. Diantara korban ada adik perempuan Sultan Saladin. Tentu , marahlah Sultan Saladin.

Tersebutlah seorang pemuda bernama Balian, mantan tukang besi asal Prancis. Ia datang ke Yarusalem untuk bertobat setelah membunuh pastor yang dianggap melecehkan kematian sang istri. Di Yarussalem, diwisuda menjadi Lord of Ibelin, mewarisi jabatan ayahnya, Goldfrey, salah satu kestria pasukan Kristen. Balian pun menghuni Kastil Ibelin yang kumuh. Balian adalah kestria yang berhati emas Ia mendukung perdamaian raja Baldwin.

Raja Baldwin meninggal pada tahun 1185. Kesempatan ini dipakai oleh Guy Lusignan dan kelompoknya segera menyiapakan pasukan untuk menyerbu Damaskus. Balian yang pro perdamaian tak sudi turut berperang demi mengikuti kerakusan jiwa. Pasukan Lusignan hancur lebur. Berikutnya, Saladin dan pasukannya menggedor Yarusalem. Balian tampil melawan sebagai kestria tulen. Saladin memberikan kesempatan kepada Balian untuk mempersiapkan pasukannya dengan sempurna. Walau disadari sepenunya oleh Balian bahwa kedatang pasukan Saladin adalah untuk menghukum Lusignan.

Dalam pertempuran yang sangat sengit terjadi pertumpahan darah yang tak dapat dihindari. Akhirnya gerbang pertahanan kota Yarusalem berhasil dirubuhkan oleh pasukan Saladin. Ditengah kekalahan itu , akhirnya Balian memberikan bendera putih sebagai tanda perdamaian. Saladin menerima usulan damai dan selanjutnya kedua nya maju ketengah diantara dua pasukan yang saling berhadapan. Saladin menjamin keselamatan seluruh penduduk Kristen yang ada di yarusalem. Mereka bebas pergi dan tinggal di Yarusalem. Balian yang memang berniat untuk bertempur sampai mati demi mempertahankan Yarusalem , akhirnya luluh untuk menerima kekalahan. Kekalahan karena memang merasa bersalah. Melakukan pertempuran yang tidak ada artinya. Karena keagunagan sipak kasih sayang yang dipancarkan oleh Saladin. Ditengah kemenangan namun Saladin tetap menunjukkan sikap santun
“ Apa arti bagi Anda Yarusalem “ tanya Balian dalam kebingungan kepada Saladin.
“ Tidak Ada. “ Jawab Saladin singkat.
“ Lantas untuk apa anda lakukan pertempuran ini semua, dengan korban yang begitu besar “ Tanya Balian lagi.
“ Aku lakukan karena Allah untuk menghukum Lusignan yang melanggar kesepakatan perdamaian dan menjadikan Yarusalem sebagai tempat yang damai untuk Kristen, Islam, yahudi dan bagi siapa saja. “
Usai dialogh perdamaian itu , akirnya Balian kembali kepasukannya dan memerintahkan pasukannya untuk meletakkan senjata. Saladin berhasil memasuki kota Yarusalem dengan damai. Tidak sama seperti 88 tahun lalu ketika pasukan Salib berhasil menjatuhkan Yarusalem dari tangan Kerajaan Islam timur. Dimana umat islam dibantai dari anak anak, orang tua sampai pada wanita.

Sejak kejatuhan tembok Yarusalem ditangan Saladin , hingga tujuh abad berikutnya kota suci itu dikontrol oleh kekuasaan Islam. Selama kurun waktu itu pula Yarusalem menjadi tempat yang penuh kedamaian bagi umat islam maupun Kristen, yahudi

Dalam koteks kini , seharusnya Israel dan masyarakat Arab menyadari bahwa Yarusalem bukanlah untuk dipertikaikan. Yarusalem adalah milik semua agama dan tempat suci yang harus dihormati bagi siapa saja yang menginginkan Masjidil Aqsa tetap utuh. Bukankah Yarusalem adalah tempat kiblat pertama umat islam sebelum mekah. Dan Tempat kelahiran Isa ( Kristus ) serta bekas tembok kerajaan Daud sebagai bapak bangsa Israel /Yahudi.

Seharusnya bangsa Amerika bercermin terhadap sejarah Saladin. Menjadi adidaya , yang menggunakan kekuatan untuk menciptakan perdamaian dimuka bumi. Perang adalah cara untuk menaklukan keangkuhan tapi tidak untuk menidas kehormatan lawan. Menaklukan lawan untuk maksud memaafkan lawan“ Seharusnya tidak perlu ada darah tertumpah bila manusia dapat berdialogh dengan hati nuraninya. Perdamaian adalah hak universal bagi siapa saja. “Sejarah telah mencatat bahwa Islam memang rahmatan lilalamin, dari sosok pribadi Saladin.

Monday, June 20, 2005

Berjihad Memerangi Nafsu

Katakanlah! Jika bapak-bapakmu,anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya dan rumah-numah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya untuk berjihad (berjuang) di jalanNya, maka tuggulah sampai Allah mendatangkan keputusan--Nya. Dan Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik." ( QS: At-Taubah ayat 24). Itu semua jalan untuk larutnya kita terhadap nafsu. Ketika Umat Islam usai melakukan peperangan akbar di Badar. Nabi besabda „ Bahwa kita baru saja melakukan peperangan kecil „ Para sahabat bingung dan terkejut. „ Apakah ada peperangan lain yang lebih besar dari perang Badar , Ya rasulullah „ tanya sahabat. Nabi menjawab , „ Ya , Perang melawan hawa nafsu. Jihad akbar sepanjang hidup „

Hawa Nafsu adalah musuh utama manusia. Nafsu cenderung melihat kepada kesenangan duniawi. Bukanlah tanpa arti allah menciptakan nafsu. Dari sisi positip nafsu berguna untuk membuat orang tegar dan berani menempuh halangan apapun demi mencapai hasratnya. Karena nafsu pula Adam dan Hawa mengelana selama 200 tahun dan menempuh ribuan mill untuk saling bertemu. Karena nafsu pula adam dan hawa terusir dari sorga. Tiada hujan , tiada bukit yang tinggi , tiada jurang yang dalam, bila nafsu sudah bertindak maka semua akan dihadapi oleh manusia.

Begitu dahsatnya kemampuan nafsu membentuk karakter manusia, hingga sampai pada akal dan nuranipun dapat dikendalikan oleh hawa nafsun. Maka tidak aneh , bila ada orang mau membunuh , korupsi , memperkosa, berzina , mabuk mabukan , bunuh diri , menjual diri dan lain sebagainya. Itu semua karena nafsu telah menguasai orang tersebut.. Setiap tindakan yang dilakukan oleh nafsu tanpa kendali akal dan hati maka cenderung berakhir kepada kezoliman. Entah itu zolim kepada orang lain ataupun zolim kepada diri sendiri. Nafsu sangat kejam . Merusak apa saja pada diri manusia.

Bila anda makan dengan dorongan nafsu maka anda tidak akan tau apakah itu makanan berpotensi penyakit atau tidak. Anda hanya melihat kelezatan walau akhirnya makanan itu menyebabkan anda menderita kolestrol, diabetes, jantung koroner, atau asam urat.Bila persahabatan anda didasarkan oleh nafsu maka anda cenderung memanfaatkan teman itu untuk kepentingan pribadi anda. Anda akan tega menjerumuskan teman. Anda akan senang mengkiani teman. Anda akan menari diatas penderitaan teman.Bila anda menjadi penjabat yang dikuasai nafsu maka anda akan lari dari sifat amanah. Anda tidak peduli dengan derita rakyat. Anda tidak peduli dengan kebijakan yang akan menyengsarakan rakyat. Anda akan menjauh dari derita rakyat.

Nafsu dapat memmaksa manusia untuk berperan sebagai apa saja demi mencapai tujuannya. Manusia akan sangat ahli sebagia pendusta karena nafsu. Manusia akan sangat ahli sebagai pencuri karena nafsu. Manusia akan sangat ahli merayu karena nafsu. Nafsu memang ahli sebagai creator. Karena nafsu itu terciptakan pada diri manusia, maka Allah menurunkan agama kepada manusia dari zaman ke zaman. Semua itu sebagai guidence untuk melawan dan mengendalikan keganasan nafsu. Nafsu tidak dibenarkan untuk dimusnahkan dengan berbagai terapi atau ilmu ritual agam. Banyak kesalahan persepsi tentang nafsu dikalangan paham agama dalam islam. Dimana seseorang menjauhkan diri dari dunia ramai karena takut tergoda dari cemerlangnya dunia yang akan membuat nafsu mudah menggodanya. Kita tidak perlu menakuti nafsu karena nafsu itu memang ada satu kesatuan dengan diri kita.

Nafsu itu adalah kendaraan iblis. Tempat iblis bersemayam. Cara untuk melawan dan memerangi nafsu adalah dengan melakukan Jihad fissabilillah. Jihad Akbar sepanjang umur. Kita harus menanamkan jihad Akbar karena didorong oleh cinta dan hanya cinta kepada Allah. Kita mencintai pekerjaan kita karena Allah. Kita mencintai keluarga karena allah. Apapun yang kita lakukan semua karena Allah. Itu yang dimaksud dengan sifat Ikhlas. Ikhlas mengharapkan ridho Allah. Bila sudah tertanam sifat cinta kepada Allah dan keikhlasan mengejar ridho allah maka terbentuklah keseimbangan dalam hidup kita. Hidup akan lebih bermakna karena penuh dengan kedamaian.

Keikhlasan membentuk karakter kita rendah hati. Pandai bersyukur dan gemar berkorban untuk kebajikan. Karena sisfat ikhlas itu pula membuat kita menjadi manusia yang tegar dalam kesabaran serta istiqomah. Kita pintar namun iklas menebar ilmu. Kita kaya namun ikhlas berbagi. Kita memimpin namun ikhlas mengabdi. Diakhir zaman kelak, orang yang ikhlas itu wajahnya bercahaya dan bebas dari Hisab.

Wallahu a'lam bishshawab.

Senyum

Dapatkah anda bayangkan bila seseorang memberi anda namun dia memberi dengan bermuka masam, tiada senyum…. Tentu anda akan tersinggung walau status tangan anda dibawah. Dan sebaliknya bila seseorang menolak memberi anda namun dia menyampaikannya dengan senyum dan penuh tersirat rasa kasih sayang,,tentu anda akan merasa diperhatikan dan dihormati walau tak mendapatkan apapun, kecuali senyum penuh kasih. Dari Abu Dzar RA., Rasulullah SAW bersabda : "Engkau tersenyum di depan saudaramu adalah sedekah" (Riwayat Bukhari dari Kitabul Adab)

Senyum itu sedekah? Begitu mudah untuk mendapat pahala sedekah tanpa mengeluarkan rupiah atau peluh ! Tapi, benarkah senyum itu mudah? Senyum adalah luahan batin. Ia merupakan ciri khas makhluk yang bernama manusia. Manusia mudah jatuh hati pada seseorang yang tersenyum. Senyum juga mampu menumbuhkan rasa gembira, menyebabkan hati menjadi damai. Senyum juga mampu mengusir duka. Sebaliknya, tanpa senyum, orang akan menjauhkan diri dari kita. Manusia cenderung untuk tidak menyukai sikap sombong, angkuh, kasar dan bengis…dan semuanya wujud tanpa senyuman. Firman Allah SWT., "Maka disebabkan rahmat Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu." (QS. Ali-Imran : 159).

Senyum adalah sarana pengikat hati, pertautan jiwa. Ia mampu memberi kesan lebih daripada apa yang boleh dilahirkan oleh nilai kebendaan. Harta saja tidak mampu menjadi sarana pengikat hati. Ini terbukti apabila organisasi ekonomi yang bergelumang dengan kebendaan tidak mampu mewujukan ikatan hati. Kesatuan hati dan jiwa mesti diliputi dengan suasana ruh yang terpancar dari ruh Allah. Itulah cinta. Cinta yang mampu melahirkan senyuman dari dalam hati, yang mampu melapangkan dada.
Cinta yang membebaskan sebarang perbedaan dan berasal dari Najran yang kasar. Tiba-tiba saja seorang Arab Badwi datang dan menarik serban Rasulullah secara kasar. Aku (Anas bin Malik) melihat bahu Rasulullah melecet akibat tarikan kasar orang Arab Badwi itu. Orang itu berkata, "Ya Muhammad, perintahkan agar aku memperolehi harta yang Allah berikan kepadamu." Rasul menoleh dan tersenyum kepadanya, lalu memerintahkan agar dia mendapat hadiah.

Tidak semua senyum itu sejati. Ada senyum yang muncul mewakili perasaan (ibtisamah syu'uriyah), ada juga senyum dusta (ibtisamah ghaira haqiqiyah). Senyum yang lahir dari perasaan adalah senyum sejati. Ia hadir saat seorang Muslim bertemu dengan saudaranya atau menyaksikan peristiwa yang mengundang senyum. Peribadi Rasulullah SAW sentiasa dihiasi dengan sifat ini. Abdullah bin Harits mengatakan, "Saya belum pernah melihat seorang pun yang paling banyak tersenyum daripada Rasulullah SAW." (Riwayat Ahmad).Bukhari juga telah meriwayatkan sebuah hadis yang menyatakan bahawa Rasul SAW tersenyum melihat para wanita yang lari lintang-pukang apabila mengetahui Umar bin Khattab RA akan datang. "Engkau lebih keras dan kasar berbanding Rasul SAW." Kata para wanita kepada Umar RA apabila ditanya kenapa reaksi mereka sebegitu rupa.

Senyum ketika mendengar berita gembira juga termasuk dalam senyum sejati. Sebagaimana yang dilakukan oleh Abu Bakar RA apabila beliau dipilih oleh Rasul SAW untuk menemani baginda berhijrah ke Madinah. Ketika itu Abu Bakar RA tersenyum hingga menitiskan air mata kegembiraan. Senyum juga boleh menguntum hasil daripada perasaan kecewa dan sedih. Sebagaimana yang berlaku apabila Rasulullah SAW tersenyum kepada Ka'ab bin Malik (salah seorang dari tiga orang yang tidak turut serta dalam perang Tabuk). Ka'ab mengatakan, "Ketika aku datang kepadanya, aku memberi salam, dan baginda tersenyum…"

Senyum dusta pula adalah hasil rekayasa (budaya atau dalam perancangan melaksanakan sesuatu). Senyuman yang menghiasi diri sekadar memperolehi manfaat dari orang yang dihadiahkan senyuman. Seperti senyuman seorang jejaka untuk memikat, senyuman para jurujual untuk menarik para pelanggan atau senyuman para peniaga untuk menjaga hati pembeli.Senyum itu mudah? Senyuman yang tulus itu sukar. Senyuman yang dusta juga bukan suatu yang mudah. Oleh itu senyum yang menjadi sedekah juga bukan semudah yang kita bayangkan. Sesungguhnya, "Senyum itu akan terasa berat dilakukan bagi jiwa yang belum dibiasakan dengan kebaikan…." (Muhammad Qutb)

Sunday, June 19, 2005

Berbohong ?

Mengapa berbohong? Jawaban yang paling tepat, karena ingin menyelamatkan diri sendiri dari sesuatu keadaan! Yang biasa terjadi, kita terjepit dalam situasi dan situasi itu terjadi karena kelalaian atau kesalahan sendiri. Jika kesulitan itu terjadi karena kesalahan orang lain, tentulah kita tidak berbohong karena kita dapat mencari pihak lain untuk diletakkan kesalahan itu. Tetapi sebaliknya bila kesalahan itu akibat kita sendiri, maka kita terpaksa mereka-reka alasan agar kita tidka dipersalahkan. Bila 'terlalu bijak', mereka-reka alasan, maka terjadilah kebohongan.Nampak mudah, bukan? Jadi berbohong berarti memberitahu susuatu yang tidak benar dan kita sadar bahwa hal itu tidak benar. Atau dengan kata lain, berdusta.

Dari sudut pandang Islam, sudah tentu hukumnya haram. Dari Ibnu Umar r.a. katanya: Saya dengar Rasulullah SAW bersabda, "Bagi tiap-tiap orang yang khianat (penipu) ada bendera yang dipancangkan tanda khianatnya di hari kiamat .." (HR Bukhari). Dalam sebuah riwayat diceritakan, telah datang ke Rasulullah SAW, seorang lelaki meminta nasehat. Pria itu mengaku bahwa dia tidak dapat meninggalkan satu maksiat yang biasa dilakukannya, yaitu berzina. Mendengar pengakuan jujur lelaki ini Rasulullah SAW berwasiat kepadanya, "Hanya dengan satu hal: 'Laa Takzib! (Jangan berbohong!). 'Ternyata dengan menjaga untuk tetap melaksanakan nasehat Rasulullah SAW itu, pria ini dapat menghindari perbuatan maksiat yang susah ditinggalkannya karena setiap kali dia ingin melakukan zina, dia akan ingat kepada nasihat beliau itu. "Bagaimana kalau saya ditanya oleh Rasulullah SAW? Jika saya menjawab: Tidak, berarti saya telah berbohong. Jika saya mengaku berarti saya wajib dihukum, "pikir pria tersebut sehingga telah berhenti dari berzina."

Sabda Rasulullah SAW yang maksudnya, "Ada empat hal, siapa yang melakukannya maka ia adalah seorang munafik murni.Barang siapa yang melakukan satu dari empat hal itu, maka ia memiliki salah satu sifat munafik, hingga dia meninggalkannya.(Empat sifat itu adalah) bila dipercaya ia khianat, apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia mungkir dan apabila bertengkar ia mengenepikan kebenaran. (Menegakkan benang basah). "(HR. Ahmad). Dari hadits yang disebutkan di atas, dapat kita pahami bahwa pembohong dikategorikan sebagai seorang munafik dan tempat mereka dalam neraka paling bawah. Maka wajar jika Rasulullah SAW menyatakan bahwa dusta atau berbohong itu termasuk dalam dosa besar. Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud, Rasulullah AW bersabda, "Benar itu membawa kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Yang berbicara benar, akan ditulis benar, yang bohong akan mendorong seseorang itu kepada kejahatan.Kejahatan itu akan membawa seseorang ke neraka dan ketika orang itu berbicara bohong, maka dia akan ditulis sebagai seorang yang pembohong. "

Selain itu, renungkan juga firman Allah SWT dalam surah al-Isra 'ayat 36 yang berarti, "Jangan kamu mengikuti sesuatu kamu tidak tahu tentang;Pendengaran, penglihatan dan hati - semua anggota itu akan tetap ditanya tentang segala yang dilakukannya. " Karenanya secara moral, jika kita tidak tahu sesuatu hal dengan jelas atau tidak sahih akan kebenarannya, jangan pandai-pandai berbicara apa-apa, karena kita mungkin bisa dituding berbohong. Meskipun pada prinsipnya, berbohong hukumnya haram, tetapi dalam keadaan tertentu, Islam memberikan kelonggaran. Namun, ia bukan dalam konteks yang terlalu ketat. Rasulullah SAW ada menyatakan, seseorang yang berbohong dengan niat ingin mendamaikan orang lain atau untuk tujuan kebaikan dalam masyarakat, dia tidak termasuk berbohong. Dalam suatu riwayat, Ibnu Kalsum berkata, beliau tidak pernah mendengar Rasulullah SAW memberi kelonggaran untuk berbicara dalam hal yang tidak benar, kecuali dalam tiga hal: 1.Ketika peperangan. 2. Untuk mendamaikan anggota masyarakat atau organisasi yang bertikai. 3.Dalam hubungan suami istri

Ya berbohong adalah awal dari perbuatan jahat. Memang tidak nampak namun dapat dirasakan oleh orang lain. Kehidupan serba remang remang dikota besar dan label jasa wisata hanyalah cara untuk berbohong dihadapat negara yang mengakuti Allah. Korupsi yang tak pernah tuntas diselesaikan adalah cara smart untuk berbohong secara kolektive dari hadapan rakyat yang lapar keadilan. Begitu banyak kekecewaan sosial, ekonomi tak bisa dipungkiri sebagai bentuk tekhnik berbohong sudah begitu canggih karena bohong adalah seni untuk menang dan kaya raya. Ini budaya akhir zaman. Sudah menjadi penyakit seperti layaknya narkoba. Sekali berbohong maka orang akan terus berbohong dan berbohong. Karena tak mungkin menutupi kebohongan dengan kebenaran kecuali dengan kebohongan pula. Kalau sudah begini, sadarlah kita bahwa berbohong adalah dosa besar karena mengancam misi islam sebagai rahmat bagi alam semesta. So dont be liars.

Mengapa petani China dan Thailand kaya raya.

  Anda mungkin tahu semua apa itu sauce tomat. Tentulah. Itu menu tambahan wajib yang tersedia di meja saat anda makan sup atau nasi goreng....