Thursday, July 15, 2021

Pandemi dan pengorbanan Pemerintah

 



Fakta selama Pandemi.


Corona itu ada. Tetapi bukan Virus penyebab kematian tetapi badai sitokin. Itu fakta. Vaksin adalah zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk daya tahan tubuh. Vaksin dapat merangsang tubuh agar menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus. Fakta, Vaksin bukan obat anti virus tetapi zat untuk membentuk daya tahan tubuh. Fakta kalaupun kita sudah divaksin, tubuh kita tidak sehat, daya tahan tubuh turun, bisa juga kena COVID lagi. Tetapi fakta juga dampak setelah divaksin tidak seburuk yang belum divaksin. Kalaupun ada yang fatal itu bukan kasus umum. 


Selama pandemi fakta ekonomi kita terpuruk. Data GNI kita drop sehingga world bank turunkan status kita dari kategori negara berpenghasilan menengah ke atas (upper-middle income) menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah (lower-middle income). Jumlah orang miskin selama Pandemi tahun 2020 berdasarkan data BPS bertambah 2,76 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Data dari Credit Suisse report tahun 2020 jumlah orang kaya selama pandemi ini juga meningkat 61,69% dibandingkan tahun sebelumnya. Jadi yang miskin nambah, ya kaya juga nambah. 


Di tengah anggaran Jumbo mengatasi Pandemi, fakta juga bisnis pharmasi khusus COVID-19 meningkat drastis. Badan Pusat Statistik (BPS) mendata kuartal III/2020 meningkat 14,96 persen secara tahunan. Kebutuhan bahan baku obat (BBO) naik 30-300 persen dan itu 90% impor. Itu fakta. Artinya belanja obat  khusus COVID-19 menguntungkan asing atau big pharma.


Fakta juga kebijakan penanganan wabah tidak konsisten sehingga angka kematian terus bertambah.  Kalau tadinya kebijakan PSBB diserahkan kepada Daerah , sekarang di tangani langsung langsung oleh pusat lewat PPKM. Apakah akan berhasil? kita tidak tahu. Kalaupun nanti berubah lagi, itu juga tidak perlu terkejut. Ya namanya wabah dan darurat atas hal yang baru, tentu kebijakan trial and error. Itu fakta.


Tingkat kepatuhan 20 propinsi terhadap prokes rendah atau dibawah standar. Itu fakta. Lima provinsi dengan penambahan terbesar kasus harian Covid-19 tertinggi adalah DKI, Jawa Barat, jawa Tengah, Jawa timur, Yogyakarta namun yang tertinggi adalah DKI. Secara nasional DKI mencatat rekor tertinggi kasus COVID-19. Kapan Pandemi ini akan berakhir? tidak ada yang tahu. Itu fakta.  Dah gitu aja.


***


Setiap ada kebijakan yang berkaitan dengan produksi walau itu merugikan pengusaha namun  selalu ada trade off nya dari pemerintah. Misal kalau ada pengurangan jam kerja karena kebijakan PPKM, pasti pemerintah sediakan subsidi upah buruh. Sehingga pengusaha tidak perlu bayar 100%. Sebagian ditanggung oleh pemerintah. Itu sudah dilakukan tahun lalu. Prosesnya nya gampang. Online kok.  Bahkan kalau tidak mengajukan permintaan subsidi malah ditegor. Kawatir upah buruh dikurangi pengusaha. Padahal pemerintah mau talangi. Tetapi kalau pengusaha tidak minta subsidi dan upah tetap bayar utuh, ya tidak ada masalah.


Saya yakin tahun ini akan ada lagi subsidi upah diberikan pemerintah kepada pengusaha pabrikan. Jadi sebetulnya tidak ada masalah. Yang jadi masalah upah buruh itu hanya 8% dari total cost produksi. Sisanya yang besar adalah bunga bank. Biaya penyusutan investasi termasuk investasi marketing. Ini kalau kapasitas produksi menurun akan berpengaruh kepada laba rugi.  Tetapi cash flow tetap aman kalau pemerintah memberikan subsidi bunga dan relaksasi angsuran utang bank. Tahun lalu pemerintah memberikan subsidi bungan dan relaksasi angsuran. Bahka pengusaha juga dapat trade off berupa insentif pajak. 


Jadi sebenarnya pengusaha itu aman. Resiko kebijakan ada pada pemerintah. Era jokowi ini pemerintah baik banget sama pengusaha. Bayangin aja. Ada perusahaan yang bertahun tahun untung gede dan cadangan laba besar, tetap aja dapat subsidi program PC PEN. Itu industri otomatif contohnya. Duluan dapat insentif pajak agar omzet tidak menurun. Engga tanggung tanggung jumlah yang diberikan pemerintah triliunan rupiah.


Saya secara pribadi sebenarnya kasihan dengan Jokowi. Dia berjuang selama satu periode membuat APBN kredibel dan kuat, cadangan devisi besar. Tetapi karena pandemi ini, uang itu abis begitu saja. Keluar seperti air bah. Bahkan total anggaran PC PEN lebih besar dari anggaran bangan jal toll dan pelabuhan.  Tahun ini dana PC PEN sebesar Rp. 900 triliun  lebih, sementara untuk PMN BUMN hanya Rp 37 triliun yang bertugas melanjutkan ruas jalan toll yang tertunda. 


Ditengah situasi itu terus aja Jokowi disalahkan, bahkan mau dilengserkan. Kalaulah bukan Jokowi yang presiden, saya yakin tidak akan dapat biaya gratis pasien COVID-19.Mau tahu berapa total biaya pasien COVID ? Untuk ODP/PDP/Konfirmasi Tanpa Penyakit Komplikasi biayanya mencapai Rp. 63,5 juta. Kalau dibarengi dengan Penyakit Komplikasi biaya nambah lagi jadi Rp. 77 juta. Kalau dirawat sampai dua minggu bisa bertambah menjadi  Rp. 231 juta. Nah kalau sebulan bisa mencapai Rp. 495 juta. Hitunglah berapa jumlah pasien yang dirawat di RS. 


Jadi sebenarnya orang yang tidak patuh prokes dan tidak mau vaksin dia sebenarnya bukan saja merugikan dirinya tetapi juga merugikan orang banyak. Mengapa ? biaya perawatan mereka yang tanggung negara. Itu uang pajak. Padahal kalau mereka patuh, uang negara hemat. Tapi mereka engga sadar itu. Saya yakin kalau bukan Jokowi presiden, tidak akan ada BLT khusus. Saya yakin engga akan heboh COVID ini. Mengapa ? kalau engga ada cuan ya mana ada yang mau ributin. Dah gitu aja. Semoga kita baik baik saja. Tetap bersyukur punya Jokowi.


Sunday, July 11, 2021

Otak manusia dan manusiawi.


 


Pah, apa iya manusia terancam punah karena virus corona. Setiap hari dengar berita benar benar menakutkan. Seakan kiamat” Tanya oma. 


“ Tuhan ciptakan tubuh manusia itu sangat sempurna. Pada diri manusia itu ada otak reptil. Posisi otak di bagian bawah dari kepala kita dan menyatu dengan tulang punggung. Bagian otak ini benar benar menyerupai reptil. Punya sensitifitas terhadap lingkungan. Cepat sekali bereaksi kalau ada predator. Pilihan hanya dua. Lari atau melawan. Sebelum  ada peradaban modern otak reptil ini sangat dominan pada manusia. Perluasan wilayah dengan membunuh atau terbunuh. Apapun dimakan. Engga ada urusan halal atau haram. Ketemu daging ya makan. Ketemu sayuran atau biji bijian ya makan.  


Otak reptil ini juga menyatu dengan otak mamalia. Otak ini berada di bagian tengah. Jadi mirip dengan hewan mamalia. Apa yang unik dari otak mamalia ini. Manusia tahu bagaimana membuat dirinya euforia dan survival. Unsur perasaan sangat menentukan daya survival. Mengapa? pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, detak jantung, gairah seksual, temperatur tubuh, metabolisme dan sistem kekebalan sangat tergantung pada unsur perasaan atau emosi. Jadi kalau manusia berusaha happy dengan berbagai aktifitasnya, itu juga bagian dari otak mamalianya. Bahkan kemampuan belajar secara alami, itu juga otak hewan untuk survival”


“ Wah berarti kita sama dengan hewan? 


“ Beda jauh. Otak reptil dan mamalia itu hanya 20% dari seluruh otak kita. 80% lainnya adalah inti dari otak manusia. Itu posisinya ada dibagian atas sampai jidat. Makanya kalau disuruh mikir, kita menunjuk ke jidat. Itulah yang dimaksud sumber kecerdasan manusia, yang tidak dimiliki oleh hewan. Namanya neokorteks. Itulah yang menciptakan perubahan dan peluang berkembang karena waktu.


“Apa fungsinya ?


“ Sistem otak ini mengatur pesan-pesan yang diterima melalui penglihatan, pendengaran, dan sensasi tubuh manusia, menghasilkan proses pengaturan penalaran, berpikir secara intelektual, pembuatan keputusan, perilaku waras, bahasa, kendali motorik sadar dan ideasi nonverbal. 


Pada bagian otak terbagi dua ruang. Satu bagian kanan dan satu lagi kiri.  Yang kanan bagian kecerdasan emosional dan spiritual. Tugasnya bagaimana mengendalikan otak reptil dan otak mamalia. Makanya pepahaman tentang transenden atau Tuhan penting sekali untuk menyeimbangkan kemampuan otak sebelah kiri yang selalu dasarnya sains dan logika atau IQ. Kalau otak kiri lebih dominan maka otak reptil dan mamalia kita sangat besar menguasai apa saja. Bahkan bisa merusak. Bukan hanya orang lain, diri kita sendiri bisa kita rusak.  Bumipun mampu kita rusak.”


“ Oh gitu “


“ Nah sayang. Dengan memahami fungsi otak pada diri kita maka predator dalam bentuk apapun termasuk virus bukan hal yang menakutkan. Otak reptil kita harus cepat bereaksi dengan adanya virus. Pakai masker, jaga jarak, dan pastikan kita happy terus agar antibodi kita kuat. Waktu Papa berkemah di hutan dalam rangka survey. Papa kelilingi tenda dengan bawang putih. Tidak ada ular bisa mendekat. Karena ular itu penciumanya sangat sensitif. Dia harus menghidari bawang putih. 


Kita dengan kemampuan otak neokorteks sudah tahu virus itu menyebar dari orang perorang. Tapi masih aja engga mau pakai masker. Engga mau jaga jarak. Masih aja mau sholat berjamaah di masjid. Kan lebih bego dari ular. Kita harus euforia agar kekebalan tubuh kita meningkat. Tiru aja sapi. Udah kerja keras, makan kenyang, dia tiduran. Jangan dibalik. 


Ya lihat aja hewan mamalia  selalu bencanda sesama mereka. Kalaupun ribut hanya sebentar. Ya Happy terus…makanya mereka kuat secara kelompok maupun secara individu. Kalau kita baper,  emosian,  negatif thingking terus ya kita lemah secara kelompok dan individu. Kita lebih bego dari mamalia. Paham ya sayang.”


Tuesday, July 06, 2021

Pintu Rezeki.

 





Rezeki itu terbuka lebar dan tersedia luas di bumi ini. Singkatnya ketika anda lahir ke dunia, software mendapatkan rezeki itu sudah disediakan Tuhan dalam diri anda. Anak raja atau anak rakyat sama saja. Semua sama. Tidak ada beda. Itulah keadilan Tuhan. Hanya saja, apa dan dimana rezeki itu,  Tuhan tidak beri tahu kepada anda. Itu menjadi mistri antara anda dan Tuhan. Rezeki itu terbungkus dengan rapi seperti kotak pandora. Nah tugas anda menemukan  kotak pandora itu dan membukanya menjadi rezeki itu. 


***


Dalam usia 21 tahun saya bekerja. Saya kerja keras.  Tapi apa yang saya rasakan?  ketidak nyamanan. Bukan karena kerjaan itu tidak bagus. Tetapi rasa keadilan saya berontak. Saya tidak mau menua dengan ijazah SMU dan mendapatkan gaji karena itu. Setahun bekerja, saya keluar. Kemudian saya masuk dunia bisnis. Ini dunia baru. Dunia tidak pasti. Bagi saya itu lebih baik daripada pasti tapi rezeki ditaker orang. Berat saya lalui. Apalagi dengan modal terbatas. Dalam 4 tahun berkembang baik. Saya belajar banyak tentang international trade. Tetapi akhirnya jatuh bangkrut. Saya tahu kekurangan saya. Dan saya tidak menyesali kegagalan itu. 


Saya berusaha bangkit lagi. Tetapi tidak dengan bidang yang sama. Kalau tadinya saya bergerak bidang jasa kontraktor pengadaan barang pemerintah dan ekpor impor, saya pindah ke dunia manufaktur. Selama merintis itu saya sempatkan kursus menajement pabrik dan pemasaran. Semua hal baru bagi saya. Termasuk relasi dan pengetahuan baru. Saya tidak berkecil hati atau kawatir untuk bisa bangkit. Benarlah. Saya dapat mitra dari Korea. Kami bangun pabrik. Tetapi empat tahun berdiri, tahu ke lima,,  saya disingkirkan oleh mitra saya secara hostile. Saya tidak menyesali keadaan itu. Biarlah. 


Kemudian, saya bangkit lagi. Tidak lagi di dunia jasa manufaktur. Tetapi masuk ke tekhnologi dan industri. Saya belajar keras tentang aplikasi tekhnologi dalam proses industri. Jadi saya paham peluang dapatkan mitra dan pasar. Saya belajar tentang financial engineering. Dunia ini sangat baru. Saya terseok seok melangkah. Lima tahun waktu terbuang tanpa bisa berkembang.  Beberapa mitra datang dan pergi begitu saja. Krismon datang. Usaha saya kandas lagi. Di tengah keadaan ekonomi negara krisis, sumber daya keuangan menyempit, peluang semakin sulit. Saya pilih bekerja dulu sebagai eksekutif pada perusahaan teman. Pengalaman bisnis saya ternyata tidak membuat saya nyaman untuk bekerja walau gaji besar.


Akhirnya setelah tiga tahun, saya mundur dan menerima tawaran sebagai team asistensi pemerintah bidang keuangan. Walau gaji kecil hanya Rp. 3,5 juta sebulan tetapi saya puas. Dua tahun kemudian saya mundur. Dalam keadaan tidak ada penghasilan, peluang semakin sulit bagaimana saya bisa bertahan. Banyak peluang sebenarnya. Saya punya akses ke pemerintah. Saya bisa saja ikut memanfaatkan peluang menjarah aset BPPN tetapi saya tidak mau. Ibu saya menasehati saya “ kegagalan kamu selama ini jadikan pelajaran. Harta yang kamu dapat, walau satu rupiah tidak halal,  itu akan membebani kamu di kemudian hari. “ 


Ketika ada kesempatan ke luar negeri berbisnis, saya putuskan tampa ragu. Ketika itu usia saya masuk 40. Saya harus hijrah. Bukan hanya bisnis yang baru, tetapi juga negara tempat bisnispun baru. Sudah pasti saya tidak mudah mendapatkan jaringan bisnis, apalagi peluang. Berkat pengalaman sebelumnya, saya tidak ragu untuk memulai hal yang serba baru. Toh baik baik saja. Benarlah. Kerja keras siang malam tanpa menyerah, akhirnya dalam setahun saya sudah bisa dapatkan peluang dan jaringan bisnis termasuk sumber daya keuangan. Darisanalah usaha terus berkembang tanpa hambatan. Hal yang sulit di Indonesia, mudah di  luar negeri.


Apa artinya dari cerita saya diatas? Papatah kuno mengatakan “ jangan jatuh di lobang yang sama.” Kalau anda gagal bekerja, ya jangan kerja lagi. Pindah ke bisnis. Kalau anda gagal bisnis A , ya jangan bisnis A lagi. Pindah ke B.  Begitu seterusnya sampai anda benar benar menemukan lahan rezeki pemberian Tuhan itu.  Saya butuh 18 tahun menemukan kotak pandora itu. Kuncinya? Jangan tunda untuk berubah. Kalau harus berubah ya berubah saja. Tak perlu takut dan kawatir soal masa depan. Hak anda hanya ada hari ini. Hari ini itu adalah sikap anda.  Menunda bersikap jangan berharap masa depan aka baik baik saja. Tetapi kalau anda berubah, anda punya hope di masa depan.


Nah sikap mental yang selalu ingin berubah itu dasarnya adalah sikap anda yang berpikir terbuka dan tentu membuat anda mudah bergaul dengan siapa saja. Dari pergaulan inilah membuat anda berkembang. Bukankah lingkaran pertemanan itu adalah pintu rezeki. Makanya bertemanlah kepada mereka yang menuntun anda ke mata air. Jangan berteman karena motive dapatkan uang dan kemudahan dari teman. Kalau motif anda begitu, pasti anda akan kecewa dan pertemanan akan menyempit. Rezeki akan menjauh.

Saturday, June 26, 2021

Berkah waktu.

 




Saya diundang makan malam oleh Chaiman BUMN China di restoran yang ada di hotel bintang 3. Usai makan, dia ajak saya photo bersama dengan karyawati restoran. Usai photo dia kenalkan karyawati restoran itu “ Ini cucu saya.” Katanya. Saya sempat terkejut. Bagaimana mungkin chairman BUMN China yang besar assetnya berkali kali dari Bank BUMN di Indonesia tetapi cucunya jadi pelayan restoran. “ Ayahnya putra tertua saya. Dia bisnis di Beijing.” Lanjutnya. 


Saya baca berita Warrent Baffet menyerahkan 99% assetnya kepada amal, tidak memberikan warisan kepada anaknya“ Mengapa tidak diberi warisan? Toh itu akan menjamin masa depan anak anak. “ Kata teman. Teman saya benar. Itu wajarlah. Kita punya budaya menumpuk harta agar bisa diwariskan kepada anak, bahkan kalau bisa tujuh keturunan. 


Tetapi ada yang banyak orang lupa. Bahwa kita bisa memberi apa saja kepada anak, tetapi tidak bisa memberikan kebahagian. Kebahagian itu lahir dari proses waktu yang tidak ramah.  Memberikan kemudahan, itu sama saja kita merampas berkah waktu yang Tuhan berikan kepada anak anak.


Saya pernah diminta oleh konglomerat agar membantu cucunya bertemu dengan banker di Hong kong. Cucunya anak muda. Usia mungkin 25 tahun. “ Apakah kamu bahagia dengan hidup kamu? Tanya saya ketika ngobrol santai di cafe.

“ Bahagia? Bahagia itu apa ?

“ Ya kamu merasa nyaman dengan hidup kamu?

“ Nyaman itu apa ? Katanya bingung.

“ Oklah apa yang kamu rasakan dengan hidup kamu sekarang?

“ Biasa saja. “

“ Biasa gimana?

“ Ya biasa saja. “ Tegasnya. Saya tidak ingin melanjutkan pembicaran itu. Bagaimana dia bisa paham bahagia, kalau seumur hidup dia tidak pernah menghadapi tantangan. Dengan sumber daya yang dimiliki keluarganya dia dengan mudah dapat mengakses apa yang dia suka.


Putra saya terjun ke bisnis tampa saya provokasi. Usahanya sempat berkembang baik sebelum COVID. Tetapi pada saat COVID, lambat laun usahanya meredup dan akhirnya bangkrut awal tahun 2021. Dia stress. Saya nasehati “ Kalau kamu meliat atlit itu sukses meraih medali emas. Dia menangis. Itulah puncak kebahagiaan. Karena proses mencapai puncak itu dia lalui dengan tidak mudah. Dia harus keras terhadap dirinya sendiri. Dia harus merasa berkali kali gagal dan jatuh sebelum akhirnya dia sukses. Nah apa yang luar biasa? berkah Waktu. Bukan suksesnya. Tetapi proses waktu mencapai sukses itulah berkah. Dari proses itu kita tahu arti kebahagiaan dan tentu tahu arti mencintai. “


Setiap dia bicara dengan keluhan. Selalu menyalahkan orang lain. Selalu merasa benar. Saya biarkan saja. Engga ada solusi dari saya. Akhirnya dia tidak ingin lagi bicara dengan saya. Lambat laun, dia belajar arti kejatuhan. Dia mulai memahami value spiritual. Dia tidak lagi kawatir akan keadaan. Ada semangat untuk bangkit lagi.


Akhirnya dia bicara dengan saya. Tidak lagi saya mendengar keluhan. “ Pah, iki ada proposal. Iki engga mau kerja dengan papa. Engga mau utang ke papa. Tapi papa jadi angel investor Iki aja. Kegagalan bisnis mengajarkan banyak hal. Terutama jadikan papa sebagai mentor itu pilihan tepat. Jadilah mentor Iki, Pa.” Dari kejatuhan itu dia paham arti rendah hati. Dan sayapun tidak ragu jadi angel investor dia. Mengapa? kelak kalau dia sukses dia akan tetap rendah hat


Thursday, June 17, 2021

Rakus itu buruk.

 




Di Hong Kong, saya bersama teman teman dari Jepang menikmati malam sabtu pada suatu private KTV. Para pramuria nya adalah profesional  beragam alat musik. Mereka juga jago nyanyi. Tentu juga mereka teman yang nyaman untuk ngobrol. Maklum mereka semua bisa bahasa Inggris, China, Jepang dan Korea. Seperti biasanya kami menghabiskan malam itu dengan ceria. Yang menarik adalah hubungan antara Tamu dan pramuria KTV tetap dalam suasana saling menghormati. Mereka tidak pernah mau dibayar untuk sex. Sebagai penghibur kelas premium dengan kecantikan diatas rata rata, tidak menjadikan mereka jadi penggoda. Mereka tahu menempatkan diri secara terhormat. Tanpa disadari hubungan  pertemanan antara pramuria dan tamu terjadi begitu saja. Tidak ada yang merasa rendah atau tinggi.  


 “ Mereka tidak pernah minta uang, dan tersinggung kalau diberi uang. “ Kata teman saya orang Jepang.


“ Yang saya tahu dari pengelola KTV, Honor mereka sebulan sebagai pramuria private KTV mencapai HKD 50,000 atau Rp. 70 juta. Wajar mereka tidak perlu uang dan tidak perlu menjual diri “ Kata saya. 


“ Bukan itu saja B. Kalau mereka rakus, tentu tidak sulit dapatkan uang 10 kali dari honor mereka sebulan. Tetapi mereka memang  punya attitude bagus. Walau ada peluang memilih cara mudah untuk cepat dapat uang banyak, tetapi mereka lebih memilih kerja keras tapa perlu mengorbankan kehormatannya.” Kata teman. Umumnya mereka menikah dengan pengusaha sukses. Setelah berumah tangga, mereka menutup komunikasi dengan semua sahabat masalalunya. Mereka setia.


***


Apapun profesi tidak ada yang salah selagi tidak membuat kita kehilangan kehormatan. Mengapa pelacur itu hina.? karena dia rakus. Mendapatkan uang dengan mudah. Berapapun tinggi tarifnya, tetap saja value nya rendah. Mengapa koruptor itu hina? karena dia rakus. Mendapatkan uang dengan mudah, yang tidak peduli karena itu kehormatanya jatuh. 


Jatuhnya wallstreet karena para generasi muda AS jadi pelacur fund manager. Para lulusan universitas terkenal direkrut jadi wallstreet community. Mereka dilatih jadi konsultant keuangan, yang sebetulnya jadi salesman produk derivative pasar uang. 


“ Tugas kalian adalah bangun persepsi agar orang rela keluarkan uangnya dari dompet. Caranya? Lakukan apa saja. Termasuk menjual Tuhan dan agama sekalipun.” Demikian dogma para pelatih.


Karena imbalan komisi 10% dan standar gaji kelas menengah yang tentu berpenampilan seperti banker membuat mereka rakus. Tidak peduli walau karena itu menipu pengurus dan jamaah gereja, pengelola yayasan amal, dan para pensiunan. Kalau akhirnya semua para clients itu uangnya hilang ketika Wallstreet jatuh, itu  sudah bisa ditebak sedari awal. Mengapa ? mereka tertipu dan merugi karena sikap rakusnya, yang mudah tergoda skema too good to be true. Yang menganggap semua hal mudah jadi kenyataan. 


Kemunduran AS karena paska generasi baby boomer adalah generasi yang terjebak dalam kerakusan wallstreet. Mereka terlena akan skema too good to be true. Maka hilanglah sikap positif sebagaimana generasi baby boomers yang inovatif, produktif dan kompetitif. Sejak kejatuhan Wallstreet tahun 2008, sampai kini AS sulit bangkit. Trumps, punya solusi sederhana. Biarkan satu generasi suffering. Engga usah dibantu lewat subsidi. Agar jadi pelajaran bagi generasi berikutnya. Dan selanjutnya AS akan besar kembali.


Di China dalam dua tahun belakangan ini ada Tren baru, dikenal dengan istilah "tang ping", atau istilah lain dari kaya raya dengan cara “rebahan”. Ini sebagai anti tesis dari kerja keras mendatangkan kesuksesan. Dengan adanya financial techonology yang di create oleh Jack Ma lewat Alipay, dan Bitcoint, telah menyihir generasi muda China untuk ogah kerja keras. “ Dapat kaya sambil rebahan itu lebih adil daripada kerja keras untuk kepetingan orang kaya saja” kata mereka. 


Awalnya pemerintah China biarkan saja. Tetapi setelah pemerintah China mendapat laporan survey bahwa banyak petani, koperasi yang jatuh bangkrut karena skema fin-tech yang too good to be true. Itu  akibat ulah para mereka yang cari uang lewat rebahan. Tahun ini pemerintah China langsung bersikap keras. Alipay dipaksa mengubah platform IT nya. Tidak boleh lagi masuk ke sektor moneter. Para direksi ditangkap karena fraud. Jack Ma dirumahkan tampa ada kejelasan. Bitcoins atau mata uang kripto ditutup dan dinyatakan ilegal dalam sistem moneter China. Otomatis para mereka yang hidup rebahan harus bangkit dan kerja. Engga kerja engga makan.


Korupsi, investasi fraud dengan alasan kemanusiaan dan agama, rendahnya produktifitas, hilangnya cinta di rumah tangga, hilagnya kesetiaan, dll, itu semua adalah penyakit mental dari adanya sikap rakus. Hancurnya peradaban dan negara dinyatakan gagal karena sifat rakus itu. Mengapa ? Bumi ini cukup untuk menghidupi seluruh umat manusia, tetapi tidak cukup untuk menghidupi satu orang rakus. Paham ya sayang.

Berbuat Baik.

 





Ketika saya dirugikan oleh orang lain dalam bisnis. Yang pertama saya lakukan adalah bercermin dan berkata “ Bego luh”. Kemudian saya puas. Mengapa? itu pelajaran rendah hati terbaik. Saya tidak akan curhat kemana mana. Itu cukup antara saya dan Tuhan saja. Tuhan punya cara tersendiri mendidik saya. Tidak perlu orang lain tahu. Tidak ada kasus bisnis saya bawa ke pengadilan. Tidak pernah. Namun bukan berarti saya tidak pernah berhadapan dengan kasus hukum. Itu karena orang lain gugat saya. Saya hadapi kasus itu sebagai cara membela diri. Selalu saya menang, tapi selalu tidak pernah saya tuntut lagi. Malah saya maafkan.

***

Tahun 1989 saya kena kasus hukum. Waktu saya habis selama 7 bulan menghadapi kasus itu. Selama itu pabrik ditutup. Gaji karyawan tetap saya bayar. Kasus selesai. Bank stop kredit modal kerja. Ya limbung. Saat itulah mitra saya datang take over. Saya sadar kasus hukum itu adalah fitnah. Itu cara mitra saya untuk akuisisi bisnis saya. Pihak bank terlibat memaksa saya melepas pabrik tersebut dengan alasan saya sudah bangkrut. Saya tersingkir dalam keadaan bangkrut.


Tetapi ibu saya menasehati saya " Jangan ada kebencianmu karena personal. Mengapa ? Dampaknya secara pribadi kamu tidak akan pernah bisa bersikap positip terhadap diri kamu sendiri. Artinya, tanpa kamu sadari sebetulnya kamu sedang merusak dirimu sendiri. Kadang musuh tidak perlu mengalahkanmu, tetapi kamu sendirlah yang membuat kamu kalah. Itu karena prasangka buruk.

Jadi, nak berhentilah menilai buruk orang secara personal karena berbagai sebab. Apalagi sampai membuka aibnya. Kecewa itu manusiawi. Marah itu manusiawi. Mengeluh juga manusiawi. Tetapi cukuplah sebatas perbuatannya saja, agar kamu bisa belajar dari itu. Setelah itu, maafkan dan lupakan. Dengan itu kamu sedang membangun jalan emas menuju kemenangan. Kemenangan di hadapan Tuhan, tentunya.”


Bertahun tahun saya berusaha bangkit lagi. Waktu itu usia saya baru 27 tahun. Tuhan ingin saya naik kelas dan karena itu saya harus melewati jalan sulit. Tahun 2016 atau 26 tahun kemudian , teman itu datang ke saya untuk menjual pabrik yang sudah hampir 12 tahun bangkrut. Tak lupa dia minta maaf atas sikapnya dulu. Tanah pabrik itu 14 hektar. Tadinya tidak ada nilai tetapi kini tanah itu bernilai karena peruntukannya tidak lagi untuk pabrik tetapi hunian dan perhotelan.” Saya jual seharga USD 1 “ katanya.


“ Mengapa semurah itu “


“ Itu harga yang pantas untuk menebus kesalahan saya dan harga maaf dari kamu.” Katanya. Saya terharu. Tuhan , butuh lebih 20 tahun untuk saya mengetahui rahasia dibalik keikhlasan ketika di zolimi. Andaikan dulu saya umpat dia dengan kata kata kasar dan saya tebarkan cerita kecurangannya kepada orang lain, atau saya gugat ke pengadilan perdata, tentu dia akan menaruh dendam kepada saya dan tidak mungkin kembali kesaya.


Saya rangkul teman saya itu. Kami akan lalui kebersamaan ini bukan siapa yang harus membayar tapi memang semua orang bisa saja berbuat salah. Tidak ada manusia yang sempurna. Memaafkan itu indah, menentramkan dan selalu menang.


***

Ada teman saya bantu. Bahkan biaya kuliah anaknya saya bantu.  Tetapi tidak ada terimakasih. Bahkan ketika saya menghentikan bantuan. Karena saya liat dia tidak lagi sekedar minta bantuan tetapi numpang hidup dari bantuan orang lain. Diapun berdrama menjelek jelekan saya. Saya diam saja. Kalau ada yang minta klarifikasi pun saya tidak mau jawab. Mengapa ? karena kalau saya jawab, saya terpancing akan membuka aibnya. Itu sama saja saya melakukan perbuatan tidak baik. Saya tidak mau dianggap orang baik karena menjelekan orang lain.


Kalau saya membantu, itu bukan karena saya berharap pahala atau pujian. Saya tidak paham memberi dalam dimensi pahala. Apa yang saya rasakan ketika memberi adalah kebahagiaan. Merasa bahagia karena saya masih punya empati. Itu human being. Karena saya bisa memanusiakan manusia.  Biasa saja. Nothing to special. Tidak perlu pujian atau terimakasih sekalipun. Dalam hidup saya, tidak pernah dapat uang karena dipuji dan tidak juga blangsat karena dibenci.


Moral cerita.  Perbuatan baik itu bukan hanya berderma atau bersikap sopan kepada orang lain. Tetapi juga berdamai dengan sikap orang lain. Sekasar apapun orang terhadap kita, selagi dia tidak menyerang secara phisik atau secara hukum, abaikan saja. Lebih baik berserah diri kepada Tuhan. Bersabar itu menyehatkan lahir batin. Kita bisa focus kepada hal yang positif saja. Selanjutnya kita akan baik baik saja. Paham ya sayang.


Monday, June 14, 2021

Taman sekolah seumur hidup

 






“Kenapa banyak yang rumah tangganya goyah?, karena pertambahan waktu kan pertambahan masalah. Titik lemah terbesar adalah, kurang ilmu. Masalah nambah, kesulitan nambah, umur nambah, ilmu kurang nambah. Selain ilmu yang tidak bertambah, faktor lainnya karena iman yang tidak kuat. Nikah dengan siapapun kalau iman kita nggak menguat karena ilmu kita nggak nambah, ya ujungnya mirip. ( rumah tangga bermasalah) Karena setiap orang masalahnya pasti bertambah.” Demikian kata seseorang. Saya terpanggil untuk mengkomentari dari sisi saya orang bodoh.


istri saya tidak sekolah tinggi. Hanya tamatan Sanawiyah. Dunianya hanya  rumah. Sementara saya jadi elang di luar rumah. Beinteraksi dengan berbagai kalangan dan lintas benua. Berteman dari yang tidak S1 sampai yang S3. Bahkan saya menggaji mereka. Tetapi ketika sampai sampai di rumah, kalau salah ya tetap saja disalahkan istri. Engga ada urusan dengan posisi saya di luar rumah, yang petarung dalam segala hal.  Seburuk apapun orang lain menilai saya, istri saya tetap tidak tergoyahkan. Tidak ada satupun orang diluar rumah yang berhak mengadili saya kecuali dia. 


Dalam islam berumah tangga itu adalah sama saja melakasanakan setengah beragama. Setengahnya lagi kehidupan di luar rumah, seperti jadi dosen, ustad, pengusaha, pejabat, anggota DPR atau lainnya. Hebat di luar rumah, itu hanya setengah doang nilainya.  Mengapa? karena rumah tangga adalah lembaga pendidikan,  yang Tuhan langsung ajarkan kepada manusia. Sadar tidak sadar, di Rumah tangga itu proses pendidikan karakter orang beriman ditempa dari waktu ke waktu. Dari sikap istri atau suami itulah keimanan dan akal bertaut. Antara syariat dan hakikat bertemu. Agar kedua belah pihak rendah hati.


Lantas kenapa Tuhan tempatkan rumah tangga itu tinggi sekali? Karena di rumah tangga, kebohongan itu tidak bisa dibungkus. Di luar rumah anda bisa membungkus diri dengan pakaian, sorban, aksesoris, retorika. Tetapi di rumah, anda telanjang lahir batin. Dari itulah ego anda dibenturkan satu sama lain dengan pasangan anda. Proses membonsai ego itu terjadi setiap waktu. Kadang masalah sepele jadi besar dan menyakitkan. Saling berdalil salah benar, seperti orang bego. 


Kalau anda terus bersatu, proses belajar terjadi terus menerus. Sehingga membuat anda jadi orang bijak. Menjadi orang kuat lahir batin menghadapi kehidupan di luar rumah yang tak ramah. Tapi tidak mudah. Memang kalau tidak ikhlas, mudah sekali berdalil menyalahkan pasangan. Mudah sekali melihat rumput tetangga lebih hijau. Rumah tanggapun jadi prahara, nerakapun tercipta. Mudah sekali meliat orang di luar rumah sebagai pembanding. Dan merasa pantas bersanding dengan selain pasangan di luar rumah.


Apalagi kalau sedikit paham ilmu agama, membandingkan suami harus seperti Nabi atau Ali bin  Abi thalib atau istri seperti Fatimah Zahra.  Padahal anda bukanlah Nabi, bukan Fatimah zahra. Anda adalah manusia akhir zaman yang pandai mengeluh dan selalu merasa pandai dari orang lain. Di rumah tangga itu, tidak ada dalil yang lebih hebat kecuali ikhlas. Kuncinya adalah cinta. Kalau cinta sudah terhalau, maka apapun mudah disalahkan dan dipermasalahkan.  So, jadikanlah Rumah tangga taman pendidikan sepanjang usia.


Pemerintah Suriah jatuh.

  Sebelum tahun 2010, kurs pound Syuriah (SYP) 50/1 USD. Produksi minyak 400.000 barel/hari. Sejak tahun 2011 Suriah dilanda konflik dalam n...