Saturday, June 20, 2020

SEX and attitude


Masalah seks masih dianggap tabu untuk diperbincangkan dan seringkali dianggap remeh karena tidak dipelajari dan dicermati dengan seksama. Padahal, seks sangat penting dan tidak ada seorang manusia pun yang lepas dari seks. Disadari maupun tidak disadari, diakui ataupun tidak diakui, mereka yang memiliki gangguan kejiwaan dan masalah seksual memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat, bangsa, dan juga negara.  Apa ada pemimpin yang mau mengakui dirinya mengalami masalah gangguan kejiwaan dan masalah seksual? Apa ada masyarakat umum yang juga mau menyadarinya? Semua dapat dibuktikan dari perilakunya sehari-hari.

Kaum kiri percaya bahwa hanya dengan sosialis komunisme negara akan makmur atas dasar masyarakat tanpa kelas. Tetapi apa yang terjadi ? Di Uni Soviet, terjadi kelaparan di masa kekuasaan Stalin, dan akhirnya bangkrut di era Mikhail Sergeyevich Gorbachev. Di China, Mao sangat yakin revolusi kebudayaan merupakan lompatan China jauh kedepan. Tetapi 10 tahun Revolusi kebudayaan, Mao justru menciptakan wabah kelaparan dengan angka kematian mencapai 25 juta orang. Venzuela, negara produsen minyak dengan cadangan minyak terbesar di dunia, akhirnya bangkrut dan rakyat harus menjual anak gadisnya untuk sepiring mie instant.

Tapi tahukah anda...Bapak pendiri Uni Soviet, Vladimir Lenin’s, juga pencetus revolusi Bolshevik, sebuah revolusi kaum kiri yang menggetarkan dunia dan melahirkan internatioanalisasi komunisme. Ternyata dibalik kejeniusannya, dan kehebatannya, dia adalah orang yang tidak suka sex. Walau punya istri dua dan penganjur poligami, dia sendiri tidak tahu bagaimana membuat dia tertarik kepada seksualitas wanita. Tak ubahnya dengan Mao yang inferior complex di hadapan istrinya, Jiang Qing, karena kalah di tempat tidur. Karena itu Revolusi kebudayaan bebas dikendalikan istrinya, dengan korban 25 juta orang.

Kaum Kanan, sangat percaya bahwa kekuasaan atas dasar Agama, akan menjamin kemakmuran dengan semua kebutuhan terjamin. Karena Tuhan  meridhoi. Tetapi dalam kenyataannya, sejarah kekhalifahan Turki Ustmani akhirnya bubar setelah 6 abad berdiri. Karena tersudut oleh hadirnya revolusi Industri di Inggris dan lahirnya paham nasionalisme. Khilafah gagal melakukan perubahan , apalagi memakmurkan rakyanya. Karena para elite terlena dalam kemakmuran bagi mereka sendiri. Dan akhirnya semua wilayah taklukan memisahkan diri. Tapi tahukah anda...sejarah dinasti Usmani menunjukkan, pada akhirnya tafsir tentang ”Islam” masa itu dikaitkan dengan ”Islam” para sultan yang hidup antara seraglio yang dihuni ratusan selir.Para sultan memang punya kelainan sex, hypersex

Kapitalisme, yang kemudian melahirkan neoliberal bersama dengan jargon demokratisasi, diyakini sebagai cara kebebasan pasar untuk membebaskan orang bisa menjadi apa saja.  American Dream, katanya di pusat lahirnya peradaban kapitalis itu. Kapitalisme, ia bagian dari modernitas yang lahir bersama penaklukan dunia dan kehidupan, yang menghabisi kebenaran tunggal, menjadikan pasar sebagai agama baru, dan uang sebagai sebagai the second god. Tetapi faktanya, wallstreet sebagai jantung kapitalis terpuruk, mengakibatkan gagal bayarnya utang sebagian negara Eropa dan memaksa AS menjadi debitur untuk mengongkosi anggaran yang defisit. Dan yang tersisa kini adalah masyarakat kapitalis yang bingung di tengah ketidak pastian pasar. American dream, hanya mimpi, nightmare. 

Tapi tahukah anda...Keyness bapak kapitalisme ternyata dia sendiri gagal menghargai nilai, itu karena dia gay. Trump menghancurkan kemitraan dengan China, dan membuat Ekonomi AS terpuruk karena dia tersingkir dari Ivana akibat seksnya buruk. Tak ubahnya dengan Hitler yang paranoid dan psikopat karena impoten. Mungkin kalau ingin tahu kehidupan sex seseorang maka lihatlah prilakunya. Kalau dia emosian, paranoid, dan  raja tega, terkesan gila, arogan, itu karena kehidupan sex nya buruk. 

Tuesday, June 16, 2020

Erick dan Adian Napitupulu


Secara pribadi saya sangat menghargai  sikap Bang Adian Napitupulu. Dia sangat konsisten dengan ajaran Marhaen. Baginya apapun kebijakan negara harus bisa diterjemahkan dengan mudah dan tujuannya jelas berdasarkan Pancasila. Sikap berbeda bang Adian dengan pemerintah soal dana talangan BUMN khususnya Garuda, lebih didasarkan kepada pertimbangan idiologi yang dia perjuangkan. Bahwa negara harus ada hadir secara significant dalam BUMN. Bila perlu saham pemerintah harus dominan. Bila perlu Pemerintah harus keluarkan tambahan modal kepada BUMN agar perannya lebih besar bagi pembangunan, untuk rakyat tentunya.  

Yang jadi masalah adalah sejak Soeharto jatuh dan rezim reformasi berkuasa, UU dan PP yang ada di negeri ini telah berubah sesuai dengan Amandemen UUD45. BUMN tidak lagi dengan prinsip agent of development tetapi business oriented. Tampa disadari kita sudah memasuki era state of capitalism. Privatisasi terjadi secara terus menerus sejak era Gus Dur sampai era SBY. Memang era Jokowi privatisasi dihentikan. Namun yang sudah terlanjur diprivatisasi terus saja DPR izinkan untuk righ issue sehingga mengurangi porsi saham Pemerintah. Lantas gimana solusinya ?

Menurut saya, kita bisa saja menuju state of capitalism tetapi tetap mengacu kepada UUD 45 pasal 33 yaitu sosialis. Gimana caranya? pemerintah harus lakukan audit PSO (Public Service Obligation). ) secara menyeluruh terhadap semua BUMN yang ada. Nah kalau index PSO di bawah 50% ya lepas saja BUMN itu. Karena negara engga perlu ngurusi bisnis yang tidak berhubungan dengan kewajiban sosial kepada publik. Contoh Telkom, kalau memang tidak ada lagi unsur pelayanan sosial kepada publik, dan semua sudah bisnis ya jual saja. Uangnya pakai untuk memperkuat Angkasa Pura atau PT KAI atau PELNI. 

Di China standard gaji pegawai BUMN didasarkan kepada index PSO Semakin tinggi index nya semakin tinggi gaji pegawai tersebut. Contoh Kepala Stasiun Kereta Louho di Shenzhen gajinya lebih tinggi dibandingkan Walikota Shenzhen. Mengapa ? Karena tanggung jawab sosial yang berhubungan dengan publik lebih berat dibandingkan dengan walikota. Gaji pegawai Agriculture Bank OF China. lebih tinggi dibandingkan dengan Bank central China.Mengapa ? karena Agriculture Bank OF China lebih besar index PSO nya dibandingkan People Banks Of China, yang hanya melaksanakan UU dan kebijakan pemerintah. Agriculture of bank china harus mengelola ratusan juta petani dan nelayan, dan sebagian besar lemah namun menjadi tanggung jawab negara harus dibina. 

Apakah BUMN yang bekerja secara penuh 100% Indek PSO nya merugi? Tidak. Di Cina, PSO tinggi, maka tinggi juga kualitas pelayanan kepada publik. Karena hanya orang terbaik dan berkualitas saja yang bisa diterima bekerja di BUMN. Gaji mereka lebih besar dari perusahaan non PSO. Akibatnya pelayanan publik   semakin baik dan semakin dicintai oleh semua lapisanan masyarakat. Dari kelas menengah BUMN dapat untung namun pada waktu bersamaan juga bisa memberikan subsidi tarif kepada rakyat yang tidak mampu dengan standar layanan yang sama. Di China, 30% sumbangan PDB berasal dari BUMN. Mengapa saya ambil China sebagai studi kasus? Karena China bisa menerapkan state of capitalisme tanpa meninggalkan sosialisme. Kenapa kita egga belajar dari China.

Apa yang dilakukan Erick sekarang dalam membenahi BUMN memang lebih kepada business oriented. Yang merugi jual, yang engga efisien dipangkas. Itupun tidak salah. Karena dia hanya melakasanakan UU dan PP yang ada. Tugas DPR mengubah UU  yang sehingga bisa menempatkan BUMN sebagai state of catapitalism namun tidak kehilangan ruh Pancasila dan UUD 45. Nah Itu tugas Bang Adian di DPR agar regulasi kita kembali ke khitah  Pancasila, sila ke lima. Tetap semagat!

Saturday, June 13, 2020

Sorga dan Neraka


Menurut kaum sufi kisah perjalanan mi’raj Nabi Muhammad ke Sidaratul Muntaha dilakukan dalam semalam. Nabi menggunakan kendaraan Bouraq, yang melesat seperti cahaya. Ketika sampai di gerbang Sidaratul Muntaha, malaikat Jibril yang mendampingi Nabi tidak bisa masuk ke dalam. Mengapa? “ Sayapku akan terbakar bila masuk ke dalam Sidratul Muntaha. Karena di dalam itu ada Cinta, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang “ Kata Jibril. Maka hanya Nabi yang bisa masuk kedalam untuk menerima perintah sholat. Kaum sufi berprasangka bahwa Tuhan itu adalah Cinta. Makanya kalau ingin mendekati Tuhan, tentu haruslah dengan konsep Cinta. Itulah Kaum sufi.

Al Gazhali adalah manusia religius yang autentik. Dia percaya pada wahyu, dia menghormati Nabi dan Kitab, dia setia kepada syariah, tetapi tidak merasakan kehadiran Allah secara jelas. Gazhali tiba tiba mengalami krisis ruhani, dan pergi kepengasingan. Dari sinilah terjadi transformasi kejiwaan, dari mendekati Allah karena dorongan rasa takut berubah menjadi Cinta. Mungkin semacam konsep beragama kaum tasauf, seperti untaian syair Rummi. Fikih adalah fikih dan Anda harus mengikutinya, tetapi Anda tidak bisa mencapai Allah dengan mempelajari Al Quran dan ritual semata. Anda perlu membuka hati, dan hanya para sufi yang tahu cara membuka hati untuk menebalkan nilai nilai kemanusiaan, dalam cinta dan kasih sayang. 

Orientasi beragama bagi kaum sufi bukanlah karena fantasi surga dengan 72 bidadari atau ketakutan karena neraka yang maha panas dan kejam.  Mengapa? konsep sorga dan neraka itu konsep paling terbelakang dalam beragama. Beragama orang awam. Beragama karena pamrih. Padahal Cinta tidak mengenal pamrih. Bagi  kaum sufi, Konsep sorga neraka itu bukanlah “tempat”. Tetapi itu dipahami sebagai “kondisi”, dan itu bukan hanya di akhirat tetapi juga di dunia. Apa itu? Sorga itu di mana kondisi manusia sangat dekat dengan Tuhan. Kondisi yang selalu prasangka baik dan berpikir dan berbuat hal yang positip. Karenanya, hidup jadi nyaman dan aman. Ukurannya sudah melewati materi dan persepsi. Itulah Ikhlas.

Sebaliknya neraka itu di mana kondisi manusia sangat jauh dari Tuhan. Sangking jauhnya, mereka engga yakin Tuhan maha penjaga agama. Makanya mereka ingin jadi pembela agama. Terbentuklah Front Pembela Agama. Mereka tidak yakin Tuhan maha adil, makanya mereka selalu berprasangka buruk dan ingin medirikan khilafah agar keadilan tegak. Ya, semua hal dibuat negatif. Termasuk PKI yang sudah matipun dianggap masih hidup. Makanya mereka selalu berisik dan penuh kebencian. Karena hidup mereka seperti di neraka. Panas terus bawaannya dan cintapun semakin terhalau, Tuhan pun semakin jauh untuk didekati.

Nah, bila di dunia sudah menemukan sorga, hidup bahagia lahir batin, penuh ikhlas maka dalam kehidupan dimensi akhirat akan sama saja. Soal “tempat” engga penting lagi. Begitupula bila di dunia merasakan neraka, maka di akhirat tidak akan jauh beda. Karena perpindahan dari dunia ke akhirat hanyalah perubahan dimensi ruang waktu. Sementara Tuhan, Sang Pencipta kan tidak berubah. Tuhan tetap dan abadi dalam ujudnya yang tak terdefinisikan. Cara terbaik dan mudah melatih menciptakan sorga, ya di rumah tangga. Menikahlah. Kalau bahagia, maka separuh sorga sudah ditangan kita. Selebihnya bagaimana kita bisa berguna bagi orang banyak dan bersabar atas segala fitnah dan hujatan, serta pandai bersyukur.

Wednesday, June 10, 2020

Keturunan Nabi.


Nabi Muhammad punya tiga putra. Dua dari istri pertamanya, khadijah. Satu dari Istri, Mariah Qibtiyah. Tetapi takdir bagi ketiga putra Rasul itu tidak berumur panjang. Dua putra dari istrinya Khadijah yaitu Abul Qasim, meninggal dalam usia dua tahun. Abdullah, meninggal dunia setelah lahir beberapa hari. Sementara dari istrinya Mariah Qibtiyah, putranya bernama Ibrahim meninggal dalam usia 16 bulan. Seandainya ketika Nabi Muhammad wafat punya putra yang ditinggalkannya , sejarah khilafah 4 mungkin tidak akan pernah ada. Artinya, dengan tidak adanya putra nabi penerusnya maka sumber fitnah dikemudan hari terhadap Islam tidak terjadi. Tidak akan ada orang mendewakan keturunanya dan bahkan mengangkatnya sebagai nabi atau imam besar. 

Mengapa ?

Secara budaya Arab atau penganut adat patriakat, garis keturunan itu ada pada pria, bukan wanita. Hasil penelitian Genetika diabad modern sekarang, memang membuktikan bahwa meski anak mewarisi DNA dari ayah dan ibu, namun GEN  ayah lebih dominan. Itu sudah dibuktikan dalam riset Genetika yang dilakukan oleh team  University of North Carolina’s School of Medicine. Bahkan penelitian yang dilakukan Corry Gellatly dari Newcastle University, ternyata Sperma laki-laki menentukan jenis kelamin bayi. Jadi kalau boleh disimpulkan prialah pembawa dan penentu faktor keturunan.  Lantas mengapa ada orang mengatakan dia keturunan Nabi Muhammad, bahkan meng claim mereka sebagai cucu Nabi? Fakta sejarah yang ada adalah Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein, yang adalah keturunan Sayyidah Fathimah Azzahra yang merupakan putri Nabi yang bersuamikan Ali Bin Abi Thalib. Nah ini disebut dengan keturunan jalur Nasab. Padahal jalur Nasab ini secara genetik bukanlah keturunan Nabi tetapi Ali Bin Abi Thalib.  

Tapi ada juga yang tidak ada kaitanya dengan Fatimah namun mereka dianggap sebagai pewaris Nabi. Siapa mereka itu? ya para ulama besar, yang selain alim juga mengamalkan ilmunya. Ini disebut dengan jalur sebab. Argumen bahwa para ulama itu sebagai pewaris Nabi ada banyak hadith dan Al Quran yang menerangkan itu. Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa dianggap Habib dengan cara mengikuti jejak perilaku Nabi khususnya akhlak beliau, seperti jujur, berprasangka baik, tidak melakukan perbuatan maksiat, tidak membukan aib orang lain dan tidak mencampuri urusan orang lain, hospitality atau ramah, mengerjakan amar ma’ruf nahi munkar tetapi dengan cara yang ma’ruf. Kalau tidak, dia bukan siapa siapa. 

Nabi memang sang messenger atas lahirnya Islam, yang kemudian hari melahirkan dinasti besar di bawah panji Islam. Namun tidak ada hubungannya dengan keluarga Nabi. Keagungan Rasul dan Islam tidak ternoda dengan drama politik kekuasaan yang membawa Panji Islam. Bagaimanapun itu bukan islam. Itu tetaplah politik yang bisa saja menghalalkan segala cara.  Dalam sejarah Islam, cucu Nabi bernama Hasan meninggal karena diracun oleh lawan politiknya. Adiknya Hasein meninggal di Padang Karbala oleh pasukan Yazid bin Muawiyah. Bahkan menantu Nabi Ali Bin Abi Thalib , ayah dari Husein dan Hasan meninggal karena dibunuh oleh lawan politiknya. Yang membunuh keluarga Nabi juga orang islam. Yang menginginkan kekuasaan atas nama Islam. Tapi itulah politik. 

Tuesday, June 09, 2020

Kekuasaan



Khilafah Turki Ustmani awalnya tidak punya tradisi bahwa kekuasaan diwariskan kepada anak sulung. Sehingga sering terjadi pertikaian di antara para saudara untuk mengklaim takhta. Ketika Mehmed II sedang mengepung Konstantinopel, pamannya sendiri bertarung melawannya dari dalam tembok. Mehmed pun menangani masalah ini dengan dingin. Ketika dia naik takhta, dia mengeksekusi sebagian besar kerabat lelakinya. Sejak saat itu, setiap sultan baru yang naik takhta diwajibkan untuk membunuh semua kerabat lelakinya. Bahkan Suleiman yang Agung (Suleiman I) menyaksikan dari belakang layar saat putranya sendiri dicekik sampai mati dengan tali busur. Diketahui bahwa anaknya menjadi terlalu populer di kalangan tentara sehingga sang sultan merasa tidak aman. Kebijakan "fratrisida" itu tidak pernah populer di kalangan masyarakat umum atau para ulama, dan kebijakan itu diam-diam ditinggalkan ketika Ahmed I meninggal pada tahun 1617. Namun caranya tetap saja sadis, calon pewaris takhta harus dikurung di Istana Topkapi, Istanbul, di dalam sebuah ruangan khusus yang dikenal sebagai kafes atau “kandang." Seorang pangeran Kekaisaran Ottoman mungkin menghabiskan seluruh hidupnya di dalam kafes, sehingga banyak dari mereka yang menjadi gila karena kebosanan atau menjadi terlalu bergantung pada alkohol.

Apa yang terjadi pada Khalifah Turki Ustmani mungkin tidak terjadi pada kerajaan lain namun intrik politik antar anggota kerajaan sangat sadis. Diantara mereka menghalalkan apa saja untuk bisa merebut kekuasaan. Di zaman Khalifah 4 sahabat Nabi, semua meninggal karena dibunuh orang terdekatnya. Walau dari luar istana nampak megah dan damai namun di dalamnya menyimpan prahara, yang siapapun berpotensi menjadi pengkhianat dan pembunuh. Mengapa itu bisa terjadi? karena sistem kekuasaan yang terpusat kepada khalifah atau raja. Raja atau khalifah sebagai ruler yang menentukan keadilan. Walau ada hakim namun pada akhirnya titah raja adalah hukum itu sendiri. Raja atau khalifah juga menjadi pusat sumber daya segala yang ada. Ia menjadi magnit bagi siapa saja yang ingin mendapatkan jabatan dan kekayaan. Jadi wajarlah bila sistem kerajaan atau khalifah ini sangat renta terhadap goncangan, khususnya disaat stabilitas ekonomi terancam. Tidak ada kekuatan by system yang bisa mengamankan proses politik agar kekuasaan tetap solid. Nation character tidak terbentuk. 

Kemudian sejak diperkenalkan sistem monarki konstitutional dimana kekuasaan raja hanya sebagai simbol persatuan dan kekuasaan pemerintah ada pada PM, sistem monarki bisa berjalan lumayan bagus. Namun belum bisa optimal karena PM masih dipilih oleh raja. Setelah sistem demokrasi lewat Pemilu yang memberikan hak rakyat memilih PM, maka saat itu kerajaan terhindar dari intrik politik internal. Para keluarga kerajaan bisa hidup damai menikmati statusnya dan mereka tidak perlu pusing memikirkan masalah pemerintahan dan politik. Itu yang terjadi pada Inggris, Thailand.

Namun dalam sistem negara republik, keadaan tidak ada ubahnya dengan kerajaan dimana kekuasaan presiden sangat besar. Seperti di Korea Utara, di Indonesia era Soeharto. Presiden menjadi satu satunya lembaga tak tertandingi.  Walau kekuasaan tertinggi ada pada MPR namun sebagian besar anggota MPR di pilih sendiri oleh presiden. Akibatnya Presiden menjalankan kekuasaan dengan tangan besi. Semua orang hanya percaya kepada presiden untuk urusan apapun. Bahkan Instruksi Presiden lebih ditakuti daripada UUD atau UU. Presiden tidak boleh disalahkan. Bisa ditebak, kekuasaan semacam itu , membuat intrik politik sangat keras diantara lingkaran dalam Presiden. Saling jegal dan saling fitnah terjadi.  Akhirnya Soeharto ditumbangkan oleh chaos, bau amis darah. Tak ubahnya dengan kejatuhan Soekarno.

Di era Reformasi, Indonesia mengubah UUD 45 dengan prinsip tidak ada lagi kekuasaan tunggal walau kita menerapkan sistem presidentil. Tidak ada lagi kekuasaan bisa selamanya. Harus ada pembatasan masa kekuasaan. Maksimum 2 periode. Tidak ada lagi anggota DPR/ MPR yang diangkat dan dipilih oleh Presiden. Semua harus ikut pemilu. Mereka terpilih lewat pemilu langsung. Desentralisasi diperkenalkan pada daerah. Sistem pengawasan hukum dibentuk agar tidak ada yang kebal hukum. Ada MK, KPK dan Ombudsman. Dengan sistem ini memang presiden benar benar hanya sebagai administratur atau manager. Di era Jokowi sistem ini ditampilkan dengan cara yang sangat egaliter. Presiden bisa bekerja dengan tenang tanpa pusing dengan intrik kekuasaan. Orang tidak lagi melihat lembaga presiden sebagai kekuasaan yang sakral.  Politi tidak lagi panglima. Hukum adalah panglima tertinggi. Namun anehnya ada sekelompok orang ingin kembali kesistem khilafah atau era orde baru, dan konyolnya PKI dijadikan kambing hitam. Ya mereka berfantasi menjadi khalifah yang punya barisan selir atau presiden seperti Pak Harto yang berkuasa seperti raja. Cara berpikir terbelakang dan mental rakus.

Thursday, June 04, 2020

Tapera dan semangat gotong royong.


Dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), para pendiri bangsa ini punya satu pemikiran yang sama bahwa kita tidak memilih model kerajaan, tidak juga memilih model republik parlementer. Tetapi model pemerintahan presidentil. Sistem presidentil pun tidak berdasarkan golongan atau idiologi tetapi berdasarkan kesejahteraan atau istilahnya welfare state. Mengapa? karena sistem negara kesejahteraan bertumpu kepada lima hal , yaitu Demokrasi (Democracy), Penegakan Hukum (Rule of Law), Perlindungan Hak Asasi Manusia (The Human Right Protection), Keadilan Sosial (Social Justice) dan Anti Diskriminasi (Anti Discrimination).  Hebatnya walau teori welfare state itu berdasal dari Barat namun dapat diterjemahkan secara apik dalam falsafah negara bernama pancasila.

Dalam perkembangan setelah merdeka, Soekarno belum bisa menterjemahkan welfare state itu dalam bentuk implementasi nyata. Karena antar golongan dan idiologi masih berbeda visi soal cara mencapai tujuan. Di era Soeharto, welfare state itu diterjemahkan negara menguasai semua dan negara membagikanya kepada rakyat. Namun karena tidak berdiri diatas sistem demokrasi yang sehat, maka tidak ada keadilan dan itu disebabkan hukum tidak tegak. Sehingga HAM tidak dihormati. Di era reformasi, sistem negara kesejahteraan itu diterapkan secara gradual. Maklum kekuatan golongan dan idiologi tidak semua setuju. Di awali lahirnya desentralisasi kekuasaan lewat UU Otonomi daerah.  Secara bertahap lahir juga Komnas HAM, MK, Ombudsman, KPK dan dihapusnya istilah pribumi dan non pribumi, menjadi WNI. Secara kelembagaan sistem negara kesejahteraan sudah established. Namum belum terimplementasi melalui sistem welfare state.

Diantara program welfare state itu adalah sistem jaminan sosial nasional untuk bidang kesehatan dan sistem jaminan pengadaan rumah atau Tapera. Dua hal ini sangat esensi terhadap nilai nilai negara kesejahteraan. Dua hal ini dalam sistem kapitalisme menjadi barang langka dan mahal. Karenanya negara harus hadir memastikan dua hal ini bisa terselenggara. Namun karena dasarnya welfare state maka itu bukan berarti negara sebagai penyedia dan rakyat sebagai penerima. Sistemnya adalah dari rakyat untuk rakyat. Negara hadir menyediakan payung hukum yang adil agar terjadi semangat demokrasi, sikap gotong royong, tepu saliro dan berkelajutan. Makanya keluarlah  UU SJSN tahun 2004. Namun baru bisa diterapkan tahun 2011 dengan dibentuknya UU BPJS. Dan tahun 2014 di era Jokowi barulah UU BPJS diterapkan secara nasional.  Memang tidak mudah. Proses politik sangat panjang dan melelahkan.

Kemudian, Tapera dibentuk atas dasar UU No. 4 tahun 2016 tentang tabungan perumahan rakyat. Untuk melaksanakan UU tersebut dibentutlah BP Tapera berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Apa esensi dari BP Tapera ini? Sama seperti BPJS ( hanya bedanya iuran BPJS dianggap premi,semetara Tapera itu tabungan),  bahwa pada intinya pengadaan perumahan itu tidak ditanggung negara dari APBN tetapi melalui semangat gotong royong. Ya dari masyarakat untuk masyarakat. Negara memastikan proses gotong royong itu dapat terlaksana. Ada kepastian bahwa setiap peserta Tapera akan punya akses memiliki rumah sendiri. Itu yang penting. Tentu dalam proses sampai sempurna sistem itu Tapera ini, APBN masih memungkinkan terlibat. Dalam jangka panjang peran APBN harus nol. Kalau bisa dana Tapera ini bisa menjadi financial resource untuk pembangunan pemberdayaan ekonomi rakyat. 

Jadi gimana prinsip dari tapera ini?. Bahwa setiap warga negara yang bekerja secara formal sepeti PNS, aparatur sipil negara (ASN), prajurit dan siswa Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), pejabat negara, pekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Desa, perusahaan swasta, dan pekerja informal atau mandiri  yang menerima upah, wajib ikut Tapera. Iuran sebesar 3% dari gaji pokok maksimum Rp. 12 juta/bulan. 0,5% ditanggung pemberi kerja dan 2,5% ditanggung oleh pekerja. Apakah uang iuran itu hilang bila anda tidak gunakan untuk beli rumah? Tidak. Kelak bila anda pensiun usia 58 tahun, uang itu dikembalikan ke anda dalam bentuk deposito, surat utang pemerintah pusat, surat utang pemerintah daerah, surat berharga di bidang perumahan, atau bentuk investasi lain yang aman. Jadi walau anda sudah punya rumah,  ikut BP Tapera ini tidak rugi. Anggap nabung sambil berperan aktif sebagai financial resource membantu pengadaan rumah secara nasional.

Anda bisa bayangkan. Apabila Tapera ini terlaksana. Maka negara punya financial resource raksasa untuk mengadakan rumah bagi rakyat miskin.  Karena akumulasi dana ini 79% untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan gaji maksimum Rp. 8 juta dan 21% untuk non MBR. Dengan adanya BP Tapera ini maka skema kredit komersial seperti Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) bersubsidi lainnya seperti KPR Subsidi Selisih Bunga (SSB), Subsidi Selisih Margin (SSM) hingga Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dihapus. Selanjutnya pengadaan rumah menjadi tanggung jawab masyarakat secara gotong royong lewat skema BP Tapera. Yang mampu membantu mereka yang tidak mampu. Begitulah keadilan sosial dimaknai dalam sistem welfare state. Jadi negara bukan sebagai fund provider tapi create social justice provider.

Saturday, May 30, 2020

China vs AS.


Dua tahun Hong Kong diobok obok oleh demontran. Tidak sedikit hujatan demontran kepada pemerintah China. Di sosial media, hujatan kepada pempimpin China sangat luar biasa buruknya. Selama itu pemerintah China di Beijing hanya diam. Selama dua tahun ekonomi Hong Kong defisit. Pemerintah China tetap jaga 9 bahan pokok. Maklum Hong Kong tidak punya pertanian. Harga masih dijaga stabil lewat subsidi. Semua tahu di balik aksi demo itu adalah AS. Banyak bukti video keterlibatan asing dalam aksi demo. Bahkan mereka sudah banyak yang ditangkapi dalam aksi demo, namun dilepaskan setelah memberi tahun motive nya. 

Saya punya bisnis di Hong Kong dan China. Saya sering komunikasi dengan teman teman yang terpaksa tidak bisa bisnis di Hong kong selama chaos. Mengapa pemerintah China diam saja? tanya saya kepada teman di China. Menurut mereka, bukan budaya China yang menghadapi keributan dengan retorika. Apalagi membuka aib orang di media massa dan menghujat. Kami tetap menjaga martabat orang lain bahkan kepada musuh sekalipun. AS memprovokasi orang muda di Hong Kong. Budaya dan didikan keluarga China tidak ada membenci. Kalaupun sekarang anak muda hong kong bertabiat membenci, itu karena diajarkan oleh provokator. Itulah racun kebudayaan yang ditebarkan oleh Barat dan AS. 

Kalau sampai akhirnya Pemerintah China bersikap keras dengan mengeluarkan UU Keamanan Nasional terhadap Hong Kong, itu dilakukan bukan atas dasar kebencian. Tetapi untuk menjaga dan melindungi hak orang yang tidak menginginkan chaos. Di Hong Kong ada 10 juta rakyat. Yang inginkan keributan tidak sampai 1 juta orang. Selebihnya inginkan damai. Hanya saja sebagian besar mereka ini tidak mau ribut dan marah kepada pro demokrasi yang melakukan aksi demo. Sehingga tidak terjadi bentrokan horizontal di tengah masyarakat. Mereka percayakan kepada pemerintah China untuk menyelesaikan masalah Hong Kong dan mereka percaya.

Menurut teman saya dari Ausi “ Cara pemerintah China adalah mengutamakan konsesus politik diantara elit partai, dan setelah itu, mereka bertindak sesuaii konsesus. Kalau mereka bertindak, tindakan itu tidak akan ada suara dan sangat cepat sekali. Ingat engga, bagaimana tentara rakyat  menghabisi gengster TRIAD di Hong Kong setelah penyerahan hong kong ke China dari Inggris. Hanya seminggu semua anggota TRIAD habis. Padahal 100 tahun inggris berkuasa di Hong Kong tidak bisa membersihkan Hong Kong dari gangster TRIAD. Karena sebelum Tentara bergerak, data intelijen sudah di tangan. Begitu juga dengan oposisi yang ada di Hong Kong. Datanya sudah ada. Baik yang langsung maupun tidak langsung terlibat. Tinggal aparat China bertindak, selesai urusannya. 

Paska pengesahan UU Keamanan nasional China, AS mencoba memprovokasi China dengan menghadirkan kapal induk mendekati perairan Taiwan yang disengketakan dengan China. Pemerintah China tidak terpancing. Namun sebelumnya Xijinping sudah menaikan anggaran Pertahanan sebesar 6% dari PDB China. Dan memperkuat rudal balistik antar benuanya. China sangat siap perang kalau diserang lebih dulu. AS harus sadar bahwa rudal nuklir China bisa sampai ke Washington. Yang harus dipahami oleh AS adalah budaya china itu adalah ketika mereka tidak lagi bersuara, itu tandanya mereka bersiap dengan perencanaan matang menghadapi segala kemungkinan terburuk. " AS tidak sehebat ceritanya. Buktinya melawan Iran saja sudah lebih 20 tahun gagal. Melawan Vietnam saja kalah. AS hanya gede retorika, macan kertas. " kata teman saya di Ausi.

“ Saya yakin manuver AS hanyalah retorika merusak reputasi China secara global namun AS tidak akan pernah mengerti bahwa China tidak akan melayani keributan di media massa. Tidak akan bisa mengubah sikap China terhadap Hong Kong. “ kata teman saya di China.

Pemerintah Suriah jatuh.

  Sebelum tahun 2010, kurs pound Syuriah (SYP) 50/1 USD. Produksi minyak 400.000 barel/hari. Sejak tahun 2011 Suriah dilanda konflik dalam n...