Saturday, November 03, 2018

Menjaga empati ?




"Kita belain para wartawan. Gaji kalian juga kecil, kan? Kelihatan dari muka kalian. Muka kalian kelihatan enggak belanja di mal. Betul, ya? Jujur, jujur," kata Prabowo disambut tawa awak media yang mengelilinginya. Kemudian di Boyolali Prabowo mengatakan “ Kalian kalau masuk, mungkin kalian diusir. Tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang-tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini. Betul?" kata Prabowo kepada para pendukungnya. Saya sempat berpikir mengapa sampai Prabowo kehilangan kata kata yang bijak untuk menunjukan sikap empati nya terhadap orang miskin?  Mengapa sikap  empatinya itu justru menghilangkan kesan niat baik  bahwa dia empati kepada orang miskin. Jawaban ini ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Adam Galinsky, professor of management and organizations at the Kellogg School of Management.

Adam Galinsky menulis dalam jurnal kepemimpinan, bahwa kekuasaan dapat menghambat empati. Dalam penelitian nya itu , peserta diperlihatkan satu set 24 gambar wajah mengungkapkan ; kebahagiaan, kesedihan, takut, marah. Untuk setiap gambar, para peserta diminta untuk menebak mana dari keempat emosi itu yang terdapat dalam gambar. Sebagian peserta salah dalam menilai ekspresi emosional orang lain. Artinya sebagian besar mereka tidak mengenal emosi orang lain disekitarnya atau kurang tanggap terhadap lingkungannya. Siapa yang menjadi objek penelitiannya?  Mereka adalah orang yang berpendidikan tinggi yang lebih mengedepankan logikanya dalam bersikap dan bertindak. Mereka umumnya elite politik, pimpinan perusahaan besar artinya kelompok menengah atas. 

Secara pribadi saya pernah membuktikan penelitian dari Adam Galinsky  itu waktu ketemu dengan top executive bank.  Ketika di hadapan resepsionis di kantor lembaga keuangan di Hong kong. ." Yes Sir, ..
" I have appointment with Mrs XXX"
" Your name please "
Saya menyerahkan business card saya.
" Are you Mr. Bandaro?
" Yes I am "
Resepsionis itu melihat sekujur tubuh saya dengan ragu.
" Ok . Follow me"
Dia mengajak saya keruangan meeting. " Please wait here" Katanya berlalu.
Tak berapa lama datang seorang wanita dengan gaun eksekutif terkesan berwibawa. Menatap saya sejurus tanpa senyuman. 
" Maaf, boleh saya lihat passpor anda? 
Saya berikan paspor saya sambil berusaha tersenyum. Namun wanita itu tetap sikapnya berwibawa. 
" Saya mau bertemu degnan Bandaro, bukan Mr. Tardjuman." Katanya, karena memang di pasport naman saya Erizeli Tadjuman. Tidak ada nama Bandaro. 
" Oh nama asli saya ya itu. "
" Mana Bandaro"
" Ya saya.."
" Jangan buang waktu saya...Sebaiknya Bandaro datang kemari" Katanya ketus sambil berdiri seakan minta saya keluar dari ruangan.

Saya tersenyum dan ikut berdiri. Dia membukakan pintu untuk saya keluar dari ruangan meeting. Cantik ,cerdas dan professional.Itulah kesan saya kepada wanita itu. Jam 6 sore dia telp saya dengan minta maaf karena dia baru dapat email dari London bahwa dia telah melakukan kesalahan. Dia janji akan menebus kesalahan itu dengan membayar makan malam..saya hanya tersenyum. Tadi waktu makan malam dia menegaskan akan membantu saya dengan sebaik baiknya. Dia juga berjanji tidak akan mengecewakan saya. Dia engga salah. Karena memang penampilan saya tidak seharusnya berada di tempat dimana orang di ukur dari penampilan. Persepsi nya tentang Bandaro tidak seperti yang di lihatnya.Di usia menua ini saya tidak akan tersinggung orang merendahkan saya. Perjalanan hidup saya terlalu kenyang di rendahkan...saya yakin saya akan baik baik saja..

Mengapa semakin tinggi strata sosial orang semakin kurang sikap empatinya kepada orang yang miskin? Kalaupun ada jumlahnya tidak banyak. Sedikit sekali. Karenannya ia menjadi fenomenal, contoh Jokowi sang presiden. Budi Hartono boss Djarum, Bill Gate, Warren Buffet . Mengapa ? Pertama, karena faktor lingkungan yang membuat orang hanya menghargai uang dan logika. Semakin sukses dan naik status sosialnya semakin tajam logikanya bahwa orang hanya di hargai karena transaksional. Kedua, pendidikan keluarga. Keluarga yang tidak terbiasa dekat dengan lingkungan miskin atau tida terbiasa memahami  cara cara berpikir orang miskin memang sulit untuk berempati.

Jadi kalau ada segelintir orang dari kalangan elite dan orang kaya yang rendah hati dan penuh cara indah menjaga empatinya, itu karena dia punya sikap dua hal juga. Pertama, dia tidak menjadikan uang sebagai ukuran sukses. Kedua, logikanya kuat bukan karena titel tinggi tetapi dia mampu menjaga keharmonian. Seperti orang drive kendaraan. Keharmonian antara logika dan perasaan menentukan kapan rem ditekan , kapan setir dibelokan, kapan gas ditekan. Ada sesuatu yang menggerakan mempengaruhi otak dan indra berbuat. Hanya jiwa yang bisa membuat itu harmoni. Bagaimana caranya ? ya latihan. Tanpa latihan tidak mungkin bisa. Anda tampil sederhana. itu latihan jiwa. Anda menjaga perasaan orang agar tidak terhina, itu latihan jiwa. Bersikap sabar tanpa emosional, itu latihan jiwa. Bergaul dengan orang miskin dan berinteraksi dengan mereka, itu latihan jiwa. Puasa senin kemis, itu latihan jiwa.

Nah kalau Prabowo seenaknya bilang gaji wartawa kecil, orang boyolali tampang miskin yang tak pantas masuk hotel berbintang lima, acuh terhadap orang miskin yang ingin selfi dengannya, itu karena  anggap uang segala galanya dan karena faktor tidak adanya latihan jiwa bagaimana menjaga empati. Sehingga tanpa dia sadari sikap aslinya keluar. Aneh ? engga juga. Karena untuk bisa bersikap seperti Jokowi, Warren Buffet dan Budi Hartono engga gampang. Sulit. Mengapa ? Mereka harus sudah selesai dengan dirinya sendiri. Hatinya lembut dan selalu ingin membahagiakan orang lain , walau hanya sepatah kata yang memberikan harapan dan semangat .Tidak mungkin mereka memberikan ungkapan pesimis dan menyalahkan orang lain agar terhormat pada waktu bersamaan merendahkan orang yang status sosial dibawahnya.  Tidak mungkin. 

Tuesday, October 30, 2018

Kekuatan Cinta


1987

Mira tidak pernah mecintaiku tapi akhirnya dia menikah denganku. Mungkin kamu heran?. Engga usah heran. Inilah yang disebut takdir. Mira datang kepadaku karena dia telah berbadan dua akibat hubungannya dengan Endi, pacarnya. Walau dengan getir aku menerima karena alasanya untuk menutup aib dihadapan keluarganya, dan memungkinkan ada harapan dia tetap bisa melanjutkan kuliah setelah melahirkan. Aku berjanji akan menjaga rahasia ini dihadapan orang tuanya. Rahasia itu baru akan disampaikan setelah anak lahir. Maksudnya agar kami bisa menikah kembali secara resmi. Maklum hukum agama tidak bisa menikahi wanita sedang hamil. Jadilah pernikahan yang pura pura. Tapi aku terima itu semua karena aku memang mencintai Mira.

1989
Disamping disibukan dengan kuliah di sore hari, akupun disibukan dengan pekerjaan sebagai salesman keliling. Hanya itu pekerjaan yang bisa kudapat. Setiap hari dengan motor aku berkeliling kota untuk mendatangi calon pembeli. Tak ada gaji kecuali pengganti transfort dan uang komisi. Dari itulah aku bergulat membangun keluarga. Menafkahi keluargaku. Ya , aku pantas menyebut keluarga. Karena dirumahku bukan hanya aku dan Mira tapi juga ada Ananda. Putri kecilku yang cantik. Ku panggil dia dengan sebutan Nanda. Usianya baru satu tahun namun keberadaannya telah membuat hari hari kami semakin bahagia. Mirapun memilih berhenti kuliah karena itu.

1991
Nandaku, cantik dan lincah. Pertumbuhannya sangat mempesona. Dia cerdas . Gemar berlari kesana kemari dirumah petak kami.Selalu hadir didepan pintu ketika aku pulang dari kantor. Kedua tangannya langsung terjulur untuk minta digendong. Mira menyaksikan tingkah Nanda bersamaku dengan senyum bahagia. Setelah itu Nandaku akan tetap bersamaku. Dia gemar bermain apa saja yang ada didalam rumah. Kadang karena acap dia terjatuh dan menangis. Tangisan baru berhenti setelah kudekap. Kadang kelincahannya ini membuat MIra kesal hilang sabar. Tak ada yang selamat perabotan yang tergeletak. Asalkan terjangkau dengan tangannya maka bila itu piring, akan pecah. Bila sudah begini, Mira akan berteriak teriak kesal. Namun Nandaku tetaplah cahaya bagi kami berdua. 

1992
Ini hari wisudaku. ” Aku mampir kekantor sebentar untuk menyelesaikan pesanan pelanggan yang kemarin kudapat dan kemudian bergegas pulang.” Kataku kepada MIra agar dia menantiku dirumah. Namun setiba aku dirumah, sudah ada Endi sahabatku dulu yang juga pacarnya Mira. Dengan tenang Mira berkata bahwa dia harus kembali kepada Endi. Alasannya selama berumah tangga dia tidak bisa jatuh cinta denganku. Mira merelakan kalau aku mau merawat Nanda untuk sementara. Alasannya dia ingin mendukung karir Endi , nanti setelah mapan dia akan jemput Nanda. Aku hanya diam tanpa bereaksi apapun. Aku sadar, hanya masalah waktu Mira akan pergi meninggalkanku. Ini udah dikatakannya dari awal dan alasan dia tidak ingin punya anak dariku. Bagaimanapun aku bersyukur telah diberi kesempatan bersama dalam hidupnya walau hanya lima tahun.

1995
Nandaku sudah masuk sekolah. Dia cerdas dan sungguh sungguh belajar. Setelah Mira pergi, aku banting setir jadi pengusaha. Usahaku sebagai pengusaha terus berkembang. Aku bukan lagi sebagai salesman keliling tapi sudah menjadi pedagang eksport impor. Aku selalu sibukt. Dan Nandaku sehari hari lebih banyak bersama ART dirumah. Namun aku selalu luangkan waktu untuk pulang lebih cepat agar bisa menuntunnya mengerjakan PR sekolah. Hanya kadang ketika malam acap terdengar Nandaku mengigau menyebut mamanya. Ini mungkin ketika Mira pergi dari rumah dengan alasan keluar negeri dan akan kembali secepatnya. Tapi Mira tidak pernah kembali lagi menjemputnya. Akupun kehilangan kontak dengan Mira sejak ia pindah keluar kota. Orang tuanyapun tidak begitu peduli dengan kehidupan Mira.

Ketika Nandaku terbangun dari tidurnya, yang pertama ditanyanya adalah mamanya. Kukatakan dengan hati hati tentang Mira " Mama Nanda ke luar negeri untuk kerja. Mama cari uang untuk kita. "
" Luar negeri dimana ayah " Katanya lugu.
" Amerika, anakku "
" Jauh Ayah..?
" Jauh sekali. Tapi mama akan pulang untuk Nanda.." kataku dengan tersenyum untuk menyemangatkan hatinya.Nanda tersenyum juga. Sejak itulah rahasia tentang ibunya selalu kupegang rapat. Aku tak ingin buah hatiku membenci ibunya. Tak ada yang perlu disalahkan dan kecewa karena itu. Biarlah waktu nanti yang akan berkata.

2004
Nanda telah kelas 3 SMP. Dia cerdas. Dua kali lompat kelas etika di SD. Dia selalu juara disekolah. Nanda tumbuh menjadi remaja yang cantik jelita. Mirip Mira. Di matanya kulihat dia adalah hero bagiku. Keteduhan wajahnya yang senantiasa berhias senyum untuku , telah membuat hidupku begitu sempurna. Sejak kepergian MIra, aku tidak pernah menikah lagi, Nandalah yang menyediakan sarapan pagi untukku. Membuat minuman untukku. Aku tak lagi mempertanyakan mengapa Mira tidak ingat Nanda. Aku syukuri bahwa Nanda adalah hadiaah terindah Tuhan kepadaku. Apalagi Nanda tumbuh menjadi remaja yang sholeh.
” Ayah, Nanda pakai jilbab aja, ya. ” Katanya satu hari.
” Ya, Anak ayah semakin cantik kalau pakai jilbab ” Kataku
’ Nanda hanya tak ingin diganggu teman teman pria di sekolah. Nanda hanya inign terus belajar biar pintar. Nanda mau keluar negeri cari Mama...” Tak pernah sakalipun dia meninggalkan sholat. Kadang lama dia berdoa dan bila kutanya ” Apa yang Nanda minta kepada Tuhan ”
” Nanda hanya ingin Mama cepat pulang, ayah. ” Katanya. Pinta tulusnya adalah deritaku. Aku memang berbohong. Itu saja. Nanda tdak tahu bahwa Mamanya pergi untuk melupakannya. Bagaimana dengan MIra ? belakangan aku dengar kabar Mira ada di Kalimantan. Dia sudah bercerai dengan endi. Pernah aku mencoba mencarinya di kalimantan tapi terlambat Mira udah pindah dari tempat tinggalnya. Entah kemana.

2007
Nanda tamat SMU, dia bersikeras hendak melanjutkan sekolah ke Amerika. Tetap alasannya ingin mencari ibunya. Berulang kali aku meyakinkan dia bahwa tidak mudah menemukan mamanya. AS itu negara besar. Tapi Nanda ingin terus mencari mamanya. Nandaku langsung sujud dipahaku. Di peluknya pinggangku. ” Ayah ,Nanda sebetulnya engga mau ninggalin ayah sendirian. Nanda engga maksa minta untuk sekolah kesana. Engga Ayah.. Nanda hanya ingin cari mama...ayah..”. 
“ Mir, dengarlah anakmu, buah hatimu. Dia cerdas dan selalu mengharapkanmu. Diwajahnya, kamu selalu hadir menemaniku dalam cinta.” kataku dalam hati sambil menahan tangis.
Ku belai kepalanya dengan lembut ” Ayah tahu. Nanda sayang ayah, Ayah juga sayang Nanda tapi masa depan Nanda jauh lebih penting bagi Ayah. Pergilah. Ayah akan baik baik saja. ” Kataku dengan tegar.
” Siapa yang akan menjaga Ayah kalau Nanda engga ada ?
” Tuhan akan jaga Ayah, Yakinlah. Kan itu yang selalu Nanda bilang ke Ayah ..Tuhan selalu jaga kita bila kita dekat kepada Allah..”
Sebulan setelah itu akupun berangkat ke AS untuk mengantar Nanda melanjutkan sekolahnya.

2009
Aku berangkat ke AS karena Nanda minta aku hadir untuk acara di kampusnya. Sesampai disana, barulah aku tahu bahwa Nanda mendapatkan penghargaan lomba tulis ilmiah yang bertema lingkungan hidup. Tulisan terbaik. Yayasan yang memberikan penghargaan iut memberinya beasiswa untuk jenjang master. Ketika acara pemberian hadiah itu, Nanda diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato dihadapan banyak orang pemerhati lingkungan hidup dari berbagai kalangan.

Dia berkata ” Kita memang hidup dalam situasi crisis lingkungan karena iklim. Tapi tak ada krisis yang lebih parah dibandingkan dengan crisis cinta. Rusaknya ekosistem kita karena kita tidak lagi memakanai cinta dengan tulus. Cinta bagi kita sekarang adalah sesuatu tentang ”meminta ”. Kita tidak pernah berlaku seperti matahari yang selalu memberi untuk kehidupan. Kita tidak pernah berlaku seperti cinta ibu kepada anak anaknya. Bumi dan kita adalah cinta yang terlupakan. Saatnya untuk kembali kepada cinta dan karena Tuhan memberikan Bumi ini untuk satu patah kata tentang Cinta ” Suara tepukan membahana ruangan pertemuan itu. Semua hadirin berdiri memberikan aplusan tak hentinya.

Kutatap Nandaku tersenyum menatapku. Seakan dia berkata hanya untukku bukan kepada orang lain.
Ketika pemberian hadiah, MC menanyakan ” apakah ada lagi yang anda inginkan selain hadiah ini ”
Nanda kembali menatap kearah tempat dudukku dan dia nampak berpikir dan kemudian kulihat airmatanya berlinang. Ruangan pertemuan sunyi senyam. Orang menantikan jawabannya.
” Katakanlah , apa lagi keinginan anda ? Kembali MC mengingatkannya..
” Dalam hidupku, aku hanya menginginkan mama kembali padaku.” Nanda menatap kearah penonton dengan suara parau ” Mama , ini Nanda, kata ayah , mama diluar negeri. Sekarang Nanda ada disini. Ma , nanda ingin mama ada disamping nanda sekarang..”

Airmataku tak bisa dibendung. Aku menangis. Ruangan pertemuan itu menjadi saksi tentang kekuatan cinta Nanda. Semoga Mira bisa mendengar dan kembali untuk Nandaku, ya Mir… Saatnya aku kembali ke tanah air setelah usai Acara itu. Nanda memeluku dengan tangisan di Bandara. Aku tahu betapa berat dia berpisah denganku. " Nanda janji akan cari mama disini , ayah. Nanda akan pulang bersama mama, untuk Ayah..”

2012
Aku mendapat surat yang kesekian kalinya. Ya karena setiap bulan Nanda selalu menulis surat kepadaku. Kadang dalam sebulan enam kali surat datang. Nanda bercerita banyak hal tentang sekolahnya di Amerika. Juga kegiatanya selepas jam kuliah. Dia juga tak lupa mengingatkanku untuk menjaga kesehatan. Menjaga sholat. Kalau ada sempat, Nanda meminta ku untuk sholat tahajud agar mamanya kembali kerumah. Setiap suratnya selalu terslip kata samar samar yang itinya menanyakan apakah mamanya sudah pulang. Itu saja. Kubuka surat itu , ” ayah , aku besok pulang, aku sudah sarjana Ayah. Aku ingin bekerja di tanah air. Aku ingin bantu ayah dan cari mama…”


Ya , Nanda telah Sarjana. Dia akan kembali padaku. Aku harus mulai berkata jujur padanya. Tentang mamanya, tengtang Mira. Aku yakin Nandaku dapat bijak menerima kenyataan ini tanpa harus membenci mamanya. Aku memang bukan ayah kandung Nanda tapi kebersamaan dengan Nanda adalah berkah tak terhingga untuk kusyukuri tanpa sesal..walau cinta tak berbalas..

Friday, October 26, 2018

Rendah hati selalu.

Kadang sebagian kita beranggapan bahwa pihak yang berseberangan adalah musuh Jokowi dan berharap Jokowi menghadapinya dengan kebencian dan permusuhan. Itu tidak tepat. Masalah HRS itu murni masalah hukum. Kebenaran yudicial adalah kebenaran hukum yang belum tentu sama dengan kebenaran filosopi dan dogmatis. Belum tentu sama dengan kebenaran sosiologi atau kebenaran kultural. Kalau sampai HRS tersangkut hukum, itu hanya masalah hukum. Dan kalaupun akhirnya dia dinyatakan bebas dengan keluarnya SP3 dari Polisi , itupun bebas karena hukum. Soal lainya itu antara HRS dan Tuhan. Itu antara HRS dengan masyakarat. Negara tidak punya ruang mengadili soal persepsi masyarakat dan keadilan Tuhan.

Seorang teman pernah bertemu Jokowi ketika masih Gubernur DKI. Dalam pertemuan itu , teman saya sempat bertanya kepada Jokowi. “ bagaimana sikapnya terhadap musuhnya ? Dengan santai Jokowi mengatakan bahwa dia tidak pernah punya musuh. Yang ada hanya perbedaan pendapat. “ Saya menyimpulkan bahwa orang yang tidak menganggap orang lain musuh maka pasti dia tidak punya sifat benci. Tidak ada dendam. Pasti baginya terbuka dialogh untuk mencoba saling mengerti. Tanpa sikap rendah hati, tidak mungkin orang bisa bersikap seperti itu.Mengapa ? yang menghalangi orang berdamai karena merasa dia lebih baik dari orang lain dan orang lain lebih rendah darinya. Padahal hidup ini bukan mengekalkan perbedaan tetapi mengeliminasi perbedaan. Bukan mengekalkan permusuhan tetapi menciptakan perdamaian.

Jokowi tidak menganggap lawan politiknya adalah musuh yang harus dihadapi dengan taktik muslihat. Tidak. Dia menghadapinya dengan cinta. Dia bisa memisahkan mana ranah pribadinya , mana ranahnya sebagai presiden. Sebagai pribadi, Jokowi pasti pemaaf. Sebagai Presiden maka hukum dan UU adalah dasarnya bersikap. Makanya kalau Jokowi tidak mau intervensi hukum itu bukanlah karena sikap politik tetapi lebih kepada sikap pribadinya. Secara pribadi dia tidak punya dendam yang sehingga menggunakan kekuasaanya untuk “menghabisi” orang lain. Kalaupun orang itu akhirnya jadi pesakitan maka itu karena ulahnya orang itu sendiri. Semua harus menanggung akibat perbuatannya sendiri sendiri. Didunia maupun diakhirat.

Nelson Mandela sukses menumbangkan Rezim Apartheid dan akhirnya melakukan perubahan system kekuasaan yang lebih demokratis karena kerendahan hatinya dan menolak kekerasan dengan memaafkan orang yang menzoliminya terlebih dahulu. Mahatma Ghandi di India mampu merebut kemerdekaan India dengan menawarkan kesederhanaan dan Anti kekerasan. Tak ubahnya dengan tokoh dunia lainnya seperti ibu Teresa, Martin Luther King dan lain lain. Tapi dari 100 tokoh dunia yang paling berpengaruh sepanjang masa , Nabi Muhammad ditempatkan nomor 1 karena sifat pribadinya yang sangat Agung. Para pendiri negara kita adalah orang hebat yang mengutamakan perdamaian atas dasar kebinekaan.Tidak mungkin persatuan Indonesia dapat terjelma bila satu sama lain yang berbeda saling membenci dan memusuhi.

Jokowi unggul di Jakarta untuk jadi gubernur dan kemudian jadi RI-1 karena sifat kesederhanaan nya yang membumi, bukan hanya terhadap dirinya tapi juga terhadap keluarganya sendiri. Padahal Prabowo yang telah beriklan sepanjang tahun tentang dirinya yang gagah dengan duduk diatas pelana kudanya, yang di back up oleh barisan ulama flamboyan dapat di kalahkan. Itulah kedahsyatan orang yang rendah hati. Sikap rendah hati adalah sikap yang telah selesai dengan dirinya sendiri. Perjuangannya tidak lagi dilandaskan kepada kepentingan dunia tapi kepentingan dari langit. Ajaran agama bagaikan elang yang terbang setinggi langit namun membumi bagaikan induk ayam yang tak lain kecuali memberi cinta tanpa batas dan kelas.Mereka dicatat sejarah karena pribadi yang agung. Pribadi Cinta…

***
Bersama istri saya keluar dari Loby Grand Hyatt. Sambil nunggu kendaraan datang kami ngobrol di loby. Ada mobil inova berhenti didepan Loby. Turun pria muda dengan senyum tipis melangkah cepat kedalam hotel. Pakainya sederhana.“ Mama tahu siapa yang barusan keluar dari mobil Inova itu ?
“ Engga. Siapa ?
“ Itu dia Direktur dan pemegang saham pengendali BCA”
“ Ah masak iya. “
“ Ya. Armand Wahyudi Hartono. Putranya pak Robert Budi Hartono. Keluarga terkaya nomor 1 di Indonesia.
“ Oh hebat ya.”
“ Ya hebat itu bukan hartanya tetapi dia bisa hidup sederhana dengan segalam kemelimpahan harta yang ada. Itu engga gampang”

Hampir semua pengusaha yang pernah berurusan dengan Keluaga Pak Budi, tahu bagaimana anak-anaknya sangat menghargai waktu, pada pertemuan dan acara apa pun. Punya integritas hebat. Namun selalu tampil sederhana. Tidak pernah lupa mengucapkan terimakasih kepada siapapun. Ponakan pak Budi, Lucy Agnes yang juga dari keluarga pemilik Ayam Bulungan setelah menamatkan S2 di Amerika serikat, memilih menjadi orang miskin dan hidup menjoblo sebagai suster. Semua generasi muda keluarga Djarum memang hidup sederhana. Itu berkat didikan dari orang tua dan paman mereka. Bagaimana seharusnya menjalani hidup. Bukan harta yang jadi ukuran tetapi manfaat hidup bagi orang banyak.

Kalau melihat keluarga Jarum dan melihat sebagian orang kaya, betapa kehidupan glamor keluarga orang kaya lainnya itu sangat memalukan. Dengan tampa malu mereka mempertontonkan kehidupan mewah itu di sosial media. Tas seharga puluhan ribu dollar. Kendaraan mewah. Rumah mewah. Makan malam yang mewah. Bahkan sebagian besar mereka terjebak dengan kehidupan sex yang menyimpang dan narkoba. Orang kaya dari kalangan pengusaha atau pejabat, memang kadang kekayaan itu jadi racun bagi keluarga dan anak anaknya. Bukannya harta membuat mereka bersyukur dengan hidup sederhana dan berbagi. Tetapi justru seakan jadi kutukan bagi anak dan keluarga.

Kalau secara ekonomi hidup anda tidak beruntung, hidup sederhana bukan soal pilihan. Takdir mengharuskan anda hidup dalam kesederhaan. Kalau anda melewatinya dalam kesabaran dan penuh prasangka baik maka Tuhan akan memberkati hidup anda. Badan anda akan sehat dan hidup akan melimpah dalam kecukupan secara spiritual. Tetapi bila secara financial anda freedom, anda bisa hidup sederhana melepaskan diri dari kemewahan hidup, itu adalah pilihan. Tetapi pilihan yang tidak mudah. Karena yang tersulit menahan nafsu ketika harta berlebih di beri Tuhan. Engga gampang. Saya secara pribadi dapat merasakan itu. Apalagi posisi sebagai Presiden seperti Jokowi yang menguasai sumber daya nasional. Tetapi tetap hidup sederhana.

“ Sama seperti Papa, yang tidak hanya mengajarkan hidup sederhana tetapi memang gaya hidup papa sederhana dari sononnya. Sangking sederhananya papa engga punya kendaraan pribadi. Mama dan anak anak walau tidak bisa sesederhana papa, engga milih kendaraan mewah kok. Kendaraan kami sederhana kok. Mama inova kan. Mama juga engga mau tinggal dilingkungan mewah. Hidup sederhana itu membuat kita nyaman. “ Kata istri dengan tersenyum. Saya merangkul pundaknya. Yang membuat kami kuat karena ukuran kami tidak harta tetapi cinta. Ya mencintai dengan cara sederhana.

Kadang kita ingin mengubah dunia menjadi lebih baik. Tetapi kita lupa mengubah diri kita sendiri menjadi pribadi yang baik. Kalau masih ada sifat  tinggi hati maka sifat benci dan bermusuhan tidak akan pernah hilang, maka jangan harapkan ada perdamaian. Yakinlah. Leo Tolstoy pernah berkata ‘Everyone thinks of changing the world, but no one thinks of changing himself. Dari sosok Jokowi dari tahun ketahun kita melihat fakta dimana perubahan terjadi bukan karena acaman bedil seperti era Soeharto tetapi karena lebih mengutamakan pendekatan persuasif atas dasar cinta. Kalaupun akhirnya masuk ranah hukum maka itu adalah pilihan terakhir namun tetap saja berdimensi moral tanpa ada kesan kebencian karena alasan apapun.


Low profile


Dua orang ini punya kesamaan yaitu pengusaha kreatif. Karena lingkungan Mark yang doyan berkomunikasi maka lahirkan kreatifitas media sosial Facebook. Karena lingkungan Jokowi yang kaya hasil hutan, maka lahirlah kreatifitas furniture kayu jati. Baik Mark maupun Jokowi sama sama menjadikan kreatifitas nya berkelas dunia , di terima manca negara. Mereka berbisnis karena passion nya. Pasar berbeda ,paham berbeda, harta berbeda,namun keduanya punya kesamaan : RENDAH HATI. Jokowi sebagai presiden datang ke kantor Mark tanpa mengenakan setelan jas dan Mark pun menerima dengan pakaian resminya ,celana denim,kaos oblong. Keduanya saling mengagumi bukan karena anda Presiden dari 250 juta orang dan anda pengusaha hebat dengan capitalisasi saham Rp. 3000 Triliun rupiah tapi karena keduanya mengutamakan kesederhanaan dan kerja keras. Ternyata perbedaan itu biasa, namun kesamaan karakter akan rendah hati dan semangat untuk berbuat adalah universal,di terimana di mana saja.

Sambil menanti waktu boarding saya minum kopi sambil merokok di ruang priority Pass Premier Lounge CX Bandara Soeta, didepan saya ada Polisi berseragam gagah. Di pundaknya ada satu bintang. Duduk di kiri kanannya ada ajudannya. Tak berapa lama ada bule mendekati sang Jenderal minta agar menggeser duduknya karena butuh colokan listrik untuk recharge smartphonen nya. Sang jenderal dengan ramah berdiri. Bukan hanya berdiri tapi membantu bule itu mencolokan kabel ke listrik. Saya takjub, diruang berkelas, masih ada kesederhanaan dan kerendahan hati. Walau ada bintang di pundak, ajudan dikiri kanan, tak menghalangi orang untuk mengnolkan dirinya dan berbagi. Saya takjub.

Ketika keluar ruangan untuk boarding, saya menganggukan kepala dan tersenyum kepada Jenderal itu. Apalah saya dibandingkna jenderal itu, yang mungkin pernah menyabung nyawa untuk tugasnya, atau bisa saja harus meninggalkan keluarganya untuk tugas yang tak pernah dia tanya mengapa. Bintang di pundaknya adalah repliksi pengorbanan sepanjang usia. Tapi dia malah berdiri menundukan tubuhnya kepada saya sebagai bantuk balasan rasa hormat saya. Saya melihat Jokowi membungkuk tubuhnya dihadapan Guru, dihadapan anggota Dewan yang terhormat usai berpidato. Saya bukan hanya takjub tapi lebih dari itu saya menaruh hormat, Bukan karena pangkat dan jabatan mereka tapi karena kerendahan hati.

Yochai Benkler, guru besar dari Yale itu, menulis The Wealth of Networks, menjelaskan tersirat bahwa kapitalisme menjadi kehilangan sisi kemanusiaan ketika sombong dan tinggi hati menciptakan kelas, bukan tempat berkelas atau kemewahan yang membedakan tapi sikap arogan itu penyebabnya orang berbeda. Tidak selalu pasar menguasai segalanya untuk laba. Facebook di buat tidak bertujuan laba, kecuali membangun jaringan sosial antara mahasiswa dan berbagi rasa satu sama lain. Richard Stallman menyediakan peranti lunak gratis bagi siapa saja. Beriburibu pengembang software pun bekerja sebagai sukarelawan bersamasama dan berhasil menciptakan GNU/Linux. Sebanyak 4,5 juta sukarelawan lain menciptakan sebuah superkomputer paling kuat di muka bumi, SETI@Home.

Dulu orang merasa bangga bila di rak bukunya ada buku ensiklopedia karena itu menunjukan dia punya kelas. Tapi kini Wikipedia, didirikan pada 2001, ensiklopedia lewat Internet ini kini sudah terbit dalam 266 bahasa, isinya ditulis oleh 75 ribu penyumbang aktif. Siapa saja sebenarnya dapat mengisi dan mengedit isinya—dan dengan demikian diasumsikan ada saling koreksi dalam proses berbagi informasi itu. Dalam komunitas yang terbentuk oleh Wikipedia ini—tiap bulan ia dikunjungi 65 juta orang sebuah dunia baru tengah mendesak dunia ensiklopedia berbayar. Kapitalisme adalah kekuatan pasar tapi pasar yang bersehaja yang tetap menganggap manusia itu equal, sombong itu burukl. Ada kerendahan hati yang membuat apapun sistem menjadi indah. Karena berbagi, itulah nilai kemanusiaan yang membuat hidup lapang.

Ketika akhirnya Mark Zuckerberg kaya raya karena jaringan sosialnya dihargai orang melalui bursa, Mark tetap menjadi kapitalis dengan sikap rendah hatinya tanpa ada simbol kemewahan sebagai miliarder. Jokowi terpilih sebagai presiden dari proses politik kapitalis dan mengontrol sumber daya raksasa republik ini namun tidak membuat dia merasa rendah bila harus rendah hati. Maka para pemikir muram tak boleh mengatakan dengan geraham gemeretak bahwa kapitalisme adalah sistem yang menelan ”ruang kehidupan” tapi akhlak buruk lah yang merusak semua.  Ketika orang membenci Kapitalisme karena alasan dia tak ingin dibayar murah bekerja ala kadarnya, tidak mau kalah dalam kemiskinan karena modal yang berkuasa, namun pada waktu bersamaan dia jadi budak patron agama, bukan karena modal tapi untuk fantasinya. Bukan karena business class atau economy class tapi kesombongan beragama dan status sosial yang laku dijual untuk hidup senang dan membuat orang banyak patuh, disitulah sebenarnya kerakusan kapitalisme sedang dibangun diatas bani BOTOL.




Friday, October 19, 2018

Kelas menengah ?

Usia 24 tahun saya sudah punya rumah sendiri. Artinya secara financial saya sudah dapat memenuhi standar dasar kebutuhan manusia modern yaitu sandang, pangan dan papan. Padahal penghasilan saya dulu jika dibandingkan dengan anak muda sekarang mungkin lebih kecil. Berjalannya waktu , semakin lama pendapatan orang samakin meningkat. Kebutuhan juga meningkat. Berjuang dari low income ke middel income tentu tidak sulit. Tetapi tidak banyak orang yang bisa keluar dari middle income menuju high income. Mengapa ? karena faktor ketidak mampuan menjaga disiplin memisahkan mana kebutuhan dan mana keinginan.

Rasa cepat puas juga cenderung membuat orang stuck pada posisi middle income. Makanya jangan kaget bila sekarang anak muda usia 40 tahun lebih masih dibebani utang cicilan rumah dan kendaraan. Padahal income mereka rata rata diatas USD 6000 setahun. Saat sekarang sebagian besar kelompok menengah di Indonesia masuk dalam middle income traps. Kalau mereka tidak berubah maka bukan tidak mungkin bonus middle class ini tidak memberikan manfaat apapun bagi kemajuan bangsa. Bahkan menjadi beban negara. Bukan tidak mungkin orang muda menjadi tua dalam kemiskinan. Karena terjebak dengan midle income traps yang kadang menggiring orang jadi hedonisme. Doyan ngopi ditempat berkelas, menghabiskan uang untuk piknik dan buag waktu main game online.

Richard Florida menulis buku yang berjudul The Rise of Creative Class. Dalam buku ini kita dapat membuka pikiran bahwa di era sekarang dan kedepan orang yang bisa keluar dari middle income traps adalah orang yang punya skill khusus seperti seniman, programer/software developer, arsitek, product designer, konsultan, creative director, pengrajin, fotografer, writer, dokter dan tentu saja entrepreneur. Orang yang punya skill cenderung punya passion dan disiplin tinggi mengembangkan dirinya dan focus kepada kemampuan beradabtasi dengan perubahan. Mereka lebih suka ikut kursus menambah pengetahuan daripada buang waktu main game atau piknik. Mereka lebih suka membahas hal yang positip daripada buang waktu membahas hal yang negatif. Merekalah kelompok masyarakat yang akan bisa membawa Indonesia lolos dari middle-income trap.

Kita patut bangga kini Indonesia punya sekitar 50 juta masyarakat kelas menengah. Tapi itu semua tidak ada apa-apanya kalau kelas menengah itu hanyalah sebatas kelas konsumerisme. Pekerjaan besar bangsa ini adalah membentuk kelas menengahnya menjadi creative class yang produktif menciptakan lapangan kerja dan membangun daya saing Indonesia. Setidak usia 30 tahun tidak lagi mikirin rumah, pakaian dan makan. Usia 40 mereka sudah focus membangun nilai nilai. Usia 50 tahun mereka sudah selesai dengan dirinya sendiri untuk menikmati hidup dalam kekayaan spiritual. Mari berubah…

Monday, October 01, 2018

Gaya hidup



Usia 39 tahun saya kena strok ringan dan kemudian empat tahun kemudian atau usia 43 tahun saya kena strok ringan lagi ketika sedang di guangzho. Salah satu dokter di china menasihati saya agar mengubah gaya hidup. Gimana caranya? Perkaya spritual kamu. Ubah persepsi kamu tentang kesuksesan. Ubah persepsi kamu tentang harta. Ubah persepsi kamu tentang kehormatan. Ubah persepsi kamu tentang bahagia. Ya apa tip yang jitu untuk bisa mengubah persepsi itu? Desak saya. Menurutnya “ melihat lah kedalam. Jangan melihat keluar. Melihat keluar kamu akan tersesat. Melihat kedalam kamu akan tercerahkan. Sehingga semua itu dapat terjawab dengan mudah. “

Saya kuasai ilmu agama karena ibu dan nenek saya ulama. Dari kecil saya sudah diajarkan soal Tauhid dan Syariah. Tetapi saya tidak menemukan jawaban yng memuaskan. Bagi saya ilmu, tetaplah ilmu namun itu bukan jalan saya menemukan cahaya. Saya ingin sehat. Karenanya saya ikut program healing di Hunan di pedepokan Shaolin. Saya juga ikut program ritual Mutih. Benarlah lewat program itu saya menemukan jawaban yang membuat saya tenteram. Bahwa apapun yang membentuk pribadi saya itu tergantung kepada persepsi saya. Kesalahan terbesar adalah bila persepsi saya tentang materi berhubungan dengan kebahagian, kelengkapan diri. Sampai mati saya tidak akan pernah menemukan kebahagiaan dan kelengkapan. justru saya akan terperangkap paradox.

Untuk lebih jelasnya saya akan uraikan lebih jauh tentang apa itu persepsi ?. Semua tahu mangga ? yang anda pahami bahwa mangga itu rasanya manis atau asam. Kulitnya kuning atau hijau. Kalau dibanting akan terdengar suara lembek. Cobalah rasakan? rasa manis atau masam karena lidah anda, bukan mangga. Warna kulit karena mata anda, bukan mangganya. Suaranya ketika di banting karena telinga anda, bukan mangganya.Lantas apa sebetulnya mangga itu ? Mangga itu adalah persepsi anda yang di terjemahkan oleh otak berkat memori yang tersimpan berdasarkan informasi dan pengalaman anda.

Mengapa kalau engga makan nasi belum terasa makan? karena persepsi anda bahwa untuk bisa kenyang ya harus makan nasi. Mengapa kalau engga kaya engga bahagia ?karena persepsi anda bahwa untuk bahagia harus kaya. Mengapa kalau bukan cantik atau ganteng tidak menarik?karena persepsi anda bahwa cantik dan ganteng membangkitkan libido anda. Mengapa harus jadi sarjana untuk bisa jadi orang pintar ?karena persepsi anda untuk jadi orang pintar harus sarjana. Mengapa harus pakai bermerek membuat gengsi anda baik ? karena persepsi anda bahwa pakaian bermerk menaikan kelas anda. Semua karena persepsi. Karena persepsi itu membuat anda terisolasi pemikiran dan informasi dari luar.

Benarkah persepsi itu absolut ? saya pernah melakukan pengalaman tirakat "mutih " di sebuah pondok pesantren. Sebelum memasuki tirakat "mutih" sang kiyai menanamkan persepsi bahwa " kita menciptakan kejadian di alam semesta ini bersama Tuhan. Kedua, kita bekerja sama dengan Tuhan untuk menciptakan berbagai peristiwa yang kita kehendaki. Artinya Allah itu sangat dekat dengan kita. Bahkan kalangan ahli tasawuf mengajarkan manusia harus memikirkan diri sebagai manifestasi Tuhan. Sebagaimana paham wahdatul wujud, bahwa kehendak seseorang bersatu dengan kehendak Tuhan. Semua hal yang ada di dunia ini akan kembali pada dirimu sendiri, didalam pikiranmu. Kau milik dirimu sendiri.Kalau kau anggap semua benda tidak ada maka yang ada adalah dirimu sendiri.". Persepsi di tanamkan pada diri saya.

Selama ritual itu saya lalui, hari pertama sampai seminggu ,perasaan lapar dan haus terus mengganggu saya. Saya menderita dan lemah. Namun lewat seminggu, lewat pengalaman yang melelahkan, persepsi saya mulai terbangun. Bahwa tidak ada lapar, tidak ada haus tidak ada keinginan apapun. Apa yang terjadi ?lewat seminggu kemudian , saya benar benar tidak merasakan lagi lapar dan haus. Saya tidak lagi memikirkan lezatnya makanan.Tidak lagi memikirkan air untuk di minum.Tidak lagi memikirkan hal diluar yang membuat saya senang. Saya hanya melihat kedalam diri saya sendiri. Tanpa disadari saya bisa mengendalikan pikiran saya, dan tentu perasaan senang, bahagia, libido,orgasme, lapar, menderita pun dapat saya kendalikan. Semua karena pikiran, karena persepsi.

Jadi, dirimu terbentuk karena persepsimu atas dasar pengetahuan dan pengalamanmu. Bila pengetahuan dan pengalamanmu membentuk persepsi hidup ini menakutkan maka kau akan menderita. Bila persepsi mu buruk tentang sesuatu maka hasilnya akan buruk menimpamu. Bila persepsi tentang hidup ini adalah perjalanan spiritual yang indah maka hidupmu akan penuh cinta ,tentu kebahagian akan menyertaimu. Kemenangan akan menjadi bagianmu. Karenanya, bertemanlah dengan orang yang soleh, yang membuatmu berpikir positip dan berbicaralah tentang hal yang baik agar orang lain mendapatkan persepsi yang baik. Karena bagaimanapun kamu bertanggung jawab atas dirimu dan dilingkunganmu...

Atas dasar pemahaman baru itu, saya bisa tersenyum dengan keadaan diluar saya yang masih menganggap sukses ukurannya adalah harta dan jabatan. Saya melihat kedalam diri saya. Saya menemukan kebahagiaan dan kelengkapan ketika saya bisa Relax dengan kekurangan, hinaan, pujian, dan kelebihan harta. Persepsi saya semua itu sama saja. Itu hanya virtual yang bisa saya luruskan melalui latihan spritual setiap waktu. Akhirnya saya bisa selalu Relax. Bisnis deal sukses dan gagal tidak pernah lagi membuat saya euforia atau stres. Sayapun tak pernah lagi menghitung saldo uang di bank atau jumlah asset. Saya tidak terhina bila mengajak orang beramal dan berbagi. Karena saya ingin orang bahagia menurut persepsi saya. Bahwa berbagi itu menyehatkan jiwa.

Kemanapun saya naik angkutan umum. Tanpa kendaraan pribadi. Makan ditempat orang kebanyakan Ok, ditempat berkelas juga biasa saja. Tangan saya bersih tanpa jam tangan seharga puluhan ribu dollar. Pakaian saya sederhan. Dipuji orang tidak membuat saya mabuk. Di hina orang tidak membuat saya rendah. Apa yang terjadi karena itu ? Kini diusia 56 tahun. Alhamdulilah. Badan saya sehat. Penyakit jantung dan darah tinggi pun hilang. Penyakit kolestrol hilang. asam lambung sembuh. Benar menurut Peneliti Jepang bahwa penyebab penyakit adalah karena 50% faktor spiritual, Psikis 25%, Sosial 15% dan Fisik 10%. Jadi phisik yang dijaga setengah mati dengan menu sehat dan Gym ternyata hanya 10% faktor yang membuat anda sehat.

Jadi kalau kita ingin selalu sehat, perbaiki : Diri kita, Pikiran kita,terutama hati kita dari segala jenis penyakit. Hindari iri, dengki, pendendam, fitnah, benci, amarah terpendam, sombong, pelit, egois, keras kepala, sedih, malas, dan lainnya. Perbanyak Doa dan mudah memaafkan. Lembutkan hati dan ikhlaskan yg sudah terjadi. Banyak bersyukur dan nikmati kebahagiaan sekecil apapun. Jalin persaudaraan yang mengajak dan selalu mengingatkan dalam kebaikan. Serap ilmu dari arah mana saja. Dari kawan maupun lawan.

Tuesday, September 25, 2018

Solusi mengatasi kesenjangan ekonomi.




Gerbang Pembayaran Nasional.
Tahukah anda bahwa dari 250 juta penduduk negeri ini, hanya 60 juta yang punya rekening bank.  Di kota, masih sekitar ada 70 orang yang belum memiliki rekening bank, sedangkan di desa mencapai 100 juta orang lagi yang belum memiliki rekening. Tetapi data tahun Januari 2018 jumlah rekening di bank sebanyak 246,9 juta. Artinya apa? satu orang bisa punya rekening lebih dari satu. Dan  tahukah anda bahwa 55,8% dana perbankan yang ada sekarang dimiliki oleh 239 nasabah besar yang total dananya mencapai Rp2.867 triliun dari total Rp5.013 triliun dana perbankan.Tentu pemerintah tidak bisa main main dengan kelompok menengah atas ini. Jumlah mereka sangat minoritas sekali namun mereka mengendalikan lebih dari separuh uang beredar dinegeri ini.

Jadi engga gampang menciptakan keadilan sosial bila dilakukan dengan cara cara konvensional. Karena situasi ketimpangan itu sudah terstruktur dan established lewat sistem perbankan. Apalagi saat sekarang sudah diperkenalkan perbankan dengan sistem digital. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pengguna e-banking pada 2016 mencapai 50,4 juta nasabah, tumbuh 270 persen dari 13,6 juta nasabah pada 2012. Frekuensi transaksi penggunaan e-banking juga naik signifikan. Pada 2016, volume transaksi e-banking tumbuh 169 persen menjadi 405,4 juta transaksi, dari 150,8 juta transaksi pada 2012. Keadaan ini membuat komunitas perbankan semakin bordeless dan dimanjakan dalam mengelola uangnya.

Konsekuensi adanya trend peningkatan penggunaan transaksi digital, jumlah kantor bank di Tanah Air mulai menyusut. OJK mencatat jumlah kantor bank umum pada November 2017 hanya 32.242 kantor, jumlah ini turun 2 persen dari posisi Desember 2016 yang sempat mencapai 32.730 kantor. Sementara itu, jumlah kantor Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tercatat masih sedikit menanjak, yakni sebanyak 6.130 kantor, naik 1 persen. Namun, tren kenaikan jumlah kantor BPR dalam lima tahun terakhir dalam tren melambat. Semakin borderless akses ke sistem perbankan semakin jauh ketimpangan sosial terhadap mereka yang tidak punya akses ke perbankan. 

Pada suatu waktu di tahun 2016, saya ngobrol dengan teman pengusaha yang kebetulan dia dekat dengan ring satu presiden Jokowi. Menurutnya Jokowi punya cara smart untuk melakukan revolusi keadilan sosial. Saya mengerutkan kening. Bagaimana caranya ? Memberikan akses kepada siapapun ke sistem perbankan, atau lebih tepatnya akses kepada distribusi uang. Kalau setiap orang di Indonesia punya akses ke sistem distribusi uang maka tangan negara bisa menjangkau setiap orang untuk tujuan keadilan sosial. Bagaimana caranya setiap orang punya akses terhadap sistem distribusi uang. Saya penasaran. 

Pemerintah akan membuat single payment gate way atau gerbang pembayaran nasional. Sistem ini berbasis IT yang bisa diakses oleh perbankan dan individu baik dia nasabah bank atau bukan nasabah bank. Dimana saja dan kapan saja. Tujuannya untuk transaksi keuangan. Baik karena motive jual beli maupun untuk saving dan loan. Setelah single payment gateway dibuat maka selanjutnya pemerintah akan menerapkan QR Code yang sehingga setiap orang bisa melakukan transaksi secara lewat mobil phone dimana saja dan kapan saja. Tidak perlu lagi alat EDC untuk tersambung ke single payment gateway. Jadi pedagang kaki lima atau pengamen bisa menerima pembayaran dengan sistem QR Code itu. 

Nah ada yang luar biasa dari sistem ini. Lanjut teman saya. Apa? Kalau pemerintah ingin intervensi sektor real dengan skema credit program kepada masyarakat bawah yang tidak punya akses ke perbankan, pemerintah tinggal menambahkan kredit ke virtual account mereka yang terdaftar dalam QR code itu. Apakah itu tidak beresiko gagal bayar? engga mungkin gagal. Karena credit rating mereka terdata secara online.  Jadi sekali saja mereka gagal bayar maka akun mereka akan diblock selamanya dan tidak akan pernah bisa lagi punya akun.  Gimana caranya ? QR Code menggunakan sistem blockchain melalui jejak digital disemua akun sosial media dan bill payment sepeti telp, air , listrik. Orang tidak bisa hide dari prilakunya buruknya.  

Begitu juga bila pemerintah ingin melakukan intervensi sosial kepada rakyat miskin, pemerintaht tinggal menambah credit pada rekening vitual mereka tanpa harus melalui pemda yang mudah dikorup. Dengan sistem ini maka komunitas elite yang menguasai lebih 50% pemegang uang dinegeri ini tidak bisa lagi menghindar dari pajak atau mengelabui pajak.  Makan dengan sistem yang terbuka lewat IT maka tujuan keadilan sosial lewat distribusi pendapatan akan terjelma dengan cepat. Semua terjadi secara revolusi yang dahsyat. Katanya. Namun untuk membangun sistem itu tidak murah, Bayangin aja untuk EKTP saja mencapai USD 450 juta apalagi sistem single payment gateway.  Tentu akan lebih besar lagi. Belum lagi anggota DPR tidak akan mudah menyetujui sistem yang terbuka ini.

Tahun 2018 januari BI melakukan efisiensi di bidang sistim pembayaran interkoneksi dengan meluncurkan sebuah platform bernama Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) atau disebut juga sebagai National Paymen Gateway (NPG). Platform ini memangkas biaya pembayaran interkoneksi, sehingga menjadi lebih murah. Selain itu, seluruh transaksi pembayaran melalui platform tersebut dapat dilakukan secara domestik sehingga sistim tersebut dinilai menjadi lebih aman, lebih cepat dan efisien. Maklum selama ini, proses pembayaran interkoneksi domestik masih terjadi di luar negeri. Pasalnya, sektor perbankan Indonesia masih menggunakan platform yang merupakan produk luar negeri untuk menjalankan sistim pembayaran interkoneksi tersebut. Sekedar informasi sebelum menggunakan GPN Indonesia masih menggunakan sistem pembayaran milik asing seperti Visa, MasterCard, JCB, hingga UnionPay, Alipay, Wechat pay. Kini semua sistem pembayaran luar negeri harus menyesuaikan dengan platform GPN. Artinya seluruh pemrosesan harus dilakukan di dalam negeri, maka biaya-biaya yang sebelumnya dibebankan bisa dihemat karena Indonesia memiliki GPN sendiri.

Sekarang sedang dilakukan juga proses design sistem QR Code yang hanya masalah waktu akan diterapkan. Tanpa banyak wacana, Jokowi telah melakukan terobosan mengatasi kesenjangan sosial. Ini solusi smart yang berdampak kepada revolusi sistem yang memastikan semua orang punya akses kepada trasaksi perbankan walau mereka sendiri bukan nasabah bank. Pemimpin visioner mampu melewati ruang dan waktu untuk menghasil solusi atas persoalan yang tidak mungkin bisa dilakukan secara konvensional.

Apa itu blockchain?
Awalnya bumi ini tidak diatur lintas negara. Tidak ada yang memiliki. Namun zaman berubah dari abad abad terbentuk komunitas disetiap wilayah. Dari wilayah lahirlah peradaban. Dari peradaban terbentuklah batas wilayah yang dibentengi tembok kokoh bersama lapisan tentara penjaga. Maka kerajaan terbentuk. Bansa dan bendera tercipta. Begitu seterusnya. Populasi terus bertambah dan resource terbatas. Penguasaan wilayah antar bangsa tak bisa dihindari. Terutama ketika revolusi industri muncul dimana dibutuhkan SDA. Ekspansi meluas atas nama dagang dan kolonialisme. Perang demi perang terus terjadi dalam sejarah. Entah atas nama idiologi atau atas nama syiar agama. Korban berjatuhan tak terbilang. Sampai akhirnya manusia dipaksa berdamai. Terutama usai perang dunia kedua. Terbentuklah PBB dengan konvensi HAM.

Kado terindah abad 21 adalah lahirnya demokrasi politik sebagai puncak pengakuan HAM. Demokrasi semakin terbuka luas ketika tekhnologi informasi semakin berkembang. Internet menghubungkan manusia lintas negara dan bangsa. Tidak ada lagi yang tidak cepat diketahui dimana saja peristiwa. Pengetahuan tersebar luas lewat jaringan Google dan lainnya. Semangat demokrasi informasi melahirkan semangat berbagi informasi lewat sosial media, wikipedia. Dari kebebasan informasi yang masuk kedalam gadget disaku anda, setiap saat informasi mengalir deras dan semakin setiap orang punya akses berinteraksi lintas SARA. Semua serba terbuka untuk lahirnya peradaban realita dan akhirnya hanya masalah waktu akan muncul peradaban virtual.

Benarkah peradaban virtual itu terjadi ? bisa saja. Kini sudah ada tekhnologi Blockchain. Apa itu ? semua orang sudah terhubung dengan jaringan internet dan apa saja data tercatat dalam pusat data di dalam internet. Dari kumpulan dan jaringan data inilah lahirnya tekhnologi Blockchain. Dengan tekhnologi ini maka pusat data tidak lagi di atur oleh lembaga clearing yang bertugas melakukan verifikasi terhadap setiap pertukaran informasi dan transaski tetapi verifikasi oleh mesin blockchain yang memuat data masing masing pihak yang berinteraksi. Dengan tekhnologi ini masing masing terhubung secara tertutup (peer to peer ) tanpa ada pihak lain bisa yang terlibat. Akurasi dan keamananya sangat tinggi karena terlindungi oleh data digital disemua jejak yang ada dinternet.

Contoh anda bertukar informasi atau bertransaksi dengan saya maka mesin blockchain anda akan menjelajah kesemua jejak digital data saya yang ada di internet. Sehingga bisa dipastikan tidak mungkin anda berhubungan dengan selain saya. Para hacket gigit jari. Termasuk negara atau lembaga pemerintah tidak bisa mengontrol data dan akses anda. Dengan demikian transaksi keuangan dapat langsung ( real time ) settle tanpa harus menunggu confirmasi dari lembaga clearing. Pertukaran informasi dan validasi dokumen asset pribadi atau perusahaan dapat terjadi real time tanpa ada pihak yang bisa menggandakan. Akurasinya terjamin selama lamanya tanpa kawatir akan dibajak orang. Makanya penjualan asset dan pembayaran dengan mekanisme blockchain menjadi ranah pribadi dan tertutup namun dilakukan dengan siapa saja, kapan saja.

Nah bayangkan bilan sistem transaksi, perkuran informasi, pertukaran dokumen, terjadi secara blockchain maka masih perlukah negara dan pemerintah sebagai pengatur ? Uang keras tidak diperlukan lagi. Perindahan dana antar individu terjadi secara digital. Transaksi secara vitual. Posisi kekayaan negara tidak bisa lagi direkayasa politik karena ia hanya mencatat rekap data cloud setiap individu tanpa ada akses melakukan intervensi. Perubahan kearah ini sedang terjadi. Terutama di China dan negara maju lainnya sedang melakukan pembangunan besar besaran sistem blockchain sebagai koreksi dari e-government yang sentralistik menuju peer to peer.

Hanya masalah waktu, perubahan pasti terjadi dan sistem demokrasi bukan hanya masuk ke ranah politik tetapi telah meluas dalam setiap sendi kehidupan. John Lennon dalam lagu imaging mengingatkan “ Imagine there's no countries. It isn't hard to do….You may say I'm a dreamer. But I'm not the only one. I hope some day you'll join us. And the world will be as one. Imagine no possessions. I wonder if you can. Kalau ingat ini maka saya lebih termenung akan ungkapan teman saya di Malaysia “ Dengan jatuhnya Najib maka kekuasan atas nama politik dan agama masuk keranjang sampah. Yang menang adalah kebaikan dan kebenaran yang tak lagi direkayasa, dan itulah berkah hebat dari akses IT rakyat Malaysia, sehingga bisa menghukum politisi busuk yang mengusung jargon etnis dan agama.

Penerapannya di China.
Tahun lalu waktu dari perjalanan dari Guangzhou ke Shenzhen saya naik kereta cepat first class. Di kereta saya beli kacang mede untuk membatalkan puasa senin kemis saya. Harganya 25 Yuan. Saya membayar dengan pecahan uang 50 Yuan. Petugas kereta bingung. Dia menyodorkan HP nya yang menampilkan QR Code untuk saya scann. Itu alat pembayaran. Tetapi saya tidak punya WeChat payment application. Dengan halus dia mengatakan akan berusaha mencarikan kembaliannya. Butuh waktu cukup lama untuk dapatkan pengembalian sebesar 25 Yuan. Menurutnya tidak banyak lagi orang China yang ngantongi uang di dompet.

Pernah satu kesempatan, teman saya mengundang saya santai di KTV. Di China tidak boleh lagi pengelola menyediakan PL ditempat. Teman saya itu memesan lewat online seperti GoJek. Pemesan dapat mengetahui berapa menit jarak wanita PL itu dengan lokasinya dan lengkap dengan profile PL tersebut. Pembayaran ? ya menggunakan QR Code. Perjam 75 Yuan atau Rp. 125.000 minimal 3 jam. Jadi engga ada uang tunai yang diserahkan kepada PL itu. Nah kalau mau nyanyi, anda harus scann QR Code lewat HP anda setiap ada lagu yang akan dinyanyikan. Maklum lagu itu engga gratis. Itu ada hak ciptanya. Pembayaran secara Payment application melalui smartphone.

Pernah pada satu kesempatan lain. Teman saya dari Ausi membeli Teh. Teh itu dibelinya dari petugas cleaning service di Shenzhen. Petugas cleaning service pesan secara online. Darimana dia dapat uang untuk beli teh itu yang cukup mahal. Kalau di kurs kan dalam rupiah sebesar Rp, 9 juta. Teman saya dari Ausi jelaskan bahwa cleaning service itu dapat credit line melalui application Loan instant lewat internet. Setelah barang sampai diantar pejual ke hotel. Cleaning service akan dapat uang tunai dari pembeli. Dia akan topup WeChat creditnya melalui counter hotel. Melalui Wechat itu dia membayar utangnya. Selisih jual dan beli menjadi labanya. Proses itu real time.

Ya China sedang berubah menuju masyarakat berbasis IT. Apapun transaksi di China menggunakan Q Code. Bahkan pengemis dijalanan mau menerima pembayaran menggunakan QR Code. Apa yang terjadi ? Berkat IT tanpa disadari China berhasil menciptakan new comer enterpreneur sedikitnya 300 juta orang. Meningkatkan penghasilan bagi rakyatnya 2 kali lipat. Terutama meningkatnya pasive income. Membuat 90% rakyat China mempunyai akses ke financial resource dan perbankan. Walau mereka tidak nasabah bank namun mereka punya rekening virtual account di Alipay dan Wechat, yang fungsinya sama dengan punya rekening bank, Karena bisa digunakan sebagai alat transaksi real.

Mengapa di China begitu cepatnya perkembangan IT ? Mengutip Forbes, ada dua alasan berkembangnya pembayaran mobile payment terutama Alipay dan WeChat Pay. Pertama, infrastuktur. Di China infrastruktur internet berkembang dengan cepat dengan kecepatan tinggi.karena sejak 15 tahun lalu China telah mempersiapkan masyarakat IT dengan baik melalui jaringan telekomunikasi yang berbasis Fiberotik ( FO) maupun satelite. Juga dilengkapi dengan pengadaan data center yang luas untuk berbagai aplikasi. China juga punya OS sendiri untuk smartphone. Kini mereka sudah menerapkan blockchain sehingga transaksi payment lebih secure dan cepat.

Kedua, layanan perbankan yang dianggap tidak ramah. Masyakat China menganggap ke bank menyulitkan. Harus antri dan harus memenuhi berbagi persyaratan agar mendapat memiliki rekening dan mendapatkan kartu debit. Di China kartu kredit dari perbankan bahkan tidak populer. Alasannya, masyarakat China tidak terlalu suka berutang. Teman saya banker di Hong Kong, mengatakan, kalau semua penggunaan uang sudah dalam bentuk digital maka efisiensi likuiditas akan semakin tinggi dan pemerintah dapat dengan mudah mendistribusikan modal secara luas juga. Dan tidak ada lagi orang bisa menghindari pajak. Karena semau transaksi tercatat. Dan tidak bisa lagi PNS seenaknya mau korup karena jejak digital transaksi mereka tercatat.

Kualitas elite rendah..

  Dari diskusi dengan teman teman. Saya tahu pejabat dan elite kita   berniat baik untuk bangsa ini. Namun karena keterbatasan wawasan dan l...