Sedang asyik nonton Film HBO, Amir terkejut karena seseorang sudah dihadapannya. Wajah bersih bercahaya bagaikan bulan purnama. Tersenyum seraya mendekat dan menyalaminya. Ketika jabat tangan terjadi, dia merasa melayang kesuatu tempat. Pada waktu bersamaan dia melihat dirinya sendiri sedang tidur santai di sofa sambil nonton TV. Tubuhnya melayang menuju cahaya menyilaukan mata. Setelah melewati cahaya putih , dia menuju lubang cahaya berwarna hijau. Dan kembali gelap. Ketika terang , dia sudah berada disebuah teater.
“ Dimana saya sekarang ? Kata AMir dengan kebingungan dikecam rasa takut.
“ Kamu berada diatara dua alam. Didepan itu ada layar yang akan memvisualkan kehidupan di alam akhirat dan alam dunia.”
“ Apakah saya sudah meninggal “ Kata Amir dengan wajah penuh tanda tanya kepada seseorang yang membawanya ketempat ini.
“ Belum. Kamu belum meninggal “
“ Tapi mengapa ?
“ Kamu terpilih untuk menonton film atas rasahia kehidupan. Semua berkat kekuasaan Tuhan.”
“ Oh baik. Terimakasih”
“ Apakah kamu siap menonton filmnya ?
“ Siap”
Lampu mati dan cahaya dari belakang menampilkan visual kehidupan seseorang yang dia kenal. Tapi dia diam saja tanpa komentar apapun. Di film itu nampak sang tokoh tampil begitu dihormati oleh banyak orang. Ilmu agamanya luas dan fasih kitab suci. Karenanya setiap kata dan ajakannya diikuti oleh orang banyak. Siapapun yang berbeda dianggap nya sesat dan kafir. Dia mampu menjadikan syiar agama untuk orang membenci dan membunuh. Kemana dia pergi orang menatap kagum terhadap dirinya sebagai orang sholeh penyeru syiar agama. Semua kegiatannya itu selalu dilengkapi dengan astribut kemewahan hidupnya. Film berakhir dan lampu menyala.
“ Saya kenal tokoh di film itu “ Kata Amir
“ Bagaimana pendapatmu tentang tokoh itu ?
“ Jelas dia ahli ibadah dan ahli sorga.”
“ Baiklah kita lihat kehidupannya kelak diakhirat.” Kara orang itu. Lampu kembali padam.
Film dimulai dengan kehidupan akhirat. Nampak kehidupan yang menakutkan. Karena tepatnya ladang penyiksaan. Di salah satu sudut nampak sang tokoh tadi dikenal sebagai orang sholeh dan terhormat. Wajahnya mengenaskan dan menakutkan. Sikasaan demi siksaan menghujamnya.
“ Mengapa dia sampai disiksa begitu di akhirat. Bukankah dia orang sholeh ? Kata Amir tanpa peduli film sedang berlangsung. AKhirnya orang yang duduk disebelahnya tersenyum. Film berhenti.Lampu kembali terang.
“ Itu yang kamu tahu. Dia nampak hebat dihadapan orang lain karana Allah menutup aibnya. Sesungguhnya dia adalah Iblis yang telah menguasai jiwa manusia. Lihatlah kenyataannya. ia sombong dan terlalu cinta pada dirinya. Dia gila hormat tapi pengecut. Ilmu agamanya luas tapi dia mudah menyalahkan orang lain. Padahal yang namanya manusia, semakin banyak ilmunya semakin sedikit dia menyalahkan orang lain. Apalagi menghakimi orang lain. Semakin dekat orang kepada Tuhan semakin menjauh dia dari kesenangan dunia. Semakin pemaaf, dan penyayang kepada siapapun. Lebih suka memberi daripada meminta.”
Amir tahu arti mencintai dan siapa yang patut di cintai. DIA lah yang Maha Pengasih Penyayang dan tak ada satupun manusia berhak melebihiNya yang sehingga patut berbangga diri dan sombong atas kelebihannya.
Film kembali tayang. Pada episode ini nampak tokoh lain. Amir tidak kenal orang itu. Tapi dari cerita film itu dia saksikan sang tokoh bukan ahli ibadah tapi ahli maksiat. Kerjaannya melacur, miniuman keras dan membuat orang lain terganggu. Di hujat oleh orang yang ahli ibadah. Film berakhir. Lampu kembali menyala.
“ Itu ahli neraka. “ Kata Amir sekonyong konyong.
Seseorang yang ada disebelahnya tersenyum seraya berkata “ sekarang kita saksikan fim kehidupan tokoh itu diakhirat.”
Film kembali diputar. Nampak kehidupan sorga yang begitu indah tak terbilang. Amir sampai takjut melihat sorga itu. Disebuah taman yang indah ada parigi di isi oleh beberapa orang bidadari cantik yang sedang mandi bugil ria. Sang tokoh ada ditengah tengah keindahan dan kecerian surgawi itu. Lampu kembali terang. Film berakhir.
‘ Mengapa sang tokoh masuk sorga ? Bukankah kehidupannya didunia penuh maksiat” Kata Amir bingung?
“ Sang tokoh memang ahli maksiat. Tapi tahukah kamu bahwa sesungguhnya dia sangat takut kepada Tuhan. Mau bukti ? Ketika menjelang ajal , saya saksikan sendiri dia sangat ketakutan. Bukan takut mati tapi takut bertemu Tuhan karena dosanya. Karenanya sepanjang usianya dia ingin bertobat tapi selalu gagal. Dan Tuhan suka dengan orang yang tahu bahwa DIA maha kuasa diatas segala galanya dan Maha pengampun. Suka kepada manusia yang tidak pernah berhenti berharap taubat dan ampunan dari ALlah.
Amir paham makna fitrah, taqwa dan keimanan.
Film kembali di putar. Di episode ini dia saksikan seorang tokoh yang tak pernah melakukan ritual menyembah Tuhan, Orang lain ketempat ibadah, dia sibuk dengan Usaha bisnisnya. Tak ada waktu selain mencari harta dunia. Tak ada waktu membaca kitab mulia berisi firman Tuhan. Benar benar penyembahan kepada Tuhan di belakanginya.
“ Itu orang beragama tapi tidak bersyariat. Itu sama saja pohon tanpa ranting. Gersang. Prakter beragama yang ngawur.” Kata Amir yakin.
“ Itu pendapat kamu ? tanya seseorang yang tetap duduk disebelahnya “ Baik, kita lihat film kehidupan akhirat.
Film kembali diputar. Dia menyaksikan dalam cerita berikutnya dimana sang tokoh berada dalam cahaya yang menentramkan. Kehidupan yang begitu mempesona.
“ Aneh lagi. Mengapa orang tak bersyariat dalam beragama justru masuk sorga yang langsung mendapat cahaya Tuhan. “ Kata Amir berkerut kening.
“ Orang itu benar tidak melakukan syariat dalam beragama. Tapi walau tanpa syariat dia ringan menolong orang miskin yang butuh hutang dan mudah pula memaafkan bila hutang tak terbayar. Dia juga ramah kepada pelanggannya tanpa ada sedikitpun niat menipu karena itu. Pelanggan yang kaya namun sedang dalam kesulitan, dia izinkan menunda bayar hutang atau mencicil hutang sesuai kemampuan orang kaya itu. Itulah kelebihanya. Dia meringankan urusan orang lain dan karenanya Tuhan ringankan urusannya diakhirat. Tahu mengapa ? tanpa keimanan kepada Tuhan tidak mungkin orang bisa berhati lapang terhadap orang yang tidak bisa membayar hutangnya.
Amir paham arti ikhlas.
Film kembali di putar pada epiod berikutnya. Dalam Fim ini menampilkan tokoh lain dari seseorang yang gemar beribadah sholat di Masjid. Tap anehnya dalam film itu, sang tokoh tidak suka berzikir dan berdoa berlama lama sehabis sholat. Sang tokoh datang selalu pas sholat berjamaan akan dilakukan dan pulang setelah usai sholat. Film berakhir.
“ Sang tokoh sombong kepada Tuhan, Tak ingin memuji Tuhan, dan tak ingin berdoa kepada Tuhan. Hanya sekedar melaksanakan ritual sholat tanpa terkesan khusu dan rindu kepada Tuhan. “ Kata Amir.
Orang yang duduk disebelahnya berkata “ Baiklah tanpa perlu penjelasan, mari kita saksikan film sang tokoh di kehidupan akhirat ?
Film kembali memutar kehidupan akhirat. Nampak sang tokoh hidup tentram di sorga. Bahkan sorganya berada di level sama dengan para Nabi, Ulama , pemimpin yang amanah, Istri yang sholeha. Film berakhir.
“ Mengapa begitu hebatnya orang itu sehingga satu level dengan orang sholeh di sorga. Padahal beragamanya dengan sangat sederhana” Tanya Amir.
“ Orang itu setiap mau tidur dia akan berkata kepada Tuhan bahwa dia telah memaafkan semua orang yang menzoliminya dan mendoakan agar orang tersebut mendapatkan hidayah. Orang itu memang tidak hebat dalam berzikir dan berdoa untuk dirinya tapi hidupnya bergantung kepada Tuhan, dan atas dasar keimanan dia beranggapan bahwa apapun yang terjadi terhadap dirinya itu bukanlah antara dirinya dengan orang lain tapi antara dirinya dengan Tuhan. Karena itu dia selalu lebih dulu memaafkan orang lain dan mendoakan yang terbaik untuk orang lain “
Kembali lampu terang benderang di teater itu. Orang duduk disebelah Amir masih tetap tersenyum seraya melirik AMir.
“ Apa hikmahnya kamu perlihatkan rahasia kampung akhirat ? Tanya Amir.
“ Manusia itu intinya adalah makhluk religius. Ia percaya pada wahyu, ia menghormati Nabi dan Kitab, dia setia kepada syariah, tetapi tidak akan merasakan kehadiran Allah secara jelas. Hukum adalah Hukum, syariah adalah syariah dan Anda harus mengikutinya, Tetapi Anda tidak bisa mencapai Allah dengan mempelajari Kitab dan beribadah saja. Anda perlu membuka hati. Mendekati Tuhan haruslah dengan hakikat dan kuncinya adalah ikhlas, dan Itu ada didalam hatimu. Tidak ada keluh kesah dan prasangka buruk. Tidak ada benci dan amarah kecuali cinta. Tidak ada aku kecuali Tuhan. Paham."
“ Sangat paham”
“ Nah kembalilah keduniamu” Kata seseorang itu. Dan dia merasa ada yang mengguncang guncang tubuhnya “ Mas mas bangun, Jangan tidur di sofa …mari kekamar.” Dia terjaga dari mimpinya, dihadapanya nampak istrinya berusaha menarik lengannya untuk masuk kamar…
Pahamkan sayang