Sunday, February 14, 2016

Sahabat dari masalalu

Kemarin ketemu teman lama.Wajahnya nampak bersih dengan senyum khasnya membuat saya yakin dia sehat. Dia saya kenal lebih dari 27 tahun lalu. Dulu saya dan dia sama sama supplier kediaman Pak Harto di Cendana. Saya supplier ikan dan udang, sementara teman itu mensuplai sayuran yang dia dapat dari Bogor. Setiap akhir pekan kami akan mendapat bayaran langsung dari Ibu Tien. Namun yang membuat kami akrab karena kami sama sama suka olah raga bela diri dan mendengar siraman rohani. Setiap kamis malam kami mengaji kitab Ihya ulumuddin di masjid di bilangan Benhil. Kami menyukai pengajian itu karena gurunya dapat menyampaikan pesan dalam kitab ihya dengan analogi yang tepat dan mencerahkan tanpa ada rasa bosan. Kini, teman itu sebagai pengusaha tanker dengan kantor pusat di Singapore. Dia juga punya saham galangan kapal di Malaysia. Penampilannya tetap seperti dulu, sederhana. Pasih bahasa inggeris, Arab, Cina walau pendidikannya hanya SMU. 

Kami berbicara banyak untuk sekedar mengingat kenangan masa lalu. Alhamdulillah dalam usia diatas 50 tahun dia tetap sehat tanpa ada kurang apapun. Dengan tersenyum dia bertanya “Apakah kamu masih ingat pelajaran mengaji kita dulu? Saya menyebut tentang hikmah dari ayat Al Ashr. Benarlah, katanya setelah lama belajar ilmu agama,akhirnya dia hanya menjadikan QS. al-Ashr [103]: 1-3 sebagai sandaran.. “ Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. Mengapa ? Karena pada Firman Allah itu ada tiga hal yang sangat prinsip yaitu Pertama BERIMAN. Kedua, BERBUAT( amal sholeh). Ketiga, PENASEHAT yang bijak.

Orang yang BERIMAN adalah orang yang menjadikan akalnya sebagai raja namun hatinya sebagai hakim agung untuk menjadikan nafsu sebagai laskar hanya untuk kebaikan. Nafsunya perkasa melewati segala rintangan untuk menjadikan hidup ini sebagai caranya beribadah kepada Allah. Dia percaya kepada Allah , dan dia tentu yakin akan hukum ketetapan Allah bahwa semua hal harus di perjuangkan dengan gigih dan sabar. Nafsu ditempatkan sebagai laskar bukan sebagai raja, apalagi sebagai hakim. Sehingga keberadaan nafsu sebagai suatu rahmat Allah bagi dia untuk melaksanakan ikhtiar mencari rezeki. BIla mendapat dia akan bersyukur dan berbagi, bila gagal, dia akan bersabar.Itu aja.

BERBUAT. Apalah dia, pribumi dari kampung dengan pendidikan terbatas. Dia tidak berpangku tangan dalam doa dan zikir. Dia tidak hidup dalam retorika yang miskin berbuat. Hari hari dia isi dengan kerja keras untuk melewati sunatullah. Kemauan kerasnya belajar mandiri dan kemauan membuka diri terhadap hal hal baru yang ada di luar dirinya , telah membuat dia mampu beradabtasi dengan dunia international dan di akui sebagai pengusaha berkelas dunia dalam usia 50 an. Dia mendidik anak, keluarga, teman tidak dengan kata kata tapi lewat keteladanan. Dia berusaha tidak merasa paling benar dan paling baik , paling berkuasa dihadapan karyawan dan keluarga, sehingga semua kehendak dia harus dituruti. Sejak kami masih muda saya tahu dia,  bagaimana taatnya dia beragama dan paham bagaimana mencintai serta menghargai orang lain. Bahkan dia pacaran dengan wanita non pribumi yang akhirnya dia nikahi setelah pacarnya masuk islam dan setelah itu dia berhasil meng islamkan bukan hanya istrinya tapi juga keluarga besar istrinya. 

PENASEHAT yang bijak. Dia sebagai nice advisor bagi orang lain untuk patuh kepada kebenaran ilahiah. Bahwa jika cobaan sepanjang sungai, maka Kesabarannya seluas Samudra. Jika harapan sejauh hamparan mata memandang, maka tekad mesti seluas angkasa membentang. Jika pengorbanan sebesar Bumi, maka keikhlasan harus seluas Jagad Raya, dan meyakinkan orang untuk mengerti bahwa hidup tidak mudah, dan seyogianya bersabar. Kalau kita mengimbau orang tentang kebenaran dengan cara kasar maka jangankan orang bisa mengerti bahkan menjauh dari kita. Dan lagi ada daya kita?Hak merubah orang ada pada Allah. Tugas  manusia hanya menyampaikan kebenaran dengan bahasa lemah lembut, dan setelah itu berdoa kepada Allah. Biarlah Allah berbuat dengan kekuasaanNYA.

Kata ‘Ashr’ di ayat tersebut bisa juga diartikan waktu ‘Ashr atau shalat Ashar. Allah Subhaanahu wa Ta'aala bersumpah dengan masa yang mencakup malam dan siang; yang merupakan tempat terjadinya perbuatan hamba dan amal mereka, bahwa setiap manusia akan rugi, yakni tidak beruntung sebagaimana diterangkan dalam ayat selanjutnya. Kerugian ada beberapa macam; ada kerugian yang mutlak dan ada kerugian yang hanya sebagiannya saja. Kerugian yang mutlak adalah kerugian di dunia dan akhirat; di dunia mendapatkan kesengsaraan, kebingungan dan tidak mendapatkan petunjuk, sedangkan di akhirat mendapatkan neraka jahannam. Allah Subhaanahu wa Ta'aala meratakan kerugian kepada semua manusia kecuali orang yang memiliki empat sifat; iman, amal saleh, saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabara. 

"Bayangkahlah, bahwa Allah bersumpah bahwa semua manusia merugi kecuali yang bisa menerapkan ketiga hal tersebut." Katanya. Saya tersenyum. " Saya dan kamu selalu ingat tiga hal itu dan berusaha sepanjang usia untuk menerapkan.." Kata saya. Teman itu merangkul saya ...

Saturday, February 13, 2016

Valentine day ?

Seperti biasanya menjelang hari Valentine teman teman saya di luar negeri sibuk saling mengucapkan hari valentine dengan caranya yang akrab kepada temannya. Salah satunya sahabat saya di Rotterdam, pernah bertanya kepada saya tentang valentine day..Saya hanya tersenyum dan sebisa mungkin saya jawab dengan santun. Bagi saya, not only valentine day we unveil the love but every day we are to behave and act in love, especially to our beloved. Saya tahu sejarah tentang valentine day dan paham betapa sejarah itu tidak baik untuk dijadikan pijakan oleh umat islam untuk dikenang , apalagi yang berkaitan dengan kasih sayang. Tapi apakah saya harus jadi pembenci karena sejarah ? Tidak!. Di Rotterdam saya bertemu dengan dia , yang menjadi mentor saya dalam bisnis keuangan. Tadinya dia berkarir di wall street sebagai fund manager di Lembaga Keuangan papan atas. Dia mengudang saya minum teh di apartement nya di Utrecht. " Saya kangen indonesia. Kangen sukabumi.Di situ leluhur saya pernah tinggal. "Katanya sambil memperlihatkan album tempo doeloe. Dengan mata berkaca kaca ,berkata " betapa kami pernah berbuat kesalahan dimasa lalu dengan bangsa kamu.Tapi anda dan yang lain selalu penuh senyum kepada kami.Seakan telah melupakan masa lalu "

Saya merangkul dia ,dengan tersenyum saya berkata sebagaimana ungkapan Milan Kundera sang novelis asal Ceko " People are always shouting they want to create a better future. It's not true. The future is an apathetic void of no interest to anyone. The past is full of life, eager to irritate us, provoke and insult us, tempt us to destroy or repaint it. The only reason people want to be masters of the future is to change the past. We learn from the past for a better tomorrow. " Dia paham akan sikap saya. Putranya juga tersenyum ramah meliat keakraban saya dengan ayahnya. Berbeda generasi , berbeda bangsa, berbeda agama, namun kami dipersatukan oleh cinta,untuk hari esok yang lebih baik. Mengingat dia, mengingatkan saya untuk berdamai dengan masa lalu dan apabila karena itu dapat merubah yang buruk menjadi ungkapan cinta maka itulah berkah kehidupan. Sebagaimana valentine day telah mampu mengingatkan orang tentang nilai nilai Cinta dan kasih sayang. Mereka saling berbagi kepada kekasihnya dengan ceria. Saya harus menghormati sikap mereka terharap valentine.itu lebih baik daripada membenci.

Di kehidupan ini terjadinya perbedaan kelas, dan kemiskinan ,peperangan sebagai wabah menakutkan peradaban modern bukan karena miskin harta dan ilmu tapi miskin cinta. Madam Teresa mengatakan bahwa setiap kali anda tersenyum kepada seseorang, itu adalah satu tindakan cinta, sebuah hadiah, sesuatu yang indah. Jangan tebarkan kebencian karena perbedaan tapi tanamkan toleransi kamu dengan caramu dan aku dengan caraku. Kata-kata yang ramah dapatlah singkat dan mudah diungkapkan, tetapi gemanya benar-benar tak berkesudahan. Dalam sebuah riwayat, suatu ketika Nabi Muhammad SAW mencium cucu beliau Hasan bin Ali RA dan disaaat itu disisi Nabi ada Aqra’ bin Habis yang kemudian berkata kepada Nabi, “Aku mempunyai 10 anak, dan belum pernah aku menciumnya.” Kemudian Nabi pun bersabda, “Orang yang tidak memiliki kasih sayang tidak akan dikasih sayangi.” (H.R. Bukhari Muslim) Dalam riwayat lain disebutkan, “Orang yang tidak memiliki kasih sayang kepada sesama manusia, tidak dikasihi Allâh.”(H.R. Bukhari). Artinya bahwa orang yang senantiasa berkasih sayang kepada sesama hamba Allâh, Allâh akan mencurahkan kasih sayang-Nya kepadanya. Rasulullah bersabda, “Orang-orang yang memiliki kasih sayang, akan mendapatkan curahan kasih sayang dari Dzat yang Maha Rahman.” (H.R. Abu Dawud, Turmidzi, dan Ahmad).

BIla orang berimana maka perilakunya senantiasa beramal sholeh. Allah akan tanamkan dalam hatinya masing-masing rasa kasih dan sayang kepada sesama dan yang lain. Allâh berfirman,“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allâh Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.”(Q.S. Maryam [19] : 96). Akhlak yang baik adalah pribadi ihsan yang murah senyum dan empati kepada siapapun, menghindari amarah ataupun menjaga suasana hati orang tidak terganggu karena sikapnya. Bila pribadi ini dijaga dari lingkungan terdekat kita ,cinta akan meluas dan meluas, memberikan harapan bahwa semua akan baik baik saja.

Sunday, February 07, 2016

Berbeda attitude

Pernah satu kesempatan saya bertemu dengan teman yang kebetulan adalah pejabat , Ketika kami sedang asik bicara di sebuah hotel berbintang, dia menerima telp. Saya perhatikan dari caranya bicara lewat telp maka tahulah saya bahwa dia sedang bicara dengan “seseorang yang istimewa” dan pasti perempuan karena selalu diselingi dengan kata kata “ Yang” ( sayang). Benarlah, ketika telp terputus dia tersenyum menatap saya. “ Biasalah perempuan, Selalu ingin dimanjakan” Katanya. Kemudian dengan bangganya dia cerita bahwa wanita yang barusan tadi telp bukanlah istrinya tapi “simpanannya” yang katanya artis. Wanita simpanannya itu sedang berada di Swiss untuk ikut lelang jam tangan special edition. Saya tidak bisa membayangkan berapa kekayaan teman ini hingga mampu memberikan status exclusive kepada wanita simpanannya untuk bersaing mendapatkan barang special edition. Saya tidak bisa pula membayangkan bagaimana dengan kemewahan dari wanita asli sebagai istrinya, dan bagaimana dengan anak anaknya ?

Saya teringat empat tahun lalu saya bertemu dengan seorang pejabat BUMN China. Pejabat yang saya temui ini memimpin BUMN dengan asset diatas USD 30 billion atau setara dengan Rp. 240 triliun. Tentu BUMN yang dipimpinnya lebih besar dari Bank Mandiri atau PLN .Saya sudah sediakan tempat berkelas untuk menjamu makan malam bagi pejabat ini. Saya bisa bayangkan bagaimana penampilannya ketika bertemu nanti. Pasti akan dikelilingi oleh ajudan dengan pakaian mahal. Tapi menjelang jam pertemuan, dia minta saya datang kerestoran yang ditunjuknya. Saya tahu restoran itu bukan tempat berkelas dan hotel dimana restoran itu berada hanya bintang tiga. Awalnya saya agak meragukan saya akan bertemu langsung dengan pajabat itu. Jangan jangan saya hanya akan bertemu dengan Pejabat rendahan. Tapi ketika saya datang ketempat itu, memang dia sendiri yang menyambut saya didepan pintu. Dengan kedua tangan dijulurkan kepada saya dia menyerahkan kartu namanya.

Acara makan malam itu berlangsung santai. Pejabat itu menggunakan pakaian sederhana dan hanya ada satu orang pendampingnya yang bertindak sebagai penerjemah. Ketika acara makan malam itu berlangsung dia selalu tersenyum kepada pelayan yang ada dibelakang kami. Saya anggap ini biasa saja. Maklum wanita pelayan itu memang cantik dan pejabat ini suka kepada yang cantik. Ketika usai makan malam dia mengajak saya photo bersama dan memanggil wanita pelayan restoran itu untuk gabung. “ Kenalkan ini putri saya. Dia putri tunggal  saya. “ Katanya. Saya hampir tidak percaya. Bagaimana mungkin seorang CEO BUMN dengan asset diatas Rp. 100 triliun tapi putrinya bekerja sebagai pelayan restoran “ Dia baru tamat dari Academi Pariwisata. Suatu saat saya berharap dia bisa memimpin sendiri restoran” Katanya lagi. 

Teman saya yang pejabat di negeri saya mampu menyenangkan wanita piaraannya yang ongkosnya ke Swiss mungkin bisa menanggung biaya hidup satu panti asuhan yatim piatu sebulan. Ada juga pejabat China yang memimpin BUMN dengan asset triliunan tapi hanya bisa berbangga dengan kerja keras putrinya menjadi pelayan restoran. Kedua orang ini sama sama pejabat namun berbeda attitude. Yang satunya tidak peduli kepada rakyat yang memberinya amanah kecuali peduli kepada orang tersayangnya dan satunya lagi peduli kepada rakyat yang memilihnya namun ikhlas membiarkan orang tersayangnya bekerja keras sebagai pelayan. 

Apa yang saya tangkap dari kedua orang ini. Tak lain adalah perbedaan dalam soal “makna “ hidup. Bagi pejabat china itu, makna hidup bukanlah kesenangan atas kekuasaan tapi pengorbanan untuk sebuah pengabadian dan karena itu dia terpuaskan. Sementara pejabat kita makna hidup adalah kesenangan tanpa peduli soal pengabdian dan karena itu dia dipuaskan. Disamping itu, bagi pejabat China , setiap hari mereka menyaksikan pejabat mati didepan regu tembak sementara bagi pejabat kita setiap hari menyaksikan bagaimana hukum bisa dibeli.

Mengapa islam sangat memperhatikan metode penegakan hukum karena ini berkaitan dengan keadilan dan terkait pula pada ekosistem internal dari pelaku. Bahwa tindakan korupsi itu menyangkut agama (al-din), jiwa (al-nafs), harta (al-mal), akal (al-aql), dan keturunan (al-nasl,) Karena itu tidak ada cara lain kecuali mencantumkan hukuman mati bagi pelaku korupsi. Artinya islam melihat kejahatan korupsi lebih menyeluruh dan mendasar untuk tertibnya kehidupan masyarakat. Mungkin itupula yang mendasari China menerapkan hukuman mati bagi koruptor, Tapi bagi negeri kita korupsi dilihat kasus perkasus dan tetap bersandar kepada HAM yang anti hukuman mati. Padahal koruppsi itu daya kejamnya lebih besar dibandingkan teroris yang diancam hukuman mati bahkan mati sebelum diadili. Ikutilah cara Allah mengatur peradaban agar kebaikan terbentang , kebenaran dibela dan keadilan dijunjung.

Belajar dari yang gagal..

Ketika saya terpuruk secara ekonomi dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya mendatangi sahabat yang juga mengalami kegagalan dalam bisnis dan sedang berproses untuk bangkit. Kami berbicara banyak. Dari teman itu saya dapat pelajaran yang luar biasa bahwa ketika kita gagal sebetulnya Tuhan sedang berdialogh kepada kita. Itu merupakan jawaban atas doa kita. Apa dialogh nya ? kita melakukan banyak kesalahan yang membuat kita lemah. Ketika kita lemah maka dengan mudah di mangsa oleh predator. Jadi itu cara Tuhan menyampaikan pesan cinta agar kita berubah karena waktu. Jangan pernah berprasangka buruk dengan nasip apalagi menyalahkan Tuhan tidak adil. Jangan pernah berputus asa dengan pertolongan Tuhan. Lalui sajalah hidup dan pastikan belajar dari kesalahan yang ada. 

Apa kelemahan kita itu ? kita kadang lupa bahwa hidup harus rendah hati. Bukan merendahkan diri tapi menjadi kuat apa adanya. Tidak perlu aksesoris kata kata atau penampilan agar orang menaruh hormat tapi cukuplah menjadi diri kita sendiri yang lebih mengutamakan Tuhan, dengan menjaga diri kita selalu ikhlas.Tidak sombong dengan apa yang kita punya. Tidak berkeluh kesah dengan kegagalan kita atau menyalahkan orang lain. Mengapa ? keluh kesah itu salah satu ciri sifat sombong ditengah kegagalan dan kemiskinan. Dampaknya kita terjebak dengan berpikir sempit dan menutup diri kita terhadap hal hal yang ada di luar kita. Padahal salah satu kelemahan kita adalah tidak bisa membuka diri dan belajar dari kesuksesan orang lain. Jadi berhentilah berdoa dengan keluh kesah tapi mohon kepada Tuhan agar kita selalu kuat ditengah hantaman , merasa lapang ditengah sempit, merasa dekat ditengah rezeki menjauh. Akan selalu ada harapan selagi kita bertekad untuk berubah. Rezeki dibentangkan Allah seluas langit dan tidak ada satupun yang ada di bumi yang tidak di jamin rezekinya asalkan mau mengikuti sunatullah.

Apalagi kelemahan kita ? Kita kadang lupa bahwa hidup harus penuh cinta. Bukan mengobral cinta tapi menanamkan empati kepada siapapun dan menempatkan rasa hormat kepada siapapun. Dari itu kita sedang membangun jembatan terbukanya rezeki untuk mendapatkan modal cinta bila kelak kita habis. Bukan tidak mungkin salah satu dari mereka menjadi pembuka jalan kita meraih cahaya ditengah gelap. Seorang teman dari Korea mengenal seorang di dunia maya di Amerika. Persahabatan terbangun walau kadang banyak sikap orang amerika itu tidak dia suka namun dia berusaha mengerti. Suatu saat ketika dia berniat membangun kawasan kota di Busan, ketika semua pintu tertutup, sahabatnya didunia maya itu datang ke Seoul memberikan bantuan venture fund melalui networknya. Dia sukses...Hidup penuh cinta akan membuat anda selalu aman dan nyaman, selalu ada harapan ditengah keterpurukan karena akan selalu ada yang peduli.

Apalagi kelemahan kita ? Kita kadang lupa bahwa hidup adalah proses perjuangan melewati sunatullah. Tidak ada yang too good to be true. Semua orang harus berani melewati ketidak pastian,terluka, kadang terjatuh. Agar manusia menjadi lebih baik karena waktu. Kebanyakan kita selalu ingin gampangan dan takut mengambil resiko..Hidup selalu ingin aman. Kerjapun ingin yang gampangan. Kelola bisnis juga ingin yang gampangan. Kalau nyaman sebagai broker kenapa harus produksi. Kalau bisa dagang kenapa harus buat pabrik. Padahal ketika kita merasa aman maka saat itulah kita tidak aman. Kita memilih cara hidp dan kita sendiri yang akan menanggungnya...

Apalagi kelemahan kita ?Kurang sabar. Kita ingin semua serba tergesa gesa. Kalau buat proposal ingin segera ada orang yang peduli meng aktualkan mimpi kita,  padahal tidak mungkin deal tercipta tanpa ada cinta. Dan cinta itu butuh proses sampai orang percaya dan siap menghadang resiko bersama sama. Kita abaikan proses membangun cinta itu. Kita kurang sabar merebut hati orang untuk percaya kita dan jatuh cinta. Maunya ketemu langsung tembak.ya engga mungkinlah...

Apalagi kelemahan kita ? terlalu mencintai diri kita sendiri.Apapun yang kita miliki hanyalah cara kita mengungkapkan cinta kita pada diri kita sendiri, lupa bahwa Tuhan lah satu satunya yang berhak di cintai. Umumnya 90% kegagalan manusia dan akhirnya terpuruk tiada ujung sampai akhirnya yang sesat adalah karena terlalu mencintai dirinya sendiri. 

Jadi bila gagal diusia muda, atau terpuruk sementara badan masih sehat, maka bersyukurlah karena itu persan cinta dari Tuhan agar kita berubah sesuai yang Tuhan mau..

Sunday, January 24, 2016

Jodoh,rezeki,maut..

Ahli tasawuf mengajarkan manusia harus memikirkan diri sebagai manifestasi Tuhan. God as me. Tuhan sebagaimana saya. Sebagaimana paham wahdatul wujud, bahwa kehendak seseorang bersatu dengan kehendak Tuhan. Pada tingkat tertentu, menurut pandangan itu, dalam pengalaman ruhani yang sangat tinggi, yakni paling ujung dari seluruh perjalanan sufi, manusia tidak lagi bisa membedakan mana dirinya dan mana Tuhan. Pada tahap ini kemampuan akal tak lagi berfungsi untuk membedakan antara khalik dan makhluk, antara Tuhan dan saya. Karena berbagai peristiwa di alam ini tak lepas dari hasil yang dibentuk oleh pemikiran kita, persepsi kita, maka kita harus bertanggungjawab atas berbagai peristiwa di sekitar kita.  Jodoh ,rezeki dan maut itu adalah takdir dari Allah. Benar, karena itulah keyakinan orang ber-agama. Namun persepsi tentang takdir soal ini harus dipahami dengan baik agar kita tidak putus asa ber-agama dan bahkan berprasangka buruk kepada Allah.
Jodoh
Benar jodoh itu telah ditentukan Tuhan namun anda berperan membuat ketentuan Tuhan terwujud. Terwujudnya jodoh itu, cepat atau lambat atau tidak sama sekali berjodoh maka itu tergantung persepsi anda sendiri tentang jodoh itu . Selagi jodoh itu atas dasar persepsi "keinginan"maka siap siaplah mendapatkan kesulitan mendapatkan jodoh, kalaupun dapat maka siap siap lah berselancar di gelombang panas. Tidak siap, maka perceraian terjadi. Tapi bila persepsi tentang jodoh adalah atas dasar "kebutuhan" maka jodoh akan datang dengan mudah, bila kelak terjalin ikatan maka dua akan dipersatukan Tuhan, yang sulit dimudahkan, yang sempit akan lapang..Nah, jujurlah pada diri sendiri apakah persepsi jodoh itu atas dasar keinginan atukah kebutuhan? liatlah diri anda seutuhnya dan nilaiah sendiri, kemudian liatlah sekeliling anda siapa yang pantas untuk anda..tunggu dan itu akan datang dengan sendirinya...

Rezeki,
Setiap makhluk disediakan rezeki oleh Allah. Bumi dibentangkan tuhan sebagai rezeki yang tak akan habisnya sampai hari kiamat. Ini jaminan Allah. Namun rezeki itu tidak diberikan begitu saja.Untuk makan saja anda harus melewati proses dari menyuap nasi kemulut dan mengunyah untuk sampai keperut. Apalagi mendapatkan rezeki tentu ada proses. Kalau persepsi anda bahwa rezeki itu datang dari mujizat atau kemudahan dari Tuhan maka anda akan kalah bersaing dengan orang yang percaya bahwa Tuhan tidak memberi kemudahan proses untuk meraih rezeki. Kalau persepsi anda bahwa rezeki itu adalah atas dasar "keinginan" maka anda tidak akan mendapatkan "rezeki" yang dimaksud Tuhan. Rezeki itu akan menyusahkan hati anda.Tapi kalau persepsi rezeki atas dasar " kebutuhan " maka rezeki itu akan datang sebagai rezeki yang menentramkan dan menyehatkan lahir batin.

Mati,
Semua orang pasti mati.Ini takdir manusia dari Tuhan. Sehebat apapun anda menjaga kesehatan maka kematian itu pasti terjadi. Namun bila persepsi anda bahwa kematian itu hak Tuhan yang kapanpun bisa mati maka anda akan lalai menjaga kesehatan sehingga merusak tubuh anda dengan sifat rakus dan tidak peduli menjaga istirahat, dan berperang tanpa merperhatikan kekuatan diri, maka itu mati konyol. Tapi kalau persepsi anda bahwa kehidupan adalah berkah Tuhan,yang harus di jaga sebaik mungkin maka anda tahu menjaga tubuh agar tetap sehat dan menghindari bunuh diri karena hilang harapan. Kehidupan akan menjadi nilai anda sesungguhnya untuk menemui kematian dengan sebaik baiknya kesudahan..

Benar Jodoh, rezeki maut adalah hak Tuhan namun anda bertanggung jawab untuk mewujudkan takdir itu, dan untuk itu sebaiknya utamakan atas "kebutuhan", bukan karena "keinginan "..

Monday, January 11, 2016

Sedekah, bukan bisnis

Seseorang mengirim pesan kepada saya lewat Inbox Fb. Awalnya pesan itu tidak sempat terbaca oleh saya karena begitu banyaknya inbox yang masuk setiap hari. Namun pengirim pesan memberikan comment di wall saya untuk mengingatkan saya agar membaca pesannya. Setelah saya baca pesannya. Saya terhenyak. Apa pesannya ? inilah  pesannya " Apa yang salah degan saya ?? kata Keajaiban sedekah yang sering di ceritakan oleh para kyai dan ustadz belum terbukti pada saya. Dan janji Allah yang akan melipat gandakan setiap harta yang di sedekahkan pun belum terbukti. Beberapa tahun yang lalu saya menjual satu buah motor dan semua uangnya saya sedekahkan pada yatim, fakir miskin dan dhuafa. Selang 2 tahun kemudian saya menjual satu ekor kerbau untuk beli 2 ekor kambing buat qurban abah dan umy. Namun apa yang terjadi pada saya? Alih2 saya berharap keajaiban sedekah, sekarang saya malah menganggur setelah beberapa bulan menikah dan punya satu anak. Bahkan mertua dan orang tua saya sekarang membenci saya karena saya nganggur. Apa yang terjadi pada saya pak ?? Hancur hati saya.." 

Memang di era sekarang banyak dai selebrititas. Dengan piawai sang dai melantunkan berbagai dalil ( teori) tentang memberi akan dapat menggandakan harta, sebagian orang awam beragama tak peduli apakah itu hadith atau firman Allah jadi dalil benar tafsirnya. Mereka mungkin kagum kepada pendakwah, tapi tak peduli kebenaran yang disampaikan.. Di pikiran mereka hanya dalil hebat bahwa sedekah bisa menggandakan harta. Apa yang dikatakan Marx tepat di sini: firman Tuhan ditangan pendakwah menjadi dalil ”sifat metafisik yang halus” dan ”kesantunan theologis”.atau tesis Kapitalisme ber Tuhan,tepatnya. 

Tapi ada yang tak disebut Marx: mereka datang mendengar pendakwah bukan dengan kepala kosong. Mereka bukan tabula rasa. Mereka memilih pergi ke sana dan tertarik karena mereka hidup di antara fantasi, mimpi, hasrat, yang sudah mengisi diri mereka, bertaut dengan hal-hal yang telah membentuk impian sosial dan ekonomi. Antara aku dan laba dalam dalil itu ada satu proses perantaraan, terutama oleh media—majalah, sosmed , buku, berbicara menjadi kaya karena sedekah, sinetron ala Raam Punjabi, dan entah apa lagi—yang membentuk rakus: sorga dan harta berlipat bila bersedekah..

Keliatannya banyak pendakwah menjadi Madoff yang membujuk jamaat gereja untuk menginvestasikan uangnya di pasar derivatif agar untungnya disumbangkan untuk amal. Madoff begitu piawai meyakinkan jamaat bahwa niat investasi karena Tuhan akan menggandakan uang sehingga lebih banyak orang miskin yang tertolong..Nyatanya mereka para jamaat itu yang jatuh miskin lebih dulu dan madoff semakin kaya. Walau akhirnya Madoff masuk penjara karena tuduhan penipuan,namun orang orang yang percaya dakwahnya tetap miskin.

Sehingga mereka lupa bahwa Rasul yang paling hebat bersedekah tetap miskin. Para sahabat Rasul yang jadi khallfah, yang terus bersedekah namun tetap miskin. Bahkan Umar abdul Azis yang tadinya kaya raya , setelah jadi khalifah mendermakan semua hartanya..dan dia tetap miskin diatas singgasana. Mereka bersedekah tidak untuk kaya tapi untuk semakin dekat kepada Tuhan. Sangking cintanya kepada Tuhan mereka takut kaya. Mengapa ? orang kaya itu berat sekai cobaannya.

Nah..anakku, benar rezeki itu dari Tuhan namun Tuhan tidak pernah kirim uang ke rekening mu. Kamu harus bekerja keras agar uang datang ke rekeningmu. Karena itu Tuhan bangga akan dirimu. Mengapa ? karena kamu telah melaksanakan sunatullah. Kalau mendapat maka berbagilah sepantasnya tanpa membuatmu zolim terhadap dirimu sendiri. Ketika memberi sedekah maka tak usah dipikirkan apapun, apalagi mujizat berlipat gandanya harta, kecuali ridho Allah. Ingat Tuhan menilai kamu bukan dari jumlah yang kamu beri tapi dari ikhlasnya.

Memberilah karena Tuhan Titik. Selanjutnya biarlah itu urusan Tuhan dan kamu harus terus bekerja keras sepanjang usia untuk hidup. Ingat tidak ada too good to be true. Hasilnya tergantung seberapa besar effort, kecerdasan mu, bukan seberapa besar sedekahmu.

Wednesday, December 09, 2015

Tahukah kamu, kasih..

Friendship will grow day by day 
Even when we're far away
I know we'll be okay
Friends forever we'll stay
Though the future's still unknown
I will never be alone
Though we change, though we've grown
In my heart is our home 

Time has passed, we've grown up 
Sharing hope, sharing love
Because faith helped us through
I know I can count on you 

In your eyes I can see 
How we fit perfectly
Best of friends, always be you and me

 ***
Tahukah kamu bahwa bulan hanya nampak indah ketika malam. Cahayanya membiaskan warna perak berkilau pada langit. Terutama ketika dia tampil utuh bulat. Sang pujangga memandang kebulan, syair dan prosa tercipta. Sang pencinta akan mengurai bait bait cinta. Walau orang telah pergi kebulan dan telah pula menginjak bulan ternyata taka da yang luar biasa namun bulan tetaplah lambang cinta, lambang perasaan terdalam untuk mengungkapkan sepatah kata tentang cinta. Tentang makna dari sebuan kerinduan yang tak bertepi. Pernahkah kamu melihat bulan bulat mengkilat cahaya keperakan?  Mungkin pernah, yak an. Itu hanya terjadi setahun sekali. Ketika itu pekat akan menyingkir dari semesta galaksi. Langit bersih seperti baru dicuci oleh hujan. Gelembung-gelembung harum alam merintik dari segenap pori-pori awan. Pada saat itu orang  Cina berkumpul di halaman rumah mencecap kue manis berisi biji lotus, kacang hijau, dan gula merah yang manis. Mereka bercengkerama memandang bulan purnama ditemani teh sepat sampai lewat malam.

Bagi orang china ketika bulan penuh adalah saatnya untuk bertemu dan melabuhkan hatinya. Mengapa ? ada hikayatnya, pada suatu waktu, ada seorang putri terkurung di bulan. Namanya Chang Erl. Kekasihnya, Hou Yi, si pemanah ulung yang berhasil memadamkan sembilan matahari dengan anak-anak panahnya. Mereka hanya bisa bertemu sekali dalam setahun, bertemu pada saat bulan paling sempurna untuk rindu yang tidak pernah purna, tidak pernah punah. Orang-orang Cina menyebut saat itu sebagai zhong qiu ye wan. Konon, pada saat itu Chang Erl akan menjatuhkan kembang bulan untuk sepasang sejoli. Begitulah ceritanya. Tak lebih berbicara tentang kekuatan cinta, Power of love. 

Mungkin kasih,  yang agaknya diabaikan oleh mu ialah bahwa cinta itu akan selalu mengimbau seperti surya di pangkal akanan. Kita akan selalu mendapatkan hangat dan cahayanya, dan kita senantiasa berikhtiar ke sana. Tapi mungkinkah mencapai kaki langit itu, menjangkau terang itu, dengan doa, dengan niat saja, ? Hidup jadi berarti bukan karena dicintai. Hidup jadi berarti karena mencintai dan berkorban untuk itu. Kasih, apakah kamu sadar bahwa mencintai itu butuh keberanian mengambil resiko. Cinta harus diperjuangkan dengan kerendahan hati bahwa kita tidak berdaya atas takdir. Mengingkari ini sama saja menapik kehendak Tuhan. Tahukah kamu bahwa perjalanan hidupku tak sepi dari kesulitan yang mendera dan  aku selalu bisa berdamai dengan kesulitan itu. Namun hal yang tersulit bagiku adalah melupakanmu. Aku sadar mungkin inilah hidupku. Aku berharap lebih dan kelebihan itu sesuatu yang mewah bagiku

Kasih tahukah kamu sebuah untaian indah bait lagu  Yue Liang Dai Biao Wo De Xin  ( Sang bulan perwujudan hatiku ). Baitnya sangat dalam maknanya. Untaian perasaan terdalam tentang harapan, kebersamaan berbagi rasa sepanjang usia. Berbagi rasa untuk selamanya. Betapa tidak ? Ni wen wo ai ni you duo shen ( kau bertanya padaku betapa dalam cintaku padamu? )  Wo ai ni you ji fen, ( betapa aku benar benar mencitaimu). Namun bagaimana bila tanya itu tidak pernah sampai keperaduan? Kamu membuat kita berjarak. Kamu bagaikan bulan diatas sana dan aku dibumi ini. Jarak yang terlalu jauh , kasih kecuali hanya sekedar memandang dengan sejuta imaginasi tentang cinta. Akhirnya sampai pada saatnya kita tak lagi bisa lagi bersedekat. Aku sadar kamu sengaja menciptakan dinding tebal yang membuat kita harus terpisah. Tentu tak elok bagi ku hidup dalam imaginasi. Memang aku butuh kekuatan itu , untuk sekedar meyakinkan bahwa aku bisa menjadi pemanah hebat. Namun aku bukan pemanah. Aku hanya pengembara hidup. Aku pergi dengan perasaan hatiku dan kamu entahlah. 

Kucoba untuk melupakan semua kenangan terindah walau tidak mudah. Kini ingin aku bertanya kabar tentang mu tapi pintu tertutup sudah. Padahal tak mengapalah  bila aku bertanya tentangmu. Sekedar memastikan kamu sahabatku baik baik saja. Tapi itupun tak kudapat. Mungkin aku sanggup mengarungi samudra, melintasi lima benua, membenamkan diri dalam dunia yang keras tak bersahabat ini, berada ditengah tengah orang yang rakus membeli apa saja termasuk membeli kembang plastik. Namun aku tidak sanggup untuk memaksamu seperti yang kumau. Kecuali menerima dan berdamai dengan kenyataan bahwa mungkin kau tidak dilahirkan untuk ku. Entahlah ! Waktu berlalu, tentu kamu tak lagi mengingatku. Dan itu pasti. Aku sadar sesadarnya. Tapi aku tetap mengingatmu, selalu.

Entah kenapa di musim dingin ketika kaki menjejak café lounge executive Paninsula Beijing, terdengar lagu  Yue Liang Dai Biao Wo De Xin begitu merasuk kedalam hatiku, wajahmu membayang. Ya, Dalam usia yang semakin menua, sampai kini aku hanya mampu mengingat , untuk ku tetap bisa tersenyum dengan perjalanan hidupku. Salahkah itu ? Oh cinta bukanlah dosa. Cinta adalah anugerah terindah dari Allah... Inilah takdirku. Walau  jiao wo si nian dao ru jin. Mengapa ? akupun tidak tahu..Kehidupan didunia ini serba fana dan tak ada satupun orang berhak memilikinya kecuali Tuhan. Karena Tuhan,  pesan cinta datang kepadaku dan karena Tuhan pula aku berdamai dengan kenyataan bahwa cinta tidak harus bersedekap. Semua berasal dari Tuhan dan kembali kepada Tuhan. Tahukah kamu,kasih...

Kualitas elite rendah..

  Dari diskusi dengan teman teman. Saya tahu pejabat dan elite kita   berniat baik untuk bangsa ini. Namun karena keterbatasan wawasan dan l...