Nothing to impossible. Demikian kata teman saya. Dia katakan itu bahwa bagaimana mungkin China yang tahun 70an adalah negara yang penduduknya berseragam buruh dan tani akhirnya kini menjadi kekuatan ekonomi nomor dua didunia. Satu demi satu perusahaan strategis Amerika jatuh ketangan China. Padahal AS mempunyai sistem moneter yang solid sehingga dapat diakses dengan mudah sebagai financial resource. Namun benteng pertahanan itu hancur oleh katamakan dan tak berdaya ketika mendapat serangan bergelombang dari kekuatan ekonomi China untuk meng akuisi apa saja yang dibanggakan oleh AS. Berita terkini, New York TImes, sebagai media bergengsi, sebagai lambang kekuatan keempat dalam sistem demokrasi di Amerika, kinipun akan diambil alih oleh China. Bagaimana China bisa tumbuh begitu cepat dan unggul menaklukan negara besar seperti Amerika dan Eropa. Padahal china adalah negara komunis yang sangat minim pemahaman agamanya,yang sangat berbeda dengan negara lain yang sangat kuat pemahaman agamanya. Utamanya negara yang mayoritas berpenduduk Islam ,mereka tetap berada dibawah taklukan Amerikan dan Barat kecuali Iran. Apakah Tuhan sedang memanjakan China dan mengacuhkan negara lain? tanyanya. Menurut saya bahwa kesuksesan china adalah ia dipimpin oleh pemimpin yang baik yang mampu membuat rakyatnya menjadi sebaik baiknya rakyat. Itulah yang membuat China unggul.Ini sunatullah.
Dulu ketika Rasul masih hidup dan tinggal di Madinah, berkata "“bahwa Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]. Padahal ketika itu, Konstatinopel adalah sebuah kerajaan yang dilengkapi dengan tentara terlatih dan dikelilingi oleh tembok kota yang sulit ditembus dengan tekhnologi yang ada pada saat itu. Dan lagi, ketika Rasul berkata itu, umat islam sedang dalam posisi hidup mati menghadapi serangan kaum kafir qurais,yang selalu terancam. Namun Sabda Rasul itu diyakini oleh para pengikutnya kecuali kaum yahudi. Mereka tahu bahwa apapun perkataan Rasul adalah bersumber dari Allah. Keimanan kepada Allah ,juga adalah keimanan kepada Rasul. Kata kata Rasul itu dicatat dengan rapi oleh para sahabatnya, dan menjadi inspirasi hebat bagi para pejuang islam setelah Rasul wafat. Mereka ingin menjadi orang terpilih membuktikan sabda Rasul itu.Berkali-kali usaha ini dilancarkan,
di antaranya: upaya penaklukan benteng Konstantinopel yang di lancarkan di
zaman Mu’awiyah bin Abi Sufyan di bawah komando anaknya Yazid. Turut serta dalam
pasukan ini Abu Ayyub al-Anshari, seorang shahabat Rasulullah yang pemberani.
Namun usaha ini menemui kegagalan. Abu Ayyub al-Anshari akhirnya gugur ketika
mengikuti pertempuran ini.
Upaya yang sama juga dilakukan
pada zaman Khalifah Umayyah, Khalifah Abbasiyyah, termasuk di zaman Khalifah Harun
Arrasyid. Setelah kejatuhan Baghdad 656 H, upaya penaklukan Konstantinopel
diteruskan oleh kerajaan-kerajaan kecil di Asia Timur terutama kerajaan Seljuk.
Pemimpinnya Alp Arselan berhasil mengalahkan Kaisar Roma, Dimonus, pada tahun
463 H. Akibatnya sebagian besar wilayah kekaisaran Roma takluk di bawah
pengaruh Islam Seljuk. Beberapa usaha untuk menaklukkan Konstantinopel juga
dilakukan oleh para pemimpin Daulah Utsmaniyyah termasuk Sultan Murad II yang pernah
melakukan beberapa kali pengepungan ke benteng tersebut. Demikianlah upaya untuk meraih
the dream come true dari pejuang islam. Semua mengalami kegagalan dengan korban para syuhada yang tidak sedikit. Mereka berbuat dan mereka gagal. Mengapa gagal? Apakah Allah tidak meridhoi perjuangan menjatuhkan konstatinopel itu? Dimana pertolongan Allah? Kata teman saya. Saya katakan bahwa hadith itu adalah code tentang cara menjadi pemenang. Code ini tidak pernah dipahami oleh pejuang islam. Mereka hanya dibutakan oleh keimanan akan sabda Rasul. Namun akibat kegagalan berkali kali menyerang Konstatinopel, Sultan Murad II menyadari dan paham akan code dibalik hadith Nabi itu bahwa dia tidak qualified untuk menjadi penakluk. Bahwa kemenangan itu hanya mungkin bila pemimpinnya baik dan rakyatnya juga baik. Dia tidak sebaik yang dimaksud oleh hadith Nabi. Untuk itu dia focus untuk mengawali rencana penaklukan itu dari mendidik putranya dari usia balita untuk menjadi penakluk. Putranya itu bernama Muhammad Tsaniy,yang belakangan dikenal dengan Sultan Muhammad Al Fatih.
Sedari kecil, Muhammad Al Fatih sudah didik dengan baik oleh orang tuanya agar memenuhi qualifikasi yang disabdakan oleh Nabi. Dia diserahkan kepada guru terbaik untuk mendidiknya menjadi terbaik. Gurunya adalah Syeikh Aaq Syamsuddi. Nama asli Syeikh Aaq Syamsuddin adalah Muhammad bin Hamzah al-Dimasyqi al-Rumi. Dilahirkan di kota Damaskus, negeri Syam, pada tahun 792 H/1389 M. Nasabnya bersambung dengan Abu Bakar al-Shiddiq r.a. Ia seorang ahlussunnah berasal dari negeri Syam. Ia mengajari Muhammad al-Fatih berbagai disiplin ilmu dasar, yaitu al-Qur’an, al-hadits, Fikih dan bahasa Arab. Disamping itu Muhammad Al Fatih juga mendapatkan ilmu pengetahuan umum dari guru lainya. Sehingga dia mendapatkan pengetahuan yang luas dibidang agama dan umum. Dalam usia 8 tahun dia sudah hafal Al Quran. Dia juga mendapatkan ilmu hikmah dari sejarah para pemimpin sebelumnya yang berusaha menjadi penakluk konstatinopel namun gagal. Gurunya meyakinkannya bahwa dialah sang penakluk sebenarnya. Keyakinan ini ditanamkan bahwa dia harus menjadi yang terbaik dari sisi akhlak untuk menjadi teladan rakyatnya , agar rakyatnya juga menjadi rakyat yang terbaik.Hanya dengan cara itulah hadith Nabi itu akan menjadi realita. Dari sejak remaja kemuliaan akhlak Muhammad Al Fatih memang sudah mendapat pujian dari banyak orang. Dia juga cerdas dan menguasai 6 bahasa. Itu sebabnya dalam usia remaja , Sultan Murad II menyerahkan tahta kepadanya.
Sedari kecil, Muhammad Al Fatih sudah didik dengan baik oleh orang tuanya agar memenuhi qualifikasi yang disabdakan oleh Nabi. Dia diserahkan kepada guru terbaik untuk mendidiknya menjadi terbaik. Gurunya adalah Syeikh Aaq Syamsuddi. Nama asli Syeikh Aaq Syamsuddin adalah Muhammad bin Hamzah al-Dimasyqi al-Rumi. Dilahirkan di kota Damaskus, negeri Syam, pada tahun 792 H/1389 M. Nasabnya bersambung dengan Abu Bakar al-Shiddiq r.a. Ia seorang ahlussunnah berasal dari negeri Syam. Ia mengajari Muhammad al-Fatih berbagai disiplin ilmu dasar, yaitu al-Qur’an, al-hadits, Fikih dan bahasa Arab. Disamping itu Muhammad Al Fatih juga mendapatkan ilmu pengetahuan umum dari guru lainya. Sehingga dia mendapatkan pengetahuan yang luas dibidang agama dan umum. Dalam usia 8 tahun dia sudah hafal Al Quran. Dia juga mendapatkan ilmu hikmah dari sejarah para pemimpin sebelumnya yang berusaha menjadi penakluk konstatinopel namun gagal. Gurunya meyakinkannya bahwa dialah sang penakluk sebenarnya. Keyakinan ini ditanamkan bahwa dia harus menjadi yang terbaik dari sisi akhlak untuk menjadi teladan rakyatnya , agar rakyatnya juga menjadi rakyat yang terbaik.Hanya dengan cara itulah hadith Nabi itu akan menjadi realita. Dari sejak remaja kemuliaan akhlak Muhammad Al Fatih memang sudah mendapat pujian dari banyak orang. Dia juga cerdas dan menguasai 6 bahasa. Itu sebabnya dalam usia remaja , Sultan Murad II menyerahkan tahta kepadanya.
Ketika Muhammad Al Fatih naik tahta maka segera dia menyusun rencana penaklukan. Pemahamannya tentang sejarah masa lalu dari kegagalan para pejuang islam merebut konstatinopel dipelajarinya dengan seksama untuk ia mendapatkan hikmah. Ia membuat rencana serangan itu dengan hati hati dan penuh perhitungan tanpa terkesan terburu dan bernafsu. Dia juga mendidik pasukannya untuk dekat kepada Allah, dengan melakukan sholat berjamaah wajib maupun sunat. Tujuannya agar kekuatan tempur bukan hanya karena kekuatan phisik tapi kekuatan spiritual untuk niat karena Allah. Berkali kali serangan dilakukan ke benteng pertahanan konstatinopel berkali kali gagal dengan korban tak terbilang namun tidak membuat surut semangat Al Fatih untuk terus melangkah maju dengan tekadnya. Kesabarannya sangat luar biasa. Muhammad Al Fatih berhasil menaklukan konstatinopel. Ketika dia dan pasukan masuk kota konstatinopel , dia tidak menzolimi mereka yang kalah, tidak membunuh musuh yang menyerah. Perang hanya bertujuan untuk menegakan keadilan, menyampaikan kebenaran ilahiah dan selanjutnya yang dikedepankan adalah kasih sayang. Dia tidak memaksa umat kristen berpindah agama islam. Semua penduduk konstatinopel mendapatkan perlindungan dari sultan,walau mereka berbeda. Kabar gembira yang di sampaikan Rasul delapan abad yang lalu terbukti sudah. Bahwa konstatinopel jatuh ketangan umat islam dan itu dilakukan oleh pemimpin yang sangat baik dan didukung oleh pasukan yang juga sangat baik. Ini harus menjadi hikmah bagi umat islam sekarang bahwa hanya pemimpin yang baik yang bisa mendidik rakyat menjadi baik, dan menjadi pemenang. Jadi berhentilah berdoa bila malas berbuat dan ragu melangkah.