Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu
( Khalil Gibran)
***
Nak, dia akan lahir dari rahim wanita yang kau nikahi karena Allah. Dia akan hadir ditengah tengah kita. Sebentar lagi aku akan menjadi kakek, dan kau akan menjadi Ayah. Semua kita merindukan kehadirannya, dan sangat berharap dia menjadi bagian dari keluarga kita. Rasanya baru kemarin kau adalah bayiku yang selalu kujaga namun kini kau akan memerankan posisiku sebagai ayah dari anakmu. Ketahuilah nak bahwa ia hadir bukan atas kehendakmu namun dia hadir adalah atas kehendakNYA. Dia hadir bukan karenamu tapi karenaNYA. Kau dan istrimu hanyalah pelengkap bertemunya syariat dan hakikat. Pelengkap proses yang disebut dengan sunattullah. Ini kusampaikan kepadamu untuk menegaskan bahwa dia bukalah milikmu. Dia adalah milik Allah. Kau hanya kebagian tugas menerima titipan. Bayangkanlah bahwa Allah yang Maha Perkasa , Maha Berkuasa , memberikan mandat kepadamu untuk menjaga anak manusia. Sebuah amanah yang teramat indah, tentunya. Kau tidak diminta Allah agar menjadikan anak itu kelak menjadi insinyur, atau ekonom atau dokter, atau doktor,atau professor atau apalah. Tidak. Allah hanya minta agar anak itu kelak dapat berguna bagi orang lain. Hidupnya paling banyak manfaatnya bagi orang lain. Mengapa ? Kehadirannya adalah representasi dari kehadiran Allah untuk cinta dan kasih sayang. Inilah takdir manusia yang berbeda dengan makhluk lainnya dan misimu adalah bagaimana menjadikan anakmu bermanfaat bagi orang banyak dan bermakna untuk cinta dan kasih sayang.
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu
( Khalil Gibran)
***
Nak, dia akan lahir dari rahim wanita yang kau nikahi karena Allah. Dia akan hadir ditengah tengah kita. Sebentar lagi aku akan menjadi kakek, dan kau akan menjadi Ayah. Semua kita merindukan kehadirannya, dan sangat berharap dia menjadi bagian dari keluarga kita. Rasanya baru kemarin kau adalah bayiku yang selalu kujaga namun kini kau akan memerankan posisiku sebagai ayah dari anakmu. Ketahuilah nak bahwa ia hadir bukan atas kehendakmu namun dia hadir adalah atas kehendakNYA. Dia hadir bukan karenamu tapi karenaNYA. Kau dan istrimu hanyalah pelengkap bertemunya syariat dan hakikat. Pelengkap proses yang disebut dengan sunattullah. Ini kusampaikan kepadamu untuk menegaskan bahwa dia bukalah milikmu. Dia adalah milik Allah. Kau hanya kebagian tugas menerima titipan. Bayangkanlah bahwa Allah yang Maha Perkasa , Maha Berkuasa , memberikan mandat kepadamu untuk menjaga anak manusia. Sebuah amanah yang teramat indah, tentunya. Kau tidak diminta Allah agar menjadikan anak itu kelak menjadi insinyur, atau ekonom atau dokter, atau doktor,atau professor atau apalah. Tidak. Allah hanya minta agar anak itu kelak dapat berguna bagi orang lain. Hidupnya paling banyak manfaatnya bagi orang lain. Mengapa ? Kehadirannya adalah representasi dari kehadiran Allah untuk cinta dan kasih sayang. Inilah takdir manusia yang berbeda dengan makhluk lainnya dan misimu adalah bagaimana menjadikan anakmu bermanfaat bagi orang banyak dan bermakna untuk cinta dan kasih sayang.
Nak, satu satunya lembaga yang
sakral didunia ini adalah perkawinan. Mengapa ? karena inilah commitment yang
disaksikan oleh seluruh malaikat dan di register di singgasana Allah. Kukatakan singgasana Allah karena disitulah bersemayam cahaya indah yang akan
menerangi jalan manusia. Cahaya itu disebut dengan CINTA. Karena cintalah kau
tak perlu protes mengapa kau harus berkorban untuk sesuatu yang bukan milikmu.
Karena cintalah, kau bersenang hati menerima amanah ini. Percayalah akan kekuatan cinta, disitulah Allah hadir untuk menjadikanmu seorang ayah yang sempurna menerima takdirnya. Walau doa ibu
terlalu tulus dan senantiasa mengiringi detak jantung anaknya namun doa ayah tetaplah yang paling didengar
oleh Allah. Mengapa ? karena secara genetik maupun takdir, ayah adalah satu
satunya penanggung jawab dari amanah atas kehadiran anak manusia. Kau adalah sumber kebijakan untuk anak anakmu dalam menghadapi kehidupan yang kadang tidak ramah ini.Kau adalah tempat anak anakmu kembali mendapatkan cinta tulus. Tempat mereka belajar mengenal Allah dan mencintai Allah. Kalau kau jauh dari Allah bagaimana cintamu dapat melahirkan doa yang tulus. Bagaimana kau bisa mengenalkan Allah kepada mereka. Padahal sumber keselamatan adalah Allah.
Ketahuilah nak, bahwa manusia tidak berdaya
akan takdirnya tanpa pertolongan dari Allah. Seberat apapun beban dan rintangan
yang kita hadapi namun itu pasti disertakan Allah dengan pertolonganNYA. Bercerminlah
dari kehidupan kami orang tuamu. Sejak kau lahir , aku tidak pernah
melengkapimu dengan asuransi kesehatan maupun pendidikan. Juga tidak ada tabungan di bank untuk persiapan masa depanmu. Padahal banyak orang
mempersiapkan kehadiran anaknya dengan sejuta rencana dan persiapan yang
matang.Tidak bagiku. Bagiku cukup jelas bahwa aku hanyalah penerima tugas dari
Allah. Kau adalah milik Allah maka tentu Allah pula yang akan menjagamu. Karenanya
setiap detak jantungku adalah doaku kepada Allah agar dimudahkan langkahku
melewati hidup sebagai seorang ayah. Agar dilapangkan urusanku mendapatkan
rezeki yang halal demi anakku. Agar dikuatkan hatiku untuk tidak berputus asa
ketika sulit dan sempit datang. Lihatlah faktanya walau tanpa asuransi
kesehatan dan tabungan, apakah kalau kau sakit tidak
terobati?. Apakah sekolahmu tidak selesai?
Tidak, kan. Kalau kau sakit aku tetap bisa membawamu ke Rumah Sakit
untuk mendapatkan pengobatan terbaik. Ketika saatnya kau butuh pendidikan aku mampu mendukungmu tanpa terhenti sampai kejenjang magister. Jadi perjalanan hidupku adalah bukti nyata tentang kehadiran Allah.Bukti nyata kekuasaan Allah.Tak ada kehebatanku hingga pantas menepuk dada, apalagi berhak akan dirimu.
Jadi jangan pernah gamang akan
masa depanmu sebagai ayah dan tentu masa depan anakmu. Bagaimana caranya agar selamat dalam peran sebagai ayah? Tak ada jalan lain kecuali dekat kepada Allah. Hanya Allah yang harus kau dekati.
Harus ! Ingatlah , bila kau menjauhi Allah maka anak anakmu akan menjadi fitnah
bagimu. Akan menyusahkanmu. Anakmu akan mengelincirkanmu kepada sikap sombong, Anakmu akan menggelincirkanmu kepada perbuatan korup. Anakmu akan membuatmu putus asa. Anakmu akan membuatmu semakin menjauh dari hakikat. Tapi bila kau dekat kepada Allah maka anak akan
menjadi berkah bagimu, yang akan menjadi penolongmu dikala kau lemah dan senantiasa mencintaimu dengan tulus.
Allah bukan sesuatu yang sulit untuk didekati. Cukup dengan menegakan sholat
wajib maupun sunat sudah memastikan bahwa kau senantiasa connect dengan Allah.
Selanjutnya dalam keseharian kau bisa mendekati Allah dengan segala cara namun
intinya adalah lakukan semua itu karena cinta, ikhlas karena Allah. Bila kau
ikhlas maka sholatmu akan menguatkanmu menjadi pria dewasa yang ikhlas menerima
takdirnya untuk cinta dan kasih sayang.
Semoga dibulan ramadhan, bulan penuh rahmat, berkah dan ampunan ini cucu
papa lahir dan hadir ditengah tengah kita. Semoga....