Hanya dengan ayah dan ibu anda tidak pernah transksional. Tapi dengan orang lain, bahkan dengan keluarga sedarah pun tidak mungkin anda dapatkan ketulusan seperti dengan kedua orang tua. Artinya Anda tidak bisa memaksa orang lain mengikuti hubungan relasi dengan standar moral anda. Mengapa ? Hubungan kemitraan dan pertemanan pastilah transaksional. Take and give yang terus terjadi tanpa jeda.
Kalau salah satu timpang, hubungan relasi pasti bubar atau hambar. Jangan pula sakit hati. Biasa saja. Engg usah pula diumbar ke publik. Saat anda mengatakan orang lain salah atau buruk atau kianat, itu semakin mempermalukan anda. Bahwa anda memang tidak qualifed dalam hubungan relasi. Mengapa ? Ya kalau anda hebat kan engga mungkin dilepas orang atau orang walk away dari anda.
Anies itu bukan capres yang punya hak legitimasi mencalonkan diri sebagai presiden. Yang punya hak mencalonkan adalah partai. Nah dalam hal capres, Anies diusung oleh tiga partai agar cukup presidential threshold. Yang deal itu bukan Anies. Tapi partai. Artinya, sekuat apapun keinginan anies mau jadikan AHY sabagai cawapres, itu useless. Janji apapun dari anies kepada AHY dan SBY, itu tidak penting. Anies itu poweless. Seharusnya PD bisa memaklumi situasi ini untuk bersikap proporsional terhadap Anies.
Selama sekian bulan hubungan koalisi PD, Nasdem, PKS memang sangat rentan. Nasdem sebagai pengusung Anies sabagai capres siap uang walau tidak cukup. Nasdem berharap bukan hanya elektabilitas tapi juga dana kontribusi PKS dan PD. Nah tentu yang sumbang dana berhak jatah CaWapres. PKS sudah nyerah. Bokek. Tinggal PD yang berharap agar AHY sebagai cawapres. Duit ada engga? Yang pasti ada hanya janji yang belum mampu ditunaikan. Waktu terus berjalan, dan janji itu hanya tinggal janji. Sehingga terpaksa partai Nasdem menjual anies kepada pihak lain. Kebetulan penyandang dana itu inginkan Cak Imin sabagai cawapres berpasangan dengan anies. Ya politic follow money.
PKS juga tetap bertahan dalam koalisi dengan Nasdem, walau cawapres dari PKB bukan chemistry PKS. Itu karena memang tidak ada tempat lain untuk berlabuh. Sementara konstituen PKS sudah terlanjur cinta dengan Anies. Karenanya PKS tidak ada urusan dengan Pilpres. PkS hanya jadikan Anies untuk naikan Elektabilitas partai pada pileg. Beda dengan PD yang punya agenda untuk cawapres. Kalau PKS bertahan bukan berati tidak toleran dengan PD tapi ini soal kepentingan hubungan relasi yang harus dikelolanya. Jadi udahan dech baper soal hubungan relasi. Selagi anda lemah, ya jangan ngeluh dijadikan keset kaki atau dibuang ke tong sampah. Biasa saja. Makanya kuatlah ! kalau engga, dewasalah!
No comments:
Post a Comment