Saturday, May 22, 2021

Sengketa Tanah Palestina




Tadi saya dampingi Yuni meeting dengan relasi di Hotel di bilangan Sudirman. Usai relasi pergi, kami   duduk santai di cafe yang ada di hotel itu. TV menayangkan kericuhan demo bela Palestina. Polisi hendak membubarkan massa. Karena sudah lewat waktu yang ditentukan. Namun demontran berkeras tidak mau dibubarkan. “ Apa benar bela Palestina sama dengan bela Islam? Tanya Yuni.


“ Tepatnya bela kemanusiaan. Karena di Palestina bukan hanya islam, ada juga yang lain seperti Yahudi, Druze, Samarita, Ahmadiyah, Sunni, Syiah, Katolik, Protestan, Koptik, Anglikan, Bahai dan lain lain. “ 


“ Terus kenapa umat islam baper ?


“ Ya itu politik dibungkus agama. Apalagi dikaitkan dengan sejarah kuno. Masing masing merasa paling berhak atas tanah Palestina.”


“ Emang yang berhak itu siapa atas tanah Palestina ?


“ Yang beli tanah. “


“ Yang serius lah uda. Yuni mau tahu. “


“ Loh emang saya becanda.?


“ Gimana ceritanya? 


“ Ketika Palestina itu dikuasai oleh Turki Ottoman belum ada bangsa Palestina. Waktu itu paham kebangsaan belum ada. Waktu itu orang Yahudi datang ke Palestina beli tanah dari rakyat dan bangsawan. “


“ Kenapa mereka jual tanah itu ?


“ Memang wilayah itu sepi dan tidak banyak penduduk. Ekonomi tidak berkembang. Kemakmuran jauh. Ya kalau ada orang datang mau beli, ya jual aja. Itu kalkulasi bisnis. Apalagi waktu itu memang sedang ada upaya dari penguasa Eropa dan Rusia relokasi etnis yahudi ke Palestina.  Kebetulan ada yang mengorganisir relokasi itu. Ya mirip developer kawasan jual kaveling tanah. 


Setelah perang dunia pertama, Ottoman kalah. Inggris pemegang mandat atas wilayah Palestina. Semakin banyak orang Yahudi pindah ke Palestina. Itu berlangsung dari tahun 1920 sampai dengan tahun 1940. Dan semakin besar ketika terjadi  perang dunia kedua. Oang Yahudi dari Jerman ngungsi ke Palestina.  Mereka datang beli tanah. Tidak serobot tanah penduduk lokal. Karena waktu itu belum ada negara israel. “


“ Oh terus kenapa sekarang dituduh orang Yahudi serobot tanah orang palestina ?


“ setelah itu berdirilah negara Israel atas persetujuan Liga Bangsa Bangsa. Orang Arab tidak terima. Perang arab Israel tahun 1948 meletus. Orang Arab ini menolak berdirinya negara israel yang disetujui PBB. Koalisi Arab berhasil merebut sebagian besar wilayah Palestina. Wilayah Gaza jatuh ke Mesir, Tepi Barat, Yarusalem timur jatu ke Yordania. 


Nah saat dikuasai Yordania dan Mesir, itu terjadi penyerobotan tanah orang Yahudi. Penyerobotan itu dilegitimasi oleh Yordania dan Mesir. Padahal kan kakek  buyut atau orang tua Yahudi udah beli tanah itu. Ada bukti pembelian tanah itu. Ya tentu mereka menolak. Tapi mereka tidak berdaya. Mereka pindah ke Yarusalem berat yang dikuasai Israel.” 


“ Terus..”


“ Tahun 1967 perang lagi Arab VS Israel. Perang ini dimenangkan israel. Wilayah yang tadi dikuasai Yordan dan mesir berhasil direbut lagi oleh Israel. Nah saat israel menguasai wilayah Tepi Barat, Gaza, Yarusalem Timur, status tanah dikembalikan kepada pemilik yang sebenarnya, seperti awal sebelum tahun 1948. Giliran orang arab Palestina  protes. Mereka merasa dizolimi dan diusir dari Palestina. Terjadilah pengungsian besar besaran. Sekarang 41 persen populasi yang tinggal di Jalur Gaza dan Tepi Barat adalah pengungsi.”


“ Terus..”


“ Udah segitu aja menjawab pertanyaan kamu. Sekarang simpulkan sendiri aja.”


“ Paham Yuni. Sebetulnya yang diributin itu soal tanah. Bukan agama. Orang Arab Palestina dapat tanah dari Yordan. Sementara oang Yahudi dapat tanah dari beli pakai uang. Makanya perlu negara palestina merdeka agar dapat tanah gratis. Gitu? 


“ Engga tahu saya. Itu sudah politik” 


“ Status tanah kepemilikan kan diatur dalam konvesi LBB tahun 1920. Pergantian koloni atau kekuasaan tidak mengubah status kepemilikan tanah orang pribadi.” 


“ Orang Arab engga paham itu.  

No comments:

Cerdas berlogika dan bersikap.

Mengapa kegiatan ekonomi itu terbelah.Ada yang formal dan ada yang informal. Ada yang kaya dan ada yang miskin. Ada yang melimpah sumber day...