Friday, May 28, 2021

Agama jadi berhala.

 




Di sebuah distrik saya sedang berjalan bersama anggota dewan kota China. Kami menuju restoran untuk makan siang. Dari dalam kendaraan kami melihat wanita menggendong Balita sedang berusaha mendorong kereta  barang rongsokan. Nampak kesulitan. Jalan mendaki. Kalau di Indonesai, itu adalah pemulung. Dia hentikan kendaraan. Dia tersenyum kepada wanita itu. Bicara sebentar.  Dia ikut membantu wanita itu mendorong kereta. Setelah itu dia kembali kedalam kendaraan. “ Itu masalah sudah terjadi sejak tahun lalu. Sejak ada pembangunan kota. Terjadi urbanisasi yang tidak terkontrol. “ Katanya. Dia seperti sedang berpikir. Entah apa yang dia pikirkan.


Tiga tahun kemudian saya datang lagi ke distrik itu untuk urusan bisnis. Sahabat saya yang anggota dewan kota itu saya undang makan malam. Dia senang sekali. “ Saya tidak melihat lagi ada pemulung di jalanan. Kemana mereka ? Tanya saya disela sela makan malam itu. Dia bilang bahwa Pemda membangun pembangkit listrik dari sampah.  Kemudian sosial engineering dilakukan agar rakyat disiplin membuang sampah ditempatnya. Kini kota jadi bersih dan listrik jadi murah. Pemda juga dapat bisnis daur ulang plastik dan kompos. 


“ Lantas bagaimana dengan nasip pemulung itu? Tanya saya. Menurutnya para pemulung itu didata dan kemudian ditingkatkan skill nya. Mereka menjadi pemilik dan sekaligus pekerja pada indusri pengolahan daur ulang sampah. Saya terpesona. Begitu sederhananya China menyelesaikan masalah.  


“ Itu hanya soal kemauan dan niat baik. Kami punya banyak orang pintar di kampus. Punya lembaga riset. Setiap masalah, mereka selalu ada solusi. Dan kami, pejabat pemerintah dan swasta berkolaborasi menjadikan solusi itu sebagai sumber ekonomi. Karena setiap solusi berujung kepada bisnis,  itu pasti sustainable. Rakyat engga merasa tangan dibawah dan peradaban tumbuh atas dasar hormat. Bukankah pembangunan phisik juga adalah pembangunan martabat manusia” Katanya.


Saya termenung. Di negeri saya pembangkit listri dari sampah hanya ada di surabaya. Kota lain, hanya wacana saja. Itu karena aparat pemda hidup manja dari anggaran sampah yang sulit diaudit. Sesuatu yang mudah menjadi sulit karena mental korup. Jadi apa inti masalahnya ? Ya ini soal mental. Agama tidak dijadikan inspirasi untuk berbuat baik bagi semua tetapi bagaimana mendapatkan kekuasaan dan harta. Kejahatan laten itu adalah agama dituhankan dalam politik dan kemudian menjadikan kekuasaan sebagai tuhan.


No comments:

HAK istri.

  Ada   ponakan yang islamnya “agak laen” dengan saya. Dia datang ke saya minta advice menceraikan istrinya ? Apakah istri kamu selingkuh da...