Saturday, February 21, 2015

Utamakan jalan damai..

Dulu Rasul memimpin peperangan melawan orang kafir dan juga para sahabatnya melakukan penaklukan ke seluruh jazirah Arab.  Orang kafir harus diperangi. Kita harus berjihad untuk meninggikan kalimat Allah. Karenanya halal darah orang kafir. Bunuh mereka semua. Bagi yang murtad , langsung penggal kepalanya. Singkatnya, yang berbeda atau bukan masuk dalam kelompoknya adalah kafir. Benarkah itu.? Demikian tanya putri saya. Saya harus menjawab dengan hati hati. Maklum karena putri saya bukan anak anak lagi. Dia mahasiswa dan juga aktivis muslimah di kampus. Apa yang ditanyanya kepada saya adalah sesuatu yang dia dengar diluar, ditengah pergaulan-nya. Dengan tersenyum saya katakan bahwa Rasul tidak pernah berperang dengan tujuan untuk memaksa orang pindah agama. Tidak pernah rasul memerintahkan perang karena ingin meluaskan wilayah taklukkan. Tidak pernah Rasul berperang karena ingin membalas dendamnya, ingin melampiaskan amarahnya kepada orang kafir. Tidak pernah! Mengapa perang harus terjadi? Karena situasi ketika itu umat islam dan kondisi terancam oleh orang non islam. Rasul tidak punya pilihan kecuali melawan sebagai bentuk melindungi diri. Ketika perang usai, tidak ada tawanan  yang dilukai. Apabila mereka membayar tebusan perang maka mereka dibebaskan sebagai tawanan.Tidak ada yang dipaksa masuk islam. Ketika orang non muslim meminta perdamaian maka Rasul langsung menyetujui. Walau perdamaian itu menyakitkan namun itu harus diterima daripada darah tertumpah.

Bagaimana dengan keadaan para khalifah Empat? Bukankah mereka juga melakukan peperangan merebut kota kota di jazirah Arab.? Tanya putri saya. Setelah Rasul wafat, banyak umat islam yang berniaga ke-kota diluar madinah. Di Beberapa kota , mereka ditolak kehadirannya. Kalaupun ada yang diterima berniaga namun mereka tidak boleh melaksanakan ritual agama, tidak boleh melakukan siar agama. Ada juga wilayah sudah dibawah taklukkan islam tapi entah mengapa mereka ter-provokasi untuk makar dari kekuasaan di madinah. Sama saja dengan di Era Rasul. Hak melaksanakan ibadah adalah hak yang harus dibela oleh semua umat islam  yang beriman. Karena keyakinan akan kebenaran, kebaikan , keadilan itu dasarnya adalah meninggikan kalimat Allah. Manifestasi dari iman kepada Allah. Puncak tauhid yang tidak bisa hanya berdoa tapi juga harus diperjuangkan dan berkorban untuk itu. Maka atas dasar itulah maka perang adalah jalan yang harus ditempuh setelah upaya persuasi dengan cara damai gagal ditempuh. Kalaupun perang dilaksanakan maka tentara islam tidak boleh membunuh anak anak, orang tua renta, para wanita yang tak bersenjata.Tidak boleh merusak tempat ibadah, rumah penduduk atau merampas-nya. Target perang hanyalah penguasa yang zalim. Sebelum memasuki wilayah musuh, Tentara islam masih memberi kesempatan kepada musuh untuk mengikuti seruan Islam, dan agar perang tidak perlu terjadi. Namun bila tidak ada kata sepakat maka perang adalah opsi terakhir.

Sejarah perkembangan khilafah islam dari masa ke masa,perluasan kekuasaan bukan bertujuan untuk penaklukan atau penjajahan tapi dalam rangka siar. Sebagian besar penaklukan wilayah islam tidak dengan peperangan tapi dengan damai. Contoh masuknya Islam di Indonesia tidak dengan senjata atau peperangan tapi dengan cinta dan kasih sayang para ulama yang datang dari Timur Tengah dan China. Lambat laun islam diterima secara luas di kepulauan Indonesia sehingga menggerogoti kekuasaan Majapahit yang Hindu, dan akhirnya tumbang dengan sendirinya. Setelah itu Kesultanan Islam berdiri. Sementara terjadinya perang salip yang berkepanjangan antara kerajaan islam dengan Kristen tak lebih karena ketika itu peran gereja merasa terancam dengan adanya pengaruh Islam yang semakin meluas. Para elite Gereja merasa khawatir pengaruh islam akan memisahkan mereka dengan Kerajaan yang menjadi icon kekuasaan Tuhan di dunia. Dan isu agama sebagai biang permusuhan berakhir sejak terjadi revolusi di prancis dan Revolusi Industri di eropa. Kekuasaan gereja semakin memudar dan akal sehat semakin mendapat tempat. Tak ada lagi perang karena agama tapi perang karena hawa nafsu untuk menindas yang lemah dalam bentuk penjajahan.Maka terjadilah perang dunia pertama dan kemudian dilanjutkan dengan perang dunia kedua. Akibat perang itu korban manusia tak terbilang dan kerusakan yang ditimbulkan lebih dahsyat dibandingkan perang karena agama. Jadi benarlah bahwa perang karena nafsu tidak pernah ada dalam sejarah islam.

Karena itulah, Amerika bersama sekutu yang menjadi pemenang perang dunia kedua,menyadari bahwa dimasa datang perang dunia tidak boleh terjadi lagi. Apapun alasannya tidak sesuai dengan hak asasi manusia. Pada 1 Januari 1942, negara Sekutu menyatakan di dalam "Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa" (Declaration by United Nations) bahwa kemenangan adalah "penting untuk menjaga kehidupan, kebebasan, independensi dan kebebasan beragama, serta untuk mempertahankan hak asasi manusia dan keadilan." Dalam pesan berikutnya yang ditujukan kepada Kongres, Presiden Franklin D. Roosevelt mengidentifikasi-kan empat kebebasan yang diupayakan untuk dipertahankan di dalam perang tersebut: kebebasan berbicara dan berekspresi, kebebasan beragama, kebebasan dari hidup berkekurangan, dan kebebasan dari ketakutan akan perang. Naskah awal Piagam PBB (1942 dan 1943) memuat ketentuan tentang hak asasi manusia yang harus dianut oleh negara manapun yang bergabung di dalam organisasi tersebut. Nah anakku, setelah itu, tidak boleh ada lagi Negara mana-pun melarang  rakyatnya melaksanakan ritual agamanya. Tidak boleh Negara di mana-pun melarang penyebaran agama. Tidak boleh Negara mana-pun menyerang Negara lain karena alasan agama. Tidak ada lagi yang melarang kita beribadah dan tidak ada lagi yang melarang kita melakukan syiar agama. Lantas masih perlukah kita berperang karena alasan agama berbeda?

Anakku, di era kini musuh kita bukan orang non muslim tapi budaya individualisme dan pemikiran rakus bahwa yang kuat harus menang. Musuh itu ada dalam diri kita sendiri. Siapa? itulah nafsu. Perangilah itu dengan kekuatan  iman dan taqwa. Apabila kita bisa menaklukan diri kita sendiri maka kita telah melaksanakan jihad akbar. Kita akan menjadi bagian dari syiar islam meninggikan kalimat Allah untuk dibelanya kebenaran, diutamakan-nya kebaikan dan keadilan harus menang! Kita menjadi cahaya bumi dan rahmat bagi alam semesta. Semoga kamu paham,Nak.

No comments:

Akhlak atau spiritual

  Apa pendapat bapak soal kenaikan pajak PPN 12 % “ tanya Lina. Peningkatan tarif PPN tujuannya tentu untuk meningkatkan penerimaan negara d...