Dulu Rasul memimpin peperangan melawan orang
kafir dan juga para sahabatnya melakukan penaklukan ke seluruh jazirah
Arab. Orang kafir harus diperangi. Kita
harus berjihad untuk meninggikan kalimat Allah. Karenanya halal darah orang
kafir. Bunuh mereka semua. Bagi yang murtad , langsung penggal kepalanya. Singkatnya,
yang berbeda atau bukan masuk dalam kelompoknya adalah kafir. Benarkah itu.? Demikian
tanya putri saya. Saya harus menjawab dengan hati hati. Maklum karena putri
saya bukan anak anak lagi. Dia mahasiswa dan juga aktivis muslimah di kampus.
Apa yang ditanyanya kepada saya adalah sesuatu yang dia dengar diluar, ditengah pergaulan-nya. Dengan tersenyum saya katakan bahwa Rasul tidak pernah berperang
dengan tujuan untuk memaksa orang pindah agama. Tidak pernah rasul
memerintahkan perang karena ingin meluaskan wilayah taklukkan. Tidak pernah
Rasul berperang karena ingin membalas dendamnya, ingin melampiaskan amarahnya
kepada orang kafir. Tidak pernah! Mengapa perang harus terjadi? Karena situasi ketika
itu umat islam dan kondisi terancam oleh orang non islam. Rasul tidak punya
pilihan kecuali melawan sebagai bentuk melindungi diri. Ketika perang usai,
tidak ada tawanan yang dilukai. Apabila
mereka membayar tebusan perang maka mereka dibebaskan sebagai tawanan.Tidak ada
yang dipaksa masuk islam. Ketika orang non muslim meminta perdamaian maka Rasul
langsung menyetujui. Walau perdamaian itu menyakitkan namun itu harus diterima
daripada darah tertumpah.
Bagaimana dengan keadaan para khalifah Empat?
Bukankah mereka juga melakukan peperangan merebut kota kota di jazirah Arab.? Tanya
putri saya. Setelah Rasul wafat, banyak umat islam yang berniaga ke-kota diluar
madinah. Di Beberapa kota , mereka ditolak kehadirannya. Kalaupun ada yang diterima
berniaga namun mereka tidak boleh melaksanakan ritual agama, tidak boleh
melakukan siar agama. Ada juga wilayah sudah dibawah taklukkan islam tapi entah
mengapa mereka ter-provokasi untuk makar dari kekuasaan di madinah. Sama saja
dengan di Era Rasul. Hak melaksanakan ibadah adalah hak yang harus dibela oleh
semua umat islam yang beriman. Karena
keyakinan akan kebenaran, kebaikan , keadilan itu dasarnya adalah meninggikan
kalimat Allah. Manifestasi dari iman kepada Allah. Puncak tauhid yang tidak
bisa hanya berdoa tapi juga harus diperjuangkan dan berkorban untuk itu. Maka
atas dasar itulah maka perang adalah jalan yang harus ditempuh setelah upaya
persuasi dengan cara damai gagal ditempuh. Kalaupun perang dilaksanakan maka
tentara islam tidak boleh membunuh anak anak, orang tua renta, para wanita yang
tak bersenjata.Tidak boleh merusak tempat ibadah, rumah penduduk atau merampas-nya. Target perang hanyalah penguasa yang zalim. Sebelum memasuki wilayah musuh, Tentara islam masih memberi kesempatan kepada musuh untuk mengikuti seruan Islam, dan agar perang tidak perlu terjadi. Namun bila tidak
ada kata sepakat maka perang adalah opsi terakhir.
Sejarah perkembangan khilafah islam dari masa
ke masa,perluasan kekuasaan bukan bertujuan untuk penaklukan atau penjajahan
tapi dalam rangka siar. Sebagian besar penaklukan wilayah islam tidak dengan
peperangan tapi dengan damai. Contoh masuknya Islam di Indonesia tidak dengan senjata
atau peperangan tapi dengan cinta dan kasih sayang para ulama yang datang dari
Timur Tengah dan China. Lambat laun islam diterima secara luas di kepulauan
Indonesia sehingga menggerogoti kekuasaan Majapahit yang Hindu, dan akhirnya
tumbang dengan sendirinya. Setelah itu Kesultanan Islam berdiri. Sementara terjadinya
perang salip yang berkepanjangan antara kerajaan islam dengan Kristen tak lebih
karena ketika itu peran gereja merasa terancam dengan adanya pengaruh Islam
yang semakin meluas. Para elite Gereja merasa khawatir pengaruh islam akan memisahkan mereka dengan Kerajaan yang menjadi icon kekuasaan Tuhan di dunia.
Dan isu agama sebagai biang permusuhan berakhir sejak terjadi revolusi di prancis dan Revolusi Industri di eropa. Kekuasaan gereja semakin memudar dan akal
sehat semakin mendapat tempat. Tak ada lagi perang karena agama tapi perang
karena hawa nafsu untuk menindas yang lemah dalam bentuk penjajahan.Maka
terjadilah perang dunia pertama dan kemudian dilanjutkan dengan perang dunia
kedua. Akibat perang itu korban manusia tak terbilang dan kerusakan yang
ditimbulkan lebih dahsyat dibandingkan perang karena agama. Jadi benarlah bahwa
perang karena nafsu tidak pernah ada dalam sejarah islam.
Karena itulah, Amerika bersama sekutu yang
menjadi pemenang perang dunia kedua,menyadari bahwa dimasa datang perang dunia tidak
boleh terjadi lagi. Apapun alasannya tidak sesuai dengan hak asasi manusia. Pada
1 Januari 1942, negara Sekutu menyatakan di dalam "Deklarasi Perserikatan
Bangsa-Bangsa" (Declaration by United Nations) bahwa kemenangan adalah
"penting untuk menjaga kehidupan, kebebasan, independensi dan kebebasan
beragama, serta untuk mempertahankan hak asasi manusia dan keadilan."
Dalam pesan berikutnya yang ditujukan kepada Kongres, Presiden Franklin D.
Roosevelt mengidentifikasi-kan empat kebebasan yang diupayakan untuk
dipertahankan di dalam perang tersebut: kebebasan berbicara dan berekspresi,
kebebasan beragama, kebebasan dari hidup berkekurangan, dan kebebasan dari
ketakutan akan perang. Naskah awal Piagam PBB (1942 dan 1943) memuat ketentuan
tentang hak asasi manusia yang harus dianut oleh negara manapun yang bergabung
di dalam organisasi tersebut. Nah anakku, setelah itu, tidak boleh ada lagi Negara mana-pun melarang rakyatnya melaksanakan
ritual agamanya. Tidak boleh Negara di mana-pun melarang penyebaran agama. Tidak boleh Negara mana-pun menyerang Negara lain karena alasan agama. Tidak ada lagi yang melarang kita beribadah dan tidak ada lagi yang melarang kita melakukan
syiar agama. Lantas masih perlukah kita berperang karena alasan agama berbeda?
Anakku, di era kini musuh kita bukan orang non muslim tapi budaya individualisme dan pemikiran rakus bahwa yang kuat harus menang. Musuh itu ada dalam diri kita sendiri. Siapa? itulah nafsu. Perangilah itu dengan kekuatan iman dan taqwa. Apabila kita bisa menaklukan diri kita sendiri maka kita telah melaksanakan jihad akbar. Kita akan menjadi bagian dari syiar islam meninggikan kalimat Allah untuk dibelanya kebenaran, diutamakan-nya kebaikan dan
keadilan harus menang! Kita menjadi cahaya bumi dan rahmat bagi alam semesta. Semoga kamu paham,Nak.
No comments:
Post a Comment