Ajaran Komunis itu berasal dari Karl Marx yang memang
semasa hidupnya dikenal sebagai pribadi yang atheis namun Komunisme bukan atheisme. Karena komunis adalah idiologi pergerakan sedangkan Atheisme adalah kepercayaan. Keduanya dengan ide yang sangat berbeda. Komunisme adalah paham sekular sebagaimana paham nasionalisme,sosialisme yang melarang agama terlibat dalam urusan Politik. Marx pernah berkata dan
menimbukan polemik berkepanjangan bahwa Agama sebagai candu rakyat. Namun
itu bukanlah repliksi dari ajaran komunis yang anti agama. Itu hanya kegusaran
Marx kepada agama yang digunakan oleh elite politik untuk mengexploitasi
manusia sehingga terciptanya kelas. Marx mengakui bahwa Langit dan Bumi sebuah
ciptaan Tuhan. Dalam buku yang berjudul ”Kritik terhadap filsafat hegel”, Marx menghimbau
agar kaum filsafat meninggalkan kritik terhadap agama demi memperjuangkan
perubahan sosial karena Agama bersama dengan kita. Mengapa? Karena ada kesamaan tujuan antara ajaran
Komunis dengan Agama, yaitu sama sama berjuang untuk memberantas eksploitasi
dan pendindasan. Dizaman Kolonial, para
pejuang kemerdekaan mendirikan Sarikat Islam (SI) yang sebagian anggotanya berhaluan
komunis ( Kiri). Karenanya kalaulah memang Komunis iut anti agama,tidak mungkin tokoh Islam yang umumnya terpelajar dan taat beragama mau menggunakan komunisme sebagai metode pergerakan. Memang belakangan terjadi perpecahan dalam SI tapi perpecahan itu bukan karena agama tapi perbedaan strategi untuk melawan kolonial belanda.
Proses sejarah perjuangan kaum
terpelajar Indonesia menuju Indonesia merdeka dipengaruhi oleh tiga isme yaitu
Nasionalis, Islam dan Komunis. Ini fakta sejarah. Ketiga isme ini bersatu
ketika menyusun konsep kemerdekaan Indonesia dengan lahirnya Pancasila. Dalam palsafah
Pancasila idiologi ketiga isme itu terwakili. Tapi dalam kenyatannya ketiga
isme memang punya agenda masing masing yang tersembunyi dibalik Pancasila.
Kelompok Islam ingin mendirikan negara Islam. Kelompok Komunis ingin
mendirikan negara komunis. Memang baik Komunis maupun islam punya kesamaan yaitu
internationalisasi. Sementara nasionalisme tidak ingin ada negara Agama atau negara golongan. Baik islam maupun komunis , keduanya pernah
terlibat pemberontakan. Tahun 1948 terjadi pemberontakan Madiun oleh PKI. Kekuatan
islam berkali kali melakukan makar seperti Gerakan DI/TII Daud Beureueh, Gerakan
DI/TII Ibnu Hadjar,Gerakan DI/TII Amir Fatah,Gerakan DI/TII Kahar Muzakkar,
PRRI yang didukung oleh Tokoh Masyumi. Semua pemberontakan itu berhasil
dipatahkan oleh TNI/ABRI. Ketika terjadi pemberontakan G30S PKI, saat itulah TNI melakukan propaganda
bahwa PKI anti Tuhan sehingga dengan mudah menarik massa Islam dalam satu
barisan untuk menjadikan Soeharto sebagai Presiden.TNI berperan besar mencambuk kaum nasionalis dan komunis paska G30S dengan keluarnya Tap MPRS XXV/MPRS/1966 bahwa PKI sebagai Partai Terlarang di Indonesia karena tidak sesuai dengan Pancasila. Padahal tokoh PKI seperti Tan Malaka, Amir Syarifuddin, Chaerul Saleh, Sukarni dll ikut terlibat membidani lahirnya republik ini yang bersendikan kepada Pancasila. Jadi PKI memang korban politik berebut hegemoni diantara kekuatan idiologi di Indonesia.
Namun setelah PKI dinyatakan sebagai Partai terlarang, islampun tidak mendapatkan peran apapun dalam kekuasaan Orde Baru dibawah kepemimpinan Soeharto. Kekuasaan tunggal ada dibawah Soeharto yang di back up ABRI. Partai islam dibolehkan berdiri namun diawasi ketat perkembangannya dan segala infrastruktur politik islam dikebiri. Jadi , bagi Soeharto dan ABRI , paham nasionalis, dan islam adalah kekuatan yang tidak boleh berkembang secara politik. Caranya menetapkan single ideology, yaitu Pancasila. Soeharto membentuk tiga Partai yang mewakili Nasionalis ( PDI) dan Islam ( PPP), Golongan Karya (Golkar/TNI). Ketiga partai ini asasnya adalah Pancasila namun bukan pancasila seperti penjelasan dalam UUD 45 tapi sesuai dengan Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasilan (PPPP) versi Soeharto. Yang sebetulnya mengebiri kekuatan nasionalis dan Islam. Apa tujuanya? Ya tentu menjadikan negara ini kembali terjajah oleh asing dalam bentuk dan cara baru yaitu neocolonialism.Penjajahan cara baru ini adalah lewat UU PMA yang memberikan kebebasan Asing menanamkan modalnya di Indonesia untuk menguasai Sumber Daya Alam. Negara dibangun lewat hutang luar negeri sehingga semakin membuat indonesia terjajah dan sulit lepas dari ketergantungan dengan pihak Asing. Hal ini dapat dimaklumi karena memang pemerintah Soeharto tidak didasarkan kepada perjuangan idiologi tapi pragmatisme untuk kepentingan rezim dan kapitalisme. Sementara Idiologi nasionalis,islam,Komunis punya prinsip yang sama yaitu anti kolonialisme dalam bentuk apapun.
Walau paham Komunis sudah tumbang di Unisoviet tapi bukan berarti paham komunis salah. Terbukti di China, paham komunisme justru berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan populasi diatas 1 miliar. China mampu berdaulat disegala bidang,baik ekonomi ,sosial , budaya, maupun politik. China menjadi kreditur terbesar untuk menutupi difisit APBN Amerika. Komunisme di China tidak melarang orang melaksanakan ritual agamanya, bahkan dengan UU negara menjamin kebebasan memeluk agama. DI China, hak orang melakukan ritual agama sampai kepada perkawinan dan warisan sesuai hukum agama diakui oleh negara. Saat sekarang jargon komunisme tentang sama rasa sama rata tidak lagi dalam bentuk phisik “penguasaan” sumber daya oleh negara tapi dalam bentuk “pengendalian” negara untuk pemerataan. Di China kini semua rakyat berhak menguasai sumber daya alam namun pengendalian ada pada negara untuk memastikan distribusi keadilan atas sumber sumber tersebut dan menolak kapitalisme untuk exploitasi tapi menerima kapitalisme untuk berkompetisi secara adil. Artinya China menerapkan market regulated,yang tetap menghormati kebebasan pasar. Apapun idiologi tergantung dari person yang mengelolanya. Mao sebagai bapak komunis di China menggunakan ajaran Tao sebagai dasar atau prinsip moral kepemimpinan dan menjadikan komunisme sebagai metodelogi berjuang dengan sosialisme sebagai jalan untuk lahirnya keadilan sosial bagi semua. Kini, mana lebih makmur china atau Indonesia?
Jadi Komunisme tidak seseram yang diceritakan dalam sejarah Indonesia yang indentik dengan kekerasan,arogan,anti Tuhan. Itu semua fitnah dan selama masa Orde baru semua pengikut PKI disiksa dan dihilangkan semua hak sipil maupun hak politiknya. Di era reformasi kekuatan politik tak ingin meluruskan sejarah akan kekejaman Soeharto itu. Bahkan Tap MPRS tentang PKI sebagai Partai Terlarang diperkuat dengan Tap MPR RI NO I/MPR/2003 Inilah kezoliman bangsa Indonesia dan entah sesampai kapan sejarah akan diluruskan. Sampai kapan kita terus paranoid dengan Komunis dan menjadikannya bahaya laten? Issue yang mengatakan PDIP itu indentik dengan PKI adalah cara untuk membangkitkan ingatan rakyat tentang stigma PKI anti Tuhan. Tujuannya agar umat islam kembali seperti Era 1965 ketika menggulingkan Soekarno dan menaikkan Soeharto sebagai RI-1,dengan korban lebih dari 3 juta orang PKI dibunuh.Ini sangat picik dan merendahkan intelektual umat islam. Semoga umat islam tidak lagi percaya dengan jargon PKI anti Tuhan.Umat islam yang cerdas tidak bisa lagi dibohongi dan diadu domba untuk menjadi alat merebut kekuasaan para mereka yang haus kekuasaan. Akhirnya teman saya mengatakan bahwa apabila Umat islam dan Nasionalis tidak cerdas berjuang maka hanya masalah waktu nasip mereka akan sama dengan PKI, terkubur oleh kekuatan neocolonialism yang menjadikan penguasa sebagai boneka kapitalisme.
Namun setelah PKI dinyatakan sebagai Partai terlarang, islampun tidak mendapatkan peran apapun dalam kekuasaan Orde Baru dibawah kepemimpinan Soeharto. Kekuasaan tunggal ada dibawah Soeharto yang di back up ABRI. Partai islam dibolehkan berdiri namun diawasi ketat perkembangannya dan segala infrastruktur politik islam dikebiri. Jadi , bagi Soeharto dan ABRI , paham nasionalis, dan islam adalah kekuatan yang tidak boleh berkembang secara politik. Caranya menetapkan single ideology, yaitu Pancasila. Soeharto membentuk tiga Partai yang mewakili Nasionalis ( PDI) dan Islam ( PPP), Golongan Karya (Golkar/TNI). Ketiga partai ini asasnya adalah Pancasila namun bukan pancasila seperti penjelasan dalam UUD 45 tapi sesuai dengan Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasilan (PPPP) versi Soeharto. Yang sebetulnya mengebiri kekuatan nasionalis dan Islam. Apa tujuanya? Ya tentu menjadikan negara ini kembali terjajah oleh asing dalam bentuk dan cara baru yaitu neocolonialism.Penjajahan cara baru ini adalah lewat UU PMA yang memberikan kebebasan Asing menanamkan modalnya di Indonesia untuk menguasai Sumber Daya Alam. Negara dibangun lewat hutang luar negeri sehingga semakin membuat indonesia terjajah dan sulit lepas dari ketergantungan dengan pihak Asing. Hal ini dapat dimaklumi karena memang pemerintah Soeharto tidak didasarkan kepada perjuangan idiologi tapi pragmatisme untuk kepentingan rezim dan kapitalisme. Sementara Idiologi nasionalis,islam,Komunis punya prinsip yang sama yaitu anti kolonialisme dalam bentuk apapun.
Walau paham Komunis sudah tumbang di Unisoviet tapi bukan berarti paham komunis salah. Terbukti di China, paham komunisme justru berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan populasi diatas 1 miliar. China mampu berdaulat disegala bidang,baik ekonomi ,sosial , budaya, maupun politik. China menjadi kreditur terbesar untuk menutupi difisit APBN Amerika. Komunisme di China tidak melarang orang melaksanakan ritual agamanya, bahkan dengan UU negara menjamin kebebasan memeluk agama. DI China, hak orang melakukan ritual agama sampai kepada perkawinan dan warisan sesuai hukum agama diakui oleh negara. Saat sekarang jargon komunisme tentang sama rasa sama rata tidak lagi dalam bentuk phisik “penguasaan” sumber daya oleh negara tapi dalam bentuk “pengendalian” negara untuk pemerataan. Di China kini semua rakyat berhak menguasai sumber daya alam namun pengendalian ada pada negara untuk memastikan distribusi keadilan atas sumber sumber tersebut dan menolak kapitalisme untuk exploitasi tapi menerima kapitalisme untuk berkompetisi secara adil. Artinya China menerapkan market regulated,yang tetap menghormati kebebasan pasar. Apapun idiologi tergantung dari person yang mengelolanya. Mao sebagai bapak komunis di China menggunakan ajaran Tao sebagai dasar atau prinsip moral kepemimpinan dan menjadikan komunisme sebagai metodelogi berjuang dengan sosialisme sebagai jalan untuk lahirnya keadilan sosial bagi semua. Kini, mana lebih makmur china atau Indonesia?
Jadi Komunisme tidak seseram yang diceritakan dalam sejarah Indonesia yang indentik dengan kekerasan,arogan,anti Tuhan. Itu semua fitnah dan selama masa Orde baru semua pengikut PKI disiksa dan dihilangkan semua hak sipil maupun hak politiknya. Di era reformasi kekuatan politik tak ingin meluruskan sejarah akan kekejaman Soeharto itu. Bahkan Tap MPRS tentang PKI sebagai Partai Terlarang diperkuat dengan Tap MPR RI NO I/MPR/2003 Inilah kezoliman bangsa Indonesia dan entah sesampai kapan sejarah akan diluruskan. Sampai kapan kita terus paranoid dengan Komunis dan menjadikannya bahaya laten? Issue yang mengatakan PDIP itu indentik dengan PKI adalah cara untuk membangkitkan ingatan rakyat tentang stigma PKI anti Tuhan. Tujuannya agar umat islam kembali seperti Era 1965 ketika menggulingkan Soekarno dan menaikkan Soeharto sebagai RI-1,dengan korban lebih dari 3 juta orang PKI dibunuh.Ini sangat picik dan merendahkan intelektual umat islam. Semoga umat islam tidak lagi percaya dengan jargon PKI anti Tuhan.Umat islam yang cerdas tidak bisa lagi dibohongi dan diadu domba untuk menjadi alat merebut kekuasaan para mereka yang haus kekuasaan. Akhirnya teman saya mengatakan bahwa apabila Umat islam dan Nasionalis tidak cerdas berjuang maka hanya masalah waktu nasip mereka akan sama dengan PKI, terkubur oleh kekuatan neocolonialism yang menjadikan penguasa sebagai boneka kapitalisme.
No comments:
Post a Comment