Sifat manusia bisa baik dan bisa
buruk. Iman manusia juga bisa naik , bisa juga turun. Inilah manusia yang serba
lemah dan lemah. Namun, kata teman saya bukan berarti seorang muslim yang
bergelimang dosa dan maksiat , dia tidak mencintai Allah. Dia hanya tidak
mencintai dirinya sendiri. Buktinya ketika prahara datang dia kadang otomatis
menyebut nama Allah. Kadang tersungkur dengan airmata berurai memohon ampun
kepada Allah. Itu artinya didalam hatinya masih ada cinta kepada sang Pemberi
Cinta itu sendiri. Dia yakin seyakinnya bahwa Allah tetap mencintainya dan dia
juga mencintai Allah,makanya dia kembali kepada Allah dalam sesal sambil
memohon ampunan dari Allah. Dia sadar ketika dia berbuat dosa dia belum
memahami hakikat mencintai allah. Bahwa dirinya adalah Amanah dari Allah, maka
dia berkewajiban menjaga amanah Allah yang dicintainya itu dengan cara berbuat
makrup dan meninggalkan yang munkar. Dia hanya lalai, itu saja urai teman saya.
Ketika seorang sahabat yang
miskin datang kepada Rasul dan berkata, ya Rasul bila orang kaya dapat lebih
mencintai Allah dengan hartanya. Lantas bagaimana dengan kami yang miskin ini ?
Rasul menjawab bahwa mereka dapat melakukannya dengan cara berzikir kepada Allah.
Mengingat Allah. Cukup, Itu nilainya sama disisi Allah bila dilakukan dengan
ikhlas. Artinya cara mendekati Allah dapat dari jalur mana saja. Yang kaya ,
dengan hartanya, Yang miskin dengan zikir sebanyak mungkin menyebut kebesaran
Allah. Yang berilmu dengan ilmunya mengajarkan kepada siapa saja yang butuh
ilmu. Yang tidak dibenarkan bila apapun
perbuatan kita tidak karena kecintaan kepada Allah. Kita larut dengan cinta
yang serba bersayarat seperti Kata Allah kepada Nabi Daud “ Jangan terlalu
dekat dengan manusia, karena ada dua jenis orang yang menghalangi kehadiran-Ku;
orang-orang yang bernafsu untuk mencari imbalan dan kemudian semangatnya
mengendor ketika telah mendapatkannya, dan orang-orang yang lebih menyukai
pikiran-pikirannya sendiri daripada mengingat-Ku. Tanda-tanda ketidakhadiran-Ku
adalah bahwa Aku meninggalkannya sendiri."
Jalan meraih cinta Allah bukanlah
jalan yang sulit. Selagi dalam situasi apapun kita berzikir kepada Allah lewat
kata dan perbuatan yang seiring sejalan. Kita akan bersikap tamak terhadap uzlah untuk
tujuan ibadah. kita akan terus mendambakan datangnya malam agar bisa
berhubungan dengan temannya tanpa halangan. Jika ia lebih menyukai
bercakap-cakap di siang hari dan tidur di malam hari daripada uzlah seperti
itu, maka cintanya itu tidak sempurna. Karena, jika seseorang memang mencintai,
maka ia akan terus mengingat-ngingat; dan jika cintanya itu sempurna, maka ia
tidak akan pernah melupakan-Nya. Jika cintanya memang benar-benar kuat, ia akan
mencintai semua manusia, karena mereka semua adalah hamba-hamba Allah. Malah
cintanya akan melingkupi semua makhluk, karena orang yang mencintai seseorang
akan mencintai karya-karya cipta dan tulisan tangannya.
Meskipun demikian, memang mungkin
terjadi bahwa sementara kecintaan kepada Allah tidak menempati tempat utama di
hati seseorang, kecintaan akan kecintaan kepada Allahlah yang berada di tempat
itu, karena cinta adalah sesuatu dan kecintaan akan cinta adalah sesuatu yang
lain. Tetapi na'udzu billah, jika di dalam hati seseorang telah tumbuh suatu
kecintaan terhadap sesuatu yang bertentangan dengan Allah, maka keadaan
kehidupan akhirat akan sama sekali asing baginya. Dan apa-apa yang akan membuat
orang lain bahagia akan membuatnya bersedih. Hal ini bisa diterangkan dengan
anekdot berikut ini. Seorang manusia pemakan bangkai pergi ke sebuah pasar yang
menjual wangi-wangian. Ketika membaui aroma yang wangi ia jatuh pingsan.
Orang-orang mengerumuninya dan memercikkan air bunga mawar padanya, lalu
mendekatkan misyk (minyak wangi) ke hidungnya; tetapi ia malah menjadi semakin
parah. Akhirnya seseorang datang; dia sendiri adalah juga pemakan bangkai. Ia
mendekatkan sampah ke hidung orang itu, maka orang itu segera sadar, mendesah
penuh kepuasan, "Wah, ini baru benar-benar wangi-wangian!"
Demikianlah. Orang yang tidak mencintai Allah, jalan pulang menjadi gelap dan
sesatlah dia.
1 comment:
Masya Allah..bagus sekali tulisannya. Menjadi pengingat bagi diri jika jauh dr Allah..merugilah kita. Syukran
Post a Comment