Saturday, August 06, 2011

Rahman rahim

Bulan Ramadhan , bulan penuh rahmat. Demikian saya katakan kepada teman ketika berbuka puasa bersama. Tapi teman ini dengan cepat menjawab bahwa Islam itu adalah agama Rahmat. Nabi Muhammad dikirim kedunia tak lain adalah rahmat bagi alam semesta.( QS 21: 107). Melalu rasul lah rahmat Allah ditebar dimuka bumi. Dalam bentuk apa rahmat itu ? tanya saya. Teman ini menjelaskan , Yang utama rahmat Allah itu adalah AL-Quran dan Rasul ” Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. QS.al-Ahzab.33/56.

Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya. Dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu," (QS al-Baqarah: 208). Artinya segala aspek kehidupan kita haruslah bersandar kepada AL Quran dan hadith. Dengan itulah kita bisa menapak kehidupan yang penuh cobaan ini agar selamat melewati proses meraih rahmat Allah. Tentu bukanlah langkah yang mudah dan murah. Karena rahmat Allah itu memang sulit dan mahal, kecuali bagi orang yang bersungguh sungguh mencari ridho Allah, sebagaimana firman Allah "Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik," (QS al-‘Ankabuut: 69).

Yang harus dipahami, lanjut teman itu lagi, bahwa rahmat Allah itu hak pererogatif Allah.“Allah menentukan rahmat-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya”. QS:3/74. dan Allah mengetahui apabila mereka dibiarkan begitu saja dengan apa yang sudah difahami, mereka akan meninggalkan amal dan bergantung kepada kehendak azali, maka Allah berfirman: “Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat dari orang-orang yang berbuat baik”. QS:7/56. Kepada “Kehendak” segala sesuatu itu bersandar dan bukan kepada segala sesuatu “Kehendak” itu bersandar. Artinya setiap muslim harus mampu menjadi penyebab datangnya rahmat Allah itu kepada yang lain. Caranya tentu dengan berbuat baik , ikhlas karena Allah, yang teraktual dengan sifat cinta dan kasih sayang. Akhlak seperti inilah yang membuat umat islam itu sebagai titisan rasul yang tak lain rahmat bagi alam semesta.

Lanjutnya teman itu, Kehebatan ibadah ritual manusia, tingginya nilai spiritual sosial manusia, tidak menjamin itu akan mendapatkan rahmat Allah. Artinya aktualisasi manusia yang kita lihat dalam beragama seperti puasa, zakat, sholat, haji dan lain sebagainya , nilainya hanya Allah yang tahu dan tentu Allah pula yang berhak memberikan rahmat . Karena rahmat Allah itu berhubungan dengan Ikhlas. Yang tahu manusia itu ikhlas atau tidak ya hanya Allah. Nah ramadhan adalah ibadah untuk Allah. Sebagai bentuk latihan ujian keikhlasan beribadah kepada Allah, untuk jalan menggapai rahmat Allah. Pengaruh ibadah puasa ini memang berspektrum sosial luas sekali. Yang pasti membuat manusia terlatih sabar mengendalikan hawa nafsunya serta juga melatih rasa empati kepada mereka yang lapar untuk semakin memperdalam sifat kasih sayang kepada mereka yang tidak beruntung.

Ya, Rahmat dalam Islam adalah rahmat yang sesuai dengan kehendak Allah dan ajaran-Nya, baik berupa perintah atau larangan. Memerangi kemaksiatan juga adalah rahmat, sekalipun sebagian orang tidak setuju dengan tindakan tersebut. Mengapa ? kezoliman dan kemaksiatan menghalangi datangnya rahmat Allah. Makanya jihad melawan orang kafir yang zolim adalah rahmat, meskipun sekelompok manusia tidak suka jihad dan menganggapnya sebagai tindakan kekerasan atau terorisme. Allah berfirman, "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui," (QS al-Baqarah: 216). Benarlah bahwa misi utama umat islam adalah harus mampu menjadi sebab sampainya rahmat Allah Ta’ala kepada makhluk lain, walau itu tidak mudah dan murah, termasuk memerangi kezoliman dan kemaksiatan

No comments:

Pria minang...

  Orang tua saya mengingatkan saya, “ Kalau hanya sekedar makan untuk mu dan keluargamu, monyet di hutan juga begitu.” Kata orang tua saya. ...