Thursday, February 10, 2011

Pilihan


Bulan lalu adik bungsu saya datang kepada saya. Dia minta restu saya untuk meminang wanita pilihannya. Saya terharu mendengar takadnya. Bagi saya , dia sedang berbaiat untuk melangkah diatas titian yang sangat halus sekali. Dikanan kirinya terdapat jurang menganga siap melahapnya dengan penderitaan.. Dia sadar akan itu semua. Sedikit saja dia tak stabil maka tergelincirlah dia. Tekadnya telah bulat sebulat matanya melihat kedepan, kepada tujuan yang di sunahkah oleh Rasul. Dia tak takut walau bekal penghidupannya hanyalah seorang dosen yang masih honorer. Dia tak kawatir dengan peliknya hidup dengan penghasilan yang terbatas. Tekad telah diikrarkannya. Sayapun memberikan dukungan dengan teriring doa kepada Allah , semoga adik saya menjadikan perkawinannya sebagai caranya menjadi sempurna, sebagaimana Allah mengujinya beragama lewat istri yang akan menjadi makmunnya.

Rizki, Jodoh dan Maut adalah takdir Allah. Ini bukanlah soal siap atau tidak siap. Ini soal keikhlasan menerima bila saatnya datang. Sebagaimana rezeki, mungkin imajinasi rezeki adalah kemudahan dan kebahagiaa maka dikejarlah rezeki yang banyak, tapi tak sedikit justru rezeki mendulang prahara demi prahara. Tak sedikit orang jatuh kelembah nista karena rezeki yang dikejarnya. Jodoh , mungkin semua berkeinginan bila jodoh akan mendatangkan kebahagiaan dan kesenangan maka dipilihlah jodoh yang kaya /cantik/ ganteng, tapi tak sedikit jodoh mendatangkan derita tak bertepi. Tak sedikit pula orang berkeluarga berujung pada airmata perceraian. Kematian, tak ada manusia yang siap untuk segera mati maka dihiburlah diri sepuasnya.Tapi semua orang tak bisa mengelak kematian. Manusia begitu hebatnya menggunakan akal tentang seperti apa rezeki yang diinginkannya, seperti apa jodoh yang akan menjadi pendampingnya, seperti apa kematian yang ingin dihindarinya. Tapi semua itu pada akhirnya tak seperti apa yang dipikirkannya. Tak seperti harapannya. Maka begitulah kekecewaan tak terhindarkan.

Apa yang membuat saya terharu terhadap sikap adik saya.Bahwa dia tidak pernah bermimpi indah tentang sebuah pernikahan kecuali hanya ingin beribadah kepada Allah. Karenanya dia tak gamang dengan keadaannya belum punya rumah, tidak gamang dengan penghasilannya belum stabil, tidak gamang biaya hidup yang menghadangnya. Dia tegar sebagaimana tegarnya dia menjalankan sunah rasul untuk berusaha menjadi sempurna sebagai seorang muslim. Maka menikah bukanlah soal siap tidak siap. Tapi soal pilihan untuk mengikuti perintah Allah dan sunnah rasul. Dia tak memilih wanita cantik bergaya modis. Dia pilih wanita berhijab yang terdidik baik dalam agama. Wanita pilihannya delapan tahun dipesantren dan kini sedang menyelesaikan S1 dan tentu memahami ilmu agama dengan baik. Inilah dasarnya dia memilih wanita, inilah modalnya untuk bersikap menerima jodohnya. Nabi bersabda. Pilihlah wanita karena agamanya.

Tak banyak yang saya sampaikan kepada adik saya ketika dia minta restu, yang segera saya restui. Kecuali , sedikit nasehat kepadanya. Jadikanlah rumah tangga itu sebagai lahan ibadah untuk menguji keimanan kita kepada Allah., Rumah tangga adalah miniatur world untuk kita terjun ke real world. Control yourself, you control the world. Ya rumah tangga bukanlah ajang menang kalah, pemimpin atau dipimpin tapi ajang mengalahkan diri sendiri dihadapan pasangan kita. Karena itulah Allah membekali kita dengan produk sorga yang bernama Cinta. Lewat cinta itulah setiap hari, setiap detik emosi kita dilatih untuk stabil dalam konsep memberi dan memberi. Jangan pernah meminta kesempurnaan dari pasanganmu tapi lengkapilah kekurangannya dengan sabar. Maka ma wadah, wa rahmah, akan sampai diatas siraman kasih sayang Allah. Itulah keluarga sakinah.

My dear brother , you always my dear and I will always be beside you under any circumstances. Ingatlah firman Allah. “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24) : 32).” Don’t be afraid! Keep passion.,Pertolongan Allah akan sampai. Jodoh , Rezeki, Maut bukanlah moment untuk bernegosiasi kepada Allah. Bukanlah suatu wilayah untuk tawar menawar dihadapan Alalh. Bila saatnya datang, maka hadapilah dengan ikhlas.. Bacalah bismillahirrahmanirrahim .

No comments:

HAK istri.

  Ada   ponakan yang islamnya “agak laen” dengan saya. Dia datang ke saya minta advice menceraikan istrinya ? Apakah istri kamu selingkuh da...