The silent revolution. Istilah ini dipakai oleh IMF dalam mencapai rekondisi keuangan global. Tujuannya adalah semua negara di dunia tunduk dengan kesepakatan Washington. Tidak ada lagi restriction yang mengatasnamakan nasionalisme untuk kebijakan proteksi dalam negeri. Gerakan ini berfocus kepada perlindungan penuh negara maju untuk memanfaatkan semua resource negara berkembang dan perlindungan dari hak intelektual technology. Sebetulnya The silent revolution adalah gerakan yang dibuat oleh kelompok elite di AS yang pro pasar bebas dalam konsep neoliberal. Semua institusi yang berada dibawah pengaruhnya menggunakan cara yang sama yaitu “the silent revolution.
Gerakan ini diawali tahun 1980an. Dilakukan secara systematis.Merupakan gerakan dari semua level yang berada dalam barisan neoliberal. Cara gerakan ini sangat sistematis. Cirinya adalah 1). Mereka tidak mempengaruhi Organisasi Massa untuk mendapatkan dukungan public tapi mendekati kelompok komunitas terdekat dengan public. 2). Mereka menghindari polemic 3). Karena sifatnya silent maka gerakan ini lebih mirip menggunakan cara cara dunia intelligent. Atau lebih tegasnya menggunakan smart power.
Kita tahu ketika tahun 2002 IMF dinyatakan keluar dari Indonesia tapi masih bisa bertahan sampai 2003 karena kekuatan pengaruh dari Budiono meyakinkan Megawati hingga dapat bertahan sampai 2003 dan akhirnya diperpanjang dengan istilah Post Program Mnitoring (PPM) sampai tahun 2007 dan Budiono kembali terpilih sebagai Menteri di Era SBY. Publik tidak ada yang tahu ini karena semua dilakukan secara diam diam. Global Bond kita juga masuk dalam wilayah Silent yaitu pasar 144A Sect Act. Tidak ada satupun public yang tahu dan tidak dibenarkan secara hukum untuk membuka perjanjian berkaitan dengan penjualan, underwriting penerbitan global bond via 144 A Sect Act. Begitupula ketika Indonesia melunasi hutang dengan IMF setelah berakhirnya PPM namun sebetulnya memindahkan itu kedalam 144A Sect Act yang confidential. Washington Post menyebutkan Budiono sebagai the silent voice.
Silent revolution dalam rentang gerakannya telah berhasil secara significant. Kekuatan gerakan ini berada dalam kontek demokratisasi yang memungkinkan rakyat terlepas dari orbit kekuatan formal mapun informal yang selama ini sebagai kekuatan melindungi dari segala pengaruh idiologi asing. Melalui gerakan ini telah berhasil menempatkan orang orang kampus dan pengusaha , artis, militer yang miskin pemahaman geopolitik dan geostrategic kedalam lingkaran kekuasaan.Orang orang inilah yang active menjadi pion gerakan untuk mendekati ring ring satu yang dekat dengan public. Makanya gerakan formal buruh dan tani menjadi tumpul karena barisan terdepan gerakan ini telah dikuasai mereka melalui smart power. Gerakan agama baik yang formal maupun non formalpun telah mereka lemahkan melalui teknik pemecahan dan adu domba , intimidasi.
Di Indonesia kita melihat fakta tentang suksesnya program silent revolution ini dengan terbukti gagalnya Megawati bergandengan tangan Ketua Umum PB NU. Terpuruknya suara PKB dan adanya matahari kembar dalam Muhammadiyah. Juga dalam gerakan buruh yang terpecah. Ormas dan kader Golkar yang terpecah hingga akses kemassa semakin lemah. Ormas kampus yang tak lagi bergigi. Golput pun adalah bagian dari silent revolution untuk mengeluarkan massa penentang dalam barisan demokrasi formal. Yang lebih hebatnya bahwa gerakan ini ada bagaikan bayang bayang namun bukan bayangan. Ada tapi tiada. Kita hanya dapat merasakan dimana hak hak rakyat semakin terpinggirkan dan asing lewat modal semakin mendapat ruang untuk meraup apa saja potensi yang kita punya.
Itulah sebabnya SBY dan Partai Demokrat yang menggunakan silent revolution tidak lagi melihat kekuatan partai memilik bargain position apapun. Koalisi partai tidak dikenal dalam gerakan silent revolution karena pola mereka lebih kepada individu ( Anggota dewan) atau ring satu akses kemassa dan mereka sudah petakan dengan baik siapa saja ; baik dari LSM maupun partai yang bisa dibelinya , yang penting orang itu mau mengikuti platform mereka. Pilihan Cawapres kepada Budiono adalah bukti The silent revolution memang berhasil.
No comments:
Post a Comment