Nafsu adalah kayu bakar. Akal adalah penyulutnya. Nurani adalah pemadamnya. Itulah analogi dalam diri kita. Tubuh dan jiwa adalah satu tanpa terpisah. Jiwa yang panas akan membuat tubuhpun panas. Akal yang panas akan membuat tubuh bereaksi berang. Ada insteraksi yang tak pernah berhenti, jiwa mempengaruhi phisik dan begitupula sebaliknya. Interaksi haruslah menciptakan keseimbangan. Ketidak seimbangan akan melahirkan penyakit jiwa atau phisik. Begitulah hukum yang berlaku dalam dimensi kita yang hidup dibumi.
Makanya Ramadhan bermakna yang panas dan membakar. Sebuah makna tentang pembakaran semua dosa. Biang dosa tentulah nafsu yang menyeret akal dan nurani dalam wilayah tanpa kenal ketulusan, kesabaran dan tawadhu. Manusia pendosa adalah manusia yang memperturutkan hawa nafsu dan mengabaikan peran nurani sebagai penyeimbang. Dibulan Ramadhan ini , Allah memberikan standard operating procedure ( SOP)untuk tubuh dan jiwa kita agar terjadinya keseimbangan dan kemuliaan. Apabila SOP ini dapat kita lalui dengan benar maka kitapun akan mendapatkan reward sebagai orang yang bertaqwa atau orang yang lulus SOP.
Ramadhan sebuah SOP yang berspektrum luas karena ia merupakan sebuah process pembelajaran tentang hakikat hidup. Bahwa hidup adalah kehinaan ketika manusia menempatkan nafsunya diatas segala galanya. Ketahuilah bahwa setiap “kenikmatan” dunia pada akhirnya akan berujung kepada tempat terhina atau terjorok. Kemana makanan lezat terbuang setelah lewat kerongkongan kita dan dilumat oleh usus ? Apakah alat kenikmatan bersenggama itu tempat yang suci? Tentu “alat itu” tempat keluarnya semua kotoran didalam tubuh kita. Tapi juga tempat saluran sumber kehidupan manusia terlahirkan. Dibulan ramadhan ini, makna nafsu diingatkan untuk kita menghindari sex, makan/minum , ucapan amarah , selama rentang waktu yang ditentukan.
SOP ini dibuat oleh Allah hanya kepada manusia karena Allah tidak akan menganiaya manusia ketika Dia menciptakannya. Allah maha tahu tentang segala kekurangan dan kelebihan kita. Itu sebabnya ibadah di bulan Ramadhan ini adalah ibadah yang berhubungan langsung dengan Allah. Kemuliaan bulan ramadhan adalah repliksi kasih sayang Allah kepada umat manusia yang beriman. Sampai sampai Al Quran sebagai blue print hidup kita di turunkan di bulan Ramadhan ini. Dalam SOP dibulan ramadhan ini , manusia diharuskan mengekang hawa nafsunya dan meningkatkan kepekaan nuraninya. Akal harus lepas dari segala pencerahan yang menyesatkan kecuali hanya tunduk kepada perintah puasa. Dari ritual ramadhan ini manusia diharapkan kembali kepada fitrahnya diciptakan untuk hanya dan hanya beribadah kepada Allah dan mengejar kemuliaan dihadapan Allah.
Bila nafsu sudah terkekang didalam bilik gelap maka akal akan mencerahkan kita bersikap karena suara nurani selalu hidup. Kitapun akan menjadi manusia yang rendah hati, ikhlas serta sabar dalam beribadah kepada Allah. Sikap ini akan menjadikan kita sebagai mahluk social yang peka terhadap sesame. Keiklasan berkorban dan berbuat untuk membela yang lemah akan mewarnai hidup kita. Segala kebencian dan dendam akan terkubur seiring dengan semakin mudahnya kita memaafkan dan mengikhlaskan. Agama akan menjadi the way of live untuk sebuah keyakinan bahwa individualisme , keserakahan karena nafsu memang kehinaan dan merendahkan fitrah kita diciptakan oleh Allah.
Makanya Ramadhan bermakna yang panas dan membakar. Sebuah makna tentang pembakaran semua dosa. Biang dosa tentulah nafsu yang menyeret akal dan nurani dalam wilayah tanpa kenal ketulusan, kesabaran dan tawadhu. Manusia pendosa adalah manusia yang memperturutkan hawa nafsu dan mengabaikan peran nurani sebagai penyeimbang. Dibulan Ramadhan ini , Allah memberikan standard operating procedure ( SOP)untuk tubuh dan jiwa kita agar terjadinya keseimbangan dan kemuliaan. Apabila SOP ini dapat kita lalui dengan benar maka kitapun akan mendapatkan reward sebagai orang yang bertaqwa atau orang yang lulus SOP.
Ramadhan sebuah SOP yang berspektrum luas karena ia merupakan sebuah process pembelajaran tentang hakikat hidup. Bahwa hidup adalah kehinaan ketika manusia menempatkan nafsunya diatas segala galanya. Ketahuilah bahwa setiap “kenikmatan” dunia pada akhirnya akan berujung kepada tempat terhina atau terjorok. Kemana makanan lezat terbuang setelah lewat kerongkongan kita dan dilumat oleh usus ? Apakah alat kenikmatan bersenggama itu tempat yang suci? Tentu “alat itu” tempat keluarnya semua kotoran didalam tubuh kita. Tapi juga tempat saluran sumber kehidupan manusia terlahirkan. Dibulan ramadhan ini, makna nafsu diingatkan untuk kita menghindari sex, makan/minum , ucapan amarah , selama rentang waktu yang ditentukan.
SOP ini dibuat oleh Allah hanya kepada manusia karena Allah tidak akan menganiaya manusia ketika Dia menciptakannya. Allah maha tahu tentang segala kekurangan dan kelebihan kita. Itu sebabnya ibadah di bulan Ramadhan ini adalah ibadah yang berhubungan langsung dengan Allah. Kemuliaan bulan ramadhan adalah repliksi kasih sayang Allah kepada umat manusia yang beriman. Sampai sampai Al Quran sebagai blue print hidup kita di turunkan di bulan Ramadhan ini. Dalam SOP dibulan ramadhan ini , manusia diharuskan mengekang hawa nafsunya dan meningkatkan kepekaan nuraninya. Akal harus lepas dari segala pencerahan yang menyesatkan kecuali hanya tunduk kepada perintah puasa. Dari ritual ramadhan ini manusia diharapkan kembali kepada fitrahnya diciptakan untuk hanya dan hanya beribadah kepada Allah dan mengejar kemuliaan dihadapan Allah.
Bila nafsu sudah terkekang didalam bilik gelap maka akal akan mencerahkan kita bersikap karena suara nurani selalu hidup. Kitapun akan menjadi manusia yang rendah hati, ikhlas serta sabar dalam beribadah kepada Allah. Sikap ini akan menjadikan kita sebagai mahluk social yang peka terhadap sesame. Keiklasan berkorban dan berbuat untuk membela yang lemah akan mewarnai hidup kita. Segala kebencian dan dendam akan terkubur seiring dengan semakin mudahnya kita memaafkan dan mengikhlaskan. Agama akan menjadi the way of live untuk sebuah keyakinan bahwa individualisme , keserakahan karena nafsu memang kehinaan dan merendahkan fitrah kita diciptakan oleh Allah.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa. Mohon maaf lahir dan batin.