Wednesday, October 19, 2016

Iman?


Surti, hampir menangis ketika pria dengan wajah teduh datang membawa beras 5 liter. Pria itu berpesan agar besok besok kalau dia tidak ada beras untuk di tanak , datang ke tempatnya. Sambil  memberi tahu alamat. Betapa haru dia, karena sudah dua hari suaminya menanti upah mingguan yang belum di bayar oleh juragan kebun. Alasannya perusahaan lagi sulit dan pembayaran upah biasa tertunda. Selama upah belum di bayar Surti bersama anaknya makan umbian yang di tanam di belakang rumah. Namun setelah pulang, beras 5 liter itu di buang semua oleh suaminya. Hanya karena yang memberi beras itu seorang misionaris yang tidak seiman.  Surti  tidak mengemis. Dia manusia biasa yang di datangi orang dengan cinta, untuk memberi. Saya bisa memaklumi sikap tegas dari suami Surti yang melarang istrinya menerima bantuan orang yang tak seiman. Kawatir aqidah tergadaikan hanya karena perut lapar. Masalahnya bagaimana menjelaskan kepada seorang ibu yang dapurnya tidak ngebul sementara anak menangis lapar?   Berharap kepada mandor kebun yang seiman, malah selalu membentak bila di tanya kapan upah di bayar. Bagaimana. ? Surti tidak ada niat untuk pindah agama. Dan si pemberipun tidak hendak mempengaruhi Surti untuk memeluk agamanya. Ia hanya terpanggil akan seruan Tuhan untuk memberi mereka yang lapar. Dan Surti adalah makluk ciptaan Tuhan, yang sadar bahwa Tuhan maha adil, dan keadilan Tuhan itu melalui orang yang pemberi tanpa harap kembali. 

Ada juga Murni, wanita usia mendekati usia 40 tahun. Menjanda karena suaminya pergi tanpa alasan yang jelas dengan meninggalkan beban dua anak. Ia bekerja sebagai buruh memecah batu alam untuk aksesoris taman dengan sehari Rp. 1200. Di bayar seminggu sekali yang nilainya lebih rendah dari harga segelas kopi di starbuck. Sore menjelang malam menjemput. Dia berhias dengan gincu murahan yang di belinya di warung kampung. Sepatu usang dan baju terbaik satu satunya yang dia miliki di kenakannya untuk pekerjaan lainnya. Setiap hari baju itu di cuci untuk di pakainya kembali. Sambil menitipkan anak Balitanya kepada anak gadisnya untuk di jaga, dia melangkah menembus malam.  Yang kemudian nampak adalah Murni yang lain, sang kapitalis penjual tubuhnya. Suatu saat Murni , menemukan pelanggan yang tak ingin membeli tubuhnya. Pelanggan itu memberinya uang untuk dia segera pulang, sambil berbicara dengan lembut " Pulanglah. Jangan lagi berbuat dosa. Tuhan mengasihimu. Datanglah ketempat saya, dimana orang berkumpul untuk menerima kasih Allah." Murni terharu. Namun ke esokannya ketika orang kampung tahu dia datang ketempat yang di haramkan, orang kampung mengecapnya murtad, kafir. Dia di asingkan oleh pergaulan. 

Murni, tidak hendak pindah agama. Tidak hendak berbuat dosa. Hanya karena tidak ada lagi yang bisa dia perbuat untuk bertahan hidup. Sementara di sekitarnya , orang kampung yang setiap hari menyembah Tuhan, pergi haji berkali kali, naik motor kemana  pergi, abai kepada nasipnya. Dia tidak hendak mengemis menuntut haknya yang di titipkan Tuhan kepada orang berlebih. Dia hanya menjual apa yang bisa dia jual untuk sekedar meyakinkan dia tidak kalah dan putus asa dengan hidupnya sehingga harus mencuri atau korup. Namun ketika ada yang menyeru menjauh dari hidup melacur, sambil memberi uang sebagai solusi. Diapun berbalik arah untuk menemukan tempat dimana orang peduli dan tidak menghujatnya, tidak memburunya dengan pentungan, kecuali memberi solusi , memberi hati bahwa bersama kita bisa. 

Tidak semua orang punya kesabaran tinggi. Tidak semua orang punya tingkat keimanan tinggi. Tidak semua paham ilmu agama. Namun semua orang paham satu hal " Bahwa cinta bisa merubah yang keras menjadi lembut. Merubah putus asa menjadi harapan. Merubah lelah menjadi kuat. Merubah kalah menjadi pemenang.  Dan itulah sebabnya banyak orang punya kekuatan kata kata yang di lantunkan dalam dakwah, predikat orang suci yang tak  bisa di salahkan, kalah sama orang yang tak menyebutkan firman Tuhan namun ia memberi dengan tulus, tanpa mengadili. Dia merebut hati orang dengan cinta tanpa mengucapkan  dalil tentang sorga bagi orang bertawwa dan neraka bagi pendosa. Dan buah agama itu hanya satu yaitu CINTA. Ketika cinta mengabur maka kata kata tinggal lah kata kata, ia akan terbang di bawa angin , jatuh kebumi dengan suara kepongahan, menciptakan permusuhan, melahirkan kebencian, dan amarah yang tak sudah. Entah pesan Tuhan apa yang di perjuangkan bila yang dekat menjauh, yang jauh semakin jauh. Marilah kita semua kembali kepada nilai Islam, yang rahmat bagi alam semesta. Agama cinta yang tak lain pesan kecuali menebarkan cinta dan kasih sayang bagi semua.

Nasionalisme?


Pria belia, usia 20 tahun. Menghadap penghulu untuk menikahi seorang gadis usia 16 tahun. Pria muda itu, berdandan dengan pakaian jas, pentalon dan dasi. Sang penghulu ketika melihat pria itu, dengan lembut menasehati 
“ Anak muda” Katanya. ”dasi adalah pakaian orang yang beragama Kristen… tidak sesuai dengan kebiasaan kita dalam agama Islam.”
”Sudah di perbaharui”. Pria itu membela diri. 
“Pembaharuan itu hanya terbatas pada pantalon , dan jas buka” kata penghulu dengan nada membentak.
‘ Tak sudi “ Kata pria itu dengan tegas menyikapi suara keras dari penghulu“Biar Nabi sendiri sekalipun tak kan sanggup menyuruhku untuk menanggalkan dasi”. Sambungnya. Maka ia bangkit dari kursi dan mengancam membatalkan akad nikah, jika ia harus mencopot dasi. Ketika penghulu tak mau mundur, mempelai itu berkata: ”Persetan, tuan-tuan semua. Saya pemberontak dan saya akan selalu memberontak. Saya tak mau di dikte orang di hari perkawinan saya.”

Suasana tegang. 

Ada si Alim yang berada di tengah acara ijab kabul itu yang berdiri untuk mengambil alih tugas penghulu dalam prosesi pernikahan itu. Akhirnya akad nikah dilakukan sesuai kehendak Pria muda itu, bukan oleh si penghulu, melainkan oleh seorang alim yang ada di antara tamu. Pria muda itu, suatu kelak menjadi tokoh pergerakan nasional yang berhasil mendobrak kepongahan kolonialis Belanda. Ia adalah Soekarno. Apakah sikap Soekarno itu mencerminkan dia tidak paham agama? Justru Soekarno sangat paham agama. Melebihi penghulu yang bersorban itu.  Itu berkat didikan dari H.O.S. Tjokroaminoto, pemimpin Sarekat Islam, pengusaha yang ulama, ulama yang tidak hidup dari dakwahnya tapi berkorban demi dakwah, yang juga adalah ayah mertuanya sendiri. Soekarno adalah kader pergerakan syarikat islam. Karena itulah seorang ayah tokoh pergerakan islam, ikhlas menyerahkan anak gadisnya kepada Soekarno.

Syahdan, pada 1939 ada sebuah berita tentang Bung Karno: ia meninggalkan sebuah rapat Muhammadiyah sebagai protes. Bung Karno tak setuju karena ada tabir yang dipasang di sana untuk membatasi tempat perempuan dengan tempat laki-laki. Maka koresponden Antara pun mewawancarainya. Bung Karno menegaskan: tabir tampaknya soal kecil, soal kain yang remeh. Tapi sebenarnya soal maha besar dan maha penting, sebab menyangkut posisi sosial perempuan. ”Saya ulangi: tabir adalah simbol dari perbudakan kaum perempuan!” Bagi Bung Karno, tabir adalah aturan agama yang lahir dalam sejarah sosial. Seperti halnya kolonialisme, ”perbudakan” seperti itu bukan hasil dari sabda yang kekal. Ia akan berubah. Ia bisa diubah. Juga Hatta, Tan Malaka, dan sebelumnya Tjipto Mangunkusumo dan Soewardi Soerjaningrat. Pergerakan menentang kolonialisme Belanda telah melahirkan sebuah nasionalisme yang lain: melihat ke depan. Nasionalisme itu berkait dengan agenda modernitas, dan islam harus di garis depan dalam hal modernitas ini. Nilai islam sebagai obor pembaharuan yang di canangkan Rasul harus benar benar menjadi rahmat bagi semesta. Perjuangan islam juga adalah perjuangan kaum terpelajar, adalah bagaimana membebaskan indonesia dari penjajahan sistem tapi juga pembebasan dari tradisi kolot, penuh mistik, taklik buta.

Penjajahan dalam konsep pemikiran dengan dalil agama, idiologi, yang membuat manusia malas berpikir bebas, adalah sumber kemunduran. Karena Keistimewaan manusia ada pada kebebasan bersikap dan berpikir. Tuhan menciptakan manusia dengan akal yang di beri kebebasan menentukan pilihan. Sangking bebasnya, sorga dan neraka pun di ciptakan. Silahkan pilih. Karena kalaulah Tuhan ingin semua seperti Tuhan mau, tentu akan mudah sekali dengan KeMaha KekuasaanNYA. Tapi adakah keimanan yang sejati dengan pemaksaan?. Adakah kehidupan dengan pemaksaan?. Dengan taklik?. Karenanya hanya orang bego yang mau di atur oleh pemikiran orang lain, dan hidup mendera dalam kebahagian semu di bawah status pengekor. Dia hanyalah kunang kunang, bukan lebah. Soekarno sadar , sebetulnya sebelum Belanda atau asing menjajah bangsa Indonesia, bangsanya sudah terjajah lebih dulu oleh tradisi agama dan budaya yang memenjarakan akal. Kekuatan pikiran terabaikan sudah.

Memahami kekuatan pikiran ini memang tak jauh dari hal pertama, bahwa kita menciptakan kejadian di alam semesta ini bersama Tuhan. Kedua, kita bekerja sama dengan Tuhan untuk menciptakan berbagai peristiwa yang kita kehendaki. Artinya Allah itu sangat dekat dengan kita. Bahkan kalangan ahli tasawuf mengajarkan manusia harus memikirkan diri sebagai manifestasi Tuhan. God as me. Tuhan sebagaimana saya. Sebagaimana paham wahdatul wujud, bahwa kehendak seseorang bersatu dengan kehendak Tuhan. Pada tingkat tertentu, menurut pandangan itu, dalam pengalaman ruhani yang sangat tinggi, yakni paling ujung dari seluruh perjalanan sufi, manusia tidak lagi bisa membedakan mana dirinya dan mana Tuhan. Pada tahap ini kemampuan akal tak lagi berfungsi untuk membedakan antara khalik dan makhluk, antara Tuhan dan saya. Karena berbagai peristiwa di alam ini tak lepas dari hasil yang dibentuk oleh pemikiran kita, maka kita harus bertanggungjawab atas berbagai peristiwa di sekitar kita. Think twice before you speak, because your words and influence will plant the seed of either success or failure in the mind of another. 

Baik dan buruk hasilnya adalah pilihan cara kita berpikir. Andai ada orang lain berpikir negatif, pesimis, maka hindarilah karena kalau buruk yang terjadi maka kitapun ikut bertanggungjawab. Nampaknya , di era reformasi kini, tradisi lama itu ingin di hidupkan lagi oleh sebagian orang di mana nasionalisme Indonesia mengandung pesimisme. Sadarlah. Zaman terus bergerak ke depan. Tak ada yang bisa membendung waktu bergerak. Dan kemuliaan manusia semakin mendapat tempat bukan karena dokrin atau dalil atau tafsir tapi karena manusia semakin punya kemampuan akal untuk mencerna dan memahami Firman Tuhan, bahwa Islam itu adalah rahmat bagi alam semesta, bukan teror pemikiran atau senjata yang memaksa semua orang punya persepsi yang sama, dan akhirnya kekuatan pikiran melemah. Bukan.

Thursday, October 13, 2016

Kebersamaan..



Saya akui takdir saya tidak di lahirkan sendirian di bumi ini. TIdak di lahirkan secara ekslusif. Apa yang ada pada saya juga ada pada orang lain. Karena itu Tuhan menjamin rezeki saya untuk memakmurkan bumi dengan cinta. itulah keadilan Tuhan yang saya imani tanpa pernah saya ragukan sedikitpun.Yang harus saya akui itu sebagai fitrah saya sebagai manusia. Mindset ini di tanamkan oleh kedua orang tua saya selama mendidik saya. Itu sebabnya dari 7 orang anaknya hanya dua yang menikah dengan orang satu suku padang, lainya menikah dengan suku jawa, banten. Kedua anak saya , yang putra menikah dengan wanita keturunan India dan Jawa Solo. Ayahnya asal India, dan ibunya asal Solo. Putri saya menikah dengan pria keturunan Arab-Solo. Ayahnya keturunan Arab dan ibunya keturuan dari keluarga Solo. Saya terima dengan suka cita sebagai bagian dari keluarga saya, dan bagian dari keyakinan akan fitrah manusia yang terlahir walau bersuku suku namun tidak membuat perbedaan itu berjarak. Kebersamaan untuk saling mengenal dan mendapatkan hikmah, betapa kebersamaan itu indah.

Kalau sampai kedua putra putri saya memilih pasanganya seiman , itu bukan berarti mereka memilih teman hanya orang yang seiman saja. Bukan. Saya didik mereka untuk berteman dengan siapapun. Utamakan ketulusan bersahabat karena Tuhan. Sebisa mungkin berbagi dan jangan berharap kembali. Kalau baik yang di dapat ya syukuri ,kalau tidak baik ya bersabar. Jangan salahkan agama, kalau manusia jahat. Jangan membeci manusia kalau dia jahat tapi bencilah dengan sifatnya. Apapun yang di alami dari interaksi dengan sesama manusia, itu bukanlah antara kita dengn orang lain tapi antara kita dengan Tuhan, sebagai proses melatih diri menjadi sempurna. Karena sebaik apapun kamu berteman, teman falsu akan selalu ada. Seberapa ikhlas kamu memberi, teman yang tak berterimakasih akan selalu ada. Seberapa kuat kamu menjalin kedekatan, teman yang menjauh akan selalu ada. Jadi tak usah di masukan hati dan kecewa sehingga membuat kamu ragu mencari teman, ragu memberi, ragu berbuat baik. Teruslah lakukan hanya karena Tuhan dengan tetap berprasangka baik kepada siapapun.

Dalam bisnis yang saya gelutin , saya bermitra dengan warga intas benua dan di dalam negeri saya bermitra dengan hampir semua etnis yang ada di Indonesia. Walau kami berbeda suku, agama dan wara kulit. Tidak pernah dalam kemitraan itu kami bersinggung rasa hanya kami berbeda karena agama atau entis atau bangsa. Bahkan dalam  dialogh ringan, kalau sudah masuk ke wilayah agama atau wilayah private, kami berusaha satu sama lain untuk mengerti dan memahami. Karena apapun agama kita, orang tidak akan bertanya terlalu jauh selagi akhlak kita baik, dengan menjaga commitment, punya emphati, dan mudah berdamai dalam perbedaan tanpa ada niat untuk membuat orang tersinggung dengan ke imanan kita. Agama itu kalau di analogikan sama dengan sebuah pohon, dimana bersendikan tiga hal yaitu pertama, Tauhid yang merupakan akar dari agama. Kedua, adalah syariat yang merupakan dahan, ranting dan cabangnya. Ketiga, akhlak yang merupakan buah. Pohon hanya bermanfaat apabila berbuah. Walau pohon itu kokoh berakar kuat, berdahan rindang , namun tanpa buah , ia bukan apa apa. Hanya simbol bisu diatas tanah subur. Itu aja.

Anak ku, Mari  berusaha memberikan buah agama kepada orang banyak dan orang merasakan kehadiran agama, kehadiran Tuhan di bawah Pohon itu, duduk bersama mensyukuri kehidupan. Tak terdengar debat dan hujat merasa paling benar soal Tauhid dan syariat. Karena di senja yang temaram, mereka saling berbagi. Malam menjemput dengan rasa syukur karena besok mentari pagi akan hadir kembali membawa harapan. Kehidupan memang indah dan kehadiran Tuhan di rasakan di setiap detak jantung dan tarikan nafas..., Anakku kita terlahir karena kasih Tuhan. Kalau kita berbeda kulit, nasif, jenis kelamin ,agama, itu bukan karena kasih Tuhan berbeda. TIdak anakku. Kasih Tuhan itu kepada siapapun nak, selalu sama. KasihNya melimpah tak terbilang. Jangan karena perbedaan membuat kamu membenci dan antipati. Kalaupun ada perbedaan disisi Tuhan setelah manusia mennggal, itu hanya karena akhlak. Sebaik baiknya manusia di sisi Tuhan karena Akhlaknya baik. Alhamdulilah kedua putra putri saya ketika menentukan pilihan pasangan hidupnya ya akhlak sebagai pertimbangan utama, bukan suku, titel, harta, kancantikan atau kegagahan. .

Monday, October 10, 2016

Memenangkan hati


Dia bukan orang kaya. Dia hanyalah seorang dosen teknik di sebuah universitas. Hidupnya sederhana karena penghasilannya pun sederhana. Beda dengan Erdogan yang sebelum terpilih jadi gubernur dia seorang pengusaha. Dengan kesederhanaannya itu dia selalu hadir di setiap sholat subuh di masjid. Kegiatan rutinnya bukan berdakwah dari masjid ke masjid tapi menjadi Makmum sama seperti rakyat kebanyakan.Karena semua orang tahu dia seorang pahlawan revolusi menjatuhkan raja yang tiran , maka diapun menjadi tempat berkeluh kesah rakyat atas keadaan pemerintahan setelah revolusi . Rakyat mengeluhkan kurangnya rasa keadilan dan semakin jauhnya kemamkmuran karena sistem politik yang baru berdasarkan demokrasi membuat proses politik semakin lambat dan brengsek. Dia mendengar dengan seksama namun tak pernah sekalipun dia hanyut dalam diskusi menghujat para pemimpin.

Dengan rendah hati, dia mengajak orang ramai untuk bersabar dan memberikan kesempatan pemimpin menyelesaikan janjinya. Semua sedang berproses sampai sistem pemerintahan Iran yang menggunakan jalan demokrasi memilih pemimpin dapat mencapai kesempurnaan. Lambat laun orang pun minta dia berbicara di mimbar seusai sholat. Namun dalam dakwahnya dia lebih menekankan akhlak cinta untuk menjadi perekat kesatuan dan persatuan di antara rakyat Iran. Pemimpin hanya alat kekuasaan yang di create oleh rakyat dan rakyat yang baik akan menghasilkan pemimpin yang baik. Tanpa janji pembawa kotak pandora untuk lahirnya kemakmuran tanpa kerja keras. Tanpa menyitir firman Allah agar berkiblat kepada dia. Tanpa uang yang di bagikan agar dia terpilih. Tanpa poster dan slogan disetiap spanduk di tengah kota. Tanpa merubah gaya hidupnya yang tinggal di rumah sederhana kendaraan tua. Tanpa kata penuh agitasi terhadap lawan politiknya. Dia terus menemui rakyat dari satu masjid ke masjid lainnya tanpa bicara politik apalagi menghujat lawan. 

Diapun akhirnya terpilih sebagai Walikota Teheran dalam pemilu langsung dan kemudian dengan suksesnya sebagai walikota, mengantarkannya sebagai Presiden Iran dalam dua periode. Di masanya Iran menghadapi embargo ekonomi dunia barat dan AS namun di tengah embargo itu dia berhasil membangun semangat kemandirian rakyat Iran. Sehingga Iran tetap bisa membangun , bahkan lebih hebat dari sebelum di embargo. Ya, politik dalam sistem demokrasi adalah seni memenangkan hati pemilih. Orang jatuh cinta karena akhlak. Akhlak itu adalah bukan hanya mencintai pemilih tapi juga yang tidak memilihnya. Mencintai bukan hanya kepada teman tapi juga kepada lawan...Orang yang berharap terpilih karena patron agama sebetulnya orang yang tidak punya stok cinta melimpah di dalam dirinya dan dia kehilangan cara untuk merebut hati pemilih kecuali menggunakan firman Allah , dan yang mempercayainya hanyalah orang yang juga miskin cinta namun hidup dalam imajinasi bahwa Firman bisa memakmurkan tanpa perlu kerja keras…

Ada teman non muslim bertanya kepada saya mengapa umat Islam sulit sekali bersatu dalam beragama ? Saya terdiam. Mengapa ? Menurut saya memang tidak seharusnya orang di luar Islam tahu bahwa umat Islam sulit di persatukan. Tapi karena adanya medsos , dan banyak orang Islam yang coba membahas masalah agama kontemporer secara terbuka , debat pun bisa di ketahui secara terbuka. Bahkan debat ini sampai terkesan merasa paling benar dan sempat sempatnya saling menghujat.Dan ketika pemahaman agama masuk dalam wilayah politik maka keadaan semakin memalukan. Sesama umat Islam saling menyalahkan dan mulailah perang dalil. Bahkan apabila lawan politik merasa di sudutkan karena dalil agama, diapun bebas menggunakan dalilnya menyerang balik. Dan orang lain dengan tersenyum seakan berkata," Bagaimana bisa meyakinkan orang lain agama, sesama Anda saja tidak bisa saling meyakinkan. Agama apa yang sedang Anda perjuangan kan kalau hanya karena pandangan saja kalian saling berebut kavling sorga. Pantas aja lawan si A yang bukan ahli agama, kalah. Dan bukan engga mungkin lawan yang beda agama, bakal kalah lagi.”

Memang tidak seharusnya Islam di bahas di depan publik bila hanya sepotong potong saja. Contoh memandang Islam secara Ilmu Hukum dan Fiqih saja, menyebabkan terjebak pada pertentangan pendapat antar mazhab, dan terjadi perpecahan di tubuh ummat, timbul perselisihan dan cekcok. Karena yang dikaji mana yang halal dan haram, mana yang sunnah dan yang bid'ah, yang dilarang dalam Islam. Sehingga dari mulutnya yang keluar adalah kata-kata haram, dan bid'ah saja, ketika harus dihadapkan pada problematika masyarakat. Islam pertama kali di dakwahkan Rasulullah adalah "Laa ilaaha illallah "Tiada tuhan selain Allah. Berarti masalah Aqidah yang diutamakan dan yang pertama sekali ditanamkan pada ummat Islam. Bukan fiqih. Seandainya Fiqih duluan, tentu yang pertama sekali diajarkannya adalah Sholat dan perangkat-perangkatnya seperti bersuci dan berwudhu'. Tetapi Rasul tidak mengajarkan sholat duluan. Karena begitu banyaknya lapangan kehidupan, tidak semuanya dijelaskan secara detail dalam Islam, cukup hal-hal pokok, seperti Sholat, zakat, haji, warisan dan sebagainya. Sedangkan hal-hal yang bersifat teknis keduniaan, rasul menyerahkan pada keahlian masing-masing.

Sebaiknya gunakan medsos hanya berkaitan dengan bagaimana memperkenalkan Islam sebagai rahmatan lilalamin, kekayaaan akhlak Islam yang menetramkan dan mendamaikan , itulah syiar yang menyejukkan. Kalau internal kita damai maka keluar menjadi teladan dan mengharumkan agama itu sendiri. Siapapun pemimpin Islam, dia akan di ikuti bukan karena dia bicara politik tapi karena kehidupan kesehariannya adalah pribadi yang agung, menentramkan siapapun, mendekatkan yang jauh, dan merapatkan yang dekat. Apabila siapapun kita, selagi menggunakan akhlak untuk berhubungan dengan sesama manusia, maka merebut hati siapapun juga tidak perlu ongkos mahal, ia akan datang dengan sendirinya. CInta akan menemukan jalannya sendiri walau di hujat, dan terasing dari kejauhan..

Sunday, September 04, 2016

Indonesia akan baik baik saja..


Kemarin  saya membesuk adik bungsu saya di rumah sakit THT yang usai operasi. Ketika di rumah sakit, saya dapat  telp dari sahabat saya untuk bertemu. Dia datang ke Jakarta  sejak hari jumat dan ingin mengundang saya minum teh di hotelnya. Nampak dia senang sekali karena saya menemuinya bersama istri. Sahabat ini bekerja di otoritas Keuangan di Hong kong. Selama pertemuan kami bicara ringan saja. Yang menarik ketika dia memberikan pendapatnya tentang Tax Amnesty yang sedang di gelar di Indonesia. Menurutnya  ini sangat beresiko bagi Indonesia. Mungkin resiko terendah adalah bila tidak semua uang yang parkir di luar negeri masuk ke Indonesia. Lebih banyak declare daripada repatriasi. Benarkah ? Kamu ingat kan dampak kebijakan QE (Quantitative Easing)  dari AS yang mengakibatkan uang mengalir deras ke Negara emerging market. Biaya operasi moneter yang digelontorkan Bank central meningkat tajam hingga menyebabkan defisit. Di samping itu juga berdampak mata uang mulai menguat sehingga membuat barang impor jadi murah. Keadaan ini mendorong swasta berlomba lomba impor dan memanfaatkan dana melimpah itu dengan  menarik pinjaman yang sebagin besar tanpa di hedging.  Paradox. 

Pemerintah Jokowi ingin menjadikan TA sebagai strategi memperkuat likuiditas perbankan agar suku bunga turun dan memberikan peluang BUMN punya akses keuangan luas di pasar modal dan uang. Maklum BUMN di nilai Jokowi yang paling siap melakukan investasi berkala raksasa dan sebagai tulang punggung untuk men drive pembangunan insfrastruktur yang ambisius itu. Demikian kata saya untuk menegaskan niat strategis di balik TA itu. Ya itu  bagus sekali, katanya. Tapi keliatannya belum ada upaya serius dari pemerintah menyiapkan instrument pasar obligasi khususnya dari BUMN. Mungkin saja karena Debt to Equity Ratio yang sudah tinggi sehingga tidak qualified menerbitkan obligasi sebanyak target repatriasi asset. Pihak perbankan seharusnya bisa menyerap dana repatriasi asset melalui instrument NCD agar bisa menekan suku bunga. Tapi keliatannya ini tidak mudah. Mengapa ? CAR tinggi sebagai indikasi kesiapan perbankan menyerap dana,   itu hanya ada di akuntasi. Fundamental perbankan Indonesia tidak sekuat neraca yang di publikasikan. Ada borok yang sengaja di sembunyikan sejak 10 tahun lalu dan tak tuntas di benahi sampai sekarang. Demikian analisanya. Sahabat saya terdiam sebentar seakan berpikir untuk mengatakan sesuatu yang sulit dia ungkapkan.

Dengan situasi ini , lanjut teman saya, maka dana TA dari luar yang masuk  akan mengalir ke BI melalui instrumen operasi moneter seperti SBI, reverse repo SBN maupun Term Deposit, yang akan menimbulkan dampak buruk bagi sector moneter dan bisa menguras cadangan devisa. Dan ketika BI surrender dengan menurunkan suku bunga , yang terjadi adalah uang  akan mengalirkan lagi keluar sebagai akibat sudden capital reversal  (rentan terhadap pembalikan ) khususnya di pasar keuangan, dan mata uang akan melemah dan harga kebutuhan pokok akan melambung tinggi. Resikonya sengat mahal. Rakyat yang tidak tahu apa apa harus jadi korban karena Negara memberikan yield bagi wajib pajak yang mendapatkan ampunan. Tapi menurut saya di sinilah dunia melihat seorang Jokowi yang fenomenal. Kini Jokowi telah berhasil mengendalikan politik dalam negeri yang pada awalnya di kuasai kekuatan koalisi dari oposisi di parlemen. Ini hampir tidak mungkin di laksanakan dengan keadaan yang dia menang tipis dari lawannya, dan tidak seratus persen di dukung oleh partai pengusungnya. Jokowi tentu belajar dari pengalaman masa lalu. Dengan kekuatan politik di tangannya, dia akan memperkuat DER dari BUMN ( termasuk bank plat merah ) melalui Penyertaan Modal Negara dan divestasi melalui Right Issue sehingga qualified menyerap dana dari pasar uang maupun pasar modal.

Dengan demikian investor mendapat saluran diversifikasi investasi di pasar obligas dan pasar modal. Jokowi akan lebih focus soal ini agar tidak semua dana repatriasi masuk ke sector pebankan yang bisa mengancam stabilitas moneter. BIla pasar obligasi dan pasar modal likuid maka skema financial engineering dapat di akses untuk mendorong tumbuhnya sector real. Peluang investasi insfrastruktur akan dibuka seluas mungkin bagi siapa saja termasuk asing. Jadi tidak hanya berkutat kepada BUMN dan pengusaha itu itu saja. Kemudahan akses investasi akan mengabaikan eklusifitas dan memberikan kesempatan siapa saja, termasuk bagi pendatang baru. Kata saya. Benar, teman saya menimpali bahwa jangan sampai seperti lima tahun dulu ketika uang melimpah,  arus investasi masuk tidak menodorong dunia usaha melakukan langkah  strategis  karena memang pemerintah tidak mengansipasinya dengan  baik sehingga berdampak current account deficit. Paradox ! Upaya meningkatkan kredibiltias pemerintah melalui rasionalisasi dan reorientasi APBN adalah kata kunci agar pasar percaya bahwa pemerintah serius menjadikan sector real segala galanya untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan, kata saya.

Teman saya tersenyum sambil berkata Indonesia terlalu lama kehilangan nilai nilai lama yaitu gotong royong dan Jokowi berhasil membangkitkan kembali nilai lama itu melalui kebijakan TA. INi benar benar revolusi mental ,  yang berani dan beresiko. Kelebihan Indonesia di bandingkan bangsa lain adalah rakyat selalu percaya kepada penguasa, bahkan di tengah banyak kegagalan dan keterpurukan, rakyat selalu punya kesabaran tinggi memberikan kesempatan pemerintah berbuat. Rakyat percaya kepada Jokowi karena dia bekerja keras dan mempertaruhkan resiko politik di hadapan lawan politiknya, semua karena ketulusannya untuk rakyat dan cintanya kepada Tuhan. Ketika niat baiknya di laksanakan, selanjutnya Tuhan yang akan menjaga. Uang masuk deras atau tidak , Indonesia akan baik baik saja di tangan orang baik. Ya kan..demikian kata teman saya. Kami berpisah. Saya dan istri pergi sholat maghrib. Saya berdoa khusu..Tuhan , sekarang kami masih sibuk  meraih kemakmuran dengan pengorbanan dan kerja keras agar besok cucu kami punya waktu lebih banyak memeriahkan bumi dengan cinta dalam kedamaian memuliakan nama Mu, tanpa harus di hantui rasa kawatir akibat penghasilan tidak cukup untuk belanja. Karena mencari rezeki mudah , keluaga sejahtera, punya sahabat setia dan agama di amalkan untuk cinta dan kasih sayang..Amin Ya Allah..



Monday, August 22, 2016

Anti Kekerasan...


Ahimsa atau ahiṃsā atau ahingsā (Devanagari: अहिंसा; IAST ahiṃsā) adalah sebuah istilah Sanskerta yang berarti "antikekerasan". Ahimsa merupakan bagian penting dari agama Hinduisme, Jainisme, dan Buddhisme. Konsep ini pertama kali digunakan dalam sebuah kitab Hindu yang disebut Upanishad, yang salah satu bagiannya berasal dari tahun 800 SM.. Konsep ini kemudian dijelaskan lebih lanjut di Bhagavad Gita, Puranas dan kemudian teks-teks Buddhis. Konsep ini diperkenalkan kepada Barat oleh Mahatma Gandi. Insiprasi kemerdekaan India dari Inggeris karena gerakan Ahimsa ini. Bahkan beberapa orang berpendapat, gerakan anti-kekerasan yang dilakukan Gandhi memengaruhi gerakan kemanusiaan yang lain seperti gerakan Martin Luther King Jr yang berjuang menghapus perbudakan di AS. dan Nelson Mandela yang berhasil menjatuhkan rezim apartheid Afrika Selatan. Semua mereka di catat sejarah sebagai pemenang. Mereka berhasil merubah tatanan status quo tanpa kekerasan. Namun yang lebih hebat adalah menyadarkan orang pentingnya nilai niali kemanusiaan yang bertumpu pada CINTA.

Ketika Nabi bersama 1400 pasukan hendak melaksanakan ibadah Haji ke Makkah , Maka, Rasulullah mengutus Ustman bin Affan ke Mekah untuk menjelaskan tujuan tersebut kepada wakil pihak Musyrikin itu. Namun terdengar kabar bahwa Ustman telah di tahan dan bunuh. Ini memancing amarah pasukan Islam yang ketika itu sedang diatas angin karena pertempuran sebelumnya Umat islam di bawah pimpinan rasul selalu unggul. Namun bersegera pihak Musyrikin melepaskan Ustman dan meminta perdamaian. Nabi menerima perdamaian itu. isi perjanjian yang di kenal dengan Perjanjian Hudaibiyah sangat merugikan Nabi. Namun bila perdamaian dari musuh datang maka harus di terima walau itu sangat pahit. Selanjutnya berserah diri kepada Allah. Sebagaimana kisah heroik yang sudah sudah dari kekuatan cinta, maka selalu indah pada akhirnya. Perjanjian Hudaibiyah itu membuat syiar Islam semakin berkembang, Kehidupan masyarakat aman dan damai. Pengiktirafan Rasulullah dan negara Islam di Madinah. Orang Islam dapat membuat perhubungan dengan kabilah Arab yang lain. Membuka jalan kepada pembebasan Mekah secara damai dari kekuasaan Musyrikin Quraisy. 

Benarlah, setelah 10 tahun berakhir perjanjian Hudaibiyah itu,  saat beliau memasuki kota Mekah pada tahun Fatuh Makkah.  Nabi masuk kota makkah bersama 10.000 pasukan disambut oleh penduduk makkah dengan Cinta.  Nabi Muhammad SAW mem­berikan amnesti kepada seluruh penduduk. Keme­nangan kaum muslimin ter­se­but berlangsung dengan cara damai. Selama hidup­nya, Rasulullah SAW telah membebaskan sebagian be­sar jazirah Arab dari keku­furan. Selama pembebasan tersebut, korban yang tewas ada 386 jiwa. Sejumlah itu, terdiri atas mereka yang mukmin dan mereka yang belum mukmin. Jumlah korban tersebut, sangat mi­ni­mal bila dibandingkan dengan wilayah yang ber­hasil dibebaskan. Mungkin bisa dikatakan ’paling sedi­kit’ dalam sejarah umat manusia. Peristiwa seperti ini seolah-olah terulang kembali pada tahun 1187 M, saat Salahudin Al Ayubi membebaskan kota Jaru­salem. Kemenangannya saat itu, berlangsung sangat da­mai. Tanpa penghancuran tempat-tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya.

Islam merupakan agama kemanusiaan universal, Na­bi Muhammad Saw. diutus adalah dalam rangka mem­bawa pencerahan atau seba­gai rahmat bagi alam semes­ta. Pencerahan atau rahmat berarti anti kekacauan, anti kekerasan dan anti pen­deritaan. Karena misi suci yang dibawa rasul itu adalah menciptakan harmoni, ke­ten­traman, kedamaian, dan kebahagiaan dalam kehi­dupan manusia. Inilah yang menjadi kondisi cita ideal yang dikehendaki oleh se­tiap anak manusia. Dalam cita ideal terse­but, harkat kemakhlukan harus dihargai dan junjung tinggi. Pengrusakan terha­dap alam dan tindak keke­rasan terhadap manusia, akan membawa nestapa bagi manusia itu sendiri. Jika pengrusakan dan tindak kekerasan itu dilakukan oleh seseorang yang memi­liki ketaatan simbolik-for­ma­listik yang tinggi sekali­pun, keimanan orang terse­but dapat dikatakan palsu. Islam sangat menghargai harkat kemanusiaan univer­sal, maka melakukan keke­rasan dan pembunuhan ter­ha­dap seorang manusia tan­pa ada alasan yang benar, sama halnya dengan telah membunuh manusia sejagat (QS.5:35).

Anak ku...Persatuan itu tercipta bukan karena dokrin dan idiologi tapi karena akhlak cinta. Agama mendidik kita dengan kelemah lembutan sebagai repliksi cinta. Hadapi sifat keras hati orang lain dengan kelembutan cinta. Hadapi para pembenci dan pengeluh dengan sabar. Karena kalau kamu keras juga maka mereka akan menjauh darimu maka syiar agama dan kebaikan mengabur. Berkumpul dan bersahabat lah Nak tanpa berharap apapun kecuali berharap ridho Allah. Bila ridho Allah yang kita tuju maka rahmat Allah akan sampai. Kamu akan menjadi sebaik baiknya yang Tuhan mau, karena menentramkan yang dekat dan mebuat yang jauh mendekat...Pahamkan sayang...

Thursday, August 11, 2016

Mari berubah...

Buku " Mari berubah, Cintaku Negeriku"
Tersedia di toko Buku Gramedia

Di China, Ada seorang salesman gagal di kota, yang akhirnya terpilih sebagai kepala desa di suatu desa teramat miskin. Mungkin dia terpilih sebagai kepala desa karena jabatan itu tidak ada yang membayarnya namun penduduk mengharapkan ada yang memimpin mereka. Lantas apa yang dia harapkan dari pekerjaannya itu? Rasa hormat. Sebagai orang gagal dia selalu di rendahkan namun di desa semua orang menghormatinya. Lantas apa yang di lakukannya ? Dia meminta agar petani tidak lagi bertanam padi tapi singkong dan jagung. Mengapa ? Sudah sekian lama kehidupan petani selalu miskin karena hasil padi tidak lagi mencukupi biaya hidup. Terus bertanam padi adalah mati konyol dan bodoh. Bagaimana dengan singkong dan jagung ? Singkong dan jagung akan di jual ke pabrik pengolahan di kota dan dia minta pabrik agar ampasnya di serahkan kedia untuk di jadikan bahan baku pembuat piring dan mangkok. Memang kemasan dari bahan plastik atau Styrofoam sudah jarang di gunakan untuk mengemas makanan. Mengapa ? karena styrofoam di buat dari polystyrene yang merupakan bahan nafta dari minyak bumi. Ini bahan kimia dan beresiko untuk kesehatan.

Kalau anda ke Starbucks , anda akan temukan kemasan berupa gelas, piring dan mangkok. Itu bahan bakunya di buat dari singkong dan di campur dengan jagung. Kemasan dari singkong dan jagung ini sangat akrab lingkungan. Karena biasanya di buat dari limbah pabrik tapioka atau ethanol yang beracun namun dengan di olah jadi bahan baku untuk membuat kemasan maka ia menjadi produk yang aman untuk kesehatan. Harganya pun tergolong tinggi dan pasarnya luar biasa besarnya di luar negeri seiring kesadaran orang tentang gaya hidup kembali ke alam. Tekhnologi ini di temukan di Amerika dan kemudian di kembangkan secara modern oleh jerman namun di implementasikan oleh china secara massive dengan membangun pabrik cassava tableware. Thailand merupakan salah satu negara yang banyak pabrik pembuatan kemasan dari jenisi ini. Dengan adanya pabrik kemasan ini maka harga singkong produksi petani semakin meningkat dan downstream singkong semakin luas.

Penduduk desa begitu percaya dengan dia sebagai pemimpin. Semua sepakat tanpa tanya untuk beralih menanam singkong dan jagung. Perubahan ini ada resiko karena mereka terancam tidak makan apabila program gagal. Setiap hari kepala desa hadir di tengah mereka di kebun sampai akhirnya panen. Hasil panen ternyata melimpah dan dia berhasil memasarkan produk pabrik. Dan sekaligus mendapatkan ampasnya. Dia minta bantuan universitas mendesign mesin mixing dan press , molding untuk mengolah ampas jadi piring dan mangkok. Produk ini akan di pasarkan ke restoran cepat saji sebagai kemasan sekali pakai. Dari mana biaya membangun pabrik ? Ini ide gila. Engga ada bank yang akan biayai. Apalagi di usulkan oleh komunitas desa miskin. Namun tanpa di minta, semua rakyat desa menjual ternak sebagai satu satunya harta tersisa untuk mendapatkan uang membeli mesin. Bangunan di kerjakan gotong royong.

Setelah ampas diolah jadi piring dan mangkok , berbulan bulan dia memasarkan produk itu tapi tidak ada yang berminat mencoba. Namun dia tidak pernah menyerah. Sampai akhirnya ada restoran yang mau mencoba tanpa membayar dengan kondisi apabila konsumen restoran suka maka akan dibayar. Apa yang terjadi kemudian? Ternyata konsumen suka dan pesanan datang secara tunai. Akhirnya produknya menjadi terkenal. Rakyat desa di samping mendapatkan hasil penjualan singkong dan jagung , juga dapat penghasilan tambahan dari keuntungan menjual produk dari ampas. Rakyat desa yang tadinya miskin kini makmur. Apa kunci sukses di balik ini semua ?  Mereka bersatu menghadapi masalah dan tidak bercerai berai ketika masalah datang, percaya kepada pemimpin, berani mengambil resiko untuk berubah , berkerja keras untuk meraihnya. Sukses sebagai pembaharu tidak mudah dan kalau berhasil bukan hanya menjadi lebih baik tapi akan menjadi pertumbuhan yang berkelanjutan karena mindset untuk terus berubah , unggul dalam putaran waktu.

Kemajuan dunia karena keberanian untuk berubah. Kadang orang yang berani berubah terkesan gila dan tidak rasional. Dia pemberontak dan melihat sesuatu secara berbeda. Dia tidak menyukai keteraturan. Dan dia tidak menghormati status quo. Dia tidak menyerah dengan keadaan dan tidak suka mengeluh menyalahkan orang lain atau pemerintah. Anda boleh setuju atau tidak , memuliakan atau menjelekkan dia. Tapi satu hal yang tidak dapat Anda lakukan adalah mengabaikan dia. Karena dia mengubah keadaan. Dia mendorong orang ke depan dan mengabaikan orang yang terlalu banyak alasan karena takut berubah. Anak ku..jangan takut untuk berubah menjadi lebih baik. Ingat bahwa orang-orang yang cukup nekat untuk berpikir bahwa mereka dapat mengubah dunia, adalah orang-orang yang berbuat dan mengambil resiko karena itu.. Mereka adalah hero dan peradaban terbentuk karena adanya orang orang pemberani untuk berubah..

HAK istri.

  Ada   ponakan yang islamnya “agak laen” dengan saya. Dia datang ke saya minta advice menceraikan istrinya ? Apakah istri kamu selingkuh da...