Buku " Mari berubah, Cintaku Negeriku" Tersedia di toko Buku Gramedia |
Di
China, Ada seorang salesman gagal di kota, yang akhirnya terpilih sebagai
kepala desa di suatu desa teramat miskin. Mungkin dia terpilih sebagai kepala
desa karena jabatan itu tidak ada yang membayarnya namun penduduk mengharapkan
ada yang memimpin mereka. Lantas apa yang dia harapkan dari pekerjaannya itu?
Rasa hormat. Sebagai orang gagal dia selalu di rendahkan namun di desa semua
orang menghormatinya. Lantas apa yang di lakukannya ? Dia meminta agar petani
tidak lagi bertanam padi tapi singkong dan jagung. Mengapa ? Sudah sekian lama
kehidupan petani selalu miskin karena hasil padi tidak lagi mencukupi biaya
hidup. Terus bertanam padi adalah mati konyol dan bodoh. Bagaimana dengan
singkong dan jagung ? Singkong dan jagung akan di jual ke pabrik pengolahan di
kota dan dia minta pabrik agar ampasnya di serahkan kedia untuk di jadikan
bahan baku pembuat piring dan mangkok. Memang kemasan dari bahan
plastik atau Styrofoam sudah jarang di gunakan untuk mengemas makanan. Mengapa
? karena styrofoam di buat dari polystyrene yang merupakan bahan nafta dari
minyak bumi. Ini bahan kimia dan beresiko untuk kesehatan.
Kalau
anda ke Starbucks , anda akan temukan kemasan berupa gelas, piring dan mangkok.
Itu bahan bakunya di buat dari singkong dan di campur dengan jagung. Kemasan
dari singkong dan jagung ini sangat akrab lingkungan. Karena biasanya di buat
dari limbah pabrik tapioka atau ethanol yang beracun namun dengan di olah jadi
bahan baku untuk membuat kemasan maka ia menjadi produk yang aman untuk
kesehatan. Harganya pun tergolong tinggi dan pasarnya luar biasa besarnya di
luar negeri seiring kesadaran orang tentang gaya hidup kembali ke alam. Tekhnologi
ini di temukan di Amerika dan kemudian di kembangkan secara modern oleh jerman
namun di implementasikan oleh china secara massive dengan membangun pabrik
cassava tableware. Thailand merupakan salah satu negara yang banyak pabrik
pembuatan kemasan dari jenisi ini. Dengan adanya pabrik kemasan ini maka harga
singkong produksi petani semakin meningkat dan downstream singkong semakin
luas.
Penduduk
desa begitu percaya dengan dia sebagai pemimpin. Semua sepakat tanpa tanya
untuk beralih menanam singkong dan jagung. Perubahan ini ada resiko karena
mereka terancam tidak makan apabila program gagal. Setiap hari kepala desa
hadir di tengah mereka di kebun sampai akhirnya panen. Hasil panen ternyata
melimpah dan dia berhasil memasarkan produk pabrik. Dan sekaligus mendapatkan
ampasnya. Dia minta bantuan universitas mendesign mesin mixing dan press ,
molding untuk mengolah ampas jadi piring dan mangkok. Produk ini akan di
pasarkan ke restoran cepat saji sebagai kemasan sekali pakai. Dari mana biaya
membangun pabrik ? Ini ide gila. Engga ada bank yang akan biayai. Apalagi di
usulkan oleh komunitas desa miskin. Namun tanpa di minta, semua rakyat desa
menjual ternak sebagai satu satunya harta tersisa untuk mendapatkan uang
membeli mesin. Bangunan di kerjakan gotong royong.
Setelah
ampas diolah jadi piring dan mangkok , berbulan bulan dia memasarkan produk itu
tapi tidak ada yang berminat mencoba. Namun dia tidak pernah menyerah. Sampai akhirnya
ada restoran yang mau mencoba tanpa membayar dengan kondisi apabila konsumen
restoran suka maka akan dibayar. Apa yang terjadi kemudian? Ternyata konsumen
suka dan pesanan datang secara tunai. Akhirnya produknya menjadi terkenal.
Rakyat desa di samping mendapatkan hasil penjualan singkong dan jagung , juga
dapat penghasilan tambahan dari keuntungan menjual produk dari ampas. Rakyat
desa yang tadinya miskin kini makmur. Apa kunci sukses di balik ini semua ? Mereka bersatu menghadapi masalah dan tidak bercerai
berai ketika masalah datang, percaya kepada pemimpin, berani mengambil resiko untuk berubah , berkerja
keras untuk meraihnya. Sukses sebagai pembaharu tidak mudah dan kalau berhasil
bukan hanya menjadi lebih baik tapi akan menjadi pertumbuhan yang berkelanjutan
karena mindset untuk terus berubah , unggul dalam putaran waktu.
Kemajuan
dunia karena keberanian untuk berubah. Kadang orang yang berani berubah
terkesan gila dan tidak rasional. Dia pemberontak dan melihat sesuatu secara
berbeda. Dia tidak menyukai keteraturan. Dan dia tidak menghormati status quo.
Dia tidak menyerah dengan keadaan dan tidak suka mengeluh menyalahkan orang
lain atau pemerintah. Anda boleh setuju atau tidak , memuliakan atau
menjelekkan dia. Tapi satu hal yang tidak dapat Anda lakukan adalah mengabaikan
dia. Karena dia mengubah keadaan. Dia mendorong orang ke depan dan mengabaikan
orang yang terlalu banyak alasan karena takut berubah. Anak ku..jangan takut
untuk berubah menjadi lebih baik. Ingat bahwa orang-orang yang cukup nekat
untuk berpikir bahwa mereka dapat mengubah dunia, adalah orang-orang yang
berbuat dan mengambil resiko karena itu.. Mereka adalah hero dan peradaban
terbentuk karena adanya orang orang pemberani untuk berubah..
No comments:
Post a Comment