Monday, April 15, 2013

Makna hidup

" Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir" ( Surat Yusuf ayat 87)
***
Bulan lalu kakak ipar saya meninggal dalam usia 61 tahun. Yang saya tahu bahwa seumur hidupnya tidak pernah sakit parah. Dia tidak ada penyakit genetic seperti kolestrol, asam urat , diabetes.  Jadi wajar bila berita kematiannya membuat saya terkejut, apalagi menurut cerita bahwa hanya satu hari dia diopname di rumah sakit, nyawapun melepas dari raganya.  Jauh sebelum dia meninggal, saya memang melihat wajahnya semakin pudar.  Saya tahu bahwa dia lelah dan merasa kalah dalam usia menjelang senja. Karena melihat keadaan anak anaknya yang tak ada satupun yang mapan. Kehidupan ekonominya yang juga semakin buruk. Sementara istrinya kena diabetes yang  berkali kali masuk rumah sakit. Dia pernah mengatakan dia merasa putus asa. Sejak itulah , dia acap murung dan menyalahkan orang lain.  Padahal semua masalah dia menjadi tanggungan istri saya, termasuk masalah anak anaknya selalu pada akhirnya diselesaikan oleh istri saya. Berkali kali saya katakan agar dia bersabar dan melihat hikmah atas setiap masalah yang datang. Dia tidak perlu kawatir. Dia masih punya rumah. Masih punya keluarga. Kalau ada masalah yang tak bisa diatasi, keluarga besar selalu ada untuk membantu. Ini nikmat yang luar biasa dari Allah kepadanya. Dia harus bersukur. Tapi dia tidak melihat itu semua. 

Memang seumur hidupnya dia bekerja keras untuk membahagiakan keluarganya. Semua cara dia lakukan untuk kemajuan usahanya. Kadang saya perhatikan dia tidak peduli lagi akan resiko. Namun ketika sedang menuju puncak , akhirnya jatuh tersungkur begitu saja. Dia tidak menyerah. Dia bangkit lagi. Berjuang lagi dan akhirnya jatuh lagi. Saya senantiasa memberikan semangat agar dia terus berjuang dan berjuang sampai ajal datang. Tapi berjalannya waktu menuju usia  Imenjelang senja ini dia merasa tak ada lagi kekuatan untuk berbuat seperti dulu. Baginya , masa lalu yang suram dan masa kini tetap suram maka masa depan yang belum terjadi dianggapnya juga  suram, maka hilanglah harapan. Ketika orang kehilangan harapan maka separuh jiwanya sudah mati. Mengapa ? Karena harapan adalah sesuatu yang baik. Bahkan sangat baik. Ia menuntun kita dalam gelap dan membawa kita melewati onak dan blukar kehidupan. Dengan harapan membuat kita hidup. Kita bergerak. Ketika orang berputus asa maka kreatifitas nya juga mati. Semangatnya juga mati. Karena putus asa berhubungan dengan hilangnya harapan. 

Begitu pentingnya harapan itu bagi jiwa manusia maka dengan kasih sayangNYA Allah berfirman "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, 'Tuhan kami ialah Allah,' kemudian mereka meneguhkan pendirian, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), 'Janganlah kamu merasa takut (menghadapi masa depan) dan janganlah kamu bersedih hati (terhadap masa lalu)'; dan gembirakanlah mereka dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu." (QS Fushshilat: 30).  Bagi orang beriman ,tak ada istilah putus asa. Tak ada yang perlu dicemaskan, juga tak perlu sedih hati. Mereka yakin bahwa Allah Maha kasih lagi penyayang, dan rahmat-Nya meliputi segenap alam, Makanya perlunya agama untuk memaknai setiap yang terjadi sehingga tertanam sikap sabar. Penyebutan sabar dalam Al-Qur`an tidak kurang dari tujuh puluh kali, dan seluruh nya dalam bentuk pujian dari Allah. Di antaranya, menghubungkan kesuksesan dengan kesabaran (QS. Ali Imran ayat 200), menghubungkan kepemimpinan dalam agama dengan kesabaran dan keyakinan [QS. Sajdah ayat 23].

Manusia diciptakan atas skenario Allah [QS. Al-Hadid :22-23] dengan peran yang sangat mulia yaitu tempat Allah membanggakan ciptaanNYA kepada makluk lainnya ( Shaad:71-72). Artinya manusia adalah makluk yang sangat istimewa. Karenanya saya yakin sekali bahwa siapapun dia akan mendapatkan sesuatu sesuai dengan kadar tekad dan semangatnya. Orang yang benar-benar ingin menggapai satu tujuan, pasti akan mengoptimalkan segala daya upaya dalam mewujudkannya. Segala yang berpotensi menghalangi pencapaiannya, akan disingkirkan, demi mempercepat dan melempangkan jalan menuju tangga kesuksesan yang selama ini diidamkannya. Detik-detik waktunya selalu disibukkan dengan hal tersebut. Mencari-cari kesempatan dan sarana yang bisa membantu pencapaian keberhasilannya. Pikiran dan kata hatinya juga larut dengannya. Karena ia mengetahui, “keberhasilan sesuai dengan kepenatan yang dilalui”. Proses itu dilalui dengan keyakinan bahwa apapun yang terjadi maka itu adalah pesan dari Allah agar bila berhasil dia harus bersyukur dan bila gagal dia harus bersabar untuk mencari jalan lain.  Soal waktu bila sukses itu akan datang,tIdak usah dipikirkan. Tetap yakin bahwa just the matter of time will be successSesungguhnya Allah menepati janji lagi jujur. Siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Itulah seharusnya yang menjadi pegangan kita orang beriman sampai ajal menjemput. 

Berdasarkan pengalaman dari teman teman dan keluarga yang saya ketahui bahwa apabila seseorang sudah tidak lagi punya harapan maka hanya masalah waktu dia akan Allah panggil pulang. Umurnya menjadi pendek. Itulah yang saya katakan kepada kakak ipar saya. Dia sulit memahami itu. Orang yang cerdas lagi pintar tahu makna hidup, ia akan memikirkan perintah Allah, pelaksanaannya dan taufik dariNya, bukan menunggu-nunggu jaminan dariNya. Sesungguhnya, berputus asa karena hopeless merupakan kerugian yang tidak bisa diukur dengan materi. Berpikir positif dan semangat untuk berkompetisi harus selalu menyala dalam kalbu setiap muslim, jangan sampai pudar. Demikian juga, hendaknya kita melihat limpahan nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tidak pernah putus. Terutama nikmat iman dan Islam. Kalaupun Allah Subhanahu wa Ta’ala menunda kenikmatan yang lain, bila kita mau jujur, kenikmatan yang sudah kita terima dariNya masih jauh lebih banyak...

Sunday, April 07, 2013

Usia senja...


Hari minggu ini ada acara arisan keluarga besar Haji Kloter 26 tahun 2003. Tak terasa telah sepuluh tahun kebersamaan kami sejak dipertemukan Allah dalam satu rombongan keberangkatan ke tanah Suci.  Ketika itu usia saya tepat 40 tahun. Mungkin saya termasuk  jemaah haji termuda dirombongan itu. Karena terbukti kini semua teman satu rombongan haji yang PNS sudah pensiun dan rata rata usia mereka diatas 55 tahun. Seperti biasanya , dalam acara pertemuan itu, diadakan tauziah namun tidak mengundang ustandz khusus. BIasanya salah satu kami akan tampil sebagai penyampai tauziah itu. Ya, kami menyebut saling mengingatkan apa yang harus kami ingat untuk mempertebal keimanan. Yang menarik dalam pertemuan kali ini adalah tauziah yang disampaikan oleh Pak Haji Taufik. Dia menyebut tentang makna umur dan perjalanan menuju usia menjelang ajal.  Dalam tradisi Islam, usia manusia diklasifikasikan menjadi 4 (empat) periode, yaitu 1) periode kanak-kanak atau thufuliyah, 2) periode muda atau syabab, 3) periode dewasa atau kuhulah, dan 4) periode tua atau syaikhukhah. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menyebut periode kanak-kanak itu mulai lahir hingga baligh, muda mulai dari usiabaligh sampai 40 tahun, dewasa usia 40 tahun sampai 60 tahun, dan usia tua dari 60-70 tahun.Dia berusaha menyampaikan tauziah itu dengan bahasa sederhana dan dari perspektif sebagai pria yang berusia 66 tahun.  

Saat sekarang kami semua sudah diatas usia 50 tahun. Saya perhatikan semua teman satu kloter 26 tahun 2003 nampak mereka orang yang telah mendapatkan makna kehidupan. Wajah mereka bersih dan hampir tidak ada yang berkeluh kesah karena penyakit. Pak Haji Taufik menyampaikan tentang hadits qudsi Allah berfirman: “Ketika hambaku berusia 40 tahun aku bebaskan dia dari 3 penyakit, gila kusta dan albino. Jika berusia 50 tahun (jika mati) Aku hisab dia dengan hisab yang mudah. Jika berusia 60 tahun Aku buat dia tertarik bertaubat. Jika berusia 70 tahun dia disukai oleh para malaikat. Jika berusia 80 tahun ditulis kebaikannya dan dibuang (tidak ditulis) keburukannya . Jika berusia 90 tahun para malaikat berkata ; dia adalah tawanan Allah (atas jaminan Allah) di bumiNYA, maka Allah mengampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang, dan memberi syafaat (bawa berkah) bagi keluarganya.” Hadits ini menyebut usia 40 tahun sebagai awal. Artinya bila seseorang sampai usia 40 tetap istiqamah dalam keimanan dan berlaku ikhsan maka dia termasuk orang yang beruntung dan pantas mendapatkan grant dari Allah. Perhitungan amalnya akan dimudahkan oleh Allah swt. Andaikan masih juga tergelincir berbuat dosa ketika menjelang usia 60 maka Allah akan buat ia condong kepada taubat. Sampai ketika ajal menjemput ia diharapkan kembali kepada Allah dalam keadaan bersih dari dosa. Demikianlah rahmat Allah.

Menjalang usia 40 tahun memang setiap orang menghadapi problema tersendiri. Kami semua sepakat soal ini. Ini disebut dengan krisis paruh baya. Seorang yang gila dunia dan kadang melupakan urusan spiritual bisa saja mengalami kebosanan akhirnya ketika usia 40 merubah haluan untuk dekat kepada agama. Ada juga yang PNS yang hidup damai dalam spritual namun ketika menjelang usia 40 memutuskan untuk berhenti dan beralih profesi sebagai wiraswasta. Setelah itu ia sibuk sekali dan lupa dunia spiritual. Untuk menjadi istiqamah dalam keimanan mencapai kematangan diusia 40 memang tidak mudah. Tidak semua orang mampu melewatinya. Banyak cobaan dan godaan dunia yang bisa membuat kita lupa umur dan tergelincir dalam kekufuran. Batas usia 40 adalah cukup untuk menilai akhir babak dari perjalanan hidup manusia. Apakah dia akan condong kepada Allah ataukah condong kepada dunia. Dan karenanya, tidaklah heran jika para Nabi diutus pada usia 40 tahun. Nabi Muhammad saw. diutus menjadi nabi tepat pada usia 40 tahun. Begitu juga dengan nabi-nabi yang lain, kecuali Nabi Isa as. dan Nabi Yahya as.

Oleh karena itu, dengan berbagai keistimewaannya, maka patutlah jika usia 40 tahun disebut tersendiri di dalam al-Qur’an. Allah berfirman “ Apabila dia telah dewasa dan usianya sampai empat puluh tahun, ia berdoa, “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.” (Q.S. al-Ahqâf: 15). Dan ingatlah bila usia kita sampai 6o tahun maka sesungguhnya sepertiga  usia kita  habis oleh tidur di malam hari. Sementara sepertiga lagi usia kita berlalu tanpa diketahui, apakah dijalankan ke kanan atau ke kiri. Sepertiga usia kita  yang lain dimangsa oleh sakit, uban, dan kesibukan mengurus keluarga. Waktu kita sangat singkat untuk membalas cinta dan kasih sayang Allah. Rasanya tak pantas kita mengharapkan sorga kecuali Allah memberikan RahmatNya.

Tuesday, April 02, 2013

Pilihan hidup...


Ketika itu musim dingin di Shenzhen, China. Teman menjemput saya di Hotel untuk makan malam di rumahnya. Menurutnya istrinya sudah menyiapkan makanan yang lengkap dan semua dijamin tidak ada babi. Dia tahu bahwa saya muslim yang memang tidak dibenarkan mengkonsumsi Babi. Sebelum sampai dirumah, dia mampir terlebih dahulu ke kawasan louho.Kendaraan berhenti dipinggir jalan dan minta saya tetap dikendaraan.  Dia keluar sambil setengah berlari kearah jembatan penyeberangan. Saya perhatikan dari kejauhan dia menghampiri pedagang ikan hias.Pedagang itu seorang wanita bersama anaknya yang masih balita. Ternyata teman itu tidak membeli ikan hias tapi membeli lumut untuk makanan ikan hias dirumahnya. Menurutnya walau aparatement nya kecil namun dengan adanya aquariujm membuat suasana rumah menjadi lapang. Pikiran saya masih kepada pedagang ikan hias itu. Dalam cuaca dingin dimalam hari, dia masih bertahan untuk menjual sesuatu yang hampir tidak mungkin ada yang berminat untuk membelinya. Karena begitu banyak substitusi produk pakan ikan alami yang harganya murah dan tersedia dietalage supermarket. Tapi dengan keyakinannya dia tetap bertahan untuk menjual. Menurut teman bahwa pedagang itu baru akan pulang setelah dia berbelanja.Biasanya dia belanja sore hari sepulang kantor tapi kini dia belanja jam 7 malam. Artinya 2 jam wanita itu dengan sabar menanti untuk transaksi sebesar RMB 3 ( lima ribu rupiah).

Mungkin, kata teman bahwa dia salah satu pelanggan yang selalu dijaga  dan dinanti kehadirannya oleh pedagang itu. Yang membuat saya kagum adalah bagaimana pedagang itu menanti dengan kesabaran peluang yang datang kepadanya. Konsumen ada dimana mana tapi tidak semua konsumen tertarik membeli. Kalaupun ada yang tertarik membeli belum tentu deal terjadi. Kalaupun deal terjadi belum tentu menjadi pelanggan setia untuk kembali belanja. Pedagang itu sadar sekali dengan keterbatasannya namun dia telah menjadi pebisnis dengan karakter entrepreneurship yang tangguh untuk menghasilkand deal. Saya pernah bertemu dengan pedagang pikulan. Saya bertanya karena tidak banyak lagi kita melihat orang berdagang keliling dengan dipikul. Kebanyakan menggunakan kereta roda. Pedagang itu tidak muda lagi., Mungkin sudah kepala enam.  Saya menyarankan agar dia mangkal saja di pinggir jalan untuk menanti pembeli. Menurutnya bahwa dia tidak tahu dimana Allah menurunkan rezeki, jadi dia nggak bisa menunggu saja apalagi dagangnya bukan sesuatu yang istimewa. Dan rezeki itu memang bukan ditunggu, harus dijemput. Karena rezeki nggak ada yang nganterin, Setiap langkah kita dalam mencari rezeki ada yang menghitungnya, dan jika kita ikhlas dengan semua langkah yang kadang tak menghasilkan apapun itu, cuma ada dua kemungkinan. Kalau tidak Allah mempertemukan kita dengan rezeki di depan sana, biarkan ia menjadi tabungan amal kita nanti.

Apa yang membuat wanita dengan balitanya tangguh  menjadi pebisnis ditengah keterbatasannya ? ya karena budaya petarung menjadi bagian dari budaya china. Semua orang china sedari kecil sudah dididik untuk survival. Orang tua tidak pernah memanjakan anak anaknya dengan kemudahan tapi memberikan mereka kebebasan berbuat apa saja selagi tidak merusah kehormatan keluarga. Sekecil apapun yang mereka dapatkan, kehormatannya lebih tinggi dibandingkan mereka berpangku tangan apalagi menadahkan tangan. Pria tua yang saya temui itu begitu perkasa melewati takdirnya dengan keterbatasan karena motivas agama yang memang mewajibkan setiap umat islam untuk bertarung melewati segala hambatan dengan sabar dan ikhlas. Begitu banyak hadith dan Al Quran yang membujuk orang untuk sabar dalam kesulitan, bahkan Allah mengatakan bahwa Allah berserta orang orang yang sabar. Budaya china dan didikan islam sangat kental sekali untuk menyiapkan setiap orang menjadi entrepreneur. Bahkan Allah memilih Rasul akhir zaman dari golongan pedagang dan keluarga pedagang. Bukan keluarga para hamba sehaya. Bukan. Karena orang yang berhasil berbuat dengan kekuatan hatinya dia akan berguna bagi orang lain. Beda dengan hamba sahaya yang hanya dituntut berbuat dengan tenaganya namun hati dan hidupnya milik tuannya untuk dia mengabdi seumur hidup.

Ya, semua orang bisa menjadi pebisnis yang berdagang barang ataupun jasa namun tidak semua mampu menjadikan entreneurship sebagai pilihan hidup. Tidak semua orang memiliki kemampuan berkorban menjalani kerasnya tantangan dalam menjemput rezeki. Tidak semua orang mempunyai kemampuan melalui jalan panjang, panas terik, deras hujan dan bahkan tajamnya kerikil untuk membuka harapan esok pagi. Tidak semua orang mampu menerima bila harus teramat sering menggigit jari menghitung hasil yang kadang tak sebanding dengan deras peluh yang berkali-kali dibasuhnya sepanjang jalan. Kehebatan enterprenuership bukanlah terletak kepada keahlian management, keahlian tekhnis , keahlian profesi tapi terletak kepada kekuatan jiwanya berdialogh dengan ketidak pastian. Masa depan digayuhnya dengan begitu banyak masalah dan kelelahan namun hatinya tetap berkata bahwa hari ini dia menanam harapan  agar besok dia bisa menikmati buahnya. Memang untuk hidup berguna bagi orang lain apalagi untuk orang banyak  tidaklah mudah. Yang mudah adalah hidup sebagai hamba sahaya atau pegawai atau buruh yang dibayar karena tenaganya untuk  dirinya dan keluarganya. Itu saja. Silahkan tentukan pilihan hidup. 

Thursday, March 28, 2013

Berjuang untuk hidup


Saya membaca kisah ( Kompas.com 22/03/13) tentang Said (12), siswa kelas VI SDN 1 Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo, Jawa Timur, rela menjadi pemulung untuk membayar tunggakan SPP 8 bulan.” Saya memungut sampah-sampah tidak merasa terpaksa, saya ikhlas , untuk membeli beras dan membayar biaya sekolah yang belum sempat saya bayar selama 8 bulan. Saya malu sekali kepada teman-teman dan bapak guru karena tak mampu bayar SPP sekolah," ujar Said. Namun dia tidak menyalahkan orang tuanya yang miskin. Dia bekerja keras dengan ikhlas untuk bisa membantu orag tuanya membeli beras. Dia tidak menyalahkan Bupati yang tak menyediakan anggaran untuk sekolah gratis seperti Jokowi di Solo dan di Jakarta. Dia bekerja keras untuk membayar uang sekolah agar pemda punya uang untuk menggaji guru. Dengan itu dia tidak merasa kecil hati. Cita citanya tetap tinggi setinggi anak anak dari keluarga mampu. Ada tiga hal yang dialami oleh Said. Pertama , kemiskinan karena terlahir dari keluarga miskin. Kedua, kezoliman karena tinggal diwilayah yang dipimpin oleh pemerintah yang tidak punya empati kepada orang miskin. Ketiga, bertarung untuk cinta.

Apa yang dirasakan oleh Said , dapat juga saya rasakan. Bahkan kenangan masa kecil saya seakan tergambar dengan jelas dari kisah Said. Saya ingat ketika Guru menanyakan uang SPP yang belum terbayar maka seluruh mata dikelas seakan memandang saya dan mentertawakan kemiskinan saya. Setelah itu seperti biasa saya akan menyendiri dari teman teman. Saya tidak menyesali keadaan orang tua saya yang miskin. Saya hanya malu karena gagal memenuhi kewajiban saya membayar SPP. Saya menangis dalam kesendirian. Ada keinginan untuk berhenti sekolah namun saya tidak mau kehilangan cita cita. Karena berkali kali ibu  saya mengingatkan kepada saya bahwa bila saya mencintai kedua orang tua maka saya harus selesai sekolah. Ketika sampai dirumah. Tak ingin saya menyampaikan pesan guru agar orang tua saya membayar uang SPP yang menunggak. Saya sangat mencintai kedua orang tua saya, dan kenal betul akan mereka yang akan melakukan apa saja untuk bisa menyekolahkan saya. Hanya memang belum punya uang. Dengan tidak meminta uang SPP apalagi mengeluh kepada orang tua , mungkin itulah yang terbaik untuk menjaga perasaan orang tua. Yang pasti dengan kekuatan cinta ibu membuat saya tidak lemah dalam kemiskinan.

Karena itulah saya memutuskan untuk do something dengan kedua tangan saya. Dari SMP sampai SMA saya sudah berdagang untuk biaya sekolah dan membantu orang tua. Saya lakukan itu semua dengan riang tanpa beban. Disekolah saya tidak merasa minder lagi karena saya tidak pernah menunggak SPP. Saya bergaul dengan teman teman sekolah tapi tidak begitu larut dalam pergaulan karena saya punya dunia sendiri sebagai anak pinggiran yang harus bekerja untuk survive., Ya tanpa saya sadari saya telah menjadi petarung terhadap diri saya sendiri dan sekaligus untuk keluarga dan masyrakat. Sebetulnya tidak ada yang salah dengan hidup Said. Proses yang dilaluinya sama dengan ulat didalam kepompong yang berusaha keluar untuk menjadi kupu kupu yang indah. China ketika reformasi Deng , menghapus semua program populis untuk rakyat miskin. Namun pada waktu bersamaan Negara memberikan kebebasan bagi rakyat untuk berproduksi dan menjaga keadilan akan sumber daya. 30 tahun kemudian, sebagian besar pemimpin China dan konglomerat China adalah tadinya para anak anak dari keluarga miskin yang harus berjuang untuk hidup. Tentu tidak semua menjadi kapten dan pengusaha besar , tidak semua menjadi pemimpin dan bertitel berjenjang namun semua mereka berhasil menjadi “ something else”. Mereka menjadi asset bangsa yang kuat mandiri tanpa berkeluh kesah dengan kesulitan..

Proses untuk menjadi “something” itu memang berat dah sulit, kadang menyakitkan. Namun begitulah Allah bertitah tentang kehidupan ini. Hal yang sulit dan sakit dirasakan belum tentu buruk bagi kita. Tentu ada rahasia dibalik  itu. Kita harus percaya bahwa Allah maha bijaksana. Sebagaimana Said karena cinta dia ikhlas. Karena cinta dia kuat. Karena cinta dia berbuat walau dalam keterbatasan.  Anak anak seperti Said, mungkin jutaan jumlahnya. Ada yang terkapar kalah dan akhirnya pasrah. Ada yang tertatih meraih cita citanya namun tetap bersemangat untuk melaju. Mungkin sebagian mereka dimasa depan akan melengkapi strata masyarakat. Ada yang jadi simiskin yang duapa harta dan ilmu, ada yang tak miskin namun juga tak kaya. Ada yang kaya. Yang miskin akan sabar dalam kemiskinannya. Yang kaya akan berbagi kepada yang miskin. Itulah karena komunitas mereka adalah komunitas yang lahir dari dunia yang tak ramah. Mereka pertarung yang tak dimanjakan oleh fasilitas berobat gratis, sekolah gratis, makan gratis. Kaya ataupun miskin , mereka tetaplah orang baik yang tak pernah berkeluh kesah , yang sadar makna sabar dan ikhlas. Ya mereka tidak seperti  komunitas bangsa Eropa dan AS yang selalu dimanjakan dengan fasilitas jaminan social Negara , yang makmur menjadi sombong namun ketika Negara bangkrut banyak dari mereka memilih  bunuh diri alias loser. Seharusnya mereka manjadi tongkat negara malah menjadi beban negara sampai mati. 

Kini saya sebagai orang tua. Memang saya tidak membuat anak anak saya harus bekerja untuk makan dan bayar uang sekolah. Saya memberi mereka fasilitas untuk mereka “berjalan” dan bukan “berlari “ namun saya menanamkan kondisi bahwa mereka harus bangga dengan effort mereka, dengan pilihan mereka, dan karenanya mereka harus "bertarung" mendapatkannya. Mereka harus menjadi diri mereka sendiri lepasa dari bayang  bayang saya. Mereka harus menjadi bayang bayang Allah agar mereka menjadi orang yang sabar ketika gagal dan bersyukur ketika sukses. Agar hanya kepada Allah mereka menyembah dan meminta tolong, bukan kepada saya orang tuanya. Saya hanya penonton takdir mereka sambil berdoa agar mereka tetap istiqamah, sabar melewati segala rintangan. Miskin ataupun kaya, bertitel hebat atau biasa saja, tak penting, yang penting hidup mereka berguna bagi orang lain. Itu saja. 

Monday, March 25, 2013

Kembali kepada Tuhan


Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka,
maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan.Begitulah caranya!
Jika engkau hanya mampu merangkak, maka merangkaklah kepadaNya!
Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk,maka tetaplah persembahkan doamu yang kering, munafik dan tanpa keyakinan; kerana Tuhan, dengan rahmatNya akan tetap menerima mata wang palsumu!
Jika engkau masih mempunyai seratus keraguan mengenai Tuhan,
maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja.
Begitulah caranya! Wahai pejalan!
Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji,
ayuhlah datang, dan datanglah lagi!Kerana Tuhan telah berfirman:
“Ketika engkau melambung ke angkasa ataupun terpuruk ke dalam jurang,ingatlah kepadaKu, kerana Akulah jalan itu.”
( Rumi)
***
Minggu lalu  saya bertemu dengan sahabat yang lama tak bersua.  Ketika bertemu , saya merasakan ada sesuatu yang berbeda dengan sahabat ini. Dia murah senyum. Padahal sebelumnya walaupun dia tersenyum namun terkesan dipaksakan. Kini senyumnya lepas dan ikhlas. Itu yang saya rasakan.  Dia bercerita bahwa empat tahun lalu usaha yang dirintisnya bertahun tahun dengan pengorbanan waktu dan dana akhirnya jatuh bangkrut. Kebangkrutannya bukanlah karena hutang yang tak terbayar. Bukan karena pasar tidak bisa menyerap jasanya.  Bukan karena kompetisi. Bukan karena kekurangan modal. Tapi bangkrut karena masalah sepele. Apa itu ? Salah satu izin usaha yang dimiliki ternyata adalah palsu. Ini ketahuan ketika ada operasi sweeping gabungan antar instasi. Reputasinya begitu bagus selama ini dihadapan aparat pemerintah dan karenanya hamper semua pejabat pemerintah tidak percaya kalau izin usahanya itu palsu. Apalagi izin usaha itu bukan sesuatu yang sulit didapat. Dan bukan sesuatu yang harus mengeluarkan dana besar. Itu hanya administrasi.  Lantas mengapa harus dipalsukan? Tanya saya. Menurutnya bahwa itu ulah dari salah satu Direksinya, yang dia percaya untuk mengurus segala izin usaha dan berhubungan dengan pihak pemerintah. Bertahun tahun tidak ada masalah. Namun akhirnya baru diketahui setelah ada razia. 

Karena usahanya berhubungan dengan kontrak kerja terhadap perusahaan  asing maka berita itu cepat menyebar dengan seluruh rekanan bisnisnya. Mereka membatalkan sepihak kontrak kerja itu karena maklum tidak ada perusahaan asing yang berbisnis dengan perusahaan yang tidak punya izin usaha. Ketika kontrak kerja dibatalkan oleh mitranya maka pada waktu bersamaan dia juga harus membayar ganti rugi akibat pembatalan itu. Dia juga harus membayar denda administrasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Akibat ganti rugi dan denda itu membuat seluruh dana yang dikumpulkan dari sisa keuntungan tahun tahun sebelumnya habis terkuras , bahkan dia harus menombok dari dana pribadinya. Apakah dia marah kepada direksinya dan akhirnya melaporkan kepada Polisi? Ternyata, dengan tersenyum dia berkata bahwa yang pertama dia lakukan ketika masalah itu datang adalah memaafkan direksinya. Menurutnya peristiwa itu sebetulnya bukanlah antara dia dengan direksinya. Tapi antara dia dengan Tuhan. Tuhan sedang berdialogh dengan dia lewat prahara bisnisnya. Setelah itu, dia mengambil alih tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah itu secara tuntas dan akhirnya menyatakan perusahaan ditutup dengan membayar semua pesangon karyawannya.

Dia tersenyum. Dia bersyukur kepada Tuhan dengan peristiwa itu. Karena dia disadarkan tentang sesuatu kesalahan yang selama ini tidak dia sadari. Apa itu? Dia begitu percaya dengan kemampuan pribadinya. Dia tidak pernah menghargai peran orang lain. Dia menganggap semua bisa dibeli dengna uangnya. Dia juga tidak pernah mau diajak diskusi mengenai kekuasaan Tuhan diatas segala galanya. Menurutnya orang yang selalu bicara Tuhan karena orang itu lemah dan malas, sehingga menjadikan Tuhan sebagai excuse dari kegagalannya berkompetisi. Dan dia memang bisa membuktikan kesuksesannya mengembangkan usaha yang begitu cepat. Reputasi dan kredibilitas yang begitu tinggi membuat semua orang percaya dengannya. Namun … Menurutnya usaha yang dibangun selama sepuluh tahun, hanya seminggu setelah terkena sangsi pemerintah langsung bangkrut. Uang habis, Kepintaran yang dibanggakan tak berguna. Reputasi dengan rekanan hancur  berujung kepada tuntutan ganti rugi. Ya dalam waktu singkat apa yang dia banggakan selama ini hilang begitu saja. Seakan mimpi.  Dalam kejatuhan itu, dia bersyukur bahwa istrinya memberikan kekuatan moral untuk dia mampu melewati prahara itu. Selalu istrinya meminta dia kembali kepada Tuhan.

Benarlah ketika dia semakin dekat kepada Tuhan, hari hari dilaluinya dengan lebih ringan.  Tak ada lagi dalam kamus hidupnya bahwa manusia berkuasa atas dirinya. Tak ada lagi dalam kamusnya melawan keburukan dengan keburukan. Empatinya semakin tajam untuk  mudah berbagi. Ternyata masa depannya tidak segelap yang dia bayangkan. Bahkan akibat dari kebangkrutan usahanya itu, dalam dua tahun dia kembali bangkit, yang bahkan jauh lebih besar dari usaha sebelumnya. Menurutnya bahwa hanya seseorang yang berkarakter dan mau memaafkan , dapat bangkit  dan berhasil di atas penghinaan dan kegagalan! Maka ketika prahara datang, jaga suasana hati. Jangan berprasangka buruk kepada Tuhan. Pilih untuk tetap berbuat baik dan belajarlah memafkan. When you forgive, you in no way change the past - but you sure do change the futureJadikan kekecewaan, penderitaan, kegagalan sebagai “pupuk” atau “bahan bakar” untuk maju—baik di lingkungan keluarga, kerja, atau tempat tinggal kita. Dan yang lebih penting tetap berprasangka baik kepada Tuhan. Bahwa harta yang tak ternilai didunia ini adalah kehadiran Tuhah dihati kita, karena itu hanya cinta dan kasih sayang output nya, yang menentramkan bagi siapa saja…Dia tersenyum. 

Thursday, March 14, 2013

Berpikir positip


Di Tiongkok ada cerita lama yang hidup ditengah masyarakat. Cerita itu berkaitan dengan hubungan antara mantu wanita dan mertua wanita. Keduanya wanita dan keduanya punya ego sama. Ya sama sama berhak atas pria yang ada didekatnya. Bagi mertua, pria suami wanita itu adalah putra yang lahir dari rahimnya dan dia berhak penuh atas pria itu. Namun bagi wanita sebagai istri dari pria itu merasa berhak terhadap pria itu karena Tuhan telah mentakdirkan pria itu bagian dari jiwanya. Karena ego tersebut maka menjaga keseimbangan hubungan antara mertua dan mantu, memang tidak mudah. Lantas bagaimana agar hubungan kedua wanita yang masing masing punya ego yang besar itu dapat terkendali dan akhirnya menjadi saling mengasihi? Cerita inilah yang menjawab pertanyaan itu. Ya seperti cerita inspirasi. Tersebutlah seorang menantu yang merasa tidak nyaman hidupnya ketika mertua perempuannya tinggal bersamanya. Dia tidak bisa menolak kehadiran mertua perempuannya itu walau setiap hari mertua perempuanya selalu mengatur hidupnya dan suaminya. Rumah tangga sepenuhnya dibawah kendali mertuanya. Ada perasaan marah , kecewa karena dilecehkan sebagai istri. Bagi wanita itu , satu satunya yang akan membuat hidupnya nyaman adalah bila mertuanya tidak ada lagi disisinya. Itu tidak mungkin dengan cara mengusir karena suaminya pasti tidak mengizinkan. 

Maka cara yang ditempuh adalah dengan meracuni mertuanya. Wanita itu mendatangi seorang  tabib hebat untuk membuat racun mematikan secara berlahan lahan. Sang tabib memberikan ramuan untuk dicampur kedalam minuman teh dengan berpesan bahwa dia harus bersikap baik dan berprasangka baik dengan mertuanya agar tidak menimbulkan kecurigaan. Tentu dia harus membuat sendiri teh itu dan memberikan dengan senyuman indah agar tidak terkesan meracuni. Selama rentang menanti kematian mertuanya, wanita itu selalu menjaga laku dengan baik. Apapun yang dikatakan oleh mertuanya disikapinya dengan prasangka baik. Apapun sikap mertuanya yang selama ini membuat dia tertekan dan terhina, disikapinya dengan prasangka baik. Akibatnya mertuanya bisa berubah menjadi lebih bijak. Lebih sayang kepadanya. Suasana menjadi begitu indah karena satu sama lain saling berprasangka baik. Karena itulah, dia ingin keadaan ini dipertahankan. Dia tak ingin mertuanya mati namun apa daya ramuan racun telah bersemayam ditubuh mertuanya.  Namun ketika dia datang ke tabib itu untuk melunturkan racun, tabib itu berkata bahwa tidak ada racun sesungguhnya. Racun itu hanyalah bualan tabib untuk memberikan keyakinan kepada wanita itu merubah sikap agar selalu berprasangka baik. Tabib itu bijak. Ia tahu bahwa masalah ada pada wanita itu, dan bukan pada mertuanya. 

Kita dan prasangka kita adalah dua hal yang berbeda. Jadi, kita bukanlah prasangka itu sendiri. Oleh karena itu, kita tidak boleh larut di dalam prasangka, tetapi harus mengendalikannya. There is nothing good or bad, only thinking makes it soPrasangka mempengaruhi hidup kita. Ia sering kali menjadi kenyataan dalam kehidupan. Apabila kita berprasangka baik pada seseorang, maka ia akan benar-benar menjadi baik terhadap kita, karena tanpa kita sadari alam bawah sadar kita menuntun kita untuk memperlakukan dia secara baik-baik. Tetapi sebaliknya, orang yang sebenarnya baik kepada kita, tetapi karena kita berprasangaka bahwa dia adalah orang yang membenci kita, maka prasangka tersebut akan benar-benar menjadi kenyataan; dia akan membenci kita., karena tanpa kita sadari , alam bawah sadar kita menuntun kita untuk memperlakukan dia sebagai orang yang membenci kita. Karena prasangka buruk itulah mengakibatkan persaudaraan berubah menjadi kebencian, kesetiakawanan berubah menjadi permusuhan, dan antar Partai saling berseteru. Anggota partai saling menghujat dan menjatuhkan. Tidak ada lagi kedamaian. Karena cinta berubah menjadi benci. Cemburu buta berujung maut atau perceraian. Benci berubah menjadi prahara, yang kadang berujung kepada fitnah, dan membunuh. 

Sangat buruk sekali dampak dari prasangka buruk ini. Prasangka buruk telah mengorbankan banyak hal, baik dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat. Kemalasan, pesimis dalam menatap masa depan, dan ketidakberdayaan sering kali merupakan reaksi pikiran bawah sadar atas prasangka buruk seseorang yang telah dia tanamkan pada dirinya sendiri. Prasangka buruk benar-benar menjadi penghalang spesifik terhadap kemajuan dirinya.  Karena sukses seseorang karena berprasangka baik atau berpikir positive atau selalu optimis. Orang bijak berkata bahwa optimism is the most important human trait, because it allows us to evolve our ideas, to improve our situation, and to hope for a better tomorrow. Makanya Allah melarang kita untuk berprasangka buruk kepada siapa pun, termasuk kepada diri kita sendiri. Firman Allah Swt.,”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa...QS.49:12). Ingatlah Sabda Rasul “ Aku peringatkan kepada kalian tentang prasangka, kerana sesungguhnya prasangka adalah perkataan yang paling bohong, dan janganlah kalian berusaha untuk mendapatkan informasi tentang keburukan dan mencari-cari kesalahan orang lain, jangan pula saling dengki, saling benci, saling memusuhi, jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara” (H.R Bukhari, no (6064) dan Muslim, no (2563). Ya, prasangka baik adalah sikap hidup positip yang didasarkan kepada keikhlasan berbuat dan bersikap karena cinta dan kasih sayang.

Friday, March 08, 2013

Angel Investor


Angel dalam bahasa indonesia berarti adalah malaikat atau bidadari atau utusan Tuhan. Ya apapun itu, bila mendengar angel kita berharap semua karena kebaikan. Angel  juga berarti financial support atau pendukung keuangan. Dalam dunia keuangan dikenal  istilah dengan sebutan angel investor. Apa itu ? Sudah bisa ditebak bahwa ini jenis investor yang berbeda dengan investor yang lazim seperti perbankan atau venture capital. Bila investor khususnya institusi pada umumnya lebih mementingkan laba dan keamanan dari segala resiko. Maklum karena investor institusi dananya berasal dari publik dengan janji aman dari segala resiko. Namun Angel fund, adalah sesuatu yang berbeda. Ia tidak melihat dari parameter resiko tapi melihat dari keyakinan dirinya sendiri terhadap mitra yang datang kepadanya. BIla dia yakin akan calon mitranya maka dia akan mengambil keputusan untuk melepas dananya. Unsur yang menjadi pertimbangan sang angel melepas dana pada umumnya karena  pertama, factor pribadi dari calon mitra atau pemrakarsa, kedua, bahwa project itu memang dikuasainya dengan baik sehingga tidak sulit untuk mengetahui peluangnya,  ketiga karena factor kedekatan emosi seperti satu almamater , hubungan keluarga, agama, atau karena persahabatan sudah terjalin lama. Angel investor paling banyak di china atau negara asia dimana budaya saling membantu atas dasar agama dan klan masih sangat kental. Tapi di negara kapitalis yang individualistis , angel investor tidak begitu banyak namun beberapa nama besar dalam dunia bisnis lahir dari tangan para angel investor.

Angel Investor , pada umumnya adalah private equity dimana dananya tidak berasal dari pihak lain. Dananya berasal dari kantongnya sendiri, yang bisa saja dana terkumpul dari keuntungan berbagai investasinya yang telah sukses mendatangkan laba. Pelaku angel investor tidak begitu tertarik dengan bisnis yang sudah well established  yang butuh dana  tambahan untuk pengembangan. Mengapa? bukankah bisnis yang sudah well established aman dari resiko. Alasannya bahwa bisnis yang sudah well established umumnya mendatangkan yield yang rendah dan peran investor hanya sebatas uang tanpa ada keterlibatan emosi untuk peningkatan value. Iming iming laba dan keamanan tidak akan membuat angel fund masuk dalam bisnis. Mereka hanya tertarik akan sesuatu value yang bisa menyinggung pride mereka. Pride ini bisa karena factor agama, hobby, pertemanan, kemanusiaan, inovasi. Itu sebabnya komunikasi business dengan angel fund lebih mudah bila bisnis itu masih bersifat baru sama sekali. Belum ada kontaminasi visi dari pihak lain. Belum terikat komitmen dengan pihak lain. Banyak entrepreneur hebat saat sekarang seperti Bill Gate, Ted Turner, Lie Jun  awalnya didukung Angel fund. Keberhasilan mereka sebagai businessman berkat angel fund , juga akhirnya menjadikan mereka sebagai angel investor. Itu sebabnya komunitas angel investor cukup  banyak namun mereka tidak sulit didekati asalkan anda punya kualifikasi yang bisa membuat pride mereka menoleh anda.

Apa yang bisa didapat dari Angel Investor? Disamping dana tentunya, anda juga akan mendapatkan akses kejaringan business nya. Artinya apabila anda bisa menunjukan the best performance anda sebagai mitranya maka tidak sulit bagi dia menempatkan anda dalam jaringan business nya dan ini sangat berguna mendukung pengembangan usaha. Bill Gate bisa membuat lunak IBM bermitra dengan Microsoft karena tekanan dari Ross Perot sebagai angel investor dari Microsoft, yang juga mitra potensial dari IBM. Disamping itu Angel investor pada umumnya adalah businessman yang berpengalaman dan tentu mereka bukan hanya kaya secara materi tapi juga kaya secara moral. Karenanya visi mereka selalu untuk keharmonian dan kasih sayang. Ini sangat membantu bagi pemula untuk motivasi menghadapi  segala rintangan. Itu sebabnya Virgin Group dari sang angel investor ternama Sir Richard mampu mengembangkan usahanya dengan cepat dan tak terimbas akibat krisis. Karena sebagian besar usahanya dikelola oleh pemrakarsa yang dibiayai oleh Sir Richard melalui angel fundnya. Mereka tumbuh dan berkembang bersama virgin group namun mereka tidak kehilangan indentitas sebagai wiraswata dan  pemrakarsa atas obsesinya  untuk tumbuh dan terhormat.

Sekali lagi bahwa angel investor selalu mencari "scalable" bisnis yang memiliki potensi pertumbuhan yang besar karena sebuah inovasi dan kreatifitas. Umumnya Angel investor menetapkan syarat  kepemilikan saham mayoritas namun memberikan opsi kepada pemrakarsa proyek mendapat lebih atau equal dengannya apabila business berjalan sesuai rencana. Ini sebagai bagian dari motivasi dan sekaligus menekan resiko pengendalian dimana bila suatu saat harus mengambil keputusan yang keras tanpa perlu berkompromi dengan pemrakarsa. Maklum karena ini adalah venture business maka Angel investor menanggung semua resiko bisnis dan karenanya dia berhak mempunyai power untuk merubah strategy business untuk menekan resiko. Bagaimanapun keberadaan angel investor adalah lebih baik daripada orang kaya yang terus menyimpan uangnya dibank atau di asset yang mati sambil berharap harga naik dikemudian hari agar mendapatkan capital gain. Orang kaya yang cenderung bermain aman dengan hartanya adalah orang yang hidup dalam RIBA. Ia rakus dan sombong dengan hartanya. Karenanya orang kaya seperti ini yang paling banyak menjadi korban ketika bursa jatuh, perbankan bangkrut, pasar uang hancur, investasi bodong yang ditinggal kabur oleh pengelolanya. Tapi para pelaku angel investor tidak pernah jadi korban dari paradigman business aman dan untung itu. 

Bagi pelaku angel investor harta harus dikembangkan lewat kemitraan dan siap menghadang resiko dari ketidak pastian masa depan, namun berkat kerja keras, istiqamah, sabar melewati rintangan, bertawakal atas segala jerih payah...dan berhasil meraih laba,itulah bisnis yang HALAL karena antara syariat dan hakikat bertemu dalam sunattullah. Angels also often want to contribute more than money to a young company. Angels have the experience, and inclination, to be great mentors and valuable directorsAngel investor adalah satu cara mengembangkan uang dan sekaligus berbagi dengan harta serta pengalaman untuk memberikan orang lain kesempatan berkembang dengan obsesinya walau karena itu harus mengambil resiko. Ya dengan demikian harta ditempatkan dalam dimensi sosial untuk berbagi karena cinta...

Mengapa petani China dan Thailand kaya raya.

  Anda mungkin tahu semua apa itu sauce tomat. Tentulah. Itu menu tambahan wajib yang tersedia di meja saat anda makan sup atau nasi goreng....