Kemarin sore saya bertemu dengan sahabat saya. Wajahnya nampak menyimpan beban berat namun dia tetap tegar. Seumur hidupnya dia tidak pernah bangkrut. Tapi menjelang usia senja dia bangkrut. Padahal kebangkrutan itu terjadi setelah bertahun tahun sebelumnya dia semakin dekat kepada Tuhan. Setiap malam dia selalu bangun malam untuk sholat tahajud dan dilanjutkan membaca Al Quran sampai masuk waktu subuh. Istrinya bertanya " mengapa setalah bapak semakin dekat kepada Allah,justru usaha bapak semakin merosot dan akhirnya bangkrut? " Dengan sabar dia berkata kepada istrinya bahwa ini cara Tuhan agar dia semakin dekat kepada Tuhan. Saya terharu dengan sikapnya.Tidak sedikitpun dia berkeluh kesah.Padahal betapa sakit yang dirasa. Betapa tidak? di usia menua dia merasakan kesepian karena semua keluarga besar yang selama ini mendapatkan curahan dari rezekinya menjauh darinya.Bahkan dia dianggap sebagai virus. Sahabat yang selama ini menemaninya tertawa ditempat berkelas kini menjauh dan semakin jauh. Rasa hormat yang selama ini dia dapat dari teman dan lingkunganya lenyap.Dia merasa terluka karena relasi yang selama ini mendukungnya dengan bermanis wajah menjadi pembencinya. Mereka dengan mudah mengeluarkan kata kata menyakitkan agar dia menyelesaikan kewajiban financialnya. Dia kehilangan rumah dan semua yang menjadi atribut kemewahan hidup.
Saya katakan bahwa sikapnya sudah benar. Walau dia merasakan ketiga hal seligus.Kesepian,terluka dan kehilangan.Namun ketahulah bahwa iitu adalah pesan cinta dari Tuhan. Bahwa Tuhan ingin menunjukan kepada kita tentang siapa sebenarnya yang harus kita cintai.Keluarga, sahabat, relasi bisnis yang kita banggakan dan kita cintai karena memberikan kesuksesan dan kebahagiaan ternyata bukanlah siapa siapa ketika kita kita jatuh.Kita disadarkan bahwa ternyata hanya Tuhan yang selalu ada bersama kita dan mencincinta kita untuk kita kembali dengan sebaik baiknya kesudahan. Dia dapatkan kehadiran Tuhan melalui wajah istrinya yang tetap setia mendampinginya dan anak anaknya yang menyemangatinya untuk sabar dan ikhlas...
Lian waktu saya bertemu dengan sahabat lain. Kamu tahu, katanya , bahwa tidak ada kesalahan dibayar dengan murah. Tidak ada tobat didapat dengan mudah. Semua harus melewati proses agar kesalahan menjadi pelajaran dan kesempurnaan kita raih. Apakah proses itu, tanya saya. Dia bercerita tentang jalan hdupnya. Ketika dia berada pada titik spiritual terendah dia membelakangi kebenaran. Istri dan anaknya dititipkan kepada mertuanya dan dia pergi kedunia dimana dia merasa nyaman tanpa keluarga. Tapi kehidupan diluar rumah tidak membuat dia bahagia. Dia merindukan keluarga kecilnya setelah sekian bulan dia pergi.. Dia terdiam lama. Apa yang saya dapati? katanya. Bahwa keluarga mertuanya meminta dia pergi dari rumah.Mereka meminta dia bercerai dengan istrinya. Sebegitu keras dia berusaha menyakinkan keluarga mertua nya bahwa dia sudah insyaf dan bertobat, namun keluarga mertuanya tetap tidak percaya.Dia harus keluar dari rumah seoragn diri. Mengapa ketika kita mulai meyadari kesalahan kita dan mau bertobat, orang tidak mempercayainya? bukankah semua orang bisa berbuat salah.Bukankah Tuhan saja maha pemaaf dan pengampun. Apakah manusia lebih hebat dibandingkan manusia ? katanya.
Saya katakan kepada dia bahwa bagaimana dia yakin bahwa Tuhan telah mengampuni dosanya?bukankah keimanan itu harus diuji untuk membuktikan keikhlasan seseorang.Apalagi bagi mantan pendosa. Dia mengangguk dengan tersenyum.Dia sadar akan hal itu.Makanya dengan berat langkah dia keluar dari rumah.Inilah harga yang harus dibayarnya.Dia tidak menyalahkan siapapun.Ini bukanlah antara dia dengan mertuanya tapi antara dia dengan Tuhan. Dia yakin bahwa inilah jalan Tuhan agar dia bisa membuktikan dirinya dihadapan Tuhan bahwa dia benar benar bertobat dan tidak akan mengulangi kesalahan masalalunya.Dia harus lewati jalan sepi dan berdamai dengan kenyataan terpisahkan dari keluarga kecilnya. Dia pendam rindu kepada keluaganya dan dia focus memperbaiki dirinya dan berusaha apa saja agar hidupnya berguna bagi orang orang lain.dan mapan. Dia yakin suatu saat ketika hatinya telah bersih dan tobatnya dilalui dengan sabar maka dia akan menjadi pemenang dihadapan Tuhan...Kini wajahnya nampak cerah dan hari ini dilaluinya dengan rasa syukur dalam pertobatan, untuk meraih hari esok dalam rahmat Tuhan..Dia yakin bila jalan Tuhan dilalui dengan sungguh sungguh maka tidak sulit bagi Tuhan untuk membuat dia bersatu kembali dengan keluaga kecilnya. Dia percaya itu.
Nak..semua kita bisa saja bersalah dan terjerembab dalam lumpur dosa.Ketika kau datang kepada Tuhan untuk bertobat maka Tuhan akan menyambutmu dengan suka cita. Namun pada waktu bersamaan Allah akan memberimu jalan cinta berupa cobaan. Lalui jalan hidupmu dengan membersihkan diri dari prasangka buruk kepada siapapun dan jujurlah terhadap dirimu bahwa kamu memang pantas membayar kesalahanmu dengan melakukan kebaikan demi kebaikan.Kau harus melewati proses itu agar kau menjadi sempurna. Nak.bila kau jatuh ingatlah bahwa itu adalah pesan cinta dari Tuhan untuk kau sadar dan kembali kepada Tuhan setelah kau larut dengan cinta dunia. Ketahuilah nak..dunia ini hanya permainan saja dan cara Tuhan mengujji untuk kita sempurna..apapun itu jalannya maka terimalah dengan lapang dada dan tetap berprasangka baik kepada Tuhan.