Monday, September 01, 2014

Pengorbanan...

Deng Xioping? Itu yang kamu maksud? Kata teman saya sambil memejamkan mata sipitnya seakan membayangkan sesuatu. Deng adalah orang yang praktis, katanya kemudian. Deng tidak peduli dengan heroisme revolusioner. Deng tidak mau menyibukan diri dengan panduan politik Mao Tse Tung. Makanya tidak aneh sepanjang karirnya, Deng tiga kali dipecat, tiga kali ditahan oleh rezim Mao. Deng  dapat dipastikan bukan seratus persen komunis namun tentu bukan seorang kapitalis. Deng tidak percaya dengan mimpi komunis untuk lahirnya masyarakat yang berkeadilan sosial sesuai dengan standard partai. Manusia punyai cara tersendiri berdamai dengan realita untuk menentukan definisinya tentang keadilan sosial yang diinginkannya. Yang penting negara harus hadir ditengah kebebasan itu agar yang kuat tidak menindas yang lemah, dan yang lemah dapat berkembang. Tidak ada elite politik yang melirik Deng ketika Mao tutup usia, kecuali Tentara Pembebasan Rakyat ( TPR). TPR sadar bahwa negara tidak bisa dibangun dengan hanya retorika Mao yang inginkan masyarakat tanpa kelas, tapi juga  tidak boleh kaum pemodal menindas rakyat miskin. Deng adalah orang yang tepat bagi niat Tentara untuk membawa bangsa china kemasa depan dengan kemakmuran dan bermartabat diantara bangsa bangsa lain didunia. Tentara yakin karena Deng bukan Mao dan juga bukan Lishauqi yang pernah mereformasi China era Mao. Benarlah, kata teman itu, setelah Deng berkuasa maka dia melaksanakan kebijakan reformasi dibidang Ekonomi, bukan idiologi asing tapi idiologi budaya asli China yang dilandaskan kepada semangat gotong royong dan akal sehat.  

Dengxioping,muda
Terserah orang mau bilang apa itu idiologi. Bagi Deng selagi rakyat bisa meningkatkan produktifitas maka dia tidak peduli sebutan komunis atau kapitalis. Bagaimana konkritnya.? Beginilah...Setelah pulang dari lawatan ke Amerika ,Deng xioping terinspirasi untuk membangun China meniru Amerika. Bahwa Amerika bisa makmur karena pembangunan infrastruktur ekonomi yang meluas di semua wilayah. Arus barang dan orang terjadi sangat efisien  sehingga semua potensi ekonomi baik berupa potensi SDA maupun potensi SDM dapat di optimalkan. Alam akan memberikan manfaat sangat besar kepada manusia apabila terjadi interaksi antara wilayah, dan itu harus tersedianya sarana angkutan darat, laut maupun udara. Sementara kamu bisa bayangkan ketika awal Deng berkuasa 1976 , China tidak punya Anggaran untuk hanya membangun 50 km jalan. Deng tidak mau berhutang ke asing guna membiayai mimpinya itu.Lantas apa yang harus dilakukan oleh Deng? dia mengurangi lebih dari separuh anggaran partai yang minus kontribusinya untuk rakyat. Memangkas biaya pegawai dengan tidak menggaji 25 juta PNS. Menutup ribuan BUMN/D yang tidak efisien. Menghapus platform komunis dimana negara bertanggung jawab memberikan subsidi ekonomi dan sosial. Tidak ada lagi jaminan kesehatan, jaminan pendidikan, subsidi pertanian, subsidi perumahan, susbidi energi ( BBM). Tidak ada. Semua anggaran itu dialihkan kepada pembangunan infrastruktur ekonomi dan investasi pendidikan bagi siswa berprestasi melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Kamu bisa bayangkan tadinya rakyat China hidup serba dijamin  namun kemudian negara berlepas tangan dan meminta rakyat membiayai sendiri kebutuhannya sesuai harga pasar. Apakah rakyat China mampu menerima kebijakan yang drastis itu? Entahlah. Mereka hanya percaya satu hal bahwa pemerintah berniat baik. Pada waktu bersamaan negara memberikan kebebasan rakyat untuk berproduksi dan mendapatkan hasil sebesar yang dia mau asalkan dia mau bekerja keras. Negara menjamin keadilan distribusi barang, dan modal bagi semua orang dan dimanapun dia berada. 

Selama kurun waktu itu 25 tahun sejak tahun 1976 dibangun 12 jalan raya arteri nasional yang terdiri dari jalan-jalan raya kelas satu yang melintang pada arah timur barat, dan membujur pada arah utara selatan, panjang seluruhnya 35.000 km. Juga membangun jalan raya baru yang sampai akhir tahun 2003, panjang jalan raya di seluruh negeri lebih 1,8 juta km, di antaranya jalan raya bebas hambatan yang mewakili taraf perkembangan transportasi modern mencapai 40.000 km. Lebih dari 200 kota, Beijing, Shanghai, serta semua kota tingkat provinsi lainnya, ibukota propinsi dan daerah otonom di seluruh negeri dihubungkan oleh jalan raya kelas satu. China membangun jalur kereta mencapai 73.000 km, di antaranya rel ganda mencapai lebih 20.000 km, panjang jalan kereta api elektrifikasi mencapai 18.000 km. Jalan kereta api Yuehai, jalan kereta api lintas laut yang pertama di China diresmikan pada tanggal 7 Januari tahun 2003. China sudah menjadi salah satu negara yang volume angkutan jalan kereta apinya terbesar di dunia, juga negara paling cepat peningkatan volume angkutannya, dan paling tinggi efisiensi pemanfaatan alat transportasinya. Sampai akhir tahun 2003, pelabuhan utama di pantai China memiliki tempat berlabuh sekitar 1.800, diantaranya yang berkelas puluhan ribu ton mencapai lebih 530; volume lalu lintas barang mencapai 1,7 miliar ton. Volume total lalu lintas barang pertahun sejumlah pelabuhan besar di atas seratus juta ton. Pelabuhan-pelabuhan Shanghai, Shenzhen, Qingdao, Tianjin, Guangzhou, Xiamen, Ningbo, dan Dalian sudah masuk 50 besar pelabuhan peti kemas di dunia. Terhitung sampai akhir tahun 2003, bandar udara penerbangan sipil ada lebih dari 140 buah, dengan jumlah rute penerbangan mencapai 1000 lebih. Di antaranya terdapat 160 rute internasional yang menjangkau 60 lebih kota di 30 lebih negara didunia. China membangun hidropower terbesar didunia sehingga sangat efisien cost energynya.

Salah satu kota besar di China, Shanghai
Keliatannya mudah tapi kenyataannya tidak seperti membalikan telapak tangan. Akibat kebijakan reformasi Deng ini, tidak sedikit anak anak yang putus sekolah dan menjadi kuli berupah murah. Tidak sedikit rakyat meninggal karena sakit tak terobati. Penyakit sosial dikota kota besar seperti tumbunya daerah kumuh,pelacuran dan lain sebagainya tidak bisa dihindari sebagai akibat urbanisasi. Rakyat menjadi kumpulan manusia yang dipaksa berproduksi dan bekerja dengan upah rendah. Angka kematin bayi dan ibu melahirkan mencapai rekor tertinggi. Tidak sedikit tanah rakyat digusur demi pembangunan. Lingkungan rusak. Namun berlalunya waktu,seiring terbangunnya infrastruktur ekonomi keadaan ekonomi bergairah. Ekonomi tumbuh dua digit. Rasa percaya diri rakyat bangkit karena kesempatan terbuka luas dimana mana. Penyakit sosial perkotaan dibenahi menjadi manusiawi. Kerusakan lingkungan diperbaiki secara serius. Sejak reformasi ekonomi di tahun 1978, tingkat kemiskinan penduduk China turun dari 53% di tahun 1981 menjadi 8% di tahun 2001. Kini setelah kemajuan diperoleh, petani tidak lagi dipajaki dan dibebaskan dari semua bea dan pajak. Rakyat sudah boleh memiliki tanah sendiri tanpa harus menyewa kepada negara. Kredit tani diperluas. Subsidi sosial diperluas. Tadinya usaha asing mendapatkan fasilitas keringanan pajak. Tentu maksudnya untuk membujuk asing membangun pabrik di China dan menampung angkatan kerja. Namun kini usaha lokal sudah mampu menggantikan asing. Pajak usaha lokal diturunkan dan asing dinaikkan. Itulah perubahan yang kini dirasakan rakyat china. Para anak muda China mungkin hanya bisa mendengar cerita betapa masalalu orang tuanya sangat menyedihkan. Namun para orang tua merasa puas pengorbanan masa lalu mereka terbayar oleh kemakmuran yang dirasakan kini oleh anak anaknya dan juga kelak cucunya.

Tahukah kamu andaikan dulu ditahun 1976, Deng tidak berani menghapus subsidi karena alasan idiologi komunis yang menjamin sama rata sama rasa. Andaikan Deng lebih memilih pembiayaan pembangunan insfratruktur dari utang luar negeri maka dapat dipastikan China tidak akan semaju sekarang.Nasipnya akan sama dengan Indonesia: kaya sumber daya alam, kaya sumber daya manusia tapi tetap miskin dan tak tehormat. Mengapa? Membangun dengan sarat utang adalah membangun dengan cara kapitalis. Ini akan membuat negara tidak berdaya secara politik untuk menegakan keadilan. Kami bersyukur karena Deng membangun China dengan cara terhormat, walau karena itu satu generasi berkorban dan yang lebih penting lagi adalah Tentara dan rakyat tetap setia bersama pemimpin untuk China  yang lebih baik.
.....
Sebuah negeri, Adalah sebuah cita cita kebersamaan. 
Yang digayuh dalam kelelahan. 
Oleh satu generasi kegenerasi berikutnya. 
Yang tak lepas dari kehendak dan pengorbanan... 

Sunday, August 24, 2014

Rakyat mandiri

Tahukah kamu bagaimana kebenaran dibela,kebaikan diutamakan dan keadilan menang?  Saya tak ingin kita bicara tentang dalil agama yang melangit untuk menterjemahkan apa itu kebenaran , kebaikan dan keadilan. Saya berpikir sederhana saja bahwa apabila punya sahabat setia, tetangga yang baik serta sanak famili yang jauh mendekat dan yang dekat merapat , mencari nafkah mudah untuk membayar semua kebutuhan dasar akan kesehatan, pendidikan, perumahan,maka itu sudah cukup. Itu tandanya kita telah menegakkah kalimah Allah tentang kebaikan, kebenaran dan keadilan. Itu semua hanya mungkin terjadi apabila pemimpinnya amanah,yang berbuat hanya karena Allah. Dia melihat dari tabir kegelapan namun mata batinnya dapat melihat jelas apa yang tidak bisa dilihat orang lain. Dia melangkah pasti tanpa berharap orang lain memujinya kecuali Allah. Tapi menurutmu,mungkinkah itu sekarang akan terjelma? Sudah berkali kali berganti penguasa di negeri ini namun selalu saja penguasa asyik dengan dirinya sendiri. Dia bersama yang lainnya memegang kekuasaan untuk mendapatkan kesenangan hidup dan menjadikan rakyat sebagai sekumpulan budak yang hanya bisa hidup dari pertolongannya. Tanpa bantuan penguasa berupa subsidi harga, bantuan tunai , dan lain sebagainya rakyat  tak berdaya membayar harga pasar. Keadaan ini selalu dipelihara oleh para elite penguasa agar semakin lama semakin tinggi ketergantungan rakyat kepada pemerintah. Sehingga semakin bebas pemerintah berkolusi dengan asing menguras SDA demi memenuhi APBN untuk membayar kebutuhan rakyat. Ya, membangun dengan metode penjajah bukan metode membangun peradaban.

Tahukah kamu bahwa tahun 1960 terjadi Great Depression di Amerika, ketika itu berdasarkan hasil studi rasio ketergantungan rakyat terhadap pemerintah hanyalah 10%. Studi itu menyebutkan bahwa upaya dan kebijakan recovery economi pada saat itu tidak sehebat upaya sekarang tapi proses recovery itu berlangsung cepat sekali dan bahkan membuat AS bisa lebih kuat dari sebelum terjadi krisis. Bandingkan dengan saat sekarang di AS, tingkat rasio ketergantungan rakyat terhadap Pemerintah mencapai 35%. Ini rasio tertinggi sepanjang sejarah AS. Apalagi kelompok menengah di AS sebagian besar adalah mereka yang hidup dari dukungan konsesi pemerintah dan mereka yang mendapatkan penghasilan dari pemerintah. Masyarakat seperti ini bukanlah aset tapi beban bagi pemerintah yang semakin lama semakin berkurang powernya menanggung beban yang notabene tidak memberikan kontribusi bagi upaya perbaikan menyeluruh.Setelah lebih dari 5 tahun ,proses recovery belum juga nampak. Artinya apa ? ketika masalah terjadi, bencana terjadi, kekuatan masyarakat sendiri yang melakukan perbaikan karena tingkat ketergantungan kepada pemerintah memang kecil. Pahamkan , maksud saya. Kalau ingin menciptakan kemandirian maka jangan manjakan rakyat dengan subsidi langsung sehingga pasar terdistorsi.Biarkan pasar bekerja dengan caranya dan tugas pemimpin memastikan siapapun mampu membayar harga yang ada dipasar.

Mungkin kamu akan berpikir saya mulai berbicara seperti apa kata  Frederick Hayek dalam bukunya The Road of Serfdom. Ya, buku tersebut secara terang-terangan mengkritik masyarakat industri Eropa yang memberi peran berlebihan kepada negara. Bagi Hayek, cengkeraman intervensi negara terhadap kapitalisme merampas kebebasan individu, yang merupakan tradisi khas dari kebudayaan Eropa. Lebih lanjut, Hayek menjelaskan bahwa dominasi Barat dalam sejarah dunia modern dapat ditelusuri dari perhatiannya pada kebebasan individu untuk memilih. Neo-liberal berpandangan bahwa manusia adalah individu yang merdeka, kreatif, optimis, dan rasional. Manusia bebas bertindak dalam setiap bidang kehidupan selama kebebasan itu tidak melanggar hak dan kebebasan orang lain. Belakangan, gagasan Hayek ini dikembangkan oleh ekonom neo-liberal Milton Friedman dengan istilah “minimal state”, yakni negara hanya berfungsi sebagai penjamin ketertiban internal dan perlindungan terhadap musuh, di luar itu, sektor ekonomi hampir sepenuhnya diserahkan pada pasar. Dengan cara itu, kebutuhan masyarakat akan tercukupi oleh hukum permintaan dan penawaran.Tidak ! saya bukan penganut neoliberal. Bagaimanapun intervensi negara harus tetap ada. Tugas negara mensiasati terbentuknya harga lewat subsidi terselubung melalui penyediaan infrastruktur ekonomi yang solid sehinga logstic nasional menjaid efisien untuk memastikan  barang sampai dikonsumen menjadi murah. Mensiasati harga melalui penguasaan indusri hulu oleh negara (BUMN) untuk mensubsidi industri hilir agar berkembang dan mampu bersaing secara global.

Ingatkah kamu akan kata Bung Karno yang terkenal itu? bahwa negara harus berdaulat dibidang politik, berdikari dibidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Ini dikenal dengan istilah Trisakti. Ketiga hal ini hanya mungkin bisa diterapkan apabila rakyat terlebih dahulu mandiri dalam arti sesungguhnya. Kemandirian rakyat itu lahir dari keadilan penguasa yang memastikan negara hadir melindungi rakyat dari capitalism. Namun juga rakyat tidak dimanjakan seperti ala sosialis komunis, yang hidup dari subsidi langsung, bantuan tunai langsung,perlindungan sosial berlebihan. Tidak seperti itu!. Rakyat kuat dan mandiri karena negara berdaulat secara politik dan hadir diruang yang memungkinkan keadilan ekonomi terdistribusi untuk semua. Dengan itulah rakyat menjadi kuat untuk memberikan kontribusi kepada negara dan memastikan negara tidak harus mengemis kepada asing untuk terus berhutang. Karenanya sudah saatnya orientasi APBN tidak lagi bagaimana menjalankan mesin birokrasi yang terkesan harus dilayani tapi menjadikan birokrasi melayani rakyat. APBN harus bisa memastikan setiap sen uang dikeluarkan mempunya dampak positip baik secara  ekonomi maupun sosial kepada rakyat. Tataniaga BBM harus dibenahi, dibersihkan dari kolusi dan korupsi. Belanja pegawai harus dikurangi dan pada waktu bersamaan hutang juga harus dikurangi seiring kemampuan fiskal negara membayar. Ini semua hanya mungkin dijalankan oleh pemimpin yang berniat baik, yang berpikir untuk kepentingan rakyat  dan rakyat yang tentu tidak manja.Semua berharap ridho Allah. Dukung Jokowi –JK dan kepada ALlah kita berserah diri. Semoga...

Sunday, August 17, 2014

Mengelola kota modern

Tempat Pembuangan Akhir ( TPA) sampah.
Sampah (limbah) dapat diartikan sebagai limbah padat yang dibuang dari aktivitas manusia untuki mencapai sebuah kesejahteraan. Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Sampah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang berwujud padat atau semi padat berupa zat organik dan atau anorganik bersifat dapat terurai maupun tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. Sumber limbah padat perkotaan berasal dari permukiman, pasar, kawasan pertokoan dan perdagangan, kawasan perkantoran dan prasarana umum, kawasan industri, peternakan hewan dan fasilitas umum lainnya.  Jenis sampah perkotaan terdiri atas 2 bagian yaitu, sampah organik dan non organik. Sampah organik adalah sampah yang mempunyai komposisi kimia mudah terurai oleh bakteri (biodegradable) misalnya sisa makanan, sayur mayur, daun-daunan, kayu dan lainnya. Sedangkan sampah non organik adalah sampah yang mempunyai komposisi kimia sulit untuk diuraikan atau membutuhkan waktu yang lama (non biodegradable) misalnya sampah plastik, kaleng, besi, kaca dan lainnya. Masalah sampah di kota-kota besar bukan lagi masalah baru dan masalah ini menjadi masalah kota menengah dan kecil di negara sedang berkembang pada umumnya dan negara Indonesia pada khususnya. Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial karena dampaknya terkena berbagai sisi kehidupan, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Palembang, Makassar dan Medan 

Pembangkit listrik
dengan fuel dari sampah
Di Guangzhou ( China ) kalau anda datang ketempat pembuangan akhir (TPA) sampah kota maka anda tidak akan menemukan tempat dimana banyak tumpukan sampah yang menimbulkan aroma busuk yang menyengat. Di tempat itu berdiri bangunan layaknya sebuah manufaktur yang berada ditengah tengah taman yang indah. Ada ratusan truk sampah yang baknya tertutup rapat memasuki tempat itu. Truk itu menumpahkan sampah ke conveyor yang menuju bunker bawah tanah. Ukuran luas bunker ini diperkiran panjang 100 meter lebar 50m dan tinggi 50 meter. Perhari sedikitnya 6000 ton sampah kota dibuang ketempat ini. Sampah yang ada dibawah tanah ini akan terbakar karena proses permentasi. Hasil pembakaran ini akan menimbulkan panas. Energi panas inilah yang akan digunakan untuk mendidihkan ketel berisi air agar menimbulkan tenaga uap. Tenaga uap digunakan untuk menggerakan turbin penghasil tenaga listrik. Kemudian listrik didistribusikan melalui jaringan transmisi. Semua gas dari proses pembakaran dikumpulkan, disaring, dan dibersihkan dengan teknologi pengendalian pencemaran udara  sebelum dilepaskan ke atmosfer. Residu gabungan bisa digunakan kembali atau digunakan untuk pupuk. Dari tekhnologi ini , untuk 1000 ton sampah perhari bisa menghasilkan 24 MW atau kalau 6000 Ton sampah maka energi listrik yang bisa disuplai sebesar 140 MW. Listrik dengan kapasitas 140 MW bisa mencukupi kebutuhan listrik kota.

Tempat sampah
Negara maju termasuk China sampah dikelola dengan cara modern untuk energi alternatif dan produk daur ulang. Program pengelolaan sampah ini didukung oleh UU secara nasional dan diterapkan seluruh kota. Sehingga masalah sampah bukan hanya tanggung jawab pemeintah tapi juga tanggung jawab masyarakat. Bagaimana pengelolaan sampah yang modern? Dimulai dari cara mengurangi timbunan sampah domestik (limbah rumah tangga), menggunakan kembali sampah domestik yang masih layak digunakan (reuse) dan mendaur ulang sampah domestik (recycle) sehingga sampah tersebut dapat bernilai ekonomi. Untuk itu Pemda harus mengedukasi masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya dan sosialisasi tentang pemilahan sampah menjadi berbagai jenis. Seperti pemisahan sampah organik dan anorganik (kertas, plastik kertas dan logam ). Selain itu, tempat sampah yang sudah ada di tempat umum harus di design ulang agar berfungsi secara efektif sesuai dengan jenis sampah.  Pada TPS ( Tempat Pembuangan Sementara) yang tersebar di beberapa kelurahan Kota harus sudah terpisah sampah itu sesuai dengan jenisnya. Sehingga truk pengangkut akan membawa sampah dari TPS ke TPA yang sesuai dengan tujuan penggunaan sampah : Untuk sampah organik dikirim ke pembangkit listrik biomass. Untuk sampah anorganik dikirim kepusat daur ulang sampah. 

Industri daur ulang
Dari setiap sampah yang dipasok oleh Pemda,itu semua menghasilkan uang tidak sedikit. Mengapa ? semua sampah yang berhasil dikumpulkan itu adalah uang. Pemda berhak menjualnya. Karena bisnis yang menggunakan sampah sebagai fuel energi ( biomass ) dan daur ulang seperti besi, plastik,kertas dll adalah bisnis yang mendatangkan laba tidak kecil. Ini bisnis yang sangat menguntungkan. Jadi apabila pemda dapat mengelola sampah dengan baik maka bukan hanya membuat kota bersih dan nyaman namun juga sebagai sumber penerimaan ( PAD ) bagi Pemda untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sayangnya, sistem pengelolaan sampah di Kota kota di Indonesia dapat dikatakan masih tergolong tradisional yang menganut konsep kumpul, angkut dan buang. Sistem ini masih terus digunakan dan karenanya sampah menjadi masalah serius bagi kota kota besar di Indonesia. Semoga di era pemerintahan mendatang, pengelolaan sampah dapat dilakukan secara modern.Bagi Pemda yang berminat mengelola sampah untuk tujuan biomass dan daur ulang, saya bisa membantu menghubungkan dengan reputable provider yang menyediakan satu paket yaitu tekhnologi dan pembiayaan ( full financing ) melalui skema in-kind loan dengan jaminan berupa revenue bond. 

Tuesday, August 12, 2014

Jiwa merdeka...

Teman saya cerita bahwa putrinya lulusan S2 jurusan Chemical dari universitas terkemuka di Amerika namun putrinya lebih memilih menjadi guru musik untuk anak anak. Karena musik adalah hobinya sejak dia masih kecil dan kini dia bahagia dengan pilihan hidupnya. Ada juga sahabat saya yang insinyur Sipil tapi hidup sebagai consultant SDM. Karena memang sejak kuliah dia senang bergaul dan sangat humanis. Pengetahuan SDM dia pelajari secara otodidak. Dia bahagia dengan  pilihan hidupnya. William Henry Gates, Sr adalah seorang jaksa, filantropis dan penulis buku Showing Up for Life: Thoughts on the Gifts of a Lifetime asal Amerika Serikat. Walau kebanggaan dan kehormatan orang tua diukur dari gelar kesarjanaan putra putrinya namun Ia tidak merasa rendah sebagai pejabat negara dan orang terkenal ketika putranya memilih keluar dari Harvard University hanya karena gandrung dengan hobi merekayasa software computer. Belakangan putranya menjadi orang paling sukses dibidang software,dia adalah Bill Gates. Thomas Alfa Edison, terpaksa dikeluarkan disekolah karena dinilai terbelakang oleh gurunya namun ibunya mendukung kesenenangannya akan listrik dan terbukti Thomas Alfa Edison berhasil menemukan lampu pijar. Dunia terang karenanya. Banyak orang sukses dalam pendidikan namun karirnya berbeda dengan latar belakang pendidikannya, bahkan kadang tidak ada hubungannya sama sekali dengan pendidikannya. Walau banyak juga orang sukses dengan menggunakan gelar kesarjanaannya namun yang pasti pendidikannya berangkat dari kesenangannya atau minatnya. Itulah yang utama.

Nelayan menemukan layar, karena tak ingin capek mendayung. Orang memasang bajak ke punggung sapi karena enggan mencangkul.  Begitu juga apa yang dialami para biarawan Italia abad kegelapan saat belum ditemukannya angka arab, ia harus mengalikan angka romawi CDXXXIV x IX, betapa susahnya. Karena ditemukannya angka 0, perkalian itu menjadi lebih mudah. Orang tak ingin melakukan hal yang sama untuk hal yang sama atau yang bersifat rutinitas. Dengan komputer memungkinkan pekerjaan rutinitas bisa diselesaikan dengan cepat dan akurat dan memberikan orang bebas berkreasi tanpa terjebak dengan rutinitas. Orang malas mengingat semua address website yang tersebar di internet karenanya Larry Page dan Sergey Brin menemukan mesin pencari GOOGLE. Kemajuan dan keunggulan peradaban yang ada sekarang ini diciptakan oleh orang-orang yang merdeka jiwanya , tak mau memakai cara-cara lama dalam melakukan sesuatu. Ia bukan follower yang senang status quo. Kekuatan dari dalam atau inner power yang bisa mengangkat potensi terpendam orang bukanlah kecerdasan otaknya tapi karena kekuatan jiwanya terhadap sesuatu yang dia minati. Kekuatan jiwa itu ada karena panggilan jiwa. Kekuatan ini adalah berkah dari Tuhan. Orang yang bekerja dengan kekuatan jiwanya tidak akan nampak dia menyiksa diri dengan kerja kerasnya. Setiap keringat yang keluar adalah kebahagiaan baginya. Walau kadang kerja kerasnya tidak menghasilkan uang sebesar yang diharapkan atau mungkin kerja keras tidak medapatkan pujian.  Namun slow but sure  dia akan menjadi orang sukses yang hidup diatas kerja yang menyenangkan. 

Lantas bagaimana bisa menemukan cara-cara jenial tersebut ? Gampang!, jalani hidup seperti permainan. Kita masih ingat bagaimana kita memperlakukan permainan pada masa bocah. Kita melakukan semuanya dengan senang, tanpa beban. tiap detik harus fun abis! karena dalam kondisi fun, otak menghasilkan neurotransmitter yang disebut endorphin, mirip morfin yang bisa menghilangkan rasa sakit dan menawarkan perasaan nyaman dan tenang. Dalam keadaan seperti itu maka ide-ide keren akan berebut bermunculan.Agar tetap bisa senang, lakukan apa yang menurut anda adalah panggilan jiwa anda. ide seperti ini sebenarnya sudah pernah diulas oleh paulo coelho dalam novel fenomenal sang alkemis. Coelho menyebutnya dengan legenda pribadi. Itu sebabnya saya tidak pernah memaksa anak anak saya mau ambil  jurusan apa kuliahnya.Saya ingin apapun yang dia pelajari adalah karena dia menikmati pelajaran itu,dan dia merasa happy atas pilihannya. Karenanya jangan pernah mendikte anak seperti apa yang anda inginkan.Tugas anda adalah memberikan rasa aman kepada anak bahwa dia punya kebebasan melakukan apapun yang dia senangi. Sekecil apapun prestasi anak, jangan pernah abaikan tapi pujilah setinggi langit. Tugas kita sebagai orang tua hanyalah mengenalkan dunia kepada anak dan membiarkan dia melihat dan merasapi semua hal sehingga dia bisa menemukan moment terindah menentukan pilihannya. Ketika dia memilih dia akan bersuka cita dengan hidupnya dan tak akan pernah berhenti bersyukur dengan kehidupan yang diberikan Tuhan kepadanya.

Karena pada akhirnya hidup bukanlah sesuatu yang rumit. Hidup itu sederhana. At the end of the day, it's not what I learned but what I taught, not what I got but what I gave, not what I did but what I helped another achieve that will make a difference in someone's life....and mine" Ini menyiratkan bahwa pada akhirnya hakikat manusia bukanlah mendapatkan tapi memberi…dan itu hanya mungkin bila kita berbuat dengan tanpa beban...

Sunday, August 10, 2014

Bukan akhlak Islam...

ISIS dan kepala yang disembelih
Pria itu dibawa ke alun-alun. Matanya ditutup kain hitam. Ia menjadi orang yang kesekian yang di gorok lehernya. Para pejuang ISIS di sekelilingnya membacakan kejahatannya dari selembar kertas. Pemuda itu berlutut di tanah, tangannya diikat. Dia tampak beku.Dua pemberontak membisikkan sesuatu ke telinganya dan pemuda itu nampak menggeleng gelengkan kepala. Seakan tidak menerima apa yang dikatakan oleh pemberontak itu. Pada saat eksekusi dilakukan , mereka mencengkram tenggorokan pria itu. Pria itu mencoba untuk melindungi tenggorokannya dengan kedua tangannya masih terikat. Ia mencoba melawan tapi mereka lebih kuat dari dia dan mereka memotong lehernya. Setelah itu...mereka mengangkat kepalanya ke udara. Orang-orang melambaikan senjata mereka dan bersorak. Semua orang senang bahwa eksekusi telah dilaksanakan. Demikian teman saya menceritakan apa yang dia lihat ketika bertugas sebagai volunteer kemanusiaan di Suriah. Apa yang terjadi di Suriah saat ini, adalah seperti sebuah adegan dari abad Pertengahan, sama seperti yang anda  baca di buku-buku sejarah. Perang di Suriah telah mencapai titik di mana seseorang dapat tanpa ampun dibunuh di depan ratusan orang-orang yang menikmati tontonan. Baik tentara maupun pemberontak menggunakan standard yang sama tentang kebrutalan dan mengabaikan prinsip prinsip perang modern yang diatur dalam  konvensi jenewa, bahwa musuh yang sudah menyerah harus dilindungi haknya.

Pasukan ISIS
Tahun ini memasuki tahun keempat perang saudara di Suriah, semakin banyak kekejaman yang dilakukan oleh tentara yang setia kepada rezim Presiden Bashar Assad, serta pemberontak bersenjata dan militan Islam dari berbagai aliran seperti Milisi Syi'ah (Asing) dan Hizbullat, mujahidin Sunni ( Asing) dan ISIS. Di Suriah kedua belah pihak baik rezim pemerintah maupun pemberontoak mengaku beriman kepada Allah dan Rasul ,entah itu Sunni, salafi/wahabi, Alawit, Syiah atau salah satu sekte lainnya. Tapi kedua belah pihak mempunyai standard sama yaitu kebrutalan. Di Irak juga sama, baik pemerintah maupun ISIS  tidak mengikuti standard Islam. Tentara Irak menghukum mati para tawanan perang dari milisi ISIS. ISIS juga melakukan hal yang sama. Sementara cara cara pasukan ISIS menaklukan wilayah percis sama dengan cara Genghis Khan yaitu menciptakan rasa takut. Warga Irak tahu pasti bahwa di Suriah, ISIS  menyembelih masyarakat sipil dan tentara dan menyalib umat Kristen. Kisah kekejaman pasukan ISIS ini menjadi momok menakutkan bagi warga Irak. Saat ini ISIS telah menguasai 15 kota di Irak termasuk satunya kota-kota kristen di Irak. Penguasaan ke-15 kota tersebut menyebabkan ISIS mengeluarkan ancaman bagi kaum minoritas untuk menerima ideologi ekstrim yang dibawa mereka. Bila kaum minoritas menolak, maka sejumlah hukuman termasuk eksekusi mati harus mereka terima. Hal ini menyebabkan ada  lebih setengah juta warga Irak mengungsi kewilayah lain karena takut akan ancaman ISIS.

Pengungsi Irak
Benarkah sikap ISIS itu? Bagaimana sikap islam terhadap pihak yang tidak setuju dengan khalifah Islam? Ketika Abu Bakar dibaiat khalifah pertama oleh kaum muslimin, seorang sahabat dan tokoh anshar bernama Sa'ad bin Ubadah tidak mau membaiat Abu Bakar hingga beliau wafat. Tapi khalifah Abu Bakar tidak memerangingya dan dia tetap aman serta tidak ada satu pun sahabat yang mengkafirkannya. Artinya, orang islam yang tidak mau berbaiat kepada khalifah yang tidak mereka setujui bukan dosa. Apalagi orang beragama non Islam.Tidak bisa dipaksa untuk berbaiat kepada Khalifah.  Bagaimana sikap Islam terhadap musuhnya? Sejarah mencatat, usai Perang Badar sebanyak 70 orang tawanan Makkah yang ditangkap dalam perang itu dibebaskan oleh Rasul tanpa satupun disiksa atau dilukai. Ketika Muhammad Al Fatih memimpin pasukannya memasuki kota konstatinopel dengan kemenangan, dia tidak menzolimi mereka yang kalah, tidak membunuh musuh yang menyerah,tidak memaksa orang masuk Islam. Semua penduduk konstatinopel mendapatkan perlindungan dari sultan,walau mereka berbeda. Saladin ketika merebut Jerusalem, tidak ada satupun rakyat non muslim dibunuh.Tidak ada satupun tempat ibadah umat kristen di rusak. Al Fatih dan Saladin keduanya dikenal sebagai penakluk. Mereka berdua meneladani Rasul ketika berhasil menaklukan Makkah tanpa ada satupun darah tertumpah dan tanpa merendahkan kehormatan mereka yang kalah.  Ya, tujuan utama dari perang yang dilakukan umat Muslim adalah guna menegakkan kebebasan beragama dan beribadah, menegakah kebenaran, kebaikan dan keadilan. Jadi sebetulnya islam tidak pernah menginginkan perang dan kalaupun itu terjadi karena mereka diserang lebih dahulu atau agama mereka terancam oleh  kezoliman. Perang adalah jalan akhir bila jalan damai tidak tercapai. Perang bukan hanya motive penaklukan tapi punya dimensi moral. Karenanya kalau musuh inginkan perdamaian maka perang harus segera dihentikan walau perdamaian itu pahit dan sangat pahit. 

Kepedulian Rasulullah s.a.w. atas kesejahteraan umat manusia dan penciptaan kedamaian di seluruh dunia sungguh tidak ada batasnya. Adalah suatu tragedi bahwa dalam masa sekitar seribu tahun terakhir ini para pemuka dan negeri Muslim, sebagian besar telah mengabaikan hakikat ajaran Al-Quran dan Rasulullah s.a.w. semata-mata hanya untuk pemuasan keserakahan dan nafsu kekuasaan atau mencari kekayaan. Mereka berperang satu sama lain untuk memperebutkan kekayaan duniawi. Melalui akhlak buruk  mereka telah menganiaya orang-orang yang tidak berdosa. Secara culas mereka telah mengkhianati kaumnya sendiri dan sesama negeri Muslim hanya untuk mendapatkan kekayaan moneter dan kekuasaan. Sebagian besar dari pemuka ruhani dan duniawi telah menyesatkan kaumnya sendiri dan membawa kebusukan dalam tubuh, fikiran dan jiwa masyarakat. Pada masa kini, beberapa anak muda Muslim secara konyol telah ‘dicuci otaknya’ sehingga menganggap sifat barbar, teror, bunuh diri dan pembunuhan yang mereka lakukan akan menjadikan mereka mendapat derajat syuhada. Sesungguhnya mereka ini telah membawa kebusukan dan mencederai nilai Islam yang katanya mereka cintai. Karena mereka nama Islam sekarang tidak lagi bernuansa kedamaian melainkan disinonimkan dengan laku teror. Mereka bergama islam tapi tidak berakhlak Islam.! Semoga umat Islam di Indonesia tetap dengan akhlak islam,rahmatan lilalamin : islam yang penuh cinta kasih dan menjadi rahmat bagi alam semesta, bukan teror!

Friday, August 01, 2014

Islam ndonesia...

Ketika turun dari pesawat , salah satu anggota keluarga yang menjemput saya di Bandara nampak bingung karena saya menggunakan celana Denim warna hitam dan baju lengan panjang gunting shanghai atau tepatnya baju khas melayu. Dikepala saya menempel kopiah warna hitam,khas kopiah nasional.Istri saya juga tetap dengan model baju muslimah longgar berjilbab lebar warna putih. Mengapa dia bingung? Menurutnya,mengapa saya tidak menggunakan pakaian haji dengan sorban dan kopiah haji. Bukankah saya baru kembali dari melaksanakan ibadah Haji. Saya katakan sambil tersenyum bahwa saya orang Indonesia. Kulit dan postur tubuh saya tidak sama dengan orang Arab, tentu pakaianpun pasti berbeda modelnya. Orang Arab tinggal di daerah panas dan kering , karenanya mereka butuh pakaian longgar agar kelembaban kulitnya tetap terjaga. Mereka perlu sorban untuk menutup wajahnya bila badai pasir datang. Busana Arab adalah budaya Arab. Manusia dan kebudayaan merupakan satu ikatan yang tidak  bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Allah. Jadi salah besar bila busana kita tidak sesuai dengan budaya kita, apalagi bergaya seperti orang Arab. Itu menggelikan dan nampak terbelakang cara berpikirnya. 

Kalau ada yang bertanya ,islam apakah saya ? saya akan tegas bahwa saya beagama Islam tapi bukan islam Arabian. Pedoman saya adalah Al-Quran dan Hadith. Yang menghubungkan Islam dengan Arab adalah hanya karena Nabi Muhammad SAW dilahirkan di Arab. Itu saja. Namun Agama saya tidak ada urusan dengan budaya Arab kecuali sunah Rasul yang merupakan rekaman akhlak beliau semasa hidupnya untuk saya teladani. Saya bukanlah ahli agama, dan bukan pula hafal Al Quran. Namun hakikat tauhid saya pahami sepenuhnya. Bagi saya agama bukan hanya masalah ritual semata, juga bukan bersifat pemurniah belaka, sebagaimana sering dipersepsikan secara sempit oleh sebagian kalangan, tetapi bersifat multi aspek yang menyeluruh. Pemahaman yang sempit dan terbatas, kendati peralatan ilmu untuk memahaminya serba mencukupi, akan melahirkan citra Islam yang parsial. Jika hal itu terjadi, maka kita sebagai umat  Islam akan mudah diadu domba, kehilangan ruh islamnya sebagai agama digaris depan membela kebenaran, mengutamakan kebaikan dan menjunjung keadilan. Agama Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi, sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad s.a.w. dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat. Kalau kita mengatakan bahwa islam adalah satu satunya agama yang benar maka kita harus bisa pastikan siapapun yang dekat atau jauh dengan kita merasa aman dan damai. Bukan karena kehebatan kita  menghafal Al Quran dan berzikir siang dan malam tapi karena kita melakukan kebaikan kepada orang yang jahat kepada kita , bersilaturahim kepada mereka yang memutuskannya. Memaafkan mereka yang tidak memberi kemaafan kepada kita. Berusaha amanah kepada mereka yang mengkhianati kita. Berbicara kapada mereka yang enggan berbicara dengan kita. Memuliakan mereka yg menghina kita. 

Ada beberapa teman yang mencoba untuk menggiring saya kepada satu kelompok dengan agenda perjuangan syariah islam, pemurniaan islam dan lain sebagainya. Apapun agendanya bagi saya, teman itu sedang mencoba mengkotakan pikiran saya terhadap Islam. Padahal Islam itu adalah agama Allah. Ilmu Allah terlalu luas untuk hanya sekedar disekat dengan pemikiran satu golongan. Kemanapun wajah kita hadapkan, ayat ayat Allah tersebar. Kita tidak bisa takliq dengan pemikiran orang lain yang katanya dalam harakah harus istiqamah apa kata pimpinan. Sekali kita terjebak dengan pemikiran sektoral atau aliran maka kita telah berperan membuat cahaya islam itu buram. Mengapa? Kendati Islam dalam beberapa hal tertentu melarang manusia untuk berpikir seperti berpikir tentang Dzat AIlah akan tetapi secara umum Islam setuju dengan kebebasan berpikir. Dalam pandangan Islam, seorang Muslim, di samping ia memiliki hak untuk berpikir ia juga harus menerima keyakinan dan prinsip-prinsip agama (tauhid, keadilan, kenabian, imamah dan hari kebangkitan).Namun soal urusan dunia, kebesaran islam itu berdiri diatas penghormatan kebebasan berpikir. Selalu dalam Al Aquran, Allah menyebut” apakah kamu tidak menggunakan akal” dan “bagi mereka yang mau berpikir”. Berpikir merupakan potensi dan energi yang harus dibina pada diri manusia dan jelas bahwa tanpa adanya kebebasan dalam berpikir maka sunattulah terjadinya kesempurnaan kita sebagai manusia tidak akan ada. Selagi pemikiran beragama partial dengan membentuk aliran ekslusive dan meng-claim paling benar maka saat itulah cahaya islam meredup. 

Walau saya berteman dengan banyak golongan dalam islam dan bergaul dengan orang berbeda agama namun saya tidak pernah terpengaruh. Satu satunya yang harus dipatuhi dan loyal adalah ALLAH. Selain Allah, adalah kebenaran subjective. Saya yakin bahwa sikap saya dalam  beragama adalah representasi dari mayoritas umat Islam Indonesia. Mengapa? Karena para orang tua kita menasehati bahwa setiap orang punya cara berbeda menerima kebenaran dari Allah. Karena hidayah itu hak Allah. Kepada mereka yang belum Islam, tidak dilakukan paksaan, apalagi sampai membenci. Adapun terhadap kepada sesama Islam atau Ummatul Ijabah, selama mereka masih mengakui ”Tiada Tuhan melainkan Allah, dan Muhammad adalah Pesuruh Allah” tidak ada hak kita mengecap dia bukan islam, dia kafir. Sebab, meskipun berbagai faham yang timbul dalam Islam, karena Islam memberi Kemerdekaan berfikir bagi Ummatnya, namun mereka masih dikatakan oleh Nabi s.a.w. ”Ummat-Ku”. Alhamdulilah, di Indonesia , agamanya adalah islam rahmatan lilalamin yang menyatu dengan budaya Indonesia ; tepo selero, gotong royong, kasih sayang, tak ingin bercerai berai hanya karena perbedaan RAS, menghormati orang tua dan menghargai sahabat,patuh kepada pemerintah. Walau ada beberapa kelompok dalam islam yang eklusive namun mereka hanyalah segelintir saja.Terbukti ketika ikut pemilu suara mereka tidak lebih 10%,dan bahkan ada yang gagal mendapat minimal suara ( parliamentary threshold). 

Ini suatu fakta bahwa pemikiran islam partial dengan aliran yang dibawa dari filsuf Arab, yang penuh dengan kebencian kepada mereka yang berbeda mahzab, bahasa , busana, yang sehingga karenanya mudah mengkafirkan orang lain, sampai kapanpun tak akan mendapat tempat di negeri ini. Mengapa? Islam aliran adalah islam berpikir sempit, terkesan lemah dan penyendiri dari hiruk pikuk dunia. Islam seperti ini tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Islam Indonesia selain bagai elang yang terbang dengan idealisme spiritual yang tinggi untuk mencapai kesempurnaan pribadi juga membumikan akhlak cinta dan kasih sayang kepada semua. Itulah Islam, rahmatan lil alamin. 

Sunday, July 27, 2014

Akhlak...

Masa kecil saya akrab dengan orang orang miskin. Walau saya sekolah di SMA yang sebagian besar muridnya berasal dari keluarga middle class namun sahabat sejati saya justru adalah remaja miskin yang hidup sebagai kuli di pasar ikan. Karena kehidupan jalanan kadang dia juga melakukan kejahatan kecil seperti mencopet. Dia juga buta hurup. Walau kami bersahabat namun dia dengan dunianya dan saya dengan dunia saya. Saya tidak pernah memaksanya belajar membaca atau berhitung. Saya tidak pernah memintanya berhenti menjadi preman. Namun disetiap kesempatan dia menunjuk sesuatu dan bertanya kepada saya apa yang tertulis.Saya akan mengeja tulisan itu, dan berharap dia mengenal satu persatu hurup yang tertulis. Ketika melihat jejeran botol diwarung minuman, dia minta saya menghitung botol itu. Saya akan menjawabnya dengan menulis diatas meja setiap bilangan itu. Setiap menjelang maghrib, saya sudah ada di masjid dekat rumah saya, dan dia menunggu saya diluar masjid. Entah mengapa , berlalunya waktu dalam kebersamaan degannya, akhirnya dia bisa membaca ,berhitung  dan bisa sholat. Ketika tamat SMA , saya pergi merantau dan dia tetap di kota saya.  10 tahun kemudian sejak perpisahan dengan saya, dia telah menjadi masinis kapal dan berlayar ke berbagai kepulauan Indonesia.  Kini telah lebih dari 30 tahun dan rambut kami sudah mulai memutih.Dia sudah punya cucu, demikian juga saya.  Ada rasa puas tak terbilang ketika dia berkata “ andaikan dulu bukan kamu sahabat saya, mungkin saya membusuk di dalam penjara. Berkat kamu, saya bisa membaca, berhitung  dan sholat,  sehingga saya bisa belajar untuk melihat dunia dan bijak.Alhamdulilah.

Saya punya teman di China. Sedari kecil dia tidak pernah mengenal agama. Suatu saat mengatakan kepada saya bahwa dia sudah muslim. Bagaimana sampai dia bisa memeluk agama Islam?Siapa yang telah mempengaruhinya?. Walau dia sahabat saya dalam dunia bisnis namun saya tak pernah mempengaruhinya untuk masuk Islam. Menurutnya itu berawal karena sifat saya. Bahwa ada banyak pertanyaan tentang saya. Bagaimana mungkin dalam situasi tersulit saya tidak nampak resah?. Tidak berusaha mencari hiburan memanjakan diri padahal saya mampu untuk memanjakan diri?  Tidak berusaha marah padahal saya pantas untuk marah?. Tidak kecewa padahal saya pantas untuk kecewa?.Tidak tertawa padahal saya pantas tertawa?. Selalu sholat walau dimanapun berada. Selalu terbuka bersahabat dengan siapapun. Selalu menghindari pertengkaran yang tak perlu. Demikian pertanyaan membuncah dalam dirinya terhadap saya. Dia yakin bahwa yang membentuk karakter saya adalah agama yang saya anut. Itulah yang mendorong tekadnya untuk belajar tentang Islam. Dia berusaha mencari tahu sendiri. Ternyata lebih satu tahun dia mempelajari agama islam. Lewat internet, dia mendalami agama islam. Berkat search engine google , setiap pertanyaannya dapat segera terjawab lewat tulisan dijejaring sosial dalam bahasa inggeris. Akhirnya dia sampai pada kesimpulan untuk memilih Islam sebagai pedoman hidupnya.

Apa kesimpulan mendasar yang dia dapat dari mempelajari Islam? . Dia mengatakan bahwa Islam adalah agama cinta. Bukan agama sesembahan seperti yang diyakini agama lainnya. Apapun amalan yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita sendiri. Berkat cinta Allah, Dia memberi manusia kecintaan akan harta dunia ( QS. Alil- Imran (3): 14 ) dan juga kecintaan akan sesuatu yang berlebihan ( QS. AL Fajr (89) : 20 ). Padahal ini jalan membuat manusia lupa akanNya. Bijaknya Allah, Dia pun mengirim Rasul untuk menyampaikan kabar gembira bagaimana caranya mengelola kecintaan kepada dunia itu tidak sampai membuat manusia lupa akan cintanya kepada Allah. Kalaupun ada ketentuan punishment ( neraka ) dan reward ( sorga), itu bukanlah platform beragama. Karena itu tak lain cara Allah menempatkan system pengelolaan melekat pada diri manusia agar tetap berkiblat kepada Allah. Jadi , Islam bukanlah agama yang dipenuhi oleh euforia metafora akan sorga, bukan pula agama yang menjadi teror akan neraka. Bukan!. Islam adalah agama cinta dan kasih sayang untuk mengenal Allah dan kembali kepada Allah dalam kadar kesempurnan sebaik baiknya ciptaaan Allah. Semua selain Allah adalah ciptaan. Setiap ciptaan tidak ada yang abadi juga tentu tidak sempurna. Namun yang pasti tidak ada pencipta membenci ciptaannya. Demikian uraian teman saya itu. Saya terpesona dengan ungkapanya itu.

Saya tidak pernah sungkan berteman dengan orang  non islam. Mitra business saya sebagian besar etnis china yang  bukan muslim. Ada juga yang beragama kristen,katolik. Saya juga berteman dengan orang syiah dan Yahudi. Namun saya tetap Islam. Saya tidak memuja mereka karena kekayaannya atau karena mereka membantu saya dalam bisnis. Tapi saya bekerja keras untuk menjaga commitment business dengan mereka.  Saya sangat senang bila ada orang yang mau besilahturahmi dengan saya. Saya selalu senang menerima tamu. Siapapun yang datang akan mendapatkan tempat terhormat walau dia buta hurup ,miskin.  Mengapa? Ibu saya menasehati saya, jangan kamu hina orang duafa dengan cara menceramahinya tapi bantulah mereka dengan harta yang kamu punya. Jangan kau hina orang yang berbeda paham denganmu sehingga kamu mengecapnya kafir tapi bersabarlah. Jangan kau hina orang bodoh dan berakhlak buruk dengan hujatan, tapi nasehatilah dengan sabar. Bertemanlah dengan siapapun dengan niat baik. Tunjukan kepada mereka bahwa kamu peduli. Kamu harus mampu merebut cintanya. Itu hanya mungkin bila akhlakmu baik. Apabila kamu telah merebut cintanya maka jalan hidayah terbuka bagi mereka. Mereka akan datang kepadamu tanpa sungkan untuk bertanya tentang "kebenaran". Bila mereka bertanya maka jawablah dengan bijak tanpa terkesan mengguruinya.

Jadi hanya akhlak pribadi ihsan yang bisa merubah orang lain. Nabi telah mentelandankan betapa agung akhlaknya sehingga bisa merubah mental kaum arab yang jahiliah menjadi berakhlak Al Quran. Islam tidak dibesarkan oleh retorika, kehebatan pidato diatas panggung tapi oleh akhlak cinta dan kasih sayang para pengikutnya.

Kualitas elite rendah..

  Dari diskusi dengan teman teman. Saya tahu pejabat dan elite kita   berniat baik untuk bangsa ini. Namun karena keterbatasan wawasan dan l...