Sunday, November 17, 2013

Pancasila?

Dalam buku Adnan Buyung Nasution, Aspirasi Pemerintahan Konstitusional di Indonesia,  ada mengutp Pidato  Kiai Haji Isa Anshary yang tercatat dalam salah satu dari 17 jilid Risalah Perundingan Tahun 1957, yang diterbitkan Sekretariat Konstituante, ”Kalau saudara-saudara mengaku Islam, sembahyang secara Islam, puasa secara Islam, kawin secara Islam, mau mati secara Islam, saudara-saudara terimalah Islam sebagai Dasar Negara. [Tapi] kalau saudara-saudara menganggap bahwa Pancasila itu lebih baik dari Islam, lebih sempurna dari Islam, lebih universal dari Islam, kalau saudara-saudara berpendapat ajaran dan hukum Islam itu tidak dan tidak patut untuk dijadikan Dasar Negara… orang demikian itu murtadlah dia dari Agama, kembalilah menjadi kafir, haram je-nazahnya dikuburkan secara Islam, tidak halal baginya istri yang sudah dikawininya secara Islam….Isa Anshary berani mengatakan itu setelah ia terpilih sebagai anggota legislative dalam pemilu 1955 yang paling demokratis dan paling jujur sepanjang sejaran republic ini. Dia mewakili Partai Masyumi. Sikap tegasnya tidak dengan mengangkat senjata tapi dengan mengangkat otak .  Sikap ini berbeda dengan Kartosuwiryo  yang merasa perlu mengangkat senjata ketika keinginannya mendirikan Negara islam tidak mendapat legitimasi. Isya Anshary dan Kartosuwiryo telah berbuat dengan keyakinannya walau pada akhirnya sia sia saja.

Indonesia tetap dengan dirinya sendiri bersama Pancasila, dan belakangan Pancasila di era Reformasi di jadikan simbol belaka tanpa kaitan hukum dengan UUD. Saya memang berharap agar negeri ini berlandaskan kepada Islam. Cukuplah islam sebagai dasar apapaun. Namun  ketika teman aktifis berkata kepada saya bahwa apakah bentuk kontruksi negara islam itu? Bukankah Rasul tidak pernah memberikan contoh bagaimana model kekuasaan itu harus ada. Padahal era Rasul sudah ada model kekuasaan seperti Kerajaan Sasania (Irak ) dan Kerajaan Romawi. Teman ini melanjutkan dengan hipotesanya bahwa  Imam Al Syathibi, ia hidup di masa pemerintahan Bani Ahmar yang merupakan keturunan keluarga besar sahabat Rasulullah SAW dari kalangan Anshar yang bernama Sa’ad bin Ubadah. Imam al Syathibi menulis kitab al Muwafaqat yang menjelaskan konsep al maqasid al syariah agar para ulama dalam mengambil penafsiran fikih selalu berpegang pada maksud hakiki syariah, berpegang pada roh syariah, bukan sekadar pada formalitasnya. Awalnya, beliau akan menamakan kitabnya al Ta’rif bi Asrar al Taklif (penafsiran atas hukum syariah yang tertulis). Namun, beliau tidak ingin kitabnya dianggap sebagai satu-satunya penafsiran. Maqasid Syariah mengandung lima hal, yaitu 1) melindungi agama ,2). melindungi jiwa.3) , melindungi keutuhan keluarga besar . 4). Melindungi akal 5). melindungi hak atas harta.

Ketika islam berkuasa di Spanyol, konsep Maqasid Syariah diterima luas di Grenada yang heterogen: Muslim, Katolik, Protestan, dan Yahudi, karena ia melindungi semua orang. Tidak ada lagi tirani minoritas yang terjadi sebelum masuknya Islam ke Spanyol, tidak juga dominasi mayoritas karena melindungi akal pendapat dalam Maqasid Syariah, termasuk akal pendapat kaum minoritas. Konsep inilah yang disebut demokrasi dengan perlindungan bagi kaum minoritas, suatu konsep yang jauh lebih baik dari sekadar demokrasi. Saya terpesona. Tahukah kamu kata teman saya  bahwa konsep al maqasid al syariah mungkin bisa dikatakan senapas dengan Pancasila. Cobalah perhatikan yaitu pertama, melindungi agama yang dalam Pancasila disebut ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’. Kedua, melindungi jiwa yang dalam Pancasila disebut ‘Perikemanusiaan yang adil dan beradab’. Ketiga, melindungi keutuhan keluarga besar yang dalam Pancasila disebut ‘Persatuan Indonesia’. Keempat, melindungi akal pendapat yang dalam Pancasila disebut ‘Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan’. Kelima, melindungi hak atas harta yang dalam Pancasila disebut ‘Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’. Itu sebabnya ketika Pancasila ditawarkan sebagai konsep filosofis berdirinya negara Indonesia,semua pendiri negara berbulat hati untuk menerimanya tanpa ada yang keberatan.Ini mungkin bisa dimaklumi karena sebagian besar para pendiri negara adalah para pemimpin berkaliber ulama.

Kita menginginkan berdirinya daulat islam di negeri ini agar keadilan tegak , kebenaran dibela dan kebaikan diutamakan. Namun kawan, kita tahu  , ketika para ahli agama sebagaimana kaum ideolog—merasa diri jadi penyambung lidah Yang Maha Sempurna dan merasa paling benar maka riwayat agama-agama tak bersih dari darah dan kebengisan. Ketika yang cacat tak kunjung dapat dihilangkan, doktrin pun membentuk diri dengan menciptakan apa saja yang harus dikutuk dan akhirnya dibinasakan: si ”bejat moral”, si ”fasik”, si ”murtad”, si kafir.  Dengan tegas dikatakan bahwa seharusnya islam kafah atau sebuah totaliter diterapkan agar islam menjadi rahmat bagi alam semesta. Teman itu tersenyum dan berkata dengan lembut kepada saya bahwa yang sering diabaikan ialah bahwa tiap godaan totaliter, yang bermula dari bayangan tentang kesempurnaan, selalu berakhir sia-sia. Bayangan tentang ”yang sempurna” ini—yang oleh para psikoanalis akan disebut sebagai fantasi—pada hakikatnya lahir dan tumbuh dari rasa risau tentang dunia yang apa boleh buat cacat. Isa Anshary tahu, dunia tak akan bisa dibereskan sekali pukul dan buat selama-lamanya. Tapi kita tahu, debat soal itu tak akan habis. Ya, Dunia ini hanyalah permainan saja sebagai  cara Allah berdialogh dan mendidik umatnya agar sempurna.Bertengkar itu salah, apalagi saling membunuh.Kalau hidup bisa damai dalam perbedaan maka kita sudah menjadikan akhlak segala galanya. Bukankah itu tujuan rasul dikirim kedunia.? demikian kata teman saya menyimpulkan. Bayangan saya kemasa kebelakang dimana masyarakat yang total sulit tercapai. ”Negara Islam” telah dicoba dalam sejarah, tapi jawaban selalu hanya sebuah iktikad baik yang mencoba-coba.  

Saturday, November 09, 2013

Hidup hanya senda gurau

Can I meet you today ? terdengar suara dari seberang. Saya tahu dia sedang berbicara lewat telp satelit diatas ketinggian 45,000 feet dari pesawat pribadinya. Saya tahu dia dalam keadaan tertekan. Demikian email yang saya terima minggu lalu. Transaksi yang dilakukan penuh ambisi akhirnya hancur berkeping keping. Beberapa asset yang dikuasainya di Eropa ,harganya fall down. Padahal sebagian besar asset tersebut ditempatkan sebagai collateral untuk program pembiayaan pengambil-alihan project diberbagai Negara. Sudah bisa dipastikan hanya soal waktu project yang telah dikuasainya akan diambil alih bank karena value collateral tidak lagi sufficient untuk meng cover outstanding loan nya.. Yang menyedihkan adalah seluruh harta yang dia dapat dari kerja keras siang malam dan berpuluh tahun itu, akhirnya menguap ditelan angin badai moneter global. Mungkin bila saatnya tiba, tak ada lagi harta tersisa yang patut dia banggakan kecuali harta pribadinya yang tentu lambat laun akan habis karena dimakan ongkos yang mahal, seperti jet pribadi, kapal pesiar, apartement mewah dll.

Ketika bertemu dalam makan malam di Hong Kong financial club. Yang pertama kata keluar dari mulutnya adalah dia mengutuk dan menyesali kebodohan pemerintahan di Eropa yang mengakibatkan keadaan financial market tak lagi menjadi tempat nyaman untuk mengembangkan hartanya. Tiga tahu lalu , dia sulit ditemui karena dia sibuk melakukan investasi dimana mana. Ketika negeri saya begitu sulitnya mendapatkan dana membangun pembangkit listrik , dia malah sibuk mengambil alih perusahaan pembangkit listrik di Dubai. China, Brazil dan lain lain. Ketika orang begitu sulitnya membangun infrastruktur ekonomi, malah dia sibuk mengambil alih beberapa business infrastruktur dibeberapa Negara. Ada perusahaan Pertro Chemical raksasa yang terhadang kesulitan likuiditas dan diambang kebangkrutan, dia tampil sebagai penyelamat dengan melakukan restruktur permodalam berskala gigatik. Sepak terjangnya tak tertulis di koran , juga tak tersiar di media televise. Karena dia begitu cerdasnya mengelola portfolio investasinya lewat cross border country. Namun walau begitu banyak business portfolio nya, bagi dia itu tetap hanyalah permainan paper work. Intinya tetap money game.

Kini dia kehilangan kekuatan. Masa depan terasa gelap dihadapannya. Dia mengkawatirkan nasip anak anaknya, istrinya dan tentu sederet benda kesenangannya, juga pride.. Saya hanya tersenyum mendengar keluhannya. Dia mungkin agak kesal dengan sikap saya yang tak nampak prihatin. Sebagai sahabat saya katakan kepada dia bahwa dia tak pantas berkeluh kesah karena kemana dia pergi masih menggunakan private jet. Disetiap Negara dia tinggal dirumah yang dibelinya sendiri. Itu tidak disadarinya. Dia hanya kawatir masa depan business nya akan hancur. Ada sesuatu yang  salah dari awal. Kata saya. Dia terkejut karena menyebut tentang kesalahan. Betapa tidak ? sedari awal dia hanya berpikir tentang uang. Segala daya dia lakukan untuk mendapatkan uang. Ini bagaikan narkoba yang selalu menuntut untuk lebih dan lebih. Sehingga bila awalnya uang adalah suatu kenikmatan namun pada akhirnya uang sudah menjadi racun dalam jiwanya. Sedikit saja ada masalah maka derita nestap menyelimuti dirinya. Dia kawatir hartanya akan menyusut. Kawatir tak ada lagi ruang untuk terus tumbuh dan berkembang. Pada saat itu dia tak henti menyalahkan siapapun termasuk menyalahkan pemerintah. Padahal selama ini dia menikmati kemewahan berkat regulasi pemerintah. Itupun dia tidak sadari.

Bagaimana dengan  kamu ? tanyanya. Saya tersenyum karena dia seakan ingin mengetahui tentang sikap saya ditengah krisis global saat ini. Mungkin dia mencibirkan saya yang tentu lebih sulit dari dia. Ya secara materi , saya bukanlah apa apa dibandingkan dia. Namun secara kejiwaan saya lebih siap menerima kenyataan. Bukankah nasip buruk itu ada ketika kita tidak mengakui ada nasip buruk. Dan nasip baik itu ada ketika kita sadar ada nasip buruk. Begitu kata saya. Dia nampak bingung. Kamu berfilsafat !. Saya hanya tersenyum . Saya tegaskan bahwa hidup ini hanyalah skenario Tuhan. Tuhan berbuat sesukanya, semudah datang semudah itupula pergi. Bodoh sekali bila kita menganggap dunia ini sebagai platform hidup. Bila kita mengejar dunia kita pasti kecewa karena hanya masalah waktu itu akan kita tinggalkan. Saya bekerja keras dan terus bergerak tanpa kenal lelah karena bagi saya harta itu berfungsi sosial untuk berbagi. Bukan untuk pride ! Jadi bila sukses saya syukuri, kalau tidak , ya saya bersabar. Mengapa? Dunia hanyalah permainan saja dan bukanlah hal yang serius yang harus dibela dengan all at cost. Bro, dunia hanyalah tempat persinggahan menuju tempat akhir, akhirat. Dont think money does everything or you are going to end up doing everything for money. Kembali saya mengingatkan. ia nampak tersenyum sinis tanda tidak setuju dengan sikap hidup saya.

Ketika usai makan malam dan berpisah dengannya saya teringat akan firman Allah. “ Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (Surah Al-An'Am ayat 32). Ketika orang mengutamakan dunia maka dia sedang hidup dalam lelucon Allah. Sesuatu yang ada namun tiada…

Tuesday, November 05, 2013

PNS dan kemandirian

Tepatnya 18 maret 1978, Deng Xiaoping mengundang seluruh intelektual datang ke Aula Besar Rakyat. Yang hadir totalnya 5.585 delegasi yang berasal dari seluruh penjuru China. Mereka adalah guru, dokter, penulis, pakar ilmu pengetahuan dan juga 117 pimpinan institute riset. Sebetulnya untuk beberapa tahun orang orang ini dianggap sebagai “ orang yang ditinggalkan oleh kelompok lama “ dan juga dikenal sebagai “ orang yang belum direformasi”. Mao Zedong menyebut mereka sebagai “ bulu pada selimut “. Mereka bertahan hidup ditengah kritikan dan kerja paksa, penderitaan, dan hinaan. Bahkan banyak diatara mereka yang meninggal dunia dikamp kerja paksa di saat Revolusi Kebudayaan. Dalam pertemuan itu mereka mendengarkan dengan seksama kata kata Deng Xiaoping “ Intelektual adalah bagian dari kelompok yang sukses. Mereka yang bekerja dengan otak adalah bagian dari mereka yang bekerja dengan benar." Deng berkeinginan agar PNS terdidik dalam system birokrasi sudah saatnya diberi kebebasan berkreasi sesuai dengan potensinya dan tidak lagi menjadi beban APBN. Mereka tidak diberhentikan sebagai PNS namun mereka tidak lagi menerima gaji. Para kaum terdidik yang menjadi elite dan birokrat harus menjadi pioner kemandirian bangsa.

Tahun 1984 kebijakan reformasi birokrasi dilaksanakan, terjadi perubahan besar besaran di China. Bersamaan dengan itu Reformasi ekonomi pun  dilaksanakan yang berakibat terjadi reorientasi kebijakan yang lebih demokratis. Akibatnya banyak kegiatan pemerintah yang menelan biaya tanpa tujuan yang tidak jelas , terpaksa harus dihentikan , termasuk memenggal  lebih dari separuh belanja rutin pegawai, juga banyak BUMN/BUMD yang rendah PSO nya dan menguras anggaran nasional , ditutup.  Selanjutnya china akan mengalihkan anggarannya bagi penyediaan infrastructure ekonomi dan Pendidikan yang ketika itu lebih diperlukan bagi kelangsungan reformasi ekonomi china. Bagi PNS  terdidik , perubahan di China yang terjadi memang memberikan tekanan yang luar biasa akan masa depan mereka. Ketika awalnya mereka dihadapkan oleh pilihan yang sulit. Hidup ini memang memberikan banyak pilihan. Namun hanya ada tiga pilihan bagi para PNS  china yaitu pertama adalah berusaha beradabtasi dengan lingkungan tanpa ada keberanin untuk merubahnya kecuali meradang dalam keluhan yang tiada habisnya. Pilihan kedua adalah melawan pemerintah dengan menggalang kerjasama dengan orang orang yang ingin perubahan. Pilihan ketiga adalah berusaha beradaptasi dengan keadaan sambil berjuang untuk perubahan, tidak lewat politik tapi lewat dunia kewiraswastaan. Akhirnya mereka menetapkan pada pilihan ketiga karena itulah yang sesuai dengan budaya china, yaitu perubahan dalam damai. Bagi mereka negara tidak akan pernah besar oleh rakyat yang mengeluh dan miskin berbuat.  

Keadaan ini menjadi tantangan bagi impian mereka untuk menjadikan china sebagai bangsa besar yang tidak hanya piawai dalam berdagang tetapi juga dalam penguasaan tekhnologi. Ini sangat diperlukan bagi lompatan china jauh kedepan. Para kaum terdidik  PNS yang tak bergaji itu  mengambil tanggung jawab biaya operasional dengan zero cost dari pemerintah, asalkan mereka diberi  kebebasan menggunakan fasilitas milik negara.  Mereka  juga menyetujui bila mereka juga harus membayar pajak dan biaya sewa peralatan yang mereka gunakan serta tetap menjadi bagian dari Negara. Dengan itu semua tidak ada artinya bila dibandingkan dengan berkah kebebasan berkreasi yang diberikan negara kepada mereka.Lambat namun pasti , dengan kecerdasan dan keuletaan menyikapi kebijakan pembaharuan China , maka sebagian besar PNS tersebut telah bermetamorfosis menjadi businessman  yang disegani dan menjadi  entrepreneur yang handal ,menghasilkan product high technology yang mampu bersaing dan menjadikan china raksasa dibibang industri Electronica, computer, High technology. Sebagaimana Liu Chuanzhi yang tadinya PNS di  institute science yang sukses mendirikan Lianxiang group ( lenovo) ,dan belakangan berhasil mengabil alih raksasa business computer kelas dunia (IBM ). Hanya dibutuhkan waktu 20 tahun sejak berdirinya Lianxiang untuk mampu mengabil alih perusahaan yang menjadi kebanggaan bagi bangsa Amerika.

Mereka bukan hanya menjadi  pionir dalam bidang bisnis tapi juga terlibat langsung sebagai mentor PNS yang berpendidikan rendah dalam mengembangkan Usaha berskala kecil  agar mereka bisa ambil bagian dalam pembangunan ekonomi china.  Sampai dengan tahun 1998 lebih kurang 50 juta PNS mengundurkan diri setelah mereka mandiri sebagai enterprenuer . Tahun 1998 China sukses menggelar  E-government secara national sehingga tingkat pertumbuhan kebutuhan PNS semakin kecil karena hampir semua kegiatan administrasi pemerintahan dilakukan secara database system dan script less  Para mantan PNS  itu sekarang dapat berbangga karena mereka telah melewati proses sejarah china untuk menjadi hero bagi bangsa dan negara. Mereka menghargai kata Deng Xiaoping ditahun 1978 tentang keberadaan mereka. Kini china tampil tidak hanya sebagai negara pedagang dan industri perakitan tapi telah menjelma menjadi negara maju diabad 21 dengan dukungan anggara riset raksasa. Ya bila orang kaya berbagi maka nilainya terukur namun bila orang pintar berbagi dengan ilmunya dan berkorban untuk kepentingan orang banyak maka hasilnya hanyalah kebaikan untuk semua. 

Bagaimana dengan kaum terdidik  Indonesia yang PNS ?

Friday, October 25, 2013

Dia ikhlas...

Nuri mengundang saya makan siang di Pullman Hotel  karena kebetulan saya lagi ada di Jakarta dan dia juga ada di Jakarta untuk urusan bisnis. Dia tinggal di Balikpapan. Sebetulnya saya mengenal dia dari suaminya. Setelah suaminya meninggal dan dia menjanda, hubungan kami tetap berlanjut sebagai sahabat. Dalam setiap kesempatan, kami berusaha untuk saling berkomunikasi untuk sekedar bersapa. Bila ada waktu kamipun saling bersilahturahmi. Ketika bertemu kemarin, tahulah saya bahwa Nuri yang sekarang berbeda dengan Nuri delapan tahun yang lalu ketika dia terpuruk karena prahara rumah tangganya. Dia sudah menjadi business woman yang sukses dan penuh percaya diri.  Dua tahun setelah suaminya meninggal atau tepatnya tahun 2008 dia saya kenalkan dengan relasi saya di China. Dari perkenalan itu dia mendapat trust dari relasi saya sehingga mereka bermitra untuk berbisnis Batubara. Semua biaya modal untuk bisnis batubara itu berasal dari mitranya di China. Dia hanya bertindak sebagai buying agent. Menurutnya dia jaga kepercayaan relasi saya itu seperti dia menjaga persahabatan dengan saya. Begitulah caranya berterimakasih kepada saya. Tentu dia mendapatkan berkah materi dari business ini. Sejak dua tahun lalu dia bersama mitranya di China sedang mempersiapkan business plan untuk membangun smelter untuk barang tambang di Indonesia. Ini peluang bisnis yang bagus menurutnya sejak pemerintah mengesahkan UU tahun 2009 tentang larangan eksport bahan mentah. Tentu sebentar lagi dia akan jadi industriawan berkelas dunia.

Tapi saya tidak akan bercerita tentang business teman ini. Saya ingin ceritakan disini bahwa Nuri  adalah guru kehidupan saya dalam dunia realita. Karena Allah, Nuri dipertemukan dengan sahabat saya , Burhan. Pria yang gagah dan dari keluarga kaya raya. Jodoh akhirnya bertaut dan Nuri menjadi istri dari sahabat saya itu. Lima tahun perkawinan itu berlansung begitu indahnya. Nuri mendapatkan suami yang sangat mencintainya. Sangat memperhatikannya. Sangat menjaga perasaanya walau dia terlahir dari keluarga miskin. Ketika anak lahir dari rahimnya maka lengkaplah kebahagiaanya. Kedua anaknya wanita yang cantik cantik.  Namun kebahagiaan yang berlangsung lebih dari 6 tahun suatu ketika berubah menjadi prahara. Kedua anaknya meninggal dalam satu kecelakaan ketika dalam perjalanan pulang dari darmawisata. Penyebab kematian inilah yang tidak bisa diterima oleh Burhan dan akhirnnya menyalahkan Nuri sebagai istri. Mengapa? Karena Nuri memerintahkan supirnya untuk menjemput anaknya ditempat wisata dan pulang dengan kendaraan pribadi, bukan dengan bus rombongan. Sementara Nuri sendiri tidak ikut menjemput karena dia sibuk merawat mertuanya ( ibu Burhan ) yang sakit.

Burhan tidak bisa menerima kenyataan itu dan selalu menyalahkan Nuri. Andaikan kedua anaknya  pulang dengan bus rombongan mungkin anaknya masih hidup. Saya tahu prĂ©cis soal ini. Pernah Burhan berkata kepada saya bahwa ketika kedua putrinya meninggal dengan sangat mengenaskan. Rasanya dunia seperti ditimpakan ketubuhnya. Dia hancur. Bagaimana mungkin , anak belahan jiwanya, darah dagingnya, harus meninggal terjepit didalam kendaraan tanpa ujud utuh. Mengapa ini bisa terjadi pada dirinya. Mengapa ? Dimana keadilan Tuhan ? Seakan harta dan segala yang dia punya tak berarti sama sekali. Andai bisa mengembalikan anaknya  dengan membayar maka dia  akan bayar berapapun. Termasuk bila itu harus melepas seluruh hartanya. Namun yang terjadi terjadilah. Burhan kecewa dengan Nuri karena hanya satu bulan  merasa berduka. Tapi setelah itu Nuri nampak tenang saja. Seperti tidak pernah merasa kehilangan apapun. Sementara Burhan tak pernah bisa melupakan. Kadang terbawa bawa kedalam mimpi.  Burhan merasa Nuri hanya mencintai hartanya  bukan anak anaknya. Nuri merasa aman dengan segala yang Burhan punya. Itu saja. Makanya Burhan putuskan untuk bercerai. Dan Nuri menerima itu tanpa meminta satu senpun harta dari Burhan. Nuri datang dalam keadaan miskin dan keluar dari rumah dalam keadaan miskin pula.

Setahun setelah perceraian itu, Burhan terkena stroke.. Enam bulan setelah itu, Burhan meninggal. Walau terlambat , saya datang melayat kerumah duka di Semarang . Saat itulah saya mendengar cerita Dari Nuri tentang kehidupannya.., inilah katanya : Ketika aku dipinang oleh Burhan. Aku sangat bahagia sekali. Aku yang miskin tak berpendidikan tinggi. Mendadak mendapatkan sesuatu yang diidamkan oleh hampir semua wanita. Tapi pada waktu bersamaan aku serahkan diriku kepada Allah. Agar tetap sabar mendapatkan limpahan kebahagiaan yang dicurahkan Allah lewat seorang pria yang dikirim untukku sebagai suami. Sulit untuk menggambarkan betapa hancur hatiku ketika kedua buah hatiku meninggal dalam kecelakaan. Mereka masih anak anak dan lucu lucu. Tapi, seketika aku sadar bahwa inilah kehendak Allah. Kucoba untuk ikhlas. Keyakinkan diriku hanya ikhlas dalam setiap detak jantungku. Tapi inilah yang membuat suamiku tidak bisa menerima. Dia sangat mencintai segala yang dia punya diatas segalanya. Itupula yang membuatku serba salah ketika aku berusaha membangkitkan jiwanya untuk kuat menerima kenyataan. Tapi dia memang tak pernah mau menerima kenyataan. Akupun diceraikannya.  Abang tahu bagaimana hancurnya hatiku ?. Setelah kehilangan anak, kemudian suami menceraikan dengan kata kata yang pedih. Tapi aku cepat kembali dan ingat akan Allah. Aku ikhlas. Tak ada satupun harta yang kuambil dari suamiku. Tak ada. Inilah caraku untuk membenamkan nafsuku agar tetap ikhlas.

Setiap hari aku terus berdoa kepada Allah agar aku dikuatkan dalam menghadapi segala cobaan. Akupun tak henti memohon kepada Allah agar Burhan dibukakan pintu hidayah. Alhamdulillah,doaku terkabulkan ketika aku dapat kesempatan untuk merawat Burhan yang dalam keadaan sakit. Karena anggota keluarganya semua sibuk dan hanya sempat melihat sekali sekali. Pada waktu itulah aku tak henti mengaji disampingnya. Kubisikan kalamullah ditelingannya. Kusampaikan pula ungkapan maafku atas segala sikapnya padaku. Burhan meninggal dalam keadaan tenang. Memang benar. Begitu banyak orang paham akan makna Ikhlas. Tapi tak banyak orang bisa menerima kenyataan ketika hartanya habis, jabatan melayang, anak meninggal ,suami atau istri meninggal atau suami kawin lagi. Bahkan banyak orang takut terhadap kematian. Bahkan dengan segala macam cara menghindari dari kematian yang tak bisa dielak itu. Padahal semua yang ada dialam semesta ini milik Allah, termasuk nyawa kita. Ikhlas adalah suatu kesediaan kita menyerahkan segala sesuatu yang ada pada diri kita , yang pada waktu bersamaan kita sangat membutuhkannya. Semuanya itu hanya karena cinta kepada Allah. Bisakah ? Nuri telah membuktikan itu.

Saturday, October 19, 2013

Kepedulian dan Keberpihakan...

Kemarin saya bertemu dengan teman. Dia seorang aktifis sosial. Tahukah kamu, katanya pada tahun 1944 President Rossevelt pernah berkata bahwa “Hal yang esensi dalam perdamaian adalah derajat hidup individual yang pantas bagi pria maupun wanita semua bangsa. Kebebasan dari rasa takut berkaitan dengan kebebasan dari kekurangan. Orang yang hidup dalam kekurangan bukanlah orang yang bebas.” Kata kata ini disampaikan oleh President Rossevelt  ketika menyatakan Piagam Hak Hak Ekonomi. Hak Hak Ekonomi itu sekarang dipertanyakan oleh seluruh rakyat AS yang terancam kebebasannya karena krisis ekonomi yang parah di AS. Program Ekonomi yang dicanangkan oleh Obama justru memperparah ekonomi AS dengan ditandai jatuhnya Wall street. Berita CNN tadi malam mengatakan bahwa sudah diatas 12 juta orang kehilangan pekerjaan di AS. Yang lainnya yang belum kehilangan pekerjaan terancam kehilangan pekerjaan. Ada pertanyaan yang mengemuka oleh public AS , “ Apakah pekerjaan yang aman dari krisis ? dan karir apakah dimasa depan yang stabil.? ” Pemerintah Obama tidak bisa menjawab kecuali berkeyakinan bahwa We did the right thing !. Faktanya Amerika tidak lagi memiliki kebebasan itu karena secara system negara telah terpasung dengan beban hutang yang sehingga menghilangkan kekuatan negara untuk melaksanakan fungsi keadilan sosialnya.

Bukankah Jargon demokrasi yang dimotori oleh AS adalah berbicara tentang kebebasan individu yang dijamin oleh deklarasi kemerdekaan Amerika. Kata saya. Ya, Ini sangat utopis sehingga laku di jual kepada siapapun termasuk kepada elite politik kaum reformis di Indonesia. Katanya. Kita benci Soeharto karena otoriter, hanya melahirkan gerombolan kekuasaan yang penuh dengan KKN. Kita ingin tidak ada lagi otoriter. Kita ingin demokrasi dimana rakyat diberi kebebasan politik untuk memilih wakilnya di Parlemen dan pemimpinnya. Namun perjalanan waktu , AS sendiri kena boomerang dari jargon kebebasan itu.Karena kebebasan diartikan kebebasan kapitalis untuk bebas menentukan harga dan bebas menguasai resource. Demi kebebasan pasar , hak negara mengendalikan harga untuk kepentingan sosial dikebiri. Akibatnya pemerintah kehilangan control terhadap hal yang essential untuk menciptakan keadilan sosial. Teman saya dengan tegas mengatakan bahwa demokrasi bukanlah kebebasan untuk tegaknya keadilan, dibelanya kebenaran dan diutamakannya kebaikan. Demokrasi adalah transaksional antara siapa yang bisa membayar , untuk kemudian melahirkan segerombolan orang mengatur negeri ini. Rakyat memang diberi kebebasan memilih langsung wakil dan pemimpinnya namun setelah itu tidak punya kebebasan memaksa untuk mengawasi.Yang mencoba memaksa akan berhadapan dengan lembaga yang dihasilkan oleh system demokrasi,seperti Polisi dan Badan Anti Teror.  Dan Hakim siap memberikan hukuman berat kepada pembangkang system demokrasi.

Apakah kebebasan diartikan hanya untuk media massa bebas menyampaikan berita. Apakah kebebasan diartikan dalam hal berserikat untuk menyampaikan hak politik dan bikin partai politik ?. Apakah arti kebebasan itu hanya kebebasan berdemontrasi? Itukah nilai nilai demokrasi yang dibanggakan ? Katanya sambil menggelengkan kepada. Karena bila pada akhirnya gap antara kaya miskin semakin lebar. Apakah arti kebebasan itu bila pada akhirnya rakyat hidup dalam kekurangan dan akhirnya tak lagi bebas mengakses sarana dan prasaran untuk mendapatkan kemakmuran. Karena semua tidak ada lagi yang gratis. Semua harus bayar dan berkompetisi mendapatkannya. Lantas dimana HAM yang kita perjuangkan ? Saya rasa HAM itu omong kosong. Rakyat tidak butuh charity atau Bantuan Tunai Langsung. Rakyat butuh keadilan ekonomi untuk lahirnya keadilan sosial. Contohnya seperti Jokowi, bila ada pedagang kaki lima, tidak usah diusir tapi dibina dan dibantu mendapatkan kios yang murah. Kalau rakyat dapat hidup tenang dengan usaha kelontongan maka jangan izinkan pedagang besar hadir. Kalau ada rakyat sakit, pemerintah memberikan layanan berobat gratis walau dengan standard minimal. Keluarga miskin mendapatkan akses pendidikan gratis. Kalau ada rakyat tinggal dirumah kumuh maka jangan diusir demi keindahan kota tapi direlokasi ke Rumah Susun untuk dimanusiakan demi kota yang manusiawi.Kalau ada perseteruan antara tuan tanah dengan rakyat penggarap maka belalah rakyat lemah itu karena itu yang mereka butuhkan.

Dan akhirnya kita hanya melihat sebuah lembaga yang berganti baju dari seragam militer menjadia jas berdasi. Reformasi ada tanpa menghasilkan apa apa. Mungkin benar kata Woodrow Wilson dalam Encyclopedia of Social Science bahwa Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang paling sulit.Padahal mengelola rakyat negeri ini tidaklah sulit. Karena rakyat negeri ini sangat kreatif menyelesaikan masalahnya sendiri dan tahu bagaimana mengorganisir dirinya untuk bertahan hidup. Mereka tidak menuntut standard kemakmuran seperti persepsi orang barat yang diukur dengan materialistis. Tidak!. Mereka hanya ingingkan keadilan sosial. Bahwa mencari nafkah itu mudah karena negara menjamin orang mampu berproduksi untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Yang diperlukan dari pemerintah hanyalah  kepedulian dan keberpihakan kepada mereka yang lemah dan menegakan keadilan sosial bagi mereka .

Monday, October 14, 2013

Hidden Fund...?

Tadinya Eropa dan AS adalah negara yang paling likuid pasar uangnya. Hampir semua uang dari seluruh dunia pasti parkir di negara ini. Dengan itulah negara eropa dan AS mendorong dunia usahanya untuk tumbuh dan berkembang menguasai dunia. Tapi setelah krisis Financial, uang lenyap. Semua ngaku kalah. Semua ngaku rugi. Ya, tentu bila ada yang kalah pasti ada yang menang. Yang menang dan untung siapa ? Mereka adalah hidden group yang mengontrol dana raksasa dalam bentuk hidden fund. Hidden Fund adalah real power di dunia. Itu yang saya sampaikan kepada teman ketika kami bertemu dalam salah satu kesempatan di Hong Kong Financial club. Teman ini menjawab, itu hanyalah mitos. Maklum saja , teman ini adalah pejabat bank yang setiap hari berhadapan dengan bank compliance. Tapi bagi kalangan yang akrap dengan transaksi pasar uang, hal itu dapat dibenarkan. Bahkan mereka mengatakan dan juga saya aminin bahwa terjadi kelangkaan resource , kelebihan supply serta imbalance economic karena uleh hidden power ini. Mereka juga berperan besar menciptakan aturan yang memaksa melalui lembaga multilateral , seperti IMF, World Bank, WTO dan bahkan sampai keranah politik antar bangsa ( PBB).

Yang sangat mengerikan akibat lalulintas keuangan antar Offshore Financial Center , telah masuk kewilayah ketahanan pangan dan energi dunia. Tak pernah terbayangkan bila akhirnya kekuatan hidden fund menjadi mesin perusak ketahanan peradaban manusia di planet bumi. Kita sempat terkejut dan semua negara keliatannya tak berdaya menghadapi gelombang kekuatan financial yang mempermainkan komoditas pangan dan energy. Sejak januari 2008, terjadi peningkatan hedge fund sebesar tiga kali lipat dibandingkan dua tahun sebelumnya, dibursa Chicago ( Chicago Stock Exchange /CHX) dengan didominasi oleh komoditas pertanian, dengan volume transaksi setiap harinya mencapai USD 60 milliar. Dengan demikian terjadi perputaran dana secara raksasa di AS dalam ranah maya, yang sehingga AS tak berdaya mengendalikan capital outflow. Terbukti dengan terjadi pelepasan obligasi perumahan secara cepat dibursa dan mengakibatkan gelombang krisis keuangan di AS. Ini terus berlanjut sampai kini bahkan semakin membesar seperti bola salju. Sehingga kenaikan harga pangan tak bisa lagi dikendalikan oleh Organisasi Dunia. Terjadinya gelombang revolusi di Timur tengah karena naiknya harga pangan.

Indikasi lainnya adalah hampir 60 % transaksi perdagangan minyak dunia berasal dari Future trading, yang merupkan exciting space bagi lembaga keuangan papan atas seperti Prime bank, Asset Management ( Hedge fund institution). Kekuatan hidden fund ini bergerak secara cepat dan tak terlacak dengan mekanisme OTC ( over the counter), yang dilegitimasi oleh badan bursa di London ICE Future dan NYMEX ( New York). Hebatnya para actor dibalik kekuatan hidden fund justru adalah bagian dari controller of fed seperti Goldman Such , Morgan Stanley ,Citicorp, JP Morgan. Mereka ini juga merupakan pengendalian dari business minyak kelas dunia. Seperti BP yang dimiliki oleh Goldman Sach dan Morgan Stanley. Lihat pula , ternyata BP adalah pengendali dari International Petroleum Exchange (IPE) yang merupakan bursa minyak terbesar untuk future trading oil. Harga minyak naik maka saham saham perusahaan minyakpun naik.

Kemudian diranah komoditas pertanian.Mari kita lihat bagaimana mereka beraksi menciptakan krisis pangan dengan harga melambung. Aktor pemain utama dilantai bursa adalah Cargill , Archer Daniel Midland ( ADM). Kedua perusahaan ini menguasai pangsa pasar dunia untuk biji bijian dan CPO. Diurutan berikutnya adapula seperti Nobel Group , Monsanto, Mosaic Company. Tentu kehadiran mereka didukung oleh kekuatan dari lembaga keuangan seperti Goldman Such , JP Morgan , Morgan Stanley dan lain lain , yang selalu bersedia mem back up refinancing untuk ketersediaan liquiditas mereka di lantai Bursa ( International. ). Ketika harga komoditas pertanian melambung maka tentu saham saham mereka dibursapun ikut terdongkrak sampai bisa disebut overvalue.

Disisi lain, group lembaga keuangan lainnya yang berada dibelakang lembaga pemain kunci itu juga bertindak sebagai agent untuk menciptakan situasi semakin membuat bandul pasar terangkat keatas. Harga melonjak , labapun tercipta tak terbilang. Diantara yang aktif sebagai pemicu mengalirnya dana dari hidden fund ini kedalam bursa adalah Bank Of Amerika, Deuthsche bank, SG Bank, Credit Suisse , dan banyak lagi lainya. Ini adalah fakta bahwa kalau ada orang mengatakan “spekulan” maka sebetulnya tidak ada spekulasi yang terjadi. Inilah adalah konspirasi antara pengelola bursa, penyedia dana, penyedian komoditas dan lembaga clearing serta agent dalam satu group untuk kepentingan hidden fund. Mereka men design permainan dan menentukan arah permainan yang mereka mau. Tentu diatara mereka tidak ada istilah rugi. Yang jadi korban adalah public dengan harga komoditas melambung diatas rasional. Sejarah group ini tidak pernah sepi dari skandal keuangan tapi selalu lolos dari jeratan hukum. Maklum saja mereka membeli aturan dan kemudian merubahnya.

Semua itu dapat terjadi karena diratifikasinya kebebasan sector financial dan investasi serta perdagangan dalam WTO, sebagai bagian dari neoliberal dan free market. Akhinrya dunia sekarang berada ditangan segelintir orang yang tak nampak namun menentukan kehidupan kita. Seharusnya bagi pengambil kebijakan negeri ini dapat memahami situasi yang sebenarnya untuk memberikan perlindungan optimal bagi rakyat dan sumber daya alam kita. Tapi , mungkin pemerintah dan DPR , berpikir sama dengan teman saya yang mengatakan Hidden fund adalah mitos, yang tak perlu ditanggapi secara akademis. Padahal Henry Kissinger yang juga Penasehat politik dan strategy Global dari Goldman Sach pernah berkata " Control oil and your control nation. Control food and your control people.

Wednesday, October 09, 2013

Kini dia muslimah...

Ketika bertemu kembali dengan dia di LĂˆ Restaurant & Bar Singapore, saya sempat terpesona.  Penampilannya sangat berbeda dengan dia yang saya kenal  lima tahun lalu. Yang lebih membuat dia berbeda adalah dengan baju gamis dan berbalut hijab. Beda dengan dulu yang selalu menggunakan pakaian modis ala standard executive kelas menengah. Dengan baju muslimah itu, nampak senyumannya  semakin manis dengan lesung pipit yang indah dan mata sipitnya yang selalu tenggelam ketika menahan tawa.  Dia adalah sahabat saya. Dulu saya pernah satu team dengan dia dalam satu putaran transaksi di Beijing dan Shanghai.  Selama dalam kebersamaan itu saya tahu pasti bahwa dia orang yang berdisiplin tinggi dengan dedikasi yang tinggi pula terhadap profesinya. Dia juga seorang petarung yang ulet dengan ketabahan  yang luar biasa. Begitu banyak kenangan indah bersamanya. Ketika saya merasa hilang harapan, dia selalu membangkitkan semangat. Ketika saya lelah, dia datang menyegarkan saya. Ketika saya dingin, dia datang menghangatkan saya. Ketika saya berbicara , dia pendengar yang baik. Apalagi bila saya berbicara tentang hakikat agama saya dalam bersikap. Dia sangat bisa memahami perbedaan. Sebagai sahabat , dia memang luar biasa. Kini dia  telah menjelma menjadi muslimah? muslimkah dia? Apa yang mendorong dia sehinga memeluk agama Islam? 

Saya tahu betul bahwa tidak mudah untuk membuat dia berputar haluan dari yang tidak percaya Tuhan akhirnya menjadi agamais.  "Tahukah kamu", katanya " bahwa aku memiliki segala galanya sebagai standard kelas menengah. Aku punya credit card tanpa limit tapi aku tak bisa bebas makan apapun karena takut penyakit. Aku punya rumah dimana mana tapi aku lebih banyak tidur di hotel.  Aku punya banyak teman pria tapi sampai kini aku tidak punya suami. Aku member priority banking dilima bank terkemuka didunia tapi aku takut berbagi karena selalu curiga kepada siapapun yang minta tolong. Apa yang kudapat? Dia menggeleng gelengkan kepala tanda menyesali dirinya. Saya hanya diam untuk menjadi pendengar yang baik. Di pandangnya saya sejurus dan kemudian berkata bahwa dia ingat akan nasehat saya dulu. Bahwa  At the end of the day, it's not what I learned but what I taught, not what I got but what I gave, not what I did but what I helped another achieve that will make a difference in someone's life....and mine. Tapi untuk bisa sampai pada pemahaman seperti itu tidak mudah. Ternyata benarlah bahwa manusia butuh pengetahuan spiritual untuk memperkaya hatinya sehingga melembut untuk bersikap bijak yang kadang bertolak belakang dengan akal. Dia harus memahami awal agar dia sampai pada ahirnya yang benar. Tapi bagaimana ? dari mana mengawalinya itu ? 

Surti lah yang membuka pintu baginya mengawali langkah. Siapa Surti ? dia adalah wanita yang bekerja di apartement nya di Hong Kong. Surti hanyalah PRT tapi sangat kaya hatinya sehingga membuat dia merasa rendah dihadapan PRT nya sendiri. Mengapa sampai dia berpikir seperti itu. Awalnya dia melarang keras Surti untuk melaksanakan ritual sholat dirumahnya. Dia inginkan Surti tidak membuang waktu selama bekerja dengannya. Karena dia membayar Surti tidak murah. Dia ingin mendapatkan yang terbaik.  Surti hanya diam tanpa berkata ya atau tidak. Suatu hari dia marah besar ketika mendapati Surti sedang sholat di Kamar Mandi sementara dia sangat membutukan bantuan Surti. Kemarahannya itu membuatnya mendorong Surti dalam keadaan sholat sehingga jatuh dan berdarah keningnya. Surti tidak marah dengan kejadian itu. Bahkan  Surti minta maaf karena lambat melaksanakan perintahnya. Tapi yang membuat dia tersentuh dan akhirnya luluh adalah apa yang dikatakan Surti "  Ibu boleh kuasai raga saya karena ibu membayar saya tapi ibu tidak akan pernah menguasai jiwa saya. Karena jiwa saya pemiliknya adalah Tuhan. Walau karena prinsip ini jasad saya harus berpisah dengan jiwa saya. Saya akan terima dengan ikhlas. Untuk ibu ketahui bahwa saya bekerja bukan untuk diri saya  tapi untuk orang orang yang saya cintai. Walau karena itu saya  harus menderita. Tak jadi masalah. Saya mencintai orang tua , adik adik saya juga anak saya di kampung. Saya hanya memegang 5% dari gaji saya. Sisanya saya kirim kekampung. Dari semua inilah membuat saya sangat bahagia. Karena saya dihidupkan Tuhan untuk membahagiankan orang lain.

Dia  perhatikan , Surti adalah  wanita desa yang tidak berpendidikan tinggi tapi mempunyai hati untuk mencintai dan berkorban untuk itu. Surti bahagia dengan pilihan hidupnya tanpa ada pikiran menyalahkan siapapun. Dia kuat karena dia mensyukuri takdirnya. Dia tak bisa berhenti berpikir tentang kata kata Surti. Setiap hari kata kata Surti selalu terngiang ditelinganya. Dia gelisah. Dia merasa kecil dihadapan seorang pembatu yang justru merasa sangat bahagia dengan hidupnya. Sementara dia  tak pernah menemukan kebahagiaan. Suatu malam dia mendengar suara halus dibalik kamar Surti. Terasa ada getaran aneh. Dia merasa tentram dengan lantunan suara itu. Begitu merdunya.  Dia tergerak untuk merapatkan telinganya  kedinding kamar itu. Oh..merdu sekali bang..anehnya aku sampai menangis..” Katanya. Dia  mengetuk pintu kamar. Surti keluar dengan berpakain berbalut putih. Surti tersenyum. Indah sekali senyum itu. Wajahnya bercahaya. Surti mengatakan bahwa dia membaca Kitab Suci.  Sejak itulah , dia mulai sering bertanya kepada Surti soal agama yang diyakininya. Dia membaca banya literatur tentang Islam dan akhirnya setahun lalu di memutuskan untuk memeluk agama Islam.  Ya...At the end of the day, it's not what I learned but what I taught, not what I got but what I gave, not what I did but what I helped another achieve that will make a difference in someone's life....and mine. 

Ketika berpisah dia berkata kepadaku dengan tersenyum " Thanks for being my friend". Aku tidak pernah lupa lagu yang kita nyanyikan bersama di Shanghai lima tahun lalu " You needed me".Katanya sambil melangkah, menjauh dariku. Semoga dia bisa menemukan pria yang bukan hanya sebagai sahabat tapi juga belahan jiwanya untuk menjemput sorga. Ketika dia menemukan jalan pulang, dia menemukan ALlah, tentu Allah akan menjaganya. Allah lah sebaik baiknya rahmat.  

Derita rakyat desa...

  YMP Prabowo mengatakan dalam pidato kenegaraannya. “Janganlah kita bangga diterima sebagai anggota G-20 (kelompok negara berpendapatan tin...