Sebelum tahun 2010, kurs pound Syuriah (SYP) 50/1 USD. Produksi minyak 400.000 barel/hari. Sejak tahun 2011 Suriah dilanda konflik dalam negeri. Keadaan itu sangat rumit. Dari tengah kerumunan oposisi itu terbentuk ISIS, yang bertekad mendirikan negara islam di wilayah Suriah dan Irak. Walau ISIS sudah selesai diatasi tahun 2016 dan 2019 removed dalam peta politik. Namun kelompok oposisi terbesar di Suriah, Hayat Tahrir al-Sham (HTS) terus bertekad menjatuhkan Presiden Bashar al Asaad.
Pada tahun 2020, akibat perang saudara itu, ekonomi Suriah sudah menyusut 60%. Mesin ekonomi dari ladang minyak ditinggalkan kontraktor. Produksi drop jadi 20.000 barel. Tahun 2021 kurs SYP /USD adalah 1250/1USD. Setelah itu kurs di pasar gelap sudah melambung 300% dari kurs resmi. Korupsi semakin merajalela. Sudah seperti pembiaran. Bahkan tentara dan Polisi ikutan jadi pengawal organisasi criminal perdagangan narkoba. Menjadikan suriah salah satu produsen amfetamin (captagon) terbesar di dunia.
Sementara bantuan Iran melalui Libanon juga melemah. Libanon juga tumbang ekonominya akibat resesi. Sementara Rusia yang selama ini mendukung, juga terlilit masalah ekonomi akibat perang dengan Ukraina. Jadi memang Bashar al Asaad sudah menyadari, dia tidak mungkin bertahan lama. Dukungan dana dan militer dari sekutunya sudah tidak bisa diharapkan banyak.
Pada 26 November kemarin, Kelompok HTS dengan dukungan dari SNA ( Syrian National Army ) melakukan serangan ke Aleppo dan berhasil mengambil alih kota tersebut dari tangan pemerintah Suriah. Mereka bergerak maju menuju Hama di selatan. Tidak ada perlawanan berarti dari Tentara Arab Suriah yang pro pemerintah. Milisi Irak yang didukung Iran, yakni Badr dan Nujaba juga loyo. Dukungan Iran dan Rusia juga sepi aja. Serangan kilat HTS itu menyadarkan Bashar Al Assad bahwa dia tidak bisa lagi kendalikan situasi. Ya pada 8/12/2024 dia melarikan diri entah kemana.
Israel langsung bersikap dengan mengirim militernya ke perbatasan Suriah. Apa pasal? Pasukan pemberontak Suriah melanjutkan serangan kilat mereka. Merebut wilayah Quneitra dan Daraa di dekat perbatasan dengan Israel. Sementara Pasukan Pertahanan Israel bersumpah untuk memberikan tanggapan yang serius jika mereka berbalik ke arah Israel.
HTS itu tadinya tahun 2011 bernama Jabhat al-Nusra. Afiliasi langsung Al Qaeda. Yang Abu Bakr al-Baghdadi termasuk pendirinya. Setelah ISIS jatuh pada 2016, Jabhat al-Nusra secara terbuka memutuskan hubungan dengan Al-Qaeda, berganti nama Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Tujuan HTS memang terbatas pada upaya untuk mendirikan pemerintahan Islam fundamentalis di Suriah. Perdamaian iklusif paska kerjatuhan Bashar al Asaad tidak akan mudah. Karena banyak faktor eksternal yang ikut bermain demi kepentingan geopolitik nya.
No comments:
Post a Comment