Friday, May 20, 2011

Rasionalitas Iman

Ada yang membuat saya terkejut ketika teman mengatakan kepada saya bahwa Nabi Adam semasa hidupnya pernah bertemu dengan Nabi Muhammad. Bukan hanya Nabi Adam, tapi juga Nabi Yusup, Nabi Idris, Nabi Musa, Nabi Isya, pernah bertemu dengan Nabi Muhammad. Apakah mungkin ? padahal rentang waktu antara Nabi Adam dan Nabi Muhammad ribuan tahun. Belum usai keterkejutan saya dengan ungkapannya itu teman ini menambahkan lagi bahwa Nabi Muhammad berdialogh dengan Nabi nabi itu dan mereka semua tunduk kepada Nabi Muhammad. Karena Nabi Muhammad adalah penghulu dari semua Rasul. Saya ingin tahu lebih jauh dalilnya dia berkata seperti itu. Kemudian sambil tersenyum, dia mengatakan bahwa ini hipotesa sains yang dikaitkan dengan kisah perjalanan agung Nabi Muhammad ke Sidratul muntaha. Perjalanan melewati ruang waktu.

Allah befirman dalam Surah Al-Israa’ ayat 1 ” Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda–tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”. Teman ini menegaskan , bayanglah perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidl Aqsa itu berjarak 1500 KM. Kalau dengan pesawat Air Bus , diperlukan waktu 90 menit. Padahal pada waktu itu tidak ada pesawat jet berkcepatan 845 Km/jam. Lantas dengan apa Nabi Muhammad berangkat ke Masjidil Aqsa dari Masjidil Haram?. Teman ini menjelaskan bahwa Nabi pergi bersama Malaikat Jibril yang materinya terbuat dari cahaya. Kendaraan yang dipakai adalah Buraq ( Barqun yang berarti kilat). Artinya Nabi Muhammad bergerak berkecepatan cahaya. Ilmu pengetahun mutahkir berhasil mengetahui kecepatan cahaya itu, yaitu 300,000 KM/detik. Jadi apabila jarak tempuh Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa itu 1500 Km maka itu hanya dibutuhkan waktu 0,005 detik Artinya hanya sekedip mata!. Luar biasa.!.

Bagaimana bisa? Teman ini menjelaskan teori Annihilasi. Teori ini mengatakan bahwa setiap materi (zat) memiliki anti materinya. Dan jika materi direaksikan dengan anti materinya, maka kedua partikel tersebut bisa lenyap berubah menjadi seberkas cahaya atau sinar gamma. Jika partikel proton direaksikan dengan antiproton, atau elektron dengan positron (anti elektron), maka kedua pasangan tersebut akan lenyap dan memunculkan dua buah sinar gamma, dengan energi masing-masing 0,511 MeV (Multiexperiment Viewer) untuk pasangan partikel elektron, dan 938 MeV untuk pasangan partikel proton. Sebaliknya apabila ada dua buah berkas sinar gamma dengan energi sebesar tersebut di atas dilewatkan melalui medan inti atom, maka tiba-tiba sinar tersebut lenyap berubah menjadi 2 buah pasangan partikel tersebut di atas. Hal ini menunjukkan bahwa materi bisa dirubah menjadi cahaya dengan cara tertentu yang disebut annihilasi dan sebaliknya.

Jadi sebetulnya dalam istilah sains sekarang perjalanan Nabi Muhammad ke Masjidil Aqsa dikenal dengan istilah teleportasi dalam teori fisika kwantum. Ketika Nabi bergerak berkecepatan Cahaya materinya berubah menjadi antimateri. Dan ketika sampai di tujuan berubah menjadi materi kembali. Dengan energi berkecepatan cahaya itulah Nabi bergerak kemasa lalu dan juga bergerak kemasa depan. Dimasa lalu Nabi bertemu dengan Nabi Adam dalam wujud materi begitupula ketika bertemu dengan Nabi Musa, Ibrahim, Yusuf, Isya, Idris. Dimasa depan Nabi bertemu dengan kehidupan Akhirat. Melihat sorga dan juga melihat Neraka. Diluar batas ruang waktu, Nabi bertemu dengan Allah di sidratul muntaha untuk menerima perintah Sholat. Hanya Nabi Muhammad yang bisa melewati batas ruang waktu. Seluruh makhluk tidak bisa, bahkan Malaikat saja mendekati gerbang sidratul muntaha terbakar sayapnya.

Mengapa pada waktu itu Abu Bakar langsung percaya atas cerita Nabi Muhammad dan kemudian diikuti oleh para sahabat Nabi lainnya. Teman saya mengatakan , kalaulah Nabi kala itu berada didunia Barat yang masih terbelakang, tentu akan dibantah habis kisah ini. Karena dunia Barat baru mengetahui rasionalitas kisah ini pada abad 20 paska Einstein. Sementara bagi dunia Timur ini sudah lama mengakar dalam peradaban China kuno, India Kuno, Mesir Kuno, ribuan tahun lalu. Sebagaimana dunia Timur mengenal hukum paradox , yang dalam teori kuantum sekarang itu juga dikenal. Jadi sebetulnya tidak ada kemajuan sesungguhnya yang patut dibanggakan oleh Dunia Barat. Ilmu pengetahun modern sekarang , hanya mengungkapkan sebuah metapora matematika dalam tulisan untuk dibaca orang dengan mudah tanpa perlu pusing akan sebuah keyakinan ( keimanan ).

No comments:

Kualitas elite rendah..

  Dari diskusi dengan teman teman. Saya tahu pejabat dan elite kita   berniat baik untuk bangsa ini. Namun karena keterbatasan wawasan dan l...