Sunday, October 08, 2023

Teruslah berbuat baik.

 




Tamat SMA saya pergi mentau ke jakarta. “ Jangan beratkan langkahmu untuk melangkah. Bangunlah lebih dulu sebelum ayam berkokok. Sapalah Tuhan sebelum fajar datang. Rukuk dan sujudlah kepada Tuhan saat fajar datang. Itu artinya kau sadar hidupmu tergantung kepada Tuhan. Kemudian jangan beratkan tanganmu menjinjing. Kalau berat dirasa, keringat bercucuran, itu tandanya  kau sedang berzikir kepada Tuhan untuk datangnya rezeki. Jangan melihat kebelakang teruslah meliat ke depan. Kalau lelah bolehlah  istirahat sejenak melihat ke belakang. Tapi jangan karena itu kau ragu melihat masa depan. Hidup ini nak, bukan soal masa lalu dan masa depan tapi soal hari ini bagaimana kamu selalu bersyukur atas anugerah umur yang Tuhan berikan.” Demikian nasehat ibu saya.


Waktu saya pertama kali datang ke Jakarta. Saya menumpang di rumah sanak. Saya tahu diri. Pagi pagi saya sudah bangun. Seusai sholat subuh saya bersihkan rumah dari dapur sampai ke teras rumah. Saya masak air hangat untuk mengisi termos. Apapun yang disuruh saya lakukan dengan cepat. Tak pernah saya sungkan. “ Kami tidak bisa menampung kamu tinggal di sini. Carilah sanak lain yang bisa menampung kamu” kata sanak saya. Saya tidak marah. Tidak pula kecewa. Siapalah saya. Sudah ditampung saja sekian hari sudah terimakasih. Saya senyum dan berlalu. 


Sejak itu saya putuskan untuk tidak lagi menumpang. Saya harus mandiri. Setidaknya walau numpang tempat tinggal namun saya tidak numpang makan. Pernah jadi salesman. Setiap hari saya di bully oleh manager saya. Sekeras apapun saya bekerja, sehebat apapun prestasi saya, tetap saja dia bully. Saya tidak marah. Saya diam saja. Kalau akhirnya saya berhenti kerja, bukan karena saya marah kepada manager saya, tetapi karena agenda saya sudah tercapai. Saya perlu mandiri. Membuka usaha sendiri dengan dua kaki dan kedua tangan saya.


Pernah ada pengusaha besar. Dia minta tolong saya menyelesaikan pembukuan pajaknya. Saya bantu dengan sungguh sungguh. Tak pernah saya minta uang jasa. Walau setelah itu dia tidak beri saya uang, saya sudah terimakasih. Karena dia anggap saya sebagai anggota keluarga. Walau dia pernah berjanji akan memberi saya modal, yang tak pernah dia realisasikan. Namun rasa hormat saya tidak berkurang. Setiap dia panggil selalu saya luangkan waktu untuk datang. Apapun yang dia mintai tolong saya kerjakan. Saya puas. Saya bisa mandiri dan menghormati orang lain tanpa harus berharap tangan dibawah. Dia tidak pernah memberi tapi saya bisa memberi ketulusan. Soal reward, biarlah itu urusan Tuhan.


Memang terkesan naif. “ Saya pernah saksikan. Saat lift rusak dan kita harus ke lantai dua restoran. Tamu kita direksi BUMN China membawa ibunya yang sudah uzur dengan korsi roda. Direksi BUMN itu menanti anaknya datang untuk gendong ibunya. Tapi dalam keadaan bingung itu. Kamu minta izin untuk gendong ibunya. Tanpa sungkan. Kamu gedong ibunya ke lantai dua. Itu benar benar kamu lakukan dengan tulus dan riang. Saya perhatikan direksi BUMN itu berlinang air mata. “ Kata Wenny. 


“ Bukan itu saja. Walau dia pernah berjanji akan membantu kamu, nyatanya dia  tidak pernah memberi peluang bisnis untuk kamu,  bahkan pernah tolak proposal bisnis kamu. Selama dia menjabat CEO BUMN China, kamu tetap jaga hubungan baik dengan dia. Menang naif” Lanjut Wenny. Saya senyum aja. Apalah saya. Saya dari keluarga miskin. Datang ke China dengan modal terbatas. Kalau ada CEO BUMN mau berteman dengan saya, itu sudah berkah yang harus saya sukuri. Soal dia memberi atau tidak, itu tidak penting bagi saya. Setidaknya selama berteman dengannya saya tidak bergantung kepada kebaikannya. Dan saya tidak perlu berharap saat berbuat baik. Biarlah. Itu antara saya dan Tuhan saja.


Sebenarnya bukan naif. Saya bisa bedakan antara sikap bisnis dan personal. Dalam urusan personal saya utamakan humanis saja. Saya tidak sungkan memberi uang orang yang baru saya kenal. Saya tidak peduli kalau anggap saya kena modus. Saya bergaul tanpa kenal strata sosial. Kalau ada teman yang tidak mampu, saya tidak sungkan bantu uang. Traktirnya makan siang. Saya tidak peduli kalau saya dimanfaatkan. Tapi saat dia bicara bisnis, dan berharap modal dari saya. Nah saat itulah saya bersikap bisnis.  Kalau bisnisnya tidak layak, ya saya tolak. Saya juga tidak peduli karena itu dia marah atau kecewa . Itu biarlah antara saya dan Tuhan saja. Karena toh kalau rencana bisnis saya ditolak oleh relasi saya, saya juga tidak kecewa. Biasa saja. Dan karenanya saya tetap prasangka baik,


Berkali kali saya bangkrut, selalu bisa bangkit lagi. Itu bukan karena saya modal warisan orang tua. Tetapi karena nilai ketulusan berteman dan bermitra. Dari 100 kebaikan kepada 100 teman, ada saja satu yang jadi tongkat dan menuntun saya melangkah ke mata air. Ya, kadang kita harus bertemu dengan banyak orang dan bergaul walau akhirnya hanya segelintir yang peduli dengan kita. Teman palsu pasti banyak tetapi kita harus tetap prasangka baik dan berbuat baik. Begitu Tuhan maunya. 1000 teman terlalu sedikit tapi 1 musuh kebanyakan. 

Kini saya menua. Teman teman saya banyak yang sudah meninggal dan uzur.  Tapi saya baik baik saja. Walau bukan konglomerat tapi saya punya financial freedom. Anak anak sudah mandiri. Nah mari, teruslah berbuat baik tanpa lelah. Cukuplah itu semua antara kita dan Tuhan saja. “Keep your face always toward the sunshine - and shadows will fall behind you.”  Paham ya sayang. 

Thursday, October 05, 2023

Cerdas dari kegagalan.




James Dyson menghadapi selama 15 tahun kegagalan demi kegagalan. Dia membuat prototipe penyedot debu. Dia harus melalui 5.126 kali gagal. Dari sana akhirnya dia berhasil menciptakan penghisap debu tanpa kantung. Kekayaannya mencapai USD 4,5 miliar.


Anda pasti kenal Steven Spielberg. Dia penyandang penyakit disleksia. Sehingga dia mengalami kesulitan belajar dan menghapal, Namun berkat kerja keras dalam keadaan terabaikan, terhina, dia bisa tampil menjadi seniman kelas dunia. Semua film yang dia sutradarai mendapatkan Academy awards, Hingga saat ini, ia telah memenangkan 11 Emmy, 3 Oscar, dan 7 Golden Globes, dan ia adalah salah satu sutradara tersukses saat ini.


Bill Gates. Walau dia lahir dari kelas menengah. Namun dia tidak tertarik mengikuti jejak ayahnya sebagai pengacara top. Di usia awal 17 tahun, Gates telah menunjukkan jiwa wirausahanya dengan membentuk sebuah perusahaan bersama teman masa kecilnya, Paul Allen, bernama Traf-O-Data. Lebih 2 tahun dia membangun perangkat keras yang dapat membaca rekaman data lalu lintas. Namun gagal total. Uang pemberian orang tua habis dan mereka harus pindah ke grasi.


Kegagalan itu membuat Gate keluar dari Harvard dan focus memulia Microsoft. Saat butuh dana start up, tidak ada investor istitusi yang tertarik. Ide nya untuk mengungguli IBM dianggap gila. Tapi karena upaya yang tanpa lelah dan tanpa putus asa di rendahkan dan ditolak oleh investor dan pebisnis, akhirnya dia dipertemukan dengan Ross Perrot, sang kampiun Angle investor. Dari sini Microsoft berkembang dan kini menjadikannya diktator IT berkelas dunia.


Howard Schultz. Tamat kuliah usia 23 tahun. Langsung bekerja di XEROX Corp. Setahun kemudian pindah ke cafe keci, Hammerplast.  Setelah 5 tahun kerja, diusia 29 tahun dia pindah ke Starbucks. Sampai pada posisi direktur pemasaran. Namun karena Starbucks menolak idenya mengembangkan pasar, dia mengundurkan diri. Dia membuka kedai kopi di Seattle. Mereknya Il Giornale, bahasa Italia untuk 'The Newspaper. Itu langsung sukses.  Nah saat itu dia berencana akuisisi Starbucks. Namun darimana modalnya untuk membeli Starbucks?  “ saya ditolak oleh 217 dari 242 investor yang awalnya saya ajak bicara. Anda harus memiliki keyakinan yang besar terhadap apa yang Anda lakukan dan bertahan. “ Kata Schultz setelah sukses mengakuisisi Starbucks,


Saya tahu bahwa orang muda berhak sukses dan berhak lebih baik dari orang tua. Tapi yang harus anda sadari bahwa tidak ada sukses yang too good to be true karena orang tua atau fasilitas. Anda harus mau melewati proses yang tidak mudah dan tidak sebentar. Hidup adalah proses berkompetisi sepanjang usia. Setiap orang harus melewati kesulitan ,kelelahan, yang kadang berujung kegagalan. Tidak perlu takut akan resiko. Karena dengan sadar bahwa hidup ini penuh resiko maka akan membuatmu semakin dekat kepada Tuhan, Tanpa pertolongan Tuhan kamu tidak akan bisa melewati semua hambatan itu. Karenanya berdoalah sebelum berjuang. Menyadari ini akan semakin membuatmu rendah hati dan tahu artinya mecintai

Pengekor

 



Konsep Neoro Linguistic Programming ( penyusunan bahasa syaraf ) menjelaskan bahwa setiap manusia mempunyai susunan syaraf yang sama. Artinya segala sesuatu yang orang lain dapat lakukan , kita juga bisa melakukannya. konsep ini menjawab bahwa memang manusia itu sudah sifatnya follower. Namun follower buta itu bukan sebagai sebuah kecerdasan. Tampilnya politik populis pencitraan dekat kepada rakyat kecil, mudah mendapatkan followr. Namun terbukti politik populis itu hanya penipuan belaka. Para tokoh yang dianggap teladan ternyata hanya jualan tiket seminar dan bisa juga menjual narasi dan retorika agar dapat suara pemilu.


Kita perlu teladan tetapi yang pasti kita bukan orang lain. Rasul hebat. Benar. Tapi kita bukan rasul. Hidup kita hanya ada antara kita dan Tuhan saja. Makanya Tuhan beri kita akal. Apa tujuannya. Agar kita cerdas. Nah untuk cerdas, harus ada tiga hal dalam diri anda, yaitu self-management yang baik; komitmen; kompeten dan fokus; dan keberanian. Mari kita jelaskan satu persatu tiga hal tersebut.


Self-management.

Self management memiliki banyak arti tapi pada dasarnya berhubungan dengan disiplin atau penguasaan diri. Walau anda follower tapi punya self management yang baik, tentu mampu berpikir untuk diri anda sendiri. Anda harus pastikan menjadi diri anda sendiri. Output nya adalah kemandirian total. Mampu memimpin diri sendiri. Sehingga apapun sikap anda didasarkan kepada rasionalitas yang kuat. Faktor perasaan tidak dominan. Tokoh tetaplah tokoh. Tidak perlu anda harus menjadi seperti tokoh. Kalau tokohnya salah, ya anda harus berani mengkritik dengan akal sehat.


Focus.

Anda harus focus terhadap siapa diri anda. Bukan siapa orang lain. Seorang follower yang efektif tidak sekadar memiliki karakter yang kuat tapi juga memiliki ketrampilan-ketrampilan kemandirian. Dengan kata lain anda memiliki kompetensi untuk hidup secara personal atau kelompok. Anda punya semangat terus belajar, belajar sendiri untuk meningkatkan kemampuan. Punya passion untuk kerja ekstra tapi mampu menyelesaikan pekerjaan yang menjadi prioritas. Dia tahu kekuatan dan kelemahannya, dan menggunakan kekuatannya dalam bekerja dan menutupi kelemahannya dengan belajar sepanjang usia.


Berani.

Anda harus bisa dipercaya dan seorang yang berani mengambil resiko. Anda berani berpikir dan mengemukakan pendapat dan gagasan yang menurut anda baik. Anda bisa berpikir kritis terhadap lingkungan sosial politik dan budaya dan memiliki kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya itu. Anda berani mengambil tanggung jawab dalam segala hal, berani melayani, berani menantang dan berani terlibat dalam perubahan. Keberaniannya disebabkan oleh integritas yang kuat, perpaduan antara inteligensia dan spiritual.


Nah cerdaslah hidup. Perbaikilah terus menerus Self-management, komitmen, kompeten, atau keberanian? Ingat, sekali anda menjadi follower buta maka dapat dipastikan anda jadi korban kehidupan dan kasihan kepada orang tua yang melahirkan dan membersarkan anda dengan susah payah

Tuesday, September 26, 2023

Anak bukanlah kita..

 




Ada teman yang juga CEO dari Holding company di China. Asset Holding company itu mencapai USD 1 triliun dollar atau lebih besar dari GNP negara kita. Saya berkesempatan minggu lalu makan malam di Beijing dengan dia. Saya merasa sangat terhormat dapat kesempatan makan malam dengan dia. Pria yang terkesan murah senyum. Bahasa inggerisnya sangat sempurna walau dia melafalalkan dengan lambat. Usai makan malam kami keluar dari Restoran.


Dia mengajak saya mampir disebuah outlet mini market yang tidak jauh dari dari taman Kota. Saya pikir dia mau beli rokok. Ternyata salah. Di dalam mini market itu dia bicara dengan seorang pemuda. Dia menatap saya dan memperkenalkan pria muda itu kepada saya “ Ini putra saya, “ Katanya.  Saya menyalami hangat putranya. 


“ Adiknya masih sekolah di Shanghai” Sambungnya. Saya terkejut. Seorang CEO yang juga salah satu pemegang saham perusahaan raksasa , punya putra pengusaha mini market. “ Bisnis ini di rintisnya dua tahun lalu. Ini langkah baik untuk dia belajar menjual. Setelah itu dia akan berproses menjadi pengusaha hebat..”


“ Dengan apa yang saya miliki “ Lanjut teman. “ saya tidak akan mencampuri takdinya namun saya akan selalu mendorong dia dengan cinta”. Untuk sampai bersikap seperti itu tidak mudah.  Saya bisa merasakan sebagai seorang ayah, yang harus menanamkan kesederhanaan dan sikap kemandirian kepada putra putri  saya. 


Saya teringat dengan teman saya yang  juga CEO perusahaan venture capital di China yang tidak merasa rendah dan bahkan bangga cucunya bekerja sebagai manager restoran. Peter Buffett adalah bungsu dari tiga bersaudara keturunan Warren Buffett orang terkaya nomor 1 di dunia. Sampai dia kuliah dia tidak pernah tahu apa pekerjaan ayahnya. Mengapa ? kehidupan keluarganya tidak ada yang berubah. Selalu sederhana.  Itu juga yang dikatakan teman CEO di China bahwa keluarganya tidak banyak tahu seperti apa pekerjaannya. 


Putri saya ketika di SMU, ditanya oleh gurunya apa pekerjaan saya. Dia bingung jawabnya dan bilang pekerjaan saya jadi travel guide. Mungkin karena saya sering keluar negeri. Mereka hanya tahu bahwa kami adalah seorang ayah yang selalu sibuk namun selalu ada untuk mereka. 


Kebanyakan ayah bisa bersikap tegas namun kadang sulit berdamai bila ada tekanan dari istri, yang selalu ingin memanjakan anak. Tapi saya bersyukur bahwa istri saya sangat menghormati cara bagaimana saya mendidik putra putri saya. Ternyata sama dengan teman saya yang CEO di china dan Warren Buffet yang bisa konsisten mendidik anak hidup sederhana dan mandiri karena dukungan istri yang tidak meracuni anak anak dengan kekayaan dan jabatan ayahnya. 

Anak bukanlah kita, anak punya takdirnya sendiri. Tugas kita sebagai orang tua menyediakan insfrastruktur untuk dia mandiri dengan bekal pendidikan dan mendorongnya untuk menikah agar dia tentram melewati goncangan hidup yang tidak ramah.  Selebihnya kita hanya mendoakan agar dia dapat tumbuh diluar bayang bayang kita sebagai orang tuanya. Karena dia punya takdirnya sendiri dan berproses karena itu. Kelak dia bisa berkata kepada kita orang tuannya " Aku memang pantas dilahirkan untuk menjadi diriku dan sebaik baiknya diriku sendiri. " 


Monday, September 25, 2023

Akal.

 


Saya sedang di cafe Grand Hyatt. Awi datang bawa relasinya untuk ketemu saya. Seorang wanita. Dia pengusaha. Dia berencana mau jual cold storage nya. Usia sekitar 40an. “ Saya tahu nama anda tapi baru kali ini ketemu.” Katanya.


“ Tahu darimana ?


“ Dari tulisan anda di blog” katanya. Saya senyum aja.


Dia terdiam. Saya juga diam aja. “ Bro, kita pindah ke Safehouse aja. Enak disana ngobrolnya.” kata Awi. Ya udah, Kami pindah ke gedung sebelah.


“ Sejak orang tua saya meninggal. Salah satu usaha yang tidak saya pahami adalah bisnis ikan. Keliatan mudah cuan tapi mudah juga tekor. Tadinya bisnis property bagus. Sekarang juga nyungsep. Dan setelah cerai dari suami saya jadi males bisnis. “ Katanya. “ BIsa bantu memotivasi saya untuk tetap bersemangat. Setidaknya bisa membuat saya hebat. Tidak larut dalam keluhan. Saya benar benar dalam titik terendah dalam hidup saya” Lanjutnya. Saya tersenyum menatapnya.


“ mengapa ? Katanya mengerutkan kening. “ saya lebih tertarik bertemu anda untuk ngobrol daripada bisnis. “ Katanya.


“ Semua manusia lahir dalam keadaan telanjang. “ Kata saya muulai mencerahkan ala pedagang sempak. “ Mau anak raja atau konglomerat atau rakyat jelata, sama saja. Tidak ada perbedaan. Namun dalam perkembangannya manusia jadi berbeda, tentu berbeda nasip. Mengapa ini terjadi? ini berkaitan dengan mindset. Orang-orang yang kuat mencari sesuatu (potensi) di dalam dirinya sendiri. Sementara orang yang lemah mencari sesuatu (potensi) pada diri orang lain.” Kata saya. Dia mengangguk.


“ Anda tahu kan Yahudi. “ lanjut saya. “ Populasinya sekarang hanya 15 juta. Tapi etnis mereka mengontrol keuangan dan investasi di seluruh dunia. Bahkan perubahan zaman selalu dimotori oleh kaum Yahudi seperti lahirnya kapitalisme dan sosialisme. Nah kalau orang Yahudi melihat keluar dari dirinya, mereka pasti sudah jadi follower dan pasti ditelan oleh perubahan zaman. Karena mereka minoritas tanpa negara. Tapi karena mereka tidak pernah melihat keluar dirinya. Tapi selalu melihat ke dalam dirinya. Yaitu, potensi kekuatan yang dianugerahkan Tuhan kepada dirinya. “


“ Apa itu? tanyanya cepat. Artinya dia menyimak dengan baik saya bicara.


“ Akal. “ jawab saya tegas. “ Akal itu gabungan dari IQ dan EQ. BIsa saja IQ orang rendah tetapi EQ tinggi, dia bisa dianggap lebih berakal. Dan jauh lebih berakal bila dilengkapi dengan spiritual. Jadi dapat disimpulkan akal itu lebih bersifat rohaniah, yang berkembang menjadi kecerdasan berdasarkan pengalaman, dan pengetahuan. Itulah yang disebut dengan mindset.


Zaman dulu di Eropa, orang yahudi dilarang berdagang dan membangun pabrik. Apakah mereka jatuh miskin? tidak, Mereka tidak larut dengan situasi dan kondisi yang diciptakan diluar dirinya. Dari larangan yang bersifat diskriminasi itulah mereka menciptakan bank simpan pinjam. Ya berdagang barang tidak boleh. Buat pabrik engga boleh. Ya mereka membuka jasa. Jasapun bersifat titipan saja. Dari sanalah awal bank tercipta di era modern, sampai kini mereka kuasai sistem perbankan. Dari sistem perbankan ini, mereka mengembangkan pasar modal dan pasar uang.” Kata saya. Dia terpesona.


“ Jadi orang yang senantiasa mengeluhkan sesuatu, itu karena akal nya tidak berfungsi. Dia selalu melihat keluar dari dirinya. Selalu jadi follower. Bila kamu melihat ke dalam kamu tercerahkan. Dimana Tuhan anugerahkan kamu kekuatan besar untuk menjadi special. Dan Tuhan create kamu itu tidak main main. Serius banget. jadi kuatlah, bersukurlah. “ kata saya. Dia termenung. Mungkin berpikir. Saya tidak berharap dia cepat mengerti. Setidaknya berharap dia terus bertanya.


“ Pak ini kantor atau apartement.” tanyanya. Seakan tidak ingin melanjutkan pembicaraan.


“ Tepatnya apartement merangkap kantor saya pribadi. “


“ Lounge nya keren banget. “ Katanya melangkah kearah jendela kaca lebar, menghadap ke Thamrin Pulman. “ Tapi kok hape saya mati ya. “ Katanya bingung. “ engga ada sinyal.” saya senyum aja.

“ Ok soal bisnis nanti kamu bicara aja dengan Lina dirut saya.” Kata saya. Dia mengangguk senang.


Power of love


 

Pernah satu waktu saya sedang di Guangzhou. Saat akan masuk restoran ada wanita berusaha mendekati saya. Tetapi sekretaris saya cepat menahan wanita itu. Entah apa yang dia katakan.Tetapi wanita itu berusaha ingin bicara dengan saya.  Saya cuek aja. Terus masuk restoran bersama James, Michael, Chang.  Setelah di table. Sedang menanti menu datang. Ada wanita yang berjalan cepat ke arah table saya. Dia berlutut depan table kami. Wajah tertunduk. Sekretaris saya Lena, langsung dekati dia. Menanyakan alasan dia berlutut. 


“ Pak, “ seru Lena. “ Dia minta maaf. “ kata Lena


“ Maaf ? Untuk apa ? 


“ Pacarnya kerja di Pabrik elektronika kita. Minggu lalu pacarnya diberhentikan karena melanggar disiplin kerja. “ 


“ Siapa Boss dia?


“ Pak Chang. Pabrik circuit board di Dongguan.” Kata Lena melirik ke arah Chang. Saya menghela napas. “ Suruh dia berdiri.” kata saya. Lena minta wanita itu berdiri. Dia berdiri tapi tidak berani menatap saya. 


“ Sekarang kamu bicara langsung kepada saya. Apa masalah kamu? Kata saya.


“  Hubungan saya dengan pacar saya sudah berlangsung 1 tahun. Tapi orang tuanya tidak bisa menerima saya. Karena orang tua saya  tidak bisa membayar mahar.  Kami miskin, pak. Sejak itu pacar saya stress. Belakangan saya tahu dia berhenti kerja. Saya tidak bisa lagi bertemu dia. Semua komunikasi tertutup. “ Kata wanita itu dengan tetap menunduk.


“ Ok terus..” kata saya mengerutkan kening. 


“ Saya mohon agar pacar saya diberi kesempatan lagi kerja. Saya tulus dibuang dia. Itu lebih baik daripada dia berhenti kerja karena stress memikirkan hubungan kami.” Kata wanita dengan air mata berlinang. Saya kembali menghela napas. Power of love.


“ Lena, kamu tenangkan wanita itu. “Kata saya kepada sekretaris. Lena mengajaknya wanita itu ke table lain. Tak berapa lama wanita itu pergi setelah membungkuk depan saya. Saya lanjutkan makan.


“ B, kata Michael Direktu BDG SIDC “ engga usah terlalu dipikirkan. Itu sudah biasa di china. “ Lanjut Michael. Dia orang Hong Kong. Cara berpikirnya tentu beda dengan China daratan. 


“ Saya bukan mempermasalahkan soal budaya. Bukan pula soal pacarnya dipecat. Yang tidak bisa saya terima, mengapa wanita itu sampai berusaha bertemu dengan saya. Itu pasti tidak mudah. Kalau komunikasi management baik, tentu tidak perlu dia sampai harus bicara dengan saya” 


“ Mana ada waktu kita ladenin yang begituan. Masalah kita banyak” kata Chang. Saya melotot. “ Ngomong apa kamu!! Seketika saya lempar serbet depan dia. Chang terkejut. 


“ Kamu pikir saya tunjuk kamu jadi CEO anak perusahaan karena anda hebat dan saya tergantung anda ? Tidak. Semua bisnis yang ada, market,  finance  dan teknologi bersumber dari networking saya. Anda bertugas  hanya mengelola sumber daya, termasuk didalamnya SDM. Kalau pendekatan anda hanya berpatokan kepada aspek bisnis. Saya rasa saya kemahalan bayar anda. “ kata saya dengan nada keras. Chang terdiam. Semua terdiam. Saya geleng geleng kepala seraya menatap mereka semua. 


“ James, “ kata saya kepada CEO SIDC “ Saya minta investigasi khusus soal ini. Saya ingin tahu mengapa pacar itu sampai dipecat dan bagaimana prosesnya sampai wanita itu ngotot mau ketemu saya. “ kata saya.


“ B. Seru Chang” Saya ikut anda sejak nol. Saya sudah anggap anda sebagai kakak saya sendiri. Saya tahu karakter anda. Engga mungkin saya merugikan anda.” kata Chang. 


“ Anda memang sahabat saya. Tetapi saya membuat garis keras antara teman dan bisnis. Kalau terbukti kamu gagal melakukan komunikasi dengan bawahan kamu, kamu keluar.” kata saya tegas.  


***

Seminggu kemudian saya dapat laporan dari James hasil investigasi team controllership. “ B, masalahnya pacar wanita itu ditugaskan ikut pendidikan ke Shanghai selama 1 tahun. Tetapi pacar wanita itu menolak. Alasanya dia perlu uang untuk bantu pacarnya bayar uang mahar. Kalau dia ikut pendidikan. Dia akan kehilangan  uang tunjangan kerja. Hanya karena itu Chang pecat pacar wanita itu. Alasannya tidak disiplin. “ Kata james


“ Ada suratnya jelaskan masalanya itu ? Tanya saya.


“ Ada. Ini suratnya kepada HRD.” Kata james perlihatkan suratnya.


“ Dan bagian HRD tidak memberikan solusi kepada CEO?


“ Tidak ada. Langsung pecat. Itu sudah SOP. “


“ Index prestasi dia gimana ?


“ 5 tahun kerja dengan predikat excellent . “ kata james mantap.


“ Kalau begitu saya ingin ketemu pacar wanita itu dan wanita itu juga. Atur ketemu dengan saya di Shenzhen. “ Kata saya. James atur pertemuan itu.


Hari sabtu saya ke shenzhen. Bertemu di restoran dengan pacar wanita dan juga wanita itu . Mereka berdua menunduk depan saya. 


“ Ini uang 100.000 Yuan. “ Kata saya menyerahkan uang kepada wanita itu. “ kamu sekarang sudah punya uang mahar untuk bisa menikah dengan pacar kamu.”  Lanjut saya. 


“ Mulai senin besok kamu masuk kantor lagi. Kerja yang baik ya. “ Kata saya kepada pacar wanita itu. Mereka berdua tertegun. Akhirnya mereka membukuk mengucapkan terimakasih. 

“ Engga perlu terimakasih. “ Saya kibaskan tangan. “ Kalian semua anak saya. Setelah bekeluarga, Jaga suami dengan baik dan kamu sebagai suami jaga perasaan istri ya. “ kata saya. Setelah itu saya pergi. James lanjutkan makan malam bersama mereka. 

Setelah peristiwa itu sistem HRD diperbaiki dan materi Diklat juga diperbaiki dengan memasukan unsur spiritual dalam pendidikan management komunikasi. Menjadi pemimpin itu bukan hanya menyalahkan bawahan tetapi menemukan solusi dan memperbaiki proses menangement secara komprehensif. Itu akan terus berproses. Karena tidak ada sistem yang sempurna.


Tuesday, September 19, 2023

Memilih jalan hidup.

 





Saya pernah jadi salesman pada perusahaan Jepang. Tujuan saya adalah mendapatkan pengetahuan lewat training dan pengalaman kerja. Saya sungguh sungguh sejak melalui training. Sehingga saya bisa lolos sebagai salesman untuk pabrikan. Itu hanya 10% dari peserta training yang lolos sebagai salesman pabrikan. Yang lain sebagai salesman umum termasuk menjadi supporter team. Hanya saya saja yang lulusan SMA dalam team Salesman itu. 


Saya kerja keras untuk mendapatkan deal. Itu tidak mudah karena pesaing saya adalah para supplier pabrik yang sudah punya kaki di pabrik. Saya bisa lewati tantangan sehingga saya termasuk top sales. Kalau sedang dikantor, banyak hal yang sepele ditugaskan kepada saya. Seperti, Manager kedatangan tamu. Dia seenaknya suruh saya buatkan minuman untuk tamunya. Kalau mau meeting, teman selalu dapat prioritas pakai kendaraan kantor. Belum lagi, super visor saya kalau sedang marah, selalu bully saya. Hanya setahun kerja. Saya memilih berhenti. 


Saya terjun dalam bisnis. Berkali kali saya bangkrut. Praktis selama rentang waktu 15 tahun saya tida pernah sukses dalam arti sesungguhnya. Bukan karena saya gagal. Tapi mitra saya singkirkan saya. Saya tidak menyalahkan mereka.  By proses Tuhan berdialogh dengan saya tentang bagaimana bersikap. Ya saya memang seharusnya keluar dari situasi dimana saya tidak diterima, itu hikmahnya. Akhirnya mengantar saya hijrah ke China.


Teman saya PNS mengeluh terus karena boss nya di kantor paksa dia dapatkan cuan dari jabatan dia. Batinnya berontak tetapi dia kerjakan juga. Saya sarankan agar di resign saja. Tetapi dia lebih utamakan pride dihadapan keluarga daripada kebahagiaan dirinya sendiri. Sampai pensiun dia masih terus mengeluh. Makanya saya engga kaget bila dia kena sakit jantung dan diabetes. 


Dalam hidup ini kita diwajibkan memilih apa yang membuat kita nyaman. Nyaman dalam arti secara batin kita mendapatkan kebahagiaan atas apa yang kita kerjakan. Tidak merasa terintimidasi secara batin. Hidup hanya sekali setelah itu selesai. Mengapa kita membuang umur untuk pride dan harta, kalau karena itu kita tidak bahagia.  Kebahagian itu bukan pemberian tapi kita ciptakan sendiri dengan cara kebebasan memilih dan berani melewatinya.

Peran otak dalam memberi

Sore hari. Tahun 83 setelah antar bon dan pembayaran kain tekstil kepada Boss di bilangan kota. Jumlah uang dan bon sama. “ Mengapa kamu tid...