Sunday, November 11, 2007

Sebuah Keindahan

Aku mencoba menahan kantuk namun akhirnya larut juga. Akupun terjaga kembali. Mungkinkah ini mimpi ketika ku tahu ada keindahan teramat lus terbentang. Seluas lautan dan selapang cakrawala. Ternyata keindahan itu hadir pada seorang istri dan suami yang soleha , sahabat yang baik , nafkah yang mudah. Tak banyak syarat untuk mencapai keindahan itu. Aku berseru kepada seseorang yang hadir disebelah sana. Dia nampak tersenyum ketika ku berkata “ Adakah bentuk lain dari kindahan. Tentang rumah mewah, mobil mewah, pangkat dan tahta berjenjang.” Dia berkerut kening. Inilah keindahan dunia yang Allah perlihatkan kepadamu. Mengapa kamu meminta lain yang tidak ada hubungannya dengan rasa dan karsa. Ini kebutuhan universal.

Anugerah Alllah itu dalam bentuk istri atau suami yang soleh. Istri yang tahu kewajibannya. Dia tampil perkasa dan anggun membela kehormatan dan harta suami. Yang selalu berdoa untuk suami. Sebagai sahabat dalam susah maupun senang. Menjadi perekat kepada keluarga suami;yang jauh mendekat dan yang dekat pun merapat. Dari rahimnya akan lahir anak yang sholeh, yang akan juga mendoakan orang tuanya dengan tulus. Dari anak yang sholeh doa di dengar dan terkabulkan. Dari anak yang sholeh , ibu dan ayah aman dimasa tuannya. Dari anak yang sholeh orang tua terhindar dari siksa neraka. Adakah kebahagiaan yang dapat menandingi istri dan anak yang sholeh ? Dapatkan harta berlimpah membayar kesedihan melihat anak meradang akibat narkoba. Akibat hamil diluar nikah. Akibat mabuk mabukan di club malam.. Akibat balapan di jalan. Camkan itu.

Suami yang sholeh adalah obor rumah tangga yang abadi menyala didalam rumah. Menerangi seisi rumah. Merasuk kedalam relung hati untuk menebarkan rasa aman dan terlindungi dari fitnah dunia. Dia tampil perkasa menembus angin badai, hujan lebat, teriknya matahari untuk memberikan nafkah yang halal. Dia hadir dalam situasi tersulit dan menjadi penyejuk seisi rumah dari teriknya kehidupan. Dari dirinya, terbentuk kepemimpian yang tawadhu, tulus penuh senyuman. Menjadikan semua keluarga besar merasa nyaman untuk bertegur safa dan bersilahturahmi. Diapun menjadi teladan untuk istri dan anak anaknya tentang ke shalehan. Tentang hakikat hidup untuk menjadi pemenang dan mulia dihadapan Allah. Inilah keindahan.

Keshalehan dari sebuah rumah tangga akan melahirkan keluarga sakinah , ma waddah dan wa rahmah. Bila keindahan ini menjadi universal, Maka kehidupan komunitas bangsa menjadi tertip. Maka tidak ada lagi pemujaan terhadap materi. Tidak ada lagi korupsi dan manipulasi. Lingkunga kecil rumah tangga sakinah, akan membentuk tetangga yang akrab. Dari tetangga yang akrab akan terbentuk lingkungan yang damai. Dari lingkungan yang damai akan lahir masyarakat madaniah. Ternyata anugerah Allah itu telah diberikan untuk kita tapi kita lupa karena kita dikaburkan tentang nilai nilai kebahagiaan. Itu semua karena pemujaan kita kepada materi. Maka kitapun larut dalam sirik social.

Aku tersentak dari mimpiku.Akupun kembali kedunia nyata. Manusia terpecah belah, berlari berhamburan mengejar tujuannya masing masing. Padahal tujuan itu sudah pasti. Yang pasti itu seharusnya menjadi universal. Aku membayangkan sebuah negeri yang bernama Indonesia dapat melihat tujuan bersama. Dapat membicarakan hal yang universal itu tanpa harus berbeda barisan dan bendera partai.. Dapatkah semua yang berbeda berbaris dengan bendera yang sama. Perbedaan itu akan menjadi perekat dan penguat bangunan yang kokoh sebagai sebuah komunitas. Kita butuh Kita butuh nasionalisme demi tegaknya agama kita. Semua saling membutuhkan bila pada akhirnya ruh agama sebagai sebuah yang universal. Yang universal itu hanyalah lahirnya masyarakat yang tangguh , yang berbasiskan rumah tangga yang sakinah, para sahabat yang tulus dan negara yang menjamin keadilan social , mencari nafkah adalah hak bagi semua orang tanpa harus ada lagi yang menadahkan tangan…Ya Rahmatan lilalamin.

Sunday, November 04, 2007

Akal kita ...

Kita menyadari sepenuhnya bahwa perbedaan pendapat adalah rahmat dari Allah. Satu sama lain tidak boleh memperdebatkan siapa yang paling benar dan siapa yang paling salah. Ada sekelompok orang yang gemar membenarkan perbedaan pendapat dalam beragama. Kadang cara pembenarannya pun menggunakan dalil agama itu sendiri. Pada batas ini kita dapat memaklumi walau kadang dalil yang digunakannya sangat lemah. Namun bila alasan itu kemukakan untuk pembelaan suatu paham yang berakibat mengganggu agama lain maka itu jelas tidak dibenarkan.

Kadang diera reformasi ini , semua orang boleh bicara sesukanya dengan alasan demokrasi. Kebebasan diartikan sebebas bebasnya tanpa aturan. Padahal didunia ini tidak ada kebebasan absolute. Ada aturan dan kaidah yang harus dipatuhi agar kehidupan lebih tertip. Apalagi menempatkan agama Islam sebagai wacana tentang liberalisasi yang tendesius bahwa islam itu tidak liberal dan anti kemajuan. Islam bukanlah agama yang terlalu sulit dipahami namun Al Quran juga tidak mudah untuk dideviasikan dengan kemampuan akal. Akal manusia itu terbatas karena akal hanya melihat yang nampak dan merasakan yang dirasa. Tidak ada pembenaran absolute dari akal kecuali serba kemungkinan. Albert Estein terkubur dalam teaori ruang waktu , yang hanya menghasilkan “ relativitas.”. Para filsuf besar sekalipun terkurung dalam kelelahan tesisnya sendiri.

Bila kita ingin mengugat Islam dengan akal kita maka kita akan berhadapan dengan AL Quran dan Hadith , yang merupakan ruang ilmu terluas yang tak mungkin dijangkau oleh kemampuan akal manusia. Pencarian manusia tentang kebenaran hakiki dibalik AL Quran tidak akan pernah sampai bila akal yang dikedepankan. Kitab mulia ini didesign oleh sang maha pencipta dan penguasa seluruh alam semesta yang mempunyai Ilmu tak terbatas. Karenanya hampir tidak mungkin kemampuan akal yang kita dewakan mampu mengalahkan sang penguasa Ilmu itu sendiri.

Saya ingin mengungkapkan disini tentang kriptografi untuk mengetahui keagungan Al Quran. Kriptografi adalah suatu proses verifikasi atau authentikasi yang memastikan keaslian suatu kode untuk masuk kedalam system informasi. Jaman sekarang , diera digital hampir semua orang hidup tergantung dari kriptografi untuk akses ke computer ( email ), ATM , Ebanking dan juga akses dalam sistem komando pertahanan. Setiap orang yang berhak untuk masuk kedalam system maka dia harus mempunya password. Password inilah yang awalnya masuk secara enkripsi ( terpecah secara acak ) kemudian diterjemahkan melalui kriptografi. Hasilnya menentukan seseorang berhak ( asli ) sebagai pemilik access atau ditolak karena tidak asli.

Ada makna tersembunyi dibalik Al quran dan inipun berlaku bagi kriptografi yang mempelajari simbol, huruf , dan angka angka yang tersembunyi. Berkat kemajuan Ilmu pengetahuan disegala bidang , kini kita mampu menguak sedikit demi sedikit misteri Al Quran sehubungan dengan Kriptografi ( struktur dasar kode Al Quran).Dalam Al Quran paling sedikit ditemukan lima jenis pengurai kode yaitu : 1. BIlangan prima , khususnya angka 19 sebagai Interlocking system. 2. Kode biner 3. Penggunaan abjad arab, baik nilai tiap abjad ataupun urutan nomornya 4. Sisipan hurup 14 abjad Arab tertentu disejumlah surat. 5. Penggunaan angka angka ajaib.

Dasar pertama Kriptografi Al Quran adalah bilangan Prima, terutama bilangan prima kembar : 19. Bilangan prima kembar adalah bilangan prima yang selisihnya hanya satu angka dengan yang terdekat , seperti 5 dan 7 , 11 dan 13, 17 dan 19. Metode yang paling umum adalah kombinasi angka yang dijajarkan jumlah digit angka, dan jumlah bilangan yang berhubungan. Angka angka tersebut bisa posisi nomor surat, nomor ayat dan jumlah huruf atau jumlah surat. Sesuai kode protokol jumlahnya harus kelipatan 19 atau produk bilangan prima lainnya ,,misal 17, 11 dan 13.

Contoh bahwa sholat diwajibkan oleh Al Quran dan juklaknya ada pada hadith. Lihatlah hubungan ALQuran dan Hadith ; Sholat wajib ditetapkan dalam sehari 5 kali dengan susunan jadwal adalah Subuh (2) , Lohor (4), Ashar (4), Maghrib (3) dan Isa ( 4)= atau password Sholat adalah 24434 ( sama dengan 17 rakaat ). Maka kriptografi sholat lima waktu adalah 24434 = 19 x 1286 .Bagaimana bila waktu sholat selama seminggu ( 7 hari ).?. Dimulai dari Jum’at ( hari ke 1 ) = 15 rakaat karena sholat jumat hanya dua rakaat. Sabtu ( hari 2 = 17, Minggu ( hari ke 3) = 17, Senin ( hari ke 4)= 17 , Selasa ( hari ke 5) = 17, Rabu ( hari ke 6) = 17, Kamis ( hari ke 7 ) = 17. Bila dijajarkan maka kriptografi sholat limat waktu dalam seminggu adalah 115,217,317,417,517,617,717. Nah deretan angka tersebut habis dibagi dengan 19 , yaitu 19x 6064069337764085143

Kebenaran kasih sayang sebagai ruh dari ajaran AL Quran terdapat dalam kalimat basmalah..Didalam Al Quran terdapat 114 kalimat basmalah. -----114 = 6 x 19.Kalimat basmalah terdiri 19 hurup arab yang disusun 4 kata.Kata Pertama = BISM ( 3 hurup , BA, SIN, MIN ).Kata Kedua = Allah ( 4 hurup , Alif, Lam, Lam,Ha ).Kata Ketiga = Ar Rahman ( 6 hurup, ALif, Lam, Ra, Ha, Mim, Nun).Kata Empat = Ar Rahim ( 6 hurup, Alif, Lam, Ra, Ha, Ya, Mim).Kriptografi = 13 24 36 46 ( gabungan urutan kata dan jumlah hurup). Urutan angka ini adalah kelipatan 19 yaitu = 19x19x36686

Bahwa Al Quran itu diperuntukan kepada yang bernama manusia sebagai kalifah dimuka bumi. Genom manusia terdiri dari 23 bab, yang disebut Kromosom. Tiap tiap Bab memuat ribuan cerita, yang disebut GEN. Setiap cerita terdiri dari beberapa paragraf yang disebut EKSON. Tiap paragraf terbentuk dari kata kata , disebut KODON. Tiap tiap kata ditulis dahal hurup yang disebut BASA. Semua itu tidak ditulis dalam sebuah kertas datar, tetapi pada rantai rantai panjang gula dan fosfat yang disebut DNA ( Deoxyribo Nuclear Acid ). Ternyata Alquran dan DNA dibaca dari kanan ke kiri dan sama sama bilangan prima dan juga bilangan biner serta memiliki bilangan ajaib…Perhatikan ini !
114 adalah jumlah surat didalam Alquran. 6236 adalah jumlah ayat. Kripto… 1146236 = 14 x 13 12596, dan kita balik dibaca dari kanan ke kiri,menjadi 6326411 = 7 x 13 x 69521. Perhatikan angka 1146236 dan kebalikannya 6326411 kemudian juga hasilnya 12596 menjadi 69521.Angka 12596 merupkan kelipatan 19,tetapi angka yang dibaca dari sebelah kanan merupakan bilangan kelipatan 19 , yaitu 19x 3659. Sama sama memiliki jumlah digitnya 23. Lihat 6+9+5+2+1 = 3+6+5+9 = 23.

Nah ini suatu pembelajaran modern yang sekali lagi memberi pernyataan yang sangat kuat bahwa isi Al Quran adalah Wahyu Allah, yang diturunkan dari langit, dilengkapi kripto yang rumit untuk melindungi isi Al Quran ( proteksi ) dan memberikan bukti otentisifitas.Kalau masih ada orang yang mencoba membela kebenaran bersikap yang dilakukan aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah maka jelaslah sikap tersebut adalah kebodohan. Mereka harus dikasihani dan dicerahkan dengan kesabaran agar mereka tidak hidup dalam kegelapan. Seharusnya didalam diri kita, bila akal ditempatkan sebagai raja maka nurani haruslah yang bersih sebagai hakim agar nafsu yang kuat sebagai lascar dapat dikendalikan. Dengan inilah kita bisa menciptakan keseimbangan dalam berpikir dan bersikap.

Friday, November 02, 2007

Makna uang

Uang sebuah kata yang membuat dunia terbelah dan berkelas. First Class, economic class terbentuk dan manusia berjarak satu sama lain. Entah dari mana awalnya sehingga timbul pemikiran tentang bernama “uang”.Ketika dulu uang tidak dikenal, ada kewajaran berbicara tentang harga. Azas manfaat barang terukur dan juga azas kepuasan menjadi jelas. Karena alat tukar dalam bentuk benda nyata berupa “emas”. Tapi kini selembar kertas atau cek , membuat angka terbentuk. Ada aturan dan kelembagaan yang menyatakan itu adalah “alat tukar yang syah “. Di sudut selembar kertas ada juga tertulis “barang siapa memalsukan akan…” ada bentuk dan juga ancaman. Sehingga uang menjadi sacral. Yang membuat orang menjadikannya raja. Politik dan wanita bisa dibeli. Kepuasaan terukur dan punya nilai. Harapanpun disebut dalam bentuk “uang”. Singkatnya tanpa uang , tak ada nilai.

Uang adalah bentuk lain dari penjajahan manusia kepada manusia. Dia lahir karena sebuah legitimasi negara. Aturan dibuat dan systempun terbangun. Uangpun menjadi tak jelas lagi bentuknya. Ada pasar menukar barang dan kepuasan selembar nilai. Namun pada waktu bersamaan , aturan memenggal uang itu dalam bentuk pajak ini dan itu. Orangpun tak pernah tahu dan mungkin tak menyadari bila setiap tahun negara merampas nilai itu untuk alasan yang juga tidak dimengerti. Namannya inflasi sebagai bentuk lain perampokan secara sytematis negara kepada penduduknya. Semuanya syah saja. Apalagi orang pintar bicara untuk economic growth yang memang perlu inflasi. Entah mana yang benar. Tapi kenyataanya , setiap tahun uang semakin turun nilainya seiring semakin sulit mendapatkannya.

Bila dulu orang tidak mengenal uang. Orang hanya mengenal emas dan perak sebagai alat tukar. Ini menjadi sesuatu yang “private. Lepas dari kendali regulation governemnet tentang nilai kecuali interaksi “suka sama suka “ antara konsumen dan pedagang. Hari ini atau besok , tahun ini atau tahun depan , emas adalah emas. Nilai tukarnya selalu sama. Keadilan tercipta. Keharmonian terbangun. Jerih payah terukur dengan adil. Keseimbangan terjadi; tidak ada barang berlebih dan juga kurang. Tapi masa lalu telah lewat seiring dengan hasrat birahi rakus untuk memperdaya pasar dan produsen. Negara merakayasa sebuah nilai dan pasarpun termanifulasi sudah.Orangpun tidaklagi melihat produksi sebagai effort tapi kreativitas illusi sengaja dibentuk. Barangpun tidak lagi mencerminkan nilai nyata. Didalamnya ada ilusi. Branded dikampanyekan dan dihargai pula. System moneter dibentuk ,pasar derivative dan spekulasi uang menjamur.Uang bebas terbang melintasi antar benua. Namun tetap saja uang semakin jauh dari industri dan buruh...Lantas kemanakah sebuah hakiki ? tentu tenggelam dalam illusi.

Karena uangpun APBN menjadi tolok ukur pertumbuhan. Indek saham menjadi barometer economic growth. Angka angka terbentuk dalam catatan moneter. Para pejabat berkata dengan plamboyan tentang inflasi tanpa ada rasa berdosa sedikitpun. Padahahl itu hanyalan bentuk lain sebuah penindasan secara tidak langsung. Kumpulan orang yang berjuta juta jumlahnya , tidak akan paham itu semua. Mereka terjerat karena sebuah lambang bernama negara. Yang boleh berkata apapun tentang nilai sebuah uang. Lembaga Bank dilegalkan. Orang datang membawa uang untuk ditukar dengan selembar surat bernama Deposito. Hanya itu. Tapi ketika orang meminjam uang, orangpun harus menempatkan rumah dan tanah sebagai jaminan. Bukan selembar kertas ! seperti ketika dia menempatkan uang dibank. Sebuah fakta, legitimasi negara kepada sebuah lembaga membenarkan untuk menentukan harga dan kehormatan orang lain lewat gadai. Ketidak adilan memang sengaja diciptakan untuk menentukan siapa yang berhak. Makanya , arah uang berputar ,kemana perginya, berapa jumlahnya, tidak lagi berbicara tentang keadilan. Kecuali kepada sesuatu yang tak nampak atau dalam ruang remang remang dan bisik bisik. Itulah uang yang kita maknai…

Saturday, October 27, 2007

Ashaff

Seandainya beton itu tidak bercampur pasir, semen , batu, kerikil , besi maka tidak akan bernama beton. Tidak akan mungkin menjadi sesuatu yang kokoh menopang beban berat dan menjadi penyangga bangunan. Juga, Garam laut (NaCL) atau natrium clorida. Terdiri dari dua unsure Natrium dan Clorida. Bila dua unsur ini dipisahkan maka Natrium dan clor akan menjadi gas mulia yang berbahaya bagi manusia. Tapi bila mereka bergabung maka tidak nikmat makanan tanpa garam. Yang menarik adalah bagaimana dua unsure gas mulia ini bersatu. Kedua duanya saling membatu atom agar ikatan mereka menjadi stabil dan kokoh. Natrium (2,8,1) memiliki satu elektron lebih banyak dibandingkan struktur gas mulia (2,8). Jika natrium tersebut memberikan kelebihan elektron tersebut maka natrium akan menjadi lebih stabil. Klor (2,8,7) memiliki satu elektron lebih sedikit dibandingkan struktur gas mulia (2,8,8). Jika klor tersebut memperoleh satu elektron dari tempat yang lain maka klor juga akan menjadi lebih stabil. Jadi jika atom natrium memberikan satu electron ke atom klor , maka keduanya akan menjadi stabil. Disnilah indahnya allah menciptakan tatanan kehidupan dimana perbedaan itu untuk saling melengkapi dan kokoh.

Makna diatas adalah hokum alam dari sang pencipta. Bagaimana Allah mengatur kesatuan dan persatuan unsur atom agar tercipta keseimbangan sehingga dapat berfungsi dialam semesta. Secara fitrah kehidupan ini memang mengharuskan setiap makhluk untuk bersatu padu walau berbeda untuk mencapai tujuannya. Persatuan dan kesatuan ini hanya mungkin dapat dilaksanakan apabila ada disiplin didalamnya. Seperti Lebah yang mempunyai system komando yang jelas antara lebah pekerja, lebah pejantan dan lebah ratu ( pemimpin ). Sementara untuk manusia ALlah tidak memberikan system melekat didalam diri secara otomatis untuk bersatu. Namun Allah memberikan Akal dan Alquran serta Rasul sebagai manual operation dan tutor untuk kita dapat bersatu dan menjadi pemimpin di Bumi.

Dalam islam ditegaskan oleh firman Allah tentang pentingnya kekuatan dalam persatuan dan kesatuan ini dalam istilah barisan yang kokoh ( As shaff). Pada suatu hari seorang sahabat bertanya kepada Rasul tentang perbuatan yang paling bernilai dihadapan Allah. Kemudian Allah menurunkan surat Al- Ashaff (61):4 “ Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang orang yang berperang dijalan Nya dalam barisan yang teratur seakan akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. Penjelasan lebih lanjut tentang barisan yang rapat dan kuat itu dapat dibaca dalam permulaan surat Al Shaff 37:1-3): “Demi ( rombongan) yang bershaf-shaf dengan sebenar benarnya,. Demi (rombongan) yang melarang dengan sebenar benarnya perbuatan dosa. Dan demi ( rombongan) yang membacakan pelajaran “.

Kekuatan barisan ini dapat terjelma apabila didukung oleh tiga unsur yaitu pertama kekompakan yang membuat kita sangat solid. Kedua , oritentasi ketuhanan( tauhid) yang membuat kita hanya tunduk dan patuh kepada Allah dan ketiga , komitment kepada kebenaran yang membuat kita selalu menyeru dan berpihak kepada kebaikan dan kemaslahatan umat. Ketiga unsur ini hanya mungkin berjalan apabila ada sikap disiplin. Islam mengajarkan latihan disiplin dalam ritual sholat berjamaah dan tepat waktu. Syekh Mushthafa Al-Maraghi seorang ahli tafsir mengatakan bahwa pengertian Shaff itu sendiri bermakna disiplin yang tertuang dalam sikap istiqamah ( konsisten ) dalam visi dan misinya..

Displin menjaga persatuan dan kesatuan adalah kunci sukses menjadi pemenang. Itulah sebabnya Rasul pernah mengingatkan kaum muslimin agar disiplin “ Sebaik bainya amalan ( ibadah ) adalah amal yang dilakukan dengan disiplin tinggi meskipun itu kecil” makanya kita dianjurkan untuk belajar dari lebah dan barisan malaikat sebagaimana hadith nai “ rapat dan kuat” Tanpa disiplin yang tinggi mempertahan barisan yang kuat maka selama itupula kita tidak akan pernah menjadi subject ( fa’ih) tetapi selamanya akan menjadi object penderita ( maf’ah) seperti yang sekarang terjadi setelah era reformasi . Dimana kekuatan dalam kesatuan melalui system multi partai sangat renta dipecah belah oleh kekuatan luar dan sikap disiplin terkikis oleh budaya luar melalui kebebasan media massa yang meracuni semangat kerja keras dan kebersamaan.. Makanya tidak aneh bila kita menjadi bulan bulanan oleh kekuatan asing. Kitapun menangis lapar ditengah pesta pora pihak asing yang berdansa dirumah kita sendiri. wallahualam.

Monday, October 22, 2007

Kebijakan Ekonomi ?

Dipesawat saya bertemu dengan orang asing yang hendak ke Hong Kong. Orang asing ini berasal dari Eropa. Punya business di Indonesia yang dirintisnya sejak 5 tahun lalu. Ketika saya tanya pendapatnya tentang perkembangan usahanya, dia menjawab bahwa business di Indonesia sangat menguntungkan. Indonesia merupakan pasar empuk untuk produk impor. Daya konsumsi masyarakat Indonesia diatas rata rata bangsa manapun. Saya tidak tanya apa usahanya di Indonesia. Namun saya dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksudnya dengan “masyakarakat Indonesia “ itu adalah kelompok orang kaya baru yang umumnya berada di Kota kota besar di Indonesia.

Hampir semua merek terkenal didunia ada dietalage di Mall Mall yang tumbuh bagai jamur dimusin hujan. Juga hampir semua makanan cepat saja saji dari luar negeri bertebaran dibanyak Mal dan selalu ramai dikunjungi oleh pembeli. Juga apartement mewah terus dibangun seakan tidak pernah kehabisan konsumen. Itulah mungkin gambaran potensi business yang dimanfaatkan oleh orang asing. Ya, memang orang asing lebih pandai memanfaatkan peluang daripada pemain local. Globalisasi mendulang untung bagi orang asing yang mampu memanfaatkan setiap kesempatan yang ada walau itu didapat dinegeri kita yang 90% dijerat oleh kemiskinan..

Hal tersebut memang merupakan penomena dalam system ekonomi negara kita. Karena laju pertumbuhan ekonomi memang dipacu melalui konsumsi. Sementara daya pemicu pertumbuhan dari ekport dan sector riel memang tidak bisa diandalkan. Banyak industri local yang tumbang karena alasan kalah bersaing dengan product dari china , lemahnya dukungan pembiayaan dari perbankan. Keliatannya department keuangan dan BI ikut mendorong terjadi pertumbuhan melalui konsumsi ini. Berdasarkan data bahwa konsumsi 10 persen rumah tangga terkaya (yang umumnya lebih banyak bermotifkan gaya hidup) terhadap total konsumsi nasional mencapai sekitar 30 persen. Ini menunjukkan perilaku konsumtif kelompok kaya juga menjadi penyumbang penting pertumbuhan. Sebagai perbandingan, kontribusi konsumsi 10 persen penduduk termiskin hanya 3,6 persen dari total konsumsi nasional

Bila ini dikemukakan kepada pemerintah maka jawabannya tidak akan memuaskan karena sebetulnya ekonomi kita terjebak dalam system neoliberal. Konsep ekonomi neoliberal , suka tidak suka sudah menjadi bagian yang tak bisa dihindari oleh pemerintah. Dimana ketimpangan redistribusi pendapatan memang harus diciptakan agar dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Dan ini pada gilirannya akan memberikan multiflier effect untuk mengurangi kesenjangan dan sekaligus menciptakan pemerataan. Atau istilah ekstrimnya kebijakan ini tidak mempercayai masyarakat miskin memperoleh redirstrinbusi pendapatan negara ( via subsidi barang/jasa ) yang dinilai hanyalah pemborosan. Pendapatan seperti suku bunga tabungan tinggi, facilitas pasar uang ,konsesi business , reduce tax policy itu harus diredistribusikan kepada orang kaya agar mereka mau melakukan kegiatan menabung dan investasi.

Tapi kenyataannya , keberhasilan makro ekonomi kita yang berpatokan dengan indicator pertumbuhan ekonomi yang tinggi, index pasar modal yang tinggi, konsolidasi fiscal yang mantap, tidak diikuti oleh keberhasilan disisi mikro seperti ; perbaikan indicator angka pengangguran dan tingkat kemiskinan. Perkembangan sector meneter tidak secara otomatis mencerminkan perkembangan sector riil. Bahkan tidak ada kaitan langsung antara sector riel dengan sector moneter. Pertumbuhan yang digambarkan hanya menghasilkan inflasi, penggelembungan nilai asset, semakin menyebarkan kemiskinan, semakin luasnya kesenjangan, serta menyerahkan natural resource kepada pemilik modal asing.

Dalam Islam , dimana produksi adalah menghasilkan manfaat guna tanpa ada nilai virtual /life style /branded menyertainya, yang akan dibayar oleh masyarakat sesuai dengan asas manfaat pula. Uang bukan alat komoditi tapi alat tukar yang adil. Asset bukan alat untuk meningkatkan nilai investasi tapi lebih kepada nilai manfaat. Pemupukan asset tanpa didasarkan nilai manfaat adalah mubazir atau haram. Bank tidak dibenarkan mendapatkan laba dari memanfaatkan kelemahan orang lain atas ketidak pastian masa depan. Masa depan harus menjadi beban bersama untuk dikelola dengan ikhlas atas segala ketidak pastian yang muncul. Penghasilan yang tidak bersumber dari proses beriktiar /bersyariat /kerja seperti bunga, judi/spekulasi adalah tidak dibenarkan. Akibatnya memaksa dana masuk dalam kegiatan investari riil yang akan memberikan kesempatan lapangan kerja serta usaha.. Pendapatan negara tidak melalui pajak tapi melalui zakat yang merupakan unsur penilaian yang adil terhadap nilai kekayaan ( bukan penghasilan ) dan suka rela melalui impaq, sadaqah atas dasar kasih sayang terhadap sesama.

Singkatnya dalam konsep ekonomi Islam, manusia bukan hanya sebagai objek social tapi dia juga sebagai object religius yang dinyatakan sebagai rahmatan lilamin. Inilah yang tidak pernah ada dalam system ekonomi social, kapitalis, komunis.. Yang pasti tidak ada satupun konsep ekonomi pemikiran manusia yang dapat mengalahkan konsep ekonomi yang dianjurkan oleh kitab mulia – AL Quran. Semoga kita termasuk orang yang mau berpikir dari rangkaian peristiwa yang sekarang dialami bangsa kita.

Wednesday, October 10, 2007

Mudik

Tidak pernah terbayangkan bila budaya mudik lebaran ini dapat terjadi dinegera lain. Apa yang kita lihat adalah suatu peristiwa yang sulit dicerna dalam kacamata individualisme . Dimana jutaan orang bergerak serentak meniggalkan kota tempat mereka mengadu nasip untuk kembali kekampung halamannya. Kampung dimana mereka dilahirkan. Kampung dimana menyimpan banyak nostalgia. Dimanapun mereka bermigrasi ,entah didalam negeri maupun luar negeri untuk mengadu nasip, selalu mereka bertekad untuk harus kembali pulang kempung halaman menjelang lebaran. Walau untuk kegiatan ini , mereka harus menyisihkan sebagian pengdapatan harian/bulanannya hanya untuk bekal kembali kekampung halamannya ketika lebaran datang. Andai ada survey tentang jumlah dana yang mengalir kedaerah akibat budaya mudik ini, tentu kita akan mengetahui betapa dahsyat kekuatan financial komunitas Islam ini dalam menciptakan capital flow ke daerah.

Mereka adalah komunitas yang terdiri dari berbagai suku di Indonesia dan mempunyai latar belakang berbeda namun mereka bergerak serentak tanpa ada yang mengomandoi kecuali oleh satu keyakinan agama dan penguatan paham budaya tentang silahturahmi terhadap sesame keluarga, kerabat dan handai tolan. Di hari yang fitri ini, kekuatan komunitas umat islam menunjukan kepada dunia bahwa mereka adalah komunitas yang teroganisir dengan baik walau tanpa peraturan, komando apapun. Biaya yang tidak sedikit, tenaga berlelahan didalam perjalanan dan waktu tempuh yang lama mereka abaikan untuk hanya dan hanya ingin mempertautkan kembali silahturahmi yang lama hampir setahun terputus.

Itulah komunitas Islam yang sesungguhnya , yang didalamnya terdapat rahmat Allah yang menanamkan rasa cinta kasih sayang kepada sesama. Mereka mampu mengorganisir dirinya sendiri dengan baik untuk satu tujuan yang mulia. Fakta membuktikan bahwa kemerdekaan bangsa ini didapat berkat kekuatan komunitas islam yang berbaris rapat dengan gagah berani ketika berhadapan dengan penjajah asing. Padahal mereka bukanlah militer terlatih untuk disandingkan dengan keuatan militer penjajah. Tapi ruh islam sebagai rahmatanlilalamin membuat mereka menjadi kumpulan manusia yang terorganisir dengan baik. Ba lebah mereka ikhlas berkorban tanpa berharap balasan apapun.

Lantas mengapa kini kenyataannya komunitas Islam yang 80% di Indonesia tidak mampu membuat bangsa ini besar dan makmur. Mengapa semua pemimpin yang beragama muslim di negeri ini gagal memanfaatkan kekuatan komunitas islam ? Padahal mengelola komunitas islam tidaklah membutuhkan konsep management modern atau juklak yang ruwet. Jawabannya ternyata terletak pada system yang membuat komunitas Islam itu hidup dalam atmosfir yang membuat mereka gagal menjadi rahmatan lilalamin. System kita begitu mengagungkan nasionalisme, demokratisasi, neoliberalisme dan mengabaikan peran agama sebagai komando menggiring komunitas Islam dalam satu barisan yang kuat. Agama sebagai spirit hanya hidup dalam ruang kotbah dan ritual agama. Namun terpinggirkan dalam system pengelolaan berbangsa dan bernegara.

Aturan hukum dibidang sosial, ekonomi , budaya, politik di create berdasarkan spirit sekular yang diambil dari pemahaman sosialis kapitalis yang mengharamkan keihlasan kecuali laba atau kepentingan golongan/pribadi adalah segala galanya. Lambat namun pasti system ini mengikis semangat kebersamaan , gotong royong, senasip sepenanggungan yang merupakan ruh dari islam sebagai rahmatan lilalamin. Sampai kini kita masih terus percaya bahwa system yang bukan Islam lah satu satunya yang akan membuat kita makmur dan menjadi bangsa yang besar. Entah sampai kapan ini akan terus berlangsung dan entah sampai berapa korban dari system ini yang menyebabkan kemiskinan , ketidak adilan terus ditanggung oleh komunitas islam yang notabene adalah populasi terbesar di negeri ini.

Yang pasti budaya mudik adalah sepotong budaya Islami ala Indonesia yang masih tersisa di negeri ini. Mungkinkan besok budaya ini juga akan terkikis dalam ruang sosial budaya komunitas Islam dinegeri ini ? Entahlah.

Selamat Hari Raya Idul Fitri.
Taqobballahu minna wa minkum Taqobbal ya karim

Thursday, October 04, 2007

Sikap santun

Ketika yang kalah kecewa maka rasa tidak suka pada yang menangpun terbentuk. Biasanya rasa kecewa itu semakin membukit dan menimbulkan amarah. Inilah sifat dasar kekanak kanakan, yang lebih mengedepankan emosi kepentingan bukan kesadaran. Budaya politik kita memang tidak lebih sama seperti itu. Makanya tidak aneh bila Gus Dur sempat melontar kata kata jenakanya dengan menyebut anggota DPR adalah taman kanak. Dalam konteks budaya kepemimpinan , yang kalah selalu membenci yang menang. Sulit sekali melihat ada tergur sapa antara president yang baru terpilih dengan yang mantan president. Lihatlah, Soekarno tidak bertegur sapa dengan Soeharto, Soeharto tidak bertegur sapa dengan Habibie, Habibie tidak bertegur sapa dengan Gus Dur, Gus Dur tidak bertegus sapa dengan Megawati, Megawati tidak bertegur sapa dengan SBY.

Dari sikap ini jelas sekali kita bertanya, mengapa kekalahan adalah kekecewaan? Apakah mungkin menganggap “ sayalah yang terbaik dan pantas memimpin , bukan orang lain”. Atau karena kekuasaan adalah sumber nafkah yang aman dan mudah sehingga harus dipertahankan. Sama seperti para petualang yang berebut memburu harta karun. Yang kuat ,yang menang. Yang kalah tentu kecewa. Kita tidak tahu sebetulnya ada apa dibalik kecewa dan marah sehingga terputusnya silahturahmi. Padahal senyatanya ketika mereka berkuasa tidak ada satupun prestasi yang patut dicatat tinta emas oleh sejarah, kecuali deretan kekecewaan rakyat karena janji yang tak kunjung terbayar.

Dari budaya inilah yang mewarnai kehidupan social politik kita. Mencapai puncaknya arogansi kekuatan kelompok dan golongan ketika masuk era multi partai. Demokrasi liberal bergerak dengan berbagai bendera, tentu dengan berbagai jargon. Tidak jelas apa yang mereka perjuangkan. Yang pasti ukhuah islamiah menjadi kabur. “Kita berbeda dan kita saling berhadapan untuk menentukan siapa yang kuat.” Kita membayangkan suatu sikap kejujuran berpolitik yang dapat berbicara dengan nurani dan kemudian melihat orang lain dengan objective. Sehingga kalau ada yang lebih mampu dan berkualitas, maka tidak ada salahnya untuk didukung. Keliatannya bayangin ini jauh panggang dari api.

Ketahuilah bahwa kehidupan negeri ini tidak akan selesai bila budaya politik tidak dirubah. Kita merindukan suatu budaya dimana kepentingan golongan dan pribadi sudah tidak ada lagi maka kebersamaan menjadi sacral untuk dibela sampai mati. Maka masyarakat sejahtera bukan lagi illusi. Ini sudah dibuktikan dalam sejarah rasul. Betapa kelompok Ansyar dan Muhajirin berangkulan satu sama lain. Mereka menyattu karena Allah dan berbuat karena mengejar keridhoan Allah. Seperti Firman Allah “ ..dan mereka mengutamakan kepentingan orang lain atas diri mereka sendiri sekalipun pada waktu bersamaan mereka sangat memerlukannya. ( QS, AL –Hasyr ( 59): 9). Sifat seperti inilah yang membuat sifat iri dengki dan kecewa tergantikan dengan kasih sayang dan ketulusan. Diantara mereka saling berbagi dan mengasihi. Apalagi Rasullah bersabda “ sebaik baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”

Lihatlah bila kebersamaan menjadi ruh dalam kehidupan bermasyarakat , maka soerang Hakim bernama Umar Bin Khaththab menganggap kedudukan hakim tidak diperlukan lagi untuk menciptakan keadilan. Mengapa ? inilah alasan yang disampaikannya kepada Khalifah Abu Bakar “ Rakyat sudah tahu haknya masing masing sehingga tidak ada yang menuntut lebih dari haknnya. Mereka juga sudah tahu kewajbannya sehingga tidak seorang pun yang merasa perlu menguranginya. Mereka satu sama lain saling mencitai seperti mereka mencintai dirinya sendiri. Saling menjenguk kepada sisakit, Saling membantu kepada yang lemah. Saling berduka bila ada yang terkena musibah. Agama mereka adalah nasihat. Akhlak mereka adalah amar ma’ruf nahi munkar. Karena itulah tidak ada alasan mereka untuk saling bertengkar, kecewa dan tak bertegur sapa.

Benarlah , bahwa semua yang salah karena lahir dari masyarakat yang sakit. Tidak akan mungkin dapat dilahirkan pemimpin yang sehat ditengah masyarakat yang sakit. Hanya masyarakat agamais yang dapat memilih pemimpin yang jujur dan berkualitas amanah untuk kejayaan bangsa. Bukan masyarakat materialistis dan individualis.

HAK istri.

  Ada   ponakan yang islamnya “agak laen” dengan saya. Dia datang ke saya minta advice menceraikan istrinya ? Apakah istri kamu selingkuh da...