Monday, April 14, 2014

Ilmu Allah...

Demokrasi itu seperti wadah. Apapun bisa masuk kedalam wadah itu dan siapapun boleh menggunakan wadah itu. Tidak ada exclusivity fungsi. Semua pihak setara (equality) untuk bertarung dalam system demokrasi. Bila kaum sosialis yang menggunakan demokrasi maka jadilah dia demokrasi untuk sosialis. Bila kaum komunis yang menggunakan maka jadilah demokrasi untuk komunisme walau hanya satu partai seperti di China. Bila kaum kapitalis yang menggunakan maka jadilah dia demokrasi untuk kapitalisme seperti di Barat dan Amerika. Bila demokrasi untuk islam maka jadilah dia seperti Republik Islam Iran. Kemana arah demokrasi tergantung siapa yang nyetir.  Siapa yang dipercaya oleh orang banyak maka dialah pemenang dan berhak menggunakan demokrasi untuk apa saja yang dia suka,termasuk menjadi negara Islam atau negara komunis atau kapitalis. Namun demokrasi bukan sesuatu yang baik bagi mereka yang menolak prinsip keseimbangan dalam kekuasaan ( balance power)  atau dalam istilah demokrasi disebut trias politika. Dimana hak pemerintahan, hak membuat UU dan hak mengawasi terpisah. Mengapa sampai ada trias politika? Untuk memastikan yang berkuasa itu adalah UU dan Peraturan bukan lembaga. Siapapun yang melanggar maka akan berhadapan dengan pedang hukum. UU dan Peraturan tergantung dari mereka yang ada didalam legislatif. Bila mayoritas partai islam maka UU dan Peraturan tentu sesuai dengan Syariah Islam. Bila mayoritas sekular ya, hukum sekular. Makanya aneh juga kalau umat islam tidak bisa bersatu untuk menguasai wadah ( demokrasi) itu.

Seorang teman mengirim pesan melalui Inbox kepada saya.Dia sulit menerima bila ada golongan dalam Islam dengan berani mengkampanyekan bahwa demokrasi itu system kufur, dan bahkan orang yang mempercayai system demokrasi dianggap syrik. Siapapun dia,selagi mengucapkan dua kalimat syahadat akan sangat tersinggung dan terluka hatinya bila disebut syrik perbuatannya dan kufur tindakannya. Tidak usah ditanggapi karena rasul bersabda "Barangsiapa yang berkata pada saudaranya ‘hai kafir’ kata-kata itu akan kembali pada salah satu diantara keduanya. Jika tidak (artinya yang dituduh tidak demikian) maka kata itu kembali pada yang mengucapkan (yang menuduh)”.Walau memang tidak ada terminologi demokrasi dalam islam namun pada dasarnya sesuai dengan syariat Islam melalui perangkat syura (permusyawaratan) dan bai’at ( kontrak politik) yang mengikat rakyat untuk berkomitmen tunduk dan taat pada pemimpin yang dipilihnya. Kesesuaian antara Islam dengan demokrasi juga terlihat ketika Islam mengutuk dan mengecam para diktator; sementara di sisi lain mengedepankan pemimpin yang kuat, amanah, kredibel, kapabel serta mampu mengayomi rakyatnya. Islam memerintahkan umatnya untuk mematuhi keputusan mayoritas. Islam juga mengandung ajaran bahwa tangan Allah bersama jama’ah (rakyat banyak). Rasulullah saw bersabda kepada Abu Bakar dan Umar, “Kalau kalian berdua sepakat dalam suatu hal, aku tidak akan menentang pendapat kalian berdua.” Ini menunjukkan bahwa aspirasi dari jumlah orang yang lebih banyak harus didahulukan dari aspirasi segelintir orang, termasuk pendapat Rasulullah sendiri (dalam masalah ijtihadi duniawi).

Tapi bagaimanapun demokrasi itu tidak ada dalam AL Quran. Ini system sekular dan kufur. Demikian kata sebagian orang. Saya hanya tersenyum. Apakah sesuatu yang tidak diatur dalam  AL Quran lantas bukan berasal dari Allah? Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”. (QS al- Kahfi [18]:109). Ilmu Allah itu teramat luas, yang terbagi dua jalur , yaitu Jalur khusus (khasshah), dan  jalur  umum (‘ammah). Jalur khusus adalah ilmu yang diwahyukan dan diajarkan langsung oleh Allah melalui para Rasul dan Nabi, dan ini tertuang dalam bentuk Kitab Suci, seperti Muhammad SAW, Al Quran dan hadith.  Wahyu-wahyu itu merupakan ayat-ayat qauliyah. Jalur umum adalah ilmu yang tidak bersumber dari kitab Suci. Ilmu ini di berikan oleh Allah secara langsung kepada siapa saja ( termasuk non muslim).Pengetahuan ini disebut dengan ayat-ayat kauniyah. Kemanapun wajah dihadapkan Ayat ayat Allah terbentang untuk dipahami bagi mereka yang berpikir. Setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda tergantung dari effort yang dilakukan untuk menggali ilmu Allah yang satu ini. Katakanlah seperti perkembangan ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu sosial, Ilmu ekonomi, Kebudayaan, Ilmu Tata negara,  yang masing masing dari waktu kewaktu terus berkembang menjadi lebih baik dari teori sebelumnya. Ilmu Allah yang didapatkan dengan jalur umum ini merupakan kebenaran empiris yang perlu di kaji dahulu sebelumnya untuk mendapatkan kebenaran yang tidak bertentangan dengan Al Quran. Bila tidak bertentang dengan AL Quran dan hadith maka itu sebagai penguat iman. Tapi kalau bertentangan maka cukuplah itu sebagai pengetahuan. 

Khasanah islam bersumber dari ilmu khasshah dan ‘ammah. Dengan demikian seharusnya umat islam harus berpikir luas. Islam itu satu dan ilmu Allah termaha luas untuk kita bijak menerima perkembangan zaman. Makanya ketika naik pesawat udara , saya tidak mengagumi manusia yang menciptakan pesawat itu tapi mengagumi Allah. Menggunakan computer yang canggih ini, saya mengucapkan Subhanallah, bukan memuji Bill Gate yang menciptakan windows system. Ketika mendapat uang ,saya tidak memuji uang atau boss  tapi memuji Allah yang memberi rezeki.Ketika mendapatkan istri yang sholeha , saya tidak memuji istri setinggi bintang dilangit tapi memuji Allah yang menjaga istri saya tetap istiqamah. Ketika menerima demokrasi dan masuk dalam bilik suara, saya tidak memuji Plato sebagai pencetus system demokrasi yang dikenal dengan trias politica tapi memuji Allah. Kita diberi kebebasan untuk memilih kepemimpinan dalam system demokrasi. Baik buruk, tergantung pilihan kita , itulah demokrasi,karena ia hanyalah wadah bukan tujuan. Karenanya saya memilih orang dan partai karena Allah. Kalau demokrasi menghasilkan pemimpin yang amanah maka saya tidak akan memuji pemimpin itu tapi Allah.Kalau demokrasi  menghasilkan pemimpin yang brengsek, saya tidak akan menghujatnya kecuali berserah diri kepada Allah dan bersabar tanpa mengurangi ibadah dan amaliah...

Sunday, April 13, 2014

Pancasila dan UUD 45 ?

Dulu tahun 80an setiap mahasiswa baru wajib mengikuti pencerahan tentang P4 ( Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila). Namun saya dengan cara saya bisa menghindar dari pencerahan itu. Ketika di Masjid saya bertemu dengan seseorang yang nampak seusai sholat maghrib dia mengaji sampai datangnya sholat Isya. Yang membuat saya tertarik dengan seseorang itu adalah dia mengaji tanpa membaca Al Quran.Itu artinya dia hafal Al Quran.Ada rasa kagum kepada seseorang itu.Seusai sholat isya saya memberanikan diri untuk menegurnya dan berharap bisa berdialogh dengannya.  Benarlah,  dia sangat ramah ketika saya tegur. Saya berbicara tentang kegundahan saya dimana pemerintah memaksakan agar semua orang berkiblat kepada Pancasila. Padahal islam sudah punya pedoman yang lengkap yaitu AL Quran dan hadith. Apa lagi? Dia nampak tersenyum mendengar keyakinan saya. Menurutnya Pancasila adalah alat komunikasi tentang isi Al Quran dan hadith kepada masyarakat Indonesia. Didalam Pancasila ada kalimat Adab, Hikmah, Musyawarah. Ini semua terminologi Al Quran. Tapi mengapa harus menggunakan pancasila? Harap maklum bahwa hampir semua penduduk Indonesia yang beragama karena faktor keturunan dan budaya. Bagaimanapun Al Quran dan hadith itu datang dari luar Indonesia, dan untuk menyampaikannya kepada orang indonesia tentulah harus menggunakan budaya Indonesia sehingga mudah dipahami. Bila sudah dipahami tentu tidak kesulitan untuk dijalankan.Jadi ini hanya  educative method 

Pancasila adalah hasil tafakkur yang panjang dari para pendiri negara yang seumur hidupnya diwakafkan untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sebagai falsafah negara maka Pancasila itu adalah platform yang bukan satu kesatuan tapi satu mempersatukan yang lain. Jadi urutan pancasila harus runut tidak bisa dibalik balik.  Perhatikanlah bahwa Pancasila itu pengakuan prinsip aqidah Islam bahwa segala sesuatu haruslah diawali karena Allah. Sila pertama adalah Ketuhan Yang Maha Esa. Sila yang lain dalam pancasila tidak ada tanpa ada sila pertama. Pembahasan kepada sila yang lain harus didasarkan kepada sila yang pertama. Ini Platform nya. Bagaimana manusia memperlakukan Tauhid atau Ketuhanan Yang Maha Esa itu? Pada sila kedua, kemanusiaan didefinisikan sesuai dengan Al Quran yaitu yang adil dan beradab. Adab adalah kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti, menempatkan sesuatu pada tempatnya, keadilan dan lain-lain. Adab juga dapat berarti mendisiplinkan jiwa dan fikiran. Adil dan beradab adalah akhlak mulia dan ujud nyata ketaqwaan kepada Allah."Sesungguhnya Allah memerintahkan berlaku adil dan berbuat ihsan dan memberi kepada keluarga yang dekat  dan melarang dari yang keji, dan yang dibenci, dan aniaya. Allah mengingatkan kalian, supaya kalian ingat.” (QS 16:90). Ia lebih tinggi nilainya dibandingkan definisi kemanusiaan konsep HAM dari PBB. Bila definisi tentang kemanusiaan seperti ini maka dijamin semua orang bertauhid  akan bersatu, yang selanjutnya masuk kesila ketiga  persatuan Indonesia.

Bila umat bersatu karena dasarnya aqidah maka kembali ditanya bagaimanakah bentuk tatanan masyarakat yang hendak dibangun? Ternyata para pendiri negara kita kembali mengangkat definisi sesuai dengan Al Quran. Bahwa sila keempat yaitu  kerakyatan yang dipimpin oleh “hikmat”kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan. Siapakah hikmat itu ? Dalam al-Qur’an, kata hikmah, baik dalam bentuk nakirah ataupun ma’rifatnya ada sembilan belas kata. Diantaranya adalah surat al-Baqarah; 129,151, 231, 251, 269, surat Ali Imram; 48, 81,164, surat al Nisa; 54, 113, surat al Qamar; 5, surat al Nahl; 152, surat al Isra’; 39, surat al Ahzab; 34, surat al Zahraf; 63, surat al Jumat; 2, surat al Maidah; 110, surat Lukman; 12, dan surat Shaad; 20. Arti hikmah itu berhubungan dengan adil, ilmu, sabar, kenabian, al-Qur’an, dan Injil. Ungkapan untuk mencegah sesuatu yang utama dengan ilimu yang lebih utama. Al-hakiim, yaitu orang yang cermat dalam segala urusan, atau orang yang bijak, yakni orang yang telah ditempa berbagai pengalaman. Al hakam dan al hakiim, yaitu penguasa dan hakim. tulisannya hakiim, tapi maknanya haakim. Al-hikmah, yaitu objek kebenaran (al haq) yang didapat melalui ilmu dan akal. Al hakiim, juga bermakna orang yang mencegah kerusakan.Al hakamatu, yaitu seseorang yang menghadang kuda. maksudnya ia mencegah kuda agar tidak lari kencang dan ia dapat mengendalikan. Al hukmu, yaitu mencegah kezhaliman. Bayangkanlah, tinggi sekali qualifikasi orang yang disebut pemimpin dalam Pancasila. Dengan qualifikasi seperti inilah maka keadilan sosial bagi seluruh rakyat ( sila ke lima) dapat terjelma sebagai reward dari Allah karena dipimpin oleh orang orang yang hikmah...

Jadi Pancasila adalah falsafah bermasyarakat dan bernegara yang bersumber dari AL Quran, yang disingkat dalam lima pasal dalam bahasa sederhana sebagai unifying factor bagi siapa saja utamanya yang beragama islam dan nyatanya diterima oleh semua golongan. Itulah indahnya islam sebagai rahmat bagi alam semesta. Untuk implemetasi Pancasila dibuatlah UUD 45 namun karena dibuat dengan terburu buru maka semua pendiri negara sepakat bahwa UUD 45 akan diperbaiki dikemudian hari apabila keadaan politik telah stabil, agar sesuai dengan Pancasila. Sampai kini UUD 45 tak pernah sesuai dengan Pancasila. Kalau ada orang yang mengatakan bahwa  Pancasila adalah system kufur itu berarti telah menuduh pendiri negara ini kufur. Ada baiknya kita kembali kepada hadith Nabi dirawikan oleh sahih Bukhari bahwa...sesungguhnya Islam itu datang dalam keadaan asing dan nanti akan kembali asing. Para sahabat bertanya : Wahai RasuluLlah siapakah orang-orang asing itu? Nabi menjawab :Mereka adalah orang-orang yang berbuat kebaikan dikala orang-orang berbuat kerusakan, tidak berbantah-bantahan dalam agama Allah dan tidak mengkafirkan salah seorang di antara ahli Tauhid dengan sebab dosa yang telah dia lakukan. Barangsiapa mengatakan kepada saudaranya dengan Wahai Kafir, maka kekafiran itu kembali kepada salah satunya" Saya berharap dan berdoa semoga disuatu saat akan hadir masanya UUD45 diperbaiki sesuai dengan Pancasila agar agama bisa menjadi comprehensive commitment' dan 'driving integrating motive', yang mengatur seluruh hidup seseorang dalam bermasyarakat dan bernegara demi lahirnya komunitas yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. 

Sunday, April 06, 2014

Islam berbeda...

Bangsa China adalah bangsa yang dikondisikan secara politik untuk tidak mengenal Tuhan. Program pemisahan antara negara dan agama, telah membuat agama tidak lagi sebagai alat propaganda untuk kebaikan, kebenaran dan keadilan.Semua program adalah milik partai dan hanya partai yang boleh dipercaya. Bacalah Buku Merah Mao maka semua penuh dengan ajakan dan semangat untuk bekerja keras, jujur, sopan santun, mengabdi, ikhlas dan pantang menyerah untuk kebaikan, dll.  Walau secara politik rakyat China dikungkung dengan ketat sesuai dengan agenda partai namun  Partai mampu mendelivery kemakmuran kepada rakyatnya. Walau tidak semua menikmati kemakmuran namun by design negara menuju kepada kemakmuran dan prosesnya nyata nampak dan dirasakan oleh seluruh rakyat dan disaksikan oleh seluruh dunia. Padahal China tidak mengenal Tuhan tapi mengapa mereka bisa berbuat dengan bahasa Tuhan? Seorang  teman pernah berkata kepada saya sambil tersenyum bahwa walau bangsa china tidak menjadikan Agama sebagai dasar negara namun mereka juga adalah makhluk bernama manusia. Mereka juga ada karena Allah yang menciptakan. Dan ingat bahwa manusia itu diciptakan Allah dengan sangat sempurna. Jadi jangan kaget kalau China bisa berbuat seperti itu. Walau secara formal pejabat China tidak mengakui Agama namun ketika mereka merancang aturan, menerapkan program pembangunan dll, mereka bersandar kepada Kebudayaan. Setiap bangsa didunia punya kebudayaan sesuai dengan geographisnya masing masing. Ayat ayat Allah tersebar di alam semesta ini dan dari situlah manusia belajar membangun kebudayaan agar kehidupan menjadi tertip dan damai. 

Di China dikenal dengan Tao. Didalam Tao itu terdapat etika,moral yang bersandar kepada norma. Moral senantiasa mengacu kepada baik buruknya perbuatan. Norma moral dijadikan sebagai tolok ukur untuk menetapkan betul salahnya sikap dan tindakan manusia. Nah, Kalau etika lebih bersifat teori sementara moral lebih bersifata praktis. Contoh , moral menyatakan ukuran , etika menjelaskan ukuran itu . Bila etika bersifat universal sementara moral bersifat lokal ( budaya ). Etika di AS belum tentu sama dengan moral di Indonesia. Dibelakang moral, ada norma yang menjadi dasar berbuat. Norma itu menyangkut aturan , pedoman yang bersifat normative. Dengan norma inilah China membangun peradapan agar masyarakatnya dapat tertib dan sejahtera. Apakah ini sudah benar? Menurut saya itu benar namun tidak sempurnaKarena China tidak berlandaskan agama tapi hanya berlandaskan kepada kebudayaan sebagai makhluk fitrah maka jelas perbuatannya berangkat dari kepentingan nafsu.Para pemimpin berusaha menjaga pertumbuhan ekonomi dan memacu pertumbuhan ekonomi karena takut kekuasaan partai akan hancur. Mengapa pemerintah China melarang korupsi, prostitusi karena takut moral kader partai hancur dihadapan rakyat dan membuat rakyat marah. Singkatnya apapun yang dilakukan pemerintah China tak lain untuk kepentingan partai, bukan karena kepentingan Allah. Liatlah bagaimana propaganda pemerintah ketika dalam setiap upacara dan parade. Selalu menampilkan kemegahan dan sesembahan kepada partai. Mereka cenderung membangun ilusi yang seperti Amerika Serikat lakukan, yang hanya masalah waktu akan meledak jadi masalah sosial dan derita. 

Tapi bagaimana dengan negara yang mayoritas beragama  islam, dan bahkan ada negara yang telah mempunyai syariah islam tapi tetap saja tidak islami. Daftar negara terkorup didunia didominasi oleh Negara yang mayoritas beragama Islam,  bahkan seperti di Aceh yang menerapkan syariah Islam, justru menempati urutan kedua sebagai daerah terkorup diIndonesia. Pelacuran dan kemaksiatan terus berkembang tanpa bisa menghilangkan. Mengapa ? kata teman saya dengan tangkas. Saya katakan bahwa mereka belum berislam. Mereka hanya menggunakan islam sebagai simbol untuk kepentingan golongan dan politik. Makanya hasilnya pasti korup. Inti dari ajaran islam itu adalah Akhlak.  ‘Akhlak’ dan ‘khaliq’ (pencipta) memiliki akar yang sama yakni ‘khalaqa’. Allah berfirman, “Tidaklah Aku menciptakan (khalaqtu) jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat 56). Al-Khaliq merupakan asma Allah (nama Allah) yang mulia. Allah juga memiliki nama al-Salam, yang ternyata juga satu derivasi dengan kata al-Islam. Hal ini menandakan bahwa akhlak dalam Islam itu terkait erat dengan teologi. Seorang Muslim mengamalkan akhlak bukan karena dorongan duniawi, tapi semata berdasarkan perintah Allah Swt yang Maha Pencipta (al-Khaliq).Sejalan dengan itu, dalam pendidikan etika, Islam memiliki konsep adab. Pendidikan Islam yang tepat itu adalah pendidikan ta’dib. ‘Ta’dib’, dan ‘adab’ berasal dari kata ‘adaba’.Adab memiliki arti; kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti, menempatkan sesuatu pada tempatnya, keadilan dan lain-lain. Adab juga dapat berarti mendisiplinkan jiwa dan fikiran. 

Rasulullah SAW  bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR. Bukhari). Nabi Muhammad Saw datang membawa ajaran agama Islam dengan satu misi yaitu misi menyempurnakan Akhlak melalui menyempurnakan ajaran para Nabi sebelumnya. Bahwa al-Qur’an merupakan pengoreksi terhadap ajaran Kitab-Kitab Suci sebelum Nabi Muhammad Saw. Agama Islam merupakan agama fitrah. Karena itulah, akhlak Nabi Muhammad Saw disebut akhlak al-Qur’an. Maka, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud akhlak itu adalah agama Islam itu sendiri. Dan praktik akhlak tidak boleh keluar dari jalur rambu-rambu Islam. Bahwasannya agama Islam itu agama yang berbudi. Sedang berakhlak itu adalah melaksanakan syariat yang ditetapkan dalam agama Islam. Tidak boleh disebut berakhlak jika bertentangan dengan syariat Islam. Syariat dan akhlak merupakan satu-kesatuan yang tak terpisah. Syariat itu adalah melakukan segala sesuatu hanya karena niat untuk beribadah kepada Allah. Setiap perbuatan nilainya tergantung dari niat. Bila niat karena Allah maka itulah nilai pahala disisi Allah walau hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Jadi bila peradaban bangsa dibangun dengan akhlak islam maka bukannya hanya kemakmuran yang dicapai tapi juga kesejahteraan. Negara sekular berkerja keras untuk kemakmuran dan itu berdiri diatas fondasi yang rapuh, yang kapanpun bisa rubuh oleh situasi dan kondisi. Sejarah telah mencatatnya dengan baik soal itu.

Suatu masyarakat dan bangsa akan disebut sebagai masyarakat dan bangsa yang maju manakala memiliki peradaban yang tinggi atas dasar akhlak yang mulia, meskipun dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi masih sangat sederhana. Sedangkan pada masyarakat dan bangsa yang meskipun kehidupannya dijalani dengan teknologi yang modern dan canggih, tapi tidak memiliki peradaban atas dasar  akhlak yang mulia, maka masyarakat dan bangsa itu disebut sebagai masyarakat dan bangsa yang terbelakang dan tidak menggapai kemajuan.Kalaupun ada kemajuan , itu hanyalah ilusi. Jadi bila Akhlak baik maka semua akan menjadi baik termasuk kehidupan sosial , politik, budaya. Gerakan perjuangan mendirikan negara islam(khilafah islam) haruslah menjadi gerakan dakwah untuk meninggikan Akhlak. Bila akhlak umat telah baik maka syariah islam akan tegak dengan sendirinya. Pemimpin amanah berkahlak Al Quran akan datang dengan sendirinya. Namun bila akhlak buruk maka apapun upaya untuk menegakkan syariah hanyalah utopia, dan bila terlaksana ia akan menjadi lembaga korup. 

Monday, March 31, 2014

PDIP dan Jokowi...

Dimanapun , bahkan di Amerika, di Eropa, kampanye menjelang PEMILU sangat menentukan menang kalah. Sukses partai tergantung dengan strategy pemenangan pemilu, yang didalamnya ada taktik kampanye. Bersyukurlah Partai seperti Golkar yang salah satu anggota DPP nya adalah Rizal Mallarangeng yang dikenal sebagai orang yang ahli  dibidang kampanye politik dan punya track record mengantarkan SBY menjadi presiden dua periode. Disamping itu sang Ketum mempunyai Media massa sendiri yaitu Tvone sehingga tidak sulit untuk melancarkan program kampanye baik langsung maupun tidak langsung.Begitupula dengan Hanura yang didukung oleh Haritanoe yang menguasai berbagai media TV dibawah bendera MNC group. Juga tak beda dengan Nasdem yang dikomandani oleh Surya Paloh sang pemilik Metro TV. PD lebih mengandalkan kepada pamor seorang SBY dengan dukungan dari infrastruktur kekuasaan sebagai incumbent. Sementara bagi partai lain seperti yang tidak punya media massa harus putar otak untuk bisa bersaing , seperti PKB yang memanfaatkan Rhoma Irama sebagai juru kampanye dan sekaligus capres. PPP dan PBB , PAN lebih mengandalkan kekuatan patron agama untuk meraih suara. PKS dan PDIP mengandalkan kepada kekuatan kader diakar rumput untuk meraih suara terbanyak. Maklum kedua partai ini adalah partai kader dan partai idiologi. Audience mereka adalah juga kader partai mereka sendiri. Tentu pendekatannya kepada calon pemilih berbeda dengan partai lainnya.

Tapi yang menarik dalam Pemilu kali ini adalah tidak nampak perseteruan keras dipermukaan antar partai kecuali semua satu suara bagaimana menjatuhkan pamor Jokowi sebagai Capres. Padahal Jokowi belum resmi sebagai Capres karena memang belum masuk phase Pemilu Presiden. Saat sekarang Jokowi hanya dideklarasikan oleh PDIP sebagai Capres dan penentuannya tergantung dari hasil Pileg  bulan April nanti. Apabila PDIP punya suara diatas ambang batas untuk mencalonkan Presiden maka Jokowi akan resmi sebagai Capres tapi kalau tidak maka akan ada koalisi dengan partai lain dan belum tentu Jokowi akan ditempatkan sebagai Capres. Mungkin karena hasil survey sebelumnya menempatkan Jokowi sebagai candidate presiden tertinggi elektabilitasnya dibandingkan kandidat lainnya maka segala cara dipakai untuk menjatuhkan citra jokowi termasuk juga menjatuhkan citra PDIP. Informasi yang beredar selama ini tentang PDIP adalah 1.Melegalkan outsorucing sebagaimana UU No. 13 tahun 2003. 2.Menggelar operasi militer di Aceh karena Aceh  menuntut ditegakkannya UU syariah. 3.Merilis UU terorisme. 4. Membebaskan obligator BLBI. 5.Mengobral Asset dan BUMN termasuk penjualan tanker pertamina.  Sehubungan dengan Jokowi semua sepakatat mengatakan bahwa Jokowi adalah Capres boneka dari Megawati, Jokowi pembohong karena inkar janji dalam Kampanye Cagub bahwa dia akan bertahan sampai usai masa jabatannya sebagai Gubernur.

Saya tersenyum membaca informasi tersebut. Mungkin orang awam mudah dipengaruhi akan informasi itu tapi bagi orang agak terdidik baik sangat mudah mengetahui berita itu bohong dan sengaja dihembuskan untuk tujuan politik yang tidak mendidik. Ketahuilah bahwa : 1. Outsourcing itu berkaitan dengan Revisi UU No.13/2003 atas adanya Inpres No. 3 Tahun 2006 tentang paket Kebijakan Iklim Investasi. Jadi rezim SBY yang mengadakan system outsourcing, bukan PDIP. 2). Dizaman Megawati UU No 18 tahun 2001 tentang Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan syariat Islam untuk Ace disyahkan, termasuk UU RKK.  Operasi Militer dilakukan bersifat terbatas atas usulan ketua MPR Amin Rais. 3.UU Mengenai Terorisme adalah kelanjutan dari Amandemen UUD 45 yang dirancang oleh DPR/MPR yang ketika itu dikuasai oleh Poros Tengah dan Golkar. 4. Pembebasan Obigator BLBI berkaitan dengan MSA ( master settlement Agreement) dan bagian dari skema penyelesaikan krisis 1998 atas tekanan dari DPR yang dikuasai oleh Poros Tengah dan Golkar. 5. Penjualan BUMN/Asset mengacu kepada UU APBN dimana tidak boleh ada tambahan hutang baru dan karenanya dimungkinkan menjual BUMN yang tingkat PSO nya dibawah 50% dan mengurangi subsidi. Tapi lawannya menjadikan issue pengurangan subsidi dan penjualan asset sebagai cara menjatuhkan citra PDIP sebagai  Partai wong cilik dan nasionalisme. Megawati dan PDIP sadar akan hal itu namun sebagai negarawan dia harus mengambil resiko untuk kepentingan jangka panjang. Terbukti setelah dia , SBY bisa bekerja dengan tenang untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan atas dasar UU RKK, rekonsialiasi Aceh dapat dilaksanakan.

Bagaimana dengan hujatan terhadap Jokowi bahwa dia ingkar janji dengan rakyat Jakarta? Sehingga terkesan kutu loncat dan haus kekuasaan. Untuk dimaklumi bahwa masalah jakarta berbeda dengan daerah lainnya.Jakarta ini sebagian besar kebijakan pembangunannya ada pada Pemerintah Pusat. Sebisanya Jokowi berusaha untuk melobi Pemerintah Pusat untuk memperbaiki hubungan birokrasi antara Pemrov dan Pusat agar Jakarta lebih efektif dan efisien dikelola sesuai program Jakarta baru,  tapi ternyata tidak mudah. Apalagi kekuatan PDIP di DPRD DKI tidak significant, belum lagi egoisme sektoral di Kabinet yang diwarnai oleh kepentingan politik partai dibalik Menteri maka semakin menyulitkan untuk adanya perubahan system. Seorang teman pernah bertanya kepada Jokowi prihal niatnya menjadi Presiden dalam kaitannya dengan janjinya dalam kampanye Pilkada. Menurutnya yang harus diketahui bahwa menepati janji satu hal namun memenuhi janji lain hal. Jokowi bisa saja menepati janji 5 tahun sebagai Gubernur tapi dia pasti tidak bisa memenuhi janjinya sesuai program Jakarta baru karena dijegal oleh hubungan birokrasi dengan Pemerintah Pusat.  Salah satu tekadnya menjadi President adalah dalam rangka memenuhi janjinya untuk menjadikan program Jakarta Baru berhasil sehingga Jakarta bisa menjadi icon bagaimana negara  dikelola dengan cara modern dan manusiawi.

PDIP itu awalnya merupakan fusi tiga partai yaitu Parkindo, Murba dan PNI. Tahun 2004, Parkindo pindah ke Partai Demokrat dan sangat berperan menggembosi suara PDIP dari kalangan umat kristiani. Kekuatan Murba di PDIP sangat sedikit bahkan konon katanya tahun 1996 semua sudah dihabisi oleh Laksus Kodam V Jaya sebagai kelanjutan dari peristiwa 27 Juli. Saya bukan kader PDIP dan juga bukan pemilih PDIP. Saya tetap menjadikan PKS sebagai pilihan saya. Mengapa saya memilih PKS itu tidak perlu dijelaskan. Namun bagaimanapun saya tidak mau kehilangan prinsip untuk mengatakan yang benar itu benar, dan yang salah itu salah.  Karena bagaimanapun di PDIP itu sebagian besar elite nya beragama Islam dan sesama muslim kita bersaudara dan wajib bagi kita untuk membelanya.Yang kini tersisa di PDIP adalah PNI atau Marhaen dengan idiologi pembela rakyat tertindas. Qur’an jelas menerangkan bahwa Allah tidak main-main dalam membela kaum Mustad’afin, karena sebutan pendusta Agama dalam surat Al Ma’un merupakan pernyataan yang keras, bahkan ditambah celakalah orang yang Sholat dan enggan memberikan bantuan orang miskin. Ingat bahwa di Surat Al Ma’un tersebut tidak sebatas pada pelaku individu tetapi juga pada tingkatan negara, karena kebijakan pemerintah yang pada akhirnya lalai terhadap kaum minoritas dan juga masyarakat miskin juga tidak jauh berbeda dengan seorang pendusta agama. Pada akhirnya seseorang yang juga hanya berdiam diri terhadap kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat miskin dan cenderung membiarkan adalah termasuk juga sebagai pendusta agama.

Sunday, March 23, 2014

Siapakah Jokowi?

Dulu tahun 80an saya terlibat dalam kelompok diskusi politik. Ini tidak dilakukan di kampus tapi dilakukan diperpustakaan Idayu jalan Kwini, Kwitang, Jakarta Pusat. Diskusi itu diadakan di pojok gedung Stovia secara sembunyi sembunyi tanpa sepengetahuan dari Pengurus Perpustakaan. Mengapa harus sembunyi sembunyi? Karena yang kami diskusikan itu berkaitan dengan paham marhaen dan ini terlarang oleh rezim Soeharto. Pada setiap acara kelompok diskusi , kami mendapatkan pencerahan dari mentor kami tentang Marhaen yang berjuang untuk kaum tertindas. Kami juga diajarkan berdebat secara santun oleh mentor kami. Ditanamkan makna mandiri itu apa. Prinsip mereka bahwa kita tidak bisa membuat rakyat mandiri bila kita sendiri tidak mandiri. Umummya teman teman aktif dalam kelompok diskusi adalah mahasiswa dari berbagai universitas yang berasal dari keluarga miskin. Mereka umunya cerdas. Hampir semua kami fasih berhasa inggeris karena dalam berbagai diskusi kami kadang menggunakan bahasa inggeris. Saya ikut dalam kelompok diskusi bukanlah karena saya pengikut Marhaen atau pencinta ajaran Soekarno. Keikutan saya lebih karena dorongan rasa ingin tahu sebagai anak muda. Hampir dua tahun saya terlibat aktif dalam kelompok diskusi. Hampir semua buku tentang Marxisme telah saya baca. Semua tulisan Soekarno dan Tan Malaka juga saya baca. Akhirnya saya putuskan keluar dari kelompok diskusi dengan membawa kenangan tersendiri tentang teman teman yang sangat bersemangat memperjuangkan Marhaen.

Untuk diketahui bahwa Marhaenisme adalah ajaran Soekarno tentang  Sosio Nasionalisme dan Sosio Demokrasi. Nama Marhaen sendiri diambil dari nama seorang buruh tani miskin di Jawa Barat. Bagaimanapun munculnya marhaenisme ini karena Soekarno terinspirasi dari buku Karl Marx namun tidak sepenuhnya Soekarno setuju dengan teori Karl Marx. Bagi Soekarno yang diperjuangkan bukan hanya kaum proletar atau buruh tapi siapa saja yang tertindas dan miskin ( kaum dhu’afaa). Makanya cakupan  Marhaen lebih luas dibandingkan dengan komunisme. Walau Marhaen, Komunis dan Islam berbeda barisan namun tetap seiring sejalan, sama sama anti kapitalisme, impelialisme, neoliberalisme, neokolonialime. Makanya tidak sulit bagi Soekarno untuk mempersatukan Komunisme dan PNI ( partainya kaum Marhaen) dan islam dalam satu barisan yang dikenal dengan istilah Nasakom. Cara cara berjuang Marhaen untuk mencapai tujuan politiknya indentik dengan yang dilakukan oleh Komunisme yaitu melalui revolusi. Jadi menurut saya  Soekarno tidak menggunakan Mark sebagai dogma tapi menjadikan komunisme Marx sebagai metode mencapai tujuannya. Yang membuat saya keluar dari kelompok diskusi dengan teman teman Marhaen adalah  rasa benci mereka kepada kaum kapitalisme itu sangat luar biasa. Kehebatan para mentor mencuci otak anak anak muda untuk menjadi militan membela cita cita marhaenisme, memang sangat luar biasa.  Berkat didikan agama dan pemahaman Tauhid dari kedua orang tua ,saya bisa menilai bahwa ada satu kekurangan dari marhaenisme yaitu bahwa mereka menanamkan kebencian kepada kaum kapitalis.Itu saya tidak suka.

Partai kaum Marhaen adalah PNI atau Nasionalis. PDIP bukanlah partai kaum Marhaen namun saya tahu PDI digunakan oleh kaum Marhaen ketika Megawati memimpin PDI tahun 1993 untuk melawan rezim status quo Soeharto bersama Golkar. Namun  tahun 1996 tanggal  27 juli terjadi penyerbuan kantor PDI di Jl Diponegoro 58 yang dilakukan oleh massa tidak dikenal. Banyak aktifis Marhaen yang militan mati dalam  penyerbuan itu. Setelah itu terjadi operasi penangkapan oleh intelligent kepada aktifis marhaen. Ada juga  yang diculik oleh Kopassus. Belakangan saya tahu beberapa teman diskusi saya dulu termasuk yang ditangkap dan diculik. Sejak itu kaum pergerakan Marhaen menghilang. Mereka bahkan tidak ikut dalam pergolakan 1998 menjatuhkan rezim Soeharto untuk melahirkan rezim reformasi. Namun setelah reformasi angin kebebasan memungkinkan mereka mendirikan partai. Berdirilah PNI Marhaen namun kalah dalam Pemilu. Ini dikarenakan sebagian besar kekuatan akar rumput Marhaen lebih "nyaman" bersama Megawati ( PDIP) daripada mendukung partainya sendiri. Teman saya yang juga aktifis PDIP mengatakan kepada saya bahwa bagaimanapun PDIP bukalah rumah kaum Marhaen. Mereka ibarat  orang indekos di PDIP. Itu sebabnya tidak banyak orang marhaen yang duduk di DPP PDIP dan karenanya mereka tidak masuk kelompok yang berpengaruh di PDIP. Tapi walaupun mereka bukan elite PDIP namun mereka diterima rakyat untuk memimpin daerah seperti Jokowidodo dan Tri Rismaharini dll. Merekalah anak muda marhaen militan tahun 80an yang kini bisa membuktikan apa itu marhaenisme lewat kepemimpinan mereka yang merakyat

Ketika Jokowi resmi menjadi Capres dari PDIP maka sejak itu pula serangan dari lawan politiknya tiada henti. Jokowi dituduh President Boneka, Jokowi syiah, Jokowi antek Yahudi dan Konglomerat Hitam dan masih banyak lagi. Teman saya mengkawatirkan Jokowi akan tersingkir dan jatuh dengan tekanan yang begitu besar. Saya hanya tersenyum.  Orang lupa bahwa Jokowi itu adalah kader Marhaen, bukan kader PDIP yang pragmatis. Dia tumbuh dari suasana sulit selama 32 tahun dibawah ancaman Soeharto. Dia terbiasa menghadapi ancaman dalam bentuk apapun dan memang dia dilatih untuk siap berkorban kapanpun demi cita cita marhaen. Dengan majunya Jokowi sebagai capres maka hidden group dari kaum Marhaen akan bergerak efektif dan sistematis di akar rumput. Yakinlah bukannya Megawati yang akan mengendalikan Jokowi tapi Jokowi yang akan mengendalikan Megawati dan bila Jokowi terpilih sebagai presiden dan  PDIP unggul di PEMILU maka hanya masalah waktu akan ada restruktur PDIP untuk menempatkan kader Marhaen dalam jajaran elite PDIP. Ketika itu terjadi maka orientasi kekuasaan adalah membela kaum tertindas yang sejak Indonesia merdeka diabaikan. Ditangan kaum marhaen,  membela wong cilik bukan retorika tapi ruh perjuangan. Kalau mereka dekat kepada rakyat miskin, petarung hebat membela hak kaum miskin, rendah hati,  bukanlah pencitraan tapi  dokrin marhaen memang begitu...

Andaikan Jokowi terpilih sebagai Presiden dan menempatkan PDIP sebagai pemenang PEMILU maka benarlah kata pengamat politik bahwa kemenangan itu karena keterlibatan Tuhan didalamnya. Ada invisible hand dari Yang Maha Pengatur. Mengapa ? Allah akan mengangkat kaum dhu’afa sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT dalam surat Al-Qoshash ayat 6, “Dan kami (Allah) akan menolong kaum dhu’afaa di muka bumi dan menjadikan mereka pemimpin dan orang-orang yang akan mewarisi (bumi).” Nabi pun bersabda, “Sesungguhnya kemenanganmu adalah bersama-sama dengan kaum dhu’afaa.”...Wallahualam.

Wednesday, March 19, 2014

Kekuatan Cinta...

Sejak tahun 1949 hingga tahun 1980an, Taiwan dikendalikan oleh pemerintahan yang diktator di bawah satu partai, yakni Partai Nasionalis China atau Partai Nasionalis Kuomintang (KMT) sebagai partai berkuasa. Partai ini dipimpin oleh Chiang Kai-shek hingga meninggal 1975. Ia diganti oleh putranya, Chiang Ching-kuo. Namun disisi lain ada gerakan kaum muda terpelajar untuk menolong rakyat tertindas dari kekuasaan otoriter Partai.  Gerakan ini tidak mendapat resitensi dari Penguasa karena mereka mengkampanyekan program cinta sesuai ajaran Budha. Ya namanya program cinta tentu tidak ada menyalahkan orang lain apalagi menghujat pemerintah. Terkesan mereka mendukung partai penguasa. Mereka mengajarkan rakyat untuk memaafkan penguasa. Mereka mendidik rakyat kecil untuk sekecil mungkin berharap dan tergantung dengan pemerintah.  Caranya , mereka meng advokasi rakyat membuat Garakan Koperasi agar diizinkan pemerintah . Lambat namun pasti gerakan Koperasi tumbuh pesat dan rakyat kecil yang sebagian besar petani dan nelayan mendapatkan kemakmuran dari gerakan ini.

Tahun 1984 Chiang menunjuk Lee Teng-hui sebagai wakil presiden, yang pada akhirnya menjadi pengganti Chiang Ching-kuo sebagai presiden pada 1988. Terbukanya katup kebebasan berpolitik memberi ruang bagi munculnya kekuatan progresif.Pada  1986 gerakan kaum muda dengan program cinta itu mendirikan  Democratic Progressive Party (DPP) dan menjadi partai oposisi pertama di Taiwan yang berhadapan dengan partai berkuasa Kuomintang. Tapi dengan UU Taiwan hampir tidak mungkin  memberikan kesempatan Partai lain bisa ikut Pemilu. Kalaupun ikut Pemilu pasti kalah. Karena aturan mainnya harus memenangkan Partai Penguasa. Bagi kaum muda , diberi legitimasi mendirikan Partai sudah berkah luar biasa. Mereka tidak ingin ribut menuntut hak sama dengan partai penguasa. Sementera itu mereka terus bergerak dengan program cinta membina Rakyat untuk menjadi gerakan Koperasi berkelas dunia.Mungkin Taiwan adalah gerakan  Koperasi yang paling berhasil dan paling kuat didunia. Tahun 1990an Taiwan telah menjelma menjadi Negara Industry yang besar bukan karena konglomerasi tapi UKM yang tangguh melalui gerakan koperasi.

Tahun 2000, ketika Pemilu digelar. Seluruh rakyat Taiwan memilih melakukan liburan massal keluar kota atau keluar negeri. Mereka tidak mengatakan mereka GOLPUT.Tidak.Mereka hanya inginkan waktu libur yang diberikan pemerintah untuk pemilu lebih baik mereka gunakan untuk liburan bersama keluarga. Mereka tetap menyatakan setia kepada partai penguasa walau mereka tidak memilih. Ketika itu Mahkamah Agung PBB di Denhag menegaskan bahwa apabila pemilih tidak lebih 10% maka  Pemilu Taiwan tidak  legitimate. Akibatnya karena budaya malu China yang begitu tinggi akhirnya Partai Kuomintang ( KMT) merubah UU Pemilu yang adil. Sehingga memungkinkan Democratic Progressive Party (DPP) bisa ikut pemilu untuk bertarung secara fair. Dengan itu rakyat menyatakan akan berpartisipasi dalam pemilu.  DPP memenangi Pemilu untuk pertama kali pada 18 Maret 2000, dengan calonnya Chen Shui-bian. Kemenangan ini mencerminkan satu momen berakhirnya dominasi kekuasaan satu partai (KMT) selama 50 tahun. Ini juga bukti kuat keinginan rakyat atas satu perubahan sistem politik yang tidak lagi otoriter di bawah  satu partai saja. Kepercayaan rakyat kepada DPP bukanlah kepercayaan mereka kepada lambang Partai dengan sejuta jargon tapi karena orang orang DPP memang akrab lahir batin dengan rakyat.Mereka selalu hadir ditengah rakyat sebagai mentor untuk kemandirian disegala bidang. Gaya hidup mereka sederhana dan selalu menyebut diri mereka pelayan Tuhan.

Kemenangan ini bukanlah kemenangan mudah. Kemenangan ini didapat sesuai ajaran budha, menang tanpa peperangan. Menghadapi kezoliman dengan cinta.  Karena kekuatan sejati di dunia ini adalah Cinta. Karena Cinta adalah bahasa Tuhan dan produk surga. Yang meragukan kekuatan cinta untuk menang adalah orang yang ragu akan Tuhan. Tapi setelah DPP berkuasa di Taiwan, selama 10 tahun DPP gagal melaksanakan janjinya. Justru para elite partai tergoda dengan kemewahan hidup sebagai penguasa dan melupakan jasa para kadernya yang berjuang militan diakar rumput.Sementara Partai KMT berhasil melakukan konsolidasi dan perbaikan system organisasi Partai secara meyeluruh agar lebih dekat kepada rakyat. Tahun 2008 , KTM berhasil menang dalam PEMILU dengan perolehan suara mayoritas atau  70%. Sampai kini KMT berkuasa dan tidak ingin mengulangi kesalahan masa lalunya. Program rekrutmenl kader lebih mengutamakan moral dan aklhak dan para kader harus digaris depan membrantas Korupsi dan keteladanan tidak Korup. Ya, disaat semua rakyat telah makmur dan mereka cerdas maka kebohongan politisi tidak laku lagi untuk dijual mendapatkan kekuasaan.

Semoga ini menjadi pelajaran bagi siapa saja bahwa merebut kekuasaan memang tidak mudah namun mempertahankan kekuasaan jauh lebih tidak mudah. Karena cobaanya tidak datang dari lawan tapi dari diri kita sendiri, nafsu kita. Ingar pesan Rasul kepada sahabatnya ketika usai perang Badar , bahwa musuh sebenarnya adalah nafsu kita dan perang melawan nafsu adalah perang akbar sepanjang masa....

Tuesday, March 11, 2014

Perdamaian dan kasih sayang..

Saya punya sahabat di Tiongkok. Menurut saya dia penganut agama Budha yang baik. Saya tanyakan apakah dia mengenal Islam? Dengan tegas dia menjawab bahwa dia mengenal Islam dan mempercayai ajaran yang dibawa oleh Muhammad itu berasal dari Tuhan. Ada juga teman beragama Nasrani. Dia juga pribadi yang baik. Dirumahnya dia menampung beberapa anak yatim piatu yang dia pungut dari jalanan. Saya juga tanyakan apakah dia mengakui keberadaan Muhammad sebagai utusan Allah.Dengan tegas dia mengakui keberadaan Agama  Islam yang berasal dari Allah. Teman saya orang  Yahudi , yang saya kenal sebagai pribadi yang baik, dengan tegas mengakui Islam sebagai Agama yang bersumber dari Allah dan Muhammad sebagai utusan Allah.Semua mereka percaya kepada Tuhan dan hari akhirat. Tapi mengapa mereka tidak memeluk agama islam? Alasannya mereka merasa nyaman dengan keberadaan agama yang sekarang mereka anut. Mereka memegang ajaran agamanya untuk berbuat karna cinta dan kasih sayang. Dengan rendah hati mereka mengakui bisa saja suatu saat mereka akan memeluk agama islam kalau hidayah Tuhan sampai.Memang ada juga banyak orang  beragama Budha,kristen, Yahudi yang dengan tegas tidak mengakui  islam sebagai agama. Bahkan mereka menuduh islam itu agama rekayasa Muhammad. Begitu juga banyak orang Islam tidak mengakui keberadaan agama seperti Budha, Kristen dan Yahudi. Bagi mereka pemeluk agama non muslim akan masuk neraka karena tidak diridhoi Allah hidupnya.  Walau pemeluk agama non muslim hidup mereka makmur namun mereka tidak dirahmati Allah. Demikian pendapat yang sering kita dengar. Sikap inilah yang membuat dunia renta dari perdamaian.

Allah telah dengan tegas berfirman dalam  surat Albaqoroh ayat 62,yang artinya “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”. Teman saya yang tidak bergama  Islam namun mengakui keberadaan Islam dengan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah termasuk orang yang beriman kepada Allah,hari kemudian. Selagi dia melaksanakan amal shaleh maka mereka akan menerima pahala dari Tuhan. Tapi bagi mereka yang tidak beragama Islam namun tidak mengakui keberadaan Nabi Muhammad dan Islam maka dia bukan orang yang termasuk beriman kepada Allah. Bukan orang yang masuk golongan agama samawi seperti yang dimaksud dalam Surat Al Baqarah ayat 62 itu. Mengapa ? Sejatinya agama Yahudi dan Nasrani mempercayai Muhammad lebih dulu sebagai utusan Allah, bahkan sebelum Nabi diangkat sebagai Rasul mereka sudah mengetahui tanda tanda kerasulan Muhammad. Tersebutlah Bahira seorang pendeta atau Rahib yang telah uzur. Dia dikenal luas sebagai rujukan ilmu-ilmu samawi karena ketekunannya mendalami kitab Taurat dan Injil. Ia memilih hidup berdiam diri di sebuah biara di kota Syam. Pada usia Muhammad  12 tahun ,dia sudah melihat tanda tanda kenabian itu pada Muhammad. Itu sesuai informasi yang didapatnya dari kitab injil dan Taurat. Jadi tidak ada alasan bagi orang yahudi atau nasrani menolak berita kehadiran Nabi dan tidak mengakui  kenabian Muhammad. Kalau mereka mengingkari itu artinya mereka mengingkari kitab sucinya sendiri. Maka patut dipertanyakan agama apa yang sedang mereka imani itu. Umat islam wajib mengakui agama yang dibawa oleh Rasul Rasul  yang lain sebagai dasar rukun Iman ( Q.S. Al-Mukmin : 78).

Hamka dalam tafsir Al Azhar mengulas mengenai Firman Allah dalam  surat Albaqarah ayat 62 , bahwa “kesan pertama yang dibawa oleh ayat ini ialah perdamaian dan hidup berdampingan secara damai di antara pemeluk sekalian agama dalam dunia ini. Janganlah hanya semata-mata mengaku Islam, Yahudi atau Nasrani atau Shabi'in, pengakuan yang hanya di lidah dan karena keturunan. Lalu marah kepada orang kalau dituduh kafir, padahal Iman kepada Allah dan Hari Akhirat tidak dipupuk, dan amal shalih yang berfaedah tidak dikerjakan. Kalau pemeluk sekalian agama telah bertindak zahir dan batin di dalam kehidupan menurut syarat-syarat itu tidaklah akan ada silang sengketa di dunia ini tersebab agama. Tidak akan ada fanatik buta, sikap benci dan dendam kepada pemeluk agama yang lain". Ada teladan dari Rasul yang amat baik dalam pergaulan antar agama. Pernah beliau menyembelih binatang ternaknya, lalu disuruhnya lekas-lekas antarkan sebagian daging sembelihannya itu ke rumah tetangganya orang Yahudi. Ada lagi suatu saat datang utusan Najran Nasrani menghadap beliau ke Madinah, Rasul menerima mereka sambil berkata santun "Ya Ahlal Kitab " (Wahai orang-orang yang telah menerima Kitab-kitab Suci).Juga diceritakan Rasul menyuapi makan pengemis buta Yahudi di pasar madinah,sementara pengemis itu selalu menghujat Rasul. Namun tidak menghalangi Rasul untuk beramal-shalih terhadap mereka.

Nabi Ibrahim mengundang lelaki tua makan kerumahnya. Di tengah perjalanan,  Ibrahim as bertanya kepada lelaki tua itu mengenai agama yang dianutnya dan si lelaki tua itupun menjawab bahwa ia seorang yang tidak beragama (atheist). Mendengar hal ini Ibrahim as pun menjadi marah dan membatalkan undangan makannya kepada si lelaki tua. Namun tak lama setelah itu beliau mendengar suara dari atas, ”Wahai Ibrahim, Kami bersabar atasnya selama tujuh puluh tahun meskipun ia tidak beriman (kepada Kami), namun engkau tidak dapat bersabar atasnya meskipun hanya tujuh menit saja?”. Mendengar hal ini Ibrahim as pun sadar, lalu beliau pun segera menyusul lelaki tua itu untuk kembali ke rumahnya untuk makan malam bersamanya. Dalam kehidupan kita sekarang, kadang bila ada orang beragama lain yang begitu baik amalannya kita curigai dengan kefanatikan kita. Yang kadang-kadang saking fanatiknya, maka imannya bertukar dengan cemburu: "Orang yang tidak seagama , yang tidak semahzab ,yang tidak seide dengan kita adalah musuh kita. "Dan ada lagi yang bersikap agresif., menyerang, menghina, dan menyiarkan propaganda bahwa agama /golongan yang lain itu kafir, sesat, bid'ah.Ternyata kita terlalu hebat belajar mengurai dalil dibalik hadith Rasul dan Firman Allah namun kadang kita sangat lupa tentang pribadi Rasul yang lebih mengutamakan perdamaian dan Allah yang maha pengasih lagi penyayang.
Wallahu A'lam Bishawab

Derita rakyat desa...

  YMP Prabowo mengatakan dalam pidato kenegaraannya. “Janganlah kita bangga diterima sebagai anggota G-20 (kelompok negara berpendapatan tin...