Friday, April 07, 2023

Janganlah membenci...

 





Matthew Williams, seorang profesor kriminologi Inggris melakukan penelitian yang panjang tentang hasrat membenci dan kebencian pada individu dan masayarakat. Hasil penelitian itu ditulis dalam bukunya “ Science of Hate “. Fakta, kemampuan untuk membenci sudah terprogram dalam diri kita semua. Kita dilahirkan dengan kebencian dalam DNA kita. Tapi untuk mengarahkan kebencian itu perlu pengetahuan dan informasi. Nah kalau kita bisa mudah mengakses informasi dan belajar untuk membenci, mengapa kita juga tidak belajar untuk mencintai.? 


***

Saya benci diskriminasi dan segala manifestonya, kata Neson Mandela. Saya bertarung sepanjang hidup saya, saya bertarung sekarang dan sampai akhir hayat saya.Mandela dikenal sebagai orang yang menentang politik kulit hitam. Perjuangannya menentang itu dikisahkan dalam buku yang ditulisnya berjudul Walk to Freedom. Tujuannya untuk mengambil simpati warga Afrika Selatan agar terbebas dari belenggu orang kulit putih.


Nelson beberapa kali melakukan sabotase kegiatan pemerintahan karena beranggapan Afrika Selatan terlalu dikuasai orang kulit putih. Warga lokal yang berkulit hitam tidak mendapatkan tempat sama sekali di tanah kelahirannya. Alasan inilah yang membuat Nelson dan banyak teman-temannya berjuang mati-matian. Hal yang dilakukan Nelson membuat pemerintah marah kemudian mempenjarakannya. Mendekam di penjara tak membuatnya berhenti berjuang, ia terus berkoordinasi dengan anggotanya bahkan dibantu orang-orang di dalam penjara. 


Tak lama setelah terpilih sebagai Presiden Afrika Selatan (1994-1999), Nelson Mandela mengajak beberapa pengawalnya untuk keliling kota. Dia singgah di sebuah restoran, dan tidak meminta perlakuan khusus. Dia memesan makanan untuk disantap bersama rombongan. Di meja bagian pojok ada seorang laki-laki yang duduk menunggu pesanannya. Nelson meminta pengawalnya untuk mengajak laki-laki itu bergabung ke meja Nelson. Laki-laki itu pun dipersilakan duduk tepat di samping Nelson.  


Hidangan sudah lengkap, Nelson dan rombongan siap menyantap, termasuk laki-laki yang berada di sampingnya. Namun, laki-laki itu tampak aneh. Wajahnya berkeringat dan tangannya gemetar. Dia tidak sanggup menyantap hidangan yang ada, kecuali hanya sepotong roti dan beberapa tegukan air. Pengawal pun bingung.


“Tampaknya dia sedang sakit, dan sebaiknya segera kami bawa ke rumah sakit”, ujar pengawal kepada Nelson. Nelson diam sampai selesai makan. Pengawal semakin bingung melihat kondisi laki-laki tersebut, hingga dia dipersilakan untuk kembali ke mejanya yang pertama dia pesan.


Kata Nelson kepada pengawal, “Dia tidak sakit. Keringat yang keluar dan tangan yang gemetar itu bukan karena dia sakit. Dialah sipir yang dulu menyiksa aku ketika aku dipenjara di ruang isolasi. Pernah, ketika aku haus dan meminta air darinya, dia malah mengencingi kepalaku. Jadi, dia sedemikian gemetar karena dia takut aku akan membalas apa yang pernah dia perbuat terhadap aku. Tapi aku tidak akan membalasnya. Dendam bukan akhlakku. Dendam tidak akan dapat membangun negara, tapi memaafkan selalu menjadi jalan menuju kebangkitan sebuah bangsa.” Ujar Mandela.


***

Nabi terpaksa hijrah ke Madinah dari tempat kelahirannya di Makkah. Itu karena kekejaman penduduk makkah di bawah kekuasaan Abu Sufyan dan bangsawan Quraisy. Sejak Nabi hijrah  ke Madinah, bangsawan qurais tetap memerangi Nabi  dan Nabi terpaksa membela diri. Itu karenanya sering terjadi perang antara kekuatan Qurais dan pasukan Nabi. Kemudian terjadilah gencatan sejata yang ditandai dengan perjanjian Hudaibiyah. 


Akan tetapi, perjanjian Hudaibiyah yang seharusnya menjadi masa genjatan senjata, justru dimanfaatkan Naufal bin Muawiyah Ad-Daili, bersama segolongan orang Bani Bakar untuk melampiaskan dendam lama terhadap Bani Khuza’ah. Mereka melakuakan serangan mendadak pada malam hari, ketika bani Khuza’ah sedang berada di mata air mereka, Alwatir. Padahal sudah terinci jelas di salah satu poin perjanjian Hudaibiyah, bahwa siapa yang ingin bergabung ke pihak Muhammad dan perjanjiannya, dia boleh melakukannya. Sebaliknya, siapa yang ingin bergabung ke pihak Quraisy, dan perjanjiannya dia boleh melakukannya.


Dalam rangka menegakan perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah membawa pasukan sebanyak 10 ribu orang dan bermaksud untuk menaklukkan Kota Makkah dan menyatukan para penduduk kota Makkah dan Madinah. Slogan penaklukan adalah al-yaum yaumal marhamah (hari ini hari kasih sayang). Penguasa Makkah yang tidak memiliki pertahanan yang memadai memilih untuk menyerah. Kemenangan Nabi tidak membuat Nabi melampiaskan kebencian  dengan darah dan kepala terlepas dari tubuh musuh, tapi memaafkan mereka semua yang tadi membencinya. 


Tuhan diatas sana terkagum kagum dengan pribadi Rasul “ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS Ali 'Imran: 159).  


Kebencian akan merusak iman dan merusak peradaban. Tapi akhlak cinta dan kasih sayang akan melahirkan keselarasan dan perdamaian di muka bumi. Dan islam diperkenalkan Nabi tak lain bertujuan adalah rahmat bagi semesta. 


***


HAMKA, Ia ulama besar. Tak pernah masuk perguruan tinggi namun mendapat gelar Doktor Honouris Causa dari Universitas Al-Azhar. Rezim Soekarno menuduhnya makar. Muhammad Yamin dan Pramoedya Ananta Toer memfitnah dan menghujatnya anti Pancasila. Hamkan ditangkap dan dipenjara tanpa ada proses pengadilan. Setelah keluar dari penjara, HAMKA telah memaafkan mereka semua. Benarkah ?


Sesuai wasiat Soekarno, Buya Hamka pun memimpin shalat jenazah tokoh yang pernah menjebloskannya ke penjara itu. Dengan ikhlas ia menunaikan wasiat itu, mereka yang hadir pun terharu. Setelah itu Hamka mendukung orde baru. Namun agama tetap nomor satu. Ketika berbeda pendapat dengan orde baru, ia hanya tersenyum jabatan Ketua MUI pun dilepas berlalu.


Muhammad Yamin tergolek lemah menjelang datang malaikat maut. HAMKA mendampingi sampai ajal menjemput. Walau ia pernah di musuhi. Namun Hamka menuntun Yamin menyebut  " Laa ilaaha illallah" untuk di patuhi.  Tak ada dendam bertalu. Semua telah berlalu. Yang akhirnya Tuhan Yang Maha tahu. Tugas manusia beriman dalam tawadhu.


Pram meminta calon menantunya  belajar Islam kepada Hamka. Tanpa menolak , Hamka memenuhi keinginannya.  Padahal Pram yang komunis dan HAMKA yang Islam selalu berbeda idiologi. Tak membuat mereka musuh abadi. Karena itu tak ada lagi jejak saling membenci. Hamka memberi contoh pribadi religi terpuji.


Janganlah pandang hina musuhmu, karena  jika ia menghinamu, itu ujian tersendiri bagimu..”(Syair Imam Syafi’i).


Kekuatan cinta adalah senjata untuk memusnahkan sifat membenci. Dunia ini tidak pernah damai, penyebabnya  bukan karena miskin harta dan sumber daya, tetapi miskin cinta. Dengan kebencian, kemakmuran melahirkan peradox, bukan kebahagian malah menimbulkan stress dan paranoid antar golongan. Instability politik, sosial dan ekonomi mengancam program sustainable growth dunia.

No comments:

Kualitas elite rendah..

  Dari diskusi dengan teman teman. Saya tahu pejabat dan elite kita   berniat baik untuk bangsa ini. Namun karena keterbatasan wawasan dan l...