Xinjiang (Tionghoa: 新疆;
pinyin: Xīnjiāng; Wade-Giles: Hsin1-chiang1; Uighur: شىنجاڭ), nama lengkap Daerah Otonomi Uighur
Xinjiang, adalah sebuah daerah otonomi di Republik Rakyat Tiongkok. Xinjiang
berbatasan dengan Daerah Otonomi Tibet di sebelah selatan dan Provinsi Qinghai
serta Gansu di tenggara. Wilayah ini juga berbatasan dengan Mongolia di sebelah
timur, Rusia di utara, serta Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Afganistan,
dan Kashmir di barat. Xinjiang juga mencakup sebagian besar wilayah Aksai Chin
— diklaim oleh India sebagai bagian dari Negara Bagian Jammu dan Kashmir.
"Xinjiang" secara harfiah bermakna 'Perbatasan Baru'
atau 'Daerah Baru',[1] nama yang diberikan semasa Dinasti Qing Manchu. Nama
tersebut dianggap sebagai sebutan sinis[1] dan terkesan menyakitkan hati para
pendukung kemerdekaan Xinjiang yang lebih condong pada penggunaan nama lokal
yang bersejarah atau beretnik seperti Turkestan Cina, Turkestan Timur atau
Uighuristan. Oleh karena ketiga nama tersebut berhubungan erat dengan gerakan
kemerdekaan, pemerintah Cina dan kebanyakan warga lokal suku Han menganggapnya
ofensi. Tentu dihadapi dengan keras.Karena
ini tindakan makar. Di Negara manapun
hukumnya bahwa siapapun yang
mencoba makar maka akan dihadapi dengan disiplin system pertahanan nasional.
Memang sampai kini ada sekelompok orang yang berusaha keras agar melepaskan diri dari
China.Maklum karena suku Urghu adalah muslim. Sementara china beridiologi
Komunis yang tidak membenarkan agama
masuk dalam system politik Negara. Namun pemerintah China menyadari perbedaan
kultur dan agama ini. Makanya pemerintah china menerapkan UU Otonomi khusus terhadap wilayah Xinjiang. Parlemen
dikuasai oleh tokoh masyarakat yang ada di Xinjiang.Mereka diberi kebebasan
membuat aturan sendiri yang berhubungan dengan agama Islam. Seperti hukum
Nikah, warisan dan pendidikan. Namun yang berhubungan dengan politik Negara seperti
pertahanan,politik dan ekonomi tetap mengikuti hukum nasional China. Disamping itu sebagai daerah Otonom, Xinjiang
mendapatkan dana khusus yang wilayah lain tidak mendapatkannya. Jadi hak rakyat
Xinjiang sangat istimewa dibandingkan wilayah lain yang ada di China.
Masalahnya mengapa ada larangan menggunakan cadar dan larangan berpuasa sebagaimana berita yang dilansir oleh media yang
berafiliasi dengan pihak Barat? Teman saya penjabat China waktu kunjungan ke
Jakarta pernah saya tanyakan ini.Menurutnya bahwa tidak ada larangan bersifat
umum terhadap warga Xinjiang menggunakan cadar. Hanya memang ada larangan
khusus tidak membolehkan menggunakan cadar di instansi pemerintah. Karena system
China menerapkan pengawasan ketat terhadap setiap orang melewati CCTV. Kalau
menggunakan cadar bagaimana bisa mengetahui siapa yang masuk instansi
pemerintah.
Bagaimana dengan larangan puasa bagi PNS di Xinjiang?Menurutnya
larangan itu juga tidak bersifat umum.Ini larangan bersifat situasional saja.
Pejabat Kantor pemerintah melarang orang berpuasa tidur sewaktu bekerja.Bagi
China ini sangat prinsip. Mengapa ? karena warga Xinjiang bukan hanya suku
urghu yang Muslim. Ada juga warga dari suku Han yang bukan beragama
Islam.Mereka harus dihormati untuk mendapatkan pelayaran terbaik dari
pemerintah termasuk dibulan puasa.Tidak bisa produktifitas rendah hanya karena alas
an puasa. Namun media asing mem blow up berita seakan akan UU nasional
China melarang umat islam melaksanakan ritual puasanya. Ini jelas
menyesatkan dan tindakan provokasi untuk menanamkan antipati terhadap
China.Ini bisa ditebak karena berkaitan dengan perang proxy yang sengaja menggunakan
kekuatan media local untuk membangun
opini agar China tidak bisa nyaman
bermitra dengan Indonesia.Ketauilah bahwa sesungguhnya China tidak begitu
nyaman bermitra dengan Indonesia. Semua orang terdidik tahu betul bagaimana bar
bar nya rakyat Indonesia terhadap rakyat Indonesia etnis China.Peristiwa 1965
dan Mey 1998 tercatat lekal dalam memori mereka bahwa harus tetap hati hari
terhadap kemitraan dengan Indonesia.
Apakah China rugi bila tidak bekerja sama
dengan Indonesia ? Teman saya pengusaha China megnatakan bahwa mereka tidak
rugi sama sekali. Mengapa ?Untuk
minyak,mereka bisa dapatkan dengan mudah dari Iran dan Kazakhtan. Pipa
minyak China membentang dari Iran ke
Kumning. Setiap harinya jutaan barrel masuk
untuk diolah dipusat refinery China.Untuk tambang Besi, China punya tambang
terbesar didunia di Australia dan Brazil. Untuk tanaman pangan.China punya
jutaan hektar di Laos dan Myanmar. China juga punya konsesi bisnis tambang di
Amerika latin dan Afrika untuk memenuhi kebutuhan industry dalam negerinya menghasilkan barang memenuhi konsumsi
eksport dan domestic. Disamping itu wilayah
China bagian selatan adalah wilayah subur.Hampir semua sumber daya alam
yang ada di Indonesia juga ada di wilayah tersebut. Jadi kalau peluang
kemitraan dengan China tidak berhasil maka kita harus kembali masuk perangkap
Amerika,dan Eropa serta Jepang untuk berutang dengan menjerat APBN sampai batas kita tidak punya power lagi menggerakkan fungsi social APBN.Mari cerdas bersikap…
No comments:
Post a Comment