Tuesday, March 11, 2014

Perdamaian dan kasih sayang..

Saya punya sahabat di Tiongkok. Menurut saya dia penganut agama Budha yang baik. Saya tanyakan apakah dia mengenal Islam? Dengan tegas dia menjawab bahwa dia mengenal Islam dan mempercayai ajaran yang dibawa oleh Muhammad itu berasal dari Tuhan. Ada juga teman beragama Nasrani. Dia juga pribadi yang baik. Dirumahnya dia menampung beberapa anak yatim piatu yang dia pungut dari jalanan. Saya juga tanyakan apakah dia mengakui keberadaan Muhammad sebagai utusan Allah.Dengan tegas dia mengakui keberadaan Agama  Islam yang berasal dari Allah. Teman saya orang  Yahudi , yang saya kenal sebagai pribadi yang baik, dengan tegas mengakui Islam sebagai Agama yang bersumber dari Allah dan Muhammad sebagai utusan Allah.Semua mereka percaya kepada Tuhan dan hari akhirat. Tapi mengapa mereka tidak memeluk agama islam? Alasannya mereka merasa nyaman dengan keberadaan agama yang sekarang mereka anut. Mereka memegang ajaran agamanya untuk berbuat karna cinta dan kasih sayang. Dengan rendah hati mereka mengakui bisa saja suatu saat mereka akan memeluk agama islam kalau hidayah Tuhan sampai.Memang ada juga banyak orang  beragama Budha,kristen, Yahudi yang dengan tegas tidak mengakui  islam sebagai agama. Bahkan mereka menuduh islam itu agama rekayasa Muhammad. Begitu juga banyak orang Islam tidak mengakui keberadaan agama seperti Budha, Kristen dan Yahudi. Bagi mereka pemeluk agama non muslim akan masuk neraka karena tidak diridhoi Allah hidupnya.  Walau pemeluk agama non muslim hidup mereka makmur namun mereka tidak dirahmati Allah. Demikian pendapat yang sering kita dengar. Sikap inilah yang membuat dunia renta dari perdamaian.

Allah telah dengan tegas berfirman dalam  surat Albaqoroh ayat 62,yang artinya “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”. Teman saya yang tidak bergama  Islam namun mengakui keberadaan Islam dengan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah termasuk orang yang beriman kepada Allah,hari kemudian. Selagi dia melaksanakan amal shaleh maka mereka akan menerima pahala dari Tuhan. Tapi bagi mereka yang tidak beragama Islam namun tidak mengakui keberadaan Nabi Muhammad dan Islam maka dia bukan orang yang termasuk beriman kepada Allah. Bukan orang yang masuk golongan agama samawi seperti yang dimaksud dalam Surat Al Baqarah ayat 62 itu. Mengapa ? Sejatinya agama Yahudi dan Nasrani mempercayai Muhammad lebih dulu sebagai utusan Allah, bahkan sebelum Nabi diangkat sebagai Rasul mereka sudah mengetahui tanda tanda kerasulan Muhammad. Tersebutlah Bahira seorang pendeta atau Rahib yang telah uzur. Dia dikenal luas sebagai rujukan ilmu-ilmu samawi karena ketekunannya mendalami kitab Taurat dan Injil. Ia memilih hidup berdiam diri di sebuah biara di kota Syam. Pada usia Muhammad  12 tahun ,dia sudah melihat tanda tanda kenabian itu pada Muhammad. Itu sesuai informasi yang didapatnya dari kitab injil dan Taurat. Jadi tidak ada alasan bagi orang yahudi atau nasrani menolak berita kehadiran Nabi dan tidak mengakui  kenabian Muhammad. Kalau mereka mengingkari itu artinya mereka mengingkari kitab sucinya sendiri. Maka patut dipertanyakan agama apa yang sedang mereka imani itu. Umat islam wajib mengakui agama yang dibawa oleh Rasul Rasul  yang lain sebagai dasar rukun Iman ( Q.S. Al-Mukmin : 78).

Hamka dalam tafsir Al Azhar mengulas mengenai Firman Allah dalam  surat Albaqarah ayat 62 , bahwa “kesan pertama yang dibawa oleh ayat ini ialah perdamaian dan hidup berdampingan secara damai di antara pemeluk sekalian agama dalam dunia ini. Janganlah hanya semata-mata mengaku Islam, Yahudi atau Nasrani atau Shabi'in, pengakuan yang hanya di lidah dan karena keturunan. Lalu marah kepada orang kalau dituduh kafir, padahal Iman kepada Allah dan Hari Akhirat tidak dipupuk, dan amal shalih yang berfaedah tidak dikerjakan. Kalau pemeluk sekalian agama telah bertindak zahir dan batin di dalam kehidupan menurut syarat-syarat itu tidaklah akan ada silang sengketa di dunia ini tersebab agama. Tidak akan ada fanatik buta, sikap benci dan dendam kepada pemeluk agama yang lain". Ada teladan dari Rasul yang amat baik dalam pergaulan antar agama. Pernah beliau menyembelih binatang ternaknya, lalu disuruhnya lekas-lekas antarkan sebagian daging sembelihannya itu ke rumah tetangganya orang Yahudi. Ada lagi suatu saat datang utusan Najran Nasrani menghadap beliau ke Madinah, Rasul menerima mereka sambil berkata santun "Ya Ahlal Kitab " (Wahai orang-orang yang telah menerima Kitab-kitab Suci).Juga diceritakan Rasul menyuapi makan pengemis buta Yahudi di pasar madinah,sementara pengemis itu selalu menghujat Rasul. Namun tidak menghalangi Rasul untuk beramal-shalih terhadap mereka.

Nabi Ibrahim mengundang lelaki tua makan kerumahnya. Di tengah perjalanan,  Ibrahim as bertanya kepada lelaki tua itu mengenai agama yang dianutnya dan si lelaki tua itupun menjawab bahwa ia seorang yang tidak beragama (atheist). Mendengar hal ini Ibrahim as pun menjadi marah dan membatalkan undangan makannya kepada si lelaki tua. Namun tak lama setelah itu beliau mendengar suara dari atas, ”Wahai Ibrahim, Kami bersabar atasnya selama tujuh puluh tahun meskipun ia tidak beriman (kepada Kami), namun engkau tidak dapat bersabar atasnya meskipun hanya tujuh menit saja?”. Mendengar hal ini Ibrahim as pun sadar, lalu beliau pun segera menyusul lelaki tua itu untuk kembali ke rumahnya untuk makan malam bersamanya. Dalam kehidupan kita sekarang, kadang bila ada orang beragama lain yang begitu baik amalannya kita curigai dengan kefanatikan kita. Yang kadang-kadang saking fanatiknya, maka imannya bertukar dengan cemburu: "Orang yang tidak seagama , yang tidak semahzab ,yang tidak seide dengan kita adalah musuh kita. "Dan ada lagi yang bersikap agresif., menyerang, menghina, dan menyiarkan propaganda bahwa agama /golongan yang lain itu kafir, sesat, bid'ah.Ternyata kita terlalu hebat belajar mengurai dalil dibalik hadith Rasul dan Firman Allah namun kadang kita sangat lupa tentang pribadi Rasul yang lebih mengutamakan perdamaian dan Allah yang maha pengasih lagi penyayang.
Wallahu A'lam Bishawab

3 comments:

Rina Chan said...

Assalaamu'alaikum pak... Saya mohon maaf pak... Mohon maaf sangaaat >_< Saya sempat message via facebook bahwa pesan dalam komentar saya itu bukan untuk bapak. Tapi untuk yang lain kalau ingin menyanggah saya sebaiknya di blog saya pak, jangan di facebook. Itu karena untuk kebaikan bersama. Saya khawatir postingan saya di facebook yang bisa dilihat secara publik terlalu ramai dengan perdebatan. Sekali lagi saya minta maaf telah menghapus komentar bapak yang terakhir. Saya berharap bapak mau memaafkan saya..

Rina Chan said...

Pak jika bapak sudah memaafkan saya, mohon saya diberi pesan... terima kasih pak...

Erizeli Bandaro said...

Tadi saya pikir anda merasa tersinggung dan marah dengan komentar saya dan saya menduga mungkin saya tidak qualified untuk menjadi teman anda yang terdidik baik makanya saya tahu diri untuk keluar dari lingkaran pertemanan anda. Sekarang saya paham.Maafkan juga saya ya..

Kualitas elite rendah..

  Dari diskusi dengan teman teman. Saya tahu pejabat dan elite kita   berniat baik untuk bangsa ini. Namun karena keterbatasan wawasan dan l...