Kemarin teman dari Hong Kong datang ke Jakarta. Dia mengundang
saya makan malam di hotel. Sesampai di loby Ritz Carlton Hotel nampak
dia sudah menanti saya. Dengan tersenyum cerah dia menyalami saya. Apa
yang menarik dari teman ini? Business specialisasinya adalah akuisisi. Selalu
perusahaan yang akan dijadikan target akuisisi adalah perusahaan yang punya
masalah financial. Umumnya masalah financial itu terjadi karena disebabkan oleh
tiga hal Pertama kesalahan karena tidak mengenal pasar. Terlalu bangga
dengan produknya tapi tidak tahu pasti bagaimana memasarkannya. Akibatnya mati
sebelum berkembang. Kedua, kesalahan tidak bisa memuaskan konsumen.
Terlalu yakin dengan produk dan pasar tapi tak bisa memuaskan konsumen
akibatnya gugur setelah berkembang.Ketiga, kesalahan struktur. pasar
bagus , produk bagus, service bagus tapi biaya tetap ( Fixed cost) lebih
tinggi daripada biaya variable (Variable cost) akibatnya
sedikit saja terjadi goncangan pasar maka akan menyedot darah perusahaan dan
akhirnya mati karena frustrasi. Hal ini banyak terjadi di perusahaan
penerbangan, IT.
Menurutnya ketiga kesalahan itu bukan terletak kepada kesalahan
bisnis tapi lebih kepada kesalahan management. Makanya upaya pengambil alihan
atau akuisisi tak lain adalah bagian dari bisnis management solutions. Sebelum dia masuk dalam
program akuisisi terhadap target maka semua aspek terhadap perusahaan itu
dipelajarinya dengan seksama. Dari ketiga kesalahan itu mana yang paling banyak
kesalahan terjadi? Tanya saya. Menurutnya sebagian besar kesalahan terjadi
disebabkan masalah structural dan ini mudah diketahui tapi tidak mudah
disadari. Mengapa ? Secara management semua keliatan baik: produk bagus, pasar
bagus dan pelayanan konsumen baik. Tapi kenyataanya dari tahun ketahun
perusahaan terus merugi. Semakin tinggi tingkat penjualan semakin tinggi biaya tetap perusahaan.Ini yang disebut dengan jabakan biaya tetap ( fixed cost trapping).
Umumnya biaya tetap berupa gaji yang tinggi, biaya riset yang mahal dan
dibebankan sebagai biaya tetap multiyear. Biaya dana ( cost of fund ) yang
tinggi dan biaya penyusutan asset yang tidak produktif dll. Bila perusahaan
menghadapi situasi ini maka harus ada tindakan terobosan. Tanpa itu perusahaan
akan hancur dengan sendirinya.
Terobosan seperti apa ? Tanya saya. Menurutnya banyak cara yang bisa
dilakukan oleh management untuk keluar dari fixed cost trapping , yang diantaranya
adalah merubah biaya tetap ( Fixed Cost) menjadi biaya variable ( Variable cost).
Seperti perusahaan penerbangan yang menurunkan gaji crew pesawat tapi
meningkatkan bonus berdasarkan jumlah seat yang terjual setiap penerbangan.
Mengeluarkan biaya riset dengan menjadikan divisi riset sebagai Anak perusahaan
yang bekerja secara outsourcing sehingga biaya riset yang tetap menjadi variable.
Asset yang tidak produktif dijual kepada pihak lain dan selanjutnya perusahaan
menyewa sesuai kebutuhan operasional ( biaya variable.), dan masih banyak cara
lain. Tapi umumnya pihak Management perusahaan akan cenderung mencari solusi
yang mudah yaitu dengan cara menjual perusahaan kepada pihak lain. Dengan
menjual, pemegang saham bisa mendatkan gain untuk menutupi kerugiannya dan perusahaan
lebih ramping untuk melakukan perubahan strutktur. Sekali perusahaan itu
dijadikan target maka teman itu akan masuk dengan dana dan solusi. Untuk itu
dia harus memastikan dia menguasai mayoritas saham agar dia bebas
melakukan perubahan.
Lantas bagaimana teman ini mendapatkan sumber dana untuk mendukung
bisnis akuisisinya itu? Menurutnya
sumber dana berasal dari investor institusi. Dalam financial engineering , ada
berbagai skema pembiayaan untuk mendukung program tersebut. Namun intinya
adalah dia harus bisa memastikan bahwa perusahaan yang akan dijadikan target
itu akan tumbuh berdasarkan “kekuatan kebersamaan”. Artinya kepentingan
stakeholder harus diutamakan. Trigger untuk mendatkan dana adalah dengan
mempresentasikan kepada investor berupa bukti adanya dukungan dari pasar. Teman
ini mencontohkan bagaimana dia bisa mendapatkan dana dengan mudah untuk
pengambil alihan perusahaan mining coal hanya karena dia berhasil mendapatkan long
term contract penjualan coal kepada pembangkit listrik. Dia berhasil
mendapatkan dana untuk program pengambil alihan Perkebunan Casava hanya karena
dia mendapatkan long term contract penjualan ethanol
dari perusahaan raksasa di Jepang. Market yang kuatlah yang bisa menjamin uang
investor kembali dengan selamat namun itu harus didukung pula dengan solusi smart me-restruktur budget agar fixed cost dapat ditekan, dan variable cost mampu me stimulate pendapatan real perusahaan.
Keliatannya mudah sekali bisnis yang dilakukan teman ini. Saya
tahu bahwa dia memiliki perusahaan tersebar dibanyak Negara dan dengan total
investasi milaran dollar. Menurutnya tidak ada yang mudah. Semua bertumpu
kepada kemampuan marketing. Dalam business seperti yang dia jalani diperlukan kehebatan
diplomasi marketing tapi lebih daripada itu adalah kecerdasan dan keuletan
menarik pihak lain untuk terlibat bersinergi demi keuntungan jangka panjang.
Teman ini mencontohkan terhadap dirinya sendiri. Dia butuh 48 kali pertemuan
dengan pemilik power plant , hanya untuk mendapatkan saling pengertian. Melakukan
perjalanan business lebih dari 60 kali melintasi benua untuk bertemu dengan
investor, hanya untuk memastikan investor merasa nyaman bisnis dengan dia dan
nyaman untuk mengeluarkan dana. Singkatnya semua pihak harus dibuatnya
happy. Ini tidak mudah dan tentu tidak banyak orang yang mau bekerja seperti
ini, katanya sambil tersenyum. Tapi yang pasti menurutnya setelah perusahaan
berada dibawa kendali groupnya maka orientasi perusahaan tidak hanya kepentingan
share holder tapi lebih daripada itu adalah kepentingan stakeholder. Ya
perusahaan sudah dikelola dengan Cinta karena berorientasi kepada cinta. Semua mendapatkan untung dari keberadaan perusahaan, tentu semua akan menjaga perusahaan itu.
No comments:
Post a Comment