Bunga (24), sebut saja namanya begitu. Warga Kecamatan Pagelaran Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia. Bunga, adalah wanita dan terlahir dari keluarga miskin. Dia bekerja diluar negeri karena situasi mengharuskan dia bekerja untuk membantu meringankan beban keluarganya yang dihimpit kemiskinan. Namun, bernasib kurang beruntung. Niat memperbaiki ekonomi keluarganya pun lenyap, setelah Bunga diperbudak untuk memenuhi syahwat si hidung belang. Tentu dia tahu dosa, dia rasakan penderitaan dari setiap sentuhan pria yang menidurinya. Tiga tahun derita itu dilewatinya dan kembali pulang tanpa uang. Dokter telah memfonisnya bahwa dia terinfeksi virus HIV yang mematikan itu. Bukan hanya soal sakit yang dideranya tapi rasa terhina dan bersalah akan dosanya yang membuat dia depresi. Bunga tidak sendirian yang mendulang derita tak bertepi, Ada banyak Bunga Bunga lain yang menjadi korban kebejatan moral dan akhlak. Bukan hanya diluar negeri , didalam negeri juga jauh lebih mengerikan nasip wanita lemah yang diam dalam kelam di barak barak pelacuran kota. Mereka wanita ,lemah,miskin dan karena itu mereka dizolimi. Dimana negara ? dimana hukum? DImana kita orang beriman yang berharta dan berkuasa?
Ya pada umumnya pelacuran terjadi karena korban dari kemiskinan. Memang benar bahwa kemiskinan mendatangkan kekufuran. Tapi sebetulnya siapapun kita yang beriman kepada Allah punya tanggung jawab besar untuk mengurangi korban dari akibat kemiskinan. Kita menjadi wakil Allah dimuka bumi untuk menegakkan keadilan bagi mereka yang lemah , apalagi wanita yang lemah lagi miskin. Sebagaimana firman Allah “ Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa ( AL Baqarah 177).
Dalam Shahih bukhari juga diriwayatkan“ Terdahulu, ada orang yang keluar rumah tengah malam ingin bersedekah secara diam-diam, kemudian ia bertemu dengan seorang wanita yang kemudian ia memberikan sedekahnya kepada wanita itu, pada pagi harinya ia mendengar bahwa tadi malam ada seorang pelacur yang mendapat sedekah yang besar. Malam kedua, ia pun keluar lagi untuk memberi sedekahnya, kemudian ia bertemu dengan seorang laki-laki yang kemudian ia memberikan kepdanya sedekah, ia berkata,” ini sedekah dari saya pak, segeralah pulang”. Pada pagi harinya ia mendengar kalau tadi malam ada seorang pencuri yang mendapat sedekah besar. Pada malam ketiga, ia pun berdoa, Ya Allah sudah dua malam, aku bersedekah dan yang mendapat sedekahku adalah orang-orang yang keliru, semoga malam ini sedekahku ke orang yang tepat, maka pada malam ketiga ini ia pun keluar untuk membagikan sedekahnya, tak lama berselang, ia pun bertemu dengan seorang laki-laki, ia pun menghapiri laki-laki tersebut dan kemudian bersedakah kepadanya. Pagi harinya ia pun mendengar dari orang-orang bahwa tadi malam orang yang paling kaya di kampungnya mendapat sedekah yang besar.
Malam ke-empat, ia bermunajat kepada Allah, Ya Allah, sudah tiga malam aku keluar untuk bersedekah, namun aku tidak mendapati sedekahku ke arah yang tepat, maka pada malam hari ini aku tidak akan keluar untuk bersedekah, kemudian ia pun tidur.. dalam tidurnya ia bermimpi bertemu dengan malaikat utusan Allah, berkatalah malaikat ini, ya Fulan.. tiga sedekahmu diterima oleh Allah. Sedekah pertamamu menghalangi pelacur itu untuk melacur malam hari itu, karena ia telah mendapatkan uang belanja darimu, malam kedua, sedekahmu menghalangi pencuri itu untuk mencuri karena ia telah mendapatkan kebutuhannya darimu, dan malam yang ketiga.. sedekahmu menyadarkan sikaya yang pelit dikampungmu untuk senantiasa rajin bersedekah..”
Kisah dari hadith dan firman Allah itu sangat mendalam. Bahwa zakat bersanding dengan tauhid. Menyelesaikan masalah kemiskinan ( lahir maupun batin ) dimuka bumi adalah dengan cinta dan kasih sayang. Konsep ini sangat ampuh dan diajarkan langsung oleh Allah kepada kita. Siapapun kita bisa bertindak sebagai jarring pengaman social bagi lautan kemiskinan yang terbentang dihadapan kita. Bisa pula sekaligus sebagai penghalang mereka yang miskin terjerumus dalam lembah dosa dan kelam. Ya rasa empati, uluran hati, membantu simiskin, membela silemah adalah solusi transformative bagi tegakknya peradaban islam yang dirahmati Allah. Itulah yang menakjubkan dalam ajaran islam. Karena suka tidak suka , setiap kesalahan atau dosa seseorang yang terjadi karena akibat dari kemiskinannya maka kita yang dinilai mampu dan kuat adalah bagian dari kesalahan itu sendiri bila kita tidak berbuat apapun untuk membela dan melindungi mereka. Sebagaimana firnan Alah ...Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkan pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahanam, lalu dibakar dengannya dahi dan mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka, “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu” ( At Taubah QS 9. 34- 35
Wallahualam
1 comment:
terima kasih pak untuk renungan nya
Post a Comment