"Dan Aku tidak menciptakan manusia kecuali supaya mereka menyembah-Ku. " (QS.Ad-Zariyat[51]:56)
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi." (QS.Al-Baqarah[2]:30)
Manusia makan. Binatang juga makan. Manusia melakukan reproduksi , binatang juga. Manusia punya kasih sayang , binatang juga. Lantas apa yang membedakan manusia dengan binatang ? Bedanya hanyalah soal misi. Binatang hidup tanpa misi dan kita hidup punya misi. Janji kita dihadapan Allah adalah untuk menjadi rahmatan lilalamin. Untuk diketahui bahwa hanya manusia satu satunya materi ciptaan ALlah yang berjanji untuk bersedia menjadi rahmat bagi alam semesta. Artinya manusia bersedia ditempatkan sebagai khalifah di alam semesta ini ((QS.Shaad[38]:26, QS.Al-Maidah[5]:8, QS.An-Nisa[4]:58).
Agar manusia dapat melaksanakan fungsinya dalam perjanjian dihadapan ALlah , maka kasih sayang allah diberikan kepada manusia berupa : Akal untuk berpikir, Nurani untuk melihat kebenaran yang tak nampak oleh mata, nafsu untuk menguatkan hati menghadapi kerasnya tantangan dan indra yang kuat untuk melindungi diri. DIsamping itu Allah juga mengirim rasulnya untuk membimbing manusia menuju ketahap kesempurnaan sebagai khalifah.Semua jebakan yang akan melemahkan manusia dalam melaksanakan misinya , juga disampaikan Allah secara transfarance. Iblis sebagai musuh manusia diingatkan agar dihindari. Bagaimana modus operandi Iblis menjebak manusia , juga disampaikan secara terbuka. Disamping manusia berjanji ,Allahpun berjanji bahwa apabila manusia dapat melaksanakan misinya dengan purna maka Allah akan memberikan reward berupa sorga. Namun bila manusia tidak melaksanakan janjinya maka Allah akan memberikan reward berupa Neraka. Jadi inilah pernjanjian yang sangat fair antara makhluk yang diciptakan dengan sang pencipta.
Menurut agama bahwa perjanjian ini diikrarkan manusia pertama kali di Alam Ruh ( dimana alam semesta belum diciptakan oleh ALlah ) . Kemudian yang kedua kali adalah di Alam Rahim. Dan yang ketiga adalah ketika manusia melakukan pernikahan. Makanya ketika orang melakukan ijab qabul dia diwajibkan membacakan dua kali masahadat ( diislamkan kembali ) dihadapan wali nikah.. Karena intinya bila orang berumah tangga maka dia telah melakukan 50% kewajibannya dalam perjanjian dihadapan Allah. Sisanya yang 50% adalah kepada yang lainnya.
Rumah tangga adalah lingkungan terkecil manusia untuk melatih dirinya dalam melaksanakan janjinya dihadapan allah. Bila dia dapat melaksanakan misinya dirumah tangga sesuai dengan janjinya maka dia diyakini mampu melaksnakana misi lainnya yang lebih besar sebagai rahmat bagi alam semesta. Rasa kasih sayang yang bertabur dirumah tangga karena mengharapkan ridho Allah akan membias dalam pergaulan diluar rumah, dengan keluarga istri/suami, tetangga, sahabat dan penduduk bumi lainnya.
Bila seorang lajang melakukan apapun demi kemaslahatan umat dan syariat agama maka itu hanya melaksanakan 50% kewajibannya dalam perjanjian dihadapan Allah. Bila orang berumah tangga tidak melakukan apaapa kecuali hanya membahagiakan keluarganya saja maka diapun hanya melaksanakan 50% kewajibannya dalam perjanjian kepada Allah. Nah menurut agama , 50% kewajiban itu sama dengan fungsi binatang diciptakan Allah.
Apabila kita berumah tangga tapi tidak membahagiankan keluarga dengan rizki halal, tidak menerangi iman mereka dengan alquran dan hadith , tidak membimbing mereka dalam akhlakqulkarimah maka nilainya adalah nol atau lebih rendah dari binatang dengan fungsinya diciptakan.
Memaknai hidup sangat penting agar kita tidak dikatagorikan Allah lebih rendah dari binatang atau sama dengan binatang diciptakan. Padahal kedudukan kita diciptakan sangatlah mulia....semoga kita termasuk manusia yang diberi petunjuk untuk melaksanakan commitment kita dihadapan sang pencipta...Menjadi rahmat bagi alam semesta. Berbuat yang berarti bagi kemaslahatan umat manusia dan akhirnya kembali kepada NYA setelah malaksanakan janji secara purna. Alangkah malunya kita bila kembali kepada NYA dengan tanpa berbuat apapun untuk memenuhi janji kita dan bahkan mengingkari semua janji yang pernah kita ikrarkan ketika diciptakan olehNYA.
Manusia yang kembali kepada sang khalik dalam keadaan sukses melaksanakan misinya dalam memenuhi janjinya maka dia akan menikmati pension disisi rahmat Allah sebaik baiknya. Menikmati kebahagiaan abadi sebagai reward memenuhi janjinya sebagai rahmat bagi alam semesta. Jani Allah itu pasti…
Agar manusia dapat melaksanakan fungsinya dalam perjanjian dihadapan ALlah , maka kasih sayang allah diberikan kepada manusia berupa : Akal untuk berpikir, Nurani untuk melihat kebenaran yang tak nampak oleh mata, nafsu untuk menguatkan hati menghadapi kerasnya tantangan dan indra yang kuat untuk melindungi diri. DIsamping itu Allah juga mengirim rasulnya untuk membimbing manusia menuju ketahap kesempurnaan sebagai khalifah.Semua jebakan yang akan melemahkan manusia dalam melaksanakan misinya , juga disampaikan Allah secara transfarance. Iblis sebagai musuh manusia diingatkan agar dihindari. Bagaimana modus operandi Iblis menjebak manusia , juga disampaikan secara terbuka. Disamping manusia berjanji ,Allahpun berjanji bahwa apabila manusia dapat melaksanakan misinya dengan purna maka Allah akan memberikan reward berupa sorga. Namun bila manusia tidak melaksanakan janjinya maka Allah akan memberikan reward berupa Neraka. Jadi inilah pernjanjian yang sangat fair antara makhluk yang diciptakan dengan sang pencipta.
Menurut agama bahwa perjanjian ini diikrarkan manusia pertama kali di Alam Ruh ( dimana alam semesta belum diciptakan oleh ALlah ) . Kemudian yang kedua kali adalah di Alam Rahim. Dan yang ketiga adalah ketika manusia melakukan pernikahan. Makanya ketika orang melakukan ijab qabul dia diwajibkan membacakan dua kali masahadat ( diislamkan kembali ) dihadapan wali nikah.. Karena intinya bila orang berumah tangga maka dia telah melakukan 50% kewajibannya dalam perjanjian dihadapan Allah. Sisanya yang 50% adalah kepada yang lainnya.
Rumah tangga adalah lingkungan terkecil manusia untuk melatih dirinya dalam melaksanakan janjinya dihadapan allah. Bila dia dapat melaksanakan misinya dirumah tangga sesuai dengan janjinya maka dia diyakini mampu melaksnakana misi lainnya yang lebih besar sebagai rahmat bagi alam semesta. Rasa kasih sayang yang bertabur dirumah tangga karena mengharapkan ridho Allah akan membias dalam pergaulan diluar rumah, dengan keluarga istri/suami, tetangga, sahabat dan penduduk bumi lainnya.
Bila seorang lajang melakukan apapun demi kemaslahatan umat dan syariat agama maka itu hanya melaksanakan 50% kewajibannya dalam perjanjian dihadapan Allah. Bila orang berumah tangga tidak melakukan apaapa kecuali hanya membahagiakan keluarganya saja maka diapun hanya melaksanakan 50% kewajibannya dalam perjanjian kepada Allah. Nah menurut agama , 50% kewajiban itu sama dengan fungsi binatang diciptakan Allah.
Apabila kita berumah tangga tapi tidak membahagiankan keluarga dengan rizki halal, tidak menerangi iman mereka dengan alquran dan hadith , tidak membimbing mereka dalam akhlakqulkarimah maka nilainya adalah nol atau lebih rendah dari binatang dengan fungsinya diciptakan.
Memaknai hidup sangat penting agar kita tidak dikatagorikan Allah lebih rendah dari binatang atau sama dengan binatang diciptakan. Padahal kedudukan kita diciptakan sangatlah mulia....semoga kita termasuk manusia yang diberi petunjuk untuk melaksanakan commitment kita dihadapan sang pencipta...Menjadi rahmat bagi alam semesta. Berbuat yang berarti bagi kemaslahatan umat manusia dan akhirnya kembali kepada NYA setelah malaksanakan janji secara purna. Alangkah malunya kita bila kembali kepada NYA dengan tanpa berbuat apapun untuk memenuhi janji kita dan bahkan mengingkari semua janji yang pernah kita ikrarkan ketika diciptakan olehNYA.
Manusia yang kembali kepada sang khalik dalam keadaan sukses melaksanakan misinya dalam memenuhi janjinya maka dia akan menikmati pension disisi rahmat Allah sebaik baiknya. Menikmati kebahagiaan abadi sebagai reward memenuhi janjinya sebagai rahmat bagi alam semesta. Jani Allah itu pasti…
No comments:
Post a Comment