Tahun 2013 saya bertemu Valentina Guebuza di Hong Kong. Saya undang dia makan malam. Dia berkeluh kesah dengan kencangnya arus oposisi menekan ayahnya sebagai presiden Mozambik yang berkuasa sejak tahun 2005. “ Mereka tidak berterimakasih kepada ayah saya yang selama berkuasa sukses meningkatkan pertumbuhan PDB setiap tahun 8%. Belum lagi Bansos kepada rakyat miskin“ Katanya. Saya menyimak saja keluhannya.
Bagi saya, dia tidak seharusnya mengeluh. Karena sejak ayahnya berkuasa, bisnisnya berkembang pesat. Holding company nya bernama Gestão e Desenvolvimento, Lda, menguasai bisnis property, pertambangan, Telekomunikasi, Perbankan, TV Cable, Perikanan, Terminal UTC di Pelabuhan Beira dan lain lain. Dia juga bermitra dengan China dalam bisnis Railways of Mozambique (CFM), Cornelder de Moçambique, Nectar Mozambique, Sonipal, Seaboard Moz, Rainbow International, CFI Holdings, dan Merec Industries, StarTimes Media.
“ Apakah kamu ada saran terbaik untuk saya.” Tanyanya. Saya senyum aja. Apa pantas saya nasehati putri presiden yang ayahnya masih berkuasa. Saya tidak bisa memuji, apalagi dia bertanya itu dengan alasan“ Setidaknya sebagai teman.” Katanya.
“ Mengapa tidak jadikan oposisi sebagai sparing partners untuk bisa mendapatkan kritik terbaik atau setidaknya mendapatkan penilaian yang jujur terhadap kinerja presiden. Sehingga pemerintah bisa sustain jaga kinerjanya. “ Kata saya berusaha bijak.
“ Masalahnya oposisi itu sudah sampai tahap mengganggu stabilitas politik. Sementara rakyat jelata memuji kami. “ Katanya.
“ Rakyat miskin itu bukan hanya tidak berharta, tepi miskin juga literasi. Mereka tidak punya kemewahan untuk agitasi dengan pemerintah. Kecuali berusaha terimakasih dengan memuji. Sementara Oposan itu keniscayaan dalam system demokrasi. Karena tidak ada pemerintahan yang sempurna. Pikirkan itu" Kata saya. Dia termenung.
Dalam sistem demokrasi, apalagi negara yang terjebak dengan hutang, kekuasaan selalu rentan. Presiden jatuh dan terhina bukan karena dia lemah, tetapi lelah melawan arus oposisi. Sibuk setiap hari pencitraan untuk menutupi boroknya dan menangkal dampak buruk dari kritik opisisi. Kan capek. Udah pasti engga lagi focus perbaiki kinerja dan menjaga pertumbuhan ekonomi berkualitas.
Tahun 2015 ayahnya lengser. Apa yang terjadi? Respect dari suaminya tidak ada lagi. Setahun setelah ayahnya lengser, saya dapat kabar dia meninggal karena KDRT. Tahun 2022 kakaknya di penjara karena skandal korupsi era ayahnya berkuasa. Menteri keuangan semasa ayahnya berkuasa juga dijatuhi hukuman 20 tahun penjara oleh pengadilan AS karena melakukan pinjaman rahasia. Juga 11 orang pejabat penting era ayahnya termasuk dua pejabat intelligent masuk penjara.
Memang saat berkuasa ayahnya sangat yakin dengan permainan catur kekuasaanya.. Tapi justru semakin banyak ayahnya bermain semakin dalam lobang digali, yang kelak itu jadi kuburan teman temanya termasuk anak anaknya sendiri. Ayahnya, Armando Guebuza hidup kesepian . Meratapi nasip anak anaknya.