Sunday, June 17, 2018

KH Yahya Cholil Staquf

Dalam sejarah, Nabi Musa dan saudaranya Harun di perintahkan Allah untuk mendatangi Firaun. Allah menyarankan agar Musa berkata dengan lemah lembut kepada Firaun. Walau semua kita tahu bahwa Firaun meng claim dirinya sebagai Tuhan. Sejahat jahatnya Iblis tidak pernah menduakan Tuhan. Tetapi manusia seperti Firaun menyatakan dirinya Tuhan. Namun sebegitu kelakuan Firaun terhadap Allah, namun Allah tidak menyuruh rasulnya bersikap kasar kepada Firaun. Mengapa ? agama Allah itu adalah agama Cinta. Tidak bisa menyampaikan pesan cinta itu dengan permusuhan dan kebencian. Itu Sunnatullah. Apakah karana itu Firaun akan berubah, itu urusan Allah. Tugas manusia hanyalah menyampaikan pesan cinta itu dengan lemah lembut.

Negara Israel didirikan karena paham Zeonisme. Itu adalah politik, yang tidak ada kaitannya dengan pribadi orang Yahudi sebagai warga negara Israel. Konplik Israel-Arab adalah produk politik. Setiap negara boleh saja bersikap menentang Israel atas pendudukan Palestina atau bisa saja mendukung. Namun hubungan pribadi manusia didalamnya tidak bisa harus mengikuti arus politik. Pribadi manusia adalah produk Tuhan. Pada setiap manusia ada cinta. Karena cinta lah manusia bisa berbicara menyelesaikan masalah politik menjadi sebuah konsesus yang mendamaikan. Setidaknya dengan cinta manusia bisa tidak kehilangan harapan untuk lahirnya perdamaian. Semua orang yang membumikan agama dalam sikap dan perbuatannya maka cinta itu akan dikedepankan dalam menyelesaikan perbedaan.

Ulama sekaliber Yahya Cholil Staquf yang datang dalam Forum AJC sangat menginspirasi. Dia tak takut dengan jabatannya sebagai Sekjen NU yang jelas menentang Israel, tak takut dengan jabatannya sebagai dewan pertimbangan presiden dimana secara politik Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Dia datang ke forum AJC atas dasar cinta. Dia ingin menyampaikan pesan cinta ( rahmah) itu kepada publik international pada umumnya dan elite politik Zeonisme pada khususnya. Bahwa masalah Arab Israel adalah masalah yang bisa diselesaikan asalkan umat beragama bisa duduk setara untuk lahirnya perdamaian. Dengan cinta maka perdamaian dan keadilan itu bukan mustahil bisa dicapai.

Dunia terkesima dengan bahasa KH Yahya. Di forum itu ada putra Indonesia berbicara dihadapan orang orang hebat dengan bahasa cinta begitu sejuk dan rasionalnya. Semua hadirin dalam forum itu memberikan aplaus. Mungkin apa yang disampaikan oleh KH Yahya tidak ototomatis mengubah kebijakan politik Israel tetapi setidaknya KH Yahya telah menyiram benih cinta kedalam sanubari para elite politik international. Tugasnya sebagai ulama hanya sebatas itu. Selanjutnya itu urusan Allah. Kalau karena itu dia dihujat oleh elite politik Indonesia yang merasa paling Hebat membela Palestina, dia terima dengan ikhlas. Karena dakwah bagi ulama adalah menyampaikan pesan cinta dari Allah. Kepada siapapun, dimanapun. Cukuplah Allah sebaik baiknya penilai

***

“Kunjungan Wantimpres Yahya Staquf ke Israel, selain mencederai reputasi politik luar Indonesia di mata internasional, juga melukai rakyat Palestina. Selain itu, bisa melanggar konstitusi dan UU No 37/1999 tentang Hubungan Luar Negeri. Dalam konstitusi kita tertulis tegas penentangan segala bentuk penjajahan” Demikian pernyataan tertulis Fadli yang dikutip oleh Detik.News, Rabu (13/6/2018). Kemudian FZ mulai mengaitkan tetang sikap represif Israel terhadap Rakyat Palestina. Kita semua mudah menebak bahwa targetnya FZ adalah Jokowi. Karena posisi Yahya adalah anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Namun satu hal yang dilupakan oleh FZ bahwa Kh Yahya diundang oleh Forum Global AJC dan datang atas nama pribadinya, Tanpa membawa embel embel posisinya sebagai anggota Wantimpres dan tokoh ormas NU.

FZ tidak pernah bisa memahami pribadi Ulama NU. FZ hanya melihat ulama NU pakai sarung dan puritan. Dia lupa bahwa yang duduk di Ormas NU itu adalah putra terbaik NU dan punya reputasi tinggi dikalangan santri. Pendidikan mereka juga bukan rendahan. Kemampuan mereka berorasi di forum dunia juga bisa di banggakan. Hanya saja karena mereka rendah hati, keliatannya puritan dalam berpolitik. Tidak seperti itu. Lihatlah walau PKB lahir dari NU namun tidak otomatis kebijakan Politik PKB sejalan dengan NU. Para kiyai itu bukan orang bodoh yang gampang ngekor apa kata Politisi. NU bisa memisahkan mana politik dan mana Agama. Tidak usah beronani politik akan berhasil efektif merusak seorang ulama NU karena issue murahan.

FZ seakan sejalan dengan Politik Gerindra bahwa siapapun dan apapun dapat dibunuh karakternya atas dasar emosi agama. Termasuk KH Yahya Staquf yang sangat disegani oleh warga NU. FZ berharap dengan issue kunjungan KH Yahya itu dapat menjatuhkan reputasi Jokowi yang pro palestina dan sekaligus merusak reputasi ulama NU yang juga pendukung Jokowi. Sehingga berharap akar rumput NU akan berkiblat kepada Gerindra bersama koalisinya untuk tujuan meraih kekuasaan. Ini jelas politik kotor. Mengapa ? Bung FZ masih kah ingat bagaimana swing voter dari warga NU yang tadinya mendukung Ahok segera berubah haluan ke Anies hanya karena Ahok mempermalukan Ma’ruf Amin di persidangan. Anda telah melukai perasaan kaum nahdliyin dimana mereka sangat menghormatinya Kiyainya.

Jangan kaget bila Mohammad Nuruzzaman, kader Partai Gerindra,tersinggung karena tweetan FZ “ Cuma ngomong begitu doang ke Israel. Ini memalukan bangsa Indonesia. Tak ada sensitivitas pd perjuangan Palestina. Cuma 2019GantiPresiden. Semua tahu bahwa Nuruzzaman adalah Ketua Densus 99 GP Ansor. Kader NU. Ia tokoh memiliki banyak pengikut setia dan lagi Sebagai santri NU, Nuruzzaman adalah murid KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. Selanjutnya Nuruzaaman akan bertarung digaris depan melawan Gerindra. Saran saya kepada Gerindra, sebaiknya elite politik Gerindra belajar tentang agama dengan benar dan pahami maksud dan tujuan kader NU bila masuk ke politik. Yang jelas tujuan mereka beda dengan politisi pada umumnya. Kalau sekarang NU memilih mendukung Jokowi, itu bukan karena Politik tetapi karena Islam yang mengajarkan Cinta.


No comments:

Kualitas elite rendah..

  Dari diskusi dengan teman teman. Saya tahu pejabat dan elite kita   berniat baik untuk bangsa ini. Namun karena keterbatasan wawasan dan l...