You stand by me
And you believe in me
Like nobody ever has
When my world goes crazy
You're right there to save me
Everytime I look at you
And I don't know where I'd be
Without you here with me
Life with you makes perfect sense
You're my best friend..
---
Jam 4 sore usai bersibuk diri dengan urusan yang melelahkan. Badan terasa lemah. Teman saya mengatakan bahwa tubuh saya tidak punya masalah hanya mungkin otak saya overload. Makanya tubuh bereaksi untuk minta istirahat.Ini proses recovery, katanya. Ya dia minta saya untuk refresh system tubuh saya. Caranya ya istirahat sebelum memulai aktifitas kembali. Saya butuh istirahat, tidur barang sejenak. Tapi tidak mungkin karena setelah sholat ashar saya juga harus sholat Maghrib. Kalau tidur setelah ashar,bisa bablas sholat maghrib. Saya memilih untuk sauna yang memang disediakan fasilitanya oleh pengelola apartement. Ketika usai sauna saya bersantai diruang istirahat sambil nonton TV yang menayangkan Discovery Channel.
Ketika itu parhatian saya teralihkan kepada sepasang suami istri lanjut usia. Mereka sambil duduk bersebelahan dikorsi santai nonton TV dan tangan mereka tetap saling menggenggam. Kadang kadang nampak sang suami melirik istrinya dengan wajah tersenyum. Begitupula sang istri. Tak berapa lama nampak pula sang suami pergi kemeja mengambil minuman. Saya perhatikan, suami itu membawa dua cangkir teh. Satu cangkir untuk istrinya dan satunya untuk dia. Mungkin karena saya perhatikan , kedua pasangan itu tersenyum ramah kepada saya. Mereka menanyakan kwarganegaraan saya dengan ramah maka akhirnya dialogh terjadi. Dalam dialogh itu saya sempat bertanya bagaimana dalam usia lanjut mereka masih nampak mesra. Dengan tanggap sang suami menjawab bahwa awalnya ketika mengenal istrinya lebih didorong karena kecantikan phisik dan performance lainnya tapi berlalunya waktu , yang tersisa hanya rasa persahabatan. Ternyata nilai persahabatan itulah yang membuat mereka tak terpisahkan.
Di usia menua ini , saya senang mengurut kaki istri sebelum tidur. Saya tahu urutan itu tidaklah berarti karena saya bukan ahli pijit namun perhatian saya membuat istri nyaman. Kadang sambil mengurut, kami bercerita banyak hal dan selalu berujung cerita kelucuan cucu dan impian terhadap anak dan cucu. Ketika sholat subuh berjamaah saya berdoa dengan menyebut kecintaan kepada orang tua yang masih hidup dan yang telah tiada. Kami juga berdoa untuk anak cucu,menantu. Hari hari berlalu dan setiap saya pandang wajah istri saya ,yang nampak adalah seorang sahabat yang telah membuktikan pengabdian, kesetiaan, pengorbanan dan segala riak selama 30 tahun bersama saya. Dia juga melihat hal yang sama, seorang pria yang sudah nampak tua , yang lelah namun selalu ada untuk dia berbagi dan berdoa..Semakin bertambah usia persahabatan kami semakin tak terpisahkan kecuali maut menjemput. A friend is someone who knows all about you and still loves you.
Ketika muda, istri yang cantik, kulit yang kencang, langkah yang anggun. Sang pria juga nampak ganteng, perkasa, langkah yang tegap. Wanita mengutamakan performance pria dan begitupula sang pria. Lewat itulah cinta bertaut dan selanjutnya proses hubungan terjadi secara systematis hingga bermetamorfosa menjadi hubungan persahabatan. Yang ganteng, yang cantik,yang kaya, yang segalanya yang dulu dibanggakan ,setelah umur bertambah, rambut mulai memutih, langkah semakin loyo, wajah semakin berkerut, maka yang tersisa tinggalah nilai persahabatan. Maha Besar Allah. Menciptakan eksistensi manusia yang begitu sempurna. Pada intinya performance tetaplah performance yang dapat lekang oleh waktu tapi hakikatnya tak berubah yaitu nilai nilai persahabatan karena Tuhan, cinta kasih.
Mungkin sebagian orang mempertanyakan apa perbedaan antara keluarga dan sahabat. Yang bisa saya katakan adalah bahwa kita tidak pernah punya sahabat sejati tanpa mempertimbangkan dirinya sebagai bagian nyata dari hidup kita. Mereka hadir didalam hati kita sebagai sebuah rumah yang menjadi tempat untuk pulang, tempat yang hangat di mana cinta bersemayam. Didalam ruang hati itulah kekurangan menjadi cukup, kesempitan menjadi lapang, kepanasan menjadi sejuk, kekeringan menjadi tempat subur. Mereka akan selalu tahu bagaimana cara untuk menemukan jalan dan menempatkan diri disetiap pojok ruang hati kita. Karena didalam hati itu semua nampak terang benderang dengan cahaya ilahi untuk lahirnya kebahagiaan bagi semua.Please note that It is not a lack of love, but a lack of friendship that makes unhappy marriages
No comments:
Post a Comment