Friday, May 02, 2025

Cara China membangun pertanian.

 




Pertanian di China sejak era dinasti Qing dan Republik Tiongkok di era rezim Kuomintang,  dikendalikan oleh  tuan tanah dengan rakyat hanya sebagai pekerja atau penyewa lahan. Ya hampir sama seperti Indonesia sekarang. Dimana Petani menjadi second class di negerinya sendiri. Terjajah oleh pedagang yang berlindung dibalik politik populis penguasa. Produktifitas rendah karena masih dikelola secara tradisional dan retorika kaum feudal.


***

Tahun 1949 rezim Kuomintang tumbang oleh kaum komunis. Mao Zedong sebagai ketua Partai Komunis Chna tanpil ke tampuk kekuasaan China. Karena PKC adalah partai petani dan buruh, maka Mao focus membangun pertaian sebagai landasan China melompat ke masa depan. Reformasi agraria dilaksanakan dengan merampas lahan yang dikuasai tuan tanah untuk dibagikan kepada rakyat. Petani tidak lagi menyewa kepada tuan Tanah tetapi menyewa kepada pemerintah. 


Sistem pertanian kolektif lewat koperasi/ komunal diperkenalkan secara luas. Namun sistem koperasi ini gagal. Karena sifatnya topdown.  Malah menimbulkan moral hazard seperti dikita era Soeharto dan sampai sekarang. Sumber korupsi bagi elite dan korporasi. Kegagalan ini membuat rakyat China semakin miskin diatas pertumbuhan ekonomi dan para elite yang terkontaminasi budaya feodal. Di tambah lagi distribusi tidak efisien akibat logistik yang buruk.


Itu sebab  revolusi kebudayaan terjadi. Sejak tahun 1966 sampai tahun 1976. China membangun jalur kereta dari utara ke selatan, dari barat ke timur. Bendungan sungai Yangtze yang berfungsi sebagai pengairan pertanian dan PLTA  berkapasitas  2.715 MW selesai dibangun tahun 1970. Infrastruktur pertanian seperti irigasi, pabrik pestisida, pupuk dan alat pertanian dibangun di setiap provinsi. Mao juga bangun industry hulu seperti pabrik kimia dan baja. Wajib belajar membaca dan menulis berlaku bagi siapa saja


***

Setelah Mao wafat dan digantikan oleh Deng Xiaoping, Reformasi dan Liberalisasi Pertanian diterapkan. Sistem kolektif dan koperasi dihapus. Diganti dengan tanggung jawab rumah tangga. Pemerintah tidak lagi mengorganize langsung koperasi, kecuali memastikan tata niaga berpihak kepada petani. Artinya petani diberi kebebasan dalam mengorganisir dirinya sendiri, berproduksi dan menjual. Apa hasilnya?. Produktivitas meningkat. Tahun 1990 swasembada pangan tercapai.


Dari tahun 1990, China mulai membangun pertanian berbasis Industri. Riset pertanian diterapkan secara terprogram untuk menemukan bibit unggul dan tekhnologi tanam yang bisa menghasilkan produk pertanian dalam skala industry. Bendungan dan irigasi diperluas. Pabrik mesin pertanian dibangun secara luas untuk memastikan harganya murah dan terjangkau. Tidak mengenal subsidi langsung tetapi lewat produksi pada industry pupuk, pestisisa dan mesin pertanian. Sehingga petani membeli dengan harga murah.


Pada waktu bersamaan China mulai membangun industry subsititusi impor untuk menopang proses industrialisasi secara luas. Walau karena itu terjadi urbanisasi. Banyak petani pindah ke kota, tetap tidak mengurangi produktifitas pertanian. Karena pertanian sudah dikelola secara industry yang efisien dari segi tenaga kerja. Infrastruktur pertanian diperluas pembangunannya. Termasuk revitalisasi desa menjadi desa industry agro.


Selama 25 tahun sejak tahun 1990, pertanian sudah berkembang pesat. Diversifikasi tanaman pangan dipromosikan dengan dukungan bibit unggul dari laboratorium  riset nasional.  Digitalisasi pasar dan supply chain lewat warehouse ecommerce market place diterapkan secara luas. Ekosistem pembiayaan semakin inklusif. Yang jelas bertani sudah tidak lagi sekedar cari makan tetapi untuk kaya. Situasi ini mendorong kaum muda terjun ke pertanian.


Sejak Xijinping berkuasa tahun 2013 sampai sekarang pertanian China sudah dikelola dengan sangat modern lewat smart farming. Bahkan banyak shadow BUMN China memperluas lahan pertanian sampai ke Afrika, Asai dan Amerika latin. Luasnya mencapai jutaan hektar. Mengakuisi pusat riset pertanian di Eropa. Mengirim team riset pertanian ke laboratorium ruang ankasa untuk melakukan riset gonom dan biotekhnologi. Ketahanan pangan berbasis ekologi mulai diterapkan sejak tahun 2020. Ini guna mensuksekan program pertanian hijau tahun 2030.


***

Apa hikmah dari cara China membangun sector pertanian? Pertama. China membangun secara bertahap dan berkelanjutan. Kalau salah ya diperbaiki. Kalau bagus ditingkatkan. Kedua,  Mao sukses memastikan semua rakyat China tidak ada yang buta hurup dan berkembang lewat budaya gotong royong. Sehinga apapun program pemerintah bisa dimengerti oleh rakyat. Ketiga, distribusi lahan pertanian tidak bertumpu pada korporasi. Master plan pertanian tidak pernah diubah dan disiplin menerapkan red line lahan pertanian yang tidak boleh berubah fungsi dalam bentuk apapun.


Terakhir, keempat, dari awal pembangunan pertanian di design untuk terjadinya transformasi dari tradisional ke pertanian berbasis sains. Lembaga riset menjadi andalan China dalam berproduksi. Anggaran riset dari tahun ke tahun terus meningkat. Lembaga riset juga makin bertambah banyak dan luas cakupannya.  Tentu sukses itu semua berkat reformasi pertanian yang menghapus rente lahan dan mengawal tata niaga yang menguntungkan rakyat. Maklum mereka republic Rakyat, bukan republic oligarki seperti Indonesia.

Cara China membangun pertanian.

  Pertanian di China sejak era dinasti Qing dan Republik Tiongkok di era rezim Kuomintang,   dikendalikan oleh   tuan tanah dengan rakyat ha...