Friday, May 16, 2025

Bahagia itu pilihan

 






Benarkah kiamat itu pasti datang, tanya Dona. Perdebatan teologis tidak pernah usai tentang kiamat. Karena ini terkait dengan filsafat soal waktu. Albert Einstein mengatakan bahwa waktu adalah ilusi. Mengapa banyak kisah dalam perjalanan usia kita. Dalam teori kuantum. Alam semesta secara fundamental "diam", tidak berubah. Semua kisah masa lalu, masa kini dan masa depan hanyalah ilusi dari persepsi kita yang melihat bagian-bagian terbatas dari sistem total. Ya karena kita terisolasi oleh ruang waktu.


Dalam teori relativitas. Waktu dapat melambat atau bahkan berhenti bergantung pada gravitasi. Sejak terjadinya big bang. Bintang tercipta. Namun masa bintang bisa berubah dan kehabisan energi. Ia akan hancur dengan sendirinya dalam ledakan supernova. Pecahan itu akan melahirkan planet baru. Nah, akibat gravitasi yang super kuat, planet dan benda ruang angkasa tersedot ke dalam black hole. Singularitas terjadi. Titik dimana hukum fisika tidak lagi berlaku. Apa jadinya kalau planet bumi suatu waktu tersedot black hole. Just the matter of time. Kiamat pasti terjadi. 


Kalau kiamat pasti terjadi. Lantas bagaimana kebijakan kita terhadap waktu? Waktu , adalah eksitensi kita. Yang berproses lewat hukum alam dan hakum kausalitas. Kamu bisa mendapatkan semuanya. Hanya saja tidak semuanya sekaligus. Itu akan membuat kita bijak. Tidak membuang waktu dan tentu tidak berburu waktu. Begitulah kehidupan, karena waktu, kita memahami arti perubahan. Benih ditanam berubah jadi buah, kembali jatuh ke tanah. Manusia lahir, bertumbuh, menua dan mati, kembali ke tanah.


Banyak orang mengatakan waktu mengubah banyak hal, tetapi kita sendirilah yang harus mengubahnya. Di situasi hidup yang tidak ramah dan ekonomi yang serba tidak pasti. Bagaimana daku bisa mlewatinya. Cerahkan daku..." Kata Dona.


Sesuai dengan apa yang sering saya katakan. Tidak ada kata terlambat atau, terlalu dini untuk menyimpulkan nasipmu. Selagi umur ada, waktu selalu ada. Berhentilah kapan pun kamu mau. Kamu dapat berubah atau tetap sama, tidak ada aturan untuk hal ini.  Kamu bebas memilih. Tentu sebaiknya memilih yang terbaik. Jalani hidup dengan rasa sukur. Pergilah kemana saja melihat hal yang baru. Nikmati makan enak yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Bertemu dengan orang-orang dengan sudut pandang yang berbeda.  


Jika ada orang merasa tidak bahagia, tidak ada solusi kecuali harus punya keberanian  untuk berhenti rakus.  Rakus itu menyiksa diri. Sumber kemarahan, penyesalan, kekhawatiran, dan dendam. Hidup ini terlalu singkat untuk tidak bahagia. Dekatlah kepada Tuhan, kita akan merasakan euphoria. Rasa sukur itu melahirkan kebahagiaan lewat berbagi dan tahu diri tentunya..


No comments:

Post a Comment