Wednesday, December 12, 2018

Mengapa paranoid terhadap Jokowi ?



Umat islam selalu bilang di zolimi oleh penguasa. Anehnya hanya di era Jokowi begitu kencang perasaan terzolimi itu. Padahal era Soeharto lebih terzolimi. Ulama dan tokoh islam di cekal. Salah bicara dalam dakwah, besoknya udah ditangkap. Partai beraliran islam hanya ada satu. Selebihnya di bredel. Di era Jokowi orang bebas demo dan menghujat presiden. Posisi ulama ditempatkan secara terhormat. Dua petinggi NU dan Muhammadiah ditempatkan sebagai wantimpres dan ketua penasehat idiologi. Bahkan kini Cawapres nya adalah tokoh NU dan ketua MUI. Ketika Era SBY yang merupakan presiden alumni dari universitas Orba era Soeharto politik adem. Tidak ada demo berjilid jilid. Tidak ada aksi ganti presiden. Tidak ada fitnah yang begitu massive seperti era Jokowi. Padahal di era SBY, Habib riziq dijebloskan kedalam Penjara, Abu Bakar Bashir di penjara. LH di penjara. Di era Jokowi HRS dengan santai berada diluar negeri walau tersangkut banyak kasus. Dimana dizoliminya ?

Tahun 2010 pillkada Surakarta, Pasangan Joko Widodo-FX Hadi Rudyatmo diusung oleh PDI Perjuangan, dan mendapat dukungan penuh dari PKS, Partai Amanat Nasional (PAN), serta Partai Damai Sejahtera. Jadi kalaulah Jokowi terindikasi Komunis tidak mungkin bisa lolos dari penilaian PKS , PAN yang sangat hebat dalam melakukan verifikasi terhadap calon yang akan diusung sebagai walikota. Bahkan ketua tim kampanye Jokowi adalah Hidayat Nurwahid salah satu ketua PKS. Artinya jauh sebelum Jokowi jadi presiden, yang melambungkan Jokowi ke pentas politik ya Partai yang berbasis Islam seperti PKS dan PAN. Kalaulah Jokowi itu terindikasi Komunis sebelum bertarung sudah hancur dia di Solo. Kalaulah ke islaman Jokowi diragukan tidak mungkin PAN dan PKS mau mendukung Jokowi. Karena ketika itu lawannya didukung oleh Golkar dan PD yang menguasai data inteligent siapa yang terindikasi komunis. Mengapa sekarang tuduh Jokowi PKI dan anti Islam ?

Seharusnya tahun 2011 sudah terjadi divestasi PT. Freeprort Indoensia.  Tetapi Freeport engga peduli dengan UU Minerba . Tidak ada yang bilang SBY tidak punya nasionalisme. Divestasi Freeport diubah dari 51% jadi 30%. Semua diam dan senang. Padahal itu amanah UU. Berkali kali SBY dan elite politik ke China dan menjalin MOU dengan china untuk pembelian Pesawat dan Pembangkit listrik, namun tidak pernah ada ribut soal negeri ini akan dijajah china seperti sekarang. Proyek Malaka bridge di setujui oleh SBY sebagai kelanjutan proyek OBOR tetapi di era Jokowi dihentikan karena Jokowi tidak ingin Indonesia masuk dalam proyek OBOR sebelum siap bersaing. Mengapa kini Jokowi yang dibilang pro China ?

Di era SBY  kesepakatan China-Asean FTA ( China Asean Free Trade Area ) sebagai kelanjutan dari AFTA ( ASEAN FREE TRADE AREA ) dan kemudian  berubah menjadi ME ASEAN di implementasikan. Tidak ada orang bilang SBY pro asing karena membuka Indonesia secara bebas dikawasan ASEAN dan ASIA. Namun di era Jokowi kesepakatan multilateral di revisi dengan mengambil alih jalur udara selat malaka yang selama ini dikendalikan oleh Singapore. Jokowi merengsek mengembangkan jalur pelayaran strategis alternatif ke dua lewat Selat Lombok ke Pacific yang dikuasai AS. Agar Indonesia timur dapat berkembang lebih cepat. Blok MIGAS Mahakam dan Masela yang sekian puluh tahun dikuasai asing dan kini di ambil alih Jokowi. Tetapi mengapa Jokowi dibilang Pro asing ?

Jokowi dibilang tukang gali utang. Padahal waktu SBY harga minyak sedang tinggi. Surplus terjadi sejak tahun 2004. Tidak ada yang suruh SBY bayar utang. Malah suruh SBY membakar uang lewat subsidi BBM. Tidak ada yang bilang SBY tukang utang ketika APBN defisit terjadi. Asalkan subsidi terus diberi. Ribuan triliun uang habis untuk sia sia selama 10 tahun berkuasa. KIni di era Jokowi , negara deifsit. Tetapi pembangunan terus berlanjut. Bahkan angka kemiskinan bisa turun lebih baik sepanjang sejarah. Walau kita dalam tekanan krisis global dan defisit anggaran namun reputasi Indonesia dipasar uang global semakin tinggi. Mengapa ? Karena makro kita sehat. Di era Jokowi justru program pelunasan hutang dilakukan secara sistematis agar dalam jangka waktu terukur kita bebas dari utang. Tetapi mengapa selalu disikapi miring…

Mengapa ?

Jadi issue Jokowi keluarga antek PKI atau Jokowi anti Islam , antek aseng itu hanya jargon yang dipakai sebagai alat propaganda dengan cara cara yang dipakai PKI yaitu menciptakan fitnah terus menerus agar menjadi kebenaran itu sendiri. Mengapa saya katakan fitnah ? tanya aja PKS dan PAN mengapa dulu mereka berkoalisi dukung Jokowi naik pentas politik.? Jadi kesimpulannya, tujuannya issue negatif itu hanya cara merusak reputasi Jokowi secara pribadi. Mengapa ? ya hanya dengan fitnah yang bisa membuat Jokowi jatuh. Di luar itu tidak bisa. Karena Jokowi sebagai presiden jauh dari KKN , patuh terhadap hukum dan UUD. Secara pribadi, keluarganya harmonis dan setia kepada istrinya. Dan dia secara phisik pria sempurna, tidak invalid. Secara emosional dia stabil.

Sebetulnya pihak oposan sudah kehilangan cara untuk mengalahkan Jokowi dengan berbagai issue. Dari rekayasa kasus seakan ulama di zolimi, diteror, PKI, harga naik, rakyat menderita dan lain sebagainya. Karena rakyat sudah semakin cerdas bersikap. Semuanya dianggap oleh sebagian besar rakyat adalah omong kosong. Makanya teori terakhir adalah menggiring indonesia masuk dalam wilayah konplik dengan asing. Agar pemerintah lemah. Tetapi mereka lupa, bahwa Jokowi terlalu cerdas untuk bertikai dengan asing. Orang beradab paham bagaimana mengelola konplik menjadi peluang, mendekatkan yang jauh dan merapatkan yang dekat. Freeprot bukannya dimusuhi tetapi di rangkul jadi anak angkat dibawah ibu asuh Inalum. “ Baik baik ya jadi anak atau tak jewer.”

***
Suka tidak suka, sikap paranoid sengaja di create oleh oposisi terhadap Jokowi agar rakyat membenci. Mengapa ? karena Jokowi bukan hanya membangun infrastruktur phisik tetapi juga membangun politik yang berkarakter Pancasila. Inilah yang tidak disukai oleh oportunis politik yang gila harta dan  kekuasaan. Walau terkesan lemah dipermukaan namun dibalik itu proses terjadi secara sistematis dengan melibatkan semua infrastruktur negara. Kita semua ingat waktu pertama kali Jokowi mengumumkan Kabinet, dia tampil dihalaman istana diapit kiri kanannya oleh Ketua BIN, Panglima TNI dan Kapolri. Apa artinya? secara tidak langsung dia memperlihatkan kepada seluruh khalayak bahwa dia panglima tertinggi TNI yang bertugas bukan hanya membangun hal phisik juga politik. Dan kekuatan TNI dan Polri sangat pital bagi legitimasi power seorang presiden memainkan perannya.

Awal kekuasaan Jokowi adalah menguasai KPK dari tangan elite politik. Bukan rahasia lagi bila KPK dipilih berdasarkan sistem arisan diantara elite politik. Era Jokowi, tidak ada lagi itu. Dia menentukan sendiri calon pemerintah yang diajukan ke Pansel KPK dan mesin kekuasaan yang ada bekerja efektif menggolkan agendanya mengembalikan KPK ketangan Presiden. Mengapa ? karena sesuai UU anti korupsi bahwa Penanggung jawab utama anti korupsi adalah Presiden. Kemudian diawal kekuasaanya juga merubah struktur APBN yang pro produksi dengan menghapus subsidi BBM, dan ini melibatkan TNI dalam operasional penyalurannya. Makanya DPR dan elite politik terpaksa bungkam. Selanjutnya kebijakan reformasi MIGAS dan penegakan hukum di laut dilaksanakan dengan secara sistematis. Untuk hal ini Elite politik tidak berkutik. Puncaknya Jokowi berhasil membubarkan Koalisi Oposisi yang menguasai Parlemen.

Apakah setelah itu Jokowi aman aman saja. Tidak. Kelompok yang tidak suka dan ingin menjatuhnya juga bergerak melakukan perlawanan secara extra parlementer. Pintu masuk menyerang Jokowi adalah dalam PILKADA DKI dengan menjadikan Ahok sebagai icon untuk dibenturkan dengan umat islam. Kalau Jokowi tidak hati hati menghadapi serangan ini maka bisa dengan cepat menjatuhkannya.Tetapi Jokowi bermain cantik dengan menjauhkan TNI terlibat lansung dan menghindari Polisi bentrok langsung dengan Demontran. Apa yang dilakukan Jokowi bukanlah menghadapi langsung para demontran tetapi melakukan persuasi secara inteligent dengan menangkap aktor intelektualnya. Tidak diadili tetapi dibungkam atau digantung kasusnya sampai situasi terkendali.

Setelah aksi 411, posisi lawan lawan telah tercluster dengan efektif. Selanjutnya Jokowi mendekati para Ulama dengan mengajak berdialogh secara terbuka. Semua kekuatan umat islam diundang ke istana. Tidak ada dusta diantara mereka. Konsesus terbentuk. MUI keluar dari barisan alumni 411, yang tersisa hanya kelompok yang bersebarangan. Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) dibentuk. Namun Jokowi masih butuh lebih konkrit lagi untuk tahu siapa lawan siapa kawan. Aksi 212 kembali dibiarkan terjadi. Namun pada saat aksi , Jokowi leading mengendalikan massa dengan adanya konsesus antara Kapolri dengan demontran. Setelah itu, keputusan dibuat. UU Ormas dicabut dengan mengeluarkan PERPU. HTI dibubarkan. Gugatan dipengadilan oleh HTI dimenangkan Jokowi.

Apakah selesai sampai disitu saja? tidak. Ancaman idiologi Pancasila adalah indiologi transnasional yang punya basis ormas dan politik di Indonesia. Makanya setelah aksi penyanderaan di Lapas Brimob dan Surabaya, merupakan momentum yang tepat mendorong segera dikeluarkannya UU Anti Teror. Elite politik tidak punya pilihan kecuali mengesyahkan UU anti teror. Dan selanjutnya Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) diubah menjadi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila yaitu badan setingkat menteri dengan organisasi yang terstruktur. Karena ini kemungkinan PKS dan ormas yang berafiliasi dengan idiologi transnasional akan tergusur dan koalisinya seperti Gerindra dan PAN juga akan terjerembab.

Kalau China butuh 25 juta orang mati untuk revolusi kebudayaan maka Jokowi lakukan tanpa korban dan tidak butuh waktu lama untuk revolusi mental.. Bayangkan UU Anti teror bertahan sejak tahun 2003 dapat direvisi di era Jokowi. UU Ormas juga dapat di revisi. Padahal lebih 10 tahun terjadi pembiaran melecehkan Pancasila. Reformasi Migas terlaksana tanpa hambatan dan kini sedang masuk proses revisi UU MIGAS tahun 2002. Apakah semua itu mudah? tidak. Lebih sulit dibandingkan membangun infrastruktur. Di era Jokowi gaduh politik menjadi tontonan keseharian. Dari kegaduhan itulah Jokowi hadapi dengan sabar seraya cermat memperhatikan dinamika ditengah masyarakat untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi masa depan Indonesia. Kedepan Indonesia akan focus kepada Sumber daya manusia. Yang ngeyel soal politik akan berhadapan dengan pedang hukum. Ya ditangan Jokowi proses pembangunan politik terlaksana dengan baik dan cepat.

Monday, December 10, 2018

Abaikan orang yang membenci anda.

Di Youtube saya mendengar perbebatan antara Ngabalin dengan Habib Smith. Ngablin dengan sabar melayani debat itu tanpa terkesan dia emosi. Namun Habib Smith nampak emosional padahal dia lebih muda dari Ngabalin. Dengan tegas penuh arogan Habib Smith menolak untuk minta maaf. Namun Ngabalin meluruskan bahwa walau Habib tidak mau minta maaf namun Jokowi sudah maafkan. Itu yang dikatakan oleh Jokowi bahwa dia sudah memaafkan orang yang membencinya sebelum orang minta maaf. Makanya Jokowi tidak pernah melaporkan orang yang menghina atau membalas orang yang menghujatnya. Bahkan  Jokowi telah memerintahkan kepada Ngabalin agar tidak melayani ujaran kebencian. Dalam ilmu komunikasi politik, provokasi dalam bentuk ujaran kebencian bertujuan menciptakan wacana agar orang yang rendah elektabilitasnya terangkat popularitasnya. Makanya ujaran kebencian itu selalu datang dari petualang rendah mutu untuk bersaing dalam kancah demokrasi. Berharap agar ujar kebencian itu menimbulkan polemik. Dari polemik itulah dia mendulang popularitas. Dan setelah itu dia akan gunakan playing victim agar empati orang bego terpancing mendukungnya dan melupakan kelemahannya. Politik Jokowi tidak seperti itu. 

Kalau ada orang membenci saya dengan menciptakan rumor tentang saya maka itu saya syukuri. Mengapa ? karena itu cara Allah untuk menyinkirkan orang yang tidak tulus bersahabat dengan saya. Misal ada rumor bilang saya  bangkrut dan kere. Orang yang percaya akan rumor itu segera ikut membenci dan menjauh dari saya.  Itu saya syukuri. Mengapa? Itu  tanda dia tidak mengenal saya secara pribadi atau dia punya niat buruk, berteman karena mengharapkan uang dari saya. Bukan tulus. Ada yang bilang saya gila perempuan. Rumor beredar luas. Orang yang percaya atas rumor itu langsung membenci saya. Padahal saya tidak pernah menggodanya dan  tidak tertarik berhubungan secara pribadi. Saya bersyukur karena saya terhindar berteman dengan orang yang tidak mengenal saya secara pribadi namun baper engga jelas.

HIdup ini ada hukum alam yang kemudian jadi hukum sosial. Bahwa ujaran kebencian lahir dari orang yang lemah dan tak produktif untuk berkompetisi secara sehat. Di era Sosial media, mereka mencari eksistensi dari ujaran kebencian itu. Dan akhirnya memanfaatkan emosi orang mempercayainya untuk ditipu dengan mudah. Jadi korban buruan. Menghadapinya tidak sulit. Yaitu jangan ladenin. Jangan hadapi ujaran kebencian dengan kebencian juga. Apakah karena itu reputasi kita hancur ?  Tidak. Ingat bahwa anda hanya membangun reputasi dihadapan Tuhan, bukan dihadapan manusia.  Penilaian orang terhadap diri anda tidak pernah 100 persen benar. Yang tulus juga tidak banyak. Namun anda tetap harus prasangka baik. Walau banyak orang buruk laku, namun anda tetap harus berteman. Tetapi tetaplah Tuhan sebagai sandaran. 
Kalau orang berumor terhadap anda, tidak perlu anda marah. Mengapa ? Anda tidak perlu membangun reputasi dengan orang buruk laku yang secara spiritual dan business tidak menguntungkan. Anda harus focus membangun reputasi tidak dengan pembelaan dalam bentuk retorika tetapi dengan perbuatan nyata, tulus tanpa ada niat merugikan siapapun. Itu saja. Kalau ada yang percaya dengan ujaran kebecian itu dan menjauh dari anda maka syukurilah. Karena anda terhindar dari lingkungan orang buruk laku. itu artinya Tuhan melakukan auto erase terhadap teman anda. Karena anda orang baik dan Tuhan ingin anda berteman hanya dengan orang baik. Kehebatan Jokowi adalah dia sangat paham mengaktualkan agama untuk bersabar kepada orang yang menghujat dan memfitnahnya dengan ujaran kebencian. Apa itu ? Tuhan menjanjikan kemuliaan bagi orang yang terhina dan terhujat asalkan dia berlaku sabar. Tuhan akan mengangkat derajat orang yang di hujat dan di fitnah itu. Karena itulah kemulian anak Adam di bandingkan makhluk ciptaan Tuhan yang lain.

Monday, November 19, 2018

Kemandirian rakyat.


Saya bertemu dengan relasi di China. Kami makan malam. Pada kesempatan itu saya tanya gimana pendapatnya dengan akan diadakannya pemilihan presiden oleh Parlemen China. Dengan tersenyum dia angkat bahu. “ Apa peduli saya.  Kami tidak ada urusan dengan masalah politik. Bagi kami gimana caranya kami bisa menyelesaikan masalah keseharian kami. Itu aja. Mengapa ? karena faktanya pemerintah tidak pernah hadir kedalam rumah walau pemerintah menyediakan rumah untuk kita bayar. Walau pemerintah menyediakan logistik system yang efisien dengan sarana umum yang hebat namun pemerintah tidak pernah hadir dalam perusahaan kecuali kita tidak bayar pajak. Yang datang polisi. Nah dari itu semua, jelaslah bahwa pemerintah dan kami sesuatu yang berjarak. Sesuatu yang terlalu jauh untuk dipikirkan oleh rakyat.  

Sebetulnya , kata teman saya dari Australia yang ikut hadir dalam makan malam itu , bahwa apabila rakyat tak lagi sibuk bicara politik dan mereka menerima siapapun yang memimpin maka itu tandanya rakyat semakin kuat dan pemerintah semakin lemah. Justru disitulah kekuatan demokrasi pada akhirnya. Orang terpilih sadar bahwa mereka dipilih sebagai pelengkap eksistensi negara. Mereka sadar posisi mereka renta. Yang kapan saja bisa dijatuhkan bila dia korup. Ya orang cenderung bekerja benar apabila dia merasa tidak seratus persen kuat. Dia lemah. Karenanya dia perlu sinergi dan kolaborasi dengan semua kekuatan. Dia harus jujur dan amanah agar dia punya martabat. Sehingga semua bisa diselesaikan secara sempurna.  Benarkah persepsi ini? 

Tahun 1960 ketika Amerika menghadapi krisis hebat, rasio tingkat ketergantungan rakyat hanya 10%. Upaya recovery berlangsung cepat sekali dan bahkan membuat AS lebih kuat dari sebelumnya. Ketika terjadi krisis yang terkenal dengan istilah crisis dot.com pada tahun 2000, tingkat ketergantungan rakyat AS kepada pemerintah 21 %. Upaya recovery berlangsung efektif. Ketika Era Obama tingkat ketergantungan Rakyat Amerika kepada pemerintah mencapai level tertinggi yaitu 35% yang juga paling tinggi tingkat participasi pemilu. Upaya economy recovery paska crisis mortgage sampai kini belum juga pulih bahkan membuat AS masuk dalam krisis hutang. Mengapa Indonesia bisa keluar dari Krismon 98? padahal kita paling buruk dampaknya? karena yang bangkrut itu pemerintah, sementara rakyat udah bangkrut duluan sejak kapan tahu. Sehingga ketergantungan mereka kepada pemerintah kecil sekali.

Menurut hasil study bahwa ternyata ada hubungan kuat antara rasio tingkat ketergantungan itu terhadap daya tahan ekonomi negara. Artinya apa ? ketika masalah terjadi, bencana terjadi, kekuatan masyarakat sendiri yang melakukan perbaikan karena tingkat ketergantungan kepada pemerintah memang kecil. Itu sebabnya , China paham betul ketika mereka melakukan reformasi ekonomi, yang pertama mereka lakukan adalah melepaskan ketergantungan rakyat kepada pemerintah. Sebagian besar BUMN yang tidak ada hubungannya dengan Public Service Obligation ( PSO) di tutup. Sementara BUMN yang tingkat PSO nya dibawah 40% di privatisasi. Sisanya yang rasio PSO nya diatas 70% ditingkatkan dukungannya dan diperluas misinya untuk mengawal rakyat dari serangan kekuatan modal dan terkhnologi dalam berhadapan pasar bebas. 

Deng ketika mencanangkan reformasi menyebut kebijakannya sebagai bentuk lahirnya ”emansipasi ” rakyat kepada negara untuk terlibat langsung dalam proses pembangunan. Pemerintah hanya memberikan kanal untuk tersalurnya emansipasi agar rakyat mampu mengorganisir dirinya sendiri ' untuk menyelesaikan masalahnya dan meraih kemakmuran. Di Indonesia dari tahun ketahun , dari satu rezim ke rezim berikutnya , sifat ketergantungan rakyat kepada pemerintah memang di design semakin besar. Bahkan kita selalu berharap bergantinya rezim akan terjadi perubahan. Bahkan ada yang onani politik mau mendirikan khilafah agar semua murah dan gratis. Makanya jangan kaget Pemilu menjadi pesta termahal didunia. Bahkan tak sepi dari keributan. Setelah itu , kembali ribut bila harapan tidak sesuai dengan kenyataan. 

Padahal Pemerintah bukanlah Tuhan yang bisa berkata kun faya kun, bukan pula dongeng lampu aladin yang bisa berkata "abrakadabra" Pemerintah hanyalah kumpulan orang yang terdidik baik yang bekerja atas dasar system sharing power. Lantas apakah pantas kita berharap kepada kumpulan orang seperti ini untuk menjadi undertaker dan provider kebutuhan kita ? Selama 4 tahun Jokowi berkuasa, dia sengaja memberikan peran lebih besar kepada rakyat untuk menyelesaikan masalah ekonomi. Kebijakan itu bukan hanya dengan retorika tetapi dukungan politik real lewat penyediaan dana desa, Kredit Usaha Rakyat, Kredit kepemilikan Rumah murah, Rumah bersubsidi , Kemudahan investasi, penyediaan sarana umum dan lain sebagainya. Artinya negara menyediakan kanal dan silahkan rakyat lewat dengan nyaman untuk memakmurkan dirinya sendiri.

Sunday, November 18, 2018

Prabowo?

Mengapa kubu BOSAN selalu kampanye dengan cara tidak terpelajar. Tanya nitizen yang orang awam politik. Sampai Megawati pun bertanya tanya, seakan tidak percaya mengapa Prabowo bisa berubah. Tidak seperti dulu waktu jadi pasangan Megawati dalam Pemilu 2009.  Mungkin karena faktor orang yang ada disekitar Prabowo yang mempengaruhi, terutama team PKS atau bisa juga faktor usia atau mungkin karena sakit yang berhubungan dengan kebugaran otak sehingga membuat PS nampak labil secara mental. Entahlah. Tetapi pokok persoalan sebenarnya menurut saya adalah karena Prabowo dan Hashim sangat mengenal Jokowi sejak mendukung Jokowi untuk Pilgub DKI dan tahu pasti bahwa Jokowi orang baik dan sampai sekarang Jokowi tetap orang baik. Jadi tidak mudah bagi Prabowo untuk menyerang Jokowi.

Karena tidak mudah itulah makanya Kampanye BOSAN terkesan tidak terarah. Bahkan ketika masuk ke materi issue Politik untuk menyerang Jokowi, langsung terbantahkan dengan sendirinya. Bukan Jokowi yang bantah tapi pihak yang menjadi referesi Prabowo. Contoh, Prabowo bilang 99% orang miskin. Itu data World bank, katanya. Tetapi World bank sendiri yang bantah pernyataan Prabowo itu. Prabowo dengan wajah prihatin tampil di TV dalam jumpa Pers mengecam penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet. Prabowo seakan menunjukan bahwa dia tidak anti kekerasan dan punya empati kepada wanita khususnya orang tua yang lemah seperti Ratna. Tetapi tak lama setelah itu, Ratna sendiri yang membantah dia di aniaya. Itu karena kebohongan pribadinya dan menjadi hoax yang paling lucu diabad ini. Prabowo berencana akan mencetak rupiah khusus untuk kaum tunanetra. Tetapi idea  yang dikira hebat sebagai peduli kau disabelitas itu ternyata dijawab sendiri oleh BI bahwa ide cetak uang khusus untuk tunanetra sudah diterapkan lama oleh BI. Jadi ide itu sudah kuno.

Prabowo berusaha menunjukan dirinya pro rakyat dan nasionalis sejati. Pada waktu bersamaan dia menyindir rezim Jokowi pro Asing dan aseng. Tetapi pada waktu bersamaan dia sendiri yang membantah pernyataannya yang nasionalis itu. itu bukan hanya lewat retorika bahwa Indonesia butuh China. Hubungan dengan China harus semakin ditingkatkan dimasa akan datang. Tetapi juga Prabowo sampaikan itu ketika hadir dalam acara ulang tahun kemerdekaan China di Kedutaan. Disamping itu, orang tidak bisa melupakan bagaimana akhirnya Prabowo harus melepas saham perusahaannya kepada Asing di Kiani. Karena itu hartanya bertambah. Fakta juga Hashim,  ketua dewan Pembina Gerindra yang juga adik Prabwo pernah bermitra dengan Nathaniel Philip Victor James Rothschild  dalam bisnis tambang. Nat adalah yahudi tulen dan juga merupakan keluarga dari tokoh Yahudi yang paling berpengaruh didunia.

Prabowo berusaha ingin tampil sebagai orang bersih dan punya tekad untuk membangun sistem yang bersih dari korupsi dan kolusi. Tetapi pada waktu bersamaan Titik Prabowo sebagai ketua Dewan Pembina partai Beringin yang merupakan partai pendukung Prabowo malah mengatakan kalau Probowo terpilih akan kembali ke era seperti Soeharto. Itu artinya kembali ke era penuh KKN ( Korupsi, Kolusi , Nepotisme) dan kekerasan HAM.  Pernyataan politik Titik ini langsung membuat kelompok Swing voter membuat decided untuk memilih Jokowi. Mengapa ? karena mereka tidak ingin sejarah kelam indonesia kembali seperti Era Soeharto. Sudah cukup 32 tahun terburuk sepanjang sejarah dipimpin oleh gangster bersenjata yang arogan.  No more.

Seorang teman yang juga politisi mengatakan kepada saya bahwa mencari kekurangan Jokowi itu sama sulitnya mencari kelebihan Prabowo. Mencari kesalahan Jokowi dalam memimpin itu sama sulitnya mencari prestasi Prabowo. Semakin buruk statemen terhadap Jokowi akan berbalik menguntungkan Jokowi. Bahkan data pengamat ekonomi terkesan Hoax ketika mengkritik Jokowi. Mengapa ? karena tidak ada lembaga riset berkelas dunia yang memberikan penilaian buruk terhadap Jokowi. Masalah bagi lawan Jokowi adalah tidak mampunyai sikap mental seperti Jokowi. Dimana kekuasaan tidak membuat keluarga dan dirinya kaya raya. Kekuasaan tidak melahirkan KKN. Kekuasaan tidak mengizinkan tentara melepaskan peluru tajam kepada demotran. Kekuasaan adalah pengabdian tanpa lelah dan tanpa berkeluh kesah sampai pada titik tak tertanggungkan. Sikap mental itulah yang langka dimiliki oleh lawan politiknya dan sikap mental inilah membuat rakyat mencintai Jokowi dan memilihnya.

Tuesday, November 13, 2018

Persepsi

Orang banyak bertanya mengapa saya bisa langsung berhenti merokok. Biasanya kan butuh proses secara bertahap untuk sampai bisa berhenti total.  Apalagi saya merokok udah tahunan. Sama halnya orang bertanya dengan berkerut kening, mengapa saya bisa engga makan nasi? padahal  dari kecil saya makan nasi dan keluarga saya semua makan nasi. Tetapi saya bisa segera berhenti makan nasi tanpa perlu ada precess bertahap. Saya hanya tersenyum mendapat pertanyaan yang terkesan aneh bagi mereka. Tetapi sebetulnya bagi saya itu biasa saja. Mengapa ? karena saya memimpin raga dan jiwa saya sendiri. Raga dan jiwa saya ada dibawah komando saya. Kalau saya bilang stop  merokok dan makan nasi maka jiwa saya bisa menerima tanpa maksa raga saya agar terus merokok.  Kok bisa ? 

Sebetulnya ini soal persepsi saja. Untuk lebih jelasnya baik saya sampaikan analogi sederhana. Apakah itu mangga ? yang anda pahami bahwa mangga itu rasanya manis atau asam. Kulitnya kuning atau hijau. Kalau dibanting akan terdengar suara lembek. Cobalah rasakan? rasa manis atau masam karena lidah anda, bukan mangga. Warna kulit itu karena mata anda, bukan mangganya. Suaranya ketika dibanting karena telinga anda, bukan mangganya. Lantas apa sebetulnya mangga itu ? Mangga itu adalah persepsi anda yang di terjemahkan oleh otak berkat memori yang tersimpan berdasarkan informasi dan pengalaman anda. Jadi mangga ada sebuah ide saja.

Mengapa kalau engga makan nasi belum terasa makan? karena persepsi anda bahwa untuk bisa kenyang ya harus makan nasi. Mengapa kalau engga kaya engga bahagia ?karena persepsi anda bahwa untuk bahagia harus kaya. Mengapa kalau bukan cantik atau ganteng tidak menarik?karena persepsi anda bahwa cantik dan ganteng membangkitkan libido anda. Mengapa harus jadi sarjana untuk bisa jadi orang pintar ?karena persepsi anda untuk jadi orang pintar harus sarjana. Mengapa harus pakaian bermerek membuat gengsi anda naik ? karena persepsi anda bahwa pakaian bermerk menaikan kelas anda. Semua karena persepsi. Karena persepsi itu membuat anda terisolasi pemikiran dan informasi dari luar.

Benarkah persepsi itu absolut ? saya pernah melakukan pengalaman tirakat "mutih " di sebuah pondok pesantren. Sebelum memasuki tirakat "mutih" sang kiyai menanamkan persepsi bahwa " kita menciptakan kejadian di alam semesta ini bersama Tuhan. Kedua, kita bekerja sama dengan Tuhan untuk menciptakan berbagai peristiwa yang kita kehendaki. Artinya Allah itu sangat dekat dengan kita. Bahkan kalangan ahli tasawuf mengajarkan manusia harus memikirkan diri sebagai manifestasi Tuhan. Sebagaimana paham wahdatul wujud, bahwa kehendak seseorang bersatu dengan kehendak Tuhan. Semua hal yang ada di dunia ini akan kembali pada dirimu sendiri, didalam pikiranmu. Kau milik dirimu sendiri.Kalau kau anggap semua benda tidak ada maka yang ada adalah dirimu sendiri.". Persepsi di tanamkan pada diri saya.

Selama ritual itu saya lalui, hari pertama sampai seminggu ,perasaan lapar dan haus terus mengganggu saya. Saya menderita dan lemah. Namun lewat seminggu, lewat pengalaman yang melelahkan, persepsi saya mulai terbangun. Bahwa tidak ada lapar, tidak ada haus tidak ada keinginan apapun. Apa yang terjadi ?lewat seminggu kemudian , saya benar benar tidak merasakan lagi lapar dan haus. Saya tidak lagi memikirkan lezatnya makanan.Tidak lagi memikirkan air untuk di minum.Tidak lagi memikirkan hal diluar yang membuat saya senang. Saya hanya melihat kedalam diri saya sendiri. Tanpa disadari saya bisa mengendalikan pikiran saya, dan tentu perasaan senang, bahagia, libido,orgasme, lapar, menderita pun dapat saya kendalikan. Semua karena pikiran, karena persepsi.

Jadi Nak, mentalmu terbentuk karena persepsimu atas dasar pengetahuan dan pengalamanmu. Bila pengetahuan dan pengalamanmu membentuk persepsi hidup ini menakutkan seperti kata prabowo maka kau akan menderita. Bila persepsi mu buruk tentang sesuatu maka hasilnya akan buruk menimpamu. Bila persepsi tentang hidup ini adalah perjalanan spiritual yang indah maka hidupmu akan penuh cinta ,tentu kebahagian akan menyertaimu. Kemenangan akan menjadi bagianmu. Karenanya, bergabunnglah  dengan kubu Jokowi, kelompok orang baik, yang membuatmu berpikir positip dan berbicaralah tentang hal yang baik agar orang lain mendapatkan persepsi yang baik. Karena bagaimanapun kamu bertanggung jawab atas dirimu dan dilingkunganmu. 

Saturday, November 10, 2018

Peduli kepada keadilan.

Tadi pagi saya ke singapore untuk lunch meeting dengan banker. Saya didampingi oleh direktur saya dari KL. Setelah makan siang, saya langsung ke Changi Airport karena ada janji meeting jam 7 malam dengan relasi di Jakarta. Dalam perjalanan direksi saya berkata “ saya rindu Jakarta. Semua serba murah. Tidak seperti di KL. “ Saya hanya tersenyum.  Kita bisa nongkrong di cafe hotel bintang Lima dan menikamati semua fasilitas berbintang namun billnya hanya 30% dari Bill di Singapore untuk fasilitas yang sama. Atau hanya 20% bill di Hong Kong. Jakarta sorga kapitalis. Tetapi ada yang lebih sorga terlupakan. Itu adalah semarang. Semua serba murah bahkan mungkin termurah diseluruh dunia. Upah pekerja hanya USD 100 per bulan. Orang bisa hidup sebulan untuk biaya sehari di LA atau di Hong Kong. Lanjutnya, Saya hanya tersenyum. 

Mr. B, bisa jelaskan fenomena apa ini semua ? katanya. Mereka yang bisa menikmati fasilitas bintang lima itu di Indonesia hanyalah 54.000 orang saja.   Kata saya. Menurut data dari  Capgemini laporan kekayaan dunia 54 ribu orang indonesia memiliki kakayaan sebesar USD 184 billion atau sama dengan Rp. 2.760 Triliun atau 20% dari GNP Indonesia. Itu harta pribadi. Itu  setara dengan1,5 kali lipat dari devisa negara Indonesia. Atau lebih besar dari devisa Singapore bahkan lebih besar dari Malaysia.  Kata saya dengan tersenyum. Wow. Hanya 54.000 orang yang menguasai 1/5  sumber daya keuangan di Indonesia dengan populasi 280 juta orang. Suatu perbandingan yang teramat kecil. Ketimpangan yang nyata. Itu terjadi tidak mendadak. Tetapi berproses berpuluh tahun sebelumnya sejak era Soeharto. 

Apa yang terjadi pada Indonesia , juga terjadi kini pada China dengan sistem komunis. Setengah abad yang lalu itu para pengikut Mao yang militan bahkan siap membunuh seekor babi yang dimiliki tetangga dengan granat; babi itu tanda kelas ”borjuis”. Pada awal abad ke-21 sekarang orang berduit  di china membayar dengan harga mahal anjing jenis Mastiff Tibet. Itu korban dari kapitalisme. Dan china berjuang mengurangi ketimpangan itu. Kini angkanya sekitar 46,5. Tetapi dibandingkan dengan itu, Indonesia sedikit lebih baik: 39,7. Tak meratanya pembagian kekayaan di Cina bahkan kurang-lebih sama dengan keadaan di negeri kapitalis yang paling timpang, yakni Amerika Serikat, dan jauh lebih buruk ketimbang Inggris, yang mencatat koefisien Gini 36.

Mengapa upaya mengatasi ketimpangan itu tidak pernah berhasil secara significant ? seorang sahabat dari China mengatakan bahwa penyebabnya karena penguasa jarang mendatangi rakyat. Jarang sekali makan apa yang biasa dimakan oleh rakyat miskin. Saya pernah diajak makan malam oleh jenderal China di Changsa. Katanya menu itu menu kesukaan Mao. Tetapi ketika saya rasakan , perut saya mual. Apa pasal ? karena tahu dan kuahnya aromanya seperti air comberan. Sang jenderal tertawa melihat mimik wajah saya. “ Itulah makanan orang kabanyakan di China. Itu tahu diasamkan agar bisa tahan selama musim dingin sebagai menu bubur nasi encer, dan disayat kecil daging bebek. Dengan membiasakan makan menu orang miskin, akan mempertebal empati penguasa dan pejabat kepada rakyat, sehingga mereka akan keras terhadap dirinya untuk bekerja keras dan amanah untuk rakyat. Itu nasehat Mao.” katanya.

Jokowi adalah satu satunya presiden yang paling banyak mengunjungi rakyat dari pusat kota sampai daerah pinggiran , pular terluar yang berpuluh tahun di punggungi oleh derap pembangunan. Dari sana Jokowi merasakan betapa dahsyatnya ketidak adilan itu. Betapa buruknya ketimpangan itu. Dari sinilah ghirah empati itu menjelma menjadi political will yang dahsyat untuk lahirnya kebijakan berspektrum nasional dan berkeadilan bagi si miskin. Karenanya prioritas pembangunan indonesia centris adalah dengan menyisir daerah tertinggal, di ujung pulau terluar, diatas puncak gunung , dilembah. Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik, per Maret 2016 Indek Gini Ratio di Indonesia berada di angka 0,397. Mengalami penurunan dan pada 2019, pemerintah menargetkan nisbah Gini turun hingga 0,36. 

Berjuang untuk tegaknya keadilan bagi simiskin memang tidak mudah, dan ini perjuangan sepanjang usia bagi siapa saja yang berharta. Hanya perubahan mental yang bisa mengurangi rasio GINI. Setidaknya kalau tidak bisa membantu, kurangilah selera, hiduplah sederhana dan perbanyaklah berbagi. Dengan begitu kini dan besok, kita akan baik baik saja. Hidup sederhana..hmmm..hanya untuk lunch meeting saja hari ini kita habiskan dana USD 1000. Itu tidak termasuk ticket pesawat.  Kata direksi saya. Dan itu sama dengan  biaya hidup 1 bulan orang di KL atau dua bulan di Indonesia. Sambungnya. Saya tersenyum miris. 

Friday, November 09, 2018

Uang dan Reputasi...



Banyak pengamat dan akademisi meragukan ekonomi Jokowi ketika kurs melemah. Segudang teori  mendukung argumentasi disampaikan seakan kurs melemah adalah kartu mati untuk Jokowi. Pemerintah menyikapinya dengan tenang dan focus kepada recovery ekonomi yang terus bergerak kearah positip. Bulan september neraca perdagangan kita surplus dan terjadi surplus primer pada APBN. Mengapa begitu mudahnya Indonesia membalik keadaan dari defisit menjadi surplus. Kemudian masuk november, kurs rupiah menguat dan semakin perkasa menghadapi USD. Oh itu karena faktor eksternal. Benar. Tetapi tanpa dukungan kondisi makro ekonomi yang dikelola dengan disiplin tinggi tidak mungkin faktor eksternal dapat mempengaruhi posisi rupiah begitu lebar di pasar. Siapa yang mempengaruhi kurs dipasar itu ? Bukankah keadaan ekonomi dunia lagi krisis? 

Kalau orang main judi , apakah semua orang kalah? atau semua menang? tidak kan. Ada yang kalah tentu ada yang menang. Kehidupan juga begitu. Ada yang kaya tentu ada yang miskin. Sampai kiamat akan selalu bersanding soal itu. Ekonomi dunia menyusut. Apakah uang juga menyusut? tentu tidak. Uang tidak pernah hilang dari dunia dan inilah harta yang selalu dijaga rapi. Semua sistem perbankan dan moneter memastikan uang terjaga dengan baik. Nah kalau ekonomi lesu, kemana saja uang itu? Apakah uang dimakan hantu? Ya tidak. Uang tetap ada hanya saja uang tidak dipegang oleh mereka yang kalah. Siapa yang kalah itu ? Dalam situasi krisis, yang kalah itu adalah Pemerintah, dan corporate. Mengapa ? karena baik negara maupun Corporate berhadapan dengan sistem debit dan credit. Arus debit credit harus terjaga dan karenanya uang tidak pernah diam. Ketika kurang maka mereka jadi debitur dan ketika berlebih mereka jadi sinterkelas.

Lantas dimana uang itu? Uang ada ditangan orang kaya. Siapa mereka itu? ya mereka adalah private investor. Mereka ada tapi tiada. Mengapa saya sebutkan ada tapi tiada? Karena kekayaan mereka tidak memacu konsumsi. Tidak juga menjadikan mereka selebritis yang doyan di puja, booking artis untuk leisure time atau beli lamborgini atau bangun rumah seperti istana. Bukan. Mereka adalah komunitas elite yang dananya dikelola oleh fund manager berkelas dunia dengan tingkat sekuriti tinggi. Dari mana mereka kaya ? Umumnya mereka mengelola bisnis portfolio melalui bursa dengan menerapkan beragam skema investasi. Ketika ekonomi booming , mereka mengumpulkan kekayaan melalui finacial market dan ketika ekonomi lesu mereka belanja saham untuk menguasai sektor real. Artinya ketika uang beredar banyak, mereka menciptakan business rente dan ketika ekonomi lesu dengan ditandai semakin ketatnya likuiditas, mereka menjadikan itu peluang untuk membeli surat utang berbunga tinggi dan meramaikan bursa lewat saham yang blue chip dengan harga murah.

Jadi ramainya pasar modal dan uang, adalah proses orang kaya semakin memperkaya diri. Walau dampaknya tidak langsung dirasakan oleh masyarakat bawah namun secara berlahan perusahaan atau negara semakin longkar likuditasnya karena likuid nya pasar modal dan uang, dan saat itu terjadi koreksi ekonomi untuk mencapai titik keseimbangan baru. Ketika posisi ekonomi established maka saat itulah harga saham yang tadi dibeli murah akan melambung berlipat. Dan diversifikasi pasar uang juga semakin luas, sehingga mereka bisa melakukan leverage atas portfolio nya. Artinya dengan memegang stok tagihan utang 10 mereka bisa gandakan menjadi 10 kalilipat lewat pasar yang bergairah. Apakah mereka bego sehingga gampang lepas uang untuk menaikan index bursa dan index surat utang? Tidak. Mana ada orang kaya bego. Kekuatan riset mereka luar biasa. Itu sebabnya mereka meninggalkan Arab yang orang awam bilang negara kaya. Meninggalkan Brunei yang menurut kacamata orang awam kaya. Orang awam itu bego karena mudah dibohongi. Tapi orang kaya itu smart. Maklum private investor itu kekuatannya di informasi dan riset. Mereka hanya masuk di negara yang qualified dari sisi investment grade.


Makanya indikator makro ekonomi pemerintah Jokowi menjadi pemicu deras arus investasi baik di pasar modal maupun FDI. Semakin deras arus investasi masuk ke Indonesia semakin cepat koreksi ekonomi kearah titik keseimbangan baru terjadi. Kalau dulu indonesia negara konsumen maka hanya masalah waktu indonesia akan jadi negara produsen. Momentum perubahan ini dijaga dengan baik oleh team Jokowi. Dari dulu sampai sekarang, ketika krisis terjadi, ekonomi tumbuh tanpa keterangan. Ya memang orang kaya melalui private investor tidak nampak dipermukaan dan keberadaan mereka bukan untuk jadi selebritis dengan tampil sebagai konglomerat tapi sebagai orang dibelakang layar yang menentukan arah bandul perekenomian suatu negara, bahkan dunia sekalipun. Arah bandul ekonomi selalu ditentukan oleh trust pasar kepada pemerintah. Team Ekonomi Jokowi mampu mengelola ekonomi dengan tingkat reputasi tinggi. Merekan punya trust !

HAK istri.

  Ada   ponakan yang islamnya “agak laen” dengan saya. Dia datang ke saya minta advice menceraikan istrinya ? Apakah istri kamu selingkuh da...