Sunday, November 23, 2008

Structure

Structure dalam bahasa inggeris bisa berarti bentuk susunan ( formation) atau bisa pula berarti bentuk bangunan ( construction) atau bisa pengaturan yang baik ( organization ). Maka structure dapat diartikan adalah bentuk susunan untuk suatu bentuk yang diinginkan. Kalau dianalogikan dalam sebuah bangunan maka structure meliputi fondasi, penyangga ( tiang ) , dinding dan atap. Keempat unsur ini adalah system dari yang disebut structure. Salah satu lemah maka bangunan tidak akan kuat, atau bahkan hancur. Seorang insinyur bangunan merekayasa ( engineering ) bangunan harus memperhatikan tekstur tanah untuk menanamkan tiang pancang ( fondasi). Harus memperhatikan lingkungan agar dapat dirancang model bangunan yang sesuai dengan goegraphis dan tentu harus pula sesuai dengan kebutuhan.

Dalam pembangunan ekonomi suatu negara maka studi pembangunan tak jauh beda dengan insinyur yang akan membangun gedung. Pondasi yang dimaksud adalah kekuatan sector riel atau kekuatan rumah tangga ( public ) menghasilkan barang dan berkosumsi. Tiangnya ( penopangnya ) adalah sector moneter dan fiscal yang merupakan pengaturan perputaran uang dari rumah tangga kembali kenegara dalam bentuk pajak dan tabungan kemudian kembali lagi ke rumah tangga dalam bentuk layanan social dan subsidi. Atap dan dinding adalah keadilan dan hukum yang menjamin keberadaan pondasi dan tiang. Disinilah rancang structure menentukan kekuatan dan keindahan bangunan. Harus ada keseimbangan.

Bila tiang ( penyangga ) dibuat besar atau istilahnya dalam ekonomi adalah bubble ( menggelembung ) melalui regulasi moneter maka pondasi tidak akan kuat menahannya. Begitupula sebaliknya, pondasi atau sector riel yang terlalu kuat dengan penyangga yang kecil maka akan lahir ketidak efisienan dimana modal berputar hanya kesegilintir orang. Atap yang besar atau keadilan yang terlalu kaku tanpa memperhatikan pondasi ( sector riel) dan tiang ( moneter ) akan meredam kreatifitas. Dinding ( Hukum ) yang terlalu tipis akan modah dijebol oleh orang asing atau oleh criminal.. Makanya dinding bangunan haruslah kuat agar penghuni rumah selamat dari segala niat perampok untuk masuk menguasai harta didalam bangunan. Begitulah analogi sederhana tentang pembangunan rumah besar yang dihuni oleh jutaan rakyat dari sebuah republic.

Krisis global yang sekarang terjadi adalah sudah sampai pada krisis structure. Dimana kekuatan rancang bangun yang sudah ada oleng terancam roboh. Pasalnya Sektor riel sebagai pondasi terlalu kecil dibandingkan dengan tiang ( sector moneter ). Akibatnya pondasi retak. Makanya para perancang berusaha mengurangi beban tiang ( sector moneter ) melalui pengetatan likuiditas ( arus uang ). Karena bangunan sudah exist dan sudah menjadi concrete maka setiap pergeseran structure akan otomatis mengganggu yang lainya. Makanya setiap upaya mengurangi beban tiang ( moneter ) otomatis mengganggu formasi fondasi. Akibatnya pondasipun retak. Disisi lain, dinding ( hukum) pun ikut retak dan begitupula dengan atap ( keadilan ) ikut pula retak. Bangunan benar benar teracam hancur. Hanya masalah waktu. Semakin besar upaya untuk memperbaiki atau menggeser structure maka semakin cepat pula bangunan hancur.

Ditambah lagi memang dari awal bangunan dirancang sudah salah structure. Pertama, fondasi ( sector riel ) dibuat tanpa memperhatikan tekstur tanah. Yang menjadi dasar perhitungan membuat fondasi adalah tekstur tanah di negara lain. Akibatnya kekuatan pondasi tidak terkait dengan kekuatan tanah menopang. Artinya pembangunan sector riel tidak membumi dengan budaya masyarakat. System kapitalisme adalah tekstur tanah untuk orang asing yang individualism bukan untuk rakyat yang suka gotong royong seperti Indonesia. Makanya jangan kaget bila rakyat banyak hanya menjadi penonton saja dari kegiatan sector riel. Kedua, , Lingkungan kita adalah tropis yang hidup diempat musim. Dimana agriculture adalah keseharian dan budaya kita. Model bangunan ( ekonomi ) haruslah yang berlandaskan pada lingkungan yang ada pada kita. Bukannya meniru negeri yang hidup diempat musim…

Biang persoalan dari sebuah krisis adalah terjadi ketidak seimbangan ( inbalance ) antara sector riel dan moneter. Ini dipicu oleh dinding ( hukum ) rumah yang tipis dan atap ( keadilan ) yang tipis. Akibatnya , segelintir penghuni rumah bukannya menjaga rumah malah ikut menjadi maling didalam rumah. Para pemaling ( koruptor ) berusaha mengeluarkan ide untuk memperbesar tiang rumah. Agar nampak perkasa dan sekaligus bebas berpesta dirumah orang lain. Sementara penghuni lain yang mayoritas tetap didalam rumah yang kebingungan dengan tiang bangunan yang besar na mun dinding yang tipis dan bolong dimana mana serta atap (keadilan ) yang bolong hingga maling bisa membawa barang keluar rumah lewat atap..

Mengatasi keadaan sekarang haruslah dengan restorasi. Kita butuh keseimbangan structure sebuah rumah besar Indonesia. Itu hanya mungkin bila budaya dan agama sebagai dasar philosopy kita merancang.

Monday, November 17, 2008

Sunattullah..

” Ya muqallibal Qulub, sabits qolbi a’la deenik ”artinya “wahai yg membolak balikan hati, tetapkan hatiku pada agama Mu” Itulah doa yang diajarkan oleh Nabi kepada Abubakar Sidiq. Ini merupakan satu fakta tak terbantahkan bahwa Allah itu berhak untuk buat orang kafir atau beriman. Hidayah itu hak mutlak Allah. Tak ada satupun manusia bisa memaksakan hidayah kepada orang lain. Tak selamanya orang yang dinilai kafir akan mati dalam kekafiran. Tak selamanya orang yang sangat beriman mati dalam keimanannya. Makanya yang pertama tama yang harus kita curigai adalah keimanan kita sendiri, sebelum kita mengukur dosa dan kekafiran orang lain. Itu urusan Allah.

Memang diri kita sendirilah yang patut dicurigai. Bahkan jangan pernah percaya seratus persen terhadap diri kita sendiri. . Karena setiap ada masalah yang pertama kita curigai adalah akal kita. .Akal cenderung memberikan masukan menurut orang lain dan cenderung culas.Kemudian barulah nafsu kita sendiri. Nafsu cenderung memberikan masukan yang mudah dan culas. Bila mendapatkan kebahagiaan maka yang pertama kita curigai adalah nafsu kita. Nafsu suka memaksa kita untuk berlebihan dalam kenikmatan. Kemudian akal kita karena akal cenderung membenarkan apa kata nafsu tentang perlunya menikmati hidup berlebihan. Dari sikap curiga inilah nurani kita terus diuji untuk mengambil sikap diantara dorongan akal dan nafsu. Eksistensi kita adalah jiwa kita yang bersemayam dalam nurani kita. Sebagaimana firman Allah "Demi jiwa dan Dia yang menyempurnakannya dan memperkenalkannya kepadanya keburukannya dan kebaikannya. Sungguh beruntung orang yang dapat mensucikan jiwa itu, dan merugilah orang yang mengotorkannya (Qs 91: 7-10).

Hidup manusia dimuka bumi adalah fitrah manusia yang tak bisa menghindari sunatullah. Sunatullah itu berhubungan langsung dengan akal, nafsu dan nurani. Ia teraktualisasi dalam interaksi kita dengan sesama manusia dan alam sekitar untuk mencari rezeki Allah. Semua adalah proses sebagai bentuk lain dari cara kita beribadah kepada Allah. Sebagai mana firman Allah dalam surat al-Jum'ah ayat 10 " Apabila shalat sudah ditunaikan maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah karunia Allah serta banyak-banyaklah mengingat Allah agar kalian menjadi orang yang beruntung. Artinya ada proses lain yang tak kurang dari sholat lima waktu. Yang waktunya begitu banyak atau 90% waktu yang tersedia dalam 24 jam adalah sunatullah.

Dalam proses ini setiap manusia menghadapi medan yang berbeda. Tergantung budaya, tempat dan takaran ilmunya. Setiap manusia berjalan diatas titian bagaikan rambut dibelah tujuh. Antara kebahagiaan dan penderitaan, antara kesehatan dan penyakit, antara kemenangan dan kekalahan, antara hidup dan mati, antara untung dan rugi , nikmat dan fitnah, begitu dekatnya. Setiap manusia dapat tergelincir kesalah satu sisi itu. Setiap saat manusia hidup dalam resiko. Ini pertarungan yang tak ada habis habisnya hingga keliang lahat.

Atas dasar itulah Allah memberikan Bashir..( kabar gembira) lewat rasul. ”Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentang penghuni-penghuni neraka. (QS 2: 119), Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (QS 34: 28), Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. (QS 35: 24), dan (Al Qur’an) yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling (daripadanya); maka mereka tidak (mau) mendengarkan. (QS 41: 4).

Karenanya dalam keseharian kita yang lemah, sudah sepatutnya yang menjadi landasan bersikap adalah al Quran dan Hadith. Inilah keadilan Allah. Semua cara untuk melewati proses sunatullah itu disampaikan secara tinci dan gamplang , dan bahkan lengkap dengan contoh how to do lewat sunah rasul. Tapi kadang kita lupa. Lupa akan esensi sunatullah yang membutuhkan iktiar ( syariah) dalam derita untuk mempertebal kesabaran, dalam kenikmatan untuk mempertebal rasya sukur, dalam kesulitan untuk mempertebal istiqamah, dalam kemenangan untuk mempertebal sikap tawadhu. Semua orang bisa saja tergelincir dan Allah maha mengetahui lagi maha perkasa serta pengampun. Semua kita diharapkan kembali kepadaNya dalam keadaan sempurna walau kadang harus salah dan alfa. Karena proses sunatullah itu memang tidak mudah…makanya jangan pernah lupa barang sedetikpun kepada Allah.

Wednesday, November 12, 2008

Excuse

Dulu zaman Soeharto , para menteri bila ditanya soal kenaikan BBM atau beras, maka mereka akan menjawab “ Tidak ada kenaikan, yang ada hanya penyesuaian. “ . Kenyataannya public hanya tahu harga naik. Begitupula ketika IMF masuk terlibat menyelematkan negara yang terkena resesi ekonomi dan mereka mengatakan “ tidak ada perubahan berarti , hanya Structure Adjustment “ . Tapi public tahu bahwa negara tidak lagi berdaulat atas layanan public dan sumber daya alam.. Perampok tidak pernah ada pada istilah pejabat. Yang ada hanyalah koruptor. Padahal kenyataannya koruptor itu lebih jahat daripada perambok dan teroris. Begitulah manusia modern bersikap. Begitulah cara orang terdidik mengalihkan kesalahan untuk memperbodoh rakyat. Kekuasaan memang penuh dengan retorika yang membingungkan orang awam.

Dalam bahasa inggeris dikenal dengan istilah excuse atau berarti luas dari sikap bertahan dari kesalahan yang dibuat. Suatu jawaban yang sekaligus bernuansa “ reason “ (alasan ). Suatu sikap apologize “minta maaf” tapi meminta maklum untuk di adjustment ( disesuaikan). Karena para politisi adalah rata rata orang yang jenius maka apapun sikapnya selalu ada alasan untuk berkelit dari kesalahan dan kegagalan. Inilah yang dapat kita lihat bentuk lain dari yang namanya orang pintar dan berkuasa. Budaya terhormat seperti “harakiri” jepang yang memilih mati terhormat daripada hidup menanggung malu akibat kegagalan , tidak ada lagi. Atau sikap jujur dan kesatria mengakui kesalahan dan kegagalan ,sudah langka. Yang ada kini budaya culas dan tak tahu malu.

Begitulah yang kini kita lihat sekarang. Semua tahu bahwa kapitalisme sudah gagal menciptakan kemakmuran. Semua tahu bahwa demokrasi sudah gagal berbuat untuk kepentingan orang banyak. Semua tahu sejak kapitalisem dan kemudian noeliberalisme bergandengan tangan dengan paham demokrasi liberal telah mengakibat pasar tak lagi dapat dikendalikan oleh negara. Kekuatan media massa telah mengaburkan nilai nilai demokrasi, nilai nilai kapitalisme tentang kerja keras dan produktifitas. Dunia hidup dalam cengkraman para preman berdasi untuk merusak ruh keadilan social. Akhirnya philosophy ekonomi menjadi hablur. Tapi, tidak ada satupun pernyataan dari penguasa bahwa “ Kapitalisme telah gagal “. Tidak ada !. yang ada hanyalah istilah resesi, depresi, krisis. Semuanya punya formula untuk di atasi dan diselamatnya. Untuk itu mereka berkata “ Bersama kita bisa “, to gether we can, atau there is will, there is way…”

Berbagai program mengatasi krisis bermunculan seperti program stimulus perekonomian dalam bentuk expansi anggaran untuk mempertahankan pertumbuhan perekonomian. Mereka mengatakan stimulus. Padahal sejatinya adalah keluar dari system kapitalisme dan berpindah kepada sosialime, dimana negara tampil didepan menghilangkan rasa sakit akibat system kapitalisme. Tapi itu hanya mengobati rasa sakit. Tidak ada yang berani bersikap “ Tiggalkan kapitalisme! Tinggalkan demokrasi liberal !. Entah apa penyebab sehingga para orang terdidik yang berkuasa tidak berani berkata “ benar dan jujur”. Masalah terlihat dengan jelas didepan mata. Korban akibat kegagalan kapitalisme terbentang didepan mata.

China mengoreksi kapitalisme dengan memperkuat basis ekonomi petani dan buruh. Obama dalam jargon politiknya pada kampanye pemilihan president, berkali berkali mengejek system kapitalisme dan mengedepankan program sosialisme mengatasi pengangguran. Tapi, lagi lagi , kita tidak mendengar istilah “sosialisme”. Mungkin semua tahu bahwa sosialisme dan kapitalisme tak lagi cara terbaik untuk menghasilkan terbaik. Mereka juga tahu bahwa konsep islam adalah terbaik diantara yang baik. Sejaran sudah mencatat kehandalan konsep Islam. Karena Islam adalah konsep yang dibuat oleh Allah dan diajarkan langsung oleh utusan Allah, Muhammad. Berbagai excuse , adjustment dll tak lain diungkapkan karena hati mereka telah tertelan oleh iblis hingga kebenaran ( the truth ), kebaikan ( goodness ) , keadilan ( justice ) tak lagi sebagai landasan berpikir dan bertindak untuk menyelesaikan masalah…

Tuesday, November 11, 2008

Perkuat Barisan

Pada 6 November 2008 Obama telah menunjuk Rahm Israel Emanuel sebagai Kepala Staff Gedung Putih . Israel merupakan Pelobi ulung untuk kepentingan Israel.. Atas penunjukan ini , Jhon Boehner , Republican House Minority Leader mengatakan “ "Ini adalah sebuah ironis pilihan untuk presiden terpilih yang telah dijanjikan untuk mengubah Washington, membuat sipil dan politik lebih dari pemerintah pusat.". Juru bicara Komite Nasional Republik Alex Conant mengeluarkan pernyataan "Keputusan yang pertama diambil oleh Barack Obama sebagai president terpilih adalah mengingkari janjinya…'." . Tapi sikap Obama ini didukung penuh oleh Politisi Yahudi dan Zeonisme. Seperti ungkapan yang disampaikan oleh Senator Lindsay Graham, dari South Carolina “ "Ini merupakan pilihan bijak oleh presiden terpilih Obama. Dia Keras tapi adil - jujur, terbuka"

Dalam karirnya , pada Oktober 2002 Rahm Israel Emanuel pendukung keras dalam joint Congressional resolution untuk memberikan kekuasaan bagi George Bush untuk menyerang Irak. Dia juga sebagai pendiri dan the Co-Chair of the Congressional Serbian Caucus yang bertujuan menindas pemukiman Muslim diderah Balkan. Sikapnya terhadap Araba- Israel khususnya masalah Palestina selalu keras. Bahkan Rahm Israel Emanuel pernah dicatat sebagai sukarelawan perang Israel. Sikapnya pribadinya sangat temperamental dan sering menampilkan secara vulgar kebenciannya kepada siapapun yang menentang eksistensi Israel dan Zeonisme. Bahkan dia termasuk orang yang digaris depan memerangi sikap anti semit di AS.

Karirnya dibidang Investment banker tercatat sangat buruk. Pada tahun 1998 setelah meninggalkan posisi sebagai penasehat Clinton di Gedung Putih, dia bekerja di Dresdner Kleinwort ( satu lembaga vehicle Yahudi untuk raising fund ). Sampai dengan tahun 2000 tercatat dalam laporan Wassestein Parella , bahwa dia terlibat dalam 8 skandal transaksi yang bermasalah, termasuk diantaranya adalah pengambil alihan Commonwealth Edison dari Peco Energy, Pembelian GTCR Golder Rauner. Namun kasus itu tidak pernah dibawa kepengadilan. Justru Clinton mengangkatnya sebagai Dewan Direktur Federal Home Loan Mortgage Corporation ( Freddi Mac ) Dengan posisinya itu dia mendapatkan gaji sebesar USD 231.655 namun selama masa jabatannya dia terlibat skandal sumbangan kampanye Clinton dan penyimpangan Akuntasi. Akhirnya dia mengundurkan diri dan berkarir di Kongress.

Rahm Israel Emanual adalah sinyal negative bagi bangsa Palestina dengan dia ditunjuk sebagai orang terdekat Obama. Kedepan , sikap Obama tentu akan lebih buruk ketimbang Bush atau Clinton soal Penyelesaian Palestina. Tidak akan nampak sikap AS yang lebih objective , lebih realistis, lebih seimbang terhadap penyelesaian menyeluruh terhadap masalah Arab Israel. Umat Islam akan menghadapi kebijakan politik Washinton yang lebih buruk. Masalah komplik di Sudan, Pakistan, Afghanistan , Bosnia, Iran, Palestina, Irak, akan mempunyai warna tersendiri di Era Obama.

Kita sebagai umat islam menyadari bahwa kaum zeonism telah menempatkan corak perjuangan untuk menguasai dunia dalam bentuk lain. Warna kulit dan budaya telah menjadi bagian dari strategi mereka untuk mengaburkan existensi mereka. Pada akhirnya bukan lagi masalah perjuangan etnis atau ras, tapi lebih daripada itu adalah cara sekolompok orang untuk membuat lingkaran kekuasaan dimana saja untuk menjadi pengendali kekuatan : politik, ekonomi , dan Agama. Lewat kampanye yang didukung oleh imperium media massa , mereka mendengungkan tentang hal universal seperti perdamaian, kesetaraan, kebebasan , untuk menyulap pandangan public dan akhirnya menyesatkan.

Bagi umat Islam dimanapun berada keadaan ini harus disadari bahwa Israel dengan pahamnya Zeonis bukan lagi soal etnis yahudi tapi sudah ber metamorfosa menjadi kekuatan dari balik kegegelapan untuk menjadi penguasa tunggal dunia bagi semua etnis. Di jantung negara super power mereka bersemayam untuk menyesatkan peradaban umat manusia yang cinta damai. Dan Islam , disadari oleh mereka sebagai satu satunya agama yang mengenal betul sikap dan arah perjuangan mereka, yang harus dihancurkan…Umat Islam harus merapatkan barisan untuk melawan kekuatan dari balik kegegelapan ini. Caranya perkuat aqidah, perkuat iman, perbaiki Akhlak dan perbanyak pencerahan tentang keadilan, kebenaran, kebaikan untuk meninggikan kalimat Allah.

Saturday, November 01, 2008

Wanita

Satu peristiwa yang memilukan terjadi didepan saya. Ini kejadian belum lama ketika saya berada di suatu negara asing. Seorang ibu bersama anaknya yang berumur tidak lebih 4 tahun sedang duduk bersimpuh didepan tong sampah ditengah taman kota. Wanita itu menyuap makanan dari sekotak makanan bekas makan siang yang dibuang orang. Ini makanan sisa dan sudah bercampur dengan kotoran lain didalam tong sampah. Wanita itu menyuap makanan itu dan kemudian tak berapa lama , dia mengeluarkan makanan itu dari mulutnya untuk disuapkan kepada anaknya. Ini dilakukan dari mulut kemulut. Tahulah saya bahwa wanita ini hanya menggunakan mulutnya untuk mencuci makanan itu dari kotoran dan setelah bersih disuapkan keanaknya. Suatu pengorbanan yang sangat dahsyat ! makanan yang sudah didalam mulut dengan perut lapar dikeluarkan lagi hanya untuk menjaga sibuah hatinya tidak lapar. Sebuah pengorbanan untuk sebuah kehidupan!

Istilah takdir adalah sangat tepat untuk wanita yang tak bisa mengelak untuk terus berkorban. Dari tubuhnya yang lemah, didesign oleh Allah untuk menjadi protector all the time untuk sang anak ,sejak didalam kandungan hingga lahir kedunia. Air susu ibu yang dikeluarkan , kadar nutrisinya sama bagi semua ibu. Tak peduli apakah itu ibu dari bangsawan ataukah ibu dari gembel jalanan. Apabila si Ibu kurang gizi maka cadangan nutrisi yang tersimpan ditulang susumnya disedot untuk menghasilkan air susu yang sesuai standard. Makanya ibu yang melahirkan dan menyusui dalam keadaan kurang gizi akibat kemiskinan berwajah buram dan mudah terkena penyakit. Karena sebagian cadangan imun dan nutrisi didalam tubuhnya tersedot setiap hari demi menyusui bayinya. Lagi lagi ini adalah bentuk pengorban diri tak tertandingi !

Kemudian , awal pertama manusia didunia mengenal isyarat cinta adalah dari dekapan tulus si ibu ketika keluar dari rahimnya. Rasa sakit tak terbilang , tak membias sama sekali ketika anak dalam dekapannya. Seakan menyambut dengan tulus " Ibu ada bersamamu dan akan selalu bersamamu" Kekuatan bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai badai krisis dan bencana, dari satu rezim ke rezim berikutnya, adalah bersumber dari kekuatan para ibu. Ketika sang Ayah frustasi kehilangan pekerjaan, kehilangan jabatan , kehilangan harta, maka ibu akan selalu tampil digaris depan sebagai penyelamat keluarga dari kehancuran. Ibu akan melakukan apa saja , bahkan kadang kehormatannya dijual atau tergadaikan demi cintanya. Tidak ada konpensasi psikologis dari ibu kecuali untuk cintanya kepada seluruh anggota keluarga. Beda dengan sang ayah , yang mudah sekali "tergoda" ketika emosinya larut akibat kelebihan harta atau ketidak adaan harta.

Begitu tingginya kemuliaan cinta wanita ( ibu) makanya keadilan buat wanita dalam Islam sangat diperhatikan ." Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya." (QS Al-Baqarah : 228). Kelebihan itu adalah Qiwamah (pemeliharaan dan perlindungan). Hal ini merujuk pada perbedaan alami antara dua jenis kelamin yang mewajibkan jenis yang lebih lemah mendapatkan perlindungan. Hal ini tidak menyiratkan adanya superioritas atau kelebihan di mata hukum. Nanum peran kepemimpinan laki-laki dalam keluarganya tidak berarti seorang suami menjadi dictator atas isterinya. Islam menekankan pentingnya nasehat dan persetujaun bersama dalam diskusi keluarga. Al-Qur'an memberi kita contoh: "Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. " (QS Al-Baqarah : 233)

Di atas hak-hak dasar seorang isteri, ada hak yang ditekankan dalam Al-Qur'an dan sangat dianjurkan oleh Rasulullah salallahu alaihi wasallam; perlakuan yang baik dan persahabatan. "Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (QS An-Nisa : 19). Juga keutamaan memelihara anak perempuan disebutkan dalam Hadith yang dirawikan oleh Aisyah r.a.”Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.”

Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam bersabda: "Yang paling baik di antara kamu adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan saya adalah yang terbaik di antara kamu terhadap keluargaku." Dan "Mukmin terbaik adalah yang paling baik akhlaknya, dan yang paling baik di antara kamu adalah yang paling baik perlakuannya terhadap isterinya." (HR Ahmad no. 7396).. Bahkan dalam hadith juga disebutkan Barangsiapa ( pria) mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya syurga

Andai semua pria dimuka bumi ini menyadari akan kemuliaan derajat wanita dan keutamaan akhlak melindungi wanita maka tentu tidak akan ada ketidak adilan bagi wanita . Tidak akan ada wanita terjebak dibarak barak prostitusi untuk berjuang demi keluarga. Tidak akan ada TKW yang harus menggadaikan kehormatannya menjadi jongos dinegeri orang. Tidak akan ada para janda yang melata dipinggir jalan menjual diri. Tidak akan ada makhluk lemah phisik ini di exploitasi sebagai buruh tani, buruh perkebunan, buruh pabrik, penyapu jalan, pengemis. Tidak akan ada para ibu yang harus berjuang menghidupi anaknya karena suami pergi meninggalkannya. Tidak akan ada airmata di pengadilan perceraian. Seharusnya kehormatan kita sebagai pria dan bangsa adalah ketika kita menempatkan peran ibu pada tempat yang terhormat sesuai kondratnya. Bukankah dalam budaya kita , ibu adalah kedudukan yang sacral dan kita menyebut bangsa ini adalah Ibu Pertiwi sebagai perlambang sesuatu yang harus dibela sampai mati. Tapi kita lupa…

Saturday, October 18, 2008

Hak Politik

Menjelang pemilu partai sibuk loby sana loby sini. Tujuannya adalah menggalang kekuatan dalam bentuk koalisi. Melihat kondisi ini kita bertanya tanya , mengapa harus ada koalisi? Bukankah platform politik kita adalah presidential dan bukan parlementer. Artinya, kekuatan diparlement bukanlah lawan pemerintah yang berkuasa.Parlemen harus lepas dari kepentingan partai dan hanya bekerja untuk amanah yanga didapat dari rakyat sebagai pemilihnya. Tapi , ya sebuah reformasi telah membuat system politik menjadi abu abu. Anggota parlemen benar dipilih oleh rakyat namun tetap harus menghamba kepada Partai karena hak partai untuk merecall masih dipertahankan.

Itulah sebabnya, berbagai program pemerintah dari president terplih langsung oleh rakyat menjadi sulit diterapkan bila tak mendapat dukungan dari Parlemen. Padahal tujuan parlemen bukanlah melawan kekuatan pemerintah tapi sebagai mitra pemerintah. Kita tidak mengenal oposisi. Konsep politik kita berdasarkan UUD 45 adalah gotong royong dan mencari kesepakatan berdasarkan musyawarah. Dan lagi lagi konsep ini sudah lama dibuang ke tong sampah. Yang ada adalah budaya voting. Yang terbanyak yang menang. Maka jadilah setiap pembahasan UU untuk kepentingan rakyat sebagai cara untuk mendapatkan uang. Pasal Pasal dalam RUU diperdagangkan atau menjadi bargain position untuk kepentingan golongan.

Dalam tesisnya , tentang, “Presidentialism, Multipartism, and Democracy: The Difficult Combination”, Comparative Political Studies, Scott Mainwaring telah memperingatkan bahwa sistem presi­densial yang diterapkan dalam kontrsuksi multi partai, akan melahirkan ketidakstabilan peme­rintahan dan menghasilkan presiden minoritas dan pemerintah yang terbelah. Hal ini terbukti sudah dalam system politik kita. Tapi para elite sibuk mencoba mengatisipasi kelemahan dari multipartai itu. Caranya dikeluarkan aturan tentang ambang perolehan suara di pemilu (electoral threshold) dan penerapan ambang batas perolehan kursi di parlemen (parliamentary threshold) melalui pembagian daerah pemilihan (Dapil). Ini akan mendorong terciptanya secara alamiah system multipartai yang sederhana.

Hanya masalahnya proses menuju multipartai yang sederhana itu memakan waktu lama dan biaya yang mahal. Padahal ujungnya sudah diketahui akan menimbulkan masalah bagi kekuatan politik nasional. Lantas mengapa tetap juga dijalankan?. Yang pasti, Pemilu yang akan datang tetap akan menhasilkan dua kamar kekuasaan yang saling berseteru. Walau koalisi terbentuk di parlemen untuk mendukung president maka mindset politik yang berkata “ tidak ada teman sejati, yang ada hanyalah kepentingan “maka sehebat apapun koalisi dibangun, satu saat dia akan rontok dimakan politik kepentingan. Inilah yang membuat kekuatan unity bangsa ini sangat renta dipecah belah dan akibatnya lemah sebagai bangsa yang besar untuk menjawab masalah besar yang terus berkembang dari tahun ketahun.

Kita tidak mengatakan system demokrasi ala Orde Baru lebih baik untuk menopang persatuan atau lebih buruk karena terkesan dictator atau centralistic. Juga kita tidak bisa mengatakan sytem politik ala barat dan AS lebih baik. Dan system kita sekarang sudah final. Tidak.! Apapun system yang dibangun selagi hak politik rakyat tidak menyatu dalam nafas kekuatan politik formal di parlement atau dipemerintahan maka jangan berharap potensi 200 juta lebih rakyat akan menjadi symbol kebesaran bangsa kita. Selama aspirasi koloktive rakyat tidak terbangun maka konspirasi kepentingan golongan akan terus terjadi, dalam system apapun.

Terbangunnya aspirasi koloctive hanya mungkin bila dilakukan melalui pendekatan budaya local dengan menempatkan agama sebagai tulang punggung untuk mencerahkan rakyat tentang hak haknya dibidang politik, budaya, ekonomi maupun social. Dari sinilah akan lahir kepemimpinan yang berakar dengan komunitasnya. Apapun system politik yang diterapkan , dia akan hidup dan terlindungi karena dia dalam rahmat Allah, yang pantas melegitimasi dirinya sebagai “suara rakyat adalah suara tuhan.”

Friday, October 17, 2008

"Rating"

Rating adalah peringkat untuk menentukan kelas. Dalam dunia keuangan , kelas ditentukan oleh lembaga rating. Lembaga ini punya Standard Operating Procedure untuk menentukan rating suatu surat berharga pasar uang maupun pasar modal dan saham. Semakin tinggi reputasi suatu lembaga Rating semakin dipercaya rating yang dipublikasikan. Seperti dijepang ada , Rating & Investment (R&I), Japan Credit Rating Agency (JCRA),di AS ada A.M. Best , Dun & Bradstreet, Fitch Ratings, Moody's, Standard & Poors, di Autralia ada Baycorp Advantage. Di Kanada ada Dominion Bond Ratin Service dan di Indonesia ada lembaga Pemeringkat Efek.

Kemudian istilah Rating ini juga dipakai dalam berbagai kehidupan social. Berbagai Lembaga Rating dibentuk yang berkaitan dengan Pendidikan, LSM, Acara Telivisi dan sampai kapada Homepage didunia internet. Dibidang pendidikan, lembaga rating menjadi acuan mahasiswa atau pelajar untuk memilih universitas atau sekolah yang mereka inginkan. Begitu juga dengan Acara televise, rating sangat berpengaruh bagi pemasang iklan untuk membeli jam tayangnnya. Dunia internet juga, rating akan mempengaruhi jumlah pemasang iklan. Bahkan lembaga LSM akan mudah mendapatkan simpati dan bantuan dari masyarakat apabila ratingnya tinggi.

Dalam bentuk lain, Rating juga hadir dalam bentuk publikasi dari media massa yang berbobot. Seperti di AS Majalah Forbes , Fortune , Majalah SWA di Indonesia dan Koran Kompas. Media Massa walau bukan sebagai lembaga rating resmi namun publikasi yang disampaikannya telah menjadi sebuah pengakuan dan dipercaya oleh public sebagai rating. Bahkan media massa bersama lembaga polling ikut memberikan rating bagi kandidat president untuk dipercaya oleh public. Jadi, tidak ada lagi ruang social ,ekonomi dan budaya yang dapat menghindar dari rating.

Lembaga Rating bukanlah Government Body. Ini adalah lembaga swadaya masyarakat yang dikelola oleh para intelektual disegala bidang. Idealisme tentang lembaga pemantau untuk lahirnya objectivitas agar public tidak diperdaya oleh mekanisme pasar adalah tepat untuk kehadiran rating. Disamping tentunya agar system pasar bekerja secara efisent dan efektif. Namun perjalanan waktu, kepercayaan yang begitu tinggi terhadap keberadaan lembaga rating ini telah mengakibatkan lembaga rating sebagai lembaga business oriented. Maka konspirasi antara yang mendapatkan berkah dari rating dan pemberi rating terjadi dengan apik. Publikpun ditipu . Batas moral tentang kebenaran dan kebaikan terdeviasi.

Sebuah kenyataan yang meneyedihkan adalah lembaga rating telah merendahkan legitimasi negara dihadapan public.Berbagai surat hutang negara ditentukan kepercayaannya dari lembaga rating ini. Juga telah merendahkan lembaga agama dan budaya, terbukti jauh dari rating. Lembaga rating sudah tidak lagi seratus persen melihat data fundamental. Rating diangkat dari symbol symbol materialistis. Negara yang banyak berproduksi dan berkosumsi ratingnya tinggi. Perusahaan yang banyak beriklan , ratingnya tinggi. Sekolah atau kampus yang megah, ratingnya tinggil. Tayangan TV tak bermutu , ratingnya tinggi. LSM yang rajin mengadakan jumpa pers , ratingnya tinggi. Calon president yang rajin pasang iklan , ratingnya tinggi. Semua karena rating, orang melakukan apa saja untuk mendapatkan kepercayaan dari public dan mendulang untung dari itu.

Kini, sebuah fakta terungkap dengan jelas. Lembaga Rating tidak lebih hanyalah penipu ulung. Berbagai rating berkatagori tinggi seperti AAA, AA, A, BBB yang dikeluarkan atas surat berharga , hancur karena gagal bayar. Saham ber rating "blue chip" dengan harga berlipat akhirnya terjun bebas.. LSM , yang ratingnya tinggi ternyata tidak lebih hidup dari pesanan pengusaha dan penguasa. Kampus dan sekolah yang ratingnya tinggi ternyata hanya menghasilkan gerombolan penipu di bursa dan pemerintahan. Televisi yang ratingnya tinggi ternyata hanya menghasilan acara sampah. Perusahaan yang ratingnya tinggi ternyata tempat bercokolnya orang orang penipu. Calon president yang ratingnya tinggi ternyata tidak lebih pengekor dan bukan pembaharu.

Pada akhirnya kita disadarkan bahwa krisis terjadi akibat sebuah system yang memang dari awal sudah salah. Karena semua pada akhirnya adalah kepentingan pasar yang bebas direkayasa untuk menipu. Dan kita semua tertipu dengan "rating" dan menjadi korban tanpa kita pernah menyadari itu semua, dengan terbukti kita lebih suka dengan semua yang bermerek terkenal dan tinggal ditempat high class agar rating social kita tinggi.

Akhlak atau spiritual

  Apa pendapat bapak soal kenaikan pajak PPN 12 % “ tanya Lina. Peningkatan tarif PPN tujuannya tentu untuk meningkatkan penerimaan negara d...