Saturday, June 09, 2007

Mencari dana ke China

Minggu minggu ini ada berita menarik bahwa kunjungan Pemerintah Indonesia ke China berhasil melakukan MOU berkaitan dengan bantuan investasi china untuk pembangunan insfrastruktur di Indonesia. Ada angin segar ditengah kemandekan program investasi asing ke Indonesia. Namun teman saya di Hong Kong bilang bahwa “ MOU itu akan berakhir sama dengan sebelumnya yang pernah ditanda tangani , hasilnya tidak ada implementasi.” Memang teman ini ada benarnya. Tahun lalu pemerintah berkali kali datang dengan rombongan ke China untuk mendapatkan dukungan pembiayaan proyek pembangunan Listrik, Monorail, dll. MOU pun sudah ditanda tangani namun kenyataannya MOU itu hanya lewat dibawa angin. Tanpa ada kabar lagi. Pertanyaannya mengapa sampai begini ? Apakah pemerintah China yang tidak commit atau pemerintah Indonesia yang tidak dapat memenuhi kesepakatan yang telah dibuat ?

Tentu alasan pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan china sebagai mintra untuk membantu pembiayaan proyek didasarkan oleh masukan dari para menteri dan pejabat ahli dibidang perekonomian. Alasan mereka sangat dapat diterima dimana China membutuhkan solusi untuk mengurangi tekanan nilai Yuan terhadap US dollar dengan memindahkan modalnya ke luar negeri. Jumlah tabungan masyarakat di bank bank di china sekarang diperkirakan mencapai USD 2 triliun dan ini merupakan potensi besar bila bergerak keluar. Alasan ini dapat diterima namun yang harus dimengeri bahwa China akan bertindak sangat hati hati menjaga Yuan..Walaupun ada kebijakan Yuan dapat bergerak floating namun band masih dipatok dalam batas tertentu dan sangat kecil. Disamping itu ada ekpektasi Yuan akan terus menguat dan ini akan membuat masyarakat china berhitung lebih dulu untuk berinvestasi keluar. Dan lagi Beijing hanya memberikan kuota pada tahun ini sebesar USD 7 milliar untuk boleh dikeluarkan dari china. Jadi mengharapkan china mau melepas modalnya keluar negeri masih sangat lama. Samahalnya dengan mengharapkan China menjadi Negara multipartai, walaupun ada niat tapi entah kapan akan terlaksana.

Lantas apa lagi yang diharapkan oleh pemerintah Indonesia terhadap China dengan MOU berinvestasi ke Indonesia. Sebetulnya ini bukanlah investasi riil yang dibayangkan oleh public. Bagi china ini adalah bagian dari strategi menjual produk dan tekhnoloy yang mereka miliki kepasar international. Artinya kalaupun China ingin menanamkan modalnya ke Indonesia maka itu dalam kuridor Kredit Eksport kepada kontraktor yang bertindak sebagai EPC ( engineering procurement Contracting) nya.. Mereka tidak akan mengeluarkan uang sepeserpun kepada pemerintah Indonesia melainkan dalam bentuk barang / project jadi ( In kind loan). Uang tersebut akan diberikan langsung oleh bank dichina kepada kontraktor china yang tentu mempunyai kewajiban membayar kredit tersebut ke bank.

Disinilah rumitnya, dimana kontraktor china tidak akan mendapatkan kredit dari bank di china apabila tidak ada jaminan/collateral pembayaran hutang. Nah , jaminan / Collateral ini mereka harus dapatkan dari pihak Indonesial dan jaminan itu harus bankable/marketable dalam bentuk dollar. Inilah yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh pemerintah karena terbentur dengan UU peberdaharaan negara dimana Pemerintah tidak boleh memberikan jaminan hutang atas suatu project. Penggalangan dana hanya bisa dilakukan melalui mekanisme pasar obligasi.

Kalaupun ada investasi langsung china ke Indonesia maka itu bertujuan untuk menguasai sumber daya alam dibidang migas dan mineral yang sangat dibutuhkan china untuk mendukung pertumbuhan ekonominya yang sangat pesat. Jadi yang pasti, apapun yang dilakukan china ( sama dengan Negara lainnya ) adalah mencari laba dan keamanan investasi. Inilah yang harus dipahami oleh pemerintah agar lebih focus untuk memperbaiki iklim investasi dan penegakan hukum agar motive investor dapat terpenuhi. Disamping itu pemberdayaan UKM harus dijadikan landasan utama agar investasi asing tidak sampai menjadikan public sebagai penonton dan konsumen semata.

Ada cerita teman saya ketika dia ikut rombongan Wapres tahun lalu ke Beijing “Business gathering yang dilakukan oleh pihak Indonesia dalam rangka mendapatkan mitra business hanya dihadiri segelintir pengusaha china dan itupun bukan dari kalangan direktur. Akhirnya, jadilah pertemuan itu sebagai ajang ngerumpi antar pengusaha Indonesia sendiri. Tanpa hasil apapun yang didapatkan. “

Anehnya setiap kunjungan delegasi ke china yang selalu berjumlah besar dengan membawa rombongan para konraktor /pengusaha, selalu dijadikan komoditas politik bagi pemerintah bahwa program meningkatkan pertumbuhan ekonomi lewat investasi asing akan segera terlaksana. Jadi , ada harapan dan keseriusan untuk mencapainya,. Padahal rakyat tidak butuh itu dan lelah dengan janji yang tak kunjung menjadi kenyataan.

Monday, June 04, 2007

Sedekah

Jadwal pertemuan untuk hal yang sangat penting dengan seseorang sudah ditetapkan sehari sebelumnya. Victor dan Jassen sudah mengingatkan saya untuk datang lebih awal. Saya memaklumi itu karena seseorang ini dikenal sangat disiplin soal waktu dan lagi ditangannya masalah kami dapat terselesaikan. Seusai rapat di kantor jam 7 Malam kami sudah berada di Loby kantor untuk bersiap siap berangkat. Sambil menunggu Jesson mengambil kendaraan di tempat parker, saya dan Victor memilih berdiri diluar gedung sambil mengisap sebatang serokok. Di Hong Kong memang larangan merokok berlalu disemua gedung.

Ketika itulah saya melihat orang tua sedang tertatih membawa bungkusan besar menuju kearah gedung apartemen diseberang kami. Saya melihat dia berkali kali menoleh kekiri dan kanan seakan mengharapkan ada orang lain yang bisa membantunya. Keadaan ini jugan disaksikan oleh Victor. Pada waktu bersamaan Jesson muncul dengan kendaraannya. Dia meminta kami segera masuk. Tapi ,entah kenapa saya dan Victor segera berlari menyeberangi jalan. Bersama sama kami menggotong barang itu sambil mengikuti langkah orang tua itu. Sesampai didepan Lift , orang tua itu tersenyum kepada kami berdua. Ada keinginan untuk meninggalkan orang tua itu tapi karena membayangkan betapa sulitnya mengeluarkan barang ini dari dalam lift maka kamipun membantu orang tua itu sampai kedalam apartemennya.

Dalam perjalanan , tidak habis habis Jesson menyalahkan kami. Karena jadwal pertemuan dengan seseorang tidak bisa on time. Dia membayangkan rencana yang disusun sekian lama akan hancur hanya kelalain hari ini. Saya dan Victor hanya diam. Benarlah ketika kami sampai ditempat pertemuan , seseorang itu telah pergi. Salah satu staff nya mengatakan bahwa kami terlambat. Seseorang itu harus pergi untuk pertemuan lainnya. Tidak ada ketentuan kapan kami bisa bertemu lagi. Keadaan ini semakin membuat Jesson menyalahkan kami. “ kalian memang tidak pantas tinggal di kota besar seperti Hong Kong. Disini waktu begitu berharganya. Hanya karena sifat social kalian berbuat yang tidak penting telah mengakibatkan rencana strategis kita hancur ..hancur.”

Bagi saya tidak ada yang hancur. Juga tidak ada jaminan pertemuan dengan seseorang itu akan menyelamatkan kami. Dalam business semua serba tidak pasti. Yang pasti itu adalah melakukan setiap kesempatan untuk berbuat baik kepada siapapun dalam bentuk apapun. Itulah yang memungkinkan spiritual kita tetap terjaga. Dengan itu pula membuat kita tidak pernah takut dengan segala ketidak pastian. Itulah keyakinan saya. Juga diamini oleh Victor.

Rasulullah SAW pernah menegaskan agar setiap manusia melaksanakan sedekah setiap hari “ Tiap tiap jiwa keturunan Adam , tanpa kecuali harus bersedekah sertiap hari dimana matahari terbit didalamnya” Mendengar hadits itu , salah satu sahabat yang tak berharta untuk bersedekah bertanya “ Bagi orang semacam kami ini bagaimana bisa bersedekah ? “

Rasulullah SAW bersabda “ Sesungguhnya pintu kebajikan itu banyak sekali. Mengucapkan tasbih, tahmid, takbir, tahlil dengan khidmat dan khusuk adalah sedekah. Mengajak orang kepada yang baik dan melarang dari yang munkar adalah sedekah. Menyingkirkan sebuah batu dari jalan untuk memudahkan orang lewat adalah sedekah. Memberi petunjuk kepada yang bertanya kepada mu adalah sedekah. Memapah orang yang tak berdaya dan memberikan bantuan dengan kekuatan dua betismu serta mendukung orang orang yang lemah dengan kekuatan kedua tanganmu adalah sedekah. Dan senyummu bila berhadapan dengan saudaramu adalah sedekah ( HR. Bukhari-Muslim).

Dengan kata kata yang sederhana dan praktis Rasulullah Saw, menjelaskan pengertian sedekah tidak hanya terbatas dalam bentuk materi. Sedekah mengandung makna yang lebih tinggi dan lebih luas daripada sekedar pemberian kepada orang lain yang bersifat materi. Setiap orang dalam kondisi apapun dapat melakukannya. Dari hal ini islam meluruskan persepsi yang keliru, seolah anggota masyarakat sudah ditakdirkan tediri dari tingkatan , yaitu golongan “pemberi” yang berharta dan golong “penerima”. Islam membawa pandangan baru bahwa proses memberi dan menerima adalah melibatkan semua anggota masyarakat, kaya atau miskin, masing masing berbuat menurut kemampuannya.

Hikmah sedekah lebih kepada membangun kekuatan spiritual karena sedekah adalah sumber kebajikan yang menjalin hubungan kemanusiaan dengan empati kasih sayang, dan persaudaraan. Memberik adalah sumber kebahagiaan. Ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw “ Siapakah manusia yang paling baik ? Rasulullah Saw menjawab “ Orang yang sanggup memberi manfaat kepada sesamanya.” Kemudian sahabat itu bertanya lagi “ Amal apa yang paling utama” Rasulullah Saw kembali menjawab “ Memberi rasa bahagia pada hati orang yang beriman ( HR Tjabrani).

Kita sebagai umat Islam haruslah menjadi sumber mengalirnya kebajikan untuk terciptanya kehidupan yang damai dan sejahtera.

Sunday, April 22, 2007

Kekuatan Komunitas?

Dengan dalih globalisasi dan kesataraan , perdamaian dan kemerdekaan yang dikemas oleh bangsa barat untuk mengkampanyekan paham demokrasi telah membawa bangsa kita hanyut dalam jargon tersebut untuk akhirnya mengesampingkan paham ideologi Pancasila. Akar budaya bangsa indonesia adalah gotong royong dan kebersamaan dalam jalian musyawarah untuk mencapai tujuan bersama. Jadi akar budaya bangsa indonesia sebetulnya anti demokrasi dimana mayoritas mengontrol minoritas. Kemudian , dulu juga Indonesia tidak menerima paham sosialis marxis yang memberi hak negara mengontrol masyarakat untuk mengorganisir dirinya sendiri , termasuk hak individu untuk beragama.

“ Kita harus menjadi bangsa mandiri. “ itu yang disampaikan oleh teman ketika kami berdiskusi tentang kehidupan berbangsa bernegera. “ tapi “ lanjutnya “ Bagaimana kita mau mandiri ? Politik saja kita masih meniru paham negara lain. Demokrasi bukan produk bangsa kita. Demokrasi adalah hasil eksport bangsa barat kepada kita . Nah kalau dari segi idealogi saja kita terjajah dengan paham orang lain bagaimana kita bisa disebut sebagai bangsa mandiri.”

Pertanyaan nya kini , mengapa paham demokrasi begitu mendapat tempat dalam panggung politik. Jawaban sederhana saya peroleh dari teman ini bahwa ” Ketika negara tak berdaya menghadapi hutang luar negeri yang semakin mencekik leher dan ketergantungan begitu luas akan tekhnologi serta permodalan dengan pihak barat maka menerima demokrasi adalah bentuk lain dari kekalahan tanpa hormat sebagai bangsa. ” jadi demokrasi lahir di panggung politik adalah kekalahan dari suatu proses perang panjang sejak indonesia diproklamirkan sebagai bangsa merdeka. Akhirnya ,jadilah kini kita terjajah dalam bentuk lain. Menjadi negara dengan logo tanpa ruh. Menjadi negara dengan bendera tanpa darah.

Namannya negara terjajah maka tidak ada kamus untuk menjadikan bangsa ini menjadi besar dan makmur berkeadilan. Karena tidak ada kemakmuran bagi terjajah kecuali bagi penjajah. ” tapi ” teman saya mempunyai pendapat lain ” yang terjajah adalah elite dan penguasa. Bukan rakyat. Karena selama proses kekalahan itu rakyat tidak pernah dilibatkan dalam perang. Rakyat hanya menjadi penonton. Bila kini elite dan penguasa kalah maka itu biarkan saja menjadi bahan tontonan juga. Sementara rakyat tidak usah berharap lagi kepada elite dan penguasa untuk memperbaiki keadaan. Hegemoni ini harus dilawan dengan semangat kemandirian rakyat untuk mengorganisir dirinya sendiri lewat kegiatan ekonomi dan sosial.

Caranya bagaimana ? Teman saya ini dengan enteng menjawab seperti gaya Gus Dur ” Sebetulnya rakyat selama ini dapat survival tanpa dukungan dari pemerintah. Jadi mengapa masih juga berharap dari pemerintah. Banyak kegiatan sosial hidup subur tanpa bantuan pemerintah. Juga banyak Usaha kecil dan informal dapat tetap bertahan tanpa dukungan fasilitas negara. Yang harus dilakukan kini adalah memberdayakan masyarakat untuk tempil lebih kuat melalui program pembinaan dan pendidikan berkelanjutan tentang hak haknya sebagai rakyat. Sehingga akan tanpil kelak mayarakat yang kokoh , yang mampu mengorganisir dirinya untuk menolong dirinya sendiri. Ketika itulah elite dan penguasa kehilangan ruang untuk tetap menjadi pengekor negara penjajah. ”

” Caranya bagaimana mendidik masyarakat untuk mandiri tersebut ” ? Teman saya ini lagi lagi menjawab dengan enteng ” Kembali kepada jatidiri gerakan koperasi. Namun dalam gerakan ini harus berani lepas dari campur tangan pemerintah. Gerakan ini harus berorientasi pada perang total masyarakat kepada elite dan penguasa melalui pembangunan berbasis komunitas yang kuat dibidang ekonomi. Jadi ini adalah gerakan revolusi namun tidak melalui cara phisik tapi melalui revolusi penyebaran paham melawan ketidak adilan system. Para pedagang , petani, pekerja, pengrajin masing masing membentuk komunitas sendiri sendiri namun saling berinteraksi satu sama lain dalam jalinan sinergi yang harmonis.

Apa yang dikatakan teman ini mengingatkan akan Adam Weishaupt sebagai sosok manusia yang paling dikenal di kalangan komunitas zionis dan freemason. KIta semua tahu bahwa Yahudi adalah bangsa yang terusir dari tanah kelahirannya dan akhirnya menjadi pesakitan bagi semua bangsa lain. Ketika perang dunia kedua, Hitler menggiring ras yahudi ke penjaran dan kamar gas beracun. Namun berkat jargon kerbersamaan akan senasif , Adam Weishaupt berhasil menciptakan kekuatan komunitas yahudi yang sehingga walau minoritas namun menjadi penguasa disegala bidang kehidupan dan mengontrol perubahan dunia dibidang science ,budaya, sosial dan ekonomi. Juga ada kelompok Nan Yang Inc, yang merupakan kelompok masyarakat china perantauan yang muncul karena mereka merasa tidak bisa berharap banyak negara dimana mereka berada akan peduli pada mereka. Lambat namun pasti Nan Yang Inc telah menjadi komunitas yang kuat dan bahkan berpengaruh besar dimanapun mereka berada. Keberhasilan mereka telah mampu membuat mereka mempunyai posisi tawar menawar yang kuat dengan para elite dan penguasa untuk kepentingan usaha mereka dibidang pereknomian.

Kembali kepada diri kita sendiri , apakah kita bisa meniru gerakan Nan Yang Inc atau Yahudi dalam konteks yang positip ? Apakah yang akan menjadi perekat kita untuk menjadi komunitas yang kuat ? Siapakah yang akan menjadi mentor ? Mentor yang paling dekat kepada masyarkat adalah para pemuka agama. Merekalah yang kini satu satunya leader yang masih bisa diharapkan untuk memimpin komunitas dalam satu barisan yang kuat. Hal terakhi inilah yang membuat teman saya terdiam. Karena dia menyadari bahwa sebagian besar pemuka agamapun sudah menjadi tak terpisahkan bagian dari elite dan penguasa. Saatnya rakyat harus membentuk komunitas mandiri atau mati ditelan kehinaan..

Wednesday, April 18, 2007

Mencintai Sahabat

Seorang laki laki berjalan menempuh perjalan kesebuah kampong. Dijalan laki laki itu bertemu dengan seseorang dan terjadilah dialogh.

“ Kemanakah tujuanmu, hai sanak ?
“ Aku ingin mengunjungi seorang sahabat didesa sana “ jawab laki laki itu
“ Bukankah itu perjalan yang jauh, Mengapa anda harus bersusah susah menempuh perjalan jauh demi seorang sahabat? Apakah ada maksud lain dari kunjungan itu?”
“ Maksud kamu “ Laki laki itu nampak bingung akan arah pertanyaan itu.
“ Maksudku, apakah kamu pernah berhutang jasa kepada sahabat itu sehingga mengharuskan kamu membalas dan menghormatinya. “
“ Tidak. Tidak ada maksud lain kecuali karena saya mencintai sahabat saya itu. Silahturahmi haruslah dibangun tanpa ada maksud lain selain kecintaan kepada sahabat dan beribadah kepada Allah.” Laki laki itu menjawab sambil berhias senyuman.

Seseorang itu terperangah dengan jawaban indah itu. Kemudian berkata kepada laki laki itu “ Ketahuilah oleh mu, bahwa aku adalah malaikat yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan kabar gembira kepada mu bahwa Allah Swt akan mencintaimu selamanya sebab cintamu kepada sahabat”

Cerita diatas adalah terjemahan bebas dari hadith Rasulullah Saw yang dirawikan oleh HR Bukhari. Maknanya jelas sekali bahwa kecintaan kita kepada sesame karena Allah adalah kecintaan abadi ( unconditional love ). Dalam hadith Rasulullah bersabda “ Pada hari kiamat nanti Allah Swt akan berseru “ Mana orang orang yang saling mencintai hanya karena Aku? Pada hari kiamat yang tidak ada tempat bernaung ini, Aku akan memberikan rangungan Ku pada mereka semua ( HR Muslim).

Cinta datang karena anugerah Allah. Inilah firtrah manusia untuk mencinta dan dicintai. Cinta biasanya datang karena motive. Maklum saja karena cinta itu menyakut soal perasaan dan nafsu. Rasa cinta inilah yang membuat sebagian besar manusia menjadi pecundang dan juga menjadi mulia. Rasa cinta kepada istri yang cantik maka akan membuat kita kecewa ketika kecantikan memudar karena penyakit atau usia. Kecintaan kepada jabatan akan membuat post power syndrome ketika berakhirnya jabatan atau tersingkir karena sesuatu sebab. Kecintaan kepada anak akan mendulang kekecewaan ketika anak lebih dekat kepada istri atau suaminya. Kecintaan kepada harta akan menyiksa ketika devaluasi atau harga saham rontok atau laba usaha menurun atau bangkrut. Kecintaan kepada sahabat yang berharta akan membuat kita kecewa ketika dia kikir berbagi.

Hanya cinta kepada apapun karena berlandaskan kecintaan kepada Allah lah membuat kita memiliki cinta sejati dan menentramkan. Mencintai apapun karena hanya dan hanya karena ingin menjemput cinta Allah adalah kemuliaan hidup. Dan kita akan terhindar dari rasa kecewa atau marah karena cinta tak berbalas. Dengan cinta yang dilandasi karena Allah inilah membuat kehidupan didunia menjadi damai tentram dan sejahtera.

Friday, April 13, 2007

Generasi yang salah

Hampir sebagian besar para orang tua yang menyekolahkan anaknya , mengharapkan agar kelak anaknya dapat menjadi pegawai negeri atau swasta. Yang pegawai negeri diharapkan jadi pejabat. Yang pegawai swasta diharapkan kelak jadi manager atau direktur. Seakan dunia bekerja adalah dunia yang menjanjikan masa depan cemerlang. Mungkin karena sebagian besar kelompok menengah di Indonesia yang berhasil menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi berlatar belakang pegawai. Para orang tua hanya mengenal dunia “ Work and Reward “ yang serba pasti. Bayangan kehidupan wiraswata yang serba tidak pasti bukanlah tempat aman dan harus dihindari kecuali kesempatan kerja sudah tidak ada lagi. Ini bawaan yang salah dari generasa yang salah.

Para wiraswasta diabad modern ini bukan lagi penyedia kebutuhan pasar tapi mereka pencipta kemakmuran dan perubahan. Sikap mental wiraswasta yang tangguh menghadapi kompetisi, kreatifitas yang tinggi serta kemampuan mengikuti perubahan adalah asset bangsa yang tak terhingga untuk menggiring jutaan rakyat masuk kekelompok menengah. Untuk kemakmuran Indonesia , tidak dibutuhakn 10 juta wirawasta tangguh. Cukup empat juta wirawasta tangguh dengan bekal pendidikan yang cukup , sudah mampu menggiring jutaan rakyat keperingkat menengah. Cobalah hitung, bila 4 juta pengusaha ( 2 persen dari jumlahn penduduk ) professional itu dapat menarik angkatan kerja sebesar 25 orang per satu unit usaha maka jumlah angkatan kerja yang dapat ditampung sebesar 100 juta orang. Andai masing masing pekerja itu mempunyai tanggungan 2 orang maka jumlah yang dapat hidup dari kehadiran wiraswata unggul itu menjadi 200 juta orang atau sama dengan jumlah penduduk Indonesia. Pengusaha dengan jumlah karyawan sebanyak 25 orang bukanlah perusahaan besar tapi perusahaan tergolong menengah kecil. Artinya untuk menciptakan kemakmuran kita tidak butuh konglomerat , kita hanya butuh 4 juta pengusaha professional berskala kecil tapi tangguh.

Tentu bukan masalah besar bila ada kemauan besar untuk merubah budaya jongos menjadi juragan Masalahnya sekarang adalah budaya untuk memilih cara aman dan mudah adalah keseharian kita. Budaya berani menghadapi ketidak pastian dan bertarung dalam kompetisi meraih peluang pasar sesuatu yang langka. Mungkin karena ratusan tahun terjajah dan biasa diperintah hingga sangat sulit untuk merubahnya. Padahal dengan system demokratisasi anggaran melalui mekanisme deficit sudah sangat jelas menegaskan bahwa peran pemerintah/negara tidak lagi sebagai undertaker /provider untuk memenuhi semua kebutuhan rakyat. Pemerintah dalam konteks demokratisasi hanyalah sebagai regulator dan motivator untuk terbentuknya kemakmuran ditengah masyarakat.

Ketika pertumbuhan ekonomi melambat dan angkatan kerja terus meninggkat maka kumpulan para sarjana itu bukannya menjadi asset bangsa melainkan jadi beban negara yang minus kontribusinya. Mereka terpaksa masuk daftar pengangguran dan menjadi masalah social bagi Negara. Maka kitapun marah kepada pemerintah karena gagal menyediakan lapangan kerja untuk para putra kita yang lulus universitas. Seakan pemerintah kita tempatkan sebagai provider untuk ticket meraih masa depan. Padahal pemerintah sendiri adalah bagian yang terpasung dari kehadiran rakyat yang selalu meminta. Dimanapun , negara itu tidak pernah akan besar bila rakyat tidak mampu menjadi pahlawan, baik bagi dirinya sendiri maupun pahlawan bagi bangsanya. Itu hanya dimungkinkan dapat ditempuh melalui wiraswasta.

Di China sekarang tercatat jumlah wiraswata mencapai 80 juta orang. Sebagian besar mereka tergolong usaha kecil menengah. Sejumlah mereka tersebut rata rata menampung 10 orang tenaga kerja per unit usaha atau secara total sumbangan pengusaha menengah kecil tersebut terhadap penyedia lapangan kerja sebesar 800 juta. Artinya mereka mampu menampung seluruh angkatan kerja di china. Hampir 1 milliar penduduk china masuk dalam kelompok menengah dengan penghasilan USD 24,000 per tahun. Jumlah ini akan terus bertambah dengan semakin gencarnya kampanye pemerintah untuk melawan kehadiran pengusaha asing di china agar rakyat china dapat menjadi tuan dinegerinya sendiri disegala bidang. Tapi lihatlah daftar orang terkaya didunia. Dari 100 orang terkaya didunia tidak ada satupun berasal dari China namun peringkat pertama didunia dalam hal jumlah kelompok menengah adalah china.

Padahal kekayaan alam yang dimiliki Indonesia dan letak yang strategis diapit oleh dua benua serta berhadapan langsung dengan pacifik yang merupakan zona paling pesat pertumbuhan ekonominya adalah potensi yang tiada habisnya untuk unggul memanfaatkan peluang usaha disegala bidang. Tapi, kita tidak pernah melihat potensi kita kecuali terus berharap kemudahan dapat datang tanpa harus mengambil resiko. Sayangnya, kemudahan dengan banyak facilitas untuk berwiraswata , kemudahan mendapatkan lapangan kerja , sudah tidak ada lagi seiring dengan deru mesin globalisasi dan demokratisasi , dimana potensi setiap negara menjadi bukan hanya milik bangsa itu sendiri. Change your attitude then financial resource will follow you.

Monday, April 09, 2007

Cermin yang salah

Disuatu sudut jalan , sang anak jalanan meringis bersandar didinding halte bus. Usianya mungkin belum genap 10 tahun tapi sudah merasakan kepedihan yang teramat sangat. Dari kepalanya mengucur darah segar dan menutupi hampir setengah wajahnya. Anak itu tidak menangis. Matanya memancar marah namun tak berdaya. Dia baru saja berkelahi mempertahankan uang disakunya yang akan dirampas oleh preman dewasa. Uang tetap lepas dari tangannya namun dia sudah tampil sebagai petarung gagah berani ditengah rimba ibu kota. Kelak bila dewasa anak ini akan terlatih menghadapi kekerasan dan akan menjadikan itu untuk bertahan hidup. Tidak ada bedanya dengan sekelompok mahasiwa IPDN/STPDN Jawa Barat yang tak berdaya ditangan seniornya. Mereka dipaksa kalah oleh arogansi para senior. Kekalahan yang harus dibayar dengan sepak dan pukulan , yang kadang berakhir dengan kematian. Kelak , para pradja ini akan tampil sebagai pemimpin kota yang akan menularkan sikap keras itu dengan menindas rakyat kecil. Menggusur pedagang kaki lima. Menggaruk tunawisma dan semua dilakukan tentu dengan kekerasan dan kekerasan.

Kekerasan dalam bentuk paling primitip adalah dengan cara memukul dengan kepalan tangan atau senjata tajam. Kekerasan seperti ini hanya menimbulkan korban terbatas. Apapun alasannya , kekerasan itu muncul tidak lebih sosok dari naluri binatang untuk mempertahankan hidup. Namun ada juga kekerasan yang sistematis dan berdampak sangat luas. Adalah kebijakan pemerintah dari penguasa korup. Kekerasan ini tidak nampak dalam kacamata primitip namun dapat dirasakan dengan semakin langkanya kesempatan kerja, rusaknya lingkungan, rendanya akses rakyat kepada dukungan sosial , penggusuran tempat usaha bagi rakyat kecil dengan alasan ketertiban, rendahnya nilai tukar produk pertanian, lemahnya posisi tawar buruh dihadapan majikan, dan seterarusnya seterusnya. Kita menonton suatu drama kehidupan dimana yang kuat menindas yang lemah. Keadaan ini berlangsung dari abad keabad.

Pembodohan melalui kemiskinan rakyat adalah satu cara efektif membuat penguasa tetap berkuasa. Penguasa itu adalah komunitas terbatas yang tahu bagaimana hidup senang dari kebodohan dan kelemahan orang banyak. Seakan dunia terjerembab dalam cermin yang salah. Cermin dari filsup Darwin yang membenarkan hidup bukanlah tempat yang nyaman bagi si lemah. Dalam bukunya The Origin of Species by Means of Natural Selection or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for live. Salah satu pernyataan terpenting teori evolusi adalah "perjuangan untuk mempertahankan hidup" sebagai pendorong utama terjadinya perkembangan makhluk hidup di alam. Menurut Darwin, di alam terjadi perkelahian tanpa mengenal belas kasih demi mempertahankan hidup, ini adalah sebuah pertikaian abadi. Yang kuat selalu mengalahkan yang lemah. Thomas Malthus , juga memberikan penguatan tentang ini melalui teori tentang ” principle of population. Teori ini membenarkan bila kelompok yang kuat harus menindas yang lemah. Ini adaalah hukum alam yang tak dapat dihindarkan. Orang bodoh dimakan orang pintar.

Sebagaimana pemikiran Politikus pada paruh pertama abad ke-19, di seluruh Eropa, mereka membicarakan "masalah kependudukan" yang baru ditemukan, dan untuk merumuskan cara menerapkan anjuran Malthus untuk meningkatkan laju kematian orang-orang miskin: "Sebagai ganti ajakan hidup bersih kepada orang-orang miskin, kita harus menganjurkan kebiasaan hidup yang sebaliknya. Di kota-kota kita, kita hendaknya menjadikan jalanan semakin sempit, menjejali lebih banyak orang yang tinggal dalam rumah kumuh, dan mendorong munculnya kembali wabah penyakit. Di negeri ini kita harus membangun desa-desa di dekat tempat genangan air, dan secara khusus menganjurkan pemukiman di semua tempat basah rentan banjir dan tidak sehat," dan seterusnya, dan seterusnya...Seakan inilah menjadi lawan sejati dari kelompok agamais. Yang menginginkan kesetaraan, kemerdekaan untuk mencapai perdamaian dimuka bumi. Pertarungan antara yang benar dan salah atau antara YIN dan YANG.

Para agamais selelau mendengungkan tentang hidup damai dimuka bumi. Sementara kenyataan "Hidup memang tidak lagi bersahabat" ketika teori Darwin tentang gagasan "pertikaian di alam" memberikan bukti seperti adanya peperangan dengan mengatas-namakan rasisme, Fasisme, Komunisme, dan imperialisme. Kini teori Darwinisme telah dikemas dalam bentuk regulasi dan kebijakan kepada publik yang lebih santun namun tetap dilandasi keinginan golongan kuat untuk menindas orang-orang yang mereka anggap lebih lemah. Kita tidak perlu terkejut bila semakin banyak anak anak melata dijalanan dan pedagang digusur, tanah rakyat dianeksasi , lingkungan yang rusak dan tidak terjaminnya dukungan social bagi masyarakat miskin, lemahnya daya tahan hidup dan daya kompetisi petani. Karenanya sulit bagi kita kini bila harus menghentikan metode pendidikan calon pemimpin yang ada di IPDN/STPD yang mengutamakan pemahaman kekerasan sebagai cara memaksakan kehendak.

Saturday, March 03, 2007

who we are ?

Dalam perjalanan dari Hong Kong didalam pesawat saya membaca buku The divine Message of the DNA . Buku ini tidak begitu tebal namun tulisannya dalam bahasa yang enak dibaca. Walau saya awam dibidang ilmu genetika atau kedokteran tapi bahasa tulisannya menuntun saya memahami dunia DNA yang super kecil dan complicated menjadi sederhana. Penulisnya Kazuo Murakami seorang ahli genetika terkemuka dunia. Dia juga adalah pemenang Max Planck Research Award. Tak terasa 4,5 jam saya membaca buku ini hingga tamat. Saya termenung seusai membaca buku ini. Pikiran itu terus terbawa bawa ketika saya akan berangkat tidur.

Apa yang membuat saya terbelalak mata dan batin saya ketika usai membaca buku ini ? tak lebih semakin saya malu kepada Allah akan kebesaran dan kasih sayangnya yang tak terhingga kepada makhluk ciptaannya. Benarlah Allah itu maha pengatur dengan segala kesempurnaannya untuk menjadikan seluruh materi dibumi dan juga dialam semesta ini dapat hidup secara teratur dan seimbang. Sedikit saja ketidak teraturan itu terjadi maka akan menimbulkan bencana atau kemusnahan. Allah menjadi semua itu berjalan secara well organise. Inilah yang saya ketahui dalam tulisan Kazuo Murakami tentang pesan dibalik DNA, yang dikatakannya ada kekusaan yang maha agung dibalik itu semua. Dialah Tuhan.

Tahukah anda bahwa tubuh kita dan juga semua makhluk hidup di bumi ini, termasuk tumbuhan, binatang, bakteri, dan lain sebagaiannya dapat bergerak dan eksis karena adanya sel. Sel itu sangat kecil sekali. Enam setengah miliar penduduk bumi ini bila digabungkan DNA nya maka besarnya tak lebih sebesar beras. Bayangkanlah betapa kecilnya sel itu yang membuat kehidupan kita. Namun dalam dunia mikrokosmis , dalam setiap satu kilogram tubuh manusia terdapat satu triliun sel yang mempunya struktur dan fungsi yang sama. Artinya bila berat kita 70 kg maka jumlah sel itu 70 triliun. Masing masing sel itu mempunyai dunia sendiri ( individualism) namun satu sama lain berkerja sama untuk kepentingan mengelola fungsi organ kita. Apabila sel ini mati maka tubuh kitapun akan mati.

Awalnya kehidupan dibumi ini memang berasal dari makhluk bersel tunggal, Kemudian berevolusi terus menjadi seperti sekarang ini. Prose kelahiran manusiapun diawali bertemunya sel sperma dan ovum didalam rahim wanita. Dari satu sel kemudian membelah dan membelah terus sampai terjadi triliun sel yang membangun organ tubuh kita menjadi utuh , baik organ dalam maupun organ luar. Lantas apa yang membuat sel itu bagaikan orkestra yang begitu hebat hingga masing masing sel dapat berfungsi dengan tepat sesuai dengan tempatnya berada. Ternyata didalam struktur sel terdapat nukleus yang dilapisi oleh membaran. Nah didalam nukleus ini terdapat GEN. Gen inilah yang menjadi penentu semua aktivitas sel.

Nukleus sel mengandung asam deoksiribonukleat atau deoxyribonukleat acid ( DNA). Inilah zat yang kita kenal sebagai GEN. Hasil riset berhasil mengetahui bangun DNA itu yang terdiri dari dua untai berbentuk spiral, yang menjadi permukaan keberadaan molekul yang terdiri dari Adenin, Timin , Sitosin, dan Guanin atau disingkat ATSG , dan disebut oleh ilmuwah sebagai kode genetik. Dari kode ini para ilmuwan percaya bahwa didalamnya terkandung informasi berperan mebentuk kehidupan.. Nukleus dari satu sel manusia memiliki tiga miliar hurup hurup ini. Padahal didalam tubuh kita setiap kilogram terdapat satu trilun sel. Jadi hidup kita benar benar bergantung pada informasi yang luar biasa banyaknya tersimpan pada DNA itu. Ternyata kode DNA itu dibaca dari kanan kekiri atau percis sama dengan Al Quran yang kita baca dari kanan ke kiri.

Dari sekian banyaknya sel itu , ternyata masing masing mempunyai informasi yang sama dalam setiap Gen. Artinya sel manapun yang terdapat dalam tubuh kita dapat digunakan untuk menciptakan tubuh manusia. Tapi kenyatannya mengapa sel kuku tidak bisa membuat jantung. Mengapa sel hati tidak bisa membuat rambut. Inilah yang membuat misteri besar dalam ilmu pengetahuan. Kenapa ujud sama,sturktur sama tapi kok bisa fungsinya berbeda beda sesuai tempatnya. Keliatanya ada kesepakatan awal diantara sel ketika terjadi pembuahan sel telur didalam rahim wanita. Agar mereka bertugas dengan benar untuk membentuk makhluk yang bernama manusia.

Lantas siapakah yang memerintahkan mereka untuk bersepakat itu ? Ilmu pengetahuan hanya mampu mempelajari proses kerja sel yang disebut dengan mekanisme ”nyala /padam”. Apabila sel berada dikuku maka hanya sel kuku yang nyala dan yang lainnya padam. Begitupula bila sel berada di jantung maka yang nyala hanya sel jantung dan yang sel lainnya padam. Begitu seterusnya. Kembali ilmu pengetahuan bertanya ” Gen tidak hanya berfungsi sesuai dengan tempatnya tapi juga sesuai dengan waktunya ( timing). Payudara wanita tidak mungkin tumbuh sebelum waktu akil baligh. Ini belum terjawab, lantas ada lagi yang membuat keilmuwan terpesona yaitu ternyata Gen berpengaruh terhadap kualitas kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.

Ilmuwan hanya bisa menemukan proses nyala / padam pada Gen. Tapi tidak bisa menjawab soal dibalik timing nyala.padam itu. Soal dibalik kualitas Gen manusia sebagai makhluk sosial. Mereka hanya menduga duga sebatas hipotesis tentang bagaimana gen mempengaruhi karakter , kencenderungan, dan tingkah laku seseorang. Riset sedang berlangsung dengan gigih untuk mengungkapkan tabir itu. Karena rahasia takdir akan terungkap bila ini berhasil ditemukan. Namun apa yang diungkapkan oleh ahli genetika merupakan ujud nyata bahwa Allah Maha Agung. Apa yang belum terjawab itu berkaitan dengan Jiwa dan Ruh. Ini ada tapi tak bisa dipecahkan dengan akal kecuali keimanan melalui pendekatan spiritual.

Kazuo Murakami menyampaikan dengan rendah hati tentang kehebatan Yang Maha Agung itu. Ternyata cara terbaik dan efektif menyalakan Gen ” baik ” itu adalah konsep memberi dan memberi karena cinta atau ikhlas. Inilah yang membuat Gen ” baik ” manusia terus menyala untuk mencerdaskan , menyehatkan, menentramkan agar manusia bahagia. Tidak mudah menjelaskan konsep memberi ini dalam ilmu akal manusia. Anda memberi uang kepada toko ,anda mendapatkan yang anda mau. Anda membayar karena membeli. Itu tidak ada pengaruhnya terhadap Gen baik menyala. Tapi anda memberi seperti Ibu memberi, seperti matahari memberi sinar. Itulah yang membuat Gen baik anda menyala.

Jadi orang yang takut memberi itu sama saja dia memadamkan Gen baiknya. Orang yang berhitung karena memberi , juga tak berpengaruh terhadap Gen baiknya menyala. Hanya ikhlas memberilah membuat Gen baik menyala. Dari hasil riset Genetika, kode sandi Gen, kita mendapatkan pencerahan yang tak terbantahkan bahwa konsep memberi dan memberi adalah hakikat manusia , karena didalamnya ada Ruh Allah yang ”Maha pengasih dan lagi Maha penyayang. Orang yang lari dari konsep ini adalah paradox dan menganiaya dirinya sendiri.

HAK istri.

  Ada   ponakan yang islamnya “agak laen” dengan saya. Dia datang ke saya minta advice menceraikan istrinya ? Apakah istri kamu selingkuh da...